Man
-
Upload
novi-puspitasari -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
description
Transcript of Man
ANALISA SWOT VARIABEL “MAN” DI RUANG ICU RSBSA-BANDUNG
STRENGHTS(Kekuatan)
WEAKNESS(Kelemahan)
OPPORTUNITY(Peluang)
TREATHS(Ancaman)
1. Tenaga perawat di R. ICU berjumlah 12 orang , terdiri dari 1 orang tenaga polri: 4 orang PNS: 6 orang pekerja harian lepas/honoler.
2. Total tenaga perawat berdasarkan jenis kelamin: 6 orang laki-laki dan dan 6 orang perempuan.
3. Perawat yang sudah mengikuti pelatihan ICU 1 orang, pelatihan CI
4. 1orang,pelatihan PPGD 1 orang, Pelatihan manajemen kepala ruangan: 1 orang, pelatihan diklat MPKP :1 orang.
5. jenjang pendidikan perawat S1 : 1 orang, DIII : 11 orang. (2 orang sedang mengikuti jenjang pendidikan S1 Keperawatan).
6. Tenaga perawat mempunyai disiplin dan loyalitas tinggi.
7. Memiliki kepala ruangan, kepala tim/PP dan perawat pelaksana.
8. Kepala ruangan mampu memimpin ruangan. Kepala ruangan dikepalai oleh S1 Ners.
9. Semua perawat masing-masing mempunyai latar belakang pengalaman bekerja di ruangan seperti pengalaman
1. Berdasarkan hitungan Jumlah tenaga perawatberdasarkan kondisi pasien critical care,dimana rata-rata pasien memerlukan jumlah perawatan 12 jam/hari. Dengan jumlah pasien rata-rata 4/hari dengan jumlah perawat 12 orang. Dianggap jumlah tenaga perawat kurang memadai.
2. Saat ini R, ICU RSBSA belum memiliki job dest/uraian tugas secara tertulis bagi perawat yang dinas pagi ,siang maupun malam.
3. Pembagian tugas yang tertera di struktur organisasi belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi di lapangan.
4. Dari jumlah perawat sebanyak 12 orang, 6 diantaranya masih berstatus pegawai harian lepas
5. Belum semua perawat di ruang ICU mendapatkan yang terkait dengan pelayanankeperawatan ICU.
6. R. ICU RSBSA saat ini belum memiliki alur pasien masuk secara
1. Adanya kebijakan pimpinan RSBSA yang memberikan peluang bagi perawat untuk melanjutkan jenjang pendidikan.
2. Pelayanan keperawatan mampu memberikan dukungan operasional POLRI serta memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi anggota POLRI, . keluarga, serta masyarakat umum.
3. Adanya kerja sama dengan pihak swasta maupun pemerintah dlm hal pelayanan keperawatan.
4. Strategi Rumah Sakit menjangkau pelayanan kesehatan golongan menengah kebawah
5. Masyarakat cenderung memilih rumah sakit yang dapat melayani jaminan kesehatan seperti: ASKES dan GAKIN.
6. Tempat strategis berada di daerah traumatic center.
7. Banyaknya lulusan tenaga keperawatan yang telah diuji kompetensi yang dapat di rekrutmen oleh
1. Adanya RS bertaraf internasional yang menyediakan berbagai fasilitas kesehatan dengan SDM yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
2. Berdirinya Rumah sakit negeri dan swasta yang berlomba memberikan pelayanan terbaik dengan keunggulan-keunggulan yang di berikan dalam memenuhi kebutuhan dan pelayanan yang di berikan.
3. Kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya AFTA , sehingga perawat luar negeri menjadi competitor bagi perawat dalam negeri.
4. Sebagian status kepegawaian perawat R. ICU, sebagai pekerja harian lepas yang memungkinkan untuk pindah bekerja ke RS lain yang memberikan jadi lebih besar.
bekerja di. UGD.10. R. ICU telah
memiliki struktur organisasi terdiri dari PJ Ruangan, Katim/PP, dan perawat pelaksana.
11. Komunikasi : Hubungan perawat-
dengan tim medis :Komnikasi dengan dokter bersifat social, delegatif dan kolaboratif. Berdasarkan hasil wawancara kepada perawat, komunikasi lebih banyak bersifat delegatif yang tertulis pada status dan komunikasi bersifat social.
