MAKALAH_KIMIA_ASAM_SULFAT-libre.pdf

download MAKALAH_KIMIA_ASAM_SULFAT-libre.pdf

of 18

Transcript of MAKALAH_KIMIA_ASAM_SULFAT-libre.pdf

  • PROSES PEMBENTUKANASAM SULFAT

    MUHAMMAD JULIANTARA

    PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA 2013

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan Syukur kami panjat kankehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul proses pembentukan asam sulfat ini tepat pada waktunya.

    Makalah ini telah dibuat berdasarkan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama penyusunan makalah. Oleh karena itu, selayaknya kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

    Kami menyadari akan kekurangan pada makalah ini yang disebabkan oleh kapasitas dan kemampuan kami. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembacadan dosen pembimbing sangat kami butuhkan, guna penyempurnahan makalah ini.

    Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

    Sumbawa, Desember 2013

  • BAB I

    PEDAHULUAN

    Asam sulfat, H2SO4 merupakan bahan yang sangat penting bagi kemajuan industri suatu negara. Makin maju suatu negara, konsumsi asam sulfat makin banyak. Mengapa? Karena makin berkembangnya industri di suatu negara menunjukkan negara itu makin maju. Setiap industri selalu memerlukan asam sulfat, baik untuk pelarut, suasana asam, pereaksi, atau yanglain. Makin besar suatu negara mengkonsumsi asam sulfat, berartinegara itu makin maju.

    Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, oleh sebab itu, produksi asam sulfat suatu Negara merupakan indikator yang baik terhadap kekuatan industry Negara tersebut. Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia) asam sulfat adalah dalam "metode basah" produksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat untuk deterjen. Pada metode ini, batuan fosfat digunakan dan diproses lebih dari 100 juta ton setiap tahunnya.

    Hal ini tentunya sangat berpengaruh besar, kebutuhan asam sulfat tiap waktunya pun akan sangat meningkat mengingat industry diseluruh dunia semakin berkembang, tidak terkecuali di Indonesia yang makin hari makin berkembang pula. Fenomena tersebut patutnya kita manfaatkan dalam rangka memajukan industry dalam negeri yang nantinya akan sangat berdampak pada kemajuan disektor-sektor yang lainnya

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. ASAM SULFAT SECARA UMUM Asam sulfat merupakan bahan kimia yang banyak digunakan sebagai

    bahan baku dan bahan penolong dalam berbagai industri. Bahan baku utama pembuatan asam sulfat adalah sulfur atau belerang, yang berwarna kuning dan biasanya ditambang dari pegunungan, di Indonesia sendiri terdapat beberapa tempat yang banyak mengandung belerang seperti di tangkuban perahu, dieng, atau bromo, namun saat ini belerang termurah dihasilkan dari China dan India.

    .

    Bahan-bahan baku yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini merupakan fluorapatit, walaupun komposisinya dapat bervariasi. Bahan baku ini kemudian diberi 93% asam suflat untuk menghasilkan kalsium sulfat, hydrogen fluorida (HF), dan asam fosfat. HF dipisahan sebagai asam fluorida. Proses keseluruhannya dapat ditulis: Ca5F(PO4)3 + 5 H2SO4 + 10 H2O 5 CaSO42 H2O + HF + 3 H3PO4.

    Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industry besi dan baja untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industry otomotifl. Asam yang telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang regenerasi asam bekas (Spent Acid Regeneration (SAR) plant). Kilang ini membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang, bahan bakar minyak, atau pun sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) yang kemudian digunakan untuk membuat asam sulfat yang "baru".

    Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industry kimia. Sebagai contoh, asam sulfat merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk membuat nilon. Juga digunakan untuk membuatasam klorida dari garam melalui proses Mannheim. Selain itu H2SO4 jugadigunakan dalam pengilangan minyak bumi, contohnya sebagai katalis untuk reaksi isobutana dengan isobutilena yang menghasilkan isooktana.

