Makalahpertumbuhan Dan an Anak

26
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK Secara alamiah, setiap individu hidup akan melalui tahapan pertumbuhan dan perkembangan, yaitu sejak masa embrio sampai akhir hayatnya mengalami perubahan ke arah peningkatan baik secara ukuran maupun secara perkembangan. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan anak akan bervariasi dari satu anak dengan anak lainnya bergantung pada beberapa hal yang memengaruhinya, sedangkan pendekatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan sangat bergantung pada tahapan perkembangan mana yang sedang dilalui anak pada saat itu. 1. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Whaley dan Wong (2000) dalam Supartini 2004, mengemukakan pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah dan ukuran, sedangkan perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran. Jadi, pertumbuhan berhubungan dengan perubahan pada kuantitas yang maknanya terjadi perubahan pada jumlah dan ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh. Perkembangan berhubungan dengan perubahan secara kualitas, di antaranya terjadi peningkatan kapasitas individu untuk berfungsi yang dicapai melalui proses pertumbuhan, pematangan, dan pembelajaran. Proses pematangan berhubungan dengan peningkatan kematangan dan adaptasi. Proses tersebut terjadi secara terus-menerus dan saling berhubungan serta ada keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lain. Jadi, jika tubuh anak semakin besar dan 1

Transcript of Makalahpertumbuhan Dan an Anak

Page 1: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

Secara alamiah, setiap individu hidup akan melalui tahapan pertumbuhan dan perkembangan, yaitu sejak masa embrio sampai akhir hayatnya mengalami perubahan ke arah peningkatan baik secara ukuran maupun secara perkembangan. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan anak akan bervariasi dari satu anak dengan anak lainnya bergantung pada beberapa hal yang memengaruhinya, sedangkan pendekatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan sangat bergantung pada tahapan perkembangan mana yang sedang dilalui anak pada saat itu.

1. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan

Whaley dan Wong (2000) dalam Supartini 2004, mengemukakan pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah dan ukuran, sedangkan perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran. Jadi, pertumbuhan berhubungan dengan perubahan pada kuantitas yang maknanya terjadi perubahan pada jumlah dan ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh. Perkembangan berhubungan dengan perubahan secara kualitas, di antaranya terjadi peningkatan kapasitas individu untuk berfungsi yang dicapai melalui proses pertumbuhan, pematangan, dan pembelajaran. Proses pematangan berhubungan dengan peningkatan kematangan dan adaptasi. Proses tersebut terjadi secara terus-menerus dan saling berhubungan serta ada keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lain. Jadi, jika tubuh anak semakin besar dan tinggi, kepribadiannya secara simultan juga semakin matang.

Dalam ilmu kesehatan anak, istilah pertumbuhan dan perkembangan menyangkut semua aspek kemajuan yang dicapai oleh jazad manusia dari konsepsi sampai dewasa.Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat interseluler. Oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau inchi dan dalam kilogram atau pound. Selain itu dapat pula diukur dalam keseimbangan metabolik, yaitu retensi kalsium dan nitrogen oleh badan.

Perkembangan digunakan untuk menunjukkan bertambahnya keterampilan dan fungsi kompleks. Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromoskuler, berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula kepribadiannya. Maturasi dan diferensiasi sering dipergunakan

1

Page 2: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

sebagai sinonim untuk perkembangan. Pertumbuhan fisis, sebagai pertumbuhan badan sebagai keseluruhan. (Amirudin, 2007)

2. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

a. Faktor herediter

Faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan (herediter) adalah jenis kelamin, ras, dan kebangsaan (Marlow, 1988 dalam Supartini 2004).jenis kelamin ditentukan sejak awal dalam kandungan (fase konsepsi) dan setelah lahir, anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan berat daripada anak perempuan dan hal ini bertahan sampai usia tertentu karena anak perempuan biasanya lebih awal mengalami masa prapubertas sehingga kebanyakan pada usia tersebut, anak perempuan lebih tinggi dan besar. Akan tetapi, begitu anak laki-laki memasuki masa prapubertas, mereka akan berubah lebih tinggi dan besar daripada anak perempuan.