Hubungan perawat-klienHubungan perawat-klien sangat baik, hal ini tampak saatInteraksi perawat klien terjadi saat perawat melakukan tindakan keperawatan langsung, misalnya saat perawat memenuhi kebutuhan KDM klien serta tindaka klinik seperti memasang infus, kateter, menyuntikan obat dsb. Interaksi juga terjadi ketika perawat melakukan operan dinas serta observasi.
Hubungan antar perawat.Hasil pengamatan proses komunikasi berjalan baik, secara
tertulis. RSBSA khususnya bagi R.ICU.
8. Perawat dilibatkan dalam pengembangan Rumah sakit
9. RSBSA sedang mengembangkan sebagai rumah sakit badan layanan umum yang berdampak meningkatnya kepuasan pasien dan juga pegawai.
2 arah, pengambilan keputusan diambil dengancara musyawarah, jika dalam keadaan terdesak keputusan diambil oleh pJ Ruangan. Pembagian jadual dinas dilakukan oleh PJ. R. ICU, perawat boleh mengajukan dinas ditulis dibuku kumunikasi perawat. Setiap ada informasi yang harus disampaikan langsung diadakan rapat ruangan secara rutin dalam setiap minggu. Dari hasil wawancra yang dilakukan pd perawat yang dinas; semua perawat menyatakan dirinya merasa nyaman dengan lingkungan interpersonal selama ini. Serah terima/operan dinas dilakukan secara ;alangsung setiap pergantian dinas.
Hubungan perawat dengan tim gizi, dari hasil wawancara komunikasi antara perawat dgn tim gizi lebih banyak berkaitan dengan diet untuk pasien.komunikasi terjadi 2 arah untuk memastikan diet yang diberikan pd klien, hasilnya ditulis dalam asuhan perawatan pasien
bersangkutan. Hubungan perawat
dengan petugas farmasi; komunikasi perawat dengan petugas farmasi hanya terbatas jika perawat mengambil obat/alkes untuk klien karena cito, selebihnya pengambilan obat/alkes oleh keluarga pasien di ra depo farmasi. Komunikasi bersifat social sehari-hari trejadi secara momen/kebetulan.
Hubungan perawat dengan mahasiswa; hasil observasi dan wawancara hubungan perawat denga mahasiswa sangat terjalin dengan baik/bina trust, baik disaat penerimaan, oreintasi, bimbingan maupun dalam aktivitas sehar-hari,penanggung jawab R. ICU dan staf sangat welcome terbukti dengan pihak crew ICU menyediakan tempat buat mahasiswa untuk dijadikan basecame.
MATRIKS DIMENSI MANUSIA (MAN)
STRENGTH WEAKNESS
1. Tenaga perawat di R. ICU berjumlah 12 orang , terdiri dari 1 orang tenaga polri: 4 orang PNS: 6 orang pekerja harian lepas/honoler.
2. Total tenaga perawat berdasarkan jenis kelamin: 6 orang laki-laki dan dan 6 orang perempuan.
3. Perawat yang sudah mengikuti pelatihan ICU 1 orang, pelatihan CI :…orang,pelatihan PPGD..orang, Pelatihan manajemen kepala ruangan: 1 orang, pelatihan diklat MPKP :1 orang.
4. jenjang pendidikan perawat S1 : 1 orang, DIII : 11 orang. (2 orang sedang mengikuti jenjang pendidikan S1 Keperawatan).
5. Tenaga perawat mempunyai disiplin dan loyalitas tinggi.
6. Memiliki kepala ruangan, kepala tim/PP dan perawat pelaksana.
7. Kepala ruangan mampu memimpin ruangan. Kepala ruangan dikepalai oleh S1 Ners.
8. Semua perawat masing-masing mempunyai latar belakang pengalaman bekerja di ruamgan seperti
1. Jumlah tenaga perawat kurang memadai
2. Belum mempunyai jobdes/uraian tugas bagi perawat yang dines pagi siang maupun malam
3. Peran dan fungsi diStruktur organisasi belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi di lapangan
4. Dari jumlah perawat sebanyak 12 orang, 6 deiantaranya masih berstatus pegawai harian lepas
5. Mayoritas perawat di ruang ICU belum mengikuti pelatihan perawat ICU. Baru ada 1 orang yang sudah mengikuti pelatihan
6. Ratio jumlah perawat dengan beban kerja belum proforsional
7. Raungan ICU RSBSA saat ini belum memiliki alur pasien masuk secara tertulis
dir. UGD.9. R. ICU telah memiliki
struktur organisasi terdiri dari PJ Ruangan, Katim/PP, dan perawat pelaksana.