  • B. SIFAT FISIKA DAN KIMIA ASAM SULFAT

    1. Sifat-sifat fisika Bentuk-bentuk asam sulfat

    Walaupun asam sulfat yang mendekati 100% dapat dibuat, ia akan melepaskan SO3 pada titik didihnya dan menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% lebih stabil untuk disimpan, dan merupakan bentuk asam sulfat yang paling umum. Asam sulfat 98% umumnya disebut sebagai asam sulfat pekat. Terdapat berbagai jenis konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk berbagai keperluan:

    10%, asam sulfat encer untuk kegunaan laboratorium, 33,53%, asam baterai, 62,18%, asam bilik atau asam pupuk, 73,61%, asam menara atau asam glover, 97%, asam pekat. Terdapat juga asam sulfat dalam berbagai kemurnian. Mutu teknis H2SO4 tidaklah

    murni dan seringkali berwarna, namun cocok untuk digunakan untuk membuat pupuk. Mutu murni asam sulfat digunakan untuk membuat obat-obatan dan zat warna.

    Apabila SO3(g) dalam konsentrasi tinggi ditambahkan ke dalam asam sulfat, H2S2O7 akan terbentuk. Senyawa ini disebut sebagai asam pirosulfat, asam sulfat berasap, ataupun oleum. Konsentrasi oleum diekspresikan sebagai % SO3 (disebut % oleum) atau % H2SO4 (jumlah asam sulfat yang dihasilkan apabila H2O ditambahkan); konsentrasi yang umum adalah 40% oleum (109% H2SO4) dan 65% oleum (114,6% H2SO4). H2S2O7 murni terdapat dalam bentuk padat dengan titik leleh 36 C.

    Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak, dan oleh karenanya pada zaman dahulu ia dinamakan 'minyak vitriol'.

    Polaritas dan konduktivitas H2SO4 anhidrat adalah cairan yang sangat polar. Ia memiliki tetapan dielektrik

    sekitar 100. Konduktivitas listriknya juga tinggi. Hal ini diakibatkan oleh disosiasi yang disebabkan oleh swa-protonasi, disebut sebagai autopirolisis.

    2 H2SO4 H3SO4+ + HSO4 Konstanta kesetimbangan autopirolisisnya adalah

  • Kap(25 C)= [H3SO4+][HSO4] = 2,7 104.

    Dibandingkan dengan konstanta keseimbangan air, Kw = 1014, nilai konstanta kesetimbangan autopirolisis asam sulfat 1010 (10 triliun) kali lebih kecil. Walaupun asam ini memiliki viskositas yang cukup tinggi, konduktivitas efektif ion H3SO4+ dan HSO4 tinggi dikarenakan mekanisme ulang alik proton intra molekul, menjadikan asam sulfat sebagai konduktor yang baik. Ia juga merupakan pelarut yang baik untuk banyak reaksi.

    Kesetimbangan kimiawi asam sulfat sebenarnya lebih rumit daripada yang ditunjukkan di atas; 100% H2SO4 mengandung beragam spesi dalam kesetimbangan (ditunjukkan dengan nilai milimol per kg pelarut), yaitu: HSO4 (15,0), H3SO4+ (11,3), H3O+ (8,0), HS2O7 (4,4), H2S2O7 (3,6), H2O (0,1).[3]

    2. Sifat-sifat kimia Reaksi dengan air Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam ke

    dalam air daripada air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras. Reaksi yang terjadi adalah pembentukan ion hidronium:

    H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4- HSO4- + H2O H3O+ + SO42- Karena hidrasi asam sulfat secara termodinamika difavoritkan, asam sulfat

    adalah zat pendehidrasi yang sangat baik dan digunakan untuk mengeringkan buah-buahan. Afinitas asam sulfat terhadap air cukuplah kuat sedemikiannya ia akan memisahkan atom hidrogen dan oksigen dari suatu senyawa. Sebagai contoh, mencampurkan pati (C6H12O6)n dengan asam sulfat pekat akan menghasilkan karbon dan air yang terserap dalam asam sulfat (yang akan mengencerkan asam sulfat):

    (C6H12O6)n 6n C + 6n H2O Efek ini dapat dilihat ketika asam sulfat pekat diteteskan ke permukaan kertas.

