makalahpembuatanpupuknpk-130927014919-phpapp01

25
MAKALAH PEMBUATAN PUPUK NPK Ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok kata kuliah Kimia Disusun oleh : Fitrianti Inayah 4441121058 Agribisnis 1B FAKULTAS PERTANIAN

description

makalah pupuk npk

Transcript of makalahpembuatanpupuknpk-130927014919-phpapp01

MAKALAHPEMBUATAN PUPUK NPKDitujukan untuk memenuhi tugas kelompok kata kuliah Kimia

Disusun oleh :

Fitrianti Inayah4441121058Agribisnis 1B

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA2012

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul PEMBUATAN PUPUK NPK. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang bersangkutan. Penulisan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas mata pelajaran Kimia di jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Serang, 19 Desember 2012

Penyusun

Fitrianti Inayah

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangTanah idealnya dapat menyediakan sejumlah unsur hara penting yang dibutuhkan oleh tanaman. Penyerapan unsur hara oleh tanaman semestinya dapat segera diperbaharui sehingga kandungan unsur hara didalam tanah tetap seimbang. Berkembangnya usaha pertanian yang membuka areal hutan secara besar-besaran menyebabkan proses penghanyutan dan pencucian unsur hara semakin besar. Akibatnya, persediaan unsur hara didalam tanah semakin lama semakin menipis. Apalagi banyak unsur hara yang hilang tidak dikembalikan lagi ketanah karena terangkut bersama bagian tanaman. Kondisi tersebut diperburuk dengan munculnya pertanian modern yang menerapkan sistem pertanian monokultur (menanam satu jenis tanaman disatu lahan) dan penggunaan varietas unggul yang menyerap lebih banyak unsur hara.Varietas unggul yang digunakan leh para petani umumnya memiliki sifat yang rakus terhadap unsur hara. Jika varietas unggul digunakan secara terus menerus, tanah akan semakin miskin unsur hara. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan penambahan unsur hara secara tepat, yakni lewat pemupukan.Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman, dan arang kayu. Pemakaian pupuk kimia kemudian berkembang seiring dengan ditemukannya deposit garam kalsium di Jerman pada tahun 1839.Pengetahuan tentang unsur hara dan unsur kimia dalam pertanian modern ditemukan pada tahun 1849 oleh Justus Von Leibig seorang ahli kimia berkebangsaan Jerman. Ia member bukti yang membantah teori humus sebagai unsur hara. Menurut Leibig, tanaman memperoleh zat karbon dari udara dan beberapaunsur mineral (kalium, kalsium, sulfur dan phosphor) dari dalam tanah. Setelah penemuan Leibig, studi mengenai unsur hara mengalami kemajuan pesat di akhir abad ke-19,yang diikuti dengan perkembangan industri pupuk. Tahun 1842 dimulai pembuatan pupuk superphosphat. Kemudian tahun 1884 berkembang teori-teori dasar untuk membuat pupuk amonia melalui penggabungan hidrogen dan nitrogen dari udara.Saat ini dikenal 16 macam unsur yang diserap oleh tanaman untuk menunjang kehidupannya. Tiga diantaranya diserap dari udara, yakni karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen (H). Sementara itu, 13 unsur mineral lainnya diserap tanaman dari dalam tanah, yaitu nitrogen (N), phosphor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), sulfur (S), besi (Fe), mangan (Mn), boron (B), seng (Zn), tembaga (Cu), molibdenum (Mo), dan khlir (Cl). Ketiga belas unsur mineral tersebut sering disebut dengan unsur hara. Saat ini unsur hara dapat disediakan oleh berbagai macam pupuk yang tersedia di pasaran.

1.2 Fokus Pembahasan1. Penggolongan Pupuk2. Karakteristik Pupuk3. Unsur-unsur NPK yang diperlukan tanaman 4. Dosis umum penggunaan pupuk NPK5. Manfaat pemupukan6. Pembuatan Pupuk NPK sendiri7. Pembuatan Pupuk NPK produksi pabrik (NPK Phonska)