Ras atau suku bangsa dapat memengaruhi prtumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa suku bangsa meninjukkan karakteristik yang khas misalnya Suku Asmat di Irian Jaya secara turun temurun berkulit hitam demikian juga kebangsaan tertentu menunjukkan karakteristik tertentu seperti bangsa Asia cenderung pendek dan kecil, sedangkan bangsa Eropa dan Amerika cenderung tinggi dan besar.

b. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sebagai berikut

1. Faktor prenatal.

a). Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain)

Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan

binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak

binatang tersebut. Jenis kelainan tersebut dapat diduga sebelumnya

dengan menghilangkan vitamin tertentu. Telah dibuktikan pula bahwa

kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka

kelahiran mati dan kematian neonatal. Diketahui pula bahwa pada ibu

dengan keadaan gizi jelek tidak dapat terjadi konsepsi. Hal ini

disinggung pula oleh Warkany dengan mengatakan “The most serious

congenital malformation is never to be conceived at all”.

2

Page 3: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

b). Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma,

oligohidroamnion).

Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan

oligohidroamnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti

clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu

berat karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterine akhir.

Implantasi ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat

mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.

c). Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dan dll)

Telah lama diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat

menimbulkan kelainan seperti misalnya palatoskizis, hidrosefalus,

distosis kranial.

d). Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua

dan lain-lain)

Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes mellitus sering

menunjukkan kelainan berupa makrosomia, kardiomegali dan

hiperplasia adrenal. Hiperplasi pulau Langherhans akan

mengakibatkan hipoglikemia. Umur rata-rata ibu yang melahirkan

anak mongoloid dan kelainan lain umumnya lebih tinggi dibandingkan

umur ibu yang melahirkan anak normal. Ini mungkin disebabkan oleh

kelainan beberapa endokrin dalam tubuh ibu yang meningkat pada

umur lanjut, walaupun faktor lain yang bukan endokrin juga ikut

berperan.

e). Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain)

Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan

dapat mengakibatkan kelainan pada fetus. Contoh kelainan yang

pernah dilaporkan ialah mikrosefali. Spina bifida, retardasi mental dan

deformitas anggota gerak. Kelainan yang ditemukan akibat radiasi

bom atom di Hiroshima pada fetus ialah mikrosefali, retardasi mental,

kelainan kongenital mata dan jantung.

3

Page 4: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

f). Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan

berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain)

Rubela (German measles) dan mungkin pula infeksi virus atau

bakteri lainnya yang diderita oleh ibu pada waktu hamil muda dapat

mengakibatkan kelainan pada fetus seperti katarak, bisu-tuli,

mikrosefali, retardasi mental dan kelainan kongenital jantung.

Kongenital merupakan contoh infeksi yang dapat menyerang fetus

intrauterin hingga terjadi gangguan pertumbuhan fisik dan mental.

Toksoplasmosis pranatal dapat mengakibatkan makrosefali kongenital

atau mikrosefali dan retinitis.

g). Imunitas (eritroblastosis fetalis, kernicterus)

Keadaan ini timbul atas dasar adanya perbedaan golongan darah

antara fetus dan ibu, sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel

darah merah bayi yang kemudian melalui plasenta masuk ke dalam

peredaran darah bayi yang akan mengakibatkan hemolisis. Akibat

penghancuran sel darah merah bayi akan timbul anemia dan

hiperbilirubinemia. Jaringan otak sangat peka terhadap

hiperbilirubinemia ini dan dapat terjadi kerusakan.

h). Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta)

Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan

pertumbuhannya terganggu.