    Selulosa bereaksi dengan asam sulfat dan menghasilkan karbon yang akan terlihat seperti efek pembakaran kertas. Reaksi yang lebih dramatis terjadi apabila asam sulfat ditambahkan ke dalam satu sendok teh gula. Seketika ditambahkan, gula tersebut akan menjadi karbon berpori-pori yang mengembang dan mengeluarkan aroma seperti karamel.

  • Reaksi lainnya Sebagai asam, asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan basa, menghasilkan

    garam sulfat. Sebagai contoh, garam tembaga tembaga(II) sulfat dibuat dari reaksi antara tembaga(II) oksida dengan asam sulfat: CuO + H2SO4 CuSO4 + H2O

    Asam sulfat juga dapat digunakan untuk mengasamkan garam dan menghasilkan asam yang lebih lemah. Reaksi antara natrium asetat dengan asam sulfat akan menghasilkan asam asetat, CH3COOH, dan natrium bisulfat:

    H2SO4 + CH3COONa NaHSO4 + CH3COOH Hal yang sama juga berlaku apabila mereaksikan asam sulfat dengan kalium

    nitrat. Reaksi ini akan menghasilkan asam nitrat dan endapat kalium bisulfat. Ketika dikombinasikan dengan asam nitrat, asam sulfat berperilaku sebagai asam sekaligus zat pendehidrasi, membentuk ion nitronium NO2+, yang penting dalam reaksi nitrasi yang melibatkan substitusi aromatik elektrofilik. Reaksi jenis ini sangatlah penting dalam kimia organik.

    Asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan logam via reaksi penggantian tunggal, menghasilkan gas hidrogen dan logam sulfat. H2SO4 encer menyerang besi, aluminium, seng, mangan, magnesium dan nikel. Namun reaksi dengan timah dan tembaga memerlukan asam sulfat yang panas dan pekat. Timbal dan tungsten tidak bereaksi dengan asam sulfat. Reaksi antara asam sulfat dengan logam biasanya akan menghasilkan hidrogen seperti yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini. Namun reaksi dengan timah akan menghasilkan sulfur dioksida daripada hidrogen.

    Fe (s) + H2SO4 (aq) H2 (g) + FeSO4 (aq) Sn (s) + 2 H2SO4 (aq) SnSO4 (aq) + 2 H2O (l) + SO2 (g) Hal ini dikarenakan asam pekat panas umumnya berperan sebagai oksidator,

    manakala asam encer berperan sebagai asam biasa. Sehingga ketika asam pekat panas bereaksi dengan seng, timah, dan tembaga, ia akan menghasilkan garam, air dan sulfur dioksida, manakahal asam encer yang beraksi dengan logam seperti seng akan menghasilkan garam dan hidrogen.

    Asam sulfat menjalani reaksi substitusi aromatik elektrofilik dengan senyawa-senyawa aromatik, menghasilkan asam sulfonat terkait.

  • BAB III

    STUDI KASUS

    A. BAHAN BAKU PEMBUATAN ASAM SULFAT

    Bahan baku utama pembuatan asam sulfat adalah sulfur atau belerang. Sebagian dari sulfur ini berupa sulfur alam (56%), dari senyawa senyawa sulfur seperti pyrite atau batuan sulfida / sulfat lainnya (19%), dan dari gas buangan industri minyak bumi / batu bara (H2S, SO2) (25%). 70 85% dari produksi sulfur tersebut digunakan untuk pembuatan asam sulfat. Dalam pengambilan sulfur, terdapat beberapa proses yang lazim digunakan, yakni :