1.3 Tujuan Penulisan Sebagaimana yang telah di uraikan sebelumnya, berdasarkan latar belakang dan fokus pembahasan diatas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu : 1) Untuk mengetahui macam-macam pupuk.2) Untuk mengetahui karakteristik pupuk.3) Untuk mengetahui dosis umum penggunaan pupuk NPK.4) Untuk mengetahui manfaat pemupukan.5) Untuk membahas cara pembuatan pupuk NPK.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Penggolongan PupukPupuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk an-organik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos (berasal dari sisa-sisa tanaman) dan pupuk kandang (berasal dari kotoran ternak). Pupuk an-organik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki persentase kandungan hara yang tinggi. Contoh pupuk an-organik adalah urea, TSP, dan Gandasil. Menurut unsur hara yang dikandungnya dapat dibagi menjadi dua, yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara. Contoh pupuk majemuk antara lain diamonium phosphat yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor, serta pupuk NPK Mutiara yang mengandung unsur nitroen, fosfor dan kalium. Menurut cara aplikasinya, pupuk dibedakan menjadi dua, yakni pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contohnya Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan ara penebaran di tanah. Contohnya pupuk urea, NPK, dan Dolomit.

2.2 Karakteristik Pupuk Buatan NPKPupuk NPK BASF dengan analisis 15.15.15 menunjukan pupuk tersebut mengandung 15% N total, 15% P2O5, dan 15% K2O. Analisis pupuk selalu tertera pada kemasan pupuk. Jenis pupuk yang sama belum tentu mengandung analis yang sama, biasanya berbeda sekitar 1 atau 2%. Fungsi pupuk majemuk seperti NPK 15.15.15, atau NPK 16.16.16 menunjukan ketersediaan unsur hara yang seimbang. Fungsi pupuk majemuk dengan variasi analisis seperti ini antara lain :a. Mempercepat perkembangan bibitb. Sebagai pupuk pada awal penanamanc. Sebagai pupuk susulan saat tanaman memasuki fase generatif seperti saat mulai berbunga atau berbuah

Pupuk NPK 20.20.20 memiliki unsur hara yang lebih tinggi daripada NPK 15.15.15, tetapi sifatnya sangat higroskopis sehingga mudah sekali menggumpal. Karena itu, variasi analisis pupuk seperti ini sebaiknya tidak dipilih karena bagian yang menggumpal tidak dapat digunakan.

Pupuk majemuk dengan analisis 15.5.29 atu 24.6.12 memiliki kandungan nitrogen ukup untuk kebutuhan tanaman dan kandungan fosfornya cukup untuk merangsang pertumbuhan akar yang baik, tetapi tidak cukup untuk meningkatkan kandungan P didalam tanah. Kandungan kaliumnya yang tinggi membuat tanaman menjadi lebih tegar, lebih tahan terhadap serangan penyakit, dan tahan terhadap kekeringan. Analisis seperti ini biasanya diapakai sebagai pupuk susulan untuk tanaman yang daunnya bernilai ekonomi tinggi, seperti tembakau, teh, sayuran, dan beberapa tanaman hias.

Pupuk majemuk dengan analisis 6.30.30 atau 10.45.12 dapat dijadikan sebagai pupuk awal untuk memacu perkembangan bibit (starter fertilizer) dan sebagai pupuk susulan untuk tanaman buah dan bunga yang akan memasuki fase generatif. Kandungan P dan K yang tinggi dan N yang rendah dapat merangsang pembentukan bunga dan meningkatkan kualitas bunga.

2.3 Unsur unsur NPK yang diperlukan tanaman Bahan BakuNPK

Amoniak82%--

Urea46%--

Asam Fosfat-50%-

ZA21%--

KCl--60%

2.4 Dosis dan Komposisi umum Penggunaan NPKBerikut adalah dosis dan komposisi umum yang disarankan untuk penggunaan NPK pada tanaman padi, jagung, dan kelapa sawit :

TANAMANKomposisiNPKDosis NP(kh/ha)*Dosis Urea(kg/ha)**Proyeksi Hasil(ton/ha)

Padi SawahJagung20 - 10 - 1020 - 10 - 10300 - 400300 - 4001001007 - 99-12

Kelapa Sawit15-15-6-412-12-17-2

Keterangan:*) diberikan seluruhnya saat tanam atau 7 -13 hari setelah tanam**) diberikan pada saat tanaman berumur 30-40 hari setelah tanam

2.5 Manfaat PemupukanNitrogenManfaat pemupukan nitrogen : Mempertinggi pertumbuhan vegetatif terutama daun. Pengisian biji berjalan lebih baik pada tanaman biji-bijian. Mempertinggi kandungan protein. Mempertinggi kemampuan tanaman untuk menyerap unsur hara lain, seperti kalium, fosfor dan lain-lain. Merangsang pertunasan. Menambah tinggi tanaman. Mengaktifkan pertumbuhan mikroba agar proses penghancuran organik berjalan lancar. Mempengaruhi warna daun menjadi hijau gelap/ Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.