10. Komunikasi : Hubungan perawat-
dengan tim medis :Komnikasi dengan dokter bersifat social, delegatif dan kolaboratif. Berdasarkan hasil wawancara kepada perawat, komunikasi lebih banyak bersifat delegatif yang tertulis pada status dan komunikasi bersifat social.
Hubungan perawat-klienInteraksi perawat klien terjadi saat perawat melakukan tindakan keperawatan langsung, misalnya saat perawat memenuhi kebutuhan KDM klien serta tindaka klinik seperti memasang infis, kateter, menyuntikan obat dsb. Interaksi juga terjadi ketika perawat melakukan operan dinas serta observasi. Hubungan antar
perawat. Hasil pengamatan proses komunikasi berjalan baik, secara 2 arah, pengambilan keputusan diambil dengancara musyawarah, jika dalam keadaan terdesak keputusan diambil oleh pJ Ruangan. Pembagian jadual dinas dilakukan oleh PJ. R. ICU, perawat
boleh mengajukan dinas ditulis dibuku kumunikasi perawat. Setiap ada informasi yang harus disampaikan langsung diadakan rapat ruangan secara rutin dalam setiap minggu. Dari hasil wawancra yang dilakukan pd perawat yang dinas; semua perawat menyatakan dirinya merasa nyaman dengan lingkungan interpersonal selama ini. Serah terima/operan dinas dilakukan secara langsung setiap pergantian dinas.
Hubungan perawat dengan tim gizi, dari hasil wawancara komunikasi antara perawat dgn tim gizi lebih banyak berkaitan dengan diet untuk pasien.komunikasi terjadi 2 arah untuk memastikan diet yang diberikan pd klien, hasilnya ditulis dalam asuhan perawatan pasien bersangkutan.
Hubungan perawat denga petugas farmasi; komunikasi perawat dengan petugas farmasi hanya terbatas jika perawat mengambil obat/alkes untuk klien karena cito, selebihnya pengambilan obat/alkes oleh keluarga pasien di ra depo farmasi.
Komunikasi bersifat social sehari-hari trejadi secara momen/kebetulan.
Hubungan perawat dengan mahasiswa; hasil observasi dan wawancara hubungan perawat denga mahasiswa sangat terjalin dengan baik/bina trust, baik disaat penerimaan, oreintasi, bimbingan maupun dalam aktivitas sehar-hari,penanggung jawab R. ICU dan staf sangat welcome terbukti dengan pihak crew ICU menyediakan tempat buat mahasiswa untuk dijadikan basecame.
OPPORTUNITY 1. Adanya kebijakan pimpinan RSBSA yang memberikan peluang bagi perawat untuk melanjutkan jenjang pendidikan.
2. Pelayanan keperawatan mampu memberikan dukungan operasional POLRI serta memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi anggota POLRI, . keluarga, serta masyarakat umum.
3. Adanya kerja sama dengan pihak swasta maupun pemerintah dlm hal pelayanan keperawatan.
4. Strategi Rumah Sakit menjangkau pelayanan kesehatan golongan menengah kebawah
(S1-2-3-4-5) Meningkatnya kompetensi perawat baik melalui jenjang pendidikan formal maupun dengan cara mengikuti pelatihan, seminar, khususnya tentang perawatan ICU.
(S6-7-8-9-10) Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di R. ICU RSBSA melalui kepemimpinan secara terstruktur didukung oleh kebijakan pimpinan Rumah Sakit, loyalitas perawat yang tinggi serta lokasi RSBSA yang strategis akan mampu memberikan pelayanan terbaik baik bagi anggota POLRI maupun masyarakat umum dari lapisan masyarakat bawah dan menengah baik bagi pasien umum, gakin maupun askes.
5. Masyarakat cenderung memilih rumah sakit yang dapat melayani jaminan
kesehatan seperti: ASKES dan GAKIN.