    1. Proses Frasch

    Dasar pengambilan sulfur menurut proses ini adalah pencairan sulfur di bawah tanah / laut dengan air panas, lalu mamompanya ke atas permukaan bumi. Untuk maksud itu digunakan 3 pipa konsentris 6, 3, dan 1. Air panas (325oC) dipompakan ke dalam batuan Sulfur melalui bagian pipa 6, sehingga Sulfur akan meleleh (235oF). Lelehan Sulfur yang lebih berat dari air akan masuk ke bagian bawah antara pipa 3 dan 1, dan dengan tekanan udara yang dipompakan melalui pipa 1, air yang bercampur dengan Sulfur akan naik ke atas sebagai crude S, untuk kemudian diolah menjadi crude bright atau refined S.

    2. Pengambilan S dari batuan sulfida / sulfat

    Sulfur dapat pula diambil dari batuan sulfida atau sulfat, seperti pyrite FeS2, chalcopyrite CuFeS2, covelita CuS, galena PbS, Zn blende ZnS, gips CaSO4, barire BaSO4, anglesite PbSO4, dan lain lain

    3. Pengambilan Sulfur Alamiah dari deposit gunung berapi

    Deposit Sulfur di gunung berapi dapat berupa batuan, lumpur sedimen atau lumpur sublimasi, kadarnya tidak begitu tinggi (30 60 %) dan jumlahnya tidak begitu banyak (600 1000 juta ton secara total). Untuk pemanfaatan sumber alam ini diperlukan peningkatan kadar Sulfur terlebih dahulu, antara lain dengan cara flotasi dan benefication. Dalam flotasi dilakukan penambahan air dan frother sehingga Sulfur akan terapung dan dapat dipisahkan. Sedangkan dalam benefication proses Sulfur setelah ditambahkan air dan reagen, reagen dipanaskan dalam autoclave selama - 3/4 jam pada 3 atm, setiap partikel kecil Sulfur terkumpul, kemudian dilakukan pencucian dengan air untuk menghilangkan tanah, lalu dipanaskan kembali dalam autoclave sehingga Sulfur terpisah sebagai lapisan S dengan kadar 80 90 %.

    4. Pengambilan Sulfur dari gas buang

  • Sulfur diperoleh dari flue gas asal pembakaran batu bara atau penyilangan minyak bumi, yang tidak boleh dibuang ke udara karena dapat menimbulkan pencemaran. Gas gas tersebut terlebih dahulu di absorpsi dengan menggunakan etanolamin dan sebagainya, kemudian dipanaskan kembali untuk mendapatkan gasnya kembali untuk diproses lebih lanjut.

    B. PROSES PEMBENTUKAN ASAM SULFAT

    1. KEBERADAN SECARA ALAMI

    Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis. Walaupun demikian, asam sulfat merupakan komponen utama hujan asam, yang terjadi karena oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air (oksidasi asam sulfit). Sulfur dioksida adalah produk sampingan utama dari pembakaran bahan bakar seperti batu bara dan minyak yang mengandung sulfur (belerang).

    Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral sulfida, misalnya besi sulfida. Air yang dihasilkan dari oksidasi ini sangat asam dan disebut sebagai air asam tambang. Air asam ini mampu melarutkan logam-logam yang ada dalam bijih sulfida, yang akan menghasilkan uap berwarna cerah yang beracun. Oksidasi besi sulfida pirit oleh oksigen molekuler menghasilkan besi(II), atau Fe2+:

    2 FeS2 + 7 O2 + 2 H2O 2 Fe2+ + 4 SO42 + 4 H+ Fe2+ dapat kemudian dioksidasi lebih lanjut menjadi Fe3+:

    4 Fe2+ + O2 + 4 H+ 4 Fe3+ + 2 H2O Fe3+ yang dihasilkan dapat diendapkan sebagai hidroksida:

    Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+ Besi(III) atau ion feri juga dapat mengoksidasi pirit. Ketika oksidasi pirit besi(III) terjadi, proses ini akan berjalan dengan cepat. Nilai pH yang lebih rendah dari nol telah terukur pada air asam tambang yang dihasilkan oleh proses ini.

