MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk...

149
MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT MANGGARAI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusunoleh: Yohanes Efremi Ngabur (109114101) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI, JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk...

Page 1: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT

MANGGARAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusunoleh:

Yohanes Efremi Ngabur

(109114101)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI, JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

iv

HALAMAN MOTTO

“Sesungguhnya pikiran manusia mampu mengendalikan

semesta tergantung bagaimana manusia secara arif

menyikapinya”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur saya persembahkan karya ini kepada:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Kedua orang tua tercinta

Kakak-kakak dan adik-adik tersayang

Sahabat dan teman-teman terkasih, dan

Almamater Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

vii

MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT

MANGGARAI

Yohanes Efremi Ngabur

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan makna dan dinamika

perkawinan pada suami masyarakat desa di Manggarai. Penelitian ini diadakan di

desa Kole, kecamatan Satarmese Utara, Manggarai, Nusa Tenggara Timur dengan

jumlah informan tiga orang serta kisaran usia antara 25-35 tahun dan semuanya

berjenis kelamin laki-laki. Penelitian pendekatan kualitatif ini menggunakan

metode fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang

menjadi suami pada masyarakat Manggarai memaknai perkawinan sebagai simbol

prestise atau perkawinan dimaknai sebagai penunjuk kelas sosial.Perkawinan

bukan lagi sebagai lembaga sakral yang mampu menciptakan hubungan

kekerabatan yang baikantara keluarga besar pria dan perempuan. Makna

perkawinan seperti ini muncul akibat dari sikap arogan atau sikap sombong yang

ada dalam diri masyarakat Manggarai itu sendiri. Informan dalam

mengungkapkan makna perkawinan sebagai ajang penunjukkan kelas sosial tidak

diungkapkan secara langsung. Peneliti menemukan makna tersebut dengan

menelusuri dinamika perkawianan berdasarkan pengalaman akan perkawinan

yang informan rasakan seperti beban, kesengsaraan, penderitaan, perjuangan,

kesulitan, dan tantangan akibat dari paktik tradisi paca dalam tubuh budaya

masyarakat Manggarai itu sendiri yang sudah bergeser dari pembentuk hubungan

kekerabatan menuju ajang uji kelas sosial.

Kata kunci: fenomenologi, makna, perkawinan, paca, symbol prestise

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

viii

THE MEANING OF MARRIAGE FOR A HUSBAND IN MANGGARAI

SOCIETY

Yohanes Efremi Ngabur

ABSTRACT

This research is aimed to reveal the meaning and the marriage dynamics to

the villagers in Manggarai. It wasconducted in Kole village, NorthSatarmese,

Manggarai, East Nusa Tenggarato three male respondents on ages range

between25-35years old.The studyisa qualitative approachusingthe

phenomenologicalmethod. The results show thatthe Manggarai

communityinterpretsmarriageas a symbolof prestigeormarriageas a label ofsocial

class. Marriage isno longer asacredinstitution to createa kinshipwithinthe man’s

familyandthe woman’s family.This sense of marriage appears as a result

fromarrogance that exists inManggarai communityitself. The respondents did not

directly expressing the meaning of marriageas asocial class labeling. The

researcher foundthis signification byexploringthe dynamics ofmarriagebased on

the feel of respondents’ marriage experiences such as burden, misery, suffering,

struggle, difficulty, and challengeas the resultsofpaca tradition in the part of

Manggarai cultural itself which has shifted fromformingan allianceto the social

class labeling.

Key words: Phenomenological, meaning, marriage, paca, symbol, prestige

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Makna

Perkawinan Bagi Suami pada Masyarakat Desa Kabupaten Manggarai” sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Program Studi

Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma. Penulis akui bahwa

dalam seluruh proses penulisan skripsi ini terdapat banyak kendala, namun berkat

dukungan, doa, dan semangat serta bantuan dari berbagai pihak baik langsung

maupun tidak langsung, skripsi ini bisa terselesaikan. Oleh karena itu, secara

khusus penulis ingin berterima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Priyo Widiyanto, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

2. Bapak Dr. Y.B. Cahya Widiyanto, M.si selaku dosen pembimbing

skripsi yang sudah bersedia menjadi partner diskusi dan beliau

memberikan banyak masukan yang sangat berharga bagi penulis.

3. Dosen dan staff sekretariat Fakultas Psikologi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

4. Kedua orang tuasaya Belasius Ngabur dan Elisabeth Rembung serta

kakak-kakak saya Fransiska Dinarti Ngabur, Elfridus Brekmans

Ngabur, dan adik saya Stefania Natalia Ngabur yang selalu mendukung

dalam bentuk doa dan semangat yang telah mereka berikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….....i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………..……..ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………iii

HALAMAN MOTTO …………………………………………………….iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………..v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………vi

ABSTRAK …………………………………………………………………...vii

ABSTRACT …………………………………………………………………..viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ……………………ix

KATA PENGANTAR ………………………………….……………...…..x

DAFTAR ISI …………………………………………………………………....xii

BAB I ………………………………………………………..……………………1

PENDAHULUAN ……………………………………………………………..1

B. Latar Belakang ……………………………………..………………………2

C. Rumusan Masalah ……………………………………………………13

D. Tujuan Penelitian ……………………………………………………13

E. Manfaat Penelitian ……………………………………………………13

1. Manfaat teoritis ……………………………………………………………13

2. Manfaat praktis ……………………………………………………………13

a. Untuk masyarakat Manggarai ……………………………………13

b. Untuk pemerintah ……………………………………………………14

BAB II ……………………………………………………………………15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

xiii

KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………………………15

A. Perkawinan ……………………………………………………………16

1. Pengertian ……………………………………………………………16

2. Keabsahan ……………………………………………………………17

3. Syarat dan Larangan ……………………………………………………18

4. Tujuan ……………………………………………………………………18

B. Masyarakat Manggarai ……………………………………………………19

1. Religi ……………………………………………………………………20

2. Sistem Organisasi Sosial atau Kemasyarakatan ……………………20

3. Sistem Perkawinan Adat Manggarai ……………………………………20

a. Cangkang ……………………………………………………………20

b. Tungku ……………………………………………………………21

c. Cako ……………………………………………………………21

4. Ilmu Pengetahuan ……………………………………………………22

5. Bahasa ……………………………………………………………………22

6. Kesenian ……………………………………………………………23

7. Sistem Mata Pencaharian atau Ekonomi ……………………………24

8. Teknologi ……………………………………………………………25

C. Makna ……………………………………………………………………27

1. Makna dalam konteks Fenomenologi ……………………………………27

a. Definisi ……………………………………………………………27

b. Sejarah ……………………………………………………………29

c. Fenomenologi sebagai Metode ……………………………………30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

xiv

2. Tradisi ……………………………………………………………………30

3. Logos ……………………………………………………………………32

D. Budaya ……………………………………………………………………35

1. Definisi ……………………………………………………………35

2. Pengertian ……………………………………………………………36

3. Cara pandang terhadap kebudayaan ……………………………………37

a. Kebudayaan Sebagai Peradaban ……………………………………37

b. Kebudayaan sebagai sudut pandang umum ……………………39

c. Kebudayaan sebagai Mekanisme Stabilisasi ……………………40

4. Penetrasi kebudayaan ……………………………………………………40

E. Kerangka Berpikir ……………………………………………………40

BAB III ……………………………………………………………………41

METODE PENELITIAN ……………………………………………………41

A. Paradigma dan Pendekatan Penelitian ……………………………………41

B. Fokus Penelitian ……………………………………………………………48

C. Prosedur dan Tahapan Penelitian ……………………………………48

1. Prosedur Penelitian ……………………………………………………48

a. Infoman ……………………………………………………………48

b. Populasi dan Sampel ……………………………………………49

2. Tahap Penelitian ……………………………………………………49

a. Tahap Persiapan Penelitian ……………………………………49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

xv

b. Tahap pelaksanaan penelitiaan ……………………………………50

D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………50

1. Wawancara Semi-terstruktur ……………………………………………51

E. Kredibilitas Penelitian ……………………………………………………53

F. Teknik Analisis Data ................................................................................54

BAB IV ……………………………………………………………………56

HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………56

A. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………………56

1. Informan ……………………………………………………………56

2. Tempat dan Lokasi ……………………………………………………56

3. Waktu Penelitian ……………………………………………………57

B. Hasil Penelitian ……………………………………………………………57

C. Analisis ……………………………………………………………………60

D. Pembahasan ……………………………………………………………65

E. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………………71

F. Kerangka Berpikir Hasil Penelitian …………..………………………..72

BAB V ……………………………………………………………………73

KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………73

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………75

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

1

BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan budaya sangatlah cepat. Relasi yang intens antara budaya

dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan budaya begitu cair

dan lentur. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi Martin

Heidegger. Hal ini ditetapkan berdasarkan pada konsep fenomenologi Heidegger

yang dengan berani secara radikal memahami hakekat dari realitas tanpa terjatuh

pada asumsi-asumsi yang dimiliki ilmuwan atau peneliti sebelumnya.

Fenomenologi Heidegger mencoba menelusuri makna yang tersembunyi dari

fenomena yang ada—destruksi fenomenologis—dalam hal ini fenomena

perkawinan pada masyarakat desa di Manggarai.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsi makna perkawinan bagi suami pada

masyarakat Manggarai. Manggarai menjadi destinasi utama dalam penelitian ini

berangkat dari keunikan jenis perkawinannya. Selain jenis perkawinan yang unik,

Manggarai juga kental dengan tradisi paca. Penerapan tradisi pacadalam

perkawinan orang Manggarai tidak terlepas dari isu budaya patriarki. Budaya

patriarki mampu membawa beberapa pengaruh buruk seperti masalah sosial,

ekonomi, dan budaya. Ini juga dialami orang Manggarai saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

2

A. Latar Belakang

Peneliti sadar dalam kontestasi budaya global ini mobilitas masyarakat

semakin tinggi, percepatan alur kebudayaan semakin tidak bisa dilihat dengan

model angka-angka kuantitatif. Kondisi ini menjadikan model penelitian kualitatif

semakin dijadikan arus utama dalam melihat kondisi sosial di masyarakat.

Kemampuannya menghasilkan produk analisis yang mendalam sejalan dengan

alur dan setting-nya, diakui sebagai paradigma yang patut diperhitungkan dalam

rangka melihat, mengatahui dan menghadirkan refleksi bagi kajian budaya pada

konteks zamannya. Beberapa metode penelitian berbasis paradigma kualitatif ini

diantaranya adalah fenomenologi, analisis wacana, studi kasus, semiotik dan

etnografi (Parker, 2005).

Penelitian ini berada pada alur psikologi humanistik. Para psikolog yang

berorientasi humanistik mempunyai satu tujuan yakni ingin memanusiakan

psikologi. Mereka ingin membuat psikologi sebagai studi tentang “apa makna

hidup sebagai seorang manusia”. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dan

keyakinan yang beragam misalnya Brentano yang berusaha membagi dua jenis

psikologi; genetik dan deskriptif. Kebijaksanaan Brentano dimanfaatkan secara

baik oleh Edmund Husserl. Usaha Husserl menjadikan fenomenologi sebagai

pendekatan penelitian diteruskan oleh muridnya Martin Heidegger.

Peneliti dalam menganalisis hasil wawancara menggunakan metode

fenomenologi Martin Heidegger.Destruksi fenomenologis merupakan konsep

dasar fenomenologi Heidegger yang menempatkan metode fenomenologi

hermeneutik, yakni mencoba untuk mengungkapkan makna yang tersembunyi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

3

(Palmer, 2005). Konsepsi ini menunjukkan bahwa pengalaman atau tindakan

selalu ada dalam realitas dunia. Artinya makna hadir dan dihadirkan oleh para

pelaku tindakan bergantung bagaimana konteks tindakan dengan realitasnya.

Kontekstualisasi tindakan dengan kehadiran makna menempatkan posisi

fenomenologi sebagai pola penelusuran atau investigasi makna dan kelahiran

makna.

Kehadiran suatu realitas baru bukan serta merta ada dengan sendirinya,

tetapi logika kita akan mempertanyakan realitas baru tersebut dengan pertanyaan

kenapa itu menjadi, maka penelusuran terhadap hal-hal yang menjadikan suatu

realitas baru itu yakni dengan cara melacak proses menjadi sebagai pengungkapan

makna yang berhubungan dengan konteks makna itu dihadirkan. Ini merupakan

konsekuensi dari gejala yang timbul kepermukaan dari realitas sosial

(Puspoprodjo, 2005).

Fenomenologi berusaha untuk memahami segala sesuatu apa adanya.

Usaha ini diikuti dengan ketegasan fenomenologi yang tidak mau terjatuh pada

asumsi-asumsi ilmuwan sebelumnya. Membagi wilayah data dan wilayah

interpretasi peneliti menjadi kunci utama dalam fenomenologi. Fenomenologi

menjadi satu alternatif dari keterikatan ilmu psikologi Indonesia saat ini pada

penelitian kuantitatif (Watimenna, 2008). Pada penelitian ini, fenomenologi

Martin Heidegger menjadi tonggak utama. Pokok-pokok pemikiran Heidegger

ialah fenomenologi sebagai hermeneutik, hakikat pemahaman, dunia dan

hubungan kita dengan objek di dunia, kebermaknaan pra-predikatif, pemahaman,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

4

dan interpretasi, dan kemustahilan ketiadaan pra-asumsi interpretasi (Watimenna,

2008).

Pokok-pokok pemikirannya di atas mengantar Heidegger pada apa yang

disebut kenampakkan. Kenampakan ini muncul dari usahanya menelusuri akan

makna ada. Peneliti sadar bahwa konsekuensi logis dari fenomenologi Heidegger

adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. Agar mampu mendekati

ada, maka hal penting yang dilakukan adalah dengan mempertanyakan ada itu

sendiri. Mempertanyakan ada berarti berusaha untuk membuka diri akan

penyingkapan ada. Dasein; didefinisikan sebagai yang ada-di-sana, menjadi media

utama dalam penyingkapan ada (Heidegger, 1998). Penyingkapan adalah kata

kunci bagi konsep kebenaran Heidegger. Kebenaran atau realitas akhirnya hanya

merupakan penyingkapan dari Ada ini. Ada merupakan sesuatu yang tersembunyi,

yang tidak bisa disingkapkan secara keseluruhan. Penyingkapan Ada ini disebut

Aletheia atau kebenaran (Rahardjo, 2008).

Di dalam ilmu-ilmu positivis, seperti psikologi positivistik, seorang

pengamat dianggap memiliki status istimewa terhadap objek yang diamati. Cara

pandang positivistik ini menganggap objek; yang sering juga adalah manusia itu

sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki dunia (worldless). Cara pandang

semacam inilah yang tidak disepakati Heidegger (1998). Baginya manusia yang

merupakan subjek pengamat adalah bagian dari dunia yang sama dari objek yang

diamati, yakni dunia. Manusia adalah mahluk yang selalu ada di dunia (being in

the world) bersama dengan benda-benda fisik maupun mahluk hidup lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

5

Konsekuensinya manusia adalah mahluk yang ada bersama (being among) dan

terlibat (involve) dengan dunia yang sudah selalu ada.

Pandangan-pandangan Heidegger di atas sangat menghargai proses dan

kenyataan atau lebih luas dikenal sebagai konsep eksistensi manusia. Keberadaan

dan proses adalah dua hal yang membentuk satu pola interaksi dan membentuk

sebuah simbol yang dapat dianut. Pernyataan ini mengantar peneliti pada

kesadaran akan hubungan fenomenologi Heidegger dengan konteks manusia

sebagai subjek dari produk budaya. Dengan kata lain kebudayaan (sebagai

produk) tidak terlepas dari keberadaan manusia (subjek peng-ada).

Kebudayaan merupakan hasil karya manusia dalam usahanya

mempertahankan hidup, mengembangkan keturunan dan meningkatkan taraf

kesejahteraan dengan segala keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumber-

sumber alam yang ada disekitarnya. Kebudayaan boleh dikatakan sebagai

perwujudan tanggapan manusia terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi

dalam proses penyesuaian diri mereka dengan lingkungan. Kebudayaan

didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial

yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan

pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan bagi mewujudkan dan

mendorong terwujudnya kelakuan. Dalam definisi ini, kebudayaan dilihat sebagai

"mekanisme kontrol" bagi kelakuan dan tindakan-tindakan manusia (Geertz,

1973).

Dengan demikian kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan,

petunjuk-petunjuk, resep-resep, rencana-rencana, dan strategi-strategi, yang terdiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

6

atas serangkaian model-model kognitif yang digunakan secara kolektif oleh

manusia yang memilikinya sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya

(Spradley, 1972). Kebudayaan merupakan pengetahuan manusia yang diyakini

kebenarannya oleh yang bersangkutan. Segala sesuatu yang diselimuti juga me-

nyelimuti perasaan-perasaan serta emosi-emosi manusia. Budaya menjadi sumber

bagi sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang berharga

atau tidak, sesuatu yang bersih atau kotor, dan sebagainya (Geertz, 1973).

Berpatokan pada konsep kebudayaan seperti di atas peneliti

menyimpulkan bahwa keberadaan sekelompok manusia memiliki berbagai jenis

interaksinya dengan dunia. Dunia yang dimaksudkan seperti dalam konsep

Heidegger padabukunya “Being and Time”bahwa dunia bukanlah sekadar

lingkungan tetapi lebih kepada manusia yang mampu terbuka atas diri serta

mampu melihat akan keberadaanya pada diri objek lain. Berdasarkan pemahaman

ini peneliti menyimpulkan bahwa masyarakat Manggarai; sebagai subjek yang

diteliti adalah masyarakat budaya. Salah satu simbol yang dihasilkan dari pola

interaksi masyarakat Manggarai adalah budaya perkawinan.

Kajian atas pola kehidupan masyarakat sangatlah menarik. Peneliti lebih

tertarik mengkaji budaya perkawinan berawal dari berbagai persoalan pelik pada

tubuh perkawinan saat ini. Banyak media masa memberitakan persoalan-persoalan

seputar perkawinan; mulai dari masalah kekerasan dalam perkawinan hingga pada

kasus penelantaran dan perceraian. Pemberitaan-pemberitaan tak sedap ini sangat

menggelitik dan menyisakan sangsi untuk ditelaah lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

7

Duvall dan Miller (1985) mendefinisikan perkawinan sebagai legitimasi

atas relasi seksual untuk mendapatkan keturunan. Perkawinan dalam definisi ini

merupakan lembaga resmi yang tidak dapat digugat oleh siapa pun karena sifatnya

legal. Beberapa sumber lain seperti Regan (2003), Olson dan Defrain (2006),

Seccombe dan Warner (2004) mengungkapkan bahwa perkawinan merupakan

ikatan atau komitmen emosional dan legal antara seorang laki-laki dan perempuan

yang terjalin dalam waktu yang panjang dan melibatkan berbagai aspek seperti

ekonomi, sosial, tanggungjawab pasangan, kedekatan fisik, dan seksual. Beberapa

teori ini sepakat bahwa idealnya perkawinan yaitu relasi kedekatan fisik antara

seorang laki-laki dan seorang perempuan berlandaskan pada komitmen emosional

yang representatif dalam perilaku terhadap pasangan seperti bertanggungjawab,

memberikan rasa aman secara ekonomi dan sosial serta memenuhi kebutuhan

seksual pada pasangannya. Negara Indonesia juga mengamini beberapa

pandangan di atas dengan menetapkan perkawinan dalam perundangan seperti

yang tertera dalam UU No. 1 tahun 1974 (Tunardi, 2012).

Agama pada kapasitasnya juga mengungkapkan makna perkawinan.

Beberapa agama populer (Islam, Katolik, Hindu, Ortodoks, dll) sepakat bahwa

pernikahan adalah prosesi sakral yang melibatkan seorang laki-laki dan

perempuan dan pada dasarnya perkawinan tidak terceraikan (collins dan Gerald,

1996). Semua agama modern juga sepakat akan sifat perkawinan yang monogami

kecuali dalam agama islam yang membolehkan poligami dalam artian perkawinan

antara seorang laki-laki dengan beberapa perempuan (Simbolon, 2008). Agama

katolik sebagai agama yang mayoritas dianut oleh masyarakat Manggarai juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

8

memberi pandangannya terhadap perkawinan. Perkawinan adalah persatuan

seumur hidup, yang diikat oleh perjanjian, antara seorang pria dan seorang wanita

(collins dan Gerald, 1996).

Wahyuningsih (2012) dalam penelitiannya (pada masyarakat budaya Jawa)

mengungkapkan bahwa perkawinan yang berkualitas tinggi adalah perkawinan

yang terus berkembang karena mengejar tujuan pokok dan tujuan bersama.

Kualitas perkawinan yang tinggi dapat dicapai dengan kebajikan/virtue.Faktor

religiusitas dalam model psikologis kualitas perkawinan menjadi master of virtue

yang mampu mengintegrasikan virtue yang lain (komitmen perkawinan dan

pengorbanan) untuk mengejar kualitas perkawinan yang tinggi. Penelitian ini

menunjukkan bahwa betapabesar faktor religiusitas mempengaruhi kualitas

perkawinan.

Beberapa pandangan di atas mengungkapkan makna perkawinan yang

ideal. Makna perkawinan yang idealis ini menjadi paradigma dalam pembangunan

keluarga tetapi perlu dipahami tentang faktor religiusitas dan keberadaan budaya

sudah mampukah menghilangkan perilaku negatif dalam sebuah keluarga? Karena

terbukti sampai sejauh ini perilaku menyimpang seperti kekerasan dalam rumah

tangga masif terjadi. Gender pada kelompok masyarakat patriarki masih menjadi

isu sentral; seperti pemarginalan terhadap perempuan dan pelegalan politik

(kekuasaan) atas tubuh perempuan.

Budaya partriarkal dalam praktiknya seakan-akan membelenggu

keberadaan perempuan. Nilai-nilai yang dilekatkan norma dalam masyarakat

sebagian besarnya menjadikan perempuan bukan sebagai subjek budaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

9

Perempuan seakan dihadapkan pada dunia yang miskin akan pilihan-pilihan.

Perempuan tidak memiliki akses sebanyak yang dimiliki oleh kelompok dominan.

Perempuan mau tidak mau harus menempatkan diri sebagai objek norma dan

aturan dalam masyarakat. Keterbelengguan perempuan tidak semata lahir dari

kekuasan yang tidak bisa dihentikan pada diri dominan. Keberadaan perempuan

pulalah yang melahirkan budaya patriarkal. Sikap lemah pada diri perempuan

sudah mampu melucut begitu banyak simbol kekuatan pada dirinya sendiri.

Kondisi ketertindasan ini melahirkan pelbagai gerakan pembebasan perempuan

dan aliran feminisme hingga postfeminisme (Tong, 2008). Konsep budaya

patriarkal seperti ini mengantar peneliti pada kesadaran akan perempuan

Manggarai yang selalu dinomorduakan dalam budayanya.

Isu budaya patriarkal erat kaitannya dengan ketimpangan gender.

Ketimpangan gender juga ditemukan dalam kehidupan masyarakat Manggarai,

terutama dalam sistem perkawinannya. Sistem perkawinan orang Manggarai,

pembayaran paca menjadi syarat penting suatu perkawinan. Perkawinan dalam

tradisi kehidupan sosial orang Manggarai umumnya menganut sistem genealogis

patrilineal (mengikuti garis keturunan ayah) dan disempurnakan oleh ritual

berupa paca (material) yang wajib dipenuhi oleh pihak mempelai laki-laki

berdasarkan kesepakatan kedua keluarga mempelai. Anutan seperti ini yang

menjadikan seorang calon suami atau suami lebih merasakan praktik tradisi

perkawinan di Manggarai. Praktik budaya patriarki dalam perkawinan masyarakat

Manggarai mempengaruhi cara pandang suami di Manggarai. Suami didefinisikan

sebagai orang yang memiliki peran tertentu dalam keluarga; seperti menafkahi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

10

melindungi, serta bijaksana dalam merencanakan keluarga (Chaniago, 2002).

Definisi ini memberi batasan bahwa suami tidak lebih dari seorang rekan yang

sederajat dengan istri. Masyarakat Manggarai masih mencampur baurkan antara

masalah gender dengan peransosial suami.

Perkawinan dalam lingkup budaya terutama dalam budaya orang

Manggarai, Bagul (1997) menjelaskan dalam beberapa makna seperti

mengungkapkan kebutuhan dasar manusia untuk berada bersama dengan yang lain

dalam suatu ranah kehidupan yang sejahtera. Subur dan berkembang, membuka

sosialitas manusia agar terhubung dengan orang lain dan kelompok lain.

Menjadikan keluarga sebagai ruang transimisi nilai budaya dan moral.

Menjadikan kebebasan manusia terlembaga dalam suatu tatanan moral dan etika

seperti menghargai perempuan yang sudah bersuami (Bagul, 1997).

Masyarakat Manggarai sebagai kelompok sosial berbudaya sangatlah unik

terutama budaya perkawinannya. Masyarakat Manggarai dalam membangun

keluarga sangatlah berbeda dari budaya pada masyarakat lain. Masyarakat

manggarai mengenal tiga jenis perkawinan yaitu perkawinan dengan suku lain

(cangkang), perkawinan dengan sesama suku (tungku), perkawinan dari satu garis

keturunan (cako). Keunikan ini juga tidak jarang membawa pro-kontra dalam

menanggapi budaya mereka sendiri. Terutama semenjak ilmu pengetahuan

merangsek masuk dalam tubuh budaya orang Manggarai itu sendiri. Semisal

perkawinan tungku dan cako bertolak belakang dengan ilmu biologi yang

melarang adanya perkawinan sedarah demi menghindar terjadinya kelainan-

kelainan biologis pada generasi berikutnya. Hal ini diamini oleh gereja katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

11

yang merupakan agama yang paling banyak dianut oleh masyarakat Manggarai.

Satu-satunya perkawinan yang sehat adalah perkawinan cangkang dan sekarang

masyarakat manggarai banyak mempraktikkan perkawinan jenis ini (Bagul,

1997).

Jika menilik lebih jauh tentang perkawinan cangkang ternyata tidak kalah

menariknya jika dibandingkan dengan perkawinan tungku dan cako. Pada jaman

dahulu kala perkawinan cangkang dilakukan hanya oleh keluarga berada atau dari

keturunan raja. Perkawinan cangkang merupakan ajang unjuk gengsi status sosial

baik dari pihak laki-laki maupun pihak perempuan. Status sosial yang direbut

disimbolkan melalui paca atau lebih familiar dikenal dengan istilah belis saat ini.

Nenek moyang orang Manggarai lebih memilih perkawinan tungku atau cako

karena tidak dibebankan dengan taruhan harga diri. Akan tetapi praktek yang

dilakukan para leluhurnya saat ini sudah jarang dilakukan karena internalisasi

nilai agama yang kuat serta ekspansi ilmu pengetahuan sudah mampu

menyadarkan pikiran orang Manggarai saat ini. Dengan demikian berarti

perkawinan cangkang saat ini sudah sering dipraktekan oleh orang manggarai.

Praktik perkawinan seperti ini tidak berjalan mulus ada pro dan kontra tentang

praktek paca (Bagul,1997).

Pada konteks masyarakat Manggarai perbedaan pandangan tentang

perkawinan antara ajaran gereja dan hukum adat menimbulkan perdebatan-

perdebatan terbuka. “Belis” menjadi tesis utama dalam berbagai perdebatan

terbuka pada kalangan orang Manggarai. Belis merupakan mahar pernikahan

dalam budaya masyarakat Nusa Tenggara Timur terkhusus masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

12

Manggarai; sebagai penghormatan pada perempuan (Nggoro, 2013). Bagul (1997)

menjelaskan bahwa bentuk dari seserahan (belis) pada jaman dulu memakai

kearifan lokal, seperti hewan dan tenunan kain daerah Manggarai, namun setelah

masyarakat Manggarai mengenal nominal uang sebagai alat transaksi maka belis

pun bergeser dari kearifan lokal ke sistem perekonomian modern yakni

menggunakan uang.