Kekurangan nitrogen mengakibatkan tanaman : Kerdil Perkembangan akar terhambat Daun menjadi kekuning-kuningan dan mudah rontok

Terlampau banyak nitrogen berakibat : Terlalu giat pertumbuhan vegetatif sehingga memperlambat pemasakan buah atau biji. Tanaman lemah dan mudah rebah. Menambah kepekaan terhadap penyakit dan kadang-kadang menurunkan nilai ekonomis buah.Kesuburan tanah biasanya dinilai dari ketebalan 0-30 cm, unsur nitrogen digunakan kriteria persentase nitrogen total yang dihitung berdasarkan berat tanah.

Apabila persentase nitrogen dalam tanah :< 0,2% dikatakan rendah0,2%-0,5% dikadang sedang> 0,5% dikatakan tinggi

FosfatManfaat pemupukan fosfat : Pembentukan sel-sel, lemak dan albumin dipertinggi. Membantu asimilasi dan pernafasan. Memperbaiki pembuangan, pembuahan, dan pembentukan benih. Mempercepat pemasakan buah, sehingga dapat mengatasi penaruh negatif pupuk nitrogen. Memperbaiki perkembangan perakaran, khususnya akar-akar lateral dan sekunder. Mengurangi kerontokan buah dan memperkuat jerami. Menambah ketahanan terhadap penyakit.Keadaan fosfat tanah :Tanah-tanah pertanian di kawasan tropis termasuk Indonesia mempunyai kandungan fosfat yang rendah. Disamping itu ketersediaan fosfat sangat diperngaruhi oleh kemasaman tanah, ikatan unsur-unsur lain, dan lambatnya proses mineralisasi.

Kondisi fosfat tanah dapat dikategorikan berdasarkan kriteria :Rendah P2O5 < 140 ppmSedangP2O5 140 180 ppmTinggiP2O5 > 180 ppm

Pemberian pupuk fosfat dilakukan pada awal pertanaman, karena lambat tersedia dan kemasama harus intermediate.

KaliumManfaat pemupukan kalium : Memperkuat (vigor) tanaman. Lebih tahan terhadap penyakit. Perakaran lebih baik. Mengurangi efek negatif akibat pemupukan nitrogen. Mempengaruhi waktu masak yang mungkin terlampau cepat oleh pemupukan fosfor (P). Mengatur keseimbangan pupuk nitrogen dan fosfat, khususnya pada pemupukan campuran. Penting bagi proses translokasi gula dalam tanaman. Penting dalam pembentukan chlorophyl. Menambah bobot biji serealia dan menambah bernas. Penting dalam pembentukan umbi misalnya pada kentang. Membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman.Kekurangan kalium mengakibatkan Chlorotic pada daun dan bintik-bintik pada pinggiran daun yang mengelilingi permukaan daun tanaman. Kandungan kalium dalam tanah dinilai dengan kriteria sebagai berikut :Rendah, K tersedia < 0,38 me / 100 gramSedang, K tersedia 0,38 0,64 me / 100 gramTinggi, K tersedia > 0,64 me / 100 gram

2.6 Pembuatan Pupuk NPK sendiri Pupuk NPKadalahpupukbuatan yang berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utamanitrogen,fosfor, dankalium. Pupuk NPK merupakan salah satu jenispupuk majemukyang paling umum digunakan.Spesifikasi Pupuk NPKProduk pupuk majemuk NPK variasinya sangat banyak, karena dapat dibuat sesuai dengan permintaan mengikuti jenis dan kebutuhan tanaman. Semua bahan baku dari unsur N (Nitrogen), P (Fosfat), dan K (Kalium) dipilih yang berkualitas tinggi dan diproses dengan menggunakan proses mechanical blending untuk menjadikan produk pupuk NPK. Bahan Baku NPK :UnsurSumber Unsur NPK BlendingSumber Unsur NPK Fuse