  • 2. PROSES PEMBUATAN ASAM SULFAT

    Ada 2 macam proses untuk membuat Asam Sulfat :

    Pembuatan H2SO4 dengan proses timbal Proses tersebut menggunakan ruang reaktor yang dindingnya dilapisi timbal ( Pb ) oleh sebab itu dinamakan proses kamar timbal / bilik timbal.

    Reaksi yang terjadi: 2S(s) + 2 O2(g) 2 SO2(g) 2 SO2(g) + 2 NO2(g) 2 SO3(g) + 2 NO(g) Gas NO dialirkan ke suatu tempat reaksi ( reactor ) dan dioksidasi kembali menjadi NO2 2 NO(g) + O2(g) 2NO2(g) Gas SO3 di kamar timbal direaksikan dengan air yang disemprotkan SO3(g) + H2O(l) H2SO4(l) Kepekatan H2SO4 yang dihasilkan kira-kira 62,5 % dan dipekatkan lagi hingga 77,6 %

    Pembuatan H2SO4 dengan proses kontak Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak industri lainnya yang

    berdasarkan reaksi kesetimbangan yaitu pembuatan asam sulfat yang dikenal dengan proses kontak. Reaksi yang terjadi dapat diringkas sebagai berikut:

    a. Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida

    b. Belerang dioksida dioksidasi lebih lanjut menjadi belerang trioksida.

    c. Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat membentuk asam pirosulfat.

  • d. Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat.

    Dalam industri kimia, jika campuran reaksi kesetimbangan mencapai kesetimbangan maka produk reaksi tidak bertambah lagi. Akan tetapi produk reaksinya diambil atau disisihkan, maka akan menghasilkan lagi produk reaksi.

    Amonia yang terbentuk dipisahkan dari campuran kesetimbangan dengan cara pencarian dari gas nitrogen di daur ulang ke wadah reaksi untuk menghasilkan produk reaksi.

    Banyak proses alamiah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan perubahan konsentrasi pada sistem kesetimbangan. pH darah dan jaringan badan kira-kira 7,4 . Harga ini diatur dalam darah berada dalam kesetimbangan dengan ion hidrogen karbonat dan ion hidrogen.

    Jika konsentrasi ion hidrogen bertambah, ion-ion ini bereaksi dengan ion hidrogen karbonat. Jika konsentrasi ion hidrogen terlampau rendah, asam karbonat bereaksi menghasilkan hidrogen.

    Oksigen diangkut dari paru-paru ke sel badan oleh haemoglobin dalam sel darah merah. Dalam paru-paru, konsentrasi oksigen cukup tinggi dan haemoglobin bereaksi dengan oksigen membentuk oksihemoglobin. Reaksi ini dapat ditulis,

    Dalam jaringan tubuh, konsentrasi oksigen rendah, sehingga reaksi sebaliknya yang terjadi, yaitu menghasilkan oksigen untuk digunakan dalam sel tubuh. Ketika oksigen diangkut dari paru-paru ke jaringan tubuh, karbon dioksida yang dihasilkan oleh respirasi sel angkut dari jaringan tubuh ke paru-paru.

    Dalam jaringan tubuh karbon dioksida yang konsentrasinya relatif tinggi melarut dalam darah bereaksi dengan air membentuk asam karbonat.

  • Dalam paru-paru di mana konsentrasi karbon dioksida relatif rendah, reaksi sebaliknya yang terjadi dan karbon dikeluarkan dari darah ke udara.

    Batu kapur CaCO3 tidak melarut dalam air murni, namun melarut dalam air tanah yang mengandung CO2 terlarut, membentuk kalsium hidrogen karbonat yang melarut.