Penelitian yang berkaitan dengan makna perkawinan di Manggarai tidak

banyak dan hampir tidak ada. Akan tetapi penelitian yang membahas unit-unit

dalam tradisi perkawinan masyarakat Manggarai sedikit lebih baik. Semisal,

Jilung (2013) mengamini pernyataan Bagul. Tulisannya mengungkapkan bahwa

belis sudah mengalami pergeseran makna dari hewan dan tanah warisan menjadi

transaksi jual-beli. Belis ada saat pernikahan adat berlangsung. Belis untuk

perempuan Manggarai saat ini berkisar antara 50-500 juta rupiah bergantung pada

pendidikan perempuan yang akan diperistri mempelai laki-laki (Jilung, 2013).

Hasil penelitian serta keresahan beberapa orang di atas tidaklah semata

sebagai bentuk keresahan yang muncul begitu saja. Ada beberapa interaksi yang

mendorong mereka dalam berpendapat demikian. Salah satu yang menjadi

argumentasi logis yaitu pada masyarakat Manggarai belis lebih dikenal dengan

sebutan paca (Toda, 1999); pat kaba ca jarang = empat ekor kerbau dan satu ekor

kuda. Sebelum sistem perekonomian modern masuk masyarakat Manggarai lebih

mengenal pembayaran paca dalam bentuk hewan yang dapat dipelihara oleh

keluarga perempuan sedangkan sekarang orang lebih memilih menggunakan uang

sehingga simbol keterikatan keluarga yang mampu dijaga sudah hilang. Persoalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

13

belis yang sudah muncul dipermukaan ini coba peneliti konfirmasi melalu

wawancara singkat via telepon (25/07/2016) dengan seorang suami muda

Manggarai berinisial A (25 tahun) yang saat ini sudah menikah. Hasil wawancara

singkat ini mengungkapkan bahwa dia memilih nikah cepat dan menghamili

istrinya sebelum nikah resmi karena adanya ketakutan akan permintaan belis yang

tinggi.

Penelitian sebelumnya dan keresahan masyarakat sangat berpusat pada

keberadaan belis saja. Berpusatnya semua pihak dengan keberadaan belis di

Manggarai, akhirnya tidak jarang yang berusaha mendiskreditkan budaya itu

sendiri. Hal lain, bahwasannya membicarakan perkawinan bukan hanya sekedar

membicarakan paca atau belis semata. Pada konteks masyarakat Manggarai

memiliki beberapa poin penting dalam tradisi perkawinannya. Banyak persoalan

yang muncul dalam bahtera rumah tangga tidak semata penyebabnya adalah

penerapan belis, bisa juga ada faktor lain yang mempengaruhinya. Dengan

demikian menurut peneliti bahwa mengungkapkan makna perkawinan jauh lebih

mendesak ketimbang melihat unit-unit terkecil dari budaya perkawinan.

Berpijak pada kesadaran ini, peneliti memfokuskan penelitian pada

pembuatan kesimpulan dari apa yang dikatakan masyarakat Manggarai tentang

budayanya dengan judul makna perkawinan bagi suami pada masyarakat

Manggarai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

14

F. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana makna perkawinan

bagi suami pada masyarakat Manggarai?

G. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan makna perkawinan bagi

suami pada masyarakat Manggarai.

H. Manfaat Penelitian

3. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan ilmu psikologi

budaya. Selain itu, penelitian diharapkan mampu dijadikan acuan untuk

penelitian selanjutnya.

4. Manfaat praktis

c. Untuk masyarakat Manggarai

Penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat Manggarai dalam memahami

perkawinan pada budayanya.

d. Untuk pemerintah

Penelitian ini bermanfaat bagi pemerintah yakni membantu pemerintah

Manggarai dalam merugalasi tradisi perkawinan pada masyarakatnya yang

sudah melenceng.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini peneliti mengulas banyak hal tentang perkawinan masyarakat

Manggarai, budaya, dan makna. Perkawinan dalam pemahaman umum—baik dari

sudut agama, negara, pengamat, dan budaya masyarakat beberapa daerah—

didefinisikansebagai bentuk penyatuan batin dua individu (laki-laki dan

perempuan) untuk membentuk keluarga yang bersifat sakral. Masing-masing

lembaga seperti agama, budaya, dan Negara memiliki andil dalam mengatur

perkawinan—tak terkecuali dalam masyarakat Manggarai yang merupakan

masyarakat adat.

Masyarakat Manggarai memiliki berbagai aturan dan ajaran adat dalam

tatanan kehidupannya. Masyarakat Manggarai dikategorikan sebagai masyarakat

budaya karena cara hidup yang dianutnya diwariskan dari generasi ke generasi.

Cara hidup ini dijalankan secara kolektif dalam sebuah wadah adat. Persis itulah

juga yang menjadi definisi dari masyarakat budaya dalam ilmu pengetahuan.

Hal penting lain dalam memahami budaya adalah metode yang digunakan

untuk menelusuri dan mencari jejak dalam menginvestigasi perubahan-perubahan

yang terjadi dalam tubuh budaya itu sendiri. Dari berbagai macam perubahan

yang diinvestigasi, akan ditemukan hal mendasar; yakni makna. Pencarian makna

sangatlah penting sebab peneliti berusaha mencari tahu dan mendefinisikan soal

fenomenologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

16

Konsep fenomenologi yang dibahas dalam bab ini menyangkut logos (ilmu)

dari fenomenologi. Fenomenologi, kemudian, didefinisikan sebagai studi yang

berusaha menjelaskan arti dari pengalaman hidup beberapa orang tentang suatu

fenomena.

A. Perkawinan

5. Pengertian

Menurut Ensiklopedia Indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;

sedangkan menurut Purwadarminta (1979), kawin adalah perjodohan laki-laki dan

perempuan menjadi suami istri; nikah, perkawinan adalah pernikahan. Di samping

itu menurut Hornby (1957), marriage: the union of two persons as husband and

wife (perkawinan adalah bersatunya dua orang sebagai suami isteri).

Menurut undang-undang perkawinan, perkawinan adalah ikatan lahir batin

antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami-isteri dengan tujuan

untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa. Perkawinan merupakan salah satu aktivitas individu.

Aktivitas individu umumnya terkait pada tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh

individu yang bersangkutan, demikian pula dalam hal perkawinan. Karena

perkawinan merupakan suatu aktivitas dari satu pasangan, maka sudah selayaknya

mereka juga mempunyai tujuan tertentu. Tetapi karena perkawinan itu terdiri dari

dua individu, maka adanya kemungkinan bahwa tujuan mereka itu tidak sama.

Bila hal tersebut terjadi, maka tujuan itu harus dibulatkan agar terdapat suatu

kesatuan dalam tujuan tersebut (Walgito, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

17

Gereja Katolik memiliki pandangan khusus tentang perkawinan.

Perkawinan adalah persatuan seumur hidup yang diikat oleh perjanjian antara

seorang pria dan seorang wanita. Melalui perkawinan mereka menjadi suami-istri,

berbagi kehidupan secara utuh, saling mengembangkan diri secara penuh dan

dalam cinta melahirkan dan mendidik anak-anak (Chen ed., 2012). Agama

modern lain yang berkembang di Indonesia juga sepakat dengan definisi

perkawinan yang dikatakan dalam ajaran gereja Katolik.

Masyarakat Manggarai memiliki makna hakiki tentang perkawinan yang

melekat pada beberapa ungkapan. Pertama, perkawinan mengungkapkan

kebutuhan dasar manusia untuk berada bersama dengan Yang Lain dalam suatu

ranah kehidupan yang sejahtera, subur dan berkembang, seperti ungkapan “saung

bembang ngger eta, wake seler ngger wa”. Kedua, perkawinan bertujuan agar

manusia dapat melanjutkan subsistensi dirinya lewat keturunan. Seperti suatu

ungkapan seorang suami, “wua raci tuke, lebo kala ako” (istriku sudah hamil).

Ketiga, perkawinan membuka sosialitas manusia agar terhubung dengan Orang

Lain dan kelompok lain sehingga terjalinlah suatu kekeluargaan dan persaudaraan

manusia seperti ungkapan “cimar neho rimang, cama rimang rana, kimpur

kiwung cama lopo (persaudaraan itu ibarat lidi yang tak mudah dipatahkan, kuat

seperti batang enau)” Keempat, perkawinan merupakan ruang pembentukan

keluarga yang nantinya akan menjadi ruang transimisi nilai budaya dan moral,

seperti tanggung jawab dan jiwa besar. Itu tersembul dalam ungkapan “Nai

nggalis tuka Ngengga (kearifan dan jiwa besar)” Atau ungkapan “Mese bekek,

langkas nawa” (pribadi yang bertanggung jawab dan bermoral). Keenam,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

18

perkawinan menjadikan kebebasan manusia terlembagan dalam suatu tatana moral

dan etika, seperti menghargai perempuan yang sudah bersuami. Seperti ungkapan

“lopan pado olo, morin musi mai (sudah ada yang punya).”

Pada intinya masyarakat Manggarai memiliki pengertian bahwa

perkawinan adalah hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan yang

terlembaga dalam ikatan suci. Perkawinan bertujuan meneruskan keturunan serta

mentransformasi nilai-nilai luhur budaya serta nilai sosial.

6. Faktor sebagai Komponen Perkawinan

a. Keabsahan

Menurut undang-undang perkawinan, sahnya suatu perkawinan mengikuti

syarat sahnya pernikahan menurut agama yang dianut oleh kedua mempelai yang

hendak menikah. Undang-undang perkawinan di Indonesia memberikan

keleluasaan untuk mengakses perkawinan dengan mengikuti ajaran agama yang

berlaku bagi pasangan yang hendak menikah.

Perkawinan dalam gereja Katolik akan sah jika dilangsungkan di hadapan

uskup setempat, pastor paroki, imam atau diakon yang diberi delegasi secara sah.

Kalau tidak ada imam atau diakon, awam dapat diberi delegasi jika diberikan oleh

konferensi uskup-uskup. Dalam peneguhan perkawinan harus ada dua saksi yang

lain. Kerapkali perkawinan Katolik gagal dilaksanakan secara sah karena adanya

halangan-halangan nikah seperti umur yang belum mencapai standar gereja,

impotensi, ikatan perkawinan yang masih ada, tahbisan, kaul kekal hidup religius

yang dilakukan secara publik, hubungan darah dalam tingkat tertentu (Chen ed.,

2012). Agama; dalam hal ini agama modernmemilikipandangan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

19

samawalaupun terdapat beberapa perbedaan; terutama soal ajaran gereja katolik

yang lebih radikal dan kaku dalam penerapanya.

b. Syarat dan Larangan

Menurut undang-undang pasal 6-12 syarat perkawinan tidak memiliki

ketentuan sendiri, negara selalu mengikuti agama yang berlaku di Indonesia untuk

menetapkan syarat dan larangan suatu perkawinan. Perbedaan terletak pada

bagaimana negara mengakomodasi kasus perceraian.

Dalam gereja katolik, sebagaimana yang termuat dalam KHK (Kitab

Hukum Kanonik), perkawinan memiliki syarat dan larangan yang tegas. Legalitas

suatu perkawinan ditentukan oleh beragam hal; yaitu bebas dari halangan seperti

umur belum cukup, impotensi, ikatan perkawinan yang masih ada, tahbisan, kaul

kekal hidup religius yang dilakukan secara publik, hubungan darah dalam tingkat

tertentu.

c. Tujuan

Tujuan perkawinan menurut gereja katolik dijabarkan dalam tiga poin,

yaitu kesejahteraan suami-isteri, kelahiran anak, dan pendidikan anak. Tujuan

utama ini bukan lagi pada prokreasi atau kelahiran anak. Hal ini berpengaruh pada

kemungkinan usaha pembatasan kelahiran anak (KB). Sedangkan menurut budaya

Manggarai perkawinan memiliki tujuan lain yaitu untuk membangun hubungan

kekerabatan antara kedua keluarga besar (Chen ed., 2012). Pandangan Gereja

Katolik dan adat Manggarai sengaja dimasukkan dalam tulisan ini mengingat

mayoritas masyarakat adat menganuat agama Katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

20

B. Masyarakat Manggarai

Masyarakat Manggarai terus berkembang dari waktu ke waktu. Data dari

http://regionalinvestment.bkpm.go.id/melansirkan bahwa secara demografis—

tercatatsampai pada tahun 2013—keberadaanpenduduk Manggarai berjenis

kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan penduduk berjenis kelamin laki-

laki. Pertumbuhan ekonomi di Manggarai sangat lambat terlihat dari data

pembangunan infrastruktur yang kurang berkembang begitu signifikan,

pendapatan asli daerah yang rendah, dan pendapatan perkapita juga terhitung

rendah. Pendidikan diManggarai juga menempati posisi rendah berdasarkan data

dari http://www.manggarai.go.id/. Pada laman tersebut tertulis betapa prosentase

kelulusan dan putus sekolah sangat jauh berbeda pada satu dekade terakhir.

Jumlah putus sekolah lebih banyak dibandingkan siswa lulus SMA hingga

sarjana.

Dalam buku yang berjudul “Kebudayaan Manggarai”, Bagul (1996) dengan

gamblang menjelaskan persoalan kehidupan sosial dan budaya masyarakat

Manggarai. Pada umumnya gambaran masyarakat Manggarai bisa dilihat dari

corak maupun ragam budayanya yang tercermin dalam berbagai sistem atau sub-

sistem yang berlaku. Beragam sub-sistem yang hidup dalam masyarakat

Manggarai memperlihatkan bagaimana sesungguhnya corak kebudayaan di

Manggarai. Sub-sistem yang masuk dalam kehidupan masyarakat Manggarai yaitu

sub-sistem religi, sub-sistem organisasi, sub-sistem pengetahuan, bahasa,

kesenian, sistem mata pencaharian atau ekonomi, dan sistem teknologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

21

9. Religi

Secara umum, sistem religi asli orang Manggarai adalah monoteis implisit.

Dasar religinya yakni menyembah Tuhan Maha Pencipta dan Maha Kuasa (Mori

Jari Dedek—Ema Pu’un Kuasa). Meskipun masih terdapat cara-cara dan tempat

persembahan lain;misalnya compang (mesbah) yang ditempatkan di bawah

pohon-pohon besar yang dipandang angker dan suci. Dewasa ini, masyarakat

Manggarai telah mengenal kepercayaan modern. Hal ini terlihat dari kehidupan

religiusnya yang diakomodasi sesuai agama yang dianutnya. Agama yang paling

banyak dianut oleh masyarakat Manggarai saat ini adalah agama Katolik Roma.

10. Sistem Organisasi Sosial atau Kemasyarakatan

Masyarakat Manggarai sejak dahulu sudah mengenal sistem pemerintahan.

Fakta ini dapat ditelusuri dari kejelasan struktur kepemimpinan mulai dari raja

hingga tua kilo—kepala keluarga. Tua kilo atau pun kepala-kepala unit yang lain

pada masyarakat Manggarai didominasi oleh laki-laki yang berstatus suami.

Dalam tatanan ini, deskripsi tugas warga juga dijalani secara apik dan jelas.

3. Sistem Perkawinan Adat Manggarai

Menurut adat Manggarai, ada tiga sistem perkawinan yaitu:

d. Cangkang

Perkawinan di luar suku atau perkawinan antar suku. Dalam bahasa adatnya

dikatakan laki pe’ang (anak laki-laki yang kawin di luar suku) atau wai pe’ang

(anak wanita yang kawin di luar suku). Orang yang memilih laki pe’ang atau wai

pe’ang membuka jalur hubungan baru dengan suku-suku lain. Dengan itu

keluarga besar lebih lebar jangkauan hubungan woe nelu-nya; kekerabatan. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

22

praktek orang tua generasi terdahulu, orang yang laki pe’ang bukan sembarang

orang. Mereka yang memilih untuk laki pe’ang berasal dari kalangan keluarga

yang mampu membayar paca dengan jumlah tertentu. Pacabukan sebatas pada

persoalan uang atau hewan, tetapi terutama soal harga diri dan martabat dari

keluarga kedua belah pihak; antara keluarga besar pihak pria dan wanita.

e. Tungku

Perkawinan untuk mempertahankan hubungan woe nelu, hubungan anak rona

dengan anak wina yang sudah terbentuk akibat perkawinan cangkang. Laki-laki

dan wanita yang kawin melalui jalur tungku disebut laki one; laki-laki yang

menikah dalam sukunya sendiri dan wai leleng one; perempuan yang menikah

dalam sukunya sendiri. Pemuda yang laki onemembuka kemungkinan akan

adanya pernikahan sekampung. Demikian pula terhadap wanita yang wai leleng

one. Berbicara tentang paca untuk orang yang laki one dan wai leleng one

tergantung pada jenis jalur tungku. Menurut adat Manggarai ada beberapa jenis

tungku: (1) Tungku cu atau tungku dungka (Kawin antara anak laki-laki dari ibu

dengan anak perempuan dari saudara ibu—yang kerap dipanggil Paman atau Om).

(2) Tungku neteng nara(perkawinan yang ada hubungan darah antara anak dari

saudara sepupu perempuan dengan anak dari saudara sepupu laki-laki), (3)

Tungku anak rona musi (perkawinan hubungan darah dengan keluarga kerabat

pemberi istri mertua laki-laki). Pekawinan sedarah seperti ini masih ada penerapan

pacaakan tetapi paca yang ditetapkan berupa terusan dari perkawinan orang tua

mereka; sifatnya tidak terlalu menuntut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

23

f. Cako

Perkawinan dalam suku sendiri. Perkawinan antara anak laki-laki dari

keturunan adik dengan anak perempuan dari keturunan kakak; disebut sebagai

perkawinan cako cama tau. Perkawinan cako biasanya orang tua mulai

mencobanya pada lapisan ketiga atau lapisan keempat dalam daftar silsilah

keluarga. Mengapa dikatakan mencoba? Karena menurut adat Manggarai, tidak

semua perkawinan cako direstui sang pemilik semesta (mori agu ngaran).

Orang Manggarai percaya bahwa Tuhan-lah yang menentukan apakah

perkawinan itu direstui atau tidak. Ada bukti bahwa perkawinan cako tidak

direstui, misalnya kedua insan yang menikah itu mati pada usia muda sebelum

memperoleh anak. Perkawinan cako cama salang artinya perkawinan yang

dilangsungkan dengan sesama anak wina; sesama keluarga penerima istri. Dalam

konteks ini paca tidak dituntut, sesuaikan dengan kemampuan laki-laki. Berlaku

ungkapan tama beka salang agu beka weki(prinsip yang mengedepankan nilai

pembentukan generasi baru).

Penjelasan-penjelasan di atas sebenarnya mau menegaskan bahwa tradisi

masyarakat Manggarai berpusat pada laki-laki; terutama yang berstatus sebagai

suami. Tradisi perkawinannya masyarakat Manggarai sangat berpusat pada laki-

laki (si calon suami); tergambar dari pemberian paca oleh keluarga dan calon

suami. Hal ini jelas terlihat dari penggambaran sosok tertinggi dalam sub-sistem

religi; wujud tertinggi digambarkan sebagai seorang laki-laki (Ema mori kraeng).

Selain itu sistem organisasi kepemerintahannya juga dihuni oleh seorang suami.

Begitu juga pada sub-sistem tradisi yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

24

4. Ilmu Pengetahuan

Sejak dulu, orang Manggarai memiliki pengetahuan tentang alam sekitarnya,

baik fauna maupun flora serta seluruh ekosistemnya. Sistem dan pola hidup

masyarakat Manggarai yang agraris mengharuskan mereka memiliki pengetahuan

yang cukup tentang flora; tentang tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang

bermanfaat bagi kehidupannya. Begitu pula pengetahuan tentang fauna dimiliki

secara turun temurun karena orang Manggarai pada dasarnya senang beternak dan

berburu.

5. Bahasa

Mengutip hasil penelitian Pastor P.J. Verheijen, SVD (1991) yang dilakukan

sebelum 1950 menyebutkan bahwa di Manggarai terdapat enam bahasa, yaitu

bahasa Komodo di pulau Komodo, bahasa Waerana di Manggarai Tenggara,

bahasa Rembong di Rembong yang wilayahnya meluas ke Ngada Utara, bahasa

Kempo di wilayah Kempo, bahasa Rajong di wilayah Rajong dan bahasa

Manggarai Kuku yang termasuk atas lima kelompok dialeg, termasuk bahasa

Manggarai Timur Jauh.

Pengelompokkan bahasa tersebut sekaligus mengisyaratkan secara umum

kelompok budaya di Manggarai yang erat kaitannya dengan corak kesatuan

hubungan darah (genealogis), sebab kesatuan genealogis yang lebih besar di

Manggarai adalah Wa’u (klen patrilineal) dan perkawinan pun ikut dan tinggal di

kampung asal suami (patrilokal). Dalam kesatuan genealogis inilah bahasa

terpelihara baik secara turun temurun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

25

6. Kesenian

Di Manggarai juga tumbuh dan berkembang berbagai jenis kesenian khas

daerah seperti seni sastra, musik, tari, lukis, desain dan kriya (seni rupa). Dari

berbagai jenis kesenian itu, ada dua jenis yang sudah mencapai tingkat sebuah

peradaban dan sudah dikenal luas, yakni seni pertunjukkan caci dan kriya, dan

songke.

Caci merupakan puncak kebudayaan Manggarai yang unik dan sarat makna;

seni gerak (lomes), nilai etika (sopan santun), nilai estetika, muatan nilai

persatuan, ekspresi suka cita, nilai sportifitas, serta penanaman percaya diri.

Beberapa macam kesenian di Manggarai: Seni Musik, Seni Tenun, Seni Sastra,

dan Seni Tari.

7. Sistem Mata Pencaharian

Aktivitas perekonomian atau mata pencaharian sudah sangat lama dikenal

dalam masyarakat Manggarai. Bahkan sepanjang usia peradaban yang

dimilikinya, seusia itu pula pengenalan masyarakat setempat terhadap kegiatan

mencari nafkah, berdagang atau bermata pencaharian petani. Dalam bidang

pertanian, sudah sangat lama dikenal pola perkebunan yang disebut oleh

masyarakat setempat dengan lingko (kebun komunal atau sistem pembagian tanah

pertanian yang disebut lodok). Di luar Manggarai, orang mengenal system

pembagian tanah pertanian ini dengan sistem sarang laba-laba (spider-field). Sama

seperti halnya sub-sistem sosial yang lain, sub-sistem ekonomi dan mata

pencaharian orang Manggarai senantiasa melekat dengan nuansa-nuansa religi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

26

Hal yang paling mudah ditemukan di Manggarai adalah pesta kebun. Pesta

kebun merupakan bentuk ucapan syukur secara kolektif kepada Mori Jari

Dedek(Allah yang maha pencipta) dan arwah nenek moyang atas hasil padi dan

jagung yang usai dipanen. Begitu pula upacara penanaman benih atau upacara

silih yang dilakukan agar kebun atau ladang terhindarkan dari berbagai hama

penyakit yang mengganggu tanaman dan menurunkan kuantitas hasil di kemudian

hari.

Masyarakat Manggarai pada umumnya adalah masyarakat agraris. Secara

turun temurun dua jenis tanaman andalan masyarakat adalah padi dan jagung.

Kemudian baru berkembang komoditas kopi mendapat tempat sebagai komoditas

yang akrab dengan orang Manggarai. Sejak tahun 1938, pembukaan sawah

dengan sistem irigasi sudah dikenal di Manggarai. Semula sistem irigasi

persawahan ini kurang diminati masyarakat karena terasa asing. Setelah melihat

hasil pekerjaan orang yang mengelola kebunnya dengan sistem irigasi lebih baik

dan menjanjikan, maka sistem irigasi pun perlahan-lahan mulai ditiru. Sistem ini

malahan menjadi primadona pada dekade selanjutnya. Di samping mengerjakan

sawah, berladang, dan menanam kopi, orang Manggarai juga terkenal handal

dalam beternak kerbau, sapi, kuda, babi, anjing, ayam, serta melaut (khususnya

masyarakat pesisir pantai).

8. Teknologi

Masyarakat Manggarai di masa lalu telah mengenal bahkan mampu

menghasilkan peralatan atau perkakas yang dibutuhkan untuk kehidupannya.

Secara tradisional, mereka sudah dapat membangun rumah. Dalam hal pembuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

27

rumah, misalnya di Manggarai dikenal lima tahapan, sekaligus menggambarkan

konstruksi segi lima. Konstruksi segi lima ini berkaitan dengan latar belakang

filosofis dan sosiologis. Angka ini memang dipandang sebagai angka keramat

karena secara kausalistis dihubungkan dengan rempa lima (lima jari kaki), mosa

lima (lima jari dalam ukuran pembagian kebun komunal), sanda lima (nyanyian

saat upacara adat yang terdiri dari lima ayat), wase lima(ukuran yang digunakan

dalam menghitung besaran hewan), lampek lima (besaran untuk mengukur

kejantanan hewan yang digunakan saat upacara adat).

Untuk pakaian, orang Manggarai sebelum mereka mengenal tenun ikat, bahan

pakaiannya terbuat dari kulit kayu cale (sejenis sukun). Sementara untuk

perhiasan sebelum mereka mengenal logam, perhiasan mereka umumnya terbuat

dari tempurung kelapa, kayu atau akar bahar. Begitupun teknologi pembuatan

minuman tradisional juga sudah dikenal lama di masyarakat Manggarai, yakni

proses pembuatan atau mencampur air enau dengan kulit damer sehingga

menghasilkan alkohol berkadar tinggi seperti arak atau tuak.

Masyarakat Manggarai sejak dulu juga sudah mengenal cara pembuatan obat-

obatan yang berasal dari daun-daunan, misalnya londek jembu=pucuk daun jambu

untuk mengobati sakit perut, kayu sita, untuk pengombatan disentri. Sebelum

mengenal logam, untuk alat-alat pertanian, masyarakat Manggarai sudah

mengenal perkakas dari bambu, kayu atau tanah liat untuk mengolah tanah

pertanian. Sementara alat perburuan yang dikenal yakni bambu runcing, lidi enau,

tali ijuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

28

C. Makna

1. Makna dalam Konteks Fenomenologi

d. Definisi

Kata fenomenologi berasal dari bahasa Yunani, phenomenon, yaitu sesuatu

yang tampak, yang terlihat karena berkecukupan. Dalam bahasa Indonesia biasa

dipakai istilah gejala. Secara istilah, fenomenologi adalah ilmu pengetahuan

(logos) tentang apa yang tampak. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa

fenomenologi adalah suatu aliran yang membicarakan fenomena atau segala

sesuatu yang tampak atau yang menampakkan diri (Bertens, 1981).

Fenomenologi ini mengacu kepada analisis kehidupan sehari-hari dari sudut

pandang orang yang terlibat di dalamnya. Tradisi ini memberi penekanan yang

besar pada persepsi dan interpretasi orang mengenai pengalaman mereka sendiri.

Fenomenologi melihat komunikasi sebagai sebuah proses membagi pengalaman

personal melalui dialog atau percakapan. Fenomenologi melihat kisah seorang

individu lebih penting dan bermakna daripada hipotesis ataupun rumusan-

rumusan dangkal yang diciptakan manusia (aksioma). Fenomenologi cenderung

menentang segala sesuatu yang tidak dapat diamati. Fenomenologi juga

cenderung menentang naturalisme (biasa juga disebut obyektifisme atau

positifisme). Hal ini cukup beralasan; karena fenomenologi meyakini suatu bukti

atau fakta dapat diperoleh tidak hanya dari dunia kultur dan natural, tetapi juga

ideal, semisal angka, atau bahkan kesadaran hidup (Muhajir, 1989).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

29

Fenomenologi, sejatinya, mencoba menepis semua asumsi yang

mengkontaminasi pengalaman konkrit manusia. Inilah alasan mengapa

fenomenologi disebut sebagai cara berfilsafat yang radikal. Fenomenologi

menekankan upaya menggapai “hal itu sendiri” terlepas dari segala dugaan-

dugaan awal (presuposisi).

