Management Mutu by Simon

download Management Mutu by Simon

of 18

description

MUTU

Transcript of Management Mutu by Simon

MANAJEMEN MUTU

MANAJEMEN MUTUA. Prinsip dasar peningkatan mutu organisasi pelayanan kesehatan ada 4 (empat ), adalah :

1. Menempatkan mutu sebagai strategi usaha.

2. Melibatkan setiap fungsi dan lapisan organisasi dalam upaya peningkatan.

3. Berorientasi pada kepuasan pelanggan dan karyawan.

4. Pengembangan sumber daya manusia seutuhnya sebagai kunci pelaksanaannya.

B. Penjelasan masing-masing prinsip.

Prinsip 1. Menempatkan mutu sebagai strategi usaha.

1. Tujuan :

a. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang meliputi mutu pelayanan, mutu asuhan kesehatan dan mutu asuhan keperawatan.

b. Untuk memenuhi standar profesi.

c. Untuk memenuhi prosedur operasional.

d. Untuk memenuhi harapan profesi dan pasien.

2. Manfaat:

Memberi nilai kontribusi terhadap nilai outcame yaitu meningkatkan kesejahteraan dan mempertinggi derajat kesehatan.

3. Cara untuk mencapai tujuan :

a. Menetapkan usaha yaitu : Menetapkan visi, misi, nilai dan tujuan.

b. Analisis lingkungan eksternal untuk mengetahui ancaman dan peluang dalam strategi usaha; Analisis lingkungan internal untuk menaksir kemampuan dilihat dari kekuatan dan kelemahan.

c. Menetapkan persoalan kunci dalam pelayanan kesehatan.

d. Mengidentifikasi alternative strategi.

e. Memilih satu strategi dari sejumlah strategi yang telah diidentifikasi.

f. Melaksanakan rencana strategi dengan mengembangkan tujuan, sasaran, rencana kegiatan dan rencana biaya.

g. Melakukan monitoring dan evaluasi.

Prinsip 2. Melibatkan setiap fungsi dan lapisan organisasi dalam upaya peningkatan.

1. Tujuan : Untuk meningkatkan upaya setiap fungsi dan lapisan organisasi pelayanan kesehatan dalam peningkatan mutu.

2. Manfaat :

a. Setiap upaya dapat menjaga mutu pelayanan.b. Setiap upaya dapat memelihara mutu pelayanan.

c. Setiap upaya dapat meningkatkan mutu pelayanan.

3. Cara mencapai tujuan, adalah :

a. Identifikasi masuklan :

1) Sumber daya manusia : jumlah , jenis dan kemampuan petugas.

2) Sumber dana : anggaran pemerintah, jumlah dan kemampuan bayar pasien

3) Sumber sarana : gedung, perlengkapan, kendaraan, alat, obat, kartu, laporan, data dan lain-lain.

b. Melakukan proses mutu pelayanan :

1) Membuat alur pelayanan yang dilalui pasien dalam pelayanan kesehatan.

2) Membuat alur kegiatan yang dilaksanakan petugas dalam pelayanan kesehatan.

3) Menentukan standar pelayanan.

4) Melaksanakan pelayanan sesuai alur dan protap yang telah ditetapkan.c. Mengevaluasi hasil.

1) Mengevaluasi keluaran yaitu jasa pelayanan yang diberikan dan jumlah kunjungan.

2) Mengevaluasi effek yaitu melihat hasil pelayanan yang meliputi jumlah yang sembuh dan tingkat kepuasan.

3) Mengevaluasi dampak (impak) yaitu melihat pengaruh terhadap individu, terhadap keluarga, terhadap masyarakat, dan lain-lain.

Prinsip 3. Berorientasi pada kepuasan pelanggan dan karyawan.

1. Tujuan : adalah :

a. Untuk meningkatkan kemampuan.

b. Untuk keterjangkauan.

c. Untuk meningkatkan hasil guna dan daya guna.

d. Untuk meningkatkan hubungan pribadi.

e. Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan.

2. Manfaat :

a. Dapat memenuhi harapan pelanggan yaitu kepuasan dan harapan.

b. Dapat memenuhi harapan karyawan yaitu kemampuan sesuai standar.

3. Cara untuk mencapai tujuan :

a. Mengidentifikasi kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan.

b. Mengidentifikasi kepuasan dan ketidakpuasan karyawan.

c. Menetukan masalah kepuasan dan ketidak puasan pelanggan dan karyawan.

d. Menentukan penyebab ketidakpuasan pelanggan dan karyawan.e. Melaksanakan kemitraan pelanggan dan karyawan.f. Melakukan kesepakatan pelanggan dan karyawan untuk perbaikan.

Prinsip 4. Pengembangan sumber daya manusia seutuhnya sebagai kunci pelaksanaannya.

1. Tujuan : adalah :

a. Untuk meningkatkan pengetahuan SDM dalam pelayanan kesehatan.

b. Untuk meningkatkan pengetahuan SDM dalam pelayanan kesehatan.

c. Untuk meningkatkan sikap SDM dalam pelayanan kesehatan.