    Reaksi di atas dapat dianggap sebagai jumlah dua reaksi kesetimbangan.

    Jika air tanah mengalir melalui daerah berkapur, maka batu kapur melarut. Jika air berjumpa dengan udara yang mengandung sedikit karbondioksida maka karbon dioksida akan dilepaskan dari larutan ke udara, sehingga kalsium karbonat mengendap.

    Pertama, belerang dibakar menjadi belerang dioksida. S(s) + O2(g) -> SO2(g) Belerang dioksida kemudian dioksidasi lbh lanjut jd belerang trioksida. 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g). delta H= -98 kJ Reaksi ini berlangsung pd suhu sekitar 500 derajat C, tekanan 1 atm dgn katalisator V2O5. Kemudian gas SO2 dilarutkan dlm asam sulfat pekat hingga jd asam sulfat pekat berasap (dsb oleum, H2SO4.SO3 atau H2S2O7). SO3(g) + H2SO4(l) -> H2S2O7(l) H2S2O7(l) + H2O(l) > 2H2SO4(l) Dari proses kontak ini lalu akan terbentuk asam sulfat pekat dgn kadar 98%

  • Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi (2). Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan dan eksoterm. Sama seperti pada sintesis amonia, reaksi ini hanya berlangsung baik pada suhu tinggi. Akan tetapi pada suhu tinggi justru kesetimbangan bergeser ke kiri. Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500oC dengan katalisator V2O5. sebenarnya tekanan besar akan menguntungkan produksi SO3, tetapi penambahan tekanan ternyata tidak diimbangi penambahan hasil yang memadai. Oleh karena itu, pada proses kontak tidak digunakan tekanan besar melainkan tekanan normal, 1 atm.

    BAB IV

    APLIKASI METERIAL

    Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, dan sebenarnya pula, produksi asam sulfat suatu negara merupakan indikator yang baik terhadap kekuatan industri negara tersebut. Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia) asam sulfat adalah dalam "metode basah" produksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat untuk deterjen. Pada metode ini, batuan fosfat digunakan dan diproses lebih dari 100 juta ton setiap tahunnya. Bahan-bahan baku yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini merupakan fluorapatit, walaupun komposisinya dapat bervariasi. Bahan baku ini kemudian diberi 93% asam suflat untuk menghasilkan kalsium sulfat, hidrogen fluorida (HF), dan asam fosfat. HF dipisahan sebagai asam fluorida. Proses keseluruhannya dapat ditulis:

    Ca5F(PO4)3 + 5 H2SO4 + 10 H2O 5 CaSO42 H2O + HF + 3 H3PO4 Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja

    untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil. Asam yang telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang regenerasi asam bekas (Spent Acid Regeneration (SAR) plant). Kilang ini membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang, bahan bakar minyak, ataupun sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) yang kemudian digunakan untuk membuat asam sulfat yang "baru".

    Amonium sulfat, yang merupakan pupuk nitrogen yang penting, umumnya diproduksi sebagai produk sampingan dari kilang pemroses kokas untuk produksi besi dan baja. Mereaksikan amonia yang dihasilkan pada dekomposisi termal batu bara dengan asam sulfat bekas mengijinkan amonia dikristalkan keluar sebagai garam

  • (sering kali berwarna coklat karena kontaminasi besi) dan dijual kepada industri agrokimia.

    Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk pembuatan aluminium sulfat. Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp menjadi permukaan kertas yang keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk membuat aluminium hidroksida. Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan bauksit dengan asam sulfat:

    Al2O3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2O Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Sebagai contoh,

    asam sulfat merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk membuat nilon. Ia juga digunakan untuk membuat asam klorida dari garam melalui proses Mannheim. Banyak H2SO4 digunakan dalam pengilangan minyak bumi, contohnya sebagai katalis untuk reaksi isobutana dengan isobutilena yang menghasilkan isooktana.