2. Faktor Pascanatal

a. Gizi (masukan makanan kualitatif dan kuantitatif)

Termasuk dalam hal ini bahan pembangun tubuh yaitu protein,

karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin.

b. Penyakit (penyakit kronis dan kelainan kongenital)

Beberapa penyakit kronis seperti glumerulonefritis kronik, tuberkulosis

paru dan penyakit sesak dapat mengakibatkan retardasi pertumbuhan

jasmani. Hal yang sama juga dapat terjadi pada penderita kelainan

jantung bawaan.

c. Keadaan sosial ekonomi

4

Page 5: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

Hal ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan anak, jelas

dapat terlihat ukuran bayi yang lahir dari golongan orang tua dengan

keadaan sosial-ekonomi yang kurang, yang lebih rendah dibandingkan

dengan bayi dari keluarga dengan sosial-ekonomi yang cukup.

d. Musim

Di negeri yang mempunyai empat musim terdapat perbedaan

kecepatan tumbuh berat badan dan tinggi. Pertambahan tinggi terbesar

pada musim semi dan paling rendah pada musim gugur. Sebaliknya

penambahan berat badan terbesar terjadi pada musim gugur dan

terkecil pada musim semi.

e. dan lain-lain

Banyak faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan

dan perkembangan anak, antara lain pengawasan medis, perbaikan

sanitasi, pendidikan, faktor psikologis dan lain-lain.

3. Faktor Internal

Factor internal yang dapat memengaruhu pertumbuhan dan

perkembangan anak antara lain,

a. Kecerdasan

Kecerdasan dimiliki anak sejak ia dilahirkan. Anak yang dilahirkan

dengan tingkat kecerdasan yang rendah tidak akan mencapai prestasi

yang cemerlang walaupun stimulus yang diberikan lingkungan

demikian tinggi. Sementara anak yang dilahirkan dengan kecerdasan

tinggi dapat didorong oleh stimulus lingkungan untuk berprestasi

secara cemerlang.

b. Pengaruh hormonal

Ada tiga hormon utama yang memengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak, yaitu hormone somatotropik, hormone tiroid, dan

hormone gonadodtropin. Hormon somatotropik (growth hormone)

terutama digunakan selama masa kanak-kanak yang memengaruhi

pertumbuhan tinggi badan karena menstimulasi terjadinya proliferasi

sel kartilago dan system skeletal. Apabila kelebihan, hal ini akan

5

Page 6: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

menyebabkan gigantisme, yaitu anak tumbuh sangat tinggi dan besar;

dan apabila kekurangan, menyebabkan dwarfism atau kerdil. Hormon

tiroid mestimulasi metabolism tubuh, sedangkan hormon gonadotropik

menstimulasi pertumbuhan sel interstitial dari testis untuk

memproduksi testosterone, dan ovarium untuk memproduksi estrogen.

Selanjutnya, testosterone akan menstimulasi perkembangan

karakteristik seks sekunder laki-laki, yaitu menghasilkan spermatozoa,

sedangkan estrogen akan menstimulasi perkembangan karakteristik

seks sekunder anak perempuan, yaitu menghasilkan ovum.

c. Pengaruh emosi

Orang tua terutama ibu adalah orang terdekat tempat anak belajar

untuk bertumbuh dan berkembana. Anak belajar dari orang tua untuk

dapat memenuhi kebituhan dasarnya sendiri. Dengan demikian,

apabila orang tua member contoh perilaku emosional, seperti

melempar sandal atau sepatu bekas dipakai, membentak saat anak

rewel, marah saat jengkel, anak akan belajar untuk menirukan perilaku

orang tua tersebut. Anak belajat mengekspresikan perasaan dan

emosinya dengan meniru perilaku orang tuanya. Apabila pola seperti

ini dibiarkan, anak akan mengembangkan perilaku emosional seperti

di atas karena maturasi atau pematangan kepribadian diperoleh anak

melalui proses belajar dari lingkungan keluarganya. Oleh karena itu,

orang tua harus berhati-hati dalam bersikap karena apabila orang tua

senang membentak, anak akan belajar untuk berbicara kasar pada

orang lain. Apabila orang tua suka memukul saat marah dan jengkel,

anak akan belajar bersikap kasar pada orang lain. Orang tua adalah

model peran bagi anak.

