Makanan dan Seni Khas Batak Toba

14
MAKANAN KHAS BATAK TOBA

description

Berikut merupakan makanan khas batak toba:1. Manuk na PinadarAda satu kepercayaan yang unik jika masakan ayam gota ini akan dihidangkan untuk orang yang kita cintai. Saat memasak, juru masak atau siapa pun tidak boleh mencicipi masakan ini. Orang --kepada siapa masakan ini dibuat-- harus menjadi yang pertama yang mencicipinya. Masalah penataan dan penyajian, memiliki kebiasaan untuk "menyusun hidup". Artinya ayam itu disusun seperti ketika hidupnya. Kepala di utara, sayap dan paha di barat dan timur, brutu di selatan, dada ditengah. Sedikit daging dari tulang dada dikerat dan disajikan terpisah bersama garam, potongan bawang merah, jahe dan cabe rawit. Ini disebut dengan "sirapege" (artinya harafiahnya: garam dan jahe). Saat makan bersama, setelah doa makan, anggota keluarga yang menerima kehormatan dipersilakan memilih bagian ayam yang paling dia sukai -- sebanyak yang dia inginkan. Rasa ayam gota yang spicy (asin, pedas, penuh bumbu) diharapkan memberi semangat kepada yang bersangkutan untuk menempuh suatu fase hidupnya. Baru setelah itu anggota keluarga yang lain boleh mengambil sisanya.2. Dengke Mas na Niura Naniura menjadi suatu makanan yang khas dan istimewa dan berbeda dari makanan lainnya. Bukan seperti makanan lain yang matang pada saat dimasak, naniura ini makanan yang matang tanpa dimasak. Hanya bumbu rempah-rempah dan asam yang digunakan untuk mematangkan ikan. Bahkan rasanya jauh lebih nikmat dari pada yang dimasak sampai matang. Awalnya naniura ini adalah makanan raja namun akhirnya semakin berkembang menjadi makanan semua orang karena rasanya yang khas. Sering sekali ada orang yang mengatakan kalau naniura ini tidak matang sehingga banyak orang yang tidak mau memakannya. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa makanan ini betul-betul matang.3. SaksangSaksang adalah masakan khas Batak Toba yang terbuat dari daging  yang dicincang dan dimasak dengan menggunakan darah, santan dan rempah-rempah (termasuk jeruk purut dan daun salam, ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabai, merica, serai, jahe, lengkuas, kunyit, dan andaliman). Saksang menjadi makanan wajib dalam adat pernikahan Batak. Bagi yang berprinsip haram mengonsumsiny, maka mereka tidak mengonsumsinya 4. Dengke Mas na Niarsik Na niarsik sudah menjadi bagian dari budaya  adat batak toba. Dalam budaya adat batak toba, dari mulai kelahiran, menikah hinga meninggal memiliki pesan adat yang diwujudkan dengan dekke na niarsik. Dari filosofinya dalam adat batak, ikan mas merupakan dekke sitio-tio dan dekke simudur-udur. Dekke Sitio-tio melambangkan hidup yang murni dan panjang umur seperti halnya dengan ikan mas yang hidup di air tawar dan memiliki tubu yang panjang. Dekke Simudur-udur melambangkan hidup yang selalu damai dan turun-temurun seperti halnya ikan mas yang hidup selalu bergerombol (marudur-udur). Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, na niarsik digunakan adat batak toba dari mulai adat kelahiran hingga pada kematian. Na Niarsik ini (dalam upacara adat) biasanya disajikan dalam bentuk memanjang seperti berenang dan berjumlah ganjil (dekke sitio-tio & simudur-udur).Jumlah ikan mas yang disajikan sesuai dengan ketentuan adat batak yang berbeda-beda, antara lain: Satu ekor disajikan untuk pasangan yang baru menikah; Tiga ekor disajikan untuk pasangan yang baru memiliki anak;  Lima ekor disajikan untuk pasangan yang memiliki cucu; dan Tujuh ekor disajikan untuk pemimpin bangsa batak.5. Mie Gomak Mie Gomak adalah makanan yang terkenal sebagai masakan khas daerah dari tanah Batak Toba, meliputi semua daerah Batak Toba, dan juga menjadi masakan khas di Sibolga dan Tapanuli.Mengenai asal usul sebutan untuk menu ini beragam versi. Sebagian menyebutkan, mungkin karena cara penyediaannya digomak-gomak (digenggam pakai tangan) hingga sampai saat ini disebut mie gomak, meski pun pada akhirnya tidak menggenggamnya dengan tang