6. Tempat strategis berada di daerah traumatic center.
7. Banyaknya lulusan tenaga keperawatan yang telah diuji kompetensi yang dapat di rekrutmen oleh RSBSA khususnya bagi R.ICU.
8. Perawat dilibatkan dalam pengembangan Rumah sakit.
9. RSBSA sedang mengembangkan sebagai rumah sakit badan layanan umum yang berdampak meningkatnya kepuasan pasien dan juga pegawai.
TREAT 1. Adanya RS bertaraf internasional yang menyediakan berbagai fasilitas kesehatan dengan SDM yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
2. Berdirinya Rumah sakit negeri dan swasta yang berlomba memberikan pelayanan terbaik dengan keunggulan-keunggulan yang di berikan dalam memenuhi kebutuhan dan pelayanan yang di berikan.
3. Kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya
Dengan adanya kebijakan pimpinan RSBSA meningkatkan kompetensi perawat baik melalui pendidikan formal maupun melalui pelatihan, seminar, lokakarya khususnya bagi perawat ruang ICU, sehingga perawat ICU RSBSA mampu berkompetisi dengan Rumah sakit lainnya.
(W 1-2-3-4) Menambah jumlah tenaga perawat di Ruangan ICU RSBSA
(W 5-6) Adanya job dest bagi perawat, alur pasien masuk secara tertulis serta pembagian, serta mengoptimalkan pembagian tugas sesuai dengan struktur organisasi yang telah dibuat.
AFTA , sehingga perawat luar negeri menjadi competitor bagi perawat dalam negeri.
4. Sebagian status kepegawaian perawat R. ICU, sebagai pekerja harian lepas yang memungkinkan untuk pindah bekerja ke RS lain yang memberikan jadi lebih besar.
TABEL. 1
INTERNAL FACTOR EVALUATION(IFE) MATRIX MAN
NO Critical success Factor Bobot Rating Score1 2 3 4 5
Kekuatan1 Kepala ruangan mampu
memimpin dengan baik0,22 4 0.88
2 Tenaga perawat rata-rata telah berpendidikan DIII
keperawatan
0,14 3 0,42
3 Tenaga perawat memiliki tingkat disiplin serta loyalitas
yang tinggi
0,10 3 0,3
4 Kepala Ruangan Berpendidikan S1 Ners
0,19 4 0,76
5 Tenaga perawat sebagian telah mengikuti pelatihan PPGD, CI,
MPKP, ATLS, ICU
0,08 3 0,24
6 Hubungan perawat terjalin baik : 85%
0,18 3 0,54
3.14KELEMAHAN
1 90,5% perawat belum mendapatkan pelatihan ICU
0,06 2 0,12
2 Jumlah tenaga perawat belum memadai
0,02 2 0,04
3 Belum memiliki job desc tertulis bagi perawat
0,01 2 0,01
TOTAL NILAI 1 3,31
TABEL. 2
EXTERNAL FACTOR EVALUATION(EFE) MATRIX MAN
NO Critical success factor Bobot Rating ScorePELUANG
1 Institusi mendukung pengembangan pendidikan dan
pelatihan bagi perawat
0,25 3 0,75
2 Perawat di libatkan dalam pelatihan
0,16 3 0,48
3 Perawat dilibatkan dalam pengembangan Rumah Sakit
0.22 3 0.66
1,89ANCAMAN
1 Sebagian perawat masih berstatus sebagai tenaga harian
lepas
0,14 1 0.14
2 Perawat asing bebas masuk 0,11 1 0,113 Wacana latar belakang
pendidikan S1 bagi perawat pada tahun 2015
0,13 1 0,13
JUMLAH TOTAL 2,27
Keterangan :
1= kelemahan utama
2=kelemahan kecil
3=kekuatan kecil
4=kekuatan utama
TABEL. 3
INTERNAL DAN EKSTERNAL MATRIX MAN
4 Kuat 3 Sedang 2 Lemah 1
Tinggi
Sedang
Rendah
Simpulan
SBU diatas berada pada sel IV yang di gambarkan sebagai Grow dan Build. Strategi yang cocok bagi SBU ini adalah:
1. Strategi Marketing
a. Market penetration
b. Market Development
c. Product Development
2. Strategi Integratif
a. Forward Integration
b. Backward Integration
c. Horizontal Integratio
I II III
IV V VI
VII VIII IX
3
2
1
I F E
E
F
E
3,31
2,27
TABEL. 4
INTERNAL DAN EXTERNAL MATRIX MARKETING
Kesimpulan
SBU diatas berada pada sel IV yang di gambarkan sebagai Grow dan Build. Strategi yang cocok bagi SBU ini adalah:
3. Strategi Marketing
d. Market penetration
e. Market Development
f. Product Development
4. Strategi Integratif
d. Forward Integration
e. Backward Integration
f. Horizontal Integration
I II III
IV V VI
VIIVIII IX
4. 3. 2. 1.