3. Periode Perkembangan Anak

Wong (2000) dalam Supartini (2004), mengemukakan perkembangan anak secara umum terdiri atas tahapan prenatal, periode

6

Page 7: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

bayi, masa kanak-kanak awal, masa kanak-kanan pertengahan, dan masa kanak-kanak akhir.

a. Periode prenatal

Periode ini terdiri atas fase germinal, embrio, dan fetal.Fase germinal, yaitu mulai dari konsepsi sampai kurang lebih usia kehamilan 2 minggu. Fase embrio mulai dari usia kehamilan 2 minggu sampai 8 minggu dan periode fetal mulai dari 8 minggu sampai 40 minggu atau kelahiran. Pada periode ini terjadi pertumbuhan yang sangat cepat dan sangat penting karena terjadi pembentukan organ dan system organ anak. Selain itu, adanya hubungan antara kondisi ibu dan fetus yang member dampak pada pertumbuhannya. Oleh karena itu, perawatan prenatal yang adekuat sangat diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan fetus yang optimal. Asupan nutrisi ibu yang adekuat selama masa kehamilan terutama kadar protein yang tinggi akan membantu anak untuk mencapai perkembangan otak yang optimal. Sebaliknya, penyakit atau masalah kesehatan yang sering dialami ibu akan berdampak pada kesejahteraan fetus, bahkan sangat dimungkinkan terjadinya pertumbuhan abnormal pada ibu yang mengkonsumsi obat diluar pengawasan dokter, atau terpaksa kehamilan harus diakhiri apabila ibu menderita penyakit yang mengancam nyawa apabila kehamilan diteruskan (misalnya, preeklamsia berat, gangguan kardiovaskuler, atau gangguan fungsi ginjal berat).

b. Periode bayi

Periode ini terbagi atas neonatus dan bayi.

1. Neonatus adalah sejak lahir (0 hari) sampai 28 hari. Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan.

2. Periode bayi di atas 28 hari sampai usia di atas 12 bulan. Pada periode ini, pertumbuhan dan perkembangan cepat terutama pada aspek kognitif, motorik, social, dan pembentukan rasa percaya diri pada anak melalui perhatian dan pemenuhan kebutuhan dasar dari orang tua.

7

Page 8: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

Berdasarkan skema perkembangan balita dari bagian Psikologi Anak FKUI (dalam Ardiana, 2007):

a. Bayi usia 1-3 bulan: belajar mengangkat kepala, mengikuit objek dengan matanya, melihat kemuka orang dengan tersenyum, bereaksi terhadap suara atau bunyi, mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak, menaham barang yang dipegangnya, mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.

b. Bayi usia 3-6 bulan: mengangkat kepala sampai 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan, mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauan atau di luar jangkaunnya, menaruh benda-benda di mulutnya, berusaha memperluas lapang pandang, tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain, mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang.

c. Bayi usia 6-9 bulan: mulai dapat duduk tanpa dibantu, dapat tengkurap dan berbaring sendiri, dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang, memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain, memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk, bergembira dengan melempar benda-benda, mengeluarkan kata-kata tanpa arti, mengenal muka anggota keluarga, dan takut pada orang lain, mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan.

d. Bayi usia 9-12 bulan: dapat berdiri sendiri tanpa dibantu, dapat berjalan dengan dituntun, menirukan suara, mengulang bunyi yang didengarnya, belajar menyatakan satu atau dua kata, mengerti perintah sederhana atau larangan, memperlihatkan minat yang besar dalam mengekplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja, dan memasukkan benda-benda ke mulutnya, berpartisipasi dalam permainan.

Kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar dan memberikan stimulus sensoris-motoris mutlak diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak karena anak masih bergantung secara total pada lingkungan, terutama keluarga sebagai lingkungan pertama.

c. Periode kanak-kanak awal

8

Page 9: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

Periode ini terdiri atas: usia anak usia 1-3 tahun yang disebut dengan toddler dan prasekolah, yaitu antara 3-6 tahun.

1. Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang dapat meningkatkan otonomi fisik. Terjadi peningkatan kemampuan psikososial anak. Berikut ini perkembangan anak toddler berdasarkan skema perkembangan balita dari Bagian Psikologi Anak FKUI :

a. Anak usia 12-18 bulan : mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah, menyusun 2 atau 3 kotak, dapat mengatakan 5-10 kata, memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing.

b. Anak usia 18-24 bulan : mampu naik turun tangga, menyusun 6 kotak, menunjuk mata dan hidungnya, menyusun dua kata, belajar makan sendiri, menggambar garis di kertas atau di pasir, mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil, menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang lebih besar, memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka.

c. Anak usia 2-3 tahun : anak belajar meloncat, memanjat, meloncat dengan satu kaki, membuat jembatan dengan 3 kotak, mampu menyusun kalimat, mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya, menggambar lingkaran, bermain dengan anak lain, dan meyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya.

Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut dan anak menunjukkan kemampuan aktivitas lebih banyak bergerak, mengembangkan rasa ingin tahu, dan eksplorasi benda yang ada di sekelilingnya. Dengan demikian, bahaya atau risiko terjadi kecelakaan harus diwaspadai pada periode toddler. Orang tua perlu mendapatkan bimbingan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bahaya atau ancaman kecelakaan tersebut. Kemampuan interaksi social lebih luas terutama pada anak prasekolah dan mempersiapkan diri untuk memasuki dunia sekolah, dan perkembangan konsep diri telah dimulai pada periode ini. Pada usia prasekolah perkembangan fisik lebih lambat dan relative menetap. Sistem tubuh seharusnya sudah matang dan sudah terlatih dengan toileting. Keterampilan motorik, seperti berjalan, berlari, melompat menjadi semakin luwes, tetapi otot dan tulang belum begitu sempurna.

9

Page 10: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

2. Prasekolah (3-6 tahun)

Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru dan peran social. Pertumbuhan fisik lebih lambat.

a. Anak usia 3-4 tahun : berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga, berjalan pada jari kaki, belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri, menggambar garis silang, menggambar orang (hanya kepala dan badan), mengenal 2 atau 3 warna, bicara dengan baik, dapat menyebut namanya, jenis kelaminnya dan umurnya, banyak bertanya, bertanya bagaimana anak dilahirkan, mengenal berbagai sisi (atas, bawah, muka, belakang), mendengarkan cerita-cerita, bermain dengan anak lain, menunjukkan rasa saying kepada saudara-saudaranya, dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

b. Anak usia 4-5 tahun : mampu melompat dan menari, menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan, menggambar segiempat dan segitiga, pandai bicara, dapat menghitung jari-jarinya, dapat menyebut hari-hari dalam seminggu, mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita, minat pada kata baru dan artinya, memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya, mengenal empat warna, memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil, menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.

c. Anak usia 6 tahun : ketangkasan meningkat, melompat tali, bermain sepeda, dapat menjahit dengan kasar, menguraikan objek-objek dengan gambar, mengetahui kanan dan kiri, memperlihatkan tempertantrum, mungkin menentang dan tidak sopan.

d. Periode kanak-kanak pertengahan

Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif, dan social meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.

1. Anak usia 6-7 tahun: membaca seperti mesin, mengulangi 3 angka mengurut kebelakang, membaca waktu untuk seperempat jam, anak wanita bermain dengan wanita, anak laki-laki bermain dengan laki-laki, cemas terhadap kegagalan, kadang malu atau sedih, peningkatan minat pada bidang spiritual.

2. Anak usia 8-9 tahun: kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat, menggunakan alat-alat seperti palu, peralatan rumah tangga,

10

Page 11: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

keterampilan lebih individual, ingin terlibat dalam segala sesuatu, menyukai kelompok dan mode, mencari teman secara aktif.