Transcript of Makanan dan Seni Khas Batak Toba

MAKANAN KHAS BATAK TOBA

1. Manuk na Pinadar Ada satu kepercayaan yang unik jika masakan ayam gota ini akan dihidangkan untuk orang yang kita cintai. Saat memasak, juru masak atau siapa pun tidak boleh mencicipi masakan ini. Orang --kepada siapa masakan ini dibuat-- harus menjadi yang pertama yang mencicipinya. Masalah penataan dan penyajian, memiliki kebiasaan untuk "menyusun hidup". Artinya ayam itu disusun seperti ketika hidupnya. Kepala di utara, sayap dan paha di barat dan timur, brutu di selatan, dada ditengah. Sedikit daging dari tulang dada dikerat dan disajikan terpisah bersama garam, potongan bawang merah, jahe dan cabe rawit. Ini disebut dengan "sirapege" (artinya harafiahnya: garam dan jahe). Saat makan bersama, setelah doa makan, anggota keluarga yang menerima kehormatan dipersilakan memilih bagian ayam yang paling dia sukai -- sebanyak yang dia inginkan. Rasa ayam gota yang spicy (asin, pedas, penuh bumbu) diharapkan memberi semangat kepada yang bersangkutan untuk menempuh suatu fase hidupnya. Baru setelah itu anggota keluarga yang lain boleh mengambil sisanya.

2. Dengke Mas na Niura

Naniura menjadi suatu makanan yang khas dan istimewa dan berbeda dari makanan lainnya. Bukan seperti makanan lain yang matang pada saat dimasak, naniura ini makanan yang matang tanpa dimasak. Hanya bumbu rempah-rempah dan asam yang digunakan untuk mematangkan ikan.

Bahkan rasanya jauh lebih nikmat dari pada yang dimasak sampai matang. Awalnya naniura ini adalah makanan raja namun akhirnya semakin berkembang menjadi makanan semua orang karena rasanya yang khas. Sering sekali ada orang yang mengatakan kalau naniura ini tidak matang sehingga banyak orang yang tidak mau memakannya. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa makanan ini betul-betul matang.

3. Saksang

Saksang adalah masakan khas Batak Toba yang terbuat dari daging yang dicincang dan dimasak dengan menggunakan darah, santan dan rempah-rempah (termasuk jeruk purut dan daun salam, ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabai, merica, serai, jahe, lengkuas, kunyit, dan andaliman). Saksang menjadi makanan wajib dalam adat pernikahan Batak. Bagi yang berprinsip haram mengonsumsiny, maka mereka tidak mengonsumsinya

4. Dengke Mas na Niarsik

Na niarsik sudah menjadi bagian dari budaya  adat batak toba. Dalam budaya adat batak toba, dari mulai kelahiran, menikah hinga meninggal memiliki pesan adat yang diwujudkan dengan dekke na niarsik. Dari filosofinya dalam adat batak, ikan mas merupakan dekke sitio-tio dan dekke simudur-udur. Dekke Sitio-tio melambangkan hidup yang murni dan panjang umur seperti halnya dengan ikan mas yang hidup di air tawar dan memiliki tubu yang panjang. 

Dekke Simudur-udur melambangkan hidup yang selalu damai dan turun-temurun seperti halnya ikan mas yang hidup selalu bergerombol (marudur-udur). Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, na niarsik digunakan adat batak toba dari mulai adat kelahiran hingga pada kematian. Na Niarsik ini (dalam upacara adat) biasanya disajikan dalam bentuk memanjang seperti berenang dan berjumlah ganjil (dekke sitio-tio & simudur-udur).

Jumlah ikan mas yang disajikan sesuai

dengan ketentuan adat batak yang

berbeda-beda, antara lain:

Satu ekor disajikan untuk pasangan

yang baru menikah;

Tiga ekor disajikan untuk pasangan

yang baru memiliki anak;

Lima ekor disajikan untuk

pasangan yang memiliki cucu; dan

Tujuh ekor disajikan untuk

pemimpin bangsa batak.

5. Mie Gomak

Mie Gomak adalah makanan yang terkenal sebagai masakan khas daerah dari tanah Batak Toba, meliputi semua daerah Batak Toba, dan juga menjadi masakan khas di Sibolga dan Tapanuli.Mengenai asal usul sebutan untuk menu ini beragam versi. Sebagian menyebutkan, mungkin karena cara penyediaannya digomak-gomak (digenggam pakai tangan) hingga sampai saat ini disebut mie gomak, meski pun pada akhirnya tidak menggenggamnya dengan tangan di saat menghidangkannya. Mie yang sudah direbus biasanya dibuat terpisah dengan kuah dan sambalnya.