2. Manfaat :

Kemampuan SDM dalam pelayanan, kerja sama, dan pemecahan masalah sesuai yang diharapkan dalam pelayanan kesehatan.

3. Cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah :

Melaksanakan kalakarya, dengan langkah-langkah :

a. Lokakarya (workshop) diikuti oleh pejabat strukturaluntuk menggali sejumlah masalah kemampuan SDM.

b. Menyusun tim inti kerja yang terdiri dari pejabat structural atau staf yang mempunyai kemampuan.

c. Mikropteaching oleh anggota tim inti terhadap karyawanyang ada dalam binaannya.

d. Membuat jadwal pembinaan untuk ke tempat pelayanan kesehatan.e. Mengadakan supervise dari segi :

1) Pemahaman program.

2) Pemecahan masalah yang ditemui.

3) Peningkatan motivasi.

4) Merespon terhadap perbaikan penampilan.

f. Evaluasi untuk umpan balik.

C. Langkah atau tahapan serta tehnik Pemecahan masalah

Langkah pemecahan masalah, menggunakan delapan langkah perbaikan , yang merupakan penjabarandari tehnik PDCA ( PLAN, DO, CHEK, & ACTION ), adapun delapan langkah tersebut adalah :

UNSUR PDCALANGKAH-LANGKAH

PLAN1. Identifikasi masalah

2. Identifikasi penyebab masalah3. Menentukan faktor penyebab yang dominant.

4. Menentukan rencana perbaikan dan target yang akan dicapai.

DO5. Melaksanakan sepenuhnya rencana perbaikan.

CHEK6. memeriksa hasil pelaksanaan perbaikan.

ACTION7. mencegah timbulnya persoalan yang sama (menetapkan standarisasi).

8. Menyelesaikan problem lain yang masih belum terselesaikan (menetapkan rencana berikutnya).

Langkah I. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Proses penemuan masalah

a. Check sheet data masalah ( penyimpangan dari tolok ukur atau target).

b. Stratifikasi masalah untuk merinci sejumlah masalah yang ada.

c. Memilih pokok masalah dengan memperhatikan keterkaitan masalah dengan PDCA sebelumnya.2. Proses penetapan tema.

Ciri tema yang baik :

a. Bersifat positif.

b. Sesuai prioritas masalah dan mengungkapkan permasalahan.

c. Tidak terlalu luas.

3. Penerapan sasaran yang akan dicapai.

4. Alat kendali mutu :

a. Check sheet

b. Stratifikasi

c. Diagram pareto

d. Grafik

e. Diagram pencar

f. Histogram

g. Diagram tulang ikan

5. Keterlibatan pimpinan unit kerja GKM, terutama untuk pengesahan atau persetujuan.

Langkah II IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH

1. Proses penemuan sejumlah sebab.

Membuat diagram tulang ikan, kemudian mengumpulkan semua aspek penyebab yang berpengaruh, yaitu :

a. Sebab I: merupakan penyebab utama timbulnya masalah (misalnya: manusia, mesin, metode, material dan lingkungan ).

b. Sebab II: merupakan cabang penyebab utama

c. Sebab III: merupakan ranting dan seterusnya

2. Pemilihan penyebab yang paling berpengaruh pada setiap penyebab utama.

3. Alat kendali mutu : diagram tulang ikan.

Diagram tulang ikan (fist bone atau diagram ishikawa atau diagram sebab akibat) menjelaskan hubungan sebab-akibat dari permasalahan akan dipecahkan.

Pada dasarnya, setiap persoalan dapat dicari penyebabnya pada unsure utama (manusia,metode, mesin atau alat, material, lingkungan). Dengan meneliti setiap unsure tersebut, maka akan dapat dianalisa sejumlah faktor penyebab permasalahan yang akan dipecahkan.

Langkah III. MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN1. Proses pengumpulan data yang berkaitan dengan semua penyebab yang berpengaruh pada setiap penyebab utama.

2. Pemilihan penyebab dominant sangat berpengaruh terhadap masalah.

3. Alat kendali mutu :

a. Check sheet

b. Stratifikasi

c. Diagram pareto

d. Grafik

e. Diagram pencar

f. Histogram

g. Diagram tulang ikan

Langkah IV: MENENTUKAN RENCANA PERBAIKAN DAN TARGET

1. Merencanakan perbaikan dengan alat Bantu 5W + 2H

1) WHY : mengapa harus diperbaiki.2) WHAT : apa yang diperbaiki dan apa sasarannya.3) WHERE : siapa yang akan melakukan tindakan tersebut.4) WHEN : kapan tindakan perbaikan akan dilakukan.5) WHO : bagaimana cara memperbaiki6) HOW MUCH : berapa biaya perbaikan.2. Menentukan target yang akan dicapai.

3. Keterlibatan pimpinan unit kerja GKM untuk pengesahan dan persetujuan.Langkah V. MELAKSANAKAN PERBAIKAN 1. Melaksanakan perbaikan dengan mengacu pada rencana yang telah ditetapkan.