3. Anak usia 10-12 tahun: pertambahan tinggi badan lambat, pertambahan berat badan cepat, perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak, mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian sendiri, memasak, menggergaji, mengecat, menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu, membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu, pemikiran logis, teman sebaya dan orang tua penting, mulai tertarik dengan lawan jenis, sangat tertarik pada bacaan, dan ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memilih sekolah yang baik bagi perkembangan anak. Harapannya, dengan perkembangan yang dicapai melalui lingkungan sekolah, anak lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada keluarga serta punya kemandirian dalam merawat diri sendiri. Masa usia sekolah juga merupakan fase penting dalam pencapaian perkembangan konsep diri, dan keterampilan dasar membaca, menulis, serta berhitung lebih dikuasai.

e. Periode kanak-kanak akhir

Periode ini merupakan fase transisi, yaitu anak mulai memasuki usia remaja, pada usia 11 atau 12 tahun sampai 18 tahun. Anak perempuan mulai memasuki fase pubertas pada usia 11 tahun, sedangkan anak laki-laki 12 tahun. Perkembangan yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas seksual dengan berkembangnya organ reproduksi dan pencapaian identitas diri anak sebagai remaja yang akan meninggalkan masa kanak-kanak dan memasuki perkembangan sebagai orang dewasa, terutama pada fase remaja akhir. Boleh dikatakan pada fase ini anak melalui krisis identitas sebagai seorang remaja yang sedang tumbuh untuk menjadi dewasa dan dengan sendirinya diperlukan bantuan orang tua untuk memfasilitasinya melewati fase tersebut sehingga berhasil mempunyai identitas diri yang positif.

Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi. Mencoba nilai-nilai yang berlaku. Terjadi perkembangan fisik yang cepat. Stress meningkat terutama saat terjadi konflik, pertambahan maksimum pada tinggi dan berat badan, anak wanita sudah mendapat haid, anak wanita tampak lebih gemuk, berbicara lama di telpon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil), menyesuaikan diri dengan standar kelompok, anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anaka wanita lebih suka membicarakan pakaian,

11

Page 12: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

make-up, hubungan anak dan orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan diri dari bergantung pada orang tua, takut ditolak oleh teman sebaya, kesukaan seksual mulai terlihat. Pada akhir masa remaja, mencapai maturitas fisik, mengejar karir, identitas seksual terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol, dan membentuk hubungan yang menetap

4. Teori-teori Perkembangan Anak

A. Perkembangan Kognitif ( Piaget)

Perkembangan kognitif pada anak menurut piaget membagi dengan empat

tahap, yaitu :

1. Tahap sensori motor (umur 0-2 tahun) dengan perkembangan kemapuan

sebagai berikut anak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan

mengakomodasi informasi dengan cara melihat, mendengar, menyentuh dan

aktivitas motorik.Semua gerakan pada masa ini akan diarahkan kemulut

dengan merasakan keingintahuan sesuatu dari apa yang dilihat, didengar,

disentuh.

2. Tahap praoperasional ( umur 2-7 tahun)dengan perkembangan kemampuan

sebagai berikut anak belum mampu mengoperasionalisasikan apa yang

dipikirkan melalui tindakan dalam pikiran anak perkembangan anak masih

bersifat egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang besar

walaupun isi sedikit.masa ini sifat pikiran bersifat transduktif menganggap

semuanya sama, seperti seorang pria dikeluaga adalah ayah maka semua pria

adalah ayah, pikiran kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan

adanya benda mati.

3. Tahap kongkret (7-11 tahun) dengan perkembangan kemampuan senangi

berikut anak sudah memandang realistis dari dunianya dan mempunyai

anggapan yang sama dengan orang lain, sifat egosetik sudah mulai hilang

sebab anak mempunyai pengertian tentang keterbatasan diri sendiri, sifat

pikiran sudah mempunyai dua pandangan atau disebut reversibilitas

merupakan cara memandang dari arah berlawanan ( kebalikan), sifat realistis

12

Page 13: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

tersebut belum sampai kedalam pikiran dalam membuat suatu konsep atau

hipotesis.

4. Formal operasional (lebih dari 11 tahun) dengan perkembangan kemampuan

sebagai berikut perkembangan anak pada masa ini sudah terjadi dalam

perkembangan pikiran dengan membentuk gambaran mental dan mampu

menduga dan memperkirakan dengan pikiran yang abstrak

B. Perkembangan psikosexsual Anak (Freud)

Pada perkembangan psikosexual anak pertama kali ditemukan oleh Sigmund

freud yang merupakan proses dalam perkembangan anak denga pertambahan

pematangan fungsi struktur serta kejiwan yang dapat menimbulkan dorongan

untuk mencari rangsangan dan kesenangan secara umum untuk menjadikan diri

anak menjadi orang dewasa. Tahapannya sebagai berikut :

1. Tahap oral terjadi pad aumur 0-1 tahun dengan perkembangan sebagai berikut

kepuasan dan kesenangan, kenikmatan dapat melalui dengan cara menghisap,

mengigit, mengunyah, atau bersuara, ketergantungan sangat tinggi dan selalu

minta dilindungi untuk mendapatkan rasa aman.

2. Tahap anal terjadi pada umur 1-3 tahun dengan perkembangan sebagai berikut

kepuasan pada fase ini adalah pada pengeluaran tinja, anakakan menunjukan

keakuannya dan sikapnya sangat narsistik yaitu cinta terhadap dirinya sendiri dan

sangat egoistik, mulai mempelajari struktur tubuhnya. Pada fase ini tugas yang

dapat dilaksanakan anak adalah latihan kebersihan.

3. Tahap oedipal / Phalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan perkembangan sebagai

berikut kepuasan anak terletak pada rangsangan autoerotic yaitu meraba-rasa,

merasakan kemikmatan dari beberapa daerah erogennya, suka pada lain jeni.

Anak laki-laki cenderung suka pada ibunya daripada ayahnya demikian

sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya.

4. Tahap laten terjadi pada umur (5-10 tahun) dengan perkembangan sebagai berikut

kepuasan anak mulai terintegrasi, anak masuk dalam masa pubertas dan

13

Page 14: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

berhadapan langsung pada tuntutan sosial seperti suka hubungan dengan

kelompoknya atau sebaya, dorongan libido mulai mereda.

5. Tahap genital terjadi pada umur lebih dari 12 tahun dengan perkembangan

sebagia berikut kepuasan anak pada fase ini akan kembali bangkit dan mengarah

pada perasaan cinta yang matang terhadap lawan jenis.

C. Perkembangan Psikososial Anak ( Erikson)

Merupakan perkembangan anak yang ditinjau dari aspek psikososial,

perkembangan ini ditemukan oleh Erikson bahwa anak dalam perkembangannya

selalu dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan untuk mencapai kematangan

kepribadian anak. Tahap-tahapnya adalah :

1. Tahap percaya dan tidak percaya terjadi pada umur 0-1 tahun ( bayi) dengan

perkembangan sebagai berikut tahap ini bayi sudah terbentuk rasa percaya kepada

seseorang baik orang tua maupun orang yang mengasuhnya ataupun juga perawat

yang merawatnya, kegagalan pada tahap ini apabila terjadi kesalahan dalam

mengasuh atau merawat maka akan dapat timbul rasa tidak percaya.

2. Tahap kemandirian, rasa malu, dan ragu terjadi pada umur 1-3 tahun(toddler )

dengan perkembangan sebagai berikut anak sudah mulai mencoba mandiri dalam

tugas tumbuh kembang seperti dalam motorik dan bahasa, anak sudah mulai

latihan jalan sendiri, berbicara dan pada tahap ini pula anak akan merasakan malu

apabila orang tua terlalu melindungi atau tidak memberikan kemandirian atau

kebebasa anak dan menuntut tinggi harapan anak.

3. Tahap inisiatif, rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun (prasekolah) dengan

perkembangan sebagai berikut anak akan memulai inisiatif dalam melakukan

aktivitasnya, dan apabila pada tahap ini anak dilarang atau dicegah maka tumbuh

perasaan bersalah pada diri anak.

4. Tahap rajin dan rendah diri terjadi pada umur (sekolah) dengan perkembangan

sebagai berikut anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan

atau prestasinya sehingga anak pada usia ini adalah rajin dalam melakukan

14

Page 15: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

sesuatu akan tetapi apabila harapan pada anak ini tidak tercapai kemungkinan

besar anak akan merasakan rendah diri.

5. Tahap identitas dan kebingungan peran terjadi pada masa adolesence dengan

perkembangan sebagai berikut terjadi perubahan dalam diri anak khususnya

dalam fisik dan kematangan usia, perubahan hormonal, akan menunjukan

identitas dirinya seperi siapa saya kemudian apabila kondisi tidak sesuai dengan

suasana hati maka dapat kemungkinan menyebabkan terjadi kebingungan dalam

peran.

6. Tahap keintiman dan pemisahan peran terjadi pada masa dewasa muda dengan

perkembang sebagai berikut anak mencoba melakukan hubungan dengan teman

sebaya atau kelompok masyarakat dalam kehidupan sosial untuk menjalin

keakraban dan apabila anak tidak mampu bergabung atau membina hubungan

dengan orang lain maka kemungkinan dapat memisahkan diri dari anggota atau

kelompok orang.

7. Tahap generasi dan penghentian terjadi pada masa dewasa pertengahan dengan

perkembangan sebagai berikut seseorang ingin mencoba memperhatikan generasi

berikutnya dalam kegiatan aktivitas di masyarat dan selalu melibatkannya dan

keinginannya membuat dunia menerimanya, apabila tahap ini terjadi ini terjadi

kegagalan maka akan terjadi penghentian dalam kegiatan atau aktivitasnya.

8. Tahap integrasi dan keputusan terjadi pada masa dewasa lanjut dengan

perkembangan sebagai berikut seseorang memikirkan tugas-tugas dalam

mengakhiri kehidupan, perasaan keputusasaan akan mudah timbul karena

kegagalan pada dirinya untuk melakukan aktivitas dalam kehidupan.

D. Perkembangan Psikomoral Anak (Kohlberg)

Perkembangan psikomoral ini oleh Kohlberg dalam memandang tumbuh

kembang anak yang ditinjau segi moralitas anak dalam menghadapi kehidupan.

Tahapan psikomoral menurut Kohlberg dapat meliputi ;

15

Page 16: Makalahpertumbuhan Dan an Anak

1. Tahap orientasi hukum kepatuhan pada tingkat pemikiran pra konvensional

mempunyai perkembangan sebagai berikut: anak peka terhadap peraturan yang

berlatar budaya, menghindari hukuman dan patuh pada hukum, bukan atas dasar

norma pada peraturan moral yang mendasarinya.

2. Tahap orientasi relativitas dan instrumental pada tingkat pemikiran pra

konvensional mempunyai perkembangan sebagai berikut: segala tindakan

dilakukan hanya untuk memuaskan individu akan tetapi juga kadang-kadang

untuk orang lain, kesetiaan, penghargaan, kebijakan diambil untuk

diperhitungkan.

3. Tahap orientasi masuk kelompok ( hubungan dengan orang lain) pada tingkat

pemikiran konvensional mempunyai perkembangan sebagai berikut: bertingkah

laku yang dapat menyenangkan dan diterima orang lain.

4. Tahap orientasi hukam dan ketertiban pada tingkat pemikiran konvensional

mempunyai perkembangan sebagai berikut: membuat keputusan yang benar

berarti mengerjakan tugas, berorientasi kepada otoritas yang sudah pasti dan

usaha untuk memelihara ketertiban sosial.

5. Tahap orientasi kontrak sosial tingkat pemikiran post konversional otonom /

berprinsip mempunyai perkembangan sebagai berikut: mementingkan

kegunaannya, berprinsip tindakan yang benar adalah tindakan yang dimengerti

dari segala hak individu yang umum dan disetujui oleh seluruh masyarakat,

adanya kesadaran yang jelas bahwa nilai dan pandangan pribadi adalah relative,

menekankan bahwa hukum yang bisa diambil atas dasar rasional.

6. Tahap orientasi azas etika universal pada tingkat pemikiran post konversional

otonom/berprinsip mempunyai perkembangan sebagai berikut: keputusan yang

diambil berdasarkan suasana hati, prinsip dan etika yang dipilih sendiri,

berpedoman kepada peraturan-peratuaran yang umum dimasyarakat.

16