6. Lapet, Ombus-ombus, dan Itak Gur-gur

Lappet dan ombus-ombus adalah kue tradisional Batak. Tak jelas sejak kapan penganan ini mulai “membudaya”. Namun pada acara seremonial adat Batak tertentu, biasanya lappet atau ombus-ombus tetap menjadi hidangan sela dibarengi kopi atau teh. Lappet dan ombus-ombus adalah dua jenis penganan yang berbeda. Namun keduanya terbuat dari bahan yang sama: tepung beras, kelapa, gula merah (aren). Namun untuk lappet performanya tak jauh beda dengan lepat pisang. Perbedaan antara lappet dan ombus-ombus ada pada bentuk olahan dan rasa. Lapet biasanya dibentuk menyerupai limas dan dibungkus daun pisang, sementara Ombus-ombus, bentuknya bulat dan tidak dibungkus dengan apapun.

Itak Gurgur adalah makanan tradisional khas Batak yang pada umumnya digunakan pada acara adat Batak tertentu. Itak gurgur dibuat dengan bahan yang sama dengan lappet, yaitu beras yang telah dihaluskan secara tradisional yang kemudian disebut itak. Rasa yang dihasilkan juga hampir sama dengan lapet, yaitu manis dan gurih. Namun cara membuat itak gurgur berbeda dengan cara membuat lappet. Itak gurgur dibuat dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan mengadon itak, kelapa muda yang telah diparut, gula pasir, dan sedikit air panas. Setelah dicampur sampai rata, kemudian adonan tersebut dicetak secara manual dengan tangan sendiri. Sudah, begitu saja. Itak Gurgur pun siap dihidangkan. Kata gurgur di sini dapat diartikan sebagai “membara”. Pemberi itak gurgur selalu berharap si pemakan jadi memiliki semangat yang membara-bara.

Kesenian BATAK TOBA

1. Seni Tari

Tari Tortor menjadi salah satu kesenian yang paling menonjol dalam kebudayaan masyarakat Batak Toba. Manortor (menari, bahasa Batak Toba) merupakan lambang bentuk syukur kepada Mulajadi Nabolon, dewa pencipta alam semesta, dan rasa hormat kepada hula-hula dalam konsep kekeluargaan mereka. Oleh karena itu, tari ini biasanya dilakukan dalam upacara ritual, ataupun dalam upacara adat, seperti acara pernikahan.

2. Seni Musik Sejumlah alat musik juga menjadi bagian dalam pelaksanaan upacara ritual dan upacara adat dalam kebudayaan orang-orang Batak Toba. Dua jenis ansambel musik, gondang sabangunan dan gondang hasapi merupakan alat musik tradisional yang paling sering dimainkan. Menurut mitologi etnik Batak Toba, kedua alat musik tersebut merupakan milik Mulajadi Nabolon, sehingga harus dimainkan untuk menyampaikan permohonan kepada sang dewa.

3. Seni Kerajinan

Martonun, atau keterampilan dalam membuat kais ulos dengan alat tenun tradisional, merupakan salah satu seni kerajinan dalam tradisi adat Batak Toba, yang hingga saat ini masih bisa dijumpai di pedalaman Pulau Samosir dan daerah-daerah lainnya di sekitar Danau Toba. Masyarakat Batak Toba melakukan berbagai seni kerajinan sesuai dengan peran dan fungsinya dalam struktur adat dan religi yang mereka percaya.

4. Seni Rupa Seni pahat dan seni patung menjadi keterampilan utama dalam seni rupa tradisional yang hidup di Batak Toba. Ukiran-ukiran yang terdapat gorga atau ornamen rumah adat mereka, menjadi bukti keindahan dari seni pahat masyarakat Batak Toba. Sedangkan, seni patung bisa dilihat dari banyak peralatan tradisional, seperti sior dan hujur (panah), losung gaja (lesung besar), serta parpagaran dan sigale-gale (alat untuk memanggil kekuatan gaib).

Hujur Merupakan senjata tradisional berupa tombak yang biasa digunakan oleh masyarakat. Mata tombaknya pipih terbuat dari logam, panjang sekitar 25 cm dan lebarnya 5,5 cm. Tangkai hujar terbuat dari kayu yang panjangnya sekitar 2 meter.