2. Menjelaskan secara ringkas hal-hal yang dilakukan.

3. Mencantumkan skema atau gambar dengan menyebutkan prosedur, spesifikasi dan hal lain yang berkaitan.

4. Uji coba penerapan tindakan perbaikan dan pemantauan hasil serta pengaruh yang timbul akibat perbaikan.

Langkah VI. MEMERIKSA HASIL PELAKSANAAN PERBAIKAN

1. Pemantauan hasil perbaikan (check sheet dan stratifikasi data).

2. Membandingkan kondisi sebelum kegiatan perbaikan dengan kondisi setelah perbaikan.

3. Meneliti pengaruh dari hasil perbaikan terhadap masalah dan hal lain yang timbul akibat perbaikan.

4. Pencapaian target: hasil perbandingan antara kondisi sebelum perbaikan dengan sesudah perbaikan.

5. Alat kendali mutu :

a. Check sheet

b. Stratifikasi

c. Diagram pareto

d. Grafik

e. Diagram pencar

f. Histogram

g. Diagram tulang ikan

Langkah VII. STANDARISASI

1. Langkah standarisasi merupakan rumusan dari hal-hal yang telah dilaksanakan untuk perbaikan sehingga permasalahan dapat diatasi dan untuk mencegah atau menghindari terjadinya masalah yang sama.

2. Standarisasi terdiri dari standar prosedur dan hasil.3. Untuk memperjelas pelaksanaan standarisasi, dapat dicantumkan gambar atau spesifikasi.

4. Keterlibatan pimpian unit GKM untuk implementasi standarisasi pada unit kerja terkait.

Langkah VIII. MENENTUKAN RENCANA BERIKUTNYA

1. Menentukan tema atau sub tema yang akan dibahas.

2. membuat jadwal rencana atau realisasi kegiatan.

D. Pandangan tentang Diagram Pareto

1. Merupakan metode analisis berhubungan dengan penyebab.

2. Merupakan metode analisis masalah dari yang signifikan sampai yang kurang signifikan.

3. Prinsipnya sejumlah masalah yang kecil dapat mempengaruhi masalah yang besar artinya masalah 20 % dapat mempengaruhi yang 80%, artinya 80 % harus terselesaikan.

4. Langkah pembuatan Diagram Pareto dapat difahami.

5. Grafik yang ditunjukkan jelas untuk dimengerti.

6. Dapat menentukan penyebab masalah yang harus dihilangkan.

E. Variabel monitoring atau evaluasi1. Indikator

Indikator adalah karakter yang diukur dari penampilan system sesungguhnya yang memerlukan taraf pencapaian outcame yang diinginkan.

2. Standar

Standar adalah menetapkan tingkat penampilan atau kegiatan yang dapat diterima.

3. Menyeleksi sumber informasi

Sumber informasi adalah system informasi yang ada.

4. Mendesain suatu system untuk mengumpulkan data dan kompilasi data

Menentukan siapa yang mengumpulkan data, cara pengumpulan data, mengolah data dan membuat laporan data.

5. Melaksanakan kegiatan monitoring atau evaluasi.

F. Rumusan Masalah

Langkah-langkah :

1. Identifikasi masalah :

a. Masalah cakupan

1) Jangkauan K1 53,6%, sedangkan target 80 %.

2) Jangkauan K4 41,2% sedangkan target 60 %.

3) Jangkauan linakes 33,8%, sedangkan target 60 %.

b. Masalah keluhan atau drop out pasien

1) Rasa tidak puasnya ibu hamil akan pelayanan Bidan di Polindes.

2) Masalah didapatkan dengan wawancara dengan staf kelurahan dan laporan bulan bidan yaitu Laporan Ibu dan PWS.

c. Masalah :

1) Kunjungan baru ibu hamil yang diperiksa oleh bidan di Polindes dasan Cermen, hanya mencapai 53,6 %, sedangkan target ditetapkan 80 %.

2) Kunjungan ulang ibu hamil yang diperiksa oleh bidan di Polindes Dasan Cermen hanya mencapai 41,2 %, sedangkan target yang ditetapkan 60 %.

3) Persalinan oleh tenaga kesehatan dalam hal ini bidan di Polindes Dasan cermen hanya mencapai 33,8 %, sedangkan target yang ditetapkan 60 %.

2. Prioritas Masalah NOMasalah

Kriteria (BobotK1K4LINAKES

SBSSBSSBS

1Pengaruh terhadap pasien (5)415525630

2Pengaruh terhadap program (3) 412515515

3Kelayakan (5) 420525420

4Kemampuan (4) 416416520

5Kesiapan (3) 41241239

6Biaya rendah (5) 315315315

7Waktu singkat (2) 484848

JUMLAH98116117

3. Mengidentifikasi Penyebab Masalah Langkah-langkah :

a. Membuat flow chart

Bumil pulang

tidak

Apakah Ibu hamil PENDAFTARAN PEMERIKSAAN pasien mau Datang melahirkan Ya

BUMIL DITOLONG

Ibu nifas sembuh RAWAT INAP

pulang 1 2 HARI

b. Membuat diagram tulang ikan

MANUSIA METODE

Beban Pelatihan TF- Kunjungan Protap

Kerja >> rumah < tidak dijalankan

Kemampuan Pembinaan Pembinaan bumil