1.
2.
3.
KUAT
SED
LEM
KUAT SEDANG LEMAH
IFE
EFE
MATRIX TOWS
Menurut matriks tows, ruang ICU RS. Bhayangkara Sartika Asih berada pada Kuadran 2 atau
perbaikan internal dimana manajemen harus meminimalkan kelemahan internal dan
memaksimalkan peluang eksternal dengan strategi :
a. Retrachment
Kekuatan
Kepala ruangan dikepalai oleh S1 Ners
Semua perawat R.ICU masing-masing mempunyai latar belakang bekerja di UGD
Ruangan mempunyai struktur organisasi dengan pembagian tugas yang jelas
Perawat R.ICU rata-rata berlatar belakang pendidkan DIII Keperawatan
Komunikasi terjalin dengan baik
Kelemahan
Jumlah perawat kurang memadai
Belum semua perawat R. ICU mengikuti pelatihan ICU
Ruangan ICU belum memiliki job dest/uraian tugas bagi perawat secara tertulis
Pembagian tugas yang tertera di struktur organisasi belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi dilapangan.
Peluang
Adanya kebijakan RSBSA yang memberikan peluang bagi perawat untuk melanjutkan jenjang pendidikan.
Adanya kerja sama dengan pihak swasta dan pemerintah dalam hal pelayanan keperawatan
Masyarakat cenderung memilih RS yang dpt melayani jaminan kesehatan, seperti askes dan gakin
Komponen perawat dilibatkan dalam pengembangan RS
Ancaman
Sebagian status perawat R. ICU sebagai pekerja harian lepas yang memungkinkan untuk pindah bekerja ke RS lain/ Turn over
Adanya RS bertaraf internasional yang menyediakan berbagai fasilitas kesehatan dengan SDM yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
3,31
2,27
4
3
2
1
Future Quadrant
Internal Fix It Quadrant
Eksternal Fix It Quadrant Survival Quadrant
a. Retrachmentb. Enhancementc. Market developd. Producee. Vertical Integrationf. Related Divers
b. Enhancement
c. Market develop
d. Produce
e. Vertical Integration
f. Related Divers
Diagram cartecius Matrix Space “MAN”
FAKTOR KUNCI RATINGFAKTOR INTERNAL
1.Kekuatan Keuangan(FS) a. Adanya insentif tiap bulan diluar gaji b. Adanya pengadaan dana pelatihan dari RS bagi pegawai
2. Keuntungan Kompetisi(CA) a. Kedisiplinan dan loyalitas tinggi perawat b. Sudah diterapkannya metoda Tim
FAKTOR EKSTERNAL Kekuatan Ruangan ICU (IS)
a. Tenaga perawat R. ICU rata-rata berpendidikan DIII Keperawatanb. Kepala ruangan berpendidikan S1 Ners dan mampu memimpin
dengan baik Stabilitas lingkungan (ES) Adanya mahasiswa yang praktek manajemen keperawatan sehingga terjadi transfer ilmu
2
3
-3-3
32
-2
Hasil Rating Matrix SPACE :
FS = Jumlah FS : Jumlah option = 5 : 2 = 2,5
ES = Jumlah ES : Jumlah option = -2 : 1 = -2
IS = Jumlah IS : Jumlah option = 5 : 2 = 2,5
CA = Jumlah CA : Jumlah option = -6 : 2= -3
Kemudian yang dipergunakan segabai X aksis adalah
X = FS + CA = 2,5 + (-3)= - 0,5
Y = IS + ES = 2,5 + (-2) = 0,5
MATRIX SPACE MAN
Y
X
0,5
-0,5
KonservatifStrategi berbenah
diri
Kekuatan intern yang penting
Agresif
Defensif Kompetitif