Langkah pertama fenomenologi dalam berfilsafat adalah menghindari semua

konstruksi, asumsi yang dipasang sebelum dan sekaligus mengarahkan

pengalaman. Tak peduli apakah konstruksi filsafat, sains, agama, dan kebudayaan,

semuanya harus dihindari sebisa mungkin. Semua penjelasan tidak boleh

dipaksakan sebelum pengalaman menjelaskannya sendiri dari dan dalam

pengalaman itu sendiri (Adian, 2002).

Fenomenologi menekankan perlunya filsafat melepaskan diri dari ikatan

historis apapun, baik itu tradisi metafisika, epistimologi, atau pun sains. Program

utama fenomenologi adalah mengembalikan filsafat ke penghayatan sehari-hari

subjek pengetahuan; kembali ke kekayaan pengalaman konkrit manusia, lekat, dan

penuh penghayatan. Perlu diketahui bahwa fenomenologi juga menolak klaim

representasionalisme epistimologi modern. Dengan demikian, fenomenologi yang

dipromosikan Husserl ini dapat disebut sebagai ilmu tanpa presuposisi. Hal ini

jelas bertolak belakang dengan modus filsafat sejak Hegel menafikan

kemungkinannya ilmu pengetahuan tanpa presuposisi, dimana presuposisi yang

menghantui filsafat selama ini adalah naturalisme dan psikologisme (Adian,

2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

30

Dalam perkembangan, munculnya filsafat fenomenologi telah memberikan

pengaruh yang sangat luas. Hampir semua disiplin keilmuan mendapatkan

inspirasi dari fenomenologi. Psikologi, sosiologi, antropologi, arsitektur sampai

penelitian tentang agama semuanya memperoleh nafas baru dengan munculnya

fenomenologi.

e. Sejarah

Ahli matematika Jerman Edmund Husserl, dalam tulisannya yang berjudul

Logical Investigations (1900) mengawali sejarah fenomenologi. Fenomenologi

sebagai salah satu cabang filsafat, pertama kali dikembangkan di universitas-

universitas Jerman sebelum Perang Dunia I, khususnya oleh Edmund Husserl.

Usaha ini kemudian dilanjutkan oleh Martin Heidegger dan yang lainnya, seperti

Jean Paul Sartre, dan Merleau-Ponty. Selanjutnya Sartre, Heidegger, dan Merleau-

Ponty memasukkan ide-ide dasar fenomenologi dalam pandangan

eksistensialisme. Adapun yang menjadi fokus dari eksistensialisme adalah

eksplorasi kehidupan dunia makhluk sadar, atau jalan kehidupan subjek-subjek

sadar.

Fenomenologi, dari sejarah pemikirannya, tidak dikenal setidaknya sampai

menjelang abad ke-20. Abad ke-18 menjadi awal digunakannya istilah

fenomenologi sebagai nama teori tentang penampakkan, yang menjadi dasar

pengetahuan empiris (penampakan yang diterima secara inderawi). Istilah

fenomenologi itu sendiri diperkenalkan oleh Johann Heinrich Lambert, pengikut

Christian Wolff. Sesudah itu, filosof Immanuel Kant mulai sesekali menggunakan

istilah fenomenologi dalam tulisannya, seperti halnya Johann Gottlieb Fichte dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

31

G.W.F.Hegel. Pada tahun 1889, Franz Brentano menggunakan fenomenologi

untuk psikologi deskriptif. Dari sinilah awalnya Edmund Hesserl mengambil

istilah fenomenologi untuk pemikirannya mengenai “kesengajaan”(Intentionality);

orientasi pikiran terhadap satu objek (sesuatu) baik yang nyata maupun tidak

nyata. Objek nyata yaitu segala sesuatu yang sengaja diciptakan untuk tujuan

tertentu. Objek tidak nyata adalah abstraksi yang dirumuskan dan diakui oleh

banyak orang, semisal konsep kesabaran, tanggung jawab, atau konsep abstrak

lainnya yang tidak nyata.

f. Fenomenologi sebagai Metode

1. Tradisi

“People actively interpret their experience and come to

unnderstand the world by personal experience with it……the process

of knowing through direct ecperience is the province of

phenomenology.” (Littlejohn and Foss, 2009) ("Orang-orang aktif

menafsirkan pengalaman mereka dan datang untuk memahami dunia

dengan pengalaman pribadi dengan itu ...... proses mengetahui

melalui pengalaman langsung adalah wilayah fenomenologi.")

Jika dilanjutkan dengan fenomenologi sebagai sebuah metodologi

penelitian, walaupun ada juga yang lebih senang menyebut sebagi tradisi

penelitian, maka kita dapat menelusuri beberapa pengertian yang sederhana.

Metode Fenomenologi, menurut Polkinghorne (Creswell,

1998) adalah, “a phenomenological study describes the meaning of

the lived experiences for several individuals about a concept or the

phenomenon. Phenomenologist explore the structure of cosciousness

in human experiences“. (sebuah studi fenomenologis menjelaskan

arti dari pengalaman hidup untuk beberapa orang tentang suatu

konsep atau fenomena. Fenomenolog mengeksplorasi struktur

kesadaran dalam pengalaman manusia).

Sedangkan menurut Husserl (Creswell, 1998). Peneliti

fenomenologis berusaha mencari tentang, “The essential, invariant

structure (or essence) or the central underlying meaning of the

experience and emphasize the intentionality of consciousness where

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

32

experience contain both the outward appearance and inward

consciousness based on memory, image, and meaning”. (invarian

struktur (atau esensi) atau arti yang mendasari pusat pengalaman dan

menekankan intensionalitas kesadaran di mana pengalaman

mengandung kedua penampilan luar dan kesadaran batin

berdasarkan memori, gambar, dan makna).

Alasuutari (1995) menyatakan bahwa, “…..phenomenology is

to look at how the individual tries to interpret the world and to make

sense of it”. ("..... fenomenologi adalah untuk melihat bagaimana

individu mencoba untuk menafsirkan dunia dan masuk akal itu".)

Selanjutnya Husserl (Cuff and Payne, 1981) menyatakan

bahwa, “Phenomenology referred to his atempt to described the

ultimate foundations of human experience by ‘seeing beyond ‘ the

particulars of everyday experiences in order to describe the

‘essences’ which underpin them.” ("Fenomenologi berusaha

menggambarkan dasar utama pengalaman manusia dengan 'melihat

luar' fakta-fakta dari pengalaman sehari-hari dalam rangka untuk

menggambarkan 'esensi' yang mendukung mereka.").

Dari beberapa pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa fenomenologi

sebagai metode didefinisikan sebagai studi yang berusaha menjelaskan arti dari

pengalaman hidup beberapa orang tentang suatu konsep atau fenomena. Tugas

utama fenomenologi adalah untuk mengeksplorasi struktur kesadaran dalam

pengalaman manusia seperti yang dikemukakan oleh Polkinghorne.

2. Logos

Memahami fenomenologi, terlebih dahulu harus mempertimbangkan dua

aspek penting yang biasa disebut dengan “logos”-nya fenomenologi, yakni

‘intentionality’ dan ‘bracketing’. Intensionalitas (intentionality) adalah maksud

memahami sesuatu, di mana setiap pengalaman individu memiliki sisi obyektif

dan subyektif. Jika akan memahami, maka kedua sisi itu harus dikemukakan. Sisi

obyektif fenomena (noema) artinya sesuatu yang bisa dilihat, didengar, dirasakan,

dipikirkan, atau sekalipun sesuatu yang masih akan dipikirkan (ide). Sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

33

sisi subyektif (noesis) adalah tindakan yang dimaksud (intended act) seperti

merasa, mendengar, memikirkan, dan menilai ide (Suseno, 2006).

Aspek kedua ‘bracketing’ atau juga disebut reduksi fenomenologi, dimana

seorang “pengamat” berupaya menyisihkan semua asumsi umum yang dibuat

mengenai sesuatu fenomena. Seorang pengamat akan berusaha untuk menyisihkan

dirinya dari prasangka, teori, filsafat, agama, bahkan ‘common sense’ sehingga

dirinya mampu menerima gejala yang dihadapi sebagai mana adanya (Suseno,

2006).

Studi fenomenologi dalam pelaksanaannya memiliki beberapa tantangan

yang harus dihadapi peneliti. Creswell (1998) menjelaskan tantangan tersebut

yaitu:

“The researcher requires a solid grounding in the

philosophical precepts of phenomenology. The participants in the

study need to be carefully chosen to be individuals who have

experienced the phenomenon. Bracketing personal experiences by

the researcher may be difficult. The researcher needs to decide

how and in what way his or her personal experiences will

introduced into the study.” (“Peneliti membutuhkan landasan yang

solid dalam ajaran filosofis fenomenologi. Para peserta dalam

penelitian ini perlu hati-hati dipilih untuk menjadi individu yang

telah mengalami fenomena tersebut. Mengurung pengalaman

pribadi oleh peneliti mungkin sulit. Peneliti perlu menentukan

bagaimana dan dalam hal apa-nya atau pengalaman pribadinya akan

diperkenalkan ke ruang kerja”).

Hakekatnya tantangan itu harus mampu dihadapi oleh seorang

fenomenolog, penguasaan pada landasan filosofis dalam cara pikir fenomenologi,

kemampuan memilih individu sebagai subyek yang mengalami yang akan

dieksplorasi, kemampuan memelihara dan meningkatkan kemampuan logos

fenomenologi, dan memilih serta memilah pengalaman bermakna yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

34

dikonstruksi oleh subyek penelitian. Tradisi Fenomenologi terbagi dalam tiga

bagian utama, yakni:

(i) Fenomenologi Klasik

Edmund Husserl, tokoh pendiri fenomenologi modern, adalah salah satu

pemikir fenomenologi klasik. Edmund Husserl dalam Spiegelberg (1994)

menjelaskan orang harus berdisiplin dalam menerima pengalaman itu. Dengan

kata lain, pengalaman secara individu adalah jalan yang tepat untuk menemukan

realitas. Hanya melalui ‘perhatian sadar’ (conscious attention), kebenaran dapat

diketahui.

Guna melakukan hal itu, kita harus menyingkirkan bias yang ada pada diri

kita. Kita harus meninggalkan berbagai kategori berpikir atau kebiasaan kita

melihat sesuatu agar dapat merasakan pengalaman sebagaimana apa adanya.

Melalui cara ini, berbagai objek di dunia dapat hadir dalam kesadaran kita.

Pandangan Husserl demikian dinilai sangat objektif karena hal itu mempengaruhi

proses merasakan pengalaman itu (Driyarkara, N. dan Sudiarja, A., 2006).

(ii) Fenomenologi Persepsi

Kebanyakan pendukung tradisi fenomenologi dewasa ini menolak pandangan

Husserl tersebut. Mereka justru mendukung gagasan bahwa pengalaman adalah

subjektif, tidak objektif, sebagaimana pandangan Husserl. Mereka percaya bahwa

subjektifitas justru sebagai pengetahuan yang penting. Tokoh penting dalam

tradisi ini adalah Mairice Marleau-Ponty, yang pandangannya dianggap mewakili

gagasan mengenai fenomenologi persepsi. (phenomenology of perception) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

35

dianggap sebagai penolakan terhadap pandangan objektif namun sempit dari

Husserl.Menurut Ponty, manusia adalah mahluk yang memiliki kesatuan fisik dan

mental yang menciptakan makna terhadap dunianya yaitu hubungan dialogis di

mana suatu objek atau peristiwa mempengaruhi objek atau peristiwa lainnya

(Watloly, 2001).

(iii)Fenomenologi Hermeneutik

Cabang ketiga dalam tradisi ini disebut dengan fenomenologi hermeneutic

(hermeneutic phenomenology), yang mirip dengan fenomenologi persepsi, namun

dikembangkan secara luas, dengan menerapkannya secara lebih konperehensif

dalam komunikasi. Tokoh dalam tradisi ini adalah Martin Heidegger, yang

dikenal dalam karyanya philosofhical hermeneutic. Hal penting bagi Heidegger

adalah ‘pengalaman alami’ (natural experience) yang terjadi begitu saja ketika

orang hidup di dunia. Bagi Heidegger, realitas terhadap sesuatu tidak dapat

diketahui hanya melalui analisis yang hati-hati, tetapi melalui pengalaman alami

yang terbentuk melalui penggunaan bahasa dalam kehidupan setiap hari. Yang

dialami adalah sesuatu yang dialami melalui penggunaan alami bahasa dalam

konteks: it is in word and language that things first come into being and are

(dalam kata-kata dan bahasalah sesuatu itu terwujud pertama kali dan ada)

(Watloly, 2001).

D. Budaya

5. Definisi

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh

sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

36

terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat

istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,

sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia

sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.

Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada

budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya

itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat

kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku

komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan

sosial manusia (Ihromi, 2006).

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi

dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu

perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung

pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil

bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di

Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif”

di Cina. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-

anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan

dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling

bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren

untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan

perilaku orang lain (Ihromi, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

37

6. Pengertian

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.

Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang

terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh

masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari

satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai

sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,

religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik

yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang

kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,

moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat

seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman

Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai

kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan

meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga

dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan

perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia

sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat

nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

38

religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia

dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat (Ihromi, 2006). Dalam konteks

seperti ini kebudayaan tidak terbatas pada artefak tetapi lebih kepada segala

sesuatu yang dmenyangkut pola pikir, cara pandang, dan perilaku kelompok

tertentu.

E. Kerangka Berpikir

Religi

Tradisi

Masyarakat

Manggarai

Sifat

Tujuan

Teknologi

Bahasa

Perkawinan

Makna perkawinan

bagi suami

Syarat

Dirasakan

Kesenian

Pencaharaian

Ilmu pe-

ngetahuan

organisasi

neumena

fenomena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

39

BAB III

METODE PENELITIAN

Beberapa pokok masuk dalam ulasan pada bab ini; diantaranya paradigma

yang digunakan sebagai koridor dalam penelitian; termasuk di dalamnya ialah

protokol wawancara, informan yang diwawancarai, populasi, serta teknik

sampling. Hal lain yang dimuat dalam bab ini untuk mempertegas fokus

penelitian. Tujuannya ingin mendeskripsikan dinamika makna perkawinan pada

Masyarakat Manggarai. Selain itu, bab ini mengemukakan teknik analisis data

seperti mengorganisasikan data, pengelompokkan kategori, tema, pola jawaban,

uji asumsi, dan mencari alternatif penjelasan data.

D. Paradigma dan Pendekatan Penelitian

Paradigma penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan

fenomenologi. Menurut Straus dan Corbin dalam Creswell (1998), yang dimaksud

dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan temuan-

temuan yang tidak bisa dicapai melalui perhitungan kuantitatif. Pendekatan

kualitatif merupakan suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan

pada metodologi yang menyelidiki fenomena sosial dan masalah manusia. Pada

pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata,

laporan terinci dari pandangan informan, dan melakukan studi pada situasi yang

alami (Creswell, 1998). Bogdan dan Bilken (1992) juga mengungkapkan

pandangannya perihal pendekatan kualitatif. Kualitatif bagi mereka adalah salah

satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

40

berupa ucapan atau catatan tentang perilaku orang-orang yang diamati.

Poerwandari (1998) juga mengungkapkan penelitian kualitatif adalah penelitian

untuk menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif; seperti

transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-

lain.

Pandangan beberapa tokoh terkemuka dapat dirangkum dengan pernyatan

ini; penelitian kualitatif dinilai sebagai deskripsi tentang segala sesuatu pada

informan yang tengah diteliti. Dalam penelitian kualitatif perlu menekankan

pentingnya kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian. Hal ini penting

agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan

nyata(Patton dalam Poerwandari, 1998).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi.

Penelitian fenomenologi berusaha menjelaskan makna konsep atau pengalaman

yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada individu. Penelitian ini dilakukan

dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau

memahami fenomena yang dikaji.

Sebelum lebih jauh mengulas pokok fenomenologi, peneliti berusaha

menjelaskan terlebih dahulu dasar lahirnya fenomenologi yang menjadi landasan

utama penelitian ini. Menurut Creswell (1998), pendekatan fenomenologi

menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar

tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche

mengidentifikasikan pokok pembeda wilayah data (informan) dengan interpretasi

peneliti. Konsep epoche memiliki posisi yang menentukan, sebab peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

41

menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena guna memahami

fakta yang disampaikan informan.

Smith (2007) berusaha menemukan konsep fenomenologi ala Husserl.

Husserl mendefinisikan fenomenologi sebagai upaya memahami kesadaran

(intensionalitas) dari sudut pandang subyektif orang pertama. Fenomenologi

secara literal adalah studi tentang fenomena, mengenai perihal yang tampak pada

pengalaman subyektif; bagaimana manusia mengalami segala sesuatu

disekitarnya.

Posisi “makna” dalam fenomenologi dinilai konsep yang sangat penting.

Smith, pada penelitiannya tentang Husserl, mengungkapkan bahwa makna

merupakan isi penting dari pengalaman sadar manusia. Pengalaman setiap

individu bisa sama namun makna dari pengalaman tersebut bisa berbeda-beda.

Makna, di sini, berperan sebagai pokok pembeda pengalaman dari satu individu

dengan individu lain. Tindakan memaknai kesadaran manusia menyentuh suatu

struktur teratur dari segala sesuatu yang ada disekitarnya. Walaupun demikian

menurut Husserl, makna bukanlah obyek kajian ilmu-ilmu empiris. Makna adalah

obyek kajian logika murni (pure logic) atau semantik. Maka dalam arti ini

fenomenologi adalah suatu sintesis antara psikologi, filsafat, dan semantik; atau

logika murni (Smith, 2007).

Usaha Husserl menjadikan fenomenologi sebagai sintesis dari psikologi,

filsafat, dan semantik berakar pada pembagian Brentano pada psikologi yaitu

psikologi deskriptif dan psikologi genetis. Psikolgi deskriptif berusaha

memahami dinamika kehidupan mental manusia. Sementara psikologi genetis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

42

ingin memahami dinamika mental manusia dengan kaca mata ilmu-ilmu genetika

yang sifatnya biologistik.

Dalam pandangan Husserl, fenomenologi menjadi suatu displin yang

memiliki status otonom. Ia pun merumuskannya secara lugas, yakni sebagai ilmu

tentang esensi kesadaran; kesadaran manusia tidak pernah berdiri sendiri.

Kesadaran selalu merupakan kesadaran atas sesuatu. Inilah yang disebut dengan

intensionalitas, suatu konsep yang sangat sentral di dalam fenomenologi Husserl.

Dari argumentasi di atas, pokok yang ingin ditegaskan Husserl terletak pada apa

yang ditampakkan individu sebagai makna dari yang dialaminya (Smith, 2007).

Fenomenologi Husserl hendak menganalisis dunia kehidupan manusia

sebagaimana ia mengalaminya secara subyektif maupun intersubyektif dengan

manusia lainnya. Sebenarnya ia membedakan antara apa yang subyektif,

intersubyektif, dan yang obyektif. Hal-hal yang termasuk dalam kategori subyektif

adalah pengalaman pribadi kita sebagai manusia yang menjalani kehidupan.

Obyektif adalah dunia di sekitar kita yang sifatnya permanen di dalam ruang dan

waktu. Dan intersubyektitas adalah pandangan semua orang yang terlibat di dalam

aktivitas sosial di dalam dunia kehidupan. Interaksi antara dunia subyektif, dunia

obyektif, dan dunia intersubyektif inilah yang menjadi kajian fenomenologi.

Fenomenologi membuka kesadaran baru di dalam metode penelitian filsafat dan

ilmu-ilmu sosial. Kesadaran bahwa manusia selalu terarah pada dunia, dan

keterarahan ini melibatkan suatu horison makna yang disebut sebagai dunia

kehidupan. Di dalam konteks itulah pemahaman tentang manusia dan kesadaran

dapat ditemukan (Smith, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

43

Menjelaskan fenomenologi, Heidegger berangkat dari definisi

fenomenologi yang diprakarsainya sendiri. Fenomenologi menurut Heidegger

adalah gabungan kata phainomenon dan logos. Phainomenon (bahasa Yunani)

diambil dari kata kerja ”menampakkan dirinya“, manifestasi. Manifestasi di sini

berarti dapat terlihat atau dapat tampak dalam dirinya sendiri, sehingga pengertian

phenomenon secara lengkap adalah yang menampakkan diri pada dirinya sendiri

(that which shows itself in itself). Sementara logos berarti apa yang sedang

dibicarakan dalam wacana seseorang dari penampakkan tersebut. Dalam wacana,

logos mengambil pengertian sebagai membiarkan sesuatu tampak. Ketika sebuah

wacana dimunculkan, wacana itu sendiri menampakkan apa yang sedang

dibicarakan. Dengan demikian, pengertian fenomenologi adalah membiarkan yang

menampakkan dirinya tertampak dari dirinya dengan cara menampakkan dirinya

dari dirinya sendiri (Riyanto, 2001).

Penampakkan yang dimaksud Heidegger dibagi atas dua bagian yaitu

kemiripan dan penampilan. Kemiripan yaitu satu fenomena tampak mirip dengan

sesuatu. Sedangkan penampilan adalah sesuatu yang tampak dalam bentuk yang

lain. Dengan demikian menurut Heidegger jenis penampakkan penampilan

dipahami sebagai penampakan Ada; dimana Ada tidak menampakkan diri

seluruhnya, karena dalam penampakannya Ada sekaligus menyembunyikan diri.

Ada yang menyembunyikan diri hanya bisa didekati dengan membiarkan dia

menampakkan dirinya pada dirinya sendiri. Pemahaman ini yang menjadi cikal

bakal Heidegger menikung dari pemikiran Husserl. Dengan demikian disimpulkan

bahwa membiarkan Ada menampakkan diri pada dirinya sendiri (Riyanto, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

44

“Ada” menampakkan diri mengandung pengertian bahwa kita tidak bisa

memaksakan berbagai penafsiran melainkan membuka diri agar “Ada” terlihat.

Salah satu cara untuk mengungkapkan keberadaan suatu “ada” melalui Dasein.

Heidegger menerjemahkan Dasein sebagai yang ada di sana. Dasein dalam hal ini

secara harafiah adalah manusia. Heidegger tidak menggunakan kata manusia

karena dalam sejarah filsafat manusia mengacu pada definisinya sebagai benda.

Relasi antara Dasein dengan Ada inilah yang disebut eksistensi. Dasein

mengalami, namun Dasein tidak hanya berelasi dengan Ada tetapi berelasi juga

dengan Dasein lain. Relasi Dasein seperti inilah yang akan mempertemukan

Dasein dengan segala sesuatu yang siap dipakai; peralatan dan apa yang terberi

begitu saja. Keberadaan Dasein di dunia bukanlah sesuatu yang dipilihnya

melainkan sudah ditentukan baginya. Dasein terlempar begitu saja di dalam dunia,

tanpa tahu darimana dan mau kemana. Keterlemparan inilah yang disebut

Heidegger sebagai faktisitas. Dasein terlempar di dalam dunia. Dalam kondisi

berada di dunia, Dasein dimungkinkan untuk bersentuhan dengan Ada.

Persentuhan dengan Ada terjadi pada saat dia dihadapkan pada kecemasan (angst)

dan kesadaran akan kemungkinan kematian. Angst tidak dapat didefinisikan dan

tidak mempunyai objek yang dicemaskan. Angst bertolak pada pengalaman

Dasein sebagai ada-di-dalam-dunia. Dengan kata lain, kecemasan Dasein, adalah

tentang adanya-di-dalam dunia itu sendiri. Keadaan terlempar begitu saja tanpa

mengetahui darimana dan mau kemana (Riyanto, 2001).

Konsep keterlemparan Heidegger ini kerap menjelaskan tentang peristiwa

kelahiran dan kematian. Manusia (Dasein) tidak pernah memilih untuk dilahirkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

45

dari siapa, di mana, dan kapan. Kelahiran manusia dilihat sebagai sesuatu yang

terberi; manusia berada di dunia dimaknai sebagai sebuah peristiwa

“keterlemparan”. Kemudian, kematian adalah batas yang juga bersifat terberi

untuk memberi makna pada kehidupan manusia. Dapat dibayangkan seandainya

kehidupan manusia bersifat abadi (tanpa kematian), betapa gamangnya hidup

tersebut. Kematian dianugerahkan agar manusia menemukan makna atas

kehidupannya (Riyanto, 2001).

Ditegaskan lagi membicarakan yang terberi begitu saja berarti dihadapkan

pada persoalan eksitensi; Dasein yang terlempar tanpa tahu dari dan akan ke

mana. Heidegger menjabarkan persoalan ini pada konsep waktu yang dia

tawarkan; karena waktu menampakkan diri dalam kesadaran begitu saja. Tapi

perlu disadari bahwa menangkap fenomena yang sangat subtle seperti waktu tidak

semudah melukiskan objek yang jelas-jelas kelihatan secara fisikalnya. Maka,

Heidegger memerlukan sarana-sarana baru, di mana waktu itu dihayati oleh

manusia. Maksud Heidegger untuk menjelaskan hal tersebut dapat digambarkan

dengan ungkapan waktu merupakan yang dihayati dalam berbagai kegiatan

manusia(Riyanto, 2001).

Menurut konsep Heidegger, hal paling utama adalah kegiatan itu sendiri,

yaitu sibuk, atau kesibukan (manusia itu sibuk). Menurut Heidegger, kesibukan

itu sebenarnya adalah fenomena waktu. Ketika kita sibuk, itu maknanya kita

sedang terlibat dan berjibaku dengan waktu. Begitu juga ketika informan gelisah,

atau cemas, atau merasa sepi, atau merasa bosan dan mengerti masa lalu, itu juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

46

adalah fenomen waktu yaitu bagaimana waktu menampakkan diri dalam

kesadaran manusia (Magee, 2001).

Perbedaan mendasar antara pandangan Husserl dengan Heidegger yaitu

terletak pada pemahaman tentang intentionalitas (intentionality).

Husserlmemahami intentionalitas secara epistemologi sedangkan Heidegger

memahami intentionalitas secara ontologi. Bagi Husserl, intentionalitas itu

menyangkut persoalan pengetahuan; bagaimana intensionalitas itu

dipertanggungjawabkan dan dipertahankan sebagai ilmu pengetahuan. Manakala,

intenisonalitas bagi Heidegger dipahami sebagai persoalan ontologis. Menyangkut

persoalan ada-nya realitas tersebut.

E. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada deskripsi makna dan dinamika perkawinan bagi

suami pada masyarakat Manggarai.

F. Prosedur dan Tahapan Penelitian

3. Prosedur Penelitian

c. Infoman

Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat Manggarai yang tinggal

di desa. Informan penelitian diambil berdasarkan pada status perkawinan dan

berjenis kelamin laki-laki. Peneliti mencari orang Manggarai yang tinggal di

sana dan bersedia untuk memberi data pada peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

47

d. Populasi dan Sampel

Populasi yang diteliti adalah masyarakat di Manggarai. Pengambilan

sampel dari populasi tersebut dilakukan dengan dua teknik sampling. Pada

awalnya menggunakan teknik purposive sampling yaitu sampel dipilih sesuai

dengan kriteria desain penelitian (Polit dan Hungler, 1999, Streubert dan

Carpenter, 1999). Strategi selanjutnya yang dipakai pada penelitian ini adalah

teknik snowball sampling, teknik ini dipakai untuk mengurangi subjektifitas

peneliti. Strategi ini diharapkan mampu mengumpulkan data lebih kaya dan

mendalam karena informan akan didapat dengan cara dianjurkan oleh

informan pertama yang mampu memberikan data pada peneliti.

4. Tahap Penelitian

c. Tahap Persiapan Penelitian

Pertama peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun sesuai

dengan fenomena yang diangkat dalam penelitian ini. Pedoman wawancara ini

berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang nantinya akan berkembang dalam

wawancara. Pedoman wawancara yang telah disusun, ditunjukkan kepada

yang lebih ahli dalam hal ini adalah pembimbing penelitian untuk mendapat

feedback mengenai isi pedoman wawancara. Setelah mendapat masukan dan

koreksi dari pembimbing, peneliti membuat perbaikan terhadap pedoman

wawancara dan mempersiapkan diri untuk melakukan wawancara.

Tahap persiapan selanjutnya adalah peneliti membuat pedoman

observasi yang disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

48

informan selama wawancara dan observasi terhadap lingkungan atau setting

wawancara. Di sini termasuk pula pengaruh perilaku informan dan pencatatan

langsung yang dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi. Namun

apabila tidak memungkinkan, maka peneliti sesegera mungkin mencatatnya

setelah wawancara selesai.

Peneliti mencari informan yang sesuai dengan karakteristik informan

penelitian. Untuk itu sebelum wawancara dilaksanakan peneliti bertanya

kepada informan tentang kesiapannya untuk diwawancarai. Setelah informan

bersedia untuk diwawancarai, peneliti membuat kesepakatan dengan informan

tersebut mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara.

d. Tahap pelaksanaan penelitiaan

Peneliti membuat kesepakatan dengan informan mengenai waktu dan

tempat untuk melakukan wawancara berdasarkan pedoman yang dibuat.

Setelah wawancara dilakukan, peneliti memindahkan hasil rekaman

berdasarkan wawancara dalam bentuk verbatim. Selanjutnya peneliti

melakukan analisis data dan interpretasi data sesuai dengan langkah-langkah

yang dijabarkan pada bagian metode analisis data pada akhir bab ini. Setelah

itu, peneliti membuat deskripsi dan kesimpulan. Peneliti akan memberikan

saran-saran untuk penelitian selanjutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan satu teknik pengumpulan

data, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

49

2. Wawancara Semi-terstruktur

Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengambilan data

dengan cara menanyakan sesuatu kepada seorang informan, caranya adalah

dengan bercakap-cakap secara tatap muka.

Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan

pedoman wawancara. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998), proses

wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interviewer

dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu

yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak

terbentuk pertanyaan yang eksplisit.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer

mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek

(check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan.

Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan

tersebut akan dijabarkan secara konkrit dalam kalimat tanya, sekaligus

menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung

(Poerwandari, 1998).

Kerlinger (dalam Hasan, 2000) menyebutkan 3 hal yang menjadi kekuatan

metode wawancara :

a. Mampu mendeteksi kadar pengertian informan terhadap pertanyaan yang

diajukan. Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan

memberikan penjelasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

50

b. Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu.

c. Menjadi satu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat teknik lain sudah tidak

dapat dilakukan.

Menurut Yin (2003) disamping kekuatan, metode wawancara juga

memiliki kelemahan, yaitu:

a. Rentan terhadap bias yang ditimbulkan oleh kontruksi pertanyaan yang

penyusunanya kurang baik.

b. Rentan terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang sesuai.

c. Probling yang kurang baik menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang

akurat.

d. Ada kemungkinan informan hanya memberikan jawaban yang ingin didengar

oleh interviwer.

Menurut Poerwandari (1998) penulis sangat berperan dalam seluruh proses

penelitian, mulai dari memilih topik, mendeteksi topik tersebut, mengumpulkan

data, hingga analisis, menginterprestasikan dan menyimpulkan hasil penelitian.

Dalam mengumpulkan data-data penulis membutuhkan alat Bantu

(pedoman penelitian). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan satu alat bantu,

yaitu protokol wawancara. Protokol digunakan agar wawancara yang dilakukan

tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya

berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

51

Selama wawancara peneliti menggunakan alat perekam yang bermanfaat

Sebagai alat bantu pada saat wawancara, agar peneliti dapat berkonsentrasi pada

proses pengambilan data tampa harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban

dari informan. Dalam pengumpulan data, alat perekam baru dapat dipergunakan

setelah mendapat ijin dari informan untuk mempergunakan alat tersebut pada saat

wawancara berlangsung.

G. Kredibilitas Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitataif. Dalam penelitian

kualitatif melakukan uji kredibilitas sangatlah penting karena mengingat tujuan uji

kredibilitas yaitu untuk mengetahui kebenaran penelitian (Moleong, 2005). Dalam

menguji kredibilitas penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi data

seperti yang diungkapkan Yin (2003) triangulasi data dilakukan dengan

membandingkan beberapa data dalam hal ini data yang didapat dari hasil

wawancara pada beberapa informan. Menurut Patton (dalam Sulistiany 1999)

triangulasi data berarti mengguanakan berbagai sumber data seperti dokumen,

arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari

satu informan yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. Pada

penelitian ini dalam menguji kredibilitas penelitian peneliti menggunakan

triangulasi data terutama dengan mewawancari lebih dari satu informan yang

dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. Penelitian ini memiliki informan

dengan usia yang berbeda sehingga mampu dijadikan patokan untuk dilakukan

triangulasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

52

H. Teknik Analisis Data

Pada dasarnya dalam melakukan analisis data kualitatif tidak ada teknik

yang pasti dan sangat baku. Namun, dalam melakukan analisis data penelitian hal

yang paling penting adalah adanya patokan teori yang menjelaskan tentang teknik

analisis dan teknik tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Pada penelitian ini

dalam menganalisis data berpatokan pada konsep Heidegger tentang penelusuran

fenomena. Menelusuri makna sebuah fenomena berarti menelusuri dari apa yang

tampak dengan tampilan yang berbeda. Penekanan Heidegger yaitu berusaha

menelusuri tentang sesuatu yang esensial dari suatu yang tampak (Ryanto, 2001).

Berangkat dari pandangan Heidegger di atas teknik analisis data menurut

Creswell dianggap mampu menelurkan cita-cita Heidegger dalam menelusuri

fenomena yang tampak. Teknik analisis data Creswell dinilai mumpuni dalam

menggali tujuan penelitian ini; karena keunggulan teknik Creswell terletak pada

konsep epoche—sebagaimana dijelaskan di depan. Teknik analisis data

fenomenologi menurut Creswell yaitu sebagai berikut:

1. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh

tentang fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan.

2. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai

data yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data.

3. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh

informan dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada

awalnya diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

53

tidak relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat

repetitif atau tumpang tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya

horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon

yang tidak mengalami penyimpangan).

4. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis

gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.

5. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari

fenomena tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut.

Kemudian mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang

terjadi pada responden) dan structural description (yang menjelaskan

bagaimana fenomena itu terjadi).

6. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari

fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden

mengenai fenomena tersebut.

7. Membuat laporan pengalaman setiap informan. Setelah itu, gabungan dari

gambaran tersebut ditulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

54

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan makna perkawinan bagi suami

pada masyarakat Manggarai. Secara garis besar, hasil penelitian menunjukkan

bahwa perkawinan bermakna konotasi negatif. Dikatakan konotasi negatif karena

perkawinan dipandang sebagai simbol untuk menunjukkan kelas sosial seseorang

(atau keluarga tertentu). Secara gamblang semua informan menyampaikan bahwa

perkawinan dimaknai sebagai beban, penderitaan, perjuangan, tantangan,

kesulitan, dan kesengsaraan. Akan tetapi pengungkapan makna perkawinan yang

terbuka ini sebenarnya ingin menunjukkan makna hakiki dari perkawinan yaitu

sebagai simbol strata sosial seseorang.

G. Pelaksanaan Penelitian

4. Informan

Informan pada penelitian ini berjumlah tiga orang dengan jenis kelamin laki-

laki dan rentang usia dari 25-35 tahun. Status informan semua sama yaitu sudah

menikah.

5. Tempat dan Lokasi

Penelitian ini dilakukan di rumah para informan yang terletak di desa Kole,

Kecamatan Satarmese Utara - Kabupaten Manggarai - Provinsi Nusa Tenggara

Timur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

55

6. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 2-9 Februari 2015. Wawancara dilakukan

pada sore hari mengingat informan hanya memiliki waktu senggang di sore hari.

Rata-rata waktu wawancara selama satu jam.

H. Hasil Penelitian

1. Informan F (31)

Bpk F (31) memaknai perkawinan sebagai beban. Hal ini disebabkan oleh

tuntutan yang begitu besar dalam perkawinan masyarakat Manggarai. Tuntutan

yang dimaksud ialah nilai paca sebagai mahar pernikahan yang tidak menentu

dalam penerapannya. Pergeseran dari pemanfaatan kearifan lokal (ternak sebagai

mahar) menuju penggunaan uang memicu perkawinan di Manggarai

memberatkan.

Bpk F (31) mengungkapkan dalam beberapa pengalaman, perkawinan

memang membutuhkan perjuangan. Membangun rumah tangga tidak begitu saja

mudah. Orang yang memilih untuk menikah tentu harus memiliki modal—uang.

Dalam adat Manggarai akhir-akhir ini, kebanyakan perjuangan yang terjadi bukan

untuk membangun dan mempertahankan eksistensi keluarga barunya. Keluarga

baru bekerja untuk mendapatkan uang demi membayar utang-utang pernikahan.

Minimnya persiapan modal memaksa calon pengantin meminjam sejumlah uang

ke berbagai ragam pihak; bisa keluarga, kenalan, bahkan bank.

Faktor lain yang mempengaruhi perkawinan di Manggarai yang memberatkan

adalah tujuan perkawinan yaitu untuk mempersatukan keluarga besar kedua belah

pihak yang tentunya bukanlah hal yang gampang. Syarat perkawinan juga sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

56

mempengaruhi kehidupan perkawinan di Manggarai. Penerapan paca seperti di

atas tidak sejalan dengan syarat perkawinan masyarakat Manggarai saat ini. Bpk F

(31) juga mengungkapkan bahwa saat ini orang Manggarai lebih mementingkan

upacara yang tidak terlalu mendesak seperti pesta. Pesta ini yang akan

mengundang orang banyak akan menambah biaya belis. Makanya belis di

Manggarai sangat besar.

2. Informan J (35)

Menurut Bpk J (35), perkawinan di Manggarai merupakan beban yang berat.

Bpk J (35) merasa terbebani karena syarat atau tuntutan dan prosesi dalam

perkawinan masyarakat Manggarai terhitung panjang dan rumit. Tentunya prosesi

yang panjang dan rumit ini menelan anggaran yang banyak dan tenaga yang besar.

Tuntutan terberat dalam perkawinan Manggarai tercermin dari paca sebagai

seserahan. Paca sudah menjadi momok yang menakutkan karena paca sudah

mengalami pergeseran makna dari sebagai simbol ikatan keluarga menuju

kalkulasi matematis (uang). Tuntutan inilah yang menyebabkan banyak orang

meninggalkan keluarga barunya untuk merantau serta menelantarkan anak dan

istri di kampung halamannya.

Selain itu Bpk J (35) menambahkan, sifat perkawinan masyarakat Manggarai

memiliki andil yang besar dalam kehidupan keluarga. Terlepas dari

keberadaannya yang sangat diimpikan, sifat perkawinan adat masyarakat

Manggarai yang mengikat dan monogami membawa petaka bagi sebagian orang.

Ikatan perkawinan adat yang monogami bisa menjadi beban, karena tidak

membuka ruang bagi orang Manggarai untuk mengakhiri kehidupan rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

57

tangganya seandainya terindikasi gagal. Dengan kata lain, orang akan pasrah

dengan situasi keluarga barunya. Situasi yang seperti ini membuat perkawinan

bukan dilihat sebagai sesuatu yang sakral seperti yang dianut dalam Gereja

Katolik. Sebab, situasi yang tidak kondusif dalam keluarga malahan menciptakan

banyak masalah baru; seperti penelantaran dan kekerasan dalam rumah tangga.

3. Informan L (25)

Bpk L (25) memaknai perkawinan dalam masyarakat Manggarai sebagai

penderitaan. Konteks perkawinan adat masyarakat Manggarai sangat

mengedepankan terciptanya hubungan kekerabatan antara kedua belah pihak

(hubungan baik antara keluarga besar besanan). Hal ini menjadi tujuan dari

perkawinan masyarakat Manggarai selain untuk meneruskan keturunan.

Bpk L (25) menambahkan, idealnya sebuah perkawinan harus dilandaskan

pada kedewasaan pola pikir. Perkawinan di Manggarai tidaklah terlalu

memperhatikan faktor ekonomi dan psikologis diri saat hendak menikah.

Kebanyakan, masyarakat lebih menilai segi kematangan fisik semata. Masyarakat

Manggarai tidak melihat bahwa kematangan secara ekonomi sebagai salah satu

indikator keharmonisan keluarga. Ketidakharmonisan ini berekses pada tindakan

lain seperti kekerasan dalam rumah tangga. Jika dirujuk lagi ke depan, permintaan

paca yang terlampau besar menjadi faktor utama yang dapat dijadikan alasan

degradasi ekonomi keluarga-keluarga baru. Paca yang begitu besar berangkat dari

budaya pesta masyarakat Manggarai saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

58

I. Analisis

Menganalisis hasil wawancara ini, peneliti bersandar pada penelusuran

fenomena menurut Heidegger seperti yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya.

Kekuatan analisis fenomena Heidegger terletak pada kemampuannya untuk

menelusuri perihal yang paling esensial dari kenampakkan suatu fenomena.

Kenampakkan yang dimaksud Heidegger ialah “penampakkan penampilan”

seperti yang telah diulas panjang lebar pada bab tiga. Langkah-langkah yang

dipakai peneliti juga diperkuat dengan teknik analisis data Creswell. Kekuatan

teknik analisis Creswell terletak pada usaha peneliti untuk membedakan wilayah

data dan interpretasi peneliti. Kesadaran peneliti akan usaha Creswell mengamini

cita-cita fenomenologi Heidegger maka penggabungan kedua teknik analisis data

ini mampu melahirkan sebuah analisis yang tajam tentang fenomena yang diteliti.

Atas dasar seperti di atas maka peneliti menganalisis fenomena seperti

berikut. Paca dalam tradisi masyarakat Manggarai jaman dahulu diterapkan pada

perkawinan cangkang. Perkawinan cangkang lazim dipraktikkan oleh kaum

bangsawan atau kaum dengan kondisi ekonomi sangat kuat (Bagul, 1996).

Adanya penetrasi budaya (Ihromi, 2006) dari ilmu pengetahuan barat dan agama

barat turut mempengaruhi pola pikir masyarakat terutama tentang perkawinan

yang sehat secara genetis. Sehingga relatif pada saat ini praktik perkawinan

cangkang sudah dilakukan secara luas bagi masyarakat Manggarai. Boleh

dikatakan bahwa perkawinan cangkang berlaku bagi semua lapisan masyarakat

adat Manggarai saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

59

Persoalan yang muncul kemudian adalah, perspeksi paca gaya lama

seperti yang diungkapkan Bagul pada bukunya tetapi tidak sejalan dengan kondisi

ekonomi saat ini yang rata-rata masyarakatnya masih berada di bawah garis

kemiskinan. Penetapan nilai paca berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi

calon suami. Masyarakat pada umumnya hampir bersikap abai terhadap fenomena

dan kondisi ekonomi para calon suami.

Fenomena semacam ini juga diterima begitu saja oleh para calon suami.

Para calon suami membentuk mindset bahwa memang seperti itulah yang harus

mereka terima. Perkawinan, kemudian, dimaknai sebagai beban berat yang harus

ditanggung di kemudian hari. Faktor lain yang turut memperkeruh pola pikir

masyarakat Manggarai adalah gengsi (paca dilihat sebagai indikator status sosial).

Pola pikir semacam ini menciderai makna agung paca itu sendiri, yang

mana dianggap sebagai pengikat hubungan kekerabatan antara keluarga besar dari

pihak-pihak yang hendak menikah. Bukan tanpa alasan peneliti mengungkapkan

hal ini, terbukti dari penulusuran atas hasil analisis data yang menunjukkan bahwa

perkawinan dimaknai sebagai beban.

Bpk F (31) 51-53,”Namun kadang kala orang terbebani gara-

gara dengan beban yang begitu tinggi dengan segala macam

anggarannya.” Bpk J (35) 341-343, “Belis jangan terlalu

membebankan atau bahkan membuat keluarga yang baru

berantakan.” Bpk L (25), 216-228,”Yang namanya belis seperti yang

saya lihat sekarang belis ini sudah berbeda dengan yang dulu. Ya

mungkin pengaruh perkembangan jaman... yang namanya belis itu

sebenarnya tidak boleh terlalu menuntut dan jatuhnya

memberatkan.”

Perkawinan dimaknai sebagai perjuangan karena syarat paca yang tinggi.

Tuntutan paca yang tinggi tentu memaksa (keluarga) calon suami untuk berusaha

semaksimal mungkin memenuhi tuntutan permintaan tersebut. Berkaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

60

tuntutan seperti ini, orang Manggarai menggalang kerja sama dengan berbagai

cara; entah dengan melakukan peminjaman uang dalam bentuk kumpul kope

(patungan keluarga besar pria) atau dengan uang tabungan sendiri si pengantin

pria, atau jalur ekstrim meminjam uang ke bank. Perjuangan yang dilakukan pun

untuk memenuhi paca yang pada dasarnya bersifat sementara; yaitu memenuhi

kebutuhan saat upacara perkawinan berlangsung. BpkF (31), 36-44:

”Berjuang dengan segala daya upayanya supaya

e...perkawinan itu berjalan dengan baiklah, meriah, dan lain-lain

sebagainya. Jadi orang dengan segala kemampuannya entah

dengan melibatkan orang lain (menggerakkan tangan ke arah

kanan luarnya) atau dengan perjuangannya sendiri (Sambil

mengeluskan dadanya sendiri) intinya bahwa dia begitu getol

untuk memperjuangkan.”

Perkawinan juga dimaknai sebagai tantangan bagi suami pada masyarakat

Manggarai. Ditegaskan lagi, perkawinan masyarakat Manggarai bukan sekedar

dituntut untuk membangun relasi antara dua orang yang hendak menikah saja

tetapi untuk membangun hubungan kekerabatan antara kedua keluarga besar.

Tidak mengherankan jika ada begitu banyak biaya yang harus digunakan untuk

melangsungkan ritual perkawinan mengingat banyaknya keluarga besar yang

terlibat dalam ritual perkawinan. Inilah yang menjadi tantangan dalam perkawinan

masyarakat Manggarai yaitu untuk menyatukan kedua keluarga besar ini. BpkF

(31), 282-284, “Dan itu memang sebuah tantangan besar bagi seorang yang

hendak untuk masuk ke ranah dan tahap perkawinan. Begitu.”

Paca sudah menjadi momok yang menakutkan bagi suami pada

masyarakat Manggarai. Pemaknaan perkawinan sebagai sebuah kesengsaraan

ditengarai akibat dari mahar yang begitu tinggi. Paca yang tinggi menuntut pria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

61

yang hendak menikah untuk berjuang mencari uang guna memenuhi paca yang

begitu tinggi. Memenuhi hal ini, mereka yang menikah secara tidak langsung atas

nama tradisi adat yang dianutnya membuka lembar utang dalam kehidupannya.

Usai menikah, yakni saat tinggal dalam lembaga sakral (keluarga) yang baru,

mereka bekerja banting tulang untuk membayar utang yang telah mereka adakan

saat membiayai ritus perkawinan. Bpk J (35), 207-210, “Kembali lagi tadi

perkawinan yang belisnya besar membuat mereka kerja banting tulang untuk

membayar lagi utang-utang belis yang membuat mereka sengsara.”

Suami-suami di Manggarai mengamini perkawinan dalam konteks budaya

masyarakat Manggarai yakni mengedepankan hubungan kekerabatan keluarga

besar kedua belah pihak yang hendak menikah itu tercipta. Membangun relasi

kelurga besar bukanlah hal yang sepele mengingat begitu banyak hal yang

diperhatikan dalam membangun relasi kekerabatan dalam skala besar. Upaya

menyatukan tersebut melibatkan tenaga dan pikiran yang maksimal untuk

menyatukan pemikiran-pemikiran dari dua kelompok yang berlatar belakang

berbeda. Hal ini yang menjadikan orang Manggarai memaknai perkawinan

sebagai kesulitan. Terlebih lagi jika hal ini tidak didukung oleh kualitas SDM

(Sumber Daya Manusia) yang memadai. Bpk L (25), 46-51:

“Iya kraeng jangan ketawa ini memang kenyataan saat ini.

Yang namanya nikah itu kan sebenarnya bukan hanya menyatukan

dua pribadi iya kan? Ha’am tapi bagaimana mereka bisa

menyatukan kedua keluarga besar. Itu yang sulit untuk menikah.”

Suami pada masyarakat Manggarai merasa bahwa paca sifatnya memaksa.

Keluarga pihak perempuan dalam adat Manggarai biasanya semena-mena dalam

menentukan besaran paca. Angka yang sangat fantastis sudah tidak asing lagi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

62

telinga orang Manggarai. Sifat ini juga bagi suami di Manggarai merupakan cikal

bakal penderitaan di balik sakralnya perkawinan. Suami di Manggarai memaknai

perkawinan sebagai penderitaan sehingga relatif suami di Manggarai merasa

bahwa perkawinan itu tidak membahagiakan. Bpk L (25), 229-233, “Ya belis itu

tidak boleh terlalu memaksa karena begini dengan belis yang sangat tinggi akan

membuat hidup dari anak kita yang akan berkeluarga itu menderita.”

Sejurus dengan Heidegger maka makna yang tampak pada analisis di atas

menyembunyikan makna yang hakiki. Heidegger mengungkapkan bahwa hal

paling hakiki dari sebuah fenomena biasanya memiliki tampilan lain (Ryanto,

2001). Peneliti sadar bahwa berdasarkan analisis di atas perasaan yang timbul

pada masyarakat Manggarai saat ini merupakan tampilan lain dari sebuah makna

yang sebenarnya. Makna perkawinan di atas sebenarnya menjurus pada makna

konotasi dari perkawinan. Pemaknaan perkawinan suami pada masyarakat desa di

Manggarai sangat apik dirangkai sedemikian rupa sehingga terkesan pihak laki-

laki dirugikan. Paca menjadi tema utama bagi suami masyarakat Manggarai

dalam memaknai perkawinan.

Tema ini cukup jelas dalam mendeskripsikan makna perkawinan dalam

cara pandang mereka. Perkawinan merupakan simbol untuk menjelaskan kelas

sosial; dan untuk mengetahui hal ini lebih lanjut akan dijelaskan secara rinci pada

subbab pembahasan.

J. Pembahasan

Perkawinan merupakan peristiwa sosial yang sangat penting pada

masyarakat Manggarai. Gordon (1975) dalam penelitiannya mengungkapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

63

bahwa perkawinan bagi masyarakat Manggarai tidak hanya sekedar sebagai

peubah status sosial—sebagai proses yang menunjukkan seseorang sudah mampu

melewati usia dewasa awal menuju usia dewasa lanjut—kedua mempelai saja

tetapi lebih kepada penentuan peran dan kedudukan keluarga besar kedua

mempelai. Perkawinan bagi masyarakat Manggarai selalu dikaitkan dengan

hubungan woenelu—yang berarti hubungan kekeluargaan akibat dari perkawinan.

Melalui perkawinan, keluarga mempelai laki-laki akan disebut sebagai

keluarga anak wina (wife-receiver), sedangkan untuk pihak mempelai perempuan

disebut anak rona (wife-giver) atau lebih lazim didengar dengan istilah terberi-

pemberi dan status ini akan bertahan dan diteruskan secara turun temurun

(Gordon, 1975).

Menelisik situasi perkawinan sebagaimana dijelaskan di atas maka

perkawinan bagi suami pada masyarakat Manggarai merupakan hal yang sifatnya

sakral. Dengan demikian, perkawinan dapat diibaratkan dengan pedang bermata

dua; perkawinan dapat dimaknai sebagai tantangan dan peluang. Makna

perkawinan seharusnya bisa diarahkan pada makna yang lebih positif. Akan

tetapi, makna yang ditemukan dalam hasil penelitian ini berkonotasi negatif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa perkawinan menurut suami pada masyarakat

Manggarai dimaknai sebagai gaya hidup bukan sebagai panggilan hidup untuk

membentuk lembaga terhormat yang sering disebut keluarga.

Perkawinan dengan kata lain sudah dianggap sebagai simbol yang

menunjukkan kelas sosial seseorang dalam kelompok masyarakat dan ini yang

menjadi bencana besar bagi kelompok masyarakat yang belum siap secara sosial,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

64

ekonomi, dan budaya. Simbol yang dimaksud peneliti di sini menjurus pada satu

tahap perkawinan masyarakat Manggarai yaitu paca (seserahan).

Jelas dalam pengakuan semua informan tentang hal ini semisal informan

(F, 381-391):

“Status sosial di Manggarai sangat berpengaruh dalam

artian kita bisa melihat siapa si wanita apa title-nya (saat ini dia

senyum) dan kita bisa menentukan atau orang sudah bisa mencapai

target kalau statusnya si perempuan begini maka sekitar beginilah

biayanya. Dan itu biasanya dua puluh juta dua puluh lima juta atau

bahkan jauh lebih tinggi dari angka yang saya sebutkan. Apalagi

kalau misalnya si wanita lebih tinggi lagi dia punya ini kan status

sosialnya pasti lebih mahal lagi biayanya.” (J, 140-143), “pengaruh

di Manggarai kental sekali dengan belis, terlebih dengan orang

yang memiliki apa namanya e status sosial yang begitu tinggi.” (L,

311-318) juga mengungkapkan demikian: “artinya perkawinan di

Manggarai sudah terlampau jauh dari yang sebenarnya. Karena

dalam artian sebenarnya belis kalau diterjemahkan dalam bahasa

manggarai yaitu pat kaba ca jarang yang berarti hanya dengan

empat ekor kerbau dan satu ekor kuda saja sudah. Bukan uang

yang berpuluh-puluh juta.”

Selain informan dalam penelitian ini yang merasakan hal tersebut, pada

penelitian sebelumnya di Manggarai: Patut(2013), Pahun (2012), dan Jilung(2013)

mengungkapkan hal yang sama yakni belis sudah mengalami pergeseran makna

dari kearifan lokal menuju kalkulasi matematis (dari hewan dan tanah warisan

menjadi transaksi jual-beli). Belis untuk perempuan Manggarai saat ini berkisar

antara 50-500 juta rupiah tergantung graduasi pendidikan perempuan yang akan

diperistri mempelai laki-laki. Kalkulasi-kalkulasi seperti ini yang dimaksud

dengan perhitungan matematis, lebih mengedepankan angka (uang) ketimbang

hakikat dasar belis yaitu sebagai simbol pengikatan keluarga besar kedua

mempelai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

65

Tentu angka ini dinilai sangat fantastis mengingat pertumbuhan ekonomi

masyarakat Manggarai berada di bawah garis kemiskinan. Hal ini tidak sejalan

dengan kondisi riil ekonomi masyarakat manggarai itu sendiri. Data kepala

keluarga miskin di Manggarai (dalam Marut, 2008) menunjukkan kepala keluarga

miskin sebesar 67% dari total keseluruhan kepala keluarga yang ada di

Manggarai.

Pada kelompok masyarakat lain di NTT juga seakan melanggengkan budaya

belis yang sudah menyetubuhi harkat dan martabatnya sendiri. Tatengkeng (2009)

dalam karyanya mengungkapkan bahwa dalam masyarakat suku Dawan di NTT

pada mulanya belis memiliki makna yang lebih positif akan tetapi belis yang

sangat tinggi mampu membawa efek yang negatif. Efek negatif yang paling

dirasakan oleh masyarakat Dawan terdapat pada dinamika psikologi perempuan

Dawan. Perempuan Dawan yang sudah menikah merasa tidak bahagia dengan

perkawinannya, depresi, dan mereka cenderung cepat marah. Dinamika psikologis

seperti ini disebabkan oleh perbedaan antara ekspektasi mereka atas belis yang

tinggi berbeda dengan kenyataan yang mereka alami.

Penelitian Banfatin (2012) melaporkan bahwa dalam perkawinan adat

masyarakat etnis Sikka di Kota Kupang menempatkan mas kawin (belis) sebagai

hal yang penting karena memiliki makna sebagai simbol penghargaan dan

pengakuan kepada harkat dan martabat seorang perempuan. Akan tetapi dalam

kenyataan sekarang praktik pembayaran belis sudah tidak dilakukan sebagaimana

mestinya sehingga menimbulkan pemahaman baru yang negatif dalam masyarakat

yaitu menyalahkan adat istiadat. Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

66

pergeseran makna belis dalam masyarakat suku Sikka adalah simbol prestise, nilai

ekonomi dari benda-benda belis.

Penelitan Lembaga Penelitan SMERU, dari bulan Oktober hingga

Desember 2006, belis menjadi beban dan salah satu tantangan pembangunan di

Nusa Tengara Timur (NTT). Tingginya nilai belis ditengarai menjadi salah satu

faktor yang menggangu kesejahteraan masyarakat NTT karena keluarga mempelai

laki-laki cenderung berusaha mempertahankan gengsi dan martabat sehingga tidak

jarang belis yang diminta akan diserahkan sesuai ketentuan yang disepakati.

Beberapa penelitian di atas mengungkapkan bahwa dinamika perkawinan

masyarakat NTT sangatlah jamak. Terlepas dari hasil penelitian-penelitian di atas

penelitian ini juga mendapatkan dinamika baru dalam perkawinan bagi suami

pada masyarakat Manggarai. Perkawinan di Manggarai dijadikan ajang unjuk

kelas sosial. Bpk F (31), 381-391; Bpk J (35) 140-143; dan Bpk L (25) 311-318,

mengungkapkan bahwa title (tingkat pendidikan) perempuan akan menentukan

besaran paca. Selain itu munculnya budaya pesta dalam kehidupan masyarakat

Manggarai turut mendorong permintaan paca begitu tinggi. Bpk F (31) 64-72

mengungkapkan,

“Itukan lebih mementingkan aspek kemeriahan. Tapi dibalik

itu sebenarnya dalam hati terdalam orang mungkin akan merasa

terbebani dengan bahwa kendati pun pesta telah usai pernikahan

sudah dilaksanakan tapi orang terbebani dengan beban dari segi

material lah dari segala tanggung jawab yang lain itu bisa jadi

sebuah beban (menganggukkan kepalanya beberapa kali).”

Bpk L (25) 329-332 juga mengungkapkan, “. Nah, sekarang yang bikin

paca itu pemintaannya sangat besar karena adanya keinginan bikin-bikin pesta

ikut gaya orang kaya e.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

67

Baudrillard menyebut fenomena paca dengan jumlah nominal yang sangat

fantastis (bergerak dari 20 juta hingga 200 juta) untuk dihambur-hamburkan

seperti ungkapan informan seperti di atas disebut sebagai budaya konsumtif.

Manusia tidak memaknai objek berdasarkan kegunaan tetapi berdasarkan

prestisius. Fenomena paca pada saat ini tidak sesuai dengan fungsi paca pada

dasarnya sebagai pengikat hubungan kekerabatan. Kelahiran budaya konsumtif

seperti ini akibat dari konstruksi budaya lokal yang tercemar dengan ideologi

kapitalisme. Budaya kapitalisme dengan brutal menyetubuhi martabat budaya

lokal yang terkenal mengedepankan kehidupan sosial (Ule, 2011).

Makna perkawinan sebagai simbol kelas sosial menurut suami pada

masyarakat Manggarai merujuk pada budaya paca. Paca dianggap sebagai simbol

penunjuk kelas sosial dan sebenarnya hal ini sudah ada sejak nenek moyang orang

Manggarai mengenal sistem perekonomian modern dan strata sosial. Hal ini bisa

ditelusuri melalui jenis perkawinan yang dianut masyarakat Manggarai seperti

yang sudah dijelaskan pada bab satu bahwa perkawinan masyarakat Manggarai

terdiri atas perkawinan cangkang, tungku, dan cako di mana perkawinan cangkang

dianggap perkawinan kaum berada (keturunan raja) karena perkawinan ini

sifatnya menikah dengan suku lain yang tidak memiliki hubungan darah sehingga

paca-nya besar dan saat itu kaum ber-ada-lah yang memiliki kemampuan untuk

membayar paca dengan jumlah yang fantastis (Toda, 1999) sehingga praktis

perkawinan cangkang adalah perkawinan orang kaya.

Akselerasi informasi pengetahuan dan teknologi turut mengambil peran

penting dalam mempengaruhi orang Manggarai untuk mempertimbangkan praktik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

68

perkawinan cako dan tungku. Berdasarkan pada ajaran Gereja katolik dan

berdasarkan studi biologi perkawinan cako dan tungku diharamkan sehingga

praktis perkawinan di Manggarai rata-rata perkawinan cangkang. Ketika

perkawinan cangkang lazim dipraktikan dengan bertujuan untuk menghindari

kelainan biologis dan tidak sejalan dengan perubahan makna dari jenis

perkawinan ini justru menjadi “senjata makan tuan” bagi masyarakat Manggarai

itu sendiri saat ini.

Paca pada dasarnya diberikan oleh pihak laki-laki sebagai anak wina (wife

receiver) kepada anak rona (wife-giver). Alasan laki-laki membayar paca karena

setelah prosesi perkawinan dilakukan akan diadakan upacara podo (mengantar

pengantin perempuan pada keluarga pengantin laki-laki) yang berarti keberadaan

perempuan sudah sah menjadi bagian dari keluarga laki-laki. Hal ini wajar karena

masyarakat adat Manggarai bercorak patriarkal (Nggoro, 2006). Keberadaan paca

dalam budaya patriarkal sangat sensistif terutama menyangkut isu gender. Paca

dalam budaya orang Manggarai seakan-akan menelanjangi martabat perempuan.

Isu gender ini mempengaruhi tatanan kehidupan sosial terutama status sosial

seseorang. Status sosial sebagai suami juga sering terjebak dalam isu gender yang

berlaku dalam rumah. Praktik pelegalan atas pelucutan terhadap harga di

perempuan belum disadari secara utuh bahwa terlahir dari kaum minoritas

(perempuan) juga.

Perlu disadari bahwa paca tidak bisa disalahkan sepenuhnya pada pihak

anak wina (kelompok pengantin laki-laki) tetapi juga dari pihak yang anak rona

(kelompok pengantin perempuan) karena dalam proses memberi-menerima untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

69

paca itu sendiri melalui tahap perembukan untuk menentukan angka yang

ditetapkan. Sikap arogan dari kedua belah pihak akan menentukan paca yang

disepakati bernilai fantastis dan tidak manusiawi lagi. Jika kedua belah pihak

masing-masing menyadari paca dalam konteks perkawinan masyarakat

Manggarai bertujuan untuk membangung hubungan kekerabatan maka akan

terjadi sikap saling menghormati dan adanya sikap rendah hati.

K. Skema Makna Perkawinan bagi Suami pada Masyarakat

Manggarai

Penjelasan-penjelasan sebelumnya menegaskan bahwa perkawinan

masyarakat Manggarai begitu kompleks. Lugasnya, penelitian ini mengungkapkan

bahwa suami pada masyarakat Manggarai memiliki idea (konsep dasar) tentang

perkawinan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Manggarai merupakan

masyarakat berbudaya. Ratner (2000) mengungkapkan bahwa budaya sebatas pada

artefak atau mitos-mitos tetapi juga menyangkut pola pikir, konsep, serta perilaku

dari sekelompok orang.

Suami pada masyarakat Manggarai mengamini bahwa perkawinan ideal

berarti perkawinan yang memiliki tujuan, syarat, dan sifat tertentu. Seperti pada

subbab hasil, analisis, dan pembahasan tertuang bahwa pada dasarnya menurut

suami pada masyarakat Manggarai bahwa perkawinan itu memiliki tujuan yang

mulia sekali. Perkawinan bertujuan untuk membangun hubungan kekerabatan serta

meneruskan keturunan. Sifat perkawinan masyarakat Manggarai juga sangat baik.

Sifatnya yang monogami menjadikan perkawinan itu diakui sebagai prosesi yang

akan meligitimasi lembaga yang sakral (keluarga). Syarat perkawinan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

70

Manggarai juga memiliki fungsi yang sangat baik. Syarat perkawinan masyarakat

Manggarai yaitu dengan membayar paca. Paca ini pada dasarnya untuk mengikat

hubungan kekerabatan antara keluarga besar dari orang-orang yang hendak

menikah. Suami di Manggarai memiliki idealisme perkawinan seperti ini karena

budaya perkawinan mereka mengandung nilai demikian.

Suami pada masyarakat Manggarai sebagai kelompok berbudaya tidak

luput dari proses interaksi dengan lingkungannya. Proses ini disebut pengalaman

hidup manusia. Suami di Manggarai; yang sudah memiliki idealisme atas

perkawinan, berinteraksi secara intens dengan tradisi perkawinannya. Mereka

terlibat langsung di dalam fenomena-fenomena perkawinan sehingga mereka

merasakan beberapa hal sebagai refleksi. Refleksi-refleksi ini membentuk satu

idea baru tentang perkawinan. Perkawinan dimaknai sebagai beban, tantangan,

penderitaan, perjuangan, kesulitan, dan kesengsaraan.

Pemaknaan suami di Manggarai seperti ini berangkat dari interaksi antara

gambaran serta harapan mereka tentang perkawinan yang tidak sesuai dengan

realitasnya. Relasi yang tidak singkron antara tujuan, sifat, syarat, dan yang

dirasakan masyarakat Manggarai mendorong pemaknaan yang berkonotasi negatif

pada suami di Manggarai pada saat ini muncul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

71

L. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang

terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti adalah seorang peneliti pemula, sehingga baik dari segi pengalaman,

teori maupaun praktik di lapangan masih belum maksimal dan sangat terbatas.

Tujuan

Perkawinan

- Monogami dan

sakral.

- Mempersatukan

kedua keluarga

besar.

- Meneruskanketur

unan.

Dirasakan

Syarat

Sifat

- Beban

- Tantangan

- Perjuangan

- Penderitaan

- Kesulitan

- kesengsaraan

- Membayar paca.

- Kematangan

fisik.

- Kematangan

psikologis.

- Pendidikan

sebagai tolok ukur.

- Pengadaan pesta

perkawinan.

- Persaingan kelas

sosial.

Masy. Manggarai

Suami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

72

2. Terbatasnya waktu penelitian akibat dari jarak lokasi penelititan dan tempat

tinggal peneliti, sehingga memungkinkan data yang diperoleh dalam penelitian

ini masih kurang sempurna dan kurang mendalam.

3. Instrumen penelitian disusun oleh peneliti sendiri, sehingga tidak menutup

kemungkinan masih terdapat kesalahan dalam penyusunannya.

4. Penelitian yang serupa atau relevan di Manggarai sangat terbatas sehingga

peneliti kesulitan dalam melakukan review penelititan sebelumnya sebagai

pembanding.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini menemukan beberapa tesis penting. Tesis pertama yaitu

perkawinan dimaknai sebagai beban yang memberatkan, kesengsaraan,

perjuangan; konteks pelunasan utang, dan beberapa makna lain. Pemaknaan ini

mengacu pada satu kesimpulan umum yaitu perkawinan itu tidak mengenakkan.

Paca menjadi hal utama yang melatarbelakangi pemaknaan demikian. Paca

merupakan seserahan dalam tradisi perkawinan Masyarakat Manggarai; dulunya

yang menjadi seserahan adalah hewan, tanah, dan kain adat tetapi sekarang sudah

menggunakan uang. Perkawinan di Manggarai tidak mengenakkan karena

penggunaan uang pada tradisi paca yang sangat fantastis bergerak dari puluhan

hingga ratusan juta rupiah.

Berakar pada kesadaran Heidegger akan kenampakkan makna, peneliti tidak

berhenti pada kenampakan nyata dari makna perkawinan yang diungkapkan

informan. Peneliti berusaha menelusuri kembali data penelitian dengan beberapa

panduan peneliti dan ilmuwan sebelumnya. Temuan megungkapkan penetapan

paca tidak dilakukan sepihak melainkan melalui perundingan keluarga besar.

Kesadaran ini pulalah yang mengantar peneliti menuju tesis kedua yaitu

perkawinan dimaknai sebagai ajang unjuk gengsi; prestise. Dengan demikian

ditemukan bahwa persoalan utama pada kenampakkan makna sebagai perkawinan

yang tidak mengenakkan adalah persoalan gengsi atau harga diri (pride).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

74

B. Saran

Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya, bahwasannya penelitian ini

belumlah sempurna dan bukanlah kebenaran absolut. Perlu ada pengembangan

dan penelitian lebih dalam lagi dari penelitian selanjutnya untuk mendekati kata

kebenaran. Selain itu peneliti juga memberi saran kepada masyarakat Manggarai

agar mereka mampu memilah secara bijak dalam menanggapi pasang dan

surutnya tradisi perkawinan mereka. Bagi pemerintah, peneliti menyarankan

untuk membantu masyarakatnya dalam meluruskan kembali tradisi perkawinan

mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

75

DAFTAR PUSTAKA

Adian, D.G. (2002). Berfilsafat Tanpa Sabuk Pengaman. Dalam Rabinow, P.,

Pengetahuan dan Metode: Karya-Karya Penting Michel Foucault,

Yogyakarta : Jalasutra.

Alasuutari, Pertti. (1995). Researching Culture: Qualitative Method and Cultural

Studies. University of London: Sage pub. Ltd.

Bagul, A. (1996). Kebudayaan Manggarai: Sebagai Salah Satu Khasanah

Kebudayaan Nasional. Surabaya: Ubhara Press.

Bertens, K. (1981). Filsafat Barat dalam Abad XX. Jakarta: PT. Gramedia.

BKPM. (2015). Demografis Masyarakat Manggarai. diunduh dari

(http://regionalinvestment.bkpm.go.id/).

Chaniago, A. Y. S. (2002). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka

Setia

Chen, Martin (Ed.). (2012). Iman, Budaya, dan Pergumulan Sosial: Refleksi

Yubileum 100 Tahun Gereja Katolik Manggarai. Jakarta: Obor.

Creswell, J. W. (1998). Qualitative Inquiry And Research Design: Choosing

Among Five Traditions. London: SAGE Publications.

Departemen Hukum dan Ham (2004).Undang-Undang No 23 tahun 2004 tentang

Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT), Jakarta:

Depdagri.

Driyarkara, N., Sudiarja (ed.). (2006). Karya lengkap Driyarkara: Esai-Esai

Filsafat Pemikir yang Terlibat Penuh dalam Perjuangan Bangsanya.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Geertz, Clifford. (1973). The Interpretation of Culture. New York: Basic.

Gordon, J.H. (1975). The Manggarai: Economic and Social Transformation in an

Eastern Indonesia Society. Cambridge: Massachusets.

Hamersma, Harry. (1983). Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern. Jakarta:

Gramedia.

Hornby, A.A.S., Gatenby, M.E. V., Wakefield, M. (1957). The Advanced

Learner` s. Dictionary of Current English. London: University Press.

Husserl, Edmund. (1990).On the Phenomenology of the Consciousness of Internal

Time, Trans. J.B. Brough, (Collected Works IV). Dordrecht: Kluwer.

Ihromi, T. O. (2006). Pokok-pokok Antropologi Budaya, Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Jilung, P.P. Supardi.(2013). Harga Seorang Perempuan Manggarai dan Keadilan

Gender. www.kompasiana.com. Diunduh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

76

(http://sosbud.kompasiana.com/2013/05/15/harga-seorang-perempuan-

manggarai-dan-keadilan-gender-560653.html).

Kabalmay. (2002). Designing Qualitatitative Research. London: Sage

Publication.

KBBI.(2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diunduh dari

http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php.

Keesing, F. M. dan R. M. Keesing. (1971). New Perspectives in Cultural

Anthropology: Culture and People Some Basic Concept. New

York: Holt, Rinehart and Winston.

Litbang SMERU. (2014). Tantangan Pembangunan di NTT, (Buletin SMERU).

Diunduh dari (http://dokumen.tips/documents/buletin-smeru-tantangan-

pembangunan-di-ntt.html).

Little, J., Stephen, W., dan Karen A. F., (2009).Theories of Human

Communication (Edisi Sembilan). Jakarta: Salemba Humanika.

Littlejohn dan Foss.(1962). Ideas: General Introduction to Pure

Phenomenology(pemikiran Edmund Husserl).

Marut, U.D. (2008). Studi Tentang Aspek Sosial Ekonomi dan BudayaSerta

Kaitannya dengan Masalah Gizi Kurang di Kabupaten Manggarai, Nusa

Tenggara Timur (Skripsi sarjana tidak diterbitkan). Institut Pertanian

Bogor, Bogor, Indonesia.

Muhajir, Noeng. (1989). Metodologi Penelitian Kualitatif: Telaah Positivistik,

Rasionalistik, dan Fenomenologik. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Nggoro, A. M. (2006). Budaya Manggarai: Selayang Pandang. Ende: Nusa Indah.

O’Collins, Gerald. (1996). Kamus Theologi. Yogyakarta: Kanisius.

Pahun, chelus. (2012). “Belis” antara Neo-trafficking atau Human

Awardsdiunduh dari (http://sosbud.kompasiana.com/2012/10/25/belis-di-

manggarai-flores-barat-504084.html).

Palmer dan Richard E. (2005).Interpratation Theory in Schleirmacher, Dilthey,

Heidegger, and Gadamer, (terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Parker, Ian. (2005). Penelitian Radikal: Penelitian Kualitatif, (terjemahan).

Yogyakarta:Penerbit ANDI.

PEMKAB Manggarai (2014). Data Kependudukan Manggarai. Diunduh dari

(http://www.manggarai.go.id/.).

Poerwadarminta, W.J.S. (1994). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Poerwandari, E. Kristi. (1998). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Universitas

Terbuka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

77

Poespoprodjo, W dan Gilarso,Ek. T. (1999). Logika Ilmu Menalar: Dasar-Dasar

Berpikir Tertib, Logis, Kritis, Analitis, Dialektis. Jakarta: Pustaka Grafika

Kita.

Riyanto, Bambang. (2001).The Ontological Fondation of Dasein.

Majalah Filsafat DriyarkaraVol.2Thn. XXV.

Simbolon, Pormadi. (2008). Makna Perkawinan Berbagai Agama, (artikel tidak

diterbitkan). Diunduh dari

(https://pormadi.wordpress.com/2008/05/10/makna-perkawinan-dalam-

berbagai-agama/).

Smith, W. David. (2007). Husserl. London: Routledge

Spiegelberg, H. (1994). The Phenomenological Movement: A historical

Introduction. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.

Spradley, J. P. (1997). Metode Etnografi. Yogyakarta: PT tiara Wacana.

Suseno, F. M., Wibowo, I.,&Herry-Priyono, B.,(2006). Sesudah Filsafat: Esai-

Esai untuk Franz Magnis-Suseno. Yogyakarta: Kanisius.

Toda, D. M. (1999). Manggarai Mencari Pencerahan Historiografi. Ende: Nusa

Indah.

Tong, Rosemarie Putnam. 2008. Feminist Thought. Yogyakarta: Jalasutra.

Tunardy, Wibowo. (2012). Hukum perkawinan. Jurnal Hukum. Diunduh dari

(http://www.jurnalhukum.com/asas-asas-perjanjian/).

Wahyuningsih, Hepi. (2012). Model Psikologis Kualitas Perkawinan Pasangan

Suami Istri (Disertasi tidak diterbitkan). Universitas Gajah Mada,

Yogyakarta, Indonesia.

Walgito, B. (2000). Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Edisi kedua.

Yogyakarta. Penerbit ANDI.

Wattimena, R. A. A. (2008).Fenomenologi Ontologi di dalamPemikiran Martin

Heidegger, (artikel). Diunduh dari

(https://rumahfilsafat.com/2009/09/02/fenomenologi-ontologi-martin-

heidegger/).

Watloly, Aholiab. (2001). Tanggung Jawab Pengetahuan Mempertimbangkan

Epistimologi secara Kultural. Yogyakarta: Kanisius.

(A, wawancara, 25 Juli, 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

78

Lapiran 1:KISI-KISI PERTANYAAN PENELITIAN

No. Konstruk yang

digali

Petanyaan-pertanyaan keterangan

1. Biografi 1. Siapa nama lengkap

anda?

2. Usia anda berapa saat

ini?

3. Apkah anda sudah

menikah atau belum?

Ditanyakan

seperlunya sekalian

sebagai raport awal.

2. Pengalaman akan

fenomena

1. Apa pengalaman anda

dengan perkawinan di

manggarai?

Dikembangkan di

lapangan sesuai

dengan kebutuhan

penelitian.

3. Perasaan akan

pengalaman

1. Apa perasaan anda

dengan pengalaman

tersebut?

Dikembangkan di

lapangan sesuai

dengan kebutuhan

penelitian.

4. Makna fenomena 1. Apa makna perkawinan

bagi anda?

2. Mengapa anda

memaknai perkawinan

manggarai seperti itu?

Dikembangkan di

lapangan sesuai

dengan kebutuhan

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

79

Lampiran 2: FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Judul : MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA

MASYARAKAT MANGGARAI.

Nama peneliti : YOHANES EFREMI NGABUR

Nim : 109114101

Peneliti adalah mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna dan dinamika perkawinan

bagi suami pada masyarakat Manggarai. Penelitian ini merupakan salah satu

syarat untuk mendapat gelar sarjana pada fakultas psikologi Universitas Sanata

Dharma. Peneliti mengharapkan partisipasi saudara dalam memberikan jawaban

atas wawancara sesuai dengan pendapat saudara. Peneliti akan menjamin

kerahasiaan identitas dan jawaban ssaudara, informasi yang saudara berikan hanya

akan digunakan sebagai data penelitian. Kesediaansaudara dalam penelitian ini

bersifat sukarela, saudara bebas menerima menjadi informan penelitian atau

menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika saudara bersedia menjadi informan,

silahkan menandatangani surat persetujuan ini pada tempat yang telah disediakan

dibawah ini sebagai bukti saudara bersedia menjadi informan pada penelitian ini.

Nama (inisial):

Tanda tangan :

Terimakasih atas partisipasisaudara dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

80

Lampiran 3:

Responden : Fabianus Sebatu Tanggal: 5 Februari 2015

Usia : 31 tahun Tempat: Rumah Responden

Jenis Kelamin : Laki-laki

Wawancara ke : 1

No. Pertanyaan/Pernyataan Tema

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

T

J

T

J

T

J

T

J

Jadi begini pak, saya ke sini lagi dalam rangka

tugas kuliah dari kampus. Jadi saya memilih

untuk mengangkat tema tentang perkawinan.

Terutama perkawinan masyarakat Desa di

Manggarai. Nah, yang mau saya lihat itu

bagaimana pemaknaan masyarakat di sini

tentang perkawinan. Jadi saya bertanya ke siapa

saja yang bersedia mau berbagi dengan saya

tentang makna perkawinan bagi mereka.

Kebetulan bapak juga mau berbagi dengan saya.

Jadi mungkin kita bisa mulai saja.

Iya boleh, ini bukan pertanyaan seperti

pertanyaan dari hakim kan? (sembari tertawa

lepas)

hahaha tidak tidak..

Oke silahkan...

Baik, menurut bapak kira-kira makna

perkawinan itu sendiri apa?

Bukan tentang pernikahan tetapi perkawinan e?

Iyo..

Ha’a..perkawinan bila dilihat dari sisi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

81

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

berbeda atau pandangan yang berbeda

sebenarnya bisa diarahkan ke makna yang paling

baik (sembari condongkan badan ke depan dan

menatap saya dalam. Kedua tangannya

dikaitkan di depan perutnya). Makna yang

paling baik ini maksudnya begini, jadi setiap

orang orang itu kan ketika ingin memasuki ke

tahap kehidupan yang baru orang akan berjuang

tentunya (jari telunjuknya menunjuk ke arah

lantai dan saat itu kepalanya angguk-angguk).

(lalu kemudian dengan menyandarkan badannya

pada sandaran kursi dan kedua tangannya

diletakan pada sandaran pinggir kursi,

kemudian dia melanjutkan pembicaraaan)

Berjuang dengan segala daya upayanya supaya

e...perkawinan itu berjalan dengan baiklah,

meriah, dan lain-lain sebagainya. Jadi orang

dengan segala kemampuannya entah dengan

melibatkan orang lain (menggereakkan tangan

ke arah kanan luarnya) atau dengan

perjuangannya sendiri (Sambil mengeluskan

dadanya sendiri) intinya bahwa dia begitu getol

untuk memperjuangkan. Dan pada akhirnya

tentu bahwa yang dicapai ialah ingin mencari

kebahagiaan bersama kedua belah pihak. Nah

kebahagiaan ini tentulah melibatkan banyak

aspek. Salah satunya misalnya dukungan.

Dukungan dari keluarga entah keluarga yang

paling dekat, kenalan atau siapa pun yang dirasa

terkait dengan hal itu. Namun kadang kala orang

terbebani gara-gara dengan beban yang begitu

Perjuangan dibutuhkan

untuk memasuki

kehidupan yang baru.

Semua upaya

dikerahkan untuk

memperjuangkan

perkawinan.

Tujuan dari perkawinan

adalah pencarian akan

Dukungan menjadi

tonggak utama dalam

pencapaian

kebahagiaan.

Kebahagiaan itu sendiri

merupakan beban

karena membutuhkan

biaya yang banyak.

Perkawinan merupakan

beban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

82

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

tinggi dengan segala macam anggarannya.

Sehingga perkawinan itu hanya sesaat boleh

dikatakan membahagiakan. Tapi bisa kemudian

orang jatuh karena e...masuk pada pada sebuah

perjuangan bahwa orang boleh menikah tetapi

menjadi sebuah beban selanjutnya. Beban

misalnya katakanlah dalam kebiasaan –

kebiasaan yang ada bahwa orang bisa pinjam

sana-sini untuk melangsungkan segala-galanya

supaya dikesankan diberi kesan bahwa meriah

megah banyak orang datang tamu diundang

pegawai-pegawai besar dan sebagainya. Itukan

lebih mementingkan aspek kemeriahan. Tapi

dibalik itu sebenarnya dalam hati terdalam orang

mungkin akan merasa terbebani dengan bahwa

kendati pun pesta telah usai pernikahan sudah

dilaksanakan tapi orang terbebani dengan beban

dari segi material lah dari segala tanggung jawab

yang lain itu bisa jadi sebuah beban

(menganggukkan kepalanya beberapa kali).

Nah, solusinya mungkin begini, ini hanya

tawaran bahwa mungkin ada sebuah pilihan lain

bahwa perkawinan itu tidak memberatkan kedua

belah pihak atau keluarga-keluarga yang terkait

misalnya tidak mesti dengan pesta besar-besaran

cukuplah misalnya dengan mengundang

keluarga dan kenalan semacam makan bersama

begitu kan sehingga sebagian dari dana yang

disediakan bisa untuk keluarga yang baru atau

melangsungkan kegiatan yang lain dari sebuah

keluarga karena bagaimana pun juga kan

Perkawinan dijadikan

beban karena biaya

yang tinggi untuk

menunjukkan status

sosial.

Tuntutan perkawinan

yang fantastis membuat

yang bersangkutan

terbebani.

Prosesi perkawinan

yang rumit dan

menuntut akan

kemeriahan itu

memberatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

T

J

pernikahan itu tidak hanya dilihat hanya untuk

aksidental yang sifat perkawinan yang hanya

pada saat yang tertentu saja tetapi perjuangan

yang ke depannya itu yang lebih dan disitulah

tuntutan yang paling paling mendalam. Begitu

bos (menatap saya dan kemudian tersenyum).

Kemudian pembicaraan kami terpotong sebentar

karena ada yang menyuguhkan minuman kopi.

Saya mengucapkan terima kasih ke ibu paruh

baya itu lalu saya melanjutkan dengan bertanya.

mmm...itu ehm bagi bapak tentang makna

perkawinan. Saya tertarik dengan pernyataan tadi

bahwa e ehm...kebanyakan orang kita itu

aa..orang di sini lebih pada kemeriahan sesaat,

bahwa e mereka menilai bahwa pernikahan itu

adalah sesuatu yang meriah. Tetapi sebenarnya

itu meriah sesaat gitu. Kemudian berikutnya

seperti yang diceritakan tadi. Kira-kira e

mungkin bisa bapak memberikan beberapa

contoh begitu maksudnya contoh yang paling

konkrit karena bagi saya tadi seperti saya hanya

mendengarkan bahwa itu mungkin asumsi dari

bapak sendiri begitu.

Oke..a persisnya tidak di sini tetapi di tempat

lain yang berdasarkan cerita orang yang tinggal

di situ dan memang dan ikut terlibat di dalam itu.

(dia tertawa lepas dan mempersilahkan saya

untuk minum kopi yang sudah disuguhkan

sembari dia mengambil gelas kopinya dan

menyeruput sedikit demi sedikit sambil meniup

uapnya. Saya juga ikut tertawa dan minum.

Tuntutan akan

mengurangi

keharmonisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

84

115

116

117

118

119

120

121

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

J

Kemudian dia lanjut membicarakan

pernyataannya tadi.

Jadi begini eee (sambil dahinya dikerutkan dan

melihat ke atap rumah kemudian dia kembali

menatap saya). waktu pesta memang semuanya

meriah tetapi setelah terjadinya pesta itu

kemudian banyak omongan yang terkait dengan

minusnya anggaran sehingga sebagiannya

ditutup oleh keluarga mempelai wanita dan itu

kan ada sebuah paksaan. Sementara uang atau

stok duit yang dibawa oleh pihak lelaki jauh di

bawah dari yang dianggarkan atau dengan kata

lain bahwa minus begitulah kan. Sehingga mau

tidak mau untunglah bahwa kelaurga wanita

memiliki dana yang cukup. Tetapi kemudian

menjadi sebuah rasa malu si pihak lelaki karena

ada omongan tidak enak dari belakang dari

keluarga pihak wanita kepada si pihak laki. Nah,

di sini kan bahwa orang terlalu menginginkan

yang mewah meriah tetapi tidak dipikirkan

bagaimana orang berjuang untuk mendapatkan

uang sejumlah yang yang di pikirkan itu atau

tidak dipikirkan bahwa e uang sebanyak itu

sangat susah dicari. Orang boleh dapat tetapi

dengan pinjam sana-sini tapi sesudah itu kan

orang harus berjuang untuk melunasinya dan lain

sebagainya sehingga perkawinan sebenarnya

tidak lebih mementingkan yang sifatnya

aksidental atau kemegahan sesaat tetapi ;lebih

memikirkan seharusnya bagaimana keluarga

baru ini harus dibangun pernikahan ini harus

Perkawinan dijadikan

beban prestise.

Tuntutan perkawinan

yang tinggi

mewajibkan

perjuangan yang lebih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

85

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

T

J

membangun sebuah keluarga yang sungguh-

sungguh mapan ke depan. Begitu (sambil

mengambil gelas kopi yang ada di meja dan

memegangnya dan dia lanjut bercerita).

Sehingga tidak boleh menjadi sebuah beban

harusnya melegakan melegakan ini tidak hanya

pada peristiwa perkawinan itu semata tetapi juga

ke depannya dari sebuah keluarga begitu

(kemudian dia meminum kopinya dua tegukan

dan menempatkan lagi di meja).

Aa kemudian yang menjadi pertanyaaan lanjutan

dari saya e mungkin bapak kan tau to tapi saya

kan belum belum terlalu tau soal itu. Kira-kira

misalnya tadi kan ada tentang pernikahan. Saya

tangkap ada singgung tentang pendanaan gitu.

Kira-kira sistem pendanaan sistem pendanaan

untuk perkawinan manggarai itu seperti apa gitu,

mungkin bisa dijelaskan.

Kalau (sembari mengatur lagi posisi duduknya

dengan berdiri setengah jongkok dan duduk lagi

dengan posisi menyenderkan badan pada

sandaran kursi) selama ini kan kita harus

dibedakan dengan. Ada memang yang dengan

kesepakatan keluarga menjadi lebih penting di

situ sehingga selain melibatkan uang yang

terkumpul kira-kira berapa banyak juga

kebersamaan di situ kan lebih ditekankan di situ.

Itu sangat variatif sifatnya dalam artian begini

ada memang yang a keluarganya menyerahkan

semuanya pada si pengantin laki-laki bahwa e

sepenuhnya urusan ini soal pendanaan itu

Perkawinan bukannya

melegahkan tetapi

membebankan.

Segala bentuk

pendanaan perkawinan

dibebankan pada

keluarga pria tetapi

lebih dibebankan

adalah si pengantin

pria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

86

179

180

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

209

T

J

tergantung pada pihak pengantin yang lain hanya

membantu yang sifatnya tak seberapalah dalam

artian bahwa kalau harapkan bantuan dari pihak

keluarga tidak begitu cukup mau tidak mau yang

menjadi pihak pengantin yang paling

dikedepankan untuk menanggung semuanya itu.

(dia menatap ke arah pintu sambil berbicara)

Sehingga harus dibedakan dengan ritual adat

yang lain kan misalnya ada pengumpulan dana

dari keluarga-keluarga dekat kalau nikah bisa

diajak juga tapi utamanya itu lebih menekankan

si pihak lelaki atau keluarga atau pengantin laki-

laki untuk mendanai semua itu. Begitu (sambil

menatap saya). (sembari dia membungkukan

badan dan menatapp saya dengan dalam dia

berujar) Sehingga mau tidak mau memang

bahwa kalau seseorang ingin menikah dia harus

memiliki kesiapan yang matang baik dari segi e

keuangan bukan hanya dari banyak hal yang

harus dipertimbangkan. (dia menyandarkan

badannya ke arah kiri dan tangan kirinya jadi

tumpuan) tadi dari segi psikologis bahwa sudah

siap atau tidak untuk menikah untuk hidup

berkeluarga untuk perkawinan dan lain

sebagainya. Dari segi dananya juga tidak bisa

tidak bahwa semuanya harus disiapkan dengan

baik.

Mmm berarti harus adanya kemapanan secara e

material secara e pokoknya dari semua aspeklah.

Karena itu bukan hanya peristiwa yang yang

begitu saja dibuat tapi harus dilihat bahwa

Perkawinan menjadi

beban moril bagi

pengantin pria.

Perkawinan

membutuhkan kesiapan

yang matang baik

materi maupun

psikologis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

87

210

211

212

213

214

215

216

217

218

229

220

221

222

223

224

225

226

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

240

T

J

peristiwa yang sangat penting dalam e dalam

tahap sebuah kehidupan. Jadi begitu. (kemudian

dia mengambilkan gelas kopi dan meminumnya

lagi setelah itu dia meletakkan kembali gelasnya

pada meja)

Mungkin bapak tahu maksudnya ehm

berdasarkan cerita-cerita sebelumnya begitu e

kira-kira dari dulu sistem apa yang misalnya kan

tadi untuk biaya pernikahan. Kalau yang

sekarang dengan yang dulu apakah ada

perbedaannya begitu. Maksudnya dari cerita

yang dulu-dulu sama realitas yang terjadi saat

ini.

(dia menarik napas dalam dan mulai berbicara

dengan mengerutkan dahinya sebentar) Kalau

dulu misalnya urusan pernikahan itu kan

misalnya ini hanya ss (dia tetap mengernyitkan

dahinya sambil mendongak sebentar lalu

meneruskan pembicaraanya) tidak untuk berlaku

umum, tidak berlaku umum tapi kesan saya ada

perubahan misalnya perbandingan dengan

sekarang bahwa dulu misalnya e yang penting si

lelaki sudah siap dari segi kemauanya untuk

menikah atau untuk a mencari pasangan hidup.

Soal segala dana dan segala persiapannya itu

semua tanggung jawab orang tua. Aam (dia

menoleh ke kiri sementara badannya tetap

disandarkan ke arah kiri) sehingga ada yang

memang hanya ya semacam hanya fisiknya saja

dia hanya karena adanya bahwa saya dari segi

fisik sudah boleh dan sudah layak untuk itu.

Perkawinan tahap

penting dalam

kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

88

241

242

243

244

245

246

247

248

249

250

251

252

253

254

255

256

257

258

259

260

261

262

263

264

265

266

267

268

269

270

271

T

J

Tetapi soal yang lain orang tua yang urusi

sehingga ada juga ada yang mengatakan bahwa

emang orang ini hanya siap fisiknya saja

sedangkan yang lain-lainya sama sekali tidak

dan memang pernah terjadi begitulah. (kemudian

dia menutup matanya lalu menatap saya) Nah

kalau sekarang orang tidak lagi terkurung dengan

hal itu kalau misalnya (dia mengambil gelas

kopinya dan memindahkannya) seseorang ingin

mencari pasangan hidupnya untuk menikah atau

kawin dengan calon atau pasangannya sendiri dia

harus matang dari segi persiapannya. Segala

macam hal harus dipertimbangkan segala macam

aspek yang terkait dengan itu itu pun harus di

dilihat juga. Karena kesiapan dirinya entah dari

persiapan fisik maupun dari segi kematangan

dari segi persiapan pendanaan itu juga harus

disiapkan dengan baik dan bisa dilihat atau tidak

bisa dianggap sepele begitu saja. Begitu (sambil

menunjukkan jari telunjuknya ke saya).

e..mungkin bisa bapak jelaskan lebih tepatnya

menyimpulkan pernikahan di manggarai itu saat

ini seperti apa sebenarnya.

Pernikahan di Manggarai umumnya bahwa

inikan tujuannya untuk mempersatukan

(tangannya digenggam sambil digoyang-

goyangkan) ke dua keluarga yang bersangkutan.

(sambil membuka genggaman tangannya) nah,

persatuan ini bukan hanya dari segi

pengantinnya saja tetapi seluruh keluarga dari

kedua belah pihak dan untuk mencapai ke tahap

Pernikahan merupakan

sesuatu yang

memberatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

89

272

273

274

275

276

277

278

279

280

281

282

283

284

285

286

287

288

289

290

291

292

293

294

295

296

297

298

299

300

301

302

itu orang harus mempersiapkan diri dengan baik

persiapan dari segi emosional kemudian

kematangan e dari segi fisiknya kemudian juga

sanggup untuk e membiayai atau mendanai

seluruh peristiwa yang akan dihadapi sekurang-

kurangnya kalau pun dia tidak sepenuhnya tapi

paling tidak sebagian besar haruslah untuk itu.

(dia mengatur posisi duduknya lagi dengan

posisi menyandarkan badannya pada sisi kiri

kursi sambil menyorongkan kakinya ke depan

dan melipatnya). Dan itu memang sebuah

tantangan besar bagi seorang yang hendak untuk

masuk ke ranah dan tahap perkawinan. Begitu.

Dan dalam kebiasaan manggarai atau adat kita

bahwa perkawinan sebelum sampai ke sana kan

tentu ada ritual adat yang yang harus di jalani.

Tentu melibatkan orang tua dan kedua belah

pihak untuk melancarkan proses itu. Begitu.

Pada intinya kalau pernikahan mau dilihat lebih

baik intinya bahwa orang tidak boleh dibebani.

Tidak boleh memberatkan tidak boleh kemudian

menjadi sebuah persoalan yang merumitkan

pasangan itu atau si pengantin yang akan

menikah itu. Begitu (kemudian dia mengambil

gelas kopinya dan lanjut meminum lagi.

Sementara itu ibu yang antarkan kopi tadi

datang lagi dan membawa jagung rebus dan

mempersilahkan kami makan. Lalu dia

menawarkan saya kopi lagi tapi saya

memutuskan untuk tidak menerima tawarannya.

Bapak Fabi yang menjadi narasumber saya juga

Pernikahan bertujuan

untuk menyatukan

keluarga besar dua

belah pihak.

Pernikahan merupakan

beban yang besar.

Pernikahan merupakan

tantangan besar bagi

pria Manggarai.

Sifat ritual perkawinan

manggarai memaksa.

Orang tua berperan

dalam perkawinan

masyarakat manggarai.

Perkawinan merupakan

beban.

Perkawinan di

Manggarai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

90

303

304

305

306

307

308

309

310

311

312

313

314

315

316

317

318

319

320

321

322

323

324

325

326

327

328

329

330

331

332

333

T

J

T

J

T

J

tersenyum dan meyakinkan saya tidak perlu

malu-malu kalau mau menambah kopi tapi saya

tetap tidak mau karena memang saya tidak

terlalu suka dengan kopi). Kemudian saya

lanjutkan dengan pertanyaan ke bapak Fabi.

Ehm..saya mencoba mereview lagi dari cerita

bapak tadi. Berarti sebenarnya yang bapak lihat

dari pengalamannya bapak selama berada di Sini

pernikahan di Manggarai itu makin ke sini

berarti makin membebankan dan bahkan beban

ini menjadi tantangan besar bagi keluarga-

keluarga baru yang ada di Sini. Seperti itu.

Kecuali kalau misalnya e orang sudah sangat

mapan (sambil dia menggeserkan piringan

jagung rebus tadi mendekat ke saya).

Nah, maaf saya potong. Bicara soal mapan.

Apakah orang di sini sudah dikatakan mapan?

Ah bahkan jauh di bawah mapan anak (saat itu

dia sambil mengambil jagung satu)

oh..terus lanjutkan yang tadi.

(Sambil mengunyah jagungnya dia mulai

pembicaraaan) ham tapi kalo misalnya kan kita

bisa melihat dari situasi sehari-hari orang-orang

atau siapa saja lah yang akan melangsungkan

ritual perkawinan itu kan dia harus sadari bahwa

sejauh mana kemampuan saya. Misalnya kalau

pun orang sudah menyadari sudah siap segala-

galanya tidak jadi masalah. Tapi praktisnya kan

tidak pernah setelah selesai melakukan ritual

perkawinan semuanya juga ikut selesai pasti ada

cerita-cerita yang tidak mengenakan.

memberatkan dan

rumit.

Masyarakat manggarai

belum mapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

91

334

335

336

337

338

339

340

341

342

343

344

345

346

347

348

349

350

351

352

353

354

355

356

357

358

359

360

361

362

363

364

T

J

Kebanyakan yang saya lihat atau pengalamannya

saya dengar dan saya alami lah bahwa kalau

keluarga memang cukup mampu mendanai no

problem tapi kalau seandainya misalnya keluarga

yang pas-pasan saja atau menengah ke bawah

memang akan menjadi sebuah cerita yang amm

cenderung untuk menjelekan begitu. Misalnya

(sambil melihat ke atap rumah sebentar lalu

kembali menatap saya) ah persiapan tidak

matang lah duitnya tidak cukup lah segala

macam nah begitu kan menjadi sebuah beban.

Beban karena selain meninggalkan cerita buruk

juga bisa jadi menjadi kenangan pahit bagi

keluarga lelaki kalau memang sungguh-sunggu

tidak mencukupi dana yang disediakan untuk itu.

Artinya kan begini terlalu besar keinginan begitu

lah kan ya tapi real yang terjadi kan artinya

minus sebenarnya. Ini kan menimbulkan cerita

yang kurang enak. Menjadi sebuah beban iya

beban sebetulnya. (lalu diam sesaat dan saya

menyimpulkan dan kembali bertanya).

Berarti sebetulnya bahwa perkawinan di

manggarai sudah menggunakan sistem

perekonomian yang modern dan cenderung

menganut pada arus atau aliran konsumerisme.

Iya memang selalu ke situ kan arahnya kan.

Kalau orang mau berpesta secara meriah itu kan

harus dilihat dari segi pendanaan kan? Dan di

situ letak yang menjadi bebannya. Beda kalau

orangnya sudah mapan di situ memang tidak

akan menjadi sumber masalah karena tidak ada

Ritus perkawinan

menyisakan cerita

buruk.

Perkawinan sangat

membebani.

Perbedaan antara

keinginan dan kondisi

real menjadi beban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

92

365

366

367

368

369

370

371

372

373

374

375

376

373

378

379

380

381

382

383

384

385

386

387

388

389

390

391

392

393

394

395

T

J

T

yang dipusingkan ya kan? Uang banyak segala

macam iya kan bisa atasi semua kebutuhan untuk

melangsungkan ritual pernikahan tersebut.

Kemudian saya mau bertanya lanjut pak.

Sayakan tidak terlalu tahu tentang situasi

perkawinan di Manggarai saat ini bahkan dari

dulu-dulu saya tidak tahu persis gitu. Nah, dari

diskusi kita dari tadi sepertinya ada semacam

pemberian sejumlah dana dari pihak pria pada

pihak perempuan. Kira-kira apakah ada

standarisasi untuk uang pernikahan itu atau

tidak. (saat saya mengajukan pertanyaan dan

memberikan sedikit kesimpulan atas jawabannya

bapak nara sumber menyimpan tongkol

jagungny di meja dan kembali meminum

kopinya.)

Oke. Status sosial di Manggarai sangat

berpengaruh dalam artian kita bisa melihat siapa

si wanita apa title-nya (saat ini dia senyum) dan

kita bisa menentukan atau orang sudah bisa

mencapai target kalau statusnya si perempuan

begini maka sekitar beginilah biayanya. Dan itu

biasanya dua puluh juta dua puluh lima juta atau

bahkan jauh lebih tinggi dari angka yang saya

sebutkan. Apalagi kalau misalnya si wanita lebih

tinggi lagi dia punya ini kan status sosialnya

pasti lebih mahal lagi biayanya. Tapi kalo

misalnya orang yang sederhana saja atau orang-

orang yang dikampung macam kita di sini

biasanya tidak sampai sebanyak itu biayanya.

Berarti yang menjadi tolok ukur untuk ongkos

Ritual perkawinan yang

membutuhkan dana

besar menjadi beban.

Pendanaan perkawinan

di manggarai sangat

dipengaruhi oleh status

sosial wanita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

93

396

397

398

399

400

401

402

403

404

405

406

407

408

409

410

411

412

413

414

415

416

417

418

419

420

421

422

423

424

425

426

J

T

J

T

J

perkawinan di Manggarai itu bukan berdasarkan

kelas sosial si orang tuanya tetapi lebih ke kelas

sosial si perempuan ynag bersangkutan tersebut.

Sebenarnya bisa berpengaruh kedua-duanya tapi

yang lebih dominan atau lebih mencolok itu

wanitanya. (dia menyandarkan badannya ke

belakang) sehingga walaupun orang tuanya dia

itu tidak begitu jelas tapi dari segi anaknya bisa

dilihat bahwa oh kalau anak saya begini maka

nanti uang ininya oh harus setinggi langit.

Macam itu lah ya kan.

Berarti status sosial sangat menentukan juga

Bahkan ya menentukan kalo boleh dikata itu

penentuan tarif kalau boleh dikatakan kasar

hahaha tarif atau uang lah begitu kan (lalu dia

tertawa dan sambil melihat ke arah pintu depan

rumahnya). Bukan hanya bukan serta merta

cuman untuk a saat nikah bukan untuk

kebutuhan lain juga bahkan patokan itu juga

sangat penting dan tidak bisa dihindari.

Mmm berarti uang yang diperbincangkan dari

tadi bukan hanya uang yang berguna untuk

mendanai pernikahan saja.

Kalau mau diperluas(sembari tangannya

direntangkan ke luar tubuhnya) bisa untuk aspek

yang lain juga yang masih ada keterkaitan

dengan perkawinan itu sendiri karena itu kan ada

tahapan-tahapannya. Dan tahapan yang dilalui

pun itu juga harus dilihat siapa si perempuan ini

apa profesinya dan segala macam. Sehingga itu

menentukan berapa nanti uang untuk dia atau

Biaya perkawinan di

manggarai dimulai dari

20 juta ke atas

tergantung pada status

sosialnya.

Status sosial orang tua

wanita tidak terlalu

berpengaruh pada

perkawinan manggarai.

Kelas sosial wanita

menentukan tarif

(banyaknya uang) yang

digunakan dalam

segala urusan

perkawinan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

94

427

428

429

430

431

432

433

434

435

436

437

438

439

440

441

442

443

444

445

446

447

448

449

450

451

452

453

454

455

456

457

T

J

saat melangsungkan pernikahannya.Iyah status

sosial sangatlah berpengaruh. Dan sebenarnya

itu bukan hanya di tempat kita tetapi di tempat

lain juga saya pikir ada hal demikian hanya

memang di tempat kita jauh lebih kuat

keliahatannya. (tangannya dikaitkan satu sama

lain di depan perutnya)

Kemudian e dengan pernyataan tadi dari bapak

seperti di atas. Apakah bapak sepakat dengan

saya bahwa sebenarnya sistem pembayaran ini

sudah menggila dan saat seseorang ingin

memperistrikan perempuan manggarai sudah

terjadi uang bisa dikatakan transaksi begitu yah

seperti transaksi jual beli begitu kalau bahasa

kasarnya.

Ahm..sebenarnya kan begini kalau dikatakan

transaksi tidak juga (dan memiringkan kepalanya

ke arah kanan) karena kalau transaksi kan misal

kalau ada barang ada pembeli kalau sudah

sepakat harga berarti sudah selesai. Tapi ini kan

harus melibatkan aspek lain karena sebagai

manusia kan tidak bisa digunakan kata transaksi

yang dibeli beda kalau macam barang. Hanya

bahwa rumusan jual-beli sebenarnya bagi saya

sangatlah tidak pantas atau tidak pas karena itu

kan tidak etis. Ini kan sifatnya manusia dan itu

yang layak untuk manusia itu apa? Begitulah.

Yang ada mungkin karena efeknya

membebankan. Untuk kita misalnya kita kan

sebelum sampai ke sana itu kan ada tahapan-

tahapan yang kalau dilihat bahwa itu dibicarakan

Tahapan perkawinan di

Manggarai ada begitu

banyak.

Profesi perempuan

mempengaruhi tahapan

perkawinan.

Tahapan itu

mempengaruhi berapa

banyak dana yang

digunakan.

Status sosial

berpengaruh pada

prosesi perkawinan.

Pematoakan harga pada

prosesi perkawinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

95

458

459

460

461

462

463

464

465

466

467

468

469

470

471

472

473

474

475

476

477

478

479

480

481

482

483

484

485

486

487

488

T

J

T

J

dulu dibicarakan dulu berarti tentu masih

mempertimbangkan aspek kemanusiaan.

Sedangkan soal beban dana yang begitu banyak

itu kan soal lain. Begitu. Kalau transaksi saya

kira tidak lah (kepalanya dianggukkan seperti

ingin meyakinkan saya). Begitu. Karna kalau

transaksi kan misalnya ini barang saya beli sudah

selesai.

Berarti untuk orang manggarai sendiri hubungan

tidak akan berarkhir setelah prosesi pernikahan

sudah selesai.

Lha iya beda kalau macam prinsip jual -beli tadi

kan? Selesai saya sudah beli barang hubungan

kita juga sudah selesai. Kalau kita akan masih

sampe kapan pun hubungan kekerabartan itu

akan tetap berlanjut. Dan kemudian dari segi

urusan ritual adatnya kan masih sangat bertalian

dengan yang kedepan-depannya. Begitu. Tidak

ada ikatan kalau hanya transaksi. Sudah selesai

yang sudah kalau ini kan sampai kapan pun.

Mungkin masih ada lagi yang perlu disampaikan

tentang pengalamannya bapak yang perlu di

sharekan ke saya tentang perkawinan di sini. (dia

condongkan kepalanya ke depan dan menatap

saya lalu dia menarik napas dan berbicara)

Sebenarnya anjuran saya hanya satu saja bahwa

hanya mungkin ini kan butuh waktu banyak atau

butuh pemahaman yang besar supaya

perkawinan itu dilihat bahwa harus sungguh-

sungguh melegahkan meringankan tidak ada

yang terbebani.

merupakan transaksi

jual beli.

Penyebutan jual beli

diganti dengan kata

yang lebih etis untuk

manusia.

Biaya perkawinan yang

tinggi sangat

membebankan.

Perkawinan

mempererat hubungan

kekerabatan keluarga

besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

96

489

490

491

492

493

494

495

496

497

498

499

500

501

502

503

504

505

506

507

508

509

510

511

512

513

514

515

516

517

T

J

T

J

T

J

T

Intinya perkawinan itu membebaskan.

Lha iya harus membebaskan dan ya keluarga

baru kan burtuh banyak persiapan macam-

macam untuk membangun ke depannya. Jadi

karena ini juga kan berkenan dengan mungkin

pengalaman pribadi ke depan yah tidak boleh

yang namanya itu memberatkan dan

membebankan pada orang lain bahwa butuh

uang yah..pasti karena bagaimana pun juga tidak

bisa terlepaskan dari urusan-urusan seperti itu

hanya harus dipertimbangkan supaya

meringankan. Begitu. (sambil mengacungkan

jari telunjuknya ke sandaran kursi)

Oke terima kasih banyak sudah banyak

membantu saya untuk mencari makna

perkawinan masyarakat di sini.

Semoga apa yang saya bicarakan tadi bisa

membantu penelitianmu yah.

(saya tersenyum) pasti ini sangat sangat

membantu saya. Maaf saya tidak punya apa-apa

sebagai cindera mata.

Aehhh (dia tertawa lepas) tidak apa-apa intinya

kalian sekolah baik-baik saja biar pulang tidak

buat seperti kami yang ada di kampung sini terus

yah.

Amin..terima kasih banyak. (lalu dia memanggil

kakaknya untuk mengambil mengangkat gelas

kopi yang kami minum dan kami melanjutkan ke

pembicaraan yang lain.)

Perkawinan itu

membebankan bukan

melegahkan.

Perkawinan bertujuan

untuk membebaskan.

Perkawinan menjadi

beban yang berat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

97

Responden : Hilarius Juan Tanggal: 6

Februari 2015

Usia : 35 tahun Tempat : Rumah

Responden

Jenis Kelamin : Laki-laki

Wawancara ke : 2

No T/J PERTANYAAN/PERNYATAAN TEMA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

T

J

T

J

T

J

Pertama saya mau tanya kira-kira menurut ite

(saudara) makna perkawinan itu apa?

Makna perkwinan e?

Iyo makna perkawinan secara umum saja.

Secara umum e?

Iyo.

Secara umum perkawinan itu menurut hemat

saya (sambil menundukkan kepala melihat ke

arah lantai) penyatuan dua insan yang

dikukuhkan dalam sakramen perkawinan

dalam agama katolik atau kristen yang

sifatnya mengikat. Dalam melegalkan itu ada

tiga tahap lagi (sambil menggarukkan lengan

kanannya) melalui upacara adat itu secara

upacar agama katolik tadi (sambil

mengangkat dan memindahkan kursi yang

didudukinya) upacara untuk daerah

Manggarainya tadi itu ada beberapa tahap

yang dilalui. Yang pertama itu (sambil

menghitung menggunakan jari-jari

tangannya) tukar cincin ya tukar cincin

Sifat dari perkawinan

adalah mengikat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

98

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

(menggaruk hidungnya) setelah tukar cincin

itu ada istilah kempu.Ada istilah kempu (dia

melihat-lihat ke arah atap rumah) nah dalam

acara kempu ini disitu yang dipertemukan

bukan hanya dua insan antara yang hendak

menjadi pengantin pria atau laki-laki dengan

perempuan tetapi pertemuan antara kedua

keluarga besar pria dan wanita yang diwalili

oleh masing-masing satu jubir (juru

bicara)(sambil menggarukan lengan kirinya).

Itu untuk tahap kempu. Sekarang dalam

tahap kempu itu juga ditentukan pula untuk

tanggal pernikahan. Tanggal berapa

nikahnya (sambil memotong beberapa

menggunakan tangannya seperti membagi

sesuatu) itu yang dibicarakan saat kempu.

Dan di kempu itu menurut upacara adat

orang manggarai di situ membahas tentang

belis lagi sampai berapa belisnya dibahas

dalam acara kempu itu sendiri. Nah setelah

lewat itu semua setelah ada kata kesepakatan

maka ada pembicaraan lebih lanjut lagi

tentang pacahio pe (itu) dalam adat

manggarai langsung wagal sehingga setelah

pernikahan selesai maka adanya upacara

wagal (kembali menggaruk lengan

kanannya) ditandai dengan sembelihnya

seekor babi. Setelah upacara itu semua

dilalui maka secara adat perkawinan itu

disahkan (Sambil membuka telapak

tangannya dan disodorkan ke arah depan

Tujuan dari perkawinan

masyarakat Manggarai

adalah untuk menyatukan

keluarga besar.

Proses perkawinan

manggarai panjang dan

rumit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

99

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

T

J

badannya). Secara gereja pun setelah

dikukuhkan di gereja dan juga norma

hukumnya (sambil menarik alis matanya ke

atas) dari segi hukumnya mereka sudah

dilegalkan dari segi adatnya gerejanya sudah

semua terus norma sosialnya juga (sambil

menatap saya sambil menggerakkan

kepalanya dari atas ke bawah) lalu norma

sosialnya sudah mencakupi semua beberapa

poin dalam perkawinan. Perkawinan juga

bukan hanya untuk apa (Sambil menutup

matanya sambil menggerakan badannya) e

menikah saja menikah begitu saja atau tentu

ada tahap-tahap lagi pada saat menjelang

pernikahan itu ada tahap pengenalan antara

kedua belah apa? Kedua insan tadi ada tahap

penjajakkan. Seandainya sudah ada

kecocokkan maka bisa dilanjutkan ke jenjang

yang lebih (sambil membunyikan sendi

jarinya) tinggi lagi. Seperti itu (sambil

tersenyum dan melihat ke arah saya).

Prosesnya panjang dan rumit.

Berarti kalau saya simpulkan menurut kraeng

tahap penting dalam perkawinan masyarakat

manggarai itu ada tiga yaitu tahap

perkawinan menurut adat istiadat setempat,

gereja, dan tahap hukum negara. Nah,

pertanyaan lanjutan saya mungkin begini,

menurut kraeng tahap yang paling utama itu

yang mana?

Sebenarnya begini (sambil senyum dan

Tahap perkawinan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

100

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

T

J

T

J

menatap saya) ketiganya saling berkaitan

tetapi yang paling penting itu adalah tahap

perkawinan menurut gereja. Karena kita

sebagai umat kristiani pastikan kita melalu

pengukuhan perkawinan oleh seorang imam

di gereja (sambil menganggukkan

kepalanya).

Berarti menurut kraeng sendiri sifat

perkawinan di manggarai itu mengikat dan

sakral.

Iya betul (dia tampak tersenyum)

Begini kraeng tadikan kita berbicara tentang

prosedural dan idealnya sebuah perkawinan

di manggarai. Sekarang saya mau tahu kira-

kira apa pengalaman dite mengenai

perkawinan. Ya tidak harus pengalaman

dalam rumah ini tetapi melihat realitas di

sekeliling kraeng di lingkungan ini itu

bagaimana?

Iya (Sambil menjepitkan kedua tangannya

diantara kedua lututnya) kalau di lingkungan

sekitar sini kalau kita belajar dari tetangga-

tetangga sekitar sini perkawinan bukan

hanya sekedar untuk, pada awalnya memang

pernikahan itu sesuatu yang membahagiakan

tetapi makin ke sini sudah tidak dianggap,

sesuatu yang tidak sakral lagi. Banyak

perilaku-perilaku yang menyimpang norma

sosial masyarakat seperti yang kita ketahui.

Tetapi semua itu terselubung berusaha tidak

diketahui orang lain (sambil menggarukkan

paling penting yaitu

tahap pernikahan gereja.

Sekarang perkawinan

bukan dilihat sebagai

sesuatu yang sifatnya

sakral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

101

115

116

117

118

119

120

121

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

T

J

T

J

kepalanya) tetapi memang ada yang melihat

perkawinan itu bukan sesuatu yang sakral

lagi. Sehingga banyak yang lari dari

perkawinan itu.

Mm kira-kira pandangan mereka seperti itu

penyembabnya apa kraeng?

Banyak hal yang mempengaruhi, masalah

ekonomi, masalah kesalahpahaman, dan

yang terutama adalah perkawinan di

Manggarai itu berat dan rumit.Sengaja

dirumitkan dan bebannya itu hadir dari sifat

perkawinan yang monogami dan sakral tadi.

Oh..kemudian adakah kraeng menemukan

bahwa perkawinan di manggarai itu gagal

karena salah satu tahap yang tidak terpenuhi?

Ada (Sambil dia menganggukkan kepalanya

dan sambil menggarukkan lengan

kanannya).Semacam di (sambil menutup

matanya) tetapi memang sumbernya bukan

langsung dari sumbernya begitu (sambil

menunjukkan tangannya) tapi e dari saya

punya teman (sambil menunjukkan jari

telunjuknya ke arah jendela) itu pun

pengaruh belis. Pengaruh di manggarai

kental sekali dengan belis, terlebih dengan

orang yang memiliki apa namanya e status

sosial yang begitu tinggi. Amm mereka

pasang target itu (sambil mengelus-elus

dadanya) belisnya sampai dua ratus lima

puluh juta tetapi kenyataanya (sambil

menggerak-gerakkan tangannya membentuk

Perkawinan di Manggarai

rumit dan berat.

Sifat perkawinan yang

monogami dan sakral itu

berat.

Status sosial

mempengaruhi besaran

belis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

102

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

T

potongan di atas pahanya) orang tua si laki-

laki tidak sanggup sebegitu. Tidak sanggup

sebegitu terus adanya istilah jubir tadi. Nah

setelah nego-nego dalam proses adat tetapi

tidak mendapatkan kata kesepakatan

makanya diputuskan di situ (sambil

tangannya bergerak seperti memotong

sesuatu). berat sekali (lalu tertawa dengan

suara pelan) iyo betul-betul berat bagi yang

hendak menikah e. Ada lagi satu lagi itu

kasus pengaruh mungkin pengaruh ada unsur

apa (sambil mengernyitkan dahinya dan

matanya dipaksa tutup seperti berusaha

untuk berpikir) ck e.. (diam sejenak) apa

namanya sudah (sambil melihat ke arah

bawah) pernikahan yang dipaksakan oleh

orang tua. Itu ada di gereja Wangkung

(sambil menunjuk ke arah jendela). Pada saat

digereja waktu mengucapkan janji sampai

tiga kali dia mengatakan tidak sanggup.

Akhirnya pastor menanyakan secara pribadi

kenapa dia sampai seperti jawab seperti ini?

Dia akhirnya jujur bahwa pernikahan ini

sebenarnya tidak terjadi karena dia belum

siap tetapi karena adanya paksaan dari orang

tua, seperti itu. Akhirnya bubar (sambil dia

tertawa dan tangannya mengusap-usap

lutut).

Melihat realita sekarang, belis itu sudah

menjadi momok bagi orang manggarai.

Bagaimana pendapatnya kraeng mengenai

Perkawinan dengan

adanya belis tinggi

sangat memberatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

103

179

180

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

209

J

T

J

T

J

itu.

Jadi begini belis pada dasarnya adalah hanya

sebuah nama untuk mengikat keduabelah

pihak tetapi makin ke sini sudah mengalami

disorientasi. (kemudian tangannya dilipatkan

depan dadanya) Semua berpikir soal uang.

Sehingga akhirnya belis membebankan

karena dipaksakan untuk dibawa

semuanya.Ada pengalaman kemarin teman

saya, putusan untuk belis istrinya sebesar

125 juta dan mereka terpaksa bayar semua.

Tetapi sekarang (sambil tangannya

dijulurkan ke depan) kehidupannya sudah

tidak baik lagi, hanya sibuk dengan bayar

utang kiri-kanan. Dan kehidupannya terlihat

ada banyak beban.

Melihat situasi seperti itu kraeng, perasaanya

bagaimana?

Mmmhh (sambil mendongakkan kepalanya

ke atas) saya merasa kasihan dengan situasi

sekarang. Ada banyak kasus kekerasan

dalam keluarga di lingkungan kita sekarang.

Kita tidak bisa melakukan apa-apa.Tetapi

ada banyak hal yang mempengaruhi seperti

ditinggal suaminya.

Oh..terus kira-kira pengaruh apa sampe

mereka meninggalkan keluarga?

Kembali lagi tadi perkawinan yang belisnya

besar membuat mereka kerja banting tulang

untuk membayar lagi utang-utang belis yang

membuat mereka sengsara (Sambil

Belis dalam perkawinan

Manggarai sudah

mengalami disorientasi

dari bertujuan

menghubungi kedua

belah phak sekarang

semua soal uang.

Beban rumah tangga

terbesar adalah belis

yang begitu tinggi.

Merasa kasihan dengan

situasi perkawinan di

Manggarai.

Faktor lain masalah

perkawinan adalah

penelantaran.

Utang akibat belis

membuat keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

104

210

211

212

213

214

215

216

217

218

229

220

221

222

223

224

225

226

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

240

T

J

T

J

tersenyum dan badannya dimiringkan ke

kanan). Sampe-sampe ada yang pergi

merantau dan melepaskan anak istri demi

menghidupi keluarga dan urus utang-utang

yang sudah diciptakan sebelumnya ae

(kemudian dia tertawa lepas sambil

memukul-mukul pahanya.

Oh..iya saya pernah baca di bunga rampai itu

majalah prempuan. Pernah mereka

membeberkan tentang tingginya kekerasan

dalam rumah tangga di NTT. Termasuk

penelantaran seperti yang kae jelaskan. Kira-

kira itu kenapa perempuan di manggarai

betah dengan situasi yang terjadi e?

Jadi begini, perkawinan manggarai itu

sifatnya monogami satu ya satu (sambil dia

behitung menggunakan jari

tangannya).kemudian yang kedua pengaruh

adat kita. Adat kita yang sangat ketat seperti

belis tadi itu yang menyebabkan perempuan

tidak mau kembali ke orang tuanya. Karena

dia malu toh dia sudah dibelis kan? Nah

logikanya seperti itu. (Sambil dia memainkan

alis matanya).

m..berarti seperti itu kenyataanya kraeng e?

Iyah..itu bagusnya kita orang manggarai e.

Tidak mau kawin lebih dari satu kali

sehingga banyak permpuan dari luar mau

nikah dengan orang manggarai. (kemudian

dia tertawa terbahak-bahak lagi)

Oh (saya ikut tertawa). Menarik kalau kita

sengsara sehingga

banyak yang merantau

dan melepaskan anak

juga istri.

Sifat perkawinan

Manggarai itu

monogami.

Adat yang sangat ketat

yang membuat

perempuan tidak mau

kembali ke orang tuanya.

Sifat perkawinan

manggarai monogami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

105

241

242

243

244

245

246

247

248

249

250

251

252

253

254

255

256

257

258

259

260

261

262

263

264

265

266

267

268

269

270

271

T

J

T

J

membahas tentang belis tadi kraeng. Kira-

kira dalam penentuan harga belis itu apa

yang menentukan?

Dalam menentukan belis seorang perempuan

dari dulu sangat ditentukan oleh kelas sosial.

Seperti pada jaman kerajaan dulu. Orang

biasa macam kita ini tidak mungkin mau

menikahi putri kraeng-kraeng (sebutan

untuk orang dengan status sosial tinggi di

daerah manggarai) (sambil menunjukkan

tangannya ke arah jendela

rumahnya).Sekarang mungkin sistem

kerajaan tidak ada yang ada kelas sosial

berdasarkan tingkat pendidikan. Semakin

tinggi dia sekolah semakin tinggi belisnya.

Oh tadi diceritakan sekarang berdasarkan

tingkat pendidikan. Berarti mengalami

perubahan dong dari status sosial seperti

yang dikisahkan kraeng tadi? Dulu kan

berdasarkan kelas sosial orang tua nah

sekarang berdasarkan kelas sosial seorang

perempuan yang akan dipinang?

Iya mengalami perbedaan. Sekarang mau

orang tuanya petani atau apa (sambil

mengkerutkan dahinya) itu tidak peduli yang

orang pedulikan itu seperti apa tingkat

pendidikan perempuan itu. Contohnya kita

ambil yang paling dekat saja siapa sudah

namanya (Sambil menunjukkan ke arah

rumah depan rumahnya) e huber. Itu

anaknyakan lulusan S2 di Malang kemarin

Belis dalam perkawinan

Manggarai ditntukan oleh

kelas sosial.

Penentu kelas sosial

sekarang adalah tingkat

pendidikan.

Pendidikan perempuan

sebagai penentu tinggi-

rendahnya belis, bukan

orang tuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

106

272

273

274

275

276

277

278

279

280

281

282

283

284

285

286

287

288

289

290

291

292

293

294

295

296

297

298

299

300

301

302

T

J

T

J

T

J

T

yang perempuan yang anak keduanya.

Padahal bapaknya huber itu hanya petani

tetapi karena anaknya pintar tadi itu sampe-

sampe belisnya 150 juta kemarin. Sangat

besar sekali. Tapi yah (sambil mencibirkan

bibirnya) kelihatannya yang laki-laki juga

orang kuat itu. Begitu.

Orang kuat maksudnya?

Orang kuat secara ekonomi maksud saya.

Karena kelihatan waktu datangnya pake oto

(mobil) begitu.

Oh orang kaya maksudnya.

Iyah begitulah (lalu dia tertawa lagi sambil

melihat ke arah saya).Perlu digaris bawah e

bahwa pengeluaran uang untuk pernikahan

manggarai bukan hanya saat pembayaran

belis saja. Masih banyak penggunaan uang di

luar itu.

Oh penggunaan uang itu seperti apa lagi

kraeng?

Penggunaan uang itu contoh misalkan kita

pergi ke rumah perempuan untuk melamar

lalu kita terlambat sesuai dengan waktu yang

disepakati maka kita akan kena denda.

Karena kita harus membangunkan lagi ibu-

ibu yang sudah tidur untuk masak kopi dan

makan untuk kita sebagai tamu.

Ah maksudnya? Padahalkan kita datang

mungkin tidak terlampau lama dari waktu

yang disepakati?

Namanya juga adat. Kita membayar denda

Banyak pengeluaran

untuk perkawinan di

manggarai.

Selain belis ada denda

seandainya keluarga pria

melakukan kesalahan

misalnya keterlambatan

kehadiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

107

303

304

305

306

307

308

309

310

311

312

313

314

315

316

317

318

319

320

321

322

323

324

325

326

327

328

329

330

331

332

333

J

T

J

T

J

T

tidak diminta dari pihak perempuan tetapi

dari kesadaran kita sendiri sebagai

menunjukkan sikap rendah hati dan niat baik

kita (sambil kakinya dilipat saling

menumpuk antara kaki kiri dan kaki kanan).

Oh begitu. Ada lagi yang membutuhkan

uang dalam prosesi perkawinan manggarai?

Selain denda dan belis tadi?

Oh masih banyak makanya kalo menikah itu

seperti membongkat tabungan. Itu yang

membuat perkwinan di manggarai itu sangat

berat dan banyak yang pada akhirnya

perkawinannya bermasalah. Karena seperti

yang kita ceritakan sebelumnya bahwa tidak

semua orang mampu membayar belis. Hanya

karena cinta maka banyak yang berhutang

kiri-kanan (sambil membuka tangannya).

Oh begitu. Terus apa solusi dari kae tentang

keresahan seputar perkawinan di Manggarai

kae?

Sederhana saja menurut saya. Bahwa kita

harus sadar akan intisari dari perkawinan

menurut adat kita. Tetapi jangan

kesampingkan juga soal ajaran agama dan

menurut negara. Seperti itu ta (Sambil dia

menganggukan kepalanya dan melihat ke

arah saya).

Inti sari perkwinan kita memangnya seperti

apa kae?

Inti dari perkawinan manggarai kan untuk

mempersatukan keluarga besar dan tentunya

Denda dibayar tanpa

diminta tetapi sebagai

bentuk penunjukkan niat

baik.

Belis menjadikan

perkawinan di Manggarai

itu memberatkan.

Belis juga menjadi

sumber masalah

perkawinan di

Manggarai.

Perkawinan di Manggarai

akan sah bila melewati

tahap adat, gereja, dan

negara (undang-undang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

108

334

335

336

337

338

339

340

341

342

343

344

345

346

347

348

349

350

351

352

353

354

355

356

357

358

359

360

361

362

363

364

J

T

J

T

J

T

J

mempersatukan yang hendak menikah.

Sehingga untuk membangun hubungan yang

baik maka perlu ada yang namanya saling

menghormati (sambil tangannya disimpulkan

di depan perutnya dan kepalanya

dimiringkan ke kanan).Belis jangan terlalu

membebankan atau bahkan membuat

keluarga yang baru berantakan.

Oh seperti itu? Mungkin ada lagi yang mau

disampaikan kae seputar perkawinan

manggarai.

E itu saja ta tidak banyak (sambil

tersenyum). Atau masih ada lagi pertanyaan?

Sejauh ini belum ada lagi tetapi saya mau

dengar kalau misalnya masih ada yang belum

diceritakan tetapi penting untuk saya ketahui.

(Dia mengernyitkan lagi dahinya sambil

melihat ke arah lantai rumah seperti berpikir

dan mencari yang perlu diceritakan) ah

menurut saya itu saja seperti itu yang saya

ketahui melihat situasi disekitar lingkungan

kita ini e (tetap melihat ke arah lantai).

Oh begitu baik kalau begitu. Terima kasih

banyak sudah membantu saya dalam mencari

makna perkawinan masyarakat disekitar sini

kae.

Oke sama-sama e. Jangan pulang dulu kah

kita cerita-cerita dulu. Cerita seputar sepak

bola atau apa begitu karena saya tidak ada

teman untuk cerita soal bola di sini (lalu dia

tertawa terbahak).

perkawinan).

Tujuan perkawinan di

Manggarai adalah

mempersatukan kedua

keluarga besar.

Belis di Manggarai

membebankan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

109

365 T Oh begitu oke oke.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

110

Responden : Valentinus Jurut Tanggal: 7 Februari 2015

Usia : 25 tahun Tempat : Rumah RespondenJenis

Kelamin : Laki-laki Wawancara ke : 3

NO T/J PERTANYAAN/PERNYATAAN TEMA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

T

J

T

J

T

J

Apa pengalamannya kraeng dengan

perkawinan di Manggarai, pengalaman

dalam artian pengalamannya kraeng dalam

merasakan situasi perkawinan di

manggarai entah itu pengalaman langsung

maupun tidak langsung.

Oh oke. Hahaha ini pertanyaan e berat

sekali (sambil menggarukan kepala

bagian belakangnya), tapi saya coba

jawab walaupun tidak begitu benar e (saat

ini dia sambil tertawa lepas)

Sante saja. Hehehe itu kan subjektif

jawabannya kraeng. Tidak ada salah dan

tidak sepenuhnya benar juga.

Io (iya), oh baiklah (lalu dia mengisap

rokoknya). Jadi pengalaman saya sejauh

ini e kesa (teman) saya punya pengalaman

yang sangat berkesan menyangkut cekeng

(musim) pernikahan di Manggarai. Cala

maksud dite perkawinan ngong nikah to

(maksudnya perkawinan berarti menikah

kan?) ?(sambil melihat ke arah saya)

Iyaps.

Sambil menatap saya dan sedikit

membukungkukan badannya kemudian dia

bertanya saya lebih melihat dari usia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

111

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

T

J

T

J

T

J

T

J

perkawinan toh?

iya bisa

kemudian...jodoh hio ta e? (kemudian

menyangkut jodoh juga kan?

Ha’am. Kemudian tentang kehidupan

perkawinan di Manggarai. (kemudian dia

mengisap rokoknya dalam lalu

menjelaskan)

Oh...oke oke... sejauh yang saya lihat di

Manggarai perkawinan dilakukan tidak

mempertimbangkan kematangan usia.

(terlihat dia melipat kakinya) Nah

sekarang ni yang mereka lihat lebih pada

sisi fisik. Artinya fisik mendukung, fisik

sudah yah katakan yang sudah besar

begitu berarti mereka cocok untuk

berkeluarga. Nah itu yang menjadi

kenyataan sekarang. Nah anak muda

sekarang ini kebanyakan kalo yang saya

perhatikan selama ini itu seakan-akan

mereka bersaing berlomba-lomba untuk

mencari istri.

(saya tertawa)

Iya kraeng jangan ketawa ini memang

kenyataan saat ini. Yang namanya nikah

itu kan sebenarnya bukan hanya

menyatukan dua pribadi iya kan? Ha’am

tapi bagaimana mereka bisa menyatukan

kedua keluarga besar. Itu yang sulit untuk

menikah. Tapi yang saya lihat sekarang

aehhh sambil memiringkan bibirnya

Kematangan fisik

sebagai tolok ukur

usia perkawinan.

Perkawinan

bertujuan untuk

menyatukan

keluarga besar

kedua pihak.

Pernikahan adalah

kesulitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

112

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

T

J

T

J

T

J

T

J

seperti orang mencibir) hanya sebatas

saya sudah punya istri. (lalu dia tertawa)

Saya ikut tertawa

Ya itu tadi kesa dari segi fisik mendukung

ya langsung bisa nikah. Nenggitu (begitu).

(kemudian dia berpangku kaki).

Baik. Dari pengalamannya kraeng seperti

tadi itu ge, bagaimana perasaannya kraeng

dengan situasi seperti demikian ge?

yah memang begini, kalo kita melihat

fenomena seperti itu tadi kita pasti

kasihan. Kasihan e? Iya karna begini,

nikah itu artinya umur belum mencukupi

belum dewasa tapi mereka apa namanya

sudah menikah itu kan akan berdampak

pada kehidupan keluarga. Nah sekarang

kehidupan keluarganya mereka beda

dengan orang betul-betul dewasa dalam

hal berpikir begitu. Tapi itu tadi

kebanyakan mereka liat dari segi fisik.

(sambil dia mematikan rokoknya dia

meneruskan) Nah perlu digarisbawahi

kematangan fisik beda dengan

kematangan dalam hal berpikir.

Bagaimana mereka memenuhi kebutuhan

dalam kehidupan mereka nanti sangat

berpengaruh.

Kemudian dari situasi seperti ini dengan

perasaan dite yang kasihan. Menurut ite

makna perkawinan sebenarnya itu apa?

Artinya berdasarkan (sambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

113

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

T

J

T

J

mengernyitkan dahinya).

Maksudnya idealnya ite pe nikah itu

sebenarnya apa?

Maksudnya bagaimana

Ite deskripsikan saja menikah menurut ite

itu intinya seperti apa?

(dia tersenyum dan memajukan badannya

dari sandaran kursi) ini yang sulit sudah

pertanyaannya...

(Saya tersenyum) tidak perlu seperti yang

didefinisikan para ahli pe, sesuai dengan

pengalaman harian dite dan ite bisa

membuat kesimpulan menurut dite ga

kira-kira makna perkawinan sebenarnya

itu apa?

Heem kalo menurut saya menikah itu apa

namanya memang tujuannya kan untuk

meneruskan yang namanya keturunan.

Heem meneruskan keturunan.

Iya. Itu yang penting. Kemudian yang

kedua (sambil menunjukkan dua jari

tangannya) itu mendewasakan orang. Iya

artinya kan dengan menikah itukan orang

bisa berpikir bagaimana orang bisa

menata kehidupan kedepannya. Tapi,

kadang...karena itu tadi yang kita seakan-

akan berlomba-lomba itu jadi hal-hal

seperti itu kadang kita tidak pikirkan.

Yang kita buat itu kita menikah itu kita

sudah tau menikah itu tujuannya untuk

apa. Haam. Tapi lebih dari itu mereka

Pernikahan

bertujuan untuk

meneruskan

keturunan.

Perkawinan itu

mendewasakan.

Menikah saat ini

membebankan.

Menikah itu

menambahkan

beban bagi orang-

orang terdekat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

114

120

121

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

T

J

T

J

T

J

T

J

tidak pikirkan. Heem. Sebenarnya

menikah ini kalau sudah berhak untuk

menikah berarti mereka itu nanti tidak

boleh lagi tinggal bersama orang tua. Itu

yang sebenarnya. Tapi yang ada sekarang

ini disaat mereka sudah menikah mereka

masih tetap tinggal dengan orang tua.

Jadinya beban orang tua ini semakin

bertambah. Yah yang berarti yang sudah

menikah berarti sudah siap secara matang

untuk membentuk keluarga yang baru.

Tapi yang ada malah seperti tadi

kejadiannya.

Berarti saya bisa simpulkan sebenarnya

menurut kraeng itu kriteria untuk menikah

itu sebenarnya harus memiliki kemapanan.

Iya itulah (kemudian dia mengambil lagi

sebatang rokok dari bungkusannya lalu

membangkarnya)

Kemapanan ini dalam artian luas,

kemapanan secara fisik, cara berpikir,

kemudian ekonomi juga.

Iya ekonomi harus mendukung.

Kemudian berarti yang encik bilang tadi

selain apa namanya menikah itu kan hanya

sekedar pengubah status sudah beristri

atau bersuami. Tapi untuk selebihnya

terutama untuk pendewasaan tadi. (dia

menghisap rokoknya dalam lalu asapnya

dia buang ke atas)

Lebih ke pendewasaan berpikirlah.

Menikah harus

memiliki

kemapanan

ekonomi.

Tujuan perkawinan

yaitu

mendewasakan

pola pikir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

115

152

153

154

155

156

157

158

159

160

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

181

182

183

T

Kalo kraeng melihat realita perkawinan

secara di manggarai ini. Dengan situasi-

situasi perkawinan di sini termasuk situasi

keluarganya. Apa pendapat dite ge

(kamu).

Yah kalau kita orang Manggarai kan pasti

kenal yang namanya istilah istri rumah

atau wina tungku (istri pusaka) nah kalau

misalnya dilihat dari adat yang namanya

tungku itu wajar tapi bila dilihat dari segi

agamanya itu sudah berbeda artinya

perkawinan ini sudah tidak diperbolehkan

(kemuadian dia tersenyum). Nah satu

pertanyaan yang sering muncul itu mana

yang harus kita pilih sekarang melanggar

hukum adat atau melanggar hukum

agama. (diam sejenak sambil dia

mengisap rokoknya lagi). (sembari dia

membuang abu rokoknya di asbak dia

meneruskan pembicaraan) Karena begini

kalo misalnya kita tidak layani yang

namanya perkawinan tungku pasti akan

menyebabkan hubungan dari saudara

terhadap saudari atau dalam bahasa

manggarai namanya hubungan weta-nara.

Itu akan berpengaruh, kemudian apakah

kita bisa terima kalau misalnya hubungan

antara weta nara itu ditiadakan nah itu kan

akan berdampak kalau misalnya orang

terlalu menuntut supaya tungku. Nah

akibatnya dalam kehidupan keluarga itu

Relasi kekerabatan

sangat penting

dalam perkawinan

masyarakat

manggarai.

Relasi kekerabatan

sangat penting

dalam perkawinan

masyarakat

manggarai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

116

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

J

T

J

T

J

seandainya perkawinan tungku itu

dilakukan yang ada itu yah apa namanya

anak yang akan dilahirkan pasti ada yang

namanya kembar siam. Karena diantara

suami dan istri itu memiliki hubungan

darah. Akibat dari hubungan darah itu

muncul apa namanya bayi kembar siam itu

dampaknya. Kemudian hubungan kalo

misalnya tungku tidak dilaksanakan

berarti antara weta dan nara itu pasti ada

keretakan artinya hubungan mereka tidak

harmonis lagi. (kemudian dia berpangku

kaki)

Berarti semacam adanya kontradiktif

antara tuntutan adat dengan tuntutan

gereja yah. Kemudian kemarin saat saya

sampai di sini seperti jadi rahasia umum

begitu e kekerasan dalam rumah tangga

dari tetangga kita di sebelah.

(dia tersenyum) Oh yang suami pukul istri

itu?

Iyah

(dia perkecil volume suaranya dan sedikit

membungkukan badannya lalu bercerita)

Jadi begini yang namanya masalah dalam

keluarga itu ada beberapa faktor

penyebabnya salah satunya itu faktor

ekonomi. Iyah, kalo misalnya faktor

ekonomi yah sudah mengalami masalah

tergantung dari kedua belah pihak

bagaimana cara mengatasinya. (Dia

Perkawinan harus

memperhatikan

ekonomi.

Belis menjadi satu

faktor penyebab

KDRT di

Manggarai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

117

215

216

217

218

229

220

221

222

223

224

225

226

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

240

241

242

243

244

245

T

sandarkan lagi badannya ke belakang) Ya

memang kekerasan terhadap perempuan

itu sering terjadi. Kenapa perempuan mau

betah-betahan seperti yang kita lihat

kemarin pasrah saja begitu itu karena apa?

Mungkin salah satu alasan mengingat

dengan yang namanya belis. Ya, kemudian

mengingat dengan masa depan dari anak-

anak. Seandainya mereka sudah memiliki

anak bagaimana nasib dari anaknya

mereka nanti kalau misalnya suami istri

itu ditinggalkan artinya cerai. (diam

sejenak dan alis matanya diangkat dan

menatap saya kemudian dia membuang

abu rokoknya ke asbak) Iya, siapa yang

mengasuh anak dan bagaimana apa

namanya rasa kasih sayang dari kedua

belah pihak yah kalau salah satu itu

ditinggalkan.

Menarik. Ketika kita berbicara soal belis.

Apa pandangannya kraeng tentang belis.

(menarik napas dalam lalu kemudian dia

berbicara) Yah, belis itu kan ini hanya

pengaruh tradisi saja artinya sudah

menjadi suatu kebudayaan. Yang namanya

belis seperti yang saya lihat sekarang belis

ini sudah berbeda dengan yang dulu. Ya

mungkin pengaruh perkembangan jaman

atau bagaimana begitu salah satu

faktornya itu tapi yang sekarang itu belis

itu artinya terlalu tinggi ada yang terjadi

Perkawinan sangat

membebankan dari

segi ekonomi.

Perkawinan di

manggarai sifatnya

memaksa dan

menuntut.

Perkawinan jadi

beban yang

memberatkan.

Perkawinan adalah

penderitaan.

Kehidupan

perkawinan adalah

beban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

118

246

247

248

249

250

251

252

253

254

255

256

257

258

259

260

261

262

263

264

265

266

267

268

269

270

271

272

273

274

275

276

J

T

sampe apa namanya pemaksaan

kemampuan yah yang sebenarnya mereka

tidak memiliki modal sebanyak itu hanya

karena menjadi suatu keharusan ya

bagaimana pun harus tercapai begitu

artinya yang namanya belis itu sebenarnya

tidak boleh terlalu menuntut dan jatuhnya

memberatkan (tersenyum dan geleng-

gelengkan kepala). Jadi itu menurut saya.

Ya belis itu tidak boleh terlalu memaksa

karena begini dengan belis yang sangat

tinggi akan membuat hidup dari anak kita

yang akan berkeluarga itu menderita. Yah

saya ambil contoh katakan begini

(menatap ke atas sejenak lalu kemudian

melanjutkan pembicaraan) belisnya itu

lima puluh juta nah yang kita buat itu cari

uang dengan dalam artian kredit lah atau

hutang. Nah saat mereka hidup dalam

keluarganya nanti mereka tidak sibuk lagi

bagaimana kehidupan ke depan tetapi

mereka hanya sibuk untuk bayar utang.

Yah itu yang terjadi.

Nah belis yang begitu tinggi sebenarnya

menurut pendapatnya kraeng itu siapa

yang salah? (saat saya mengajukan

pertanyaan dia mengisap rokoknya dalam

lalu dia mematikan rokoknya di asbak dan

kemudian kesepuluh jarinya dirapatkan

satu sama lain)

Nah kalau masalah belis yang tinggi kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

119

277

278

279

280

281

282

283

284

285

286

287

288

289

290

291

292

293

294

295

296

297

298

299

300

301

302

303

304

305

306

307

J

T

tidak bisa salahkan siapa semua

tergantung pada kedua belah pihak yang

sudah melakukan kesepakatan. Karena

begini kadang orang tua kandung si

perempuan mengerti dengan kondisi

ekonomi si calon pengantin laki-laki

hanya karena melihat apa namanya

keluarga besar keluarga besar ini nanti

yang akan menuntut. Karena begini, kita

(sambil menunjukkan dadanya dengan

kelima jarinya) yang namanya orang

manggarai ini yang namanya ada anak

secara biologis memang ada yang

namanya anak kandung tetapi dalam

proses membesarkan anak ini seluruh

masyarakat atau keluarga besar

mengambil andil penting juga sekali pun

yang hari-harinya yang kasih makan dia

itu orang tua kandung yah. Tapi karena

yang namanya sudah memiliki hubungan

kekeluargaaan itu makanya disebut

sebagai anak kami juga jadi mereka juga

menuntut nih belisnya untuk mereka juga.

Itu makanya dalam adat perkawinan

manggarai kalau misalnya upacara belis

itu nanti uang yang ap namanya laki-laki

bawa itu pasti dibagi. Yang sering disebut

sebagai anak rona sa’i (saudara kandung

dari ibu si perempuan) lah yang sering

memberikan patokan belis juga.

Mungkin kraeng bisa simpulkan kira-kitra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

120

308

309

310

311

312

313

314

315

316

317

318

319

320

321

322

323

324

325

326

327

328

329

330

331

332

333

334

335

336

337

338

J

T

J

T

J

perkawinan di manggarai itu seperti apa?

(dia tertawa lepas dan memecahkan

kesunyian petang hari) ini yang cukup

berat. Jadi begini menurut saya

perkawinan di manggarai itu aneh tapi

nyata. (sambil dia tersenyum) Kenapa

saya bilang aneh tapi nyata karena itu tadi

orang terlalu menuntut sekalil yang

namanya belis tetapi mereka tidak pernah

memikirkan juga tentang kondisi ekonomi

mereka sendiri tapi begitulah kenyataan

yang ada (sambil membuka telapak

tangannya kemudian menggenggam erat

sandaran samping kursi yang dia

tempati). Kalau dipikir lebih jauh yah

saaat kita menuntut belis sangat tinggi itu

sama halnya kita membuat anak kita juga

menderita. Iya, kalau kita banding dengan

cerita orang di tempat lain e prisnsipnya

hanya satu asalkan anak kami itu dijaga

dan buat dia bahagia. Artinya perkawinan

di Manggarai sudah terlampau jauh dari

yang sebenarnya. Karena dalam artian

sebenarnya belis kalau diterjemahkan

dalam bahasa manggarai yaitu pat kaba

ca jarang yang berarti hanya dengan

empat ekor kerbau dan satu ekor kuda saja

sudah. Bukan uang yang berpuluh-puluh

juta. (Sedikit matanya dikecilkan dia

melanjutkan pembicaraan) Sekarang

penggunaan uang sangat gila-gilaan dan

Permintaan paca

tinggi akibat dari

tradisi pesta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

121

339

340

341

342

343

344

345

346

347

348

T

J

T

akhirnya menyimpang dari yang namanya

budaya sebenarnya.

Oh berarti sudah menyimpang dari

kearifan lokal di sini.

Lah iya kraeng (Dengan menganggukkan

kepalanya)

Tapi begini saya mau tanya apakah

memang seperti dalam pernyataan kraeng

tadi dengan paca maka belis sudah selesai.

Apakah itu masih relevan saat ini? (dia

mengambil lagi rokok dalam

bungkusannya)

Sebenarnya sah-sah saja penggunaan uang

itu asal jangan menyimpang terlampau

jauh lah dari kearifan lokal seperti yang

kraeng bilang (sambil mengelus-elus

rokok yang dipegangnya). Mungkin

binatang tidak realistis saat ini mengingat

kerbau dan kuda saat ini sudah jarang kita

temukan. Tetapi kan dalam

perhitungannya yang membuat belis saat

ini itu bermasalah. Masa kerbau dan kuda

sampai ratusan juta? Tidak kan ya? Sudah

yang wajar-wajar saja lah ya soal

menguangkan hewan-hewan itu. (Sambil

menunjukkan ke depan dengan rokoknya)

Mungkin hanya sampai belasan juga saja

kalau kita menguangkan secara wajar itu

hewan-hewan paca-nya. Nah, sekarang

yang bikin paca itu pemintaannya sangat

besar karena adanya keinginan bikin-bikin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

122

pesta ikut gaya orang kaya e.

Oh berarti belis menjadi masalah lebih

kepada kesalahan orang-orang manggarai

itu sendiri menilai hewan paca dalam mata

uang yang tidak realistis berarti serta

munculnya budaya pesta yah. (dia lalu

membakar rokoknya)

Yah begitu lah.

Oke terima kasih banyak sudah membantu

saya dalam mencari makna perkawinan

masyarakat manggarai. Maaf kalau saya

salah berbicara sampai menyinggung

perasaan kraeng atau apa pun itu. Sekali

lagi saya minta maaf.

(dia tertawa) santai saja e lagian ini bagus

biar orang manggarai pikirannya bisa

terbuka semua soal belis.

Mudah-mudahan amin...

hehehe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

123

Lampiran 4: Meaning Unit dan interpretasi deskriptif

Bapak F (31)

No Tema Meaning Unit

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

Perjuangan dibutuhkan untuk memasuki kehidupan yang

baru.

Semua upaya dikerahkan untuk memperjuangkan

perkawinan.

Tujuan dari perkawinan adalah pencarian akan dukungan

Dukungan menjadi tonggak utama dalam pencapaian

kebahagiaan.

Kebahagiaan itu sendiri merupakan beban karena

membutuhkan biaya yang banyak.

Perkawinan merupakan beban.

Perkawinan merupakan beban karena biaya yang tinggi

untuk menunjukkan status sosial.

Tuntutan perkawinan yang fantastis membuat yang

bersangkutan terbebani.

Prosesi perkawinan yang rumit dan menuntut akan

kemeriahan itu memberatkan.

Tuntutan akan mengurangi keharmonisan.

Perkawinan dijadikan beban prestise.

Tuntutan perkawinan yang tinggi mewajibkan perjuangan

yang lebih.

Perkawinan bukannya melegakan tetapi membebankan.

Segala bentuk pendanaan perkawinan dibebankan pada

keluarga pria tetapi lebih dibebankan adalah si pengantin

pria.

Perkawinan menjadi beban moril bagi pengantin pria.

Perkawinan membutuhkan kesiapan yang matang baik

materi maupun psikologis.

Perkawinan tahap penting dalam kehidupan.

Kebutuhan

Yang dirasakan

Tujuan

Kebutuhan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Syarat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

124

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

Pernikahan merupakan sesuatu yang memberatkan.

Pernikahan bertujuan untuk menyatukan keluarga besar

dua belah pihak.

Pernikahan merupakan beban yang besar.

Pernikahan merupakan tantangan besar bagi pria

Manggarai.

Sifat ritual perkawinan manggarai memaksa.

Orang tua berperan dalam perkawinan masyarakat

manggarai.

Perkawinan merupakan beban.

Perkawinan di Manggarai memberatkan dan rumit.

Masyarakat manggarai belum mapan.

Ritus perkawinan menyisakan cerita buruk.

Perkawinan sangat membebani.

Perbedaan antara keinginan dan kondisi real menjadi

beban.

Ritual perkawinan yang membutuhkan dana besar menjadi

beban.

Pendanaan perkawinan di manggarai sangat dipengaruhi

oleh status sosial wanita.

Biaya perkawinan di manggarai dimulai dari 20 juta ke

atas tergantung pada status sosialnya.

Status sosial orang tua wanita tidak terlalu berpengaruh

pada perkawinan manggarai.

Kelas sosial wanita menentukan tarif (banyaknya uang)

yang digunakan dalam segala urusan perkawinan.

Tahapan perkawinan di Manggarai ada begitu banyak.

Profesi perempuan mempengaruhi tahapan perkawinan.

Tahapan itu mempengaruhi berapa banyak dana yang

digunakan.

Status sosial berpengaruh pada prosesi perkawinan.

Kebutuhan

Yang dirasakan

Tujuan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Keterlibatan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Syarat

Yang dirasakan

Yang dirasakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

125

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

Pematokan harga pada prosesi perkawinan merupakan

transaksi jual beli.

Penyebutan jual beli diganti dengan kata yang lebih etis

untuk manusia.

Biaya perkawinan yang tinggi sangat membebankan.

Perkawinan mempererat hubungan kekerabatan keluarga

besar.

Perkawinan itu membebankan bukan melegakan.

Perkawinan bertujuan untuk membebaskan.

Perkawinan menjadi beban yang berat.

Sifat

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Tujuan

Yang dirasakan

Tujuan

Yang dirasakan

Interpretasi: Perkawinan di Manggarai menjadi beban yang berat. Hal ini disebabkan

oleh keberadaan tuntutan yang begitu besar dalam perkawinan masyarakat Manggarai.

Tuntutan yang dimaksud adalah keberadaan belis sebagai mahar pernikahan yang tidak

karuan dalam penerapannya. Pergeseran dari pemanfaatan kearifan lokal menuju

penggunaan uang yang gila-gilaan memicu perkawinan di Manggarai memberatkan.

Tentunya perkawinan membutuhkan perjuangan tetapi perjuangan yang terjadi sekarang

bukan untuk mempertahankan eksistensi keberadaan keluarga barunya tetapi hanya

untuk menutup utang-utang yang sudah diadakan saat pernikahan berlangsung. Selain

itu faktor lain yang mempengaruhi perkawinan di Manggarai yang memberatkan adalah

tujuan perkawinan yaitu untuk mempersatukan keluarga besar kedua belah pihak yang

tentunya bukanlah hal yang gampang. Syarat perkawinan juga sangat mempengaruhi

kehidupan perkawinan di Manggarai. Kadang syarat perkawinan di Manggarai sangat

bertolak belakang. Syarat yang sering dipakai untuk menentukan orang menikah adalah

fisik sedangkan syarat secara psikologis dan material tidak terlalu diindahkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

126

Bapak J (35)

No. Tema Meaning Unit

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

Sifat dari perkawinan adalah mengikat.

Tujuan dari perkawinan masyarakat

Manggarai adalah untuk menyatukan keluarga

besar.

Proses perkawinan manggarai panjang dan

rumit.

Tahap perkawinan yang paling penting yaitu

tahap pernikahan gereja.

Sekarang perkawinan bukan dilihat sebagai

sesuatu yang sifatnya sakral.

Perkawinan di Manggarai rumit dan berat.

Sifat perkawinan yang monogami dan sakral

itu berat.

Status sosial mempengaruhi besaran belis.

Perkawinan dengan adanya belis tinggi sangat

memberatkan.

Belis dalam perkawinan Manggarai sudah

mengalami disorientasi dari bertujuan

menghubungi kedua belah pihak sekarang

semua soal uang.

Beban rumah tangga terbesar adalah belis yang

begitu tinggi.

Merasa kasihan dengan situasi perkawinan di

Manggarai.

Faktor lain masalah perkawinan adalah

penelantaran.

Utang akibat belis membuat keluarga sengsara

sehingga banyak yang merantau dan

melepaskan anak juga istri.

Sifat perkawinan Manggarai itu monogami.

Adat yang sangat ketat yang membuat

perempuan tidak mau kembali ke orang

tuanya.

Sifat perkawinan manggarai monogami.

Belis dalam perkawinan Manggarai ditntukan

oleh kelas sosial.

Penentu kelas sosial sekarang adalah tingkat

pendidikan.

Pendidikan perempuan sebagai penentu tinggi-

rendahnyabelis, bukan orang tuanya.

Banyak pengeluaran untuk perkawinan di

manggarai.

Selain belis ada denda seandainya keluarga

pria melakukan kesalahan misalnya

Sifat

Tujuan

Sifat

Syarat

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Sifat

Faktor

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Perasaan yang timbul

Akibat

Yang dirasakan

Sifat

Sifat

Sifat

Faktor

Faktor

Faktor

Yang dirasakan

syarat

Faktor

Yang dirasakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

127

45

46

47

48

49

50

51

52

53

keterlambatan kehadiran.

Denda dibayar tanpa diminta tetapi sebagai

bentuk penunjukkan niat baik.

Belis menjadikan perkawinan di Manggarai itu

memberatkan.

Belis juga menjadi sumber masalah

perkawinan di Manggarai.

Perkawinan di Manggarai akan sah bila

melewati tahap adat, gereja, dan negara

(undang-undang perkawinan).

Tujuan perkawinan di Manggarai adalah

mempersatukan kedua keluarga besar.

belis di Manggarai membebankan.

Faktor

Syarat

Tujuan

Yang dirasakan

Interpretasi: Perkawinan di Manggarai sudah menjadi beban yang berat. Hal ini

dipengaruhi oleh syarat atau tuntutan dan prosesi dalam perkawinan masyarakat

Manggarai. Prosesi dalam perkawinan masyarakat Manggarai sangat panjang dan

rumit. Tentunya prosesi yang panjang dan rumit ini menelan anggaran dan tenaga.

Tuntutan dalam perkawinan Manggarai tercermin dari Belis sebagai seserahan.

Belis sudah menjadi momok yang menakutkan karena belis sudah mengalami

pergeseran makna—dari sebagai simbol ikatan keluarga menuju semua menyoal

uang—tuntutan inilah yang menyebabkan banyak orang yang meninggalkan

keluarga barunya untuk merantau dan menelantarkan anak dan istri. Selain itu

sifat perkawinan masyarakat Manggarai memiliki andil yang besar dalam

kehidupan keluarga masyarakat Manggarai. Sifat perkawinan yang mengikat dan

monogami menjadikan beban bagi masyarakat yang ada di Manggarai. Menjadi

beban ketika sifat ini tidak membuka ruang bagi orang Manggarai untuk

mengakhiri kehidupan rumah tangganya dengan kata lain orang akan pasrah

dengan situasi keluarga barunya. Situasi yang seperti ini membuat perkawinan

bukan dilihat sebagai sesuatu yang sakral seperti yang dianut dalam gereja katolik

dengan demikian banyaklah masalah yang timbul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

128

Bapak L (25)

No. Tema Meaning unit

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Kematangan fisik sebagai tolok ukur usia

perkawinan.

Perkawinan bertujuan untuk menyatukan keluarga

besar kedua pihak.

Pernikahan adalah kesulitan.

Pernikahan bertujuan untuk meneruskan keturunan.

Perkawinan itu mendewasakan.

Menikah saat ini membebankan.

Menikah itu menambahkan beban bagi orang-orang

terdekat.

Menikah harus memiliki kemapanan ekonomi.

Tujuan perkawinan yaitu mendewasakan pola pikir.

Relasi kekerabatan sangat penting dalam

perkawinan masyarakat manggarai.

Relasi kekerabatan sangat penting dalam

perkawinan masyarakat manggarai.

Perkawinan harus memperhatikan ekonomi.

Belis menjadi satu faktor penyebab KDRT di

Manggarai.

Perkawinan sangat membebankan dari segi

ekonomi.

Perkawinan di manggarai sifatnya memaksa dan

menuntut.

Perkawinan jadi beban yang memberatkan.

Perkawinan adalah penderitaan.

Kehidupan perkawinan adalah beban.

Syarat

Tujuan

Yang dirasakan

Tujuan

Tujuan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Syarat

Tujuan

Tujuan

Tujuan

Syarat

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Sifat

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Yang dirasakan

Interpretasi: perkawinan dalam masyarakat Manggarai merupakan beban berat yang

menimbulkan penderitaan. Masyarakat Manggarai dalam membangun sebuah keluarga

dalam konteks perkawinan sangat mengedepankan yang namanya hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

129

kekerabatan antara kedua belah pihak dan ini menjadi tujuan dari perkawinan

masyarakat Manggarai selain untuk meneruskan keturunan. Idealnya sebuah

perkawinan harus dilandaskan pada kedewasaan pola pikir. Perkawinan di Manggarai

tidaklah terlalu memperhatikan faktor ekonomi dan psikologis diri saat hendak

menikah lebih menilai dari segi kematangan fisik saja. Masyarakat Manggarai tidak

melihat bahwa tidak adanya kematangan secara ekonomi mampu menciptakan

keluarga yang tidak harmonis—contohnya kekerasan dalam rumah tangga—ini akibat

dari masyarakat Manggarai kurang memperhatikan situasi ekonominya sendiri

sehingga biaya perkawinan dalam seserahan—belis—tidak dipertimbangkan dengan

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

130

Lampiran 5: Susunan meaning unit

InformanF

Susunan

meaning

unit

Tujuan

Tujuan dari perkawinan adalah pencarian akan

dukungan.

Pernikahan bertujuan untuk menyatukan keluarga

besar dua belah pihak.

Perkawinan mempererat hubungan kekerabatan

keluarga besar.

Perkawinan bertujuan untuk membebaskan.

Sifat Rumit dan menuntut.

Tahapan perkawinan di Manggarai ada begitu banyak.

Syarat

Dukungan menjadi tonggak utama dalam pencapaian

kebahagiaan.

Perkawinan membutuhkan kesiapan yang matang

baik materi maupun psikologis.

Orang tua berperan dalam perkawinan masyarakat

manggarai.

Yang

dirasakan

Semua upaya dikerahkan untuk memperjuangkan

perkawinan.

Kebahagiaan itu sendiri merupakan beban karena

membutuhkan biaya yang banyak.

Perkawinan merupakan beban.

Perkawinan merupakan beban karena biaya yang

tinggi untuk menunjukkan status sosial.

Tuntutan perkawinan yang fantastis membuat yang

bersangkutan terbebani.

Prosesi perkawinan yang rumit dan menuntut akan

kemeriahan itu memberatkan.

Tuntutan akan mengurangi keharmonisan.

Perkawinan dijadikan beban prestise.

Tuntutan perkawinan yang tinggi mewajibkan

perjuangan yang lebih.

Perkawinan bukannya melegakan tetapi

membebankan.

Segala bentuk pendanaan perkawinan dibebankan

pada keluarga pria tetapi lebih dibebankan adalah si

pengantin pria.

Perkawinan menjadi beban moril bagi pengantin pria.

Pernikahan merupakan sesuatu yang memberatkan.

Pernikahan merupakan beban yang besar.

Pernikahan merupakan tantangan besar bagi pria

Manggarai.

Sifat ritual perkawinan manggarai memaksa.

Perkawinan merupakan beban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

131

Susunan

meaning

unit

Yang

dirasakan

Perkawinan di Manggarai memberatkan dan rumit.

Masyarakat manggarai belum mapan.

Ritus perkawinan menyisakan cerita buruk.

Perkawinan sangat membebani.

Perbedaan antara keinginan dan kondisi real menjadi

beban.

Ritual perkawinan yang membutuhkan dana besar

menjadi beban.

Pendanaan perkawinan di manggarai sangat

dipengaruhi oleh status sosial wanita.

Biaya perkawinan di manggarai dimulai dari 20 juta

ke atas tergantung pada status sosialnya.

Status sosial orang tua wanita tidak terlalu

berpengaruh pada perkawinan manggarai.

Kelas sosial wanita menentukan tarif (banyaknya

uang) yang digunakan dalam segala urusan

perkawinan.

Profesi perempuan mempengaruhi tahapan

perkawinan.

Tahapan itu mempengaruhi berapa banyak dana yang

digunakan.

Pematokan harga pada prosesi perkawinan merupakan

transaksi jual beli.

Biaya perkawinan yang tinggi sangat membebankan.

Perkawinan itu membebankan bukan melegakan.

Perkawinan menjadi beban yang berat.

InformanJ

Susunan

meaning

unit

Tujuan

Tujuan dari perkawinan masyarakat Manggarai

adalah untuk menyatukan keluarga besar.

Tujuan perkawinan di Manggarai adalah

mempersatukan kedua keluarga besar.

Sifat

Sifat dari perkawinan adalah mengikat.

Proses perkawinan Manggarai panjang dan rumit.

Sifat perkawinan yang monogami dan sakral itu berat.

Sifat perkawinan Manggarai itu monogami.

Adat yang sangat ketat yang membuat perempuan

tidak mau kembali ke orang tuanya.

Sifat perkawinan Manggarai monogami.

Syarat

Tahap perkawinan yang paling penting yaitu tahap

pernikahan gereja.

Selain belis ada denda seandainya keluarga pria

melakukan kesalahan misalnya keterlambatan

kehadiran.

Perkawinan di Manggarai akan sah bila melewati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

132

InformanL

Susunan

meaning

unit

Tujuan

Perkawinan bertujuan untuk menyatukan keluarga

besar kedua pihak.

Pernikahan bertujuan untuk meneruskan keturunan.

Perkawinan itu mendewasakan.

Tujuan perkawinan yaitu mendewasakan pola pikir.

Relasi kekerabatan sangat penting dalam perkawinan

masyarakat Manggarai.

Relasi kekerabatan sangat penting dalam perkawinan

masyarakat Manggarai.

Sifat Perkawinan di Manggarai sifatnya memaksa dan

menuntut.

tahap adat, gereja, dan negara (undang-undang

perkawinan).

Yang

dirasakan

Sekarang perkawinan bukan dilihat sebagai sesuatu

yang sifatnya sakral.

Perkawinan di Manggarai rumit dan berat.

Status sosial mempengaruhi besaran belis.

Perkawinan dengan adanya belis tinggi sangat

memberatkan.

Belis dalam perkawinan Manggarai sudah mengalami

disorientasi dari bertujuan menghubungi kedua belah

pihak sekarang semua soal uang.

Beban rumah tangga terbesar adalah belis yang begitu

tinggi.

Merasa kasihan dengan situasi perkawinan di

Manggarai.

Faktor lain masalah perkawinan adalah penelantaran.

Utang akibat belis membuat keluarga sengsara

sehingga banyak yang merantau dan melepaskan anak

juga istri.

Belis dalam perkawinan Manggarai ditntukan oleh

kelas sosial.

Penentu kelas sosial sekarang adalah tingkat

pendidikan.

Pendidikan perempuan sebagai penentu tinggi-

rendahnyabelis, bukan orang tuanya.

Banyak pengeluaran untuk perkawinan di Manggarai.

Denda dibayar tanpa diminta tetapi sebagai bentuk

niat baik.

Belis menjadikan perkawinan di Manggarai itu

memberatkan.

Belis juga menjadi sumber masalah perkawinan di

Manggarai.

belis di Manggarai membebankan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: MAKNA PERKAWINAN BAGI SUAMI PADA MASYARAKAT … · adalah makna tidak bisa ditemukan untuk mendekati ada. ... sendiri, adalah subjek yang tidak memiliki ... bersama dengan benda-benda

133

Syarat

Kematangan fisik sebagai tolok ukur usia

perkawinan.

Menikah harus memiliki kemapanan ekonomi.

Perkawinan harus memperhatikan ekonomi.

Yang

dirasakan

Pernikahan adalah kesulitan.

Menikah saat ini membebankan.

Menikah itu menambahkan beban bagi orang-orang

terdekat.

Belis menjadi satu faktor penyebab KDRT di

Manggarai.

Perkawinan sangat membebankan dari segi ekonomi.

Perkawinan jadi beban yang memberatkan.

Perkawinan adalah penderitaan.

Kehidupan perkawinan adalah beban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI