Makna Idul Adha

1
MAKNA IDUL ADHA Bulan ini merupakan bulan bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan diantara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama. Selain ibadah haji, pada bulan ini umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam. Di Indonesia, kementerian Agama menetapkan Senin malam bahwa tanggal 1 Dzulhijjah 1433 H jatuh pada hari Rabu 17 Oktober 2012 dan Idul Adha jatuh pada Jum’at 26 Oktober 2012. Perlu diketahui, ditekankan bagi Ummat Islam untuk mengisi hari sepuluh awal Dzulhijjah dengan melakukan ibadah dan amal shalih. Karena selama setahun, hari-hari terbaik di bulan Dzulhijjah adalah puluhan awalnya. Nabi Muhammad SAW bersabda :”Barangsiapa yang berpuasa paa hari Tarwiyah 8 Dzulhijah (Rabu,24 Oktober) maka allah akan memberikan pahala seperti pada sabarnya Nabi Ayyub AS ketika menghadai cobaan. Puasa arafah 9 Dzulhijjah (Kamis, 25 Oktober) pahalanya besar. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ىِ تَ ّ ل اَ ةَ نَ ّ س ل اَ وُ ه َ لْ بَ ق ىِ تَ ّ ل اَ ةَ نَ ّ س ل اَ رِ ّ فَ كُ يْ نَ اِ َ ّ ى اَ لَ عُ بِ سَ تْ حَ اَ هَ فَ رَ عِ مْ وَ يُ امَ يِ صُ هَ دْ عَ ب“Puasa Hari ‘Arafah Aku berharap Allah akan melebur dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang” (HR. Muslim) Di hari Idul Adha, bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban. Pada dasarnya, penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan. Bentuk solidaritas kemanusiaan ini termanifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban. Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhu’afa lainnya. Dengan disyari’atkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama. Meski waktu pelaksanaan penyembelihan kurban dibatasi (10-13 Dzulhijjah), namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan. Kita harus mampu menangkap makna esensial dari pesan yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Oleh karenanya, semangat untuk terus ’berkurban’ senantiasa kita langgengkan pasca Idul Adha.

description

kebaikan idul adha

Transcript of Makna Idul Adha

Page 1: Makna Idul Adha

MAKNA IDUL ADHABulan ini merupakan bulan bersejarah bagi

umat Islam. Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan diantara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama.

Selain ibadah haji, pada bulan ini umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam.

Di Indonesia, kementerian Agama menetapkan Senin malam bahwa tanggal 1 Dzulhijjah 1433 H jatuh pada hari Rabu 17 Oktober 2012 dan Idul Adha jatuh pada Jum’at 26 Oktober 2012. Perlu diketahui, ditekankan bagi Ummat Islam untuk mengisi hari sepuluh awal Dzulhijjah dengan melakukan ibadah dan amal shalih. Karena selama setahun, hari-hari terbaik di bulan Dzulhijjah adalah puluhan awalnya. Nabi Muhammad SAW bersabda :”Barangsiapa yang berpuasa paa hari Tarwiyah 8 Dzulhijah (Rabu,24 Oktober) maka allah akan memberikan pahala seperti pada sabarnya Nabi Ayyub AS ketika menghadai cobaan. Puasa arafah 9 Dzulhijjah (Kamis, 25 Oktober) pahalanya besar. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

�ِت�ى اَّل �َة� َن اَّلَّس� �ِّف�َر� �َك ُي ْن�� َأ �ِه� اَّلَّل َع�َّل�ى �َّس�ُب� �ْح�ِت َأ َف�َة� َع�َر� � �ْو�ِم ُي �اِم� ِص�َي

�ْع�َد�ُه� َب �ى �ِت اَّل �َة� َن َو�اَّلَّس� �ِه� �َّل َق�ْب“Puasa Hari ‘Arafah Aku berharap Allah akan melebur dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang” (HR. Muslim)

Di hari Idul Adha, bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban. Pada dasarnya, penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan.Bentuk solidaritas kemanusiaan ini termanifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban. Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhu’afa lainnya. Dengan disyari’atkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan  terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama.

Meski waktu pelaksanaan penyembelihan kurban dibatasi (10-13 Dzulhijjah), namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan. Kita harus mampu menangkap makna esensial dari pesan yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Oleh karenanya, semangat untuk terus ’berkurban’ senantiasa kita langgengkan pasca Idul Adha.