Nitrogen (N)Urea granule yang larut perlahan (slow release) dengan butiran yang lebih besar dan keras. N = 46%. Penyerapan akan lebih efektif, tidak mudah mencair dan menguap di tanah sehingga sebagian besar diserap oleh tanaman.Urea melt. N=46%

Phosphor (P)DiAmmonium Phosphat (DAP) granule yang mempunyai kelarutan tinggi. N=18% dan P2O5 = 46% yang seluruhnya terlarut dalam asam sitrat.Ada penambahan Rock Phosphat yang dibentuk menjadi granular dan biasa disebutFiller.Rock Phospate impor dari Egypt dengan kadar P2O5 = 28-30% dan kadar P2O5 terlarut 10-12% dalam asam sitrat 2%.DAP hanya ditambahkan pada formula NPK dengan kadar P tinggi NPK 16-16-16

Kalium (K)Kalium Chloride (KCl) yang berbentuk flake dengan butiran berukuran lebih besar dan berwarna merah.Kalium Chloride (KCl) atau disebut juga Muriate of Potash (MOP) yang berbentuk powder (standard MOP) berwarna merah.

Contoh komposisi NPK pada merk Pelangi :NoKomposisiSegmen Tanaman

120-10-10Padi, Jagung, Karet

220-6-6Padi

320-9-15Tebu

427-6-10-2Teh

516-16-16Hortikultura

615-15-15Hortikultura

715-15-6-4Sawit TBM

812-12-17-2Sawit TM

914-10-20Sawit TM

1016-4-25Sawit TM

1113-6-27-4 + 0,65BSawit TM

Pupuk NPK di pasaran mempunyai kandungan berbagai macam, 15:15:15 (NPK Ponska), 16:16:16 (NPK Mutiara), 20:10:10 (NPK Pelangi) dan lain sebagainya.

Cara membuat pupuk NPK sendiri:1. Tentukan lebih dahulu kandungan pupuk NPK yang akan dibuat. Dicontohkan akan membuat pupuk NPK dengan kandungan 20:15:10.2. Hitung kebutuhan pupuk NPK yang akan dibuat. Misalnya akan membuat 200 kg pupuk NPK dengan kandungan 20:15:10.3. Hitung jumlah masing-masing unsur hara yang dibutuhkan. Unsur N : 20% x 200 = 40 kgUnsur P: 15% x 200 = 30 kgUnsur K: 10% x 200 = 20 kg4. Konversikan kebutuhan masing-masing unsur hara dengan pupuk tunggal yang telah dipersiapkan (Urea, SP36 dan KCl). Kandungan N dalam urea adalah 54% maka untuk mendapatkan N 40 kg maka kita butuh Urea kg UreaUntuk mendapatkan unsur P 30 kg kita butuh SP36 kg SP36.Sedangkan kebutuhan unsur K sebesar 20 kg akan kita peroleh dari KCl kg.5. Oleh karena itu NPK dengan komposisi 20 : 15 : 10 sebanyak 200 kg setara dengan Urea 74 kg + SP36 83,3 kg + KCl 44,4 kg.

Contoh pembuatan NPK lain:Untuk membuat Pupuk yang setara dengan50 Kg NPK Ponska(15 : 15 : 15) maka kita butuh :Urea : SP36 : KCl :

2.7 Pembuatan Pupuk NPK produksi pabrik (NPK Phonska)Sifat Fisika dan Kimia pada produk :Nama: Pupuk NPKBau: Tanpa BauPenampilan: Butiran berwarna merah mudaKelarutan: mudah larut dalam airSpesifik Gravity: < 1pH: 5 8N: 14-16 %P2O5: 14-16 %K2O: 14-16 %H2O: 1,5% maksimumSulfur: 10 %Kadar air: maksimal 2%Ukuran butiran : mess 4-10

Macam-macam Proses :a. Nitrophosphate routeProses nitrophosphate menggunakan asam nitrat dan phosphate rock.b. Mixed acid routeProses mixed acid menggunakan campuran urea, KCl, amoniak, ZA dan asam fosfat, dimana sumber P dapat diperoleh dari asam fosfat atau pengolahan phosphate rock.Bahan baku :H3PO4= 90.000 kg/tahunZA= 30.000 kg/tahunKCl= 75.000 kg/tahunUrea= 18.900 kg/tahunNH3= 36.570 kg/tahunH2SO4= 49.500 kg/tahun

Penggunaan air (utilitas) :Air sanitasi= 1,42 m3/jamAir umpan boiler yang terbuang= 7,025 m3/jamAir make up yang terbuang= 0,07 m3/jam

Spesifikasi Produk :Pupuk NPK15-15-15Kadar air1-1,5%Ukuran4-10 mesh

2.8 Beberapa merk pupuk NPK dipasaran NPK Phonska, produksi PT. Petrokimia Gresik NPK Pelangi, produksi PT. Pupuk Kalimantan Timur NPK Kujang, produksi PT. Pupuk Kujang NPK Niphonska, produksi CV. Dewi Sri Rama NPK Semut, produksi CV. Dharma Niaga NPK Kumbang, produksi CV. Alam Mandiri NPK Elang Super, produksi CV. Alam Mandiri

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan1) Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara.2) Pupuk NPK termasuk jenis pupuk an-organik yang paling umum digunakan.3) Pupuk NPK juga termasuk jenis pupuk majemuk karena memakai lebih dari satu unsur hara.4) Pupuk NPKadalahpupukbuatan yang berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utamanitrogen,fosfor, dankalium.

C. Saran Pemupukan dengan menggunakan bahan kimia tentunya memberi dampak negatif bagi tanah, sehingga perlu adanya upaya untuk meminimalisir penggunaan pupuk an-organik seperti pupuk NPK. Dikutip dari hasil penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB), pengelolaan jerami ternyata bisa mengurangi dosis pupuk pada tanaman padi. Hasil verifikasi menunjukan bahwa pembenaman jerami dan aplikasi decomposer serta pupuk hayati menghasilkan produktivitas yang sama atau lebih tinggi dibandingkan aplikasi pupuk NPK dosis penuh tanpa pembenaman jerami. Untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan produktivitas lahan sawah, maka selain penggunaan pupuk buatan, pemanfaatan bahan organic seperti jerami dan pupuk kandang perlu digalakkan, antara lain melalui pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) dan Sistem Irigasi Padi dan Ternak (SIPT). Agar pemupukan dapat efisien dan menghasilkan produksi optimal, rekomendasi pemupukan juga harus didasarkan pada kebutuhan hara tanaman, cadangan hara yang ada didalam tanah, dan target hasil realistis yang ingin dicapai. Kebutuhan hara tanaman sangat beragam atau spesifik lokasi dan dinamis yang ditentukan oleh berbagai faktor genetik dan lingkungan.DAFTAR PUSTAKA

1. Maspary. 2011. Cara Membuat Pupuk Npk.(http://www.gerbangpertanian.com/2011/08/cara-membuat-pupuk-npk-sendiri.html , diakses tanggal 19 Desember 2012)2. Novisan, Ir. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Jakarta : Agromedia Pustaka.3. PT Pupuk Kaltim All Rights Reserved. 2009. Pupuk Majemuk. (online), (http://www.pupukkaltim.com/ina/produk/index.php?act=majemuk, diakses tanggal 19 Desember 2012)4. Basri Jumin, Hasan. 2005. Dasar-dasar Agronomi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.5. Artikel non-personal. 2 Mei 2012. Pupuk NPK. Wikipedia Bahasa Indonesia. http://id/wikipedia.org/wiki/Pupuk_NPK, diakses 19 Desember 2012)6. Artikel non-personal. 2012. Pembenaman Jerami Kurangi Dosis Penggunaan Pupuk NPK hingga 50%. Sinar Tani,http://tabloidsinartani.com/IPTEK/Pembenaman-Jerami-Kurangi-Dosis-Penggunaan-Pupuk-NPK-Hingga-50-Persen.html, diakses 19 Desember 2012)7. Document. 2011. Penggunaan Pupuk NPK. Docstoc. http://www.docstoc.com/docs/10187108/PENGGUNAAN-PUPUK-NPK, diakses 19 Desember 2012)8. Permata, O dan R. Sagita. 2010. Seminar TA 2010 Institut Teknologi Sepuluh Nopember. ITS-NonDegree-13706-2307030041-Presentation.pdf, (diunduh 25 Desember 2012).