MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... ·...

43
MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya M. Quraish Shihab) Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) oleh: SAHELA MUSTIKA NIM: 14210606 PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDIN DAN DAKWAH INSTITUT ILMU AL QURAN (IIQ) JAKARTA 1438 H/2018 M

Transcript of MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... ·...

Page 1: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH

(Kajian Tafsir al-Misbâh Karya M. Quraish Shihab)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama

(S.Ag)

oleh:

SAHELA MUSTIKA

NIM: 14210606

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR‘AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL QUR’AN (IIQ)

JAKARTA

1438 H/2018 M

Page 2: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH

(Kajian Tafsir al-Misbâh Karya M. Quraish Shihab)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama

(S.Ag)

oleh:

SAHELA MUSTIKA

NIM: 14210606

Pembimbing:

Hj. Istiqomah, MA

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR‘AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL QUR’AN (IIQ)

JAKARTA

1438 H/2018 M

Page 3: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Makna Sujud Dalam Ayat-Ayat Sajdah (Kajian Tafsir

al-Misbâh Karya M. Quraish Shihab)” yang disusun oleh Sahela Mustika

Nomor Induk Mahasiswa: 14210606 telah diperiksa dan disetujui untuk

diujikan ke sidang munaqasyah.

Jakarta, 15 Agustus 2018

Pembimbing

Hj. Istiqomah, MA

Page 4: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Makna Sujud Dalam Ayat-Ayat Sajdah (Kajian

Tafsir al-Misbâh Karya M. Quraish Shihab)” yang disusun oleh Sahela

Mustika dengan NIM 14210606 telah diujikan pada sidang munaqasyah

Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada

tanggal 20 Agustus 2018. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Agama (S. Ag).

Jakarta, 20 Agustus 2018

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

Dr. Hj. Maria Ulfah M. Ag

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dra. Hj. Maria Ulfah, MA Dra. Ruqayah Tamami

Penguji I Penguji II

Drs. Arison Sani, MA Ali Mursyid, MA

Pembimbing

Hj. Istiqomah, MA

Page 5: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

v

PERNYATAAN PENULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sahela Mustika

NIM : 14210606

Tempat/Tanggal Lahir : Tegal, 26 Januari 1997

Alamat : Sidakaton-Dukuhturi-Tegal

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi dengan judul “Makna Sujud

Dalam Ayat-Ayat Sajdah (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya M. Quraish

Shihab)” adalah benar-benar hasil karya saya, kecuali kutipan-kutipan yang

disebutkan sumbernya. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini,

sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 15 Agustus 2018

Sahela Mustika

Page 6: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

vi

MOTTO

“Bersyukurlah dengan apa yang Allah berikan serta tunduk dan patuhlah

kepada Allah atas apa yang diperintahkan-Nya.”

Page 7: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

vii

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta Salam

pula semoga tercurahkan Kepada Baginda Nabi saw, kelaurga, beserta

Sahabatnya. Syukur walhamdulillah yang tak terhingga kepada Allah, karena

atas izin-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Makna

Sujud Dalam Ayat-Ayat Sajdah (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya M.

Quraish Shihab)” Mohon maaf atas segala kekurangan yang ada di

dalamnya, karena sesungguhnya kebenaran datangnya dari Allah dan

kesalahan datangnya dari penulis sendiri.

Tidak lupa, penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya

kepada semua pihak yang telah mendukung penulis, baik secara moril

maupun materil, untuk menyelesaikan skripsi ini. karena tanpa mereka,

penulis belum tentu mampu menyelesaikan skripsi ini dnegan baik.

Untuk itu, melalui karya ini penulis ingin menyampaikan rasa

terimakasih yang tulus dan mendalam kepada:

1. Prof. DR. Hj. Khuzaemah. T. Yanggo, MA, selaku Rektor Institut Ilmu

Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang telah memberikan kesempatan menimba

ilmu di penguruan tinggi ini.

2. Dr. Hj. Maria Ulfah, M.A, selaku dekan Fakultas Ushuluddin dan

Dakwah Institut Imu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang telah memberi

kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti pendidikan pada program

Srata 1 di Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta.

3. Muhammad Ulinnuha, MA, selaku Kaprodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Institut Imu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang telah membimbing dan

memotivasi peneliti selama menimba ilmu di kampus ini.

Page 8: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

viii

4. Ibu Hj. Istiqomah, MA, selaku dosen pembimbing serta instruktur tahfiz

penulis yang telah banyak memberikan petunjuk, arahan-arahan serta

motivasi kepada peneliti agar skripsi ini dapat terselesaikan pada

waktunya dengan sebaik-baiknya dan seantiasa berkenan meluangkan

waktunya di tengah aktifitas beliau yang padat.

5. Segenap Dosen Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang dengan tulus

dan ikhlas telah mengamalkan ilmunya kepada kami, walaupun kami

masih lalai.

6. Bapak Ahmad Fatoni, Lc, MA, Ibu Muthmainnah, MA, Ibu Ade

Hallimah, S.Th.I serta seluruh Instruktur Tahfidz yang telah sabar dalam

membimbing serta membantu saya dalam proses menyelesaikan hafalan

Al-Qur’an.

7. Kepada staf fakultas Ushuluddin yang senantiasa membantu hal-hal yang

berkaitan dengan akademik fakultas.

8. Kepada staf perpustakaan IIQ Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ), dan Perpustakaan Iman Jama’ yang telah

membantu penulis untuk memenuhi kebutuhan literasi bahan-bahan

perkuliahan dan penelitian.

9. Keluarga penulis, Bapak Wasim dan Ibu Wakonah serta M. Khairuddin,

yang selalu mendukung, memotivasi dan mendoakan peneliti setiap

waktu. Serta keluarga besar penulis, keluarga H. Abdul Walim dan H.

Abdul Karim yang memberikan dukungan kepada penulis.

10. Teman-teman Angkatan 2014, khusunya fakultas Ushuluddin 8B yang

selalu ada dalam suka maupun duka semoga silaturrahmi ini selalu

terjaga, semoga kita semua bisa mengamalkan apa yang telah kita

dapatkan selama di IIQ dan lindungan dari-Nya.

11. Saudara perantauan Nurlaila, Rizka Roviza, Nola Sabrina, Syarifah

Afifah Zahra, Yuniawati, Uli Rif’atul Millah, Riefa Noor, Siti Kholipah,

Page 9: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

ix

Ulfah Dwi, Nady, Hilmatus Sholihah, yang selalu menemani, membantu

dan saling memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

ini dengan baik.

12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan karena selalu mendukung,

memotivasi dan telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian

ini

Terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya. Semoga semua

bantuan dan kebaikan yang diberikan kepada penulis akan dibalas oleh

Allah dengan sebaik-baik balasan. Akhirya, penulis dengan senang hati

menerima saran serta kritikan para pembaca sekalian demi terwujudnya

hasil yang lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfa’at bagi kita semua.

Aamiin.

Jakarta, 15 Agustus 2018

Penyusun

Page 10: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

x

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... v

MOTTO .......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

PEDOMAN TRANSLITASI ...................................................................... xiii

ABSTRAK ................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 9

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 9

D. Perumusan Masalah ................................................................................ 10

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10

G. Kajian Pustaka......................................................................................... 10

H. Metodologi Penelitian ............................................................................. 16

I. Teknik Penulisan dan Sistematika Pembahasan ...................................... 18

BAB II DESKRIPSI UMUM MENGENAI AYAT SAJDAH DAN

SUJUD TILAWAH

A. Ayat Sajdah ............................................................................................. 20

1. Pengertian Ayat Sajdah ......................................................................... 20

2. Ayat-Ayat Sajdah Dalam Al-Qur’an ..................................................... 24

B. Sujud Tilawah ......................................................................................... 34

1. Pengertian Sujud Tilawah ...................................................................... 34

Page 11: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

xi

2. Pendapat Ulama Mengenai Hukum Sujud Tilawah .............................. 36

3. Syarat-Syarat Sujud Tilawah ................................................................. 39

4. Rukun Sujud Tilawah ............................................................................ 40

5. Waktu Pelaksanaan Sujud Rilawah ....................................................... 41

6. Tata Cara Pelaksanaan Sujud Tilawah .................................................. 42

7. Bacaan-Bacaan Sujud Tilawah .............................................................. 44

C.Sujud Syukur ............................................................................................ 46

B.Sujud Sahwi.............................................................................................. 48

BAB II PROFIL M. QURAISH SHIHAB DAN TAFSIR Al-MISBÂH

A. Profil M. Quraish Shihab ........................................................................ 52

1. Biografi M. Quraish Shihab .................................................................. 52

2. Karir Intelaktual M. Quraish Shihab ..................................................... 53

3. Karya-Karya M. Quraish Shihab ........................................................... 56

B. Profi Tafsir al-Mishbâh ........................................................................... 58

1. Penamaan Kitab dan Latar Belakang penafsiran ................................... 58

2. Metode Penafsiran ................................................................................. 60

3. Sumber Penafsiran ................................................................................. 62

4. Corak Penafsiran ................................................................................... 63

5. Sistematika penafsiran ........................................................................... 64

6. Kelebihan dan Kekurangan Tafsir al-Misbâh ....................................... 65

BAB IV PENAFSIRAN MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT

SAJDAH MENURUT M. QURAISH SHIHAB

A. Penafsiran M. Quraish Shihab Terhadap Ayat-Ayat Sajdah Dalam Al-

Qur’an ................................................................................................... 68

1. Sujud Dalam Arti Shalat ..................................................................... 68

2. Sujud Dalam Arti Patuh dan Taat Kepada Allah ................................ 74

3. Sujud Ayat Sajdah Dalam Arti Menambah Kekhusyu‘an ................... 89

Page 12: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

xii

4. Sujud Ayat Sajdah Dalam Arti Memohon Ampunan ......................... 93

B. Analisa Penafsiran M. Quraish Shihab Mengenai Sujud dalam Ayat-Ayat

Sajdah ................................................................................................... 96

C. Relevansi Antara Ayat-Ayat Sajdah dengan Sujud Tilawah ............... 102

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan ............................................................................................ 106

B.Saran-Saran ............................................................................................ 106

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 108

Page 13: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

xiii

PEDOMAN TRANSLITASI ARAB-LATIN

Translitasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad

satu ke abjad yang lain. Dalam Penulisan skripsi di Institut Ilmu Al-Qur’an

(IIQ) Jakarta, translitasi Arab-Latin mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

th: ط a: أ

zh: ظ b: ب

‘: ع t: ت

gh: غ ts: ث

f: ف j: ج

q: ق h: ح

k: ك kh: خ

l: ل d: د

m: م dz: ذ

n: ن r: ر

w: و z: ز

h: ه s: س

’: ء sy: ش

y: ي sh: ص

Page 14: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

xiv

dh: ض

2. Vokal

Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal Rangkap

Fathah : a آ : â ي... : ai

Kasrah : i ي :î و... : au

Dhammah :u و :û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam qamariyah )ال( Kata sandang yang diikuti alif lam qamariyah )ال( ditranslitasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

= المدينة al-Baqarah = البقرة al-Madînah

b. Kata sandang yang diikuti alif lam syamsiyah )ال( Kata sandang yang diikuti alif lam syamsiah )ال(

ditranslitasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

الرجل = ar-rajul السيدة = asy-Sayyidah

الشمس= asy-syam الدارمي = ad-Dârimî

c. Syaddah (Tasydîd)) (

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan

lambang ) ( , sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan

dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang

bertanda Tasydîd. Aturan ini berlaku secara umum, baik

Tasydîd yang berada di tengah kata, di akhir kata ataupun

yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-

huruf syamsiyah. Contoh:

للا = آمنا با Âmannâ billâhî

Page 15: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

xv

= آمنا السفهاء Âmanna as-Sufahâ‘u

= اان الذاي ن Inna al-ladzîna

= والركعا wa ar-rukka‘i

d. Ta Marbûthah ) ة (

Ta Marbûthah ) ة ( apabila berdiri sendiri, waqaf, atau diikuti

oleh kata sifat (na’at) maka huruf tersebut dialihkaksaakan

menjadi huruf “h”. Contoh:

= الأف ئادةا al-Af‘idah

يةا لما س عةا الإا اما = ال al-Jamî’ah al-Islâmiyyah

Sedangkan Ta Marbûthah yang diikuti atau disambungkan

(di-washal) dengan kata benda (isim), maka dialihaksarakan

menjadi huruf “t”. Contoh:

بة لة نصا =عاما ‘Âmilatun Nâshibah

al-Âya al-Kubrâ = الآية ال ك ب رى

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan Arab tidak mengenal huruf Kapital, akan

tetapi apabila telah dialihaksarakan maka berlaku ketentuan

Ejaan yang Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia, seperti

penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan,

nama diri, dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD

berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic)

atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk

nama diri yang diawali dengan kata sandang, maka huruf yang

ditulis capital adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya.

Contoh: Alî Hasan al-‘Âridh, al-Asqallânî, al-Farmawî, dan

seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Alqur‘an dan nama-

Page 16: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

xvi

nama surahnya menggunakan huruf Kapital. Contoh: Al-

Qur’an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah, dan seterusnya

ABSTRAK

Nama Sahela Mustika NIM 14210606. “Makna Sujud Dalam Ayat-Ayat Sajdah (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya M. Quraish Shihab)”. Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) tahun 2018.

Penelitian ini berusaha untuk mengungkap makna sujud yang terkandung dalam ayat-ayat sajdah dimana sebenarnya makna sujud yang dikandung bukan hanya sekedar menempalkan dahi, telapak tangan, dan lutut di atas tanah saja. Kemudian minimnya pemahaman masyarakat mengenai keterkaiatan antara ayat sajdah dengan praktik sujud ketika membaca atau mendengarkan ayat-ayat sajdah juga menarik untuk diteliti dan dicermati secara mendalam. Persoalan yang akan di bahas dari penelitian ini adalah makna sujud yang terkandung dalam ayat-ayat sajdah khususnya menurut tafsir al-Misbâh karya M. Quraish Shihab.

Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa relevansi antara ayat-ayat sajad dengan sujud tilawah merupakan salah satu ungkapan keimanan, kepatuhan, dan kerendahan hati manusia terhadap Allah SWT. Sujud merupakan bentuk ungkapan eksistensial jasad dari hubungan antara hamba dengan Allah yang disimbolkan dengan menundukkan kepala sampai menyentuh bumi. Penelitian sebelumnya hanya terfokus pada ayat-ayat awal yang termasuk sebagai ayat sajdah dalam Al-Qur’an. oleh karena itu, penelitian ini akan membahasas keseluruhan makna sujud dalam ayat-ayat sajdah secara keseluruhan dalam Al-Qur’an.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan bersifat kualitatif yang didasarka pada tafsir al-Misbâh karya M. Quraish Shihab sebagai data primer dan buku-buku fiqh, adab membaca Al-Qura’n, serta buku-buku lain terkait tema ini sebagai data sekunder. Metode analisis data yang dipakai adalah deskriptif-analitis yaitu dengan memberi gambaran yang komprehensif mengenai penafsiran M. Quraish Shihab terhadap makna kata sujud dalam ayat-ayat sajdah sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna sujud dalam ayat-ayat sajdah ada empat makna yaitu, sujud dalam arti pelaksanaan shalat, sujud dalam arti patuh dan tunduk kepada Allah, sujud dalam arti menambah kekhyusu‘an, dan sujud dalam arti memohon ampun. Dari semua makna ini, menunjukkan kepada satu makna yaitu sujud dalam arti patuh dan tunduk kepada Allah SWT. Relevansi sujud tilawah dengan sujud syukur dan sujud sahwi adalah sebaga bukti keimanan, kepatuhan, dan ketundukan seorang hamba di hadapan Tuhan-Nya, untuk mengalahkan ego manusia agar

Page 17: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

xvii

meyakini dan menegaskan bahwa hanya Allah lah yang pantas di sembah sujud oleh semua makhluk yang ada di bumi dan langit

Page 18: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak cara yang ditempuh oleh para pengkaji Al-Qur’an untuk

menyajikan kandungan dan pesan-pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an.

Terkadang sebagian ahli tafsir menggunakan satu metode sedangkan

sebagian ahli tafsir lainnya menggunakan lebih dari satu metode. Pilihan

metode yang dipilih ahli tafsir biasanya tergantung kepada latar belakang

kelimuan mufasir, bisa juga dipengaruhi oleh aspek kehidupan ahli tafsir itu

sendiri.1

Perbedaan latar belakang mufasir ini memunculkan beragam

pendekatan dan metode yang digunakan oleh mufasir, pendekatan penafsiran

tersebut antar lain ada yang membahasnya dari sisi kisah, hukum, bahasa,

sosial, dan pengelompokan ayat.

Pada dasarnya ayat-ayat dalam Al-Qur’an bisa diklasifikasikan menjadi

ayat Makiyah2 dan Madaniyah

3, ayat yang berbasis pada tema, periode dan

sebagainya. Di antara klasifikasi tersebut, ada beberapa ayat yang

dikatagorikan sebagai ayat sajdah.4

Ayat sajdah adalah ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur’an yang apabila

seseorang membaca atau mendengar dianjurkan untuk melakukan sujud

1 Abd. Muin Salim, Metodelogi Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Teras, 2005), h.37

2 Makiyah adalah surat yang diturunkan di Mekah walaupun turunnya itu setelah

hijrah. ciri-ciri ayat makkiyah adalah yang dimulai dengan lafadz “yaa ayyuha Al-Naasu”,

lafadz “kalla”, kemudian setiap surat yang di dalamnya terdapat ayat sajdah adalah

Makkiyah. (lihat Muhammad Abdul Adzim Al-Zarqani, Manahil Al-‘Urfan Fi ‘Ulum Al-

Qur’an, terj. Qadirun Nur dan Ahmad Musyafiq, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002), h.

206) 3 Madaniyah adalah ayat yang diturunkan di Madinah ciri-ciri ayat madaniyah

adalah yang dimulai dengan lafadz “yaa ayyuha Al-Ladzina Aamanu”, setiap surat yang

mengandung penjelasan tentang hudud dan faraidl. (lihat Muhammad Abdul Adzim Al-

Zarqani, Manahil Al-‘Urfan Fi ‘Ulum Al-Qur’an, h. 205) 4 Ismail, “Penafsiran Filsafat Mistis Ayat Sajdah (Kajian Pemikiran Ibnu ‘Arabi),

Jurnal Religia Vol. 14, No. 1, April 2011, h. 129

Page 19: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

2

tilawah, baik di dalam shalat maupun di luar shalat.5 Ayat-ayat sajdah

tersebut biasanya ditandai khusus, misalnya dengan memeberi garis di

bawahnya dan dilengkapi dengan tulisan as-Sajdah di pinggir halaman.6

Konteks asbab an-nuzul7 ayat-ayat sajdah adalah masyarakat Mekah

yang mayoritas masih ingkar terhadap risalah kerasulan Nabi Muhammad

saw. Dengan kata lain, secara sosi-kultural8 ayat-ayat sajdah dihadapkan

dengan sikap durhaka dan takabbur orang-orang kafir yang tidak mau

beriman meski telah banyak bukti dan penjelasan yang ada di dalam Al-

Qur’an tentang kebenaran risalah Nabi Muhammad saw., serta sikap mereka

yang berpaling dan meolak untuk bersujud bilamana dibacakan ayat-ayat Al-

Qur’an.9 Ayat-ayat sajdah juga mengandung konsep ketauhidan, yaitu sifat

pada diri Allah SWT. sebagai satu-satunya Zat yang patut disembah sujud

oleh semua makhluk, karena segala sesuatu yang ada di langit dan bumi pada

dasarnya berada dalam kekuasaan dan kehendak-Nya.10

Dalam Al-Qur’an ada 15 ayat yang dikatagorikan sebagai ayat

sajdah.11

Di antara ayat-ayat tersebut yaitu: QS. Al-A’râf[7]:106, QS. Ar-

5 Achmad Subianto, Sujud Tilawah, (Jakarta: CV Kasala Mitra Selaras, 2011), h. 11

6 Dalam mushaf Indonesia tanda yang biasa digunakan untuk ayat sajdah adalah ۩

dan disampingnya ditulis kata as-sajdah, sedangkan dalam mushaf Madinah ayat tersebut

ditandai dengan dan garis bawah. (lihat mushaf standar Indonesia, dan mushaf Madinah) 7 asbab an-nuzul adalah sebab yang mengiringi turunnya suatu ayat dalam Al-

Qur’an yang terkadang dalam bentuk sebuah pertanyaan atau karena suatu kejadian. (M.

Amin Summa, Ulumul Qur’an, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), h. 203 8

Sosio-kultural adalah berkenaan dengan segi sosial dan budaya masyarakat.

http://kbbi.kmendikbud.com 9 Khoirul Munif, “ Korelasi Ayat Sajdah dengan Sujud Tilawah”, Skripsi Fakultas

Ushuluddin UIN Sunan Kalijoga Yogyakarta, 2008 10

Ismail, “Penafsiran Filsafat Mistis Ayat Sajdah Kajian Pemikiran Ibnu ‘Arabi”,

dalam Jurnal Religia Vol. 14, tahun 2011, h. 11

Terdapat perbedaan jumlah ayat sajdah menurut para ulama fiqh. Imam Hanafi,

Syafi‘I dan Maliki berpendapat ada 14 tempat sedangkan Imam Maliki berpendapat hanya 11

tempat saja. Menurut Maliki, Syafi’I dan Hambali: dalam QS. Al-Hajj terdapat dua ayat

sajdah. Hanafi dalam salah satu riwayat dari Maliki: hanya ada satu ayat sajdah dalam surat

al-Hajj. Kemudian dalam QS. Shâd Hanafi, Maliki dan Salah satu riwayat Hambali adalah

sujud tilawah. Syafi’i dan dalam riwayat Hambali yang paling masyhur adalah sujud syukur.

Selanjutnya empat imam madzhab sepakat bahwa dalam surah al-Mufashal terdapat tiga ayat

Page 20: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

3

Râ’d[13]:15, QS. An-Nahl[16]:50, QS. Al-Isrâ‘[17]:107, QS.

Maryam[19]:58, QS. Al-Hajj[22]:18 dan 77, QS. Al-Furqân[25]:60, QS.

An-Naml[27]:25, QS. As-Sajdah[32]:15, QS. Shâd[38]:24, QS.

Fussilat[41]:38, QS. An-Najm[53]:62, QS. Al-Insyiqâq[84]:21, QS. Al-

‘Alaq[96]:19. Keterangan tentang diklasifikasikannya beberapa ayat

Al-Qur’an sebagai ayat sajdah ini telah dijelaskan dalam hadis Rasul

saw. :

عن عبد الله بن من ي من بن عبد كلل عن عمرو بن العاص أنه رسول الله صلهى ها ثلث ف المفصه »الله عليه وسلهم: ل وف أق رأه خس عشرة سجدة ف القرآن من

12ابن ماجة( روه(«الج سجدت ي “Dari Abdullah bin Munai’n, dari Bani Abdul Kilal, Amr bin al-Ash

bahwa Rasulullah saw telah membacakan kepadanya lima belas ayat

sajdah di dalam Al-Qur’an, di antaranya terdapat tiga di surah al-

Munfashal dan dua sujud di surah Al-Hajj.” (HR. Ibnu Majah)13

Pemahaman tentang ayat sajdah juga erat kaitannya dengan anjuran

sujud tilawah sebagai salah satu adab dalam membaca Al-Qur’an. Sujud

tilawah sendiri adalah mengerjakan sujud karena membaca atau

mendengarkan ayat atau surat tertentu dari Al-Qur’an.14

Menurut Sayyid

Sabiq (W. 2000 M) dalam Fiqh al-Sunnah, Sujud tilawah diartikan sebagai

sujud yang dilakukan ketika membaca atau mendengar ayat sajdah, yang di

sajdah, yaitu surah An-Najm, Al-Insyiqâq, dan Al-‘Alaq. Empat imam Madzhab sepakat

bahwa ayat-ayat sajdah lainnya ada sepuluh, yaitu dalam surah Al-A’râf, Ar-Râ’d, An-Nahl,

Al-Isrâ‘, Maryam, Al-Hajj (yang pertama), Al-Furqân, An-Naml, As-Sajdah, dan Fussilat.

(lihat di Syaikh al-‘Alamah, bin’Abdurrahman ad-Dimasyqi, Fiqh Empat Madzab, terj.

Abdul Zaki Alkaf, (Bandung: Hasyimi Press, 2010), h. 76 12

Ibnu Majah Abu Abdullah Mahmud bin Yazid al-Qazwiny, Sunan Ibnu Majah

Juz 1, (Dar-Ihya al-Kita al-‘Arabiyah, tt), h. 335 13

Hukum hadis ini adalah dhaif menurut al-Bani (W. 1999) 14

Abi Abdullah Muhammad bin Idri asy-Syafi’i, Al-Umm, terj. Ismail Ya’kub,

(Kuala Lumpur: Victory Agencie, 1989), Jilid I, h. 305

Page 21: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

4

mulai dengan takbiratul ihram, sujud sekali, kemudian bangun dari sujud dan

salam tanpa membaca tashahud.15

Hal ini karena Al-Qur’an sebagai kitab suci mempunyai adab

tersendiri bagi siapa saja yang membacanya. Adab itu sudah diatur

dengan sangat baik sebagai ungkapan penghormatan dan keagungan

Al-Qur’an. Sebagaimana sabda nabi saw.:

هما قال: ثن نفع عن ابن عمر رضي الله عن كان النهب صلهى الله عليه وسلهم »حدهنا السورة د ي قرأ علي أحدن موضع جب هته فيها السهجدة ف يسجد ونسجد حته ما ي

16( رواه البخار(

“Dari Nafi’ yang menyampaikan kepadaku bahwa Ibnu Umar berkata,

‘‘Nabi saw membacakan surah yang ada ayat sajdahnya kepada kami.

Kemudian Nabi sujud. Kami pun ikut sujud sampai salah seorang dari kami

tidak mendapatkan tempat sujud.”(HR. al-Bukhari)

Selain melaksanakan sujud, ada juga bacaan zikir yang bisa yang bisa

dibaca ketika tidak memungkinkan untuk melakukan sujud tilawah. sujud

tilawah. Yaitu dengan membaca zikir:

4X سبحان الله والمد لله والله أكب ر ولحول ول ق وهة اله بلله العلي العظيم

Maka zikir di atas sudah bisa menggantikan sujud tilawah meskipun

dalam keaadan suci.17

Karena sujud tilawah dikiaskan dengan sujudnya

shalat Tahiyat al-Masjid yang berjumlah 4 kali sujud.18

Hal ini dikarenakan

15

Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, (Kairo: Dar al-Fath li al-‘Alam al-‘Arabi, 1990), h.

193 16

Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari al-Ju’fi, Shahih al-Bukhari Juz 2,

(tt: Dar Thuq an-Najah, 1422 H), h. 41 17

Abd al-Lathîf Fâbizûriyâh, at-Tibyân fî Ahkâm Tilawati al-Kitâb al-Mubîn, h. 625 18

Wahbah Zuhayli, Fiqh dan Perundingan Islam, Jilid III, h. 132

Page 22: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

5

sujud tilawah itu dikiaskan denga sujudnya shalat tâhiyah al- masjid yang

berjumlah 2 rakaat dengan sujud sebanyak 4 kali.19

Berkenaan dengan hukum sujud tilawah terdapat perbedaan pendapat

dikalangan para ulama. Imam Malik (W. 800M), Imam Syafi’i (W. 819M),

Imam Hambali (W. 855M), dan ulama pada umumnya mengatakan bahwa

hukumnya adalah sunah bagi orang yang membaca ayat-ayat sajdah maupun

bagi orang yang mendengarkannya.20

Sedangkan Imam Hanafi mengatakan

bahwa hukum sujud tilawah adalah wajib.21

Berbicara tentang praktek sujud tilawah di kalangan masyarakat, ada

masyarakat yang belum mempraktikannya. Dikalangan santri mungkin

banyak dilakukan praktik sujud tilawah saat membaca atau mendengarkan

ayat-ayat sajdah, tapi lain halnya di masyarakat umum yang awam

pengetahuan tentang sujud tilawah. Hal ini dikarenakan kurangnya

pengetahuan untuk melakukan sujud tilawah dan terbatasnya pembahasan

tentang pemahaman penafsiran ayat-ayat sajdah yang mampu menjelaskan

secara sistematis.

Jika diperhatikan, makna sujud dalam penafsiran ayat-ayat sajdah

mengindikasikan adanya beragam penafsiran mengenai sujud yang dimaksud

dalam ayat tersebut. Selain maknanya berbeda, sujud yang dimaksud dalam

ayat-ayat sajdah tidak hanya terbatas pada pelaksanaan sujud seperti halnya

sujud dalam shalat, yaitu meletakkan dahi di atas tanah sehingga sederajat

19

Wahbah Zuhayli, Fiqh dan Perundingan Islam, (Malaysia: Percetakan Dewan

Bahasa dan Pustaka, 1994), Jilid III, h. 132 20

Sasmira, “Analisa Pendapat Imam Abu Hanifah tentang Sujud Tilawah”, Skripsi

Fakultas Syari‟ah dan Ilmu Hukum UIN SUSKA RIAU, h. 10 21

Wahbah Zuhayli, Fiqh dan Perundingan Islam, Jilid III, terj. Syed Ahmed Syed

Hussain, (Malaysia: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1994), h. 122

Page 23: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

6

dengan telapak tangan dan kaki di hadapan Allah SWT. tetapi pelaksanaan

sujud juga dilakukan dengan cara lain seperti dengan menumbuhkan dalam

hati perasaan tawadhu, tunduk, dan ikhlas menerima segala hal.22

Perbedaan penafsiran tersebut bukan tanpa alasan, terkadang perbedaan

tersebut disebabkan oleh latar belakang mufasir ataupun berbedanya dalil

yang digunakan sebagai pegangan ahli tafsir dalam memahami makna ayat-

ayat Al-Qur’an. Contohnya adalah penafsiran QS. Al-A‘râf [7]: 206 yang

merupakan ayat pertama yang dikategorikan ayat sajdah dalam urutan

mushaf utsmani23

.

“Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah

merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan

hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.” (QS. Al-A‘râf [7]: 206)

Ath-Thabarî (224 H)24

menafsirkan (dan hanya

kepada-Nyalah mereka bersujud) dengan arti mereka melaksanakan

shalat karena Allah, itulah sujud mereka (malaikat) .25

Penafsiran ini

22

Eva Amalia Megaresti, “Studi Tematik Terhadap Penafsiran Al-Alusi Tentang

Ayat Sajdah Dan Munasabahnya Dalam Tafsir Ruh Al-Ma’ani”, Skripsi fakultas Ushuluddin

Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta , 2003 23

Mushaf Utsmani adalah mushaf dari ayat-ayat Allah (Al-Qur’an) yang

dikumpulkan kaum muslimin pada zaman khalifah (pemerintahan) sahabat Ustman bin Affan. 24

Nama lengkap ath-Thâbarî adala Abu Ja’far Muhammad ibn Jarir ibn Yazidibn

Khalid ath-Thabari, lahir di kota Amul pada tahun 224 H adalah seorang mufasir klasik

dengan kitab tafsirnya Jamî‘ al-Bayân fi Tafsîr Al-Qur’an atau yang dikenal dengan sebutan

tafsir ath-Thabari. 25

Abu Ja‘far Muhammad ibn Jarîr ath-Thabârî, Tafîr ath- Thabârî, ed. Edi Fr,

(Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), Jilid 11, h. 934

Page 24: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

7

senada dengan penafsiran al-Qurthûbî26

(W. 671 H) sebagai salah satu

mufasir klasik dari kalangan Malikî yang berasal dari Spanyol yang

menafsirkan bahwa sujud dalam ayat ini adalah shalat, akan tetapi ada

sebagian mufasir lain berpendapat bahwa para malaikat merendahkan diri. 27

Sedangkan Hamka28

(W. 1981 M) dalam tafsirnya al-Azhar menjelaskan

bahwa malaikat itu patuh dan taat kepada Allah SWT.29

Penafsiran ini juga

sejalan dengan M. Quraish Shihab30

yang merupakan ahli tafsir kontemporer

dari Indonesia dengan tafsirnya al-Misbâh hanya memaparkan bahwa para

malaikat itu selalu sujud dan patuh kepada Allah SWT. karena itu ayat ini

diakhiri dengan menyucikan diri dan sujud.

Contoh penafsiran ayat sajdah lainnya yaitu QS. Al-‘Alaq [96]: 19

“Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan

dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).” (QS. Al-‘Alaq [96]: 19)

Hamka (W. 1981M) menjelaskan bahwa ketika membaca ayat ini tidak

boleh gontai dan hendaklah bersemangat. Karena, ia menafsirkan sujud disini

dengan makna shalat, sehingga haruslah bersemangat ketika membaca ayat

26

Al-Qurthûbî adalah pengarang kitab tafsir al-Jamî‘ li ahkam Al-Qur’an yang

bercorak fiqh. Al-Qurthûbî lahir di Cordova tahun 486 H dengan nama lengkap Abu

Abdullah Muhammad ibn Ahmad ibn Abu Bakar Farh al-Ansari al-Khazraji al-Andalusi. 27

Abu ‘Abdillah Muhammad ibn Ahmad ibn Abi Bakr ibn Farh al-Ansharî al-

Khazrajî Syams ad-Dîn al-Qurthûbî, Al-Jâmî‘ li Ahkam Al-Qur’an, (Al-Qahirah: Dâr al-

Kitab al-Mishriyah, 1964), Juz 20, h. 571 28

Hamka adalah kepanjangan dari Haji Abdul Malik Amrullah, seorang pembaharu

Islam dan mufasir di Indonesia yang lahir di Minangkabau-Sumaterea Barat pada akhir

abad 18 dan awal 19 M. 29

Haji Abdul Malik Abdul Karim Amrullah (HAMKA), Tafsir al-Azhar,

(Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD, 2003), Jilid 4, h. 2674 30

M. Quraish Shihab adalah seorang mufasir Indonesia masa kini yang lahir di

Sulawesi Selatan

Page 25: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

8

ini sebagaimana mengajak shalat hendaklah bersemangat.31

Quraish Shihab

juga menyebutkan makna sujud dalam ayat ini adalah melaksanakan

shalat. Hal ini karena perintah berikutnya yaitu iqtarib yang dirangkaikan

dengan perintah sujud tersebut, telah menggambarkan segala bentuk

aktivitas manusia yang bermotivasi mendekatkan diri kepada Allah dan

tentunya tidak tercapai tanpa adanya rasa ketundukan, kepatuhan yang

disertai dengan rasa kerendahan diri terhadap-Nya.32

Hal ini senada

dengan pendapat Ibnu ‘Arabî (W. 638 H), sebagaimana dikutip oleh al-

Qurthûbî (W. 671 H) dalam kitab tafsirnya.33

Hamka (W. 1981M)

menjelaskan bahwa seluruh isi bumi dan langit ini sujud kepada Allah

SWT. Hanya saja, bagaimana cara sujud masung-masing makhluk

berbeda, ada yang melakukan gerakan shalat, bertasbih kepada Allah dan

sebagainya, karena arti sujud yang sejati menurutnya adalah ketundukan

dan kepatuhan. 34

Dari uraian latar belakang di atas, penulis merasa perlu adanya

pengkajian lebih lanjut lagi untuk mengetahui makna sujud yang terkandung

dalam ayat-ayat sajdah. Hal ini menarik untuk dikaji dan dijadikan objek

penelitian karena beberapa alasan, diantaranya yaitu: Pertama, keberadaan

ayat-ayat sajdah yang ada dalam Al-Qur’an yang sudah ditandai khusus,

karenanya perlu diketahui makna sujud yang terkandung dalam ayat-ayat

sajdah. Kedua, Setelah ditelusuri belum banyak tulisan-tulisan yang

membahas mengenai ayat-ayat sajdah yang ada di dalam Al-Qur’an

khususnya menurut penafsiran M. Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbâh.

31

Haji Abdul Malik Abdul Karim Amrullah (HAMKA), Tafsir al-Azhar, Jilid 10, h.

8066 32

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbâh Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an,

vol. 15, h. 483 33

al-Qurthûbî, Al-Jâmî’ li Ahkâm Al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), jilid

20, h. 571 34

Haji Abdul Malik Abdul Karim Amrullah (HAMKA), Tafsir al-Azhar, Jilid 4, h.

2674

Page 26: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

9

Ketiga, kurangnya pemahaman masyarakat mengenai ayat-ayat sajdah dan

anjuran untuk melakukan sujud tilawah.

Kemudian alasan penulis menggunakan pandangan M. Quraish Shihab

dalam tafsir al-Misbâh pada penelitian ini karena penulis ingin mengetahui

bagaimana penafsiran M. Quraish Shihab yang merupakan seorang ulama

kontemporer Indonesia dengan corak tafsirnya yaitu corak adabi ijtima‘i

yaitu menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan berorietasi pada sastra

budaya kemasyarakatan sehingga dapat dikaitkan dengan permasalan-

permasalahan yang terjadi serta melihat 2 contoh penafsiran M. Quraish

Shihab mengenai makna sujud dalam ayat sajdah yang berbeda,

menimbulkan keingintahuan penulis untuk mengetahui makna apa saja yang

terkandung dalam ayat sajdah khususnya dalam tafsir al-Misbâh.

Oleh karena itu, penulis akan menuangkannya dalam bentuk penulisan

skripsi dengan judul “Makna Sujud Dalam Ayat-Ayat Sajdah (Kajian

Tafsir al-Misbâh Karya M. Quraish Shihab)”

B. Identifikasi Masalah

Berlandaskan dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan

yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: petama, Klasifikasi

pengelompokan ayat dalam Al-Qur’an; kedua, pengertian ayat-ayat sajdah;

ketiga, tempat-tempat ayat sajdah, keempat, mengenai sujud tilawah; kelima,

pengganti sujud tilawah; keenam, hukum sujud tilawah; ketujuh, penafsiran

mengenai ayat-ayat sajdah; kedelapan, kurangnya pemahaman masyarakat

mengenai makna ayat-ayat sajdah dan sujud tilawah.

C. Pembatasan Masalah

Melihat identifikasi masalah di atas, penulis akan membatasi penelitian

agar inti pembahasan tidak melebar. Objek penelitian yang akan penulis

analisa adalah 15 ayat sajdah sebagaimana dalam hadis riwayat Ibnu Majah,

Page 27: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

10

kemudian ayat-ayat sajdah tesebut dianalisa dengan mengacu pada

penafsiran M. Quraish Shihab dalam tafsirnya al-Misbâh.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana penafsiran M. Quraish Shihab tentang makna sujud yang

terdapat dalam ayat-ayat sajdah?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui dan memahami penafsiran M. Quraish Shihab

tentang makna sujud yang terdapat dalam ayat-ayat sajdah.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmiah khususnya

di bidang ilmu Al-Qur’an dan tafsir

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk penelitian

selanjutnya

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para

pembaca dan dapat meningkatkan pemahaman makna Al-Qur’an di

masyarakat

G. Kajian Pustaka

Kajian pustaka dilakukan untuk melihat penelitian-penelitian terdahulu.

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesamaan pembahasan

dengan peneliti lainnya. Selanjutnya penulis menemukan beberapa karya

ilmuah terkait dengan ayat sajdah di antaranya yaitu:

1. Skripsi karya Eva Amalia Megaresti mahasiswi Institut Agama Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2003 fakultas Ushuluddin

Page 28: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

11

dengan judul “Studi Tematik Terhadap Penafsiran al-Alusî Tentang

Ayat Sajdah Dan Munasabahnya Dalam Tafsir Rûh al-Ma‘ânî”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penafsiran

al-Alusî mengenai ayat sajdah dalam kitabnya Rûh al-Ma‘ânî dan

munasabah antar ayat sajdah?. Jawaban atas rumusan masalah ini

yaitu Menurut al-Alusî pelaksanaan sujud yang dimaksud

dalam ayat-ayat sajdah tidak hanya terbatas pada pelaksanaan

sujud seperti halnya pelaksanaan sujud dalam salat, yaitu dengan

meletakkan dahi di atas tanah sehingga sederajat dengan telapak

tangan dan kaki di hadapan Allah SWT., tetapi

pelaksanaan sujud juga dilakukan dengan cara lain yaitu

dengan menumbuhkan dalam hati perasaan tawadhu, tunduk

dan ikhlas atas segala kehendak-Nya. Gambaran pelaksanaan

sujud yang terkandung dalam ayat-ayat sajdah dikemukakan

secara menyeluruh mencakup semua makhluk ciptaan-Nya

baik malaikat yang di pandang sebagai makhluk yang tidak

pemah membangkang terhadap segala perintah Allah SWT.,

para Nabi yang telah dijanjikan mendapat kedudukan yang

tinggi di hadapan Allah SWT., semua benda iangit dan

humi, juga manusia umumnya yang mempunyai beragam sifat

dan tingkah laku. Sedangkan munasabah dalam konteks ini

mencakup pertama, munasabah atau keterkaitan dari segi lafaz

yaitu hampir seluruh ayat sajdah di dalamnya menggunakan

atau terdapat lafaz (kecuali Q.S. Shâd: 24) baik dalam bentuk

fi 'il muqari', fi 'il 'amr, ataupun menjadi hal, dan kedua,

munasabah atau keterkaitan dari segi makna, yaitu adanya

kesamaan tema dari seluruh ayat ayat sajdah yang menuturkan

tentang gambaran dan seruan tentang sujud kepada Allah

Page 29: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

12

SWT.35

Kontribusi skripsi ini dalam penelitian yang akan dilakukan

penulis adalah mengenai penafsiran ayat sajdah Adapun yang

membedakan adalah objek yang akan digunakan, jika dalam skripsi

ini kitabnya adalah Rûh al-Ma‘ânî karya al-Alusî maka dalam

penelitian yang akan dilakukan penulis adalah kitab al-Misbâh karya

M. Quraish Shihab.

2. Skripsi karya Khoirul Munif fakultas Ushuluddin UIN Sunan

Kalijoga Yogyakarta tahun 2008 dengan judul “Korelasi Ayat

Sajdah dengan Sujud Tilawah”. Disimpulkan bahwa Sujud tilawah

merupakan implementasi atau sebuah wujud dari keimanan,

ketundukan dan kepatuhan, simbol kerendahan diri pembaca atau

pendengar Al-Qur’an kepada Allah SWT. dan kebenaran firman-Nya,

yang hal itu selaras dengan kandungan ayat-ayat sajdah. Selain itu

merupakan wujud keinginan mengikuti jejak langkah golongan yang

dipuji oleh Allah SWT. dan menjadi simbol penolakan terhadap

kesombongan orang-orang kafir yang menolak untuk beriman

kepada Allah SWT. dan kebenaran Al-Qur’an, serta bersujud

kepada-Nya, seperti yang diberitakan pada ayat-ayat sajdah.36

Kontribusi skripsi ini pada penelitian adalah memberikan gambaran

umum mengenai korelasi sujud tilawah dengan ayat sajdah.

3. Skripsi karya Musyarofah Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta tahun 2010 dengan judul “Ayat Al-Sajdah Fi

Al-Qur’an al-Karim Dirasah Uslubiyah”. skripsi ini menjelaskan

tentang Jika penggunaan kata sajada, maka berdasarkan temuan

M.Fu’ad ’Abd al-Baqi, al-Mu'jam al-Mufahras li Alfadz Al-Qur’an al-

35

Eva Amalia Megaresti, “Studi Tematik Terhadap Penafsiran Al-Alusi Tentang

Ayat Sajdah Dan Munasabahnya Dalam Tafsir Ruh Al-Ma’ani”, Skripsi fakultas Ushuluddin

Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta , 2003 36

Khoirul Munif, “Korelasi Ayat Sajdah dengan Sujud Tilawah”, Skripsi fakultas

Ushuluddin UIN Sunan Kalijoga Yogyakarta, 2008

Page 30: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

13

Karim jumlah ayat sajdah sangat sedikit dibandingkan dengan ayat-

ayat yang ada kata sajada dan derivasinya disebutkan sebanyak 92 kali

yang tersebar di berbagai ayat. Ibnu Taimiyah dalam bukunya Sujud

al-Tilawah: Ma'anihi wa Ahkamuh menyatakan bahwa ayat-ayat

sajdah pada intinya memuat dua macam kronika soal prinsipil.

Pertama, berita tentang ahli sujud dan pujian terhadap mereka. Kedua,

perintah melakukan sujud dan celaan atau kecaman terhadap siapa

saja yang meninggalkannya. 37

4. Jurnal Religia Vol. 14, dengan judul “Penafsiran Filsafat Mistis

Ayat Sajdah Kajian Pemikiran Ibnu ‘Arabi” karya Ismail dari

jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan tahun 2011. Dalam jurnal ini

dijelakan tentang Pesan yang terkandung dalam ayat sajdah. Pesan

yang terkandung dalam ayat sajdah secara umum dapat dibagi dua,

Pertama, ta’rif, merupakan pendekatan bagi manusia untuk

mendekatkan sedekat mungkin (taqarrub) kepada Allah SWT. kedua,

tanzih, yaitu menghilangkan setiap unsur dan karakteristik

(ketundukan, kehinaan, lemah, dan lain sebagainya) yang tidak

pantas bagi Allah SWT. dengan memakai atribut serta pada

prakteknya diimplikasikan dengan sujud.38

5. Skripsi karya Sasmira Fakultas Syari‘ah dan Ilmu Hukum UIN

SUSKA RIAU tahun 2014 dengan judul “Analisa Pendapat Imam

Abu Hanifah tentang Sujud Tilawah”. Dalam penelitian ini

menjelaskan tentang perbedaan yang mendasar antara Imam Abu

Hanifah dengan jumhur Ulama‟ lainnya yang berkaitan dengan

hukum melakukan sujud tilawah. Jumhur ulama mengatakan sunnah

37

Musyarofah, “Ayat Al-Sajdah Fi Al-Quran al-Karim Dirasah Uslubiyah”,

Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta , 2010 38

Ismail, “Penafsiran Filsafat Mistis Ayat Sajdah Kajian Pemikiran Ibnu ‘Arabi”,

dalam Jurnal Religia Vol. 14, tahun 2011

Page 31: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

14

melakukan sujud tilawah sementara Imam Abu Hanifah mengatakan

wajib. Dengan dalil yang digunakan adalah QS. Maryam ayat 58, ayat

tersebut menurut imam Abu Hanifah mengandung kalimat perintah

sujud (sujud tilawah), yang mana perintah tersebut mengandung arti

wajib. Selain itu dijelaskan pula pendapat imam Abu Hanifah tentang

mewajibkan sujud tilawah serta alasan atau dasar hukum yang

digunakannya.39

6. Penelitian Cholisotun Nisa tentang “Tafsir Ayat-Ayat Sajdah

Perspektif Al-Qurthûbî Dan Sayyid Qutb” fakultas Ushuluddin dan

Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya tahun

2017. Penelitian ini berkesimpulan bahwa kedua mufassir mempunyai

cara tersendiri dalam menafsirkan sujud dalam ayat-ayat sajdah,

tetapi tujuan dan maksud dari penafsiran sujud menurut kedua

mufassir yaitu mengandung pesan moral bahwa sesungguhnya

hanyalah Allah yang patut disujudi, disembah, dan Allah berkuasa

atas seluruh makhluk yang ada dilangit maupun di bumi. Al-Qurthûbî

dan Sayyid Qutb dengan latar belakang pola pemikiran yang berbeda,

menghasilkan pandangan-pandangan yang sama di satu sisi, namun

dilain sisi juga memiliki perbedaan. Salah satu perbedaan dipengaruhi

oleh spesialisasi keilmuan yang mana Al-Qurthûbî lebih condong

kepada corak fiqh, sedangkan Sayyid Qutb lebih condong pada corak

adabi ijtima‘i. Dalam menafsirkan sujud pada ayat sajdah surat al-

Al-A‘râf ayat 206, Al-Qurthûbî mengartikannya sebagai mereka

shalat. Jadi sujud tilawah yang dilakukan ketika mendengar atau

membaca ayat sajdah dilakukan layaknya seperti akan melaksanakan

shalat, yaitu suci dari hadas dan najis, berniat, menghadap kiblat dan

39

Sasmira, “Analisa Pendapat Imam Abu Hanifah tentang Sujud Tilawah”, Skripsi

Fakultas Syari‟ah dan Ilmu Hukum UIN SUSKA RIAU , 2014

Page 32: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

15

waktu melakukan, diawali dengan takbirotul ihram dan diakhiri salam.

Sedangkan dalam penafsiran Sayyid Qutb makna sujud dalam

diartikan sebagai menyungkurkan atas muka mereka ke bumi dengan

mengucapkan lafad-lafad yang menggetarkan perasaan-perasaan yang

keluar dari lidah. Dalam menafsirkan surat ar-Ra’d ayat 15, al-

Qurthûbî dan Sayyid Qutb mengartikannya sebagai patuh dan tunduk

akan kehendak Allah. Yasjudu diartikan oleh al-Qurthûbî dan Sayyid

Quthb dengan patuh, baik dengan suka hati orang-orang yang beriman

maupun dengan terpaksa orang-orang yang tidak beriman. Al-

Qurthûbî mengatakan bahwa orang-orang beriman bersujud dengan

ketaatan dan orang-orang kafir dipaksa dengan pedang agar bersujud.

Kemudian Relevansi ayat-ayat sajdah dengan sujud tilawah adalah

sujud merupakan salah satu ungkapan keimanan, kepatuhan dan

kerendahan hati manusia terhadap Allah SWT. Sebab sujud

merupakan ungkapan eksistensial jasad dari hubungan antara ‘Abid

(hamba) dan Ma‘bud (Allah), simbol dari sujud adalah menundukkan

kepala sampai menyentuh bumi. Yang dikehendaki dalam sujud

adalah mutlaknya ketundukan dan kerendahan hati serta tingkat

kekhusyu’an manusia akan terlihat jika ia melakukan sujud.40

Persamaan pembahasan penelitian dalam penelitian ini adalah sama-

sama membahas tentang ayat sajdah dan makna dari ayat sajdah itu

sendiri. Sedangkan yang akan membedakan adalah metode yang

dipakai peneliti. Peneliti akan menggunakan metode deskriptif-

analitis sebagai teknik analisis data, sedangkan peneliti terdahulu

menggunakan metode analisis-komparasi yaitu analisis perbandingan

dengan menggunakan 2 tafsir. Sedangkan dalam penelitian penulis

40

Cholisotun Nisa, “Tafsir Ayat-Ayat Sajdah Perspektif Al-Qurthûbî Dan Sayyid

Qutb”, Skripsi fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan

Ampel Surabaya, 2017.

Page 33: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

16

hanya akan menggunakan 1 tafsir saja yaitu tafsir al-Misbâh karya M.

Quraish Shihab.

H. Metodologi Penelitian

Secara umum metode pe/nelitian diartikan sebagai suatu proses

pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis

untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.41

Adapun metode penelitian yang

penulis lakukan adalah sebagai berikut:

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian ini tergolong ke dalam kategori penelitian kepustakaan

(library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara membaca

majalah atau sunber data lainnya dalam perpustakaan. Kegiatan penelitian

ini dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur, baik

diperpustakaan maupun di tempat-tempat lain. Literatur yang

dipergunakan tidak terbatas hanya pada buku-buku, tetapi dapat juga

berupa bahan-bahan dokumentasi, majalah-majalah, koran-koran, dan

lain-lain42

Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu

penelitian 43

2. Sumber Data

Sumber data adalah subjek tempat asal data dapat diperoleh, dapat

berupa bahan pustaka, atau orang (informan atau responden).44

Untuk

mengumpulkan data dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan

sumber data yang relevan dengan pembahasan skripsi ini. Sumber data

yang penulis gunakan terbagi menjadi dua, yaitu:

41

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2005), h.5 42

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 31 43

Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta 2016), h. 347 44

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, h.151

Page 34: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

17

1. Sumber data primer yang digunakan adalah tafsir al-Misbah

karya M. Quraish shihab khususnya mengenai ayat-ayat

sajdah.

2. Sumber data Sekunder adalah buku-buku, jurnal , artikel dan

lain sebagainya yang berkaitan dengan tema ayat-ayat sajdah

seperti buku-buku fiqh, kitab-kitab adab membaca Al-Qur’an,

dan sebagainya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah proses, cara, perbuatan

mengumpulkan, atau menghimpun data. Biasanya menggunakan metode

angket, wawancara, dokumentasi dan sebagainya.45

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah

dokumentasi, yakni mengumpulkan data dari berbagai sumber data yang

telah disebutkan di atas untuk kemudian diklasifikasikan berdasarkan

sistematika pembahasan.

4. Metode Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.46

Bentuk analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif-analitis yaitu memaparkan data dan menguraikannya secara

jelas dan menyeluruh untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai

bagaimana penafsiran M. Quraish Shihab dalam tafsirnya al-Misbâh

45

Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, h. 396 46

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2014), h. 248

Page 35: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

18

tentang makna ayat-ayat sajdah dalam Al-Qur’an sehingga dapat ditarik

kesimpulan.

Adapun langkah-langkah analisis data yang penulis lakukan adalah

sebagai berikut:

1. Menghimpun ayat-ayat yang diklasifikasikan sebagai ayat sajdah

sesuai dengan urutan mushaf utsmani yang merujuk pada tafsir

tafsir al-Misbâh karya M. Quraish Shihab.

2. Menguraikan, mengklasifikasi, dan menganalisis penafsiran-

penafsiran M. Quraish Shihab sehingga dapat diketahui pokok-

pokok permasalahan yang ada dalam ayat-ayat sajdah

I. Teknik Penulisan dan Sistematika Pembahasan

Pedoman penulisan skripsi ini, penulis mengacu pada petunjuk teknis

penulisan proposal dan skripsi Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta tahun

2017.

Dalam penelilitian agar pembahasannyaa sistematis, maka perlu

dipergunakan sistematika pembahasan sehingga terbentuk suatu karya tulis

ilmiah berupa skripsi, maka penulis membagi kepada lima bab dan dalam

setiap bab terdiri dari beberapa sub-bab, adapun sistematikanya sebagai

berikut:

Bab I sebagai pendahuluan akan membahas tentang latar belakang,

identifikasi masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian,kajian pustaka, metodologi penelitian teknik penulisan

dan sistematika pembahasan.

Bab II adalah pengantar penelitian yang membahas tentang

pengertian ayat sajdah, ayat-ayat sajdah dalam Al-Qur’an , pendapat ulama

tentang ayart sajdah, pengertian sujud tilawah, hukum sujud tilawah, bacaan

saat sujud tilawah, serta tatacara melakukan sujud tilawah supaya dapat

memporoleh pandangan yang utuh mengenai ayat sajdah dan sujud tilawah.

Page 36: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

19

Bab III membahas tentang biografi tokoh mufassir beserta kitab

tafsirnya yaitu profil M. Quraish Shihab dan tafsirnya al-Misbâh. yang

meliputi latar belakang penulisan kitab, sumber penafsiran, corak penafsiran,

metode penafsiran, dan kelebihan dan kekurangan dalam tafsirnya al-Misbâh.

Sehingga penulis dapat membaca pola pemikiran M. Quraish Shihab.

Bab IV merupakan bab inti dari penelitian yang menguraikan tentang

analisis ayat-ayat sajdah dalam pandangan tafsirnya al-Misbâh karya M.

Quraish Shihab mengenai makna sujud ayat-ayat sajdah dalam Al-Qur’an.

Bab V berisi tentang kesimpulan dari pembahasan pada penelitian ini

dan saran-saran yang dapat direkomendasikan untuk kajian selanjutnya.

Page 37: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan perumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa M.

Quraish Shihab dalam menafsirkan makna-makna ayat sajdah tidak hanya

dalam makna satu saja. Setidaknya ada empat makna tentang arti kata sujud

dalam ayat-ayat sajdah. Keempat makna tersebut adalah: Pertama, makna

sujud dalam arti shalat yang terdapat dalam QS. Al-Hajj/22:77 dan QS. Al-

‘Alaq/96:19; Kedua, makna sujud dalam arti patuh dan tunduk kepada Allah

SWT terdapat dalam QS. Al-A‘râf/7:206, QS. Ar-Râ’d/13:15, QS. An-

Nahl/16:50, QS. Al-Hajj/22:18, QS. Al-Furqân/25:60, QS. An-

Naml/27:25, QS. As-Sajdah/32:15, QS. Fussilât/41:38, QS. An-

Najm/53:62, dan QS. Al-Insyiqâq/82:21; Ketiga, makna sujud dalam arti

menambah kekhusyu‘an seperti yang ada di dalam QS. Al-Isrâ/17:109 dan

QS. Maryam/19:58, Keempat, sujud dalam arti memohon ampun yang

terdapat dalam QS. Shâd/38:24.

Keempat makna tersebut menujukkan pada satu makna sentral yaitu

patuh dan taat kepada Allah. Yang dapat dicerminkan dengan melaksanakan

shalat, menambah kekhusyu’an keti membaca atau mendengarkan Al-Qur’an,

dan juga memohon ampun, menunjukkan patuh dan taatnya seorang hamba

dalam menerima ketetapan atas apa yang terjadi pada dirinya dan sebagai

bukti penghambaan dan kerendahan hati kepada sang penguasa langit dan

bumi.

B. Saran

Sebagai akhir dari pembahasan skripsi ini, penulis memberi saran-saran.

Semoga melalui saran sederhana ini bisa menjadikan manfaat dan masukan

untuk semua pihak.

Page 38: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

107

Melalui penelitian ini diharapkan bisa memberikan sedikit pengetahuan

penulis tentang ayat-ayat sajdah beserta anjuran sujud tilawah di khalayak

umum sehingga dapat mempraktikan sujud tilawah ketika membaca atau

mendengar ayat sajdah. Kemudian untuk peneliti selanjutnya, penulis

menyarankan untuk menggali makna-makna ayat-ayat sajdah dengan

berbagai pendekatan seperti sufistik, fiqih maupun kebahasaan, sehingga

makna-makna ayat sajdah dalam Al-Qur’an bisa digali lebih lanjut untuk

mengetahui makna sebenarnya dari ayat-ayat sajdah tersebut.

Page 39: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

108

DAFTAR PUSTKA

Abû Syu’bâh, Muhammad ibn Muhammad. al-Madhal lî Dirasâh Al-Qur'an

al-Karîm. Kairo: Maktabâh as-Sunnah, 1992.

Alu Mubarak, Syaikh Faishal bin Abdul Aziz. Ringkasan Nailul Authar, (ed).

Rahmat Hidayatullah. Jakarta: Pustaka Azzam, 2011.

Amir, Mafri. Literatur Tafsir Indonesia. Ciputat: Mazhab Ciputat, 2013.

Amrullah, Haji Abdul Malik Abdul Karim (HAMKA). Tafsir al-Azhar.

Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD, 2003.

al-Andaalusî, Abû al-Walîd Sulaimân ibn Khalaf ibn Sa‘id ibn Ayyûb ibn

Wârits at-Tajîbî al-Qurthubî al-Bâjî. al-Muntaqâ Syarh al-

Muwaththa’. al-Qahirah: Dar al-Kitab al-Islamiyah, 1332 H. Jilid I

Anshori, Penafsiran Ayat-Ayat Jender Menurut Muhammad Quraish Shihab.

Jakarta: Visindo Media Pustaka, 2008.

Anwar, Mauluddin. Cahaya, Cinta, dan Canda Quraish Shihab. Tangerang:

Lentera Hati, 2015.

al-Asfâhanî, Raghib Mu’jam Mufradat alfaz al-Qur’an.

ad-Dimasyqi, Syaikh al-‘Alamah, bin’Abdurrahman. Fiqh Empat Madzab.

terj. Abdul Zaki Alkaf. Bandung: Hasyimi Press, 2010.

Fâbizûriyâh, Abd al-Lathîf. at-Tibyân fî Ahkâm Tilawati al-Kitâb al-Mubîn.

Beirut: Dar el-Mareefah, 1999.

Federspiel, Howard M. Kajian Al-Qur’an di Indonesia Dari Mahmud Yunus

Hingga Quraish Shihab, terj. Tajul Arifin, (Bandung: Mizan, 1996),

dikutip dari A.M Ismatullah, “Kisah Yusuf Dalam Tafsir al-Misbâh”

dalam Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2006.

Gusmian, Islah. Khazanah Tafsir Indonesia. yogyakarta: Lkis yogyakarta:

2013.

Hamka. Tafsir al-Azhar. Jakarta: PT. Citra Serumpun Padi, 2004.

Ichwan, Mohammad nor. Prof. M. Quraish Shihab Membincang Persoalan

Gender. Semarang: Rasail, 2013.

Page 40: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

109

al-Ju’fi, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari. Shahih al-Bukhari..

tt: Dar Thuq an-Najah, 1422 H.

al-Lâhm, Shâlih ibn ‘Abdullah. Sujûd at-Tilâwah wa Ahkâmuhu. Tt, Dar Ibn

al-Jauzî linnasyari wa at-tauzî‘, 1429 H.

Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 2011.

Manzûr, Ibn Lisân al-‘Arâb, Juz III. Beirut: Dâr as-Sadr, 1994.

al-Maraghi, Musthafa. Tafsir al-Maraghii. Semarang: CV Toha Putra, 1994.

Khalid, Amru. Pesona Al-Qur’an Dalam Merantai Surat dan Ayat, terj.

Ahmad Fadhil. Jakarta: Sahara Publisher, 2005.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2014.

Mustafa. M. Quraish Shihab Membumikan Kalam di Indonesia. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2010

an-Naisâbûrî, Muslim ibn al-Hajâj Abû al-Hasan al-Quwyairî. Shahih Muslim.

Beirut: Dar Ihya at-Turats al-Arabiy, tt

Nasution, Harun dkk. Ensiklopedia Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan,

2002

an-Nawawi Imam, at-Tibyan fi Ulumil Qur’an.

al-Qazwiny, Ibnu Majah Abu Abdullah Mahmud bin Yazid. Sunan Ibnu

Majah. Dar-Ihya al-Kita al-‘Arabiyah, tt.

Qudamah, Ibnu al-Mughni. terj. Masturi Irham, M. Abidun Zuhri. Jakarta:

Pustaka: Azzam, 2007. jilid 2

Al-Qurtûbî, al-Jâmî’ li ahkâm Al-Qur‘an. terj. Ahmad Khatib. Jakarta:

Pustaka Azzam, 2008

Rasjid, Sulaiman Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010

Rusyd, Ibnu. Bidayatul Mujtahid. terj. Beni sarbeni, dkk. Jakarta Pustaka

Azzam, 2006. jilid I

Page 41: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

110

Sabiq, Sayyid. Fiqh as-Sunnah, Kairo: Dar al-Fath li al-‘Alam al-‘Arabi,

1990

Said, Hasani Ahmad. Diskursus Munasabah Al-Qur`an: Kajian Atas Tafsir

al-Misbah, Jakarta: Puspita Press, 2011

Salim, Abd. Muin. Metodelogi Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Teras, 2005.

Salim, Abu Malik Kamal bin As-Sayid. Shahih Fikih Sunnah Lengkap. (ed).

Besus Hidayat Amin. Jakarta: Pustaka Azzam, 2006

as-Sadhan, Abdul Aziz bin Muhammad. (ed). Abdul Basith Abd. Aziz.

Kupas Tuntas Masalah Sujud Tilawah. (Jakarta: Pustaka as-Sunnah,

2005

Shihab, M. Quraish, dkk. Ensiklopedia Al-Qur’an ; Kajian Kosakata.

Jakarta: Lentera Hati, 2007.

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur`an Fungsi dan Peran Wahyu

Dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan, 2009.

Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Mishbâh Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-

Qur‘an. Jakarta: Lentera Hati, 2009.

Shihab, M. Quraish. Wawasan al-Quran. Bandung: Mizan, 1992

Shihab, Muhammad Quraish. Menyingkap Tabir Ilahi,Asma al-Husna dalam

Perspektif al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, , 2001

as-Sijistanî, Abû Dâwud Sulaimân ibn al-Asy‘ats al-Azdi. Sunân Abû Dâwud,

Beirut: al-Maktabah al-‘Ashriyah, tt

Subianto, Achmad. Sujud Tilawah. Jakarta: CV Kasala Mitra Selaras, 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta 2016

Sugono, Dendy dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. PT

Gramedia Pustaka Utama, 2008. cet. 3 edisi IV

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2005

Summa, Amin. Ulumul Qur’an. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013

Page 42: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

111

asy-Syafi’i, Abi Abdullah Muhammad bin Idri Al-Umm. terj. Ismail Ya’kub,.

Kuala Lumpur: Victory Agencie, 1989. Jilid I

Syibromailisi, Faizah Ali. Tafsir bil al-Ma’tsur. Jakarta: PT. Siwibakti

Darma, 2010

Tamam, Badru. Tesis: Pemikiran Kalam M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-

Misbah,

ath-Thabârî, Abu Ja‘far Muhammad ibn Jarîr. Tafîr ath- Thabârî, (ed). Edi Fr.

Jakarta: Pustaka Azzam, 2008

at-Tirmidzî, Muhammad ibn îsâ ibn saurah ibn Musa ibn ad-Dhahâk Sunan

at-Tirmidzî. Beirut: Dar al-Gharib al-Islamy, 1998

Az-Zarqani, Muhammad Abdul Adzim Manahil Al-‘Urfan Fi ‘Ulum Al-

Qur’an. terj. Qadirun Nur dan Ahmad Musyafiq. Jakarta: Gaya

Media Pratama, 2002.

Zuhaili, Wahbah. Tafsir Al-Munir, terj. Abdul Hayyie al-Kattani, dkk.

Jakarta: Gema Insani, 2016.

Zuhayli, Wahbah. Fiqh dan Perundingan Islam. Malaysia: Percetakan

Dewan Bahasa dan Pustaka, 1994. Jilid III

Ismail. “Penafsiran Filsafat Mistis Ayat Sajdah (Kajian Pemikiran Ibnu

‘Arabi), Jurnal Religia Vol. 14, No. 1, April 2011

Ismatullah, A.M. “Kisah Yusuf Dalam Tafsir al-Misbâh” dalam Tesis UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2006

Megaresti, Eva Amalia “Studi Tematik Terhadap Penafsiran Al-Alusi

Tentang Ayat Sajdah Dan Munasabahnya Dalam Tafsir Ruh Al-

Ma’ani”, Skripsi fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta , 2003

Misbah”, Hunafa: Jurnal Studi Islamika Vol. 11, No. 1, Juni 2014

Munif, Khoirul. “ Korelasi Ayat Sajdah dengan Sujud Tilawah”. Skripsi

Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijoga Yogyakarta, 2008.

Musyarofah. “Ayat Al-Sajdah Fi Al-Quran al-Karim Dirasah Uslubiyah”.

Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ,

2010

Page 43: MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAHrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606... · 2020. 7. 2. · MAKNA SUJUD DALAM AYAT-AYAT SAJDAH (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya

112

Nisa, Cholisotun “Tafsir Ayat-Ayat Sajdah Perspektif Al-Qurthûbî Dan

Sayyid Qutb”, Skripsi fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas

Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, 2017

Nur, Afrizal. “M. Quraish Shihab dan Rasionalisasi Tafsir”, Jurnal

Ushuluddin Vol. XVIII No. 1, Januari 2012

Rahman, Saifu “Konsep Cinta Dalam Pemikiran Raghib al-Asfâhanî” dalam

abstrak Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2016

Sasmira. Analisa Pendapat Imam Abu Hanifah tentang Sujud Tilawah”,

Skripsi Fakultas Syari‟ah dan Ilmu Hukum UIN SUSKA RIAU

Sudirman, Corak dan Metode Peafsiran Al-Qur’an, h. 14 dalam

http://donload .portalgaruda.org/ diakses pada hari Rabu, 11 Juli

2018 pukul 20.38 WIB

Tohir, M. “Penafsiran Ayat-Ayat Musibah Menurut HAMKA dan M.

Quraish Shihab”, Tesis Program Studi Agama dan Filsafat UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011

Wartini, Atik. “Corak Penafsiran M. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al- Al-

Misbah”, Hunafa: Jurnal Studi Islamika Vol. 11, No. 1, Juni 2014,

http://kbbi.kmendikbud.com

Khoironi, Tata Cara Sujud Tilawah dalam http://www.nu.or.id/post/read/tata-

cara-sujud-tilawah.com yang di akses pada hari Minggu, 15 Juli

2018 pukul 11.24 WIB

Khoirul, A. ‘Warisan Syekh Wahbah Zuhayli, dalam www.nu.or.id yang

diakses pada tanggal 1 Agustus 2018 pukul 19.25 WIB

Tausikal, Muhammad Abduh Panduan Sujud Tilawah dan Tata cara Sujud

Tilawah dalam http://rumaysho.com/panduan-sujud-tilawah-dan-

tata-cara-sujud-tilawah, yang di akses pada hari Selasa, 17 Juli 2018

pukul 14.14 WIB