    Siklus Sulfur-iodin

    Siklus sulfur-iodin merupakan sederet proses termokimia yang digunakan untuk mendapatkan hidrogen. Ia terdiri dari tiga reaksi kimia yang keseluruhan reaktannya adalah air dan keseluruhan produknya adalah hidrogen dan oksigen.

    2 H2SO4 2 SO2 + 2 H2O + O2 (830 C) I2 + SO2 + 2 H2O 2 HI + H2SO4 (120 C) 2 HI I2 + H2 (320 C)

    Senyawa sulfur dan iodin didaur dan digunakan ulang. Proses ini bersifat endotermik dan haruslah terjadi pada suhu yang tinggi. Siklus sulfur iodin sekarang ini sedang diteliti sebagai metode yang praktis untuk mendapatkan hidrogen. Namun karena penggunaan asam korosif yang pekat pada suhu yang tinggi, ia dapat menimbulkan risiko bahaya keselamatan yang besar apabila proses ini dibangun dalam skala besar.

  • BAB V

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Berdasarkan pembahasan yang disampaikan pada Bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan :

    Asam sulfat diperoleh dari pengolahan belerang yang dapat dilakukan dalam beberapa cara pengolahan beleramg untuk diproses menjadi asam sulfat yakni :

    1. Proses Frasch 2. Pengambilan S dari batuan sulfida / sulfat 3. Pengambilan Sulfur Alamiah dari deposit gunung berapi 4. Pengambilan Sulfur dari gas buang

    Dalam proses pembuatan asam sulfat sendiri terdapat beberap metode yang dapat dilakukan yakni :

    1. Dengan proses timbal Reaksi yang terjadi: 2S(s) + 2 O2(g) 2 SO2(g) 2 SO2(g) + 2 NO2(g) 2 SO3(g) + 2 NO(g) Gas NO dialirkan ke suatu tempat reaksi ( reactor ) dan dioksidasi kembali menjadi NO2 2 NO(g) + O2(g) 2NO2(g) Gas SO3 di kamar timbal direaksikan dengan air yang disemprotkan SO3(g) + H2O(l) H2SO4(l)

    2. Dengan proses kontak Reaksi yang terjadi : S(s) + O2(g) SO2(g) 2 SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) H = - 98,3 KJ Sulfur trioksida diserap ke dalam 97-98% H2SO4 menjadi oleum (H2S2O7), juga dikenal sebagai asam sulfat berasap. Oleum kemudian diencerkan ke dalam air menjadi asam sulfat pekat. H2SO4 (l) + SO3(g) H2S2O7 (l) H2S2O7 (l) + H2O (l) 2 H2SO4 (l)

  • BAB VII

    DAFTAR PUSTAKA

    Wikipedia bahasa Indonesia.. Asam sulfat .( http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat) diakses pada tangal 26 desember 2013

    Nevinda.. pmbuatan asam sulfat (proses kontak). (http://evodara.wordpress.com/kimia-kelas-xi/kesetimbangan-kimia/f-reaksi-kesetimbangan-dalam-industri/2-pembuatan-asam-sulfat-

    proses-kontak/ ) diakses pada tanggal 26 desember 2013

    . pembuatan & kegunaan asam sulfat. (http://halimah777.blogspot.com/2012/12/pembuatan-asam-sulfat-dan-kegunaan-asam.html) diakses pada tanggal 26 desember 2013

    .Proses pembuatan asam sulfat proses kontak, h2SO4 cara, kegunaan, skema reaksi kimia.(http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/06/proses-pembuatan-asam-sulfat-menurut-proses-kontak.html) diakses pada tanggal 26 desember 2013

    .pembuatan aam sulfat menurut proses kamar timbal, proses, reaksi.(http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/08/pembuatan-asam-sulfat-menurut-proses-kamar-timbal.html) diakses pada tanggal 26 desember 2013