Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin bertambah dari tahun ke tahun, sementara sumber yang ada masih berbanding terbalik dengan kebutuhan. Walaupun energi radiasi matahari (energi surya) masih sangat berlimpah tetapi pemanfaatannya masih belum maksimal. Secara ekonomis peralatan yang diperlukan untuk mengkonversi energi surya masih relatif mahal dibandingkan sumber-sumber energi yang bersumber pada minyak dan gas bumi serta batubara. Salah satu energi yang sedang dikembangkan adalah energi yang dihasilkan dari reaksi nuklir yaitu berupa reaktor nuklir. Ada dua jenis Reaktor nuklir yaitu reaktor fusi dan fisi nuklir. Reaktor fusi nuklir merupakan salah satu sumber energi alternatif masa depan yang menggunakan bahan bakar yang tersedia melimpah, efisien, bersih dari polusi, tidak menimbulkan bahaya kebocoran radiasi dan tidak menyebabkan sampah radioaktif seperti pada reaktor fisi nuklir. Sejauh ini reaktor fusi nuklir masih belum dioperasikan secara komersial. Reaktor-reaktor ini menggunakan reaksi nuklir yaitu reaksi fusi dan reaksi fisi inti. Reaksi fusi inti (Nuclear Fussion) 1

description

yguyh

Transcript of Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

Page 1: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan akan energi semakin bertambah dari tahun ke tahun, sementara

sumber yang ada masih berbanding terbalik dengan kebutuhan. Walaupun energi

radiasi matahari (energi surya) masih sangat berlimpah tetapi pemanfaatannya

masih belum maksimal. Secara ekonomis peralatan yang diperlukan untuk

mengkonversi energi surya masih relatif mahal dibandingkan sumber-sumber

energi yang bersumber pada minyak dan gas bumi serta batubara.

Salah satu energi yang sedang dikembangkan adalah energi yang

dihasilkan dari reaksi nuklir yaitu berupa reaktor nuklir. Ada dua jenis Reaktor

nuklir yaitu reaktor fusi dan fisi nuklir. Reaktor fusi nuklir merupakan salah satu

sumber energi alternatif masa depan yang menggunakan bahan bakar yang

tersedia melimpah, efisien, bersih dari polusi, tidak menimbulkan bahaya

kebocoran radiasi dan tidak menyebabkan sampah radioaktif seperti pada reaktor

fisi nuklir. Sejauh ini reaktor fusi nuklir masih belum dioperasikan secara

komersial. Reaktor-reaktor ini menggunakan reaksi nuklir yaitu reaksi fusi dan

reaksi fisi inti. Reaksi fusi inti (Nuclear Fussion) adalah reaksi penggabungan inti

kecil menjadi inti yang lebih besar, sedangkan reaksi fisi inti (Nuclear Fission)

adalah proses dimana suatu inti berat (nomor massa > 200) membelah diri

membentuk inti-inti yang lebih kecil dengan massa menengah dan satu atau lebih

neutron (Chang, 2010: 270, 275).

Energi yang dihasilkan dari reaktor fisi nuklir dari pemecahan satu atom

menjadi dua atom sedangkan energi yang dihasilkan reaktor fusi nuklir adalah

reaksi penggabungan dua atom menjadi satu atom. Dibandingkan dengan reaksi

fisi, reaksi fusi membutuhkan suhu yang sangat tinggi untuk bereaksi. Reaksi fisi

merupakan reaksi nuklir yang berkembang dan masih digunakan sebagai sumber

energi. Reaksi ini menghasilkan inti atom baru yang sangat tidak stabil dan

hampir seketika pecah menjadi dua inti dan sejumlah neutron dan energi yang

besar. Pecahan hasil reaksi fisi tersebut merupakan sampah radioaktif dengan

1

Page 2: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

waktu paruh yang sangat panjang sehingga menimbulkan masalah baru pada

lingkungan. Berdasarkan pemaparan diatas, perlu adanya pengetahuan tentang

reaksi fusi dan fisi nuklir.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dikaji adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan reaksi fusi dan reaksi fisi ?

2. Apa kelebihan dan kekurangan reaksi fusi dan fisi ?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui pengertian reaksi fusi dan reaksi fisi.

2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan reaksi fusi dan fisi.

2

Page 3: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Reaksi Fisi Dan Fusi

Reaksi nuklir adalah reaksi yang melibatkan inti atom. Biasanya terjadi

antara inti atom dengan inti atom atau dengan partikel elementer yang

menghasilkan produk yang berbeda dengan inti atom atau partikel sebelum

reaksi. Secara umum, reaksi nuklir dapat dibedakan menjadi nuclear fusion

(reaksi penggabungan) fisi (reaksi pembelahan).

1. Reaksi Fusi

Reaksi fusi (nuclear fusion), yaitu penggabungan inti kecil menjadi inti

yang lebih besar. Fusi inti terjadi terus-menerus di matahari. Matahari terutama

terdiri atas Hidrogen dan Helium. Di bagian dalamnya, dimana suhu mencapai

sekitar 15 juta derajat Celcius, reaksi fusi berikut ini terjadi:

H11 + H1

2 He23

He23 + He2

3 He24 + 2 H1

1

H11 + H1

1 H12 + β−1

0

Karena reaksi fusi hanya terjadi pada suhu yang sangat tinggi, reaksi ini sering

dinamakan reaksi termonuklir.

Gambar reaksi berantai Uranium

3

Page 4: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

Gambar reaksi pembelahan Uranium

Pada reaksi fusi terjadi proses penggabungan dua atau beberapa inti

ringan menjadi inti yang lebih berat. Pada reaksi penggabungan inti dilepaskan

energy yang sangat besar. Contoh reaksi penggabungan inti :

4 1H 1 2He4 + 2 1e0 + energi

1H 2 + 1H 2 2He3 + 0n1 + energi

1H 2 + 1H 3 2He4 + 0n1 + energi

2H 3 + 1H 2 2He4 + 1H 1 + energi

3 2H 4 6C12 + energi

6C12 + 2He4 8O16 + energi

Reaksi penggabungan memiliki energi pengaktifan, yaitu terutama

untuk mengatasi gaya tolak menolak antara kedua inti yang akan bergabung.

Maka reaksi tersebut hanya mungkin terjadi pada suhu yang sangat tinggi,

sekitar 100 juta derajat. Pada suhu ini tidak terdapat atom melainkan plasma

dari inti dan electron. Energy yang dihasilkan dari satu reaksi penggabungan

cukup untuk terjadinya reaksi penggabungan berikutnya sehingga akan terjadi

reaksi penggabungan inti secara berantai yang dapat menimbulkan ledakan

termonuklir.

Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat besar, energy yang

dihasilkan dari satu Kg hydrogen pada reaksi fusi setara dengan energy yang

dihasilkan pada pembakaran 20.000 ton batubara. Penggunaan dari reaksi fusi

yang terkontrol adalah dalam reactor fusi dibandingkan dengan fisi adalah :

a. Energi yang dihasilkan lebih tinggi

b. Relative lebih ‘bersih’, karena hasil reaksi fusi adalah nuklida-

nuklida yang stabil.

Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, untuk berlangsungnya

suatu reaksi termonuklir, perlu dikondisikan suhu sangat tinggi yang

memungkinkan terbentuknya plasma sehingga jarak antar inti masuk kedalam

4

Page 5: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

jarak gaya tarik-menarik nuklir. Ditinjau dari pengkondisian tesebut, reaksi fusi

tersederhana adalah reaksi antar isotope hidrogen dan yang paling penting

adalah reaksi antara D-D dan D-T. kelimpahan Deuterium di bumi, adalah satu

diantara 6700 isotop hydrogen, dalam satu meter kubik air mengandung 1025

atom deuterium. Kelimpahan alam tritium jauh lebih kecil dari pada deuterium,

karenanya tritium antara lain dibuat dengan reaksi 6Li (n,∝)T. 6Li diperoleh

dari hasil pemisahan isotop litium alam yang terdiri atas yang terdiri atas

92.6% 7Li dan 7.4% 6Li.

2. Reaktor Fusi

Kajian reaksi fusi di laboratorium terutama untuk memanfaatkan energy

yang dihasilkannya dan untuk kepentingan militer sebagai senjata nuklir medan

perang. Bom fusi hydrogen menggunakan campuran deuterium dan tritium

yang dikondisikan pada suhu tinggi melalui detonasi bom fissi. Sekali reaksi

fusi berlangsung, kalor yang dilepaskannya sudah cukup untuk melangsungkan

reaksi fusi berikutnya, terjadi reaksi fusi berantai dalam waktu yang singkat,

sehingga menimbulkan ledakan yang hebat.

Reaksi Fusi

Pemanfaatan reaksi fusi sebagai penghasil energy masih dikaji para

peneliti secara intensif. Reaksi fusi menjanjikan beberapa keuntungan, antara

lain :

a. Persatuan berat berat bahan bakar dihasilkan energy yang lebih besar.

b. Lebih bersih lingkungan, karena hasil-hasil reaksi berupa nuklida-nuklida

stabil

5

Page 6: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

c. Bahan bakar murah dan nyaris tidak terbatas

d. Prosesnya menghasilkan limbah radioaktif yag sedikit. Jika mesin fusi

dimatikan, mesin ini akan benar-benar mati dan dalam sekejap tanpa

bahaya meleleh.

Namun untuk melangsungkan reaksi fusi berantai terkendali dalam

suatu reactor fusi, memerlukan teknologi canggih dan belum begitu dikuasai

seperti pada reactor reaksi fisi. Misalnya, untuk pengkondisian pembentukan

dan mempertahankan keadaan plasma pada suhu 108 K, karena tidak ada

material kontruksi yang tetap padat pada suhu tersebut maka plasma harus

dipaksa pada keadaan tidak menyentuh dinding wadahnya agar tidak

mengalami pendinginan dan tidak mencairkan dinding wadahnya. Untuk

menghasilkan dan mempertahankan keadaan plasma digunakan tiga cara :

a. Gaya gravitasi

Merupakan cara alamiah mempertahankan keadaan plasma di dalam

matahari dan bintang-bintang

b. Kurungan inersia

Merupakan cara yang mengandalkan kerapatan intensitas sinar laser

atau ion-ion untuk menetapkan pelet-pelet bahan bakar saat

pemanasannya. Dalam uji coba, sejumlah berkas laser mentransfer energy

ke sebuah pelet bahan bakar berukuran kecil, memanaskannya dan

mengakibatkn imploasi, artinya meledak kearah dalam dari semua sisi dan

kemudian mengalami kemampatan volume menjadi kecil. Akibatnya,

terjadilah fusi. Teknik ini dikembangkan secara intensif oleh para ahli

Jepang di Lembaa Rekayasa Laser Universitas Osaka dan menargetkan

perancangan reactor fusi SENRI I pada tahun 2000 yang beroperasi pada

suhu 108 K menghasilkan daya listrik sekitar 40 MW.

c. Kurungan wadah bermedan magnet berbentuk donat

Disebut pula botol magnetic. Didalamnya arus plasma dibuat

bergerak dipercepat dengan lintasan melingkar bersirkulasi makin lama

makin cepat tanpa menyentuh dinding wadah. Pemanasan aliran plasma

secara kontinu sampai mencapai suhu 108 K, mulai terjadi reaksi D-T.

6

Page 7: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

3. Reaksi Fisi

Reaksi fisi (nuclear fission) adalah proses dimana suatu inti berat

(nomor massa >200) membelah diri membentuk inti-inti yang lebih kecil

dengan massa menengah dan satu atau lebih neutron. Karena inti berat tidak

stabil dibandingkan produknya , proses ini melepaskan banyak energi.

Reaksi Fisi

Reaksi fisi inti yang dikaji pertama kali ialah pembombardiran

uranium-235 dengan neutron lambat, yang kecepatannya sebanding dengan

kecepatan molekul udara pada suhu kamar. Pada kondisi ini, uranium-235

mengalami fisi.

U92235 + n0

1 Sr3890 + Xe54

143 + 3 n01

Beberapa contoh reaksi pembelahan inti :

92U 235 + 0n1 40Zr97 + 52Tl137 + 2 n01

92U 235 + 0n1 42Mo103 + 50Sn131 + 2 n01

92U 235 + 0n1 56ℜ139 + 36Kr94 + 3 n01

92U 235 + 0n1 36Kr94 + 58Ce114 + 2 n01

92U 235 + 0n1 47 Ag118 + 47 Ag118 + 4 n01

Pada setiap pembelahan inti selