Makna Beriman Kepada Kitab Allah

6
Makna beriman kepada kitab-kitab Allah SWT yaitu kepercayaan yang pasti bahwasanya Allah SWT memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada para Rasulnya untuk disampaikan kepada para hamba-Nya. Kitab-kitab tersebut adalah adalah Kalamullah yang dengannya Allah SWT berbicara secara sesungguhnya sesuai yang pantas untuk diri-Nya. Dalam kitab-kitab tersebut terdapat kebenaran, cahaya dan petunjuk bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT mencakup tiga perkara : 1. Beriman bahwa kitab-kitab itu benar-benar diturunkan dari Allah SWT. 2. Beriman kepada apa yang telah Allah SWT namakan dari kitab-kitab- Nya, seperti Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, Taurat yang diturunkan kepada Musa AS dan Injil yang diturunkan kepada Isa AS. 3. Mempercayai berita-berita yang bena dari kitab-kitab tersebut sebagaimana pembenaran kita terhadap berita-berita Al-Quran. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah termasuk salah satu rukun iman, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat An-Nisa : 136 yang berbunyi : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab- kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-sejauhnya”. Allah SWT menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya untuk disebar luaskan dan diajarkan kepada umat Manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya. Kitab-kitab Allah SWT yang wajib diketahui oleh orang yang beriman ada empat yaitu : Kitab Taurat : Kitab Taurat adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa AS sebagai pedoman hidup Bani Israil seperti Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 2 yang berbunyi : “Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu sebagai petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman) : janganlah kamu mengambil penolong selain aku”. Adapun isi pokok kitab Taurat dikenal dengan “Sepuluh Perintah Tuhan” yaitu, jangan ada padamu Tuhan lain di hadirat-Ku, jangan membuat patung ukiran dan jangan pula menyembah patung karena Aku Tuhan

description

makna

Transcript of Makna Beriman Kepada Kitab Allah

Page 1: Makna Beriman Kepada Kitab Allah

Makna beriman kepada kitab-kitab Allah SWT yaitu kepercayaan yang pasti bahwasanya Allah SWT memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada para Rasulnya untuk disampaikan kepada para hamba-Nya. Kitab-kitab tersebut adalah adalah Kalamullah yang dengannya Allah SWT berbicara secara sesungguhnya sesuai yang pantas untuk diri-Nya. Dalam kitab-kitab tersebut terdapat kebenaran, cahaya dan petunjuk bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat.

Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT mencakup tiga perkara :

1. Beriman bahwa kitab-kitab itu benar-benar diturunkan dari Allah SWT.2. Beriman kepada apa yang telah Allah SWT namakan dari kitab-kitab-Nya, seperti Al-Quran yang

diturunkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, Taurat yang diturunkan kepada Musa AS dan Injil yang diturunkan kepada Isa AS.

3. Mempercayai berita-berita yang bena dari kitab-kitab tersebut sebagaimana pembenaran kita terhadap berita-berita Al-Quran.

Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah termasuk salah satu rukun iman, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat An-Nisa : 136 yang berbunyi : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-sejauhnya”.

Allah SWT menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya untuk disebar luaskan dan diajarkan kepada umat Manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya. Kitab-kitab Allah SWT yang wajib diketahui oleh orang yang beriman ada empat yaitu :

Kitab Taurat : Kitab Taurat adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa AS sebagai pedoman hidup Bani Israil seperti Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 2 yang berbunyi : “Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu sebagai petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman) : janganlah kamu mengambil penolong selain aku”.

Adapun isi pokok kitab Taurat dikenal dengan “Sepuluh Perintah Tuhan” yaitu, jangan ada padamu Tuhan lain di hadirat-Ku, jangan membuat patung ukiran dan jangan pula menyembah patung karena Aku Tuhan Allahmu, jangan kamu menyebut Tuhan Allahmu dengan sia-sia, ingatlah kamu akan hari Sabat (Sabtu) supaya kamu sucikan dia, Berilah hormat kepada bapak ibumu, Jangan membunuh sesama Manusia, Larangan berbuat Zina, Larangan mencuri, Larangan menjadi saksi palsu, Larangan berkeinginan memiliki hak orang lain.

Kitab Zabur : kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud AS untuk dijadikan pedoman hidup bagi kaumnya. Firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 55 yang berbunyi : “Dan Tuhan-Mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah kami lebihkan sebagian Nabi-Nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur kepada Daud”.

Page 2: Makna Beriman Kepada Kitab Allah

Kitab Zabur berisi kumpulan Nyanyian-nyanyian pujian kepada Allah SWT atas segala nikmat Ilahi. Di dalamnya juga berisi Dzikir, doa, Nasihat, dan hikmah. Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani, kitab Zabur sekarang ada pada Perjanjian Lama, yang terdiri atas 150 pasal.

Kitab Injil : Kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa AS atau Yesus versi Nasrani, sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi Bani Israil, seperti Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 46 yang berbunyi : “Dan Kami iringkan jejak mereka (Nabi-Nabi Bani Israil) dengan Isa Putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”.

Isi pokok Kitab Injil adalah ajaran untuk hidup dengan Zuhud dan menjauhi kerakusan dan ketamakan dunia. Ini dimaksudkan untuk meluruskan kehidupan orang-orang Yahudi yang materialistis.

Kitab Al-Quran : Kitab Al-Quran adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi terakhir yaitu Muhammad SAW sebagai petunjuk hidup umatnya. Berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang terbatas untuk satu kaum, Al-Quran tidak hanya diturunkan untuk Bangsa Arab, melainkan untuk seluruh umatnya. Permulaan turunnya Al-Quran adalah pada tanggal 17 Ramadhan Tahun 40 dari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Permulaan ayat Al-Quran yang turun adalah surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5. Firman Allah SWT : “Bacalah dengan (menyebut Nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. Sedangkan surat yang terakhir turun adalah surat Al-Maidah ayat 3. Firman Allah SWT : “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu Agamamu, dan telah K-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi Agama bagimu”.

Hakikat dan makna beriman kepda kitab ALLAH SWT

Beriman terhadap kitab mengandung empat perkara;

Pertama: Membenarkan dengan sungguh-sungguh bahwa semua kita diturunkan oleh Allah dan bahwa Allah berbicara secara hakiki, di antaranya ada yang langsung terdengar darinya dari balik tabir tanpa perantara malaikat, di antaranya ada yang disampaikan utusan para malaikat kepada utusan manusia. Di antaranya ada yang ditulis Allah Ta’ala dengan tanganNya, sebagaimana firman Allah Ta’ala,.

�ان� و�م�ا ر� ك �ش� �ب �ن ل �م�ه� أ �ل �ك �ه� ي �ال الل � إ يا و و�ح� اء� م�ن أ و ح�ج�اب� و�ر�

� ل� أ س� �ر � ي وال س� �وح�ي� ر� �ه� ف�ي �ذ ن �إ اء� م�ا ب �ش� �ه� ي �ن �ي+ إ ح�ك�يم- ع�ل)51: الشورى سورة(

“Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan Dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.” (SQ. As-Syuro: 51)

Allah juga berfirman,

Page 3: Makna Beriman Kepada Kitab Allah

)164: النساء سورة( تكليما موسى الله وكلم

“Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (SQ. An-Nisaa’: 164)

Allah berfirman terkait dengan Kitab Taurat,

�ا ن �ب �ت �ه� و�ك و�اح� ف�ي ل ل� �ل� م�ن األ ء� ك ي � م�و ع�ظ�ة� ش� �ف ص�يال �ل� و�ت �ك ء� ل ي )145: األعراف سورة( ش�

“Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu.” 9SQ. Al-A’raf: 145)

Kedua: Apa yang Allah sebutkan dalam kitab-kitab tersebut secara terperinci, maka wajib diimani secara terperinci, yaitu kitab-kitab yang Allah namakan Alquran, yaitu; Alquran, Taurat, Injil, Zabur, lembaran Ibrahim dan Musa)

Adapun yang disebutkan secara global, maka harus kita Imani secara global. Maka kita mengatakan sebagaimana Allah perintahkan kepada kita,

)15: الشورى سورة (كتاب من الله أنزل بما آمنت وقل

“Dan Katakanlah: "Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah.” (SQ. As-Suro:15)

Ketiga:

Membenarkan kabar-kabar yang shahih, seperti kabar yang terdapat dalam Alquran, atau berita yang belum dirubah dan diganti dalam kitab-kitab terdahulu.

Keempat:

Beriman bahwa Allah menurunkan Alquran sebagai hakim terhadap kitab-kitab dan pembenar terhadapnya, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

�ا ن ل ز� �ن ك� و�أ �ي �ل �اب� إ ك�ت ح�ق� ال �ال � ب �م�ا م�ص�د�قا ن� ل �ي ه� ب �د�ي �اب� م�ن� ي ك�ت � ال م�نا ه� و�م�ه�ي �ي )48: المائدة سورة (ع�ل

”Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu.” (SQ. Al-Maidah: 48).

Ahli tafsir berkata, “Muhaiminan” artinya yang dipercaya dan menjadi saksi atas kitab-kitab sebelumnya serta membenarkanya, maksudnya membenarkan apa yang ada di dalamnya yang shahih serta menafikan sesuatu yang telah dirubah diganti dan diselewengkan serta hukum yang telah dihapus padanya, atau menetapkan dan mensyariatkan hukum-hukum baru. Karena itu, semua yang berpegang teguh pada kitab-kitab terdahulu tunduk kepadanya, sebelum berlaku kitab sesudahnya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

�ذ�ين� �اه�م� ال ن �ي �اب� آت ك�ت �ه� م�ن ال ل �ه� ه�م ق�ب �ون ب �ؤ م�ن �ذ�ا . ي ل�ى و�إ �ت ه�م ي �ي �وا ع�ل �ا ق�ال �ه� آم�ن �ه� ب �ن ح�قM إ �ا م�ن ال �ن ب �ا ر� �ن �ا إ �ن �ه� م�ن ك ل ق�ب

�م�ين� ل )53-52: القصص سورة (م�س

Page 4: Makna Beriman Kepada Kitab Allah

“Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al kitab sebelum Al Quran, mereka beriman (pula) dengan Al Quran itu. Dan apabila dibacakan (Al Quran itu) kepada mereka, mereka berkata: "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al Quran itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya).” (SQ. Al-Qasas: 52-53)

- Yang diwajibkan bagi seluruh umat adalah mengikuti Alquran zahir maupun batin dan berpegangteguh kepadanya serta menunaikan haknya, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

)155: األنعام سورة( واتقوا فاتبعوه مبارك أنزلناه كتاب وهذا

”Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, Maka ikutilah Dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (SQ. Al-An’am: 155)

Yang dimaksud dengan berpegang teguh dengan kitabNya serta menunaikan haknya adalah menghalalkan yang dihalalkan dan mengharamkan yang diharamkan di dalamnya serta tunnduk kepada perintah-perintahnya dan menjauh dari ancaman-ancamannya, mengambil pelajaran dari contoh-contoh kejadian dan kisah di dalamnya, mengetahui hukum-hukumnya yang jelas serta menyerahkan kepada Allah perkara-perkara yang masih samar serta tidak melanggar batasan-batasan yang telah ditetapkan, membelanya dengan menghafalnya, membacanya dan mentadabburi ayat-ayatnya serta menghidupkannya di malam dan siang, memberikan nasehat dengan seluruh makna padanya dan berdakwah kepadanya berdasarkan petunjuk.

Iman seperti ini akan memberikan manfaat besar bagi seorang hamba, di antaranya yang terpenting;

1- Mengatahui besarnya perhatian Allah terhadap hambaNya, karena Dia menurunkan kitabnya bagi setiap kaum agar mereka menjadikannya sebagai petunjuk.

2- Mengetahui hikmah Allah Ta’ala dalam syariatnya karena di menurunkan syariat bagi setiap kaum apa yang sesuai dengan kondisi mereka, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

ومنهاجا شرعة منكم جعلنا لكل

“Masing-masing Kami jadikan bagi kamu semua syareat dan manhaj.”

3- Melaksanakan kewajiban bersyukur atas nikmat yang sangat besar ini.

4- Pentingnya memelihara Alquran yang agung ini, dengan membacanya, merenunginya dan memahami makna-maknanya serta mengamalkannya.Wallahua’lam.

Lihatlah ‘A’lam As-Sunnah Al-Mansyurah’ hal. 90-93, ‘Syarh Al-Ushul Al-Tsalatsah’, Syekh Ibnu Utsaimin, hal. 91-92.