Man

24
ANALISA SWOT VARIABEL “MAN” DI RUANG ICU RSBSA-BANDUNG STRENGHTS (Kekuatan) WEAKNESS (Kelemahan) OPPORTUNITY (Peluang) TREATHS (Ancaman) 1. Tenaga perawat di R. ICU berjumlah 12 orang , terdiri dari 1 orang tenaga polri: 4 orang PNS: 6 orang pekerja harian lepas/honoler. 2. Total tenaga perawat berdasarkan jenis kelamin: 6 orang laki-laki dan dan 6 orang perempuan. 3. Perawat yang sudah mengikuti pelatihan ICU 1 orang, pelatihan CI 4. 1orang,pelatiha n PPGD 1 orang, Pelatihan manajemen kepala ruangan: 1 orang, pelatihan diklat MPKP :1 orang. 5. jenjang pendidikan perawat S1 : 1 orang, DIII : 11 orang. (2 orang sedang mengikuti jenjang pendidikan S1 Keperawatan). 1. Berdasarkan hitungan Jumlah tenaga perawat berdasarkan kondisi pasien critical care, dimana rata-rata pasien memerlukan jumlah perawatan 12 jam/hari. Dengan jumlah pasien rata-rata 4/hari dengan jumlah perawat 12 orang. Dianggap jumlah tenaga perawat kurang memadai. 2. Saat ini R, ICU RSBSA belum memiliki job dest/uraian tugas secara tertulis bagi perawat yang dinas pagi ,siang maupun malam. 3. Pembagian tugas yang tertera di struktur organisasi belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi di lapangan. 4. Dari jumlah 1. Adanya kebijakan pimpinan RSBSA yang memberikan peluang bagi perawat untuk melanjutkan jenjang pendidikan. 2. Pelayanan keperawatan mampu memberikan dukungan operasional POLRI serta memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi anggota POLRI, . keluarga, serta masyarakat umum. 3. Adanya kerja sama dengan pihak swasta maupun pemerintah dlm hal pelayanan keperawatan. 4. Strategi Rumah Sakit menjangkau pelayanan kesehatan golongan menengah kebawah 5. Masyarakat 1. Adanya RS bertaraf internasional yang menyediakan berbagai fasilitas kesehatan dengan SDM yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. 2. Berdirinya Rumah sakit negeri dan swasta yang berlomba memberikan pelayanan terbaik dengan keunggulan- keunggulan yang di berikan dalam memenuhi kebutuhan dan pelayanan yang di berikan. 3. Kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya AFTA , sehingga perawat luar negeri menjadi competitor bagi perawat dalam negeri.

description

man

Transcript of Man

Page 1: Man

ANALISA SWOT VARIABEL “MAN” DI RUANG ICU RSBSA-BANDUNG

STRENGHTS(Kekuatan)

WEAKNESS(Kelemahan)

OPPORTUNITY(Peluang)

TREATHS(Ancaman)

1. Tenaga perawat di R. ICU berjumlah 12 orang , terdiri dari 1 orang tenaga polri: 4 orang PNS: 6 orang pekerja harian lepas/honoler.

2. Total tenaga perawat berdasarkan jenis kelamin: 6 orang laki-laki dan dan 6 orang perempuan.

3. Perawat yang sudah mengikuti pelatihan ICU 1 orang, pelatihan CI

4. 1orang,pelatihan PPGD 1 orang, Pelatihan manajemen kepala ruangan: 1 orang, pelatihan diklat MPKP :1 orang.

5. jenjang pendidikan perawat S1 : 1 orang, DIII : 11 orang. (2 orang sedang mengikuti jenjang pendidikan S1 Keperawatan).

6. Tenaga perawat mempunyai disiplin dan loyalitas tinggi.

7. Memiliki kepala ruangan, kepala tim/PP dan perawat pelaksana.

8. Kepala ruangan mampu memimpin ruangan. Kepala ruangan dikepalai oleh S1 Ners.

9. Semua perawat masing-masing mempunyai latar belakang pengalaman bekerja di ruangan seperti pengalaman

1. Berdasarkan hitungan Jumlah tenaga perawatberdasarkan kondisi pasien critical care,dimana rata-rata pasien memerlukan jumlah perawatan 12 jam/hari. Dengan jumlah pasien rata-rata 4/hari dengan jumlah perawat 12 orang. Dianggap jumlah tenaga perawat kurang memadai.

2. Saat ini R, ICU RSBSA belum memiliki job dest/uraian tugas secara tertulis bagi perawat yang dinas pagi ,siang maupun malam.

3. Pembagian tugas yang tertera di struktur organisasi belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi di lapangan.

4. Dari jumlah perawat sebanyak 12 orang, 6 diantaranya masih berstatus pegawai harian lepas

5. Belum semua perawat di ruang ICU mendapatkan yang terkait dengan pelayanankeperawatan ICU.

6. R. ICU RSBSA saat ini belum memiliki alur pasien masuk secara

1. Adanya kebijakan pimpinan RSBSA yang memberikan peluang bagi perawat untuk melanjutkan jenjang pendidikan.

2. Pelayanan keperawatan mampu memberikan dukungan operasional POLRI serta memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi anggota POLRI, . keluarga, serta masyarakat umum.

3. Adanya kerja sama dengan pihak swasta maupun pemerintah dlm hal pelayanan keperawatan.

4. Strategi Rumah Sakit menjangkau pelayanan kesehatan golongan menengah kebawah

5. Masyarakat cenderung memilih rumah sakit yang dapat melayani jaminan kesehatan seperti: ASKES dan GAKIN.

6. Tempat strategis berada di daerah traumatic center.

7. Banyaknya lulusan tenaga keperawatan yang telah diuji kompetensi yang dapat di rekrutmen oleh

1. Adanya RS bertaraf internasional yang menyediakan berbagai fasilitas kesehatan dengan SDM yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

2. Berdirinya Rumah sakit negeri dan swasta yang berlomba memberikan pelayanan terbaik dengan keunggulan-keunggulan yang di berikan dalam memenuhi kebutuhan dan pelayanan yang di berikan.

3. Kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya AFTA , sehingga perawat luar negeri menjadi competitor bagi perawat dalam negeri.

4. Sebagian status kepegawaian perawat R. ICU, sebagai pekerja harian lepas yang memungkinkan untuk pindah bekerja ke RS lain yang memberikan jadi lebih besar.

Page 2: Man

bekerja di. UGD.10. R. ICU telah

memiliki struktur organisasi terdiri dari PJ Ruangan, Katim/PP, dan perawat pelaksana.

11. Komunikasi : Hubungan perawat-

dengan tim medis :Komnikasi dengan dokter bersifat social, delegatif dan kolaboratif. Berdasarkan hasil wawancara kepada perawat, komunikasi lebih banyak bersifat delegatif yang tertulis pada status dan komunikasi bersifat social.

Hubungan perawat-klienHubungan perawat-klien sangat baik, hal ini tampak saatInteraksi perawat klien terjadi saat perawat melakukan tindakan keperawatan langsung, misalnya saat perawat memenuhi kebutuhan KDM klien serta tindaka klinik seperti memasang infus, kateter, menyuntikan obat dsb. Interaksi juga terjadi ketika perawat melakukan operan dinas serta observasi.

Hubungan antar perawat.Hasil pengamatan proses komunikasi berjalan baik, secara

tertulis. RSBSA khususnya bagi R.ICU.

8. Perawat dilibatkan dalam pengembangan Rumah sakit

9. RSBSA sedang mengembangkan sebagai rumah sakit badan layanan umum yang berdampak meningkatnya kepuasan pasien dan juga pegawai.

Page 3: Man

2 arah, pengambilan keputusan diambil dengancara musyawarah, jika dalam keadaan terdesak keputusan diambil oleh pJ Ruangan. Pembagian jadual dinas dilakukan oleh PJ. R. ICU, perawat boleh mengajukan dinas ditulis dibuku kumunikasi perawat. Setiap ada informasi yang harus disampaikan langsung diadakan rapat ruangan secara rutin dalam setiap minggu. Dari hasil wawancra yang dilakukan pd perawat yang dinas; semua perawat menyatakan dirinya merasa nyaman dengan lingkungan interpersonal selama ini. Serah terima/operan dinas dilakukan secara ;alangsung setiap pergantian dinas.

Hubungan perawat dengan tim gizi, dari hasil wawancara komunikasi antara perawat dgn tim gizi lebih banyak berkaitan dengan diet untuk pasien.komunikasi terjadi 2 arah untuk memastikan diet yang diberikan pd klien, hasilnya ditulis dalam asuhan perawatan pasien

Page 4: Man

bersangkutan. Hubungan perawat

dengan petugas farmasi; komunikasi perawat dengan petugas farmasi hanya terbatas jika perawat mengambil obat/alkes untuk klien karena cito, selebihnya pengambilan obat/alkes oleh keluarga pasien di ra depo farmasi. Komunikasi bersifat social sehari-hari trejadi secara momen/kebetulan.

Hubungan perawat dengan mahasiswa; hasil observasi dan wawancara hubungan perawat denga mahasiswa sangat terjalin dengan baik/bina trust, baik disaat penerimaan, oreintasi, bimbingan maupun dalam aktivitas sehar-hari,penanggung jawab R. ICU dan staf sangat welcome terbukti dengan pihak crew ICU menyediakan tempat buat mahasiswa untuk dijadikan basecame.

Page 5: Man

MATRIKS DIMENSI MANUSIA (MAN)

STRENGTH WEAKNESS

1. Tenaga perawat di R. ICU berjumlah 12 orang , terdiri dari 1 orang tenaga polri: 4 orang PNS: 6 orang pekerja harian lepas/honoler.

2. Total tenaga perawat berdasarkan jenis kelamin: 6 orang laki-laki dan dan 6 orang perempuan.

3. Perawat yang sudah mengikuti pelatihan ICU 1 orang, pelatihan CI :…orang,pelatihan PPGD..orang, Pelatihan manajemen kepala ruangan: 1 orang, pelatihan diklat MPKP :1 orang.

4. jenjang pendidikan perawat S1 : 1 orang, DIII : 11 orang. (2 orang sedang mengikuti jenjang pendidikan S1 Keperawatan).

5. Tenaga perawat mempunyai disiplin dan loyalitas tinggi.

6. Memiliki kepala ruangan, kepala tim/PP dan perawat pelaksana.

7. Kepala ruangan mampu memimpin ruangan. Kepala ruangan dikepalai oleh S1 Ners.

8. Semua perawat masing-masing mempunyai latar belakang pengalaman bekerja di ruamgan seperti

1. Jumlah tenaga perawat kurang memadai

2. Belum mempunyai jobdes/uraian tugas bagi perawat yang dines pagi siang maupun malam

3. Peran dan fungsi diStruktur organisasi belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi di lapangan

4. Dari jumlah perawat sebanyak 12 orang, 6 deiantaranya masih berstatus pegawai harian lepas

5. Mayoritas perawat di ruang ICU belum mengikuti pelatihan perawat ICU. Baru ada 1 orang yang sudah mengikuti pelatihan

6. Ratio jumlah perawat dengan beban kerja belum proforsional

7. Raungan ICU RSBSA saat ini belum memiliki alur pasien masuk secara tertulis

Page 6: Man

dir. UGD.9. R. ICU telah memiliki

struktur organisasi terdiri dari PJ Ruangan, Katim/PP, dan perawat pelaksana.

10. Komunikasi : Hubungan perawat-

dengan tim medis :Komnikasi dengan dokter bersifat social, delegatif dan kolaboratif. Berdasarkan hasil wawancara kepada perawat, komunikasi lebih banyak bersifat delegatif yang tertulis pada status dan komunikasi bersifat social.

Hubungan perawat-klienInteraksi perawat klien terjadi saat perawat melakukan tindakan keperawatan langsung, misalnya saat perawat memenuhi kebutuhan KDM klien serta tindaka klinik seperti memasang infis, kateter, menyuntikan obat dsb. Interaksi juga terjadi ketika perawat melakukan operan dinas serta observasi. Hubungan antar

perawat. Hasil pengamatan proses komunikasi berjalan baik, secara 2 arah, pengambilan keputusan diambil dengancara musyawarah, jika dalam keadaan terdesak keputusan diambil oleh pJ Ruangan. Pembagian jadual dinas dilakukan oleh PJ. R. ICU, perawat

Page 7: Man

boleh mengajukan dinas ditulis dibuku kumunikasi perawat. Setiap ada informasi yang harus disampaikan langsung diadakan rapat ruangan secara rutin dalam setiap minggu. Dari hasil wawancra yang dilakukan pd perawat yang dinas; semua perawat menyatakan dirinya merasa nyaman dengan lingkungan interpersonal selama ini. Serah terima/operan dinas dilakukan secara langsung setiap pergantian dinas.

Hubungan perawat dengan tim gizi, dari hasil wawancara komunikasi antara perawat dgn tim gizi lebih banyak berkaitan dengan diet untuk pasien.komunikasi terjadi 2 arah untuk memastikan diet yang diberikan pd klien, hasilnya ditulis dalam asuhan perawatan pasien bersangkutan.

Hubungan perawat denga petugas farmasi; komunikasi perawat dengan petugas farmasi hanya terbatas jika perawat mengambil obat/alkes untuk klien karena cito, selebihnya pengambilan obat/alkes oleh keluarga pasien di ra depo farmasi.

Page 8: Man

Komunikasi bersifat social sehari-hari trejadi secara momen/kebetulan.

Hubungan perawat dengan mahasiswa; hasil observasi dan wawancara hubungan perawat denga mahasiswa sangat terjalin dengan baik/bina trust, baik disaat penerimaan, oreintasi, bimbingan maupun dalam aktivitas sehar-hari,penanggung jawab R. ICU dan staf sangat welcome terbukti dengan pihak crew ICU menyediakan tempat buat mahasiswa untuk dijadikan basecame.

OPPORTUNITY 1. Adanya kebijakan pimpinan RSBSA yang memberikan peluang bagi perawat untuk melanjutkan jenjang pendidikan.

2. Pelayanan keperawatan mampu memberikan dukungan operasional POLRI serta memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi anggota POLRI, . keluarga, serta masyarakat umum.

3. Adanya kerja sama dengan pihak swasta maupun pemerintah dlm hal pelayanan keperawatan.

4. Strategi Rumah Sakit menjangkau pelayanan kesehatan golongan menengah kebawah

(S1-2-3-4-5) Meningkatnya kompetensi perawat baik melalui jenjang pendidikan formal maupun dengan cara mengikuti pelatihan, seminar, khususnya tentang perawatan ICU.

(S6-7-8-9-10) Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di R. ICU RSBSA melalui kepemimpinan secara terstruktur didukung oleh kebijakan pimpinan Rumah Sakit, loyalitas perawat yang tinggi serta lokasi RSBSA yang strategis akan mampu memberikan pelayanan terbaik baik bagi anggota POLRI maupun masyarakat umum dari lapisan masyarakat bawah dan menengah baik bagi pasien umum, gakin maupun askes.

Page 9: Man

5. Masyarakat cenderung memilih rumah sakit yang dapat melayani jaminan

kesehatan seperti: ASKES dan GAKIN.

6. Tempat strategis berada di daerah traumatic center.

7. Banyaknya lulusan tenaga keperawatan yang telah diuji kompetensi yang dapat di rekrutmen oleh RSBSA khususnya bagi R.ICU.

8. Perawat dilibatkan dalam pengembangan Rumah sakit.

9. RSBSA sedang mengembangkan sebagai rumah sakit badan layanan umum yang berdampak meningkatnya kepuasan pasien dan juga pegawai.

TREAT 1. Adanya RS bertaraf internasional yang menyediakan berbagai fasilitas kesehatan dengan SDM yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

2. Berdirinya Rumah sakit negeri dan swasta yang berlomba memberikan pelayanan terbaik dengan keunggulan-keunggulan yang di berikan dalam memenuhi kebutuhan dan pelayanan yang di berikan.

3. Kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya

Dengan adanya kebijakan pimpinan RSBSA meningkatkan kompetensi perawat baik melalui pendidikan formal maupun melalui pelatihan, seminar, lokakarya khususnya bagi perawat ruang ICU, sehingga perawat ICU RSBSA mampu berkompetisi dengan Rumah sakit lainnya.

(W 1-2-3-4) Menambah jumlah tenaga perawat di Ruangan ICU RSBSA

(W 5-6) Adanya job dest bagi perawat, alur pasien masuk secara tertulis serta pembagian, serta mengoptimalkan pembagian tugas sesuai dengan struktur organisasi yang telah dibuat.

Page 10: Man

AFTA , sehingga perawat luar negeri menjadi competitor bagi perawat dalam negeri.

4. Sebagian status kepegawaian perawat R. ICU, sebagai pekerja harian lepas yang memungkinkan untuk pindah bekerja ke RS lain yang memberikan jadi lebih besar.

Page 11: Man

TABEL. 1

INTERNAL FACTOR EVALUATION(IFE) MATRIX MAN

NO Critical success Factor Bobot Rating Score1 2 3 4 5

Kekuatan1 Kepala ruangan mampu

memimpin dengan baik0,22 4 0.88

2 Tenaga perawat rata-rata telah berpendidikan DIII

keperawatan

0,14 3 0,42

3 Tenaga perawat memiliki tingkat disiplin serta loyalitas

yang tinggi

0,10 3 0,3

4 Kepala Ruangan Berpendidikan S1 Ners

0,19 4 0,76

5 Tenaga perawat sebagian telah mengikuti pelatihan PPGD, CI,

MPKP, ATLS, ICU

0,08 3 0,24

6 Hubungan perawat terjalin baik : 85%

0,18 3 0,54

3.14KELEMAHAN

1 90,5% perawat belum mendapatkan pelatihan ICU

0,06 2 0,12

2 Jumlah tenaga perawat belum memadai

0,02 2 0,04

3 Belum memiliki job desc tertulis bagi perawat

0,01 2 0,01

TOTAL NILAI 1 3,31

Page 12: Man

TABEL. 2

EXTERNAL FACTOR EVALUATION(EFE) MATRIX MAN

NO Critical success factor Bobot Rating ScorePELUANG

1 Institusi mendukung pengembangan pendidikan dan

pelatihan bagi perawat

0,25 3 0,75

2 Perawat di libatkan dalam pelatihan

0,16 3 0,48

3 Perawat dilibatkan dalam pengembangan Rumah Sakit

0.22 3 0.66

1,89ANCAMAN

1 Sebagian perawat masih berstatus sebagai tenaga harian

lepas

0,14 1 0.14

2 Perawat asing bebas masuk 0,11 1 0,113 Wacana latar belakang

pendidikan S1 bagi perawat pada tahun 2015

0,13 1 0,13

JUMLAH TOTAL 2,27

Keterangan :

1= kelemahan utama

2=kelemahan kecil

3=kekuatan kecil

4=kekuatan utama

Page 13: Man

TABEL. 3

INTERNAL DAN EKSTERNAL MATRIX MAN

4 Kuat 3 Sedang 2 Lemah 1

Tinggi

Sedang

Rendah

Simpulan

SBU diatas berada pada sel IV yang di gambarkan sebagai Grow dan Build. Strategi yang cocok bagi SBU ini adalah:

1. Strategi Marketing

a. Market penetration

b. Market Development

c. Product Development

2. Strategi Integratif

a. Forward Integration

b. Backward Integration

c. Horizontal Integratio

I II III

IV V VI

VII VIII IX

3

2

1

I F E

E

F

E

3,31

2,27

Page 14: Man

TABEL. 4

INTERNAL DAN EXTERNAL MATRIX MARKETING

Kesimpulan

SBU diatas berada pada sel IV yang di gambarkan sebagai Grow dan Build. Strategi yang cocok bagi SBU ini adalah:

3. Strategi Marketing

d. Market penetration

e. Market Development

f. Product Development

4. Strategi Integratif

d. Forward Integration

e. Backward Integration

f. Horizontal Integration

I II III

IV V VI

VIIVIII IX

4. 3. 2. 1.

1.

2.

3.

KUAT

SED

LEM

KUAT SEDANG LEMAH

IFE

EFE

Page 15: Man

MATRIX TOWS

Menurut matriks tows, ruang ICU RS. Bhayangkara Sartika Asih berada pada Kuadran 2 atau

perbaikan internal dimana manajemen harus meminimalkan kelemahan internal dan

memaksimalkan peluang eksternal dengan strategi :

a. Retrachment

Kekuatan

Kepala ruangan dikepalai oleh S1 Ners

Semua perawat R.ICU masing-masing mempunyai latar belakang bekerja di UGD

Ruangan mempunyai struktur organisasi dengan pembagian tugas yang jelas

Perawat R.ICU rata-rata berlatar belakang pendidkan DIII Keperawatan

Komunikasi terjalin dengan baik

Kelemahan

Jumlah perawat kurang memadai

Belum semua perawat R. ICU mengikuti pelatihan ICU

Ruangan ICU belum memiliki job dest/uraian tugas bagi perawat secara tertulis

Pembagian tugas yang tertera di struktur organisasi belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi dilapangan.

Peluang

Adanya kebijakan RSBSA yang memberikan peluang bagi perawat untuk melanjutkan jenjang pendidikan.

Adanya kerja sama dengan pihak swasta dan pemerintah dalam hal pelayanan keperawatan

Masyarakat cenderung memilih RS yang dpt melayani jaminan kesehatan, seperti askes dan gakin

Komponen perawat dilibatkan dalam pengembangan RS

Ancaman

Sebagian status perawat R. ICU sebagai pekerja harian lepas yang memungkinkan untuk pindah bekerja ke RS lain/ Turn over

Adanya RS bertaraf internasional yang menyediakan berbagai fasilitas kesehatan dengan SDM yang berorientasi pada kepuasan pelanggan

3,31

2,27

4

3

2

1

Future Quadrant

Internal Fix It Quadrant

Eksternal Fix It Quadrant Survival Quadrant

a. Retrachmentb. Enhancementc. Market developd. Producee. Vertical Integrationf. Related Divers

Page 16: Man

b. Enhancement

c. Market develop

d. Produce

e. Vertical Integration

f. Related Divers

Diagram cartecius Matrix Space “MAN”

FAKTOR KUNCI RATINGFAKTOR INTERNAL

1.Kekuatan Keuangan(FS) a. Adanya insentif tiap bulan diluar gaji b. Adanya pengadaan dana pelatihan dari RS bagi pegawai

2. Keuntungan Kompetisi(CA) a. Kedisiplinan dan loyalitas tinggi perawat b. Sudah diterapkannya metoda Tim

FAKTOR EKSTERNAL Kekuatan Ruangan ICU (IS)

a. Tenaga perawat R. ICU rata-rata berpendidikan DIII Keperawatanb. Kepala ruangan berpendidikan S1 Ners dan mampu memimpin

dengan baik Stabilitas lingkungan (ES) Adanya mahasiswa yang praktek manajemen keperawatan sehingga terjadi transfer ilmu

2

3

-3-3

32

-2

Hasil Rating Matrix SPACE :

FS = Jumlah FS : Jumlah option = 5 : 2 = 2,5

ES = Jumlah ES : Jumlah option = -2 : 1 = -2

IS = Jumlah IS : Jumlah option = 5 : 2 = 2,5

Page 17: Man

CA = Jumlah CA : Jumlah option = -6 : 2= -3

Kemudian yang dipergunakan segabai X aksis adalah

X = FS + CA = 2,5 + (-3)= - 0,5

Y = IS + ES = 2,5 + (-2) = 0,5

MATRIX SPACE MAN

Y

X

0,5

-0,5

KonservatifStrategi berbenah

diri

Kekuatan intern yang penting

Agresif

Defensif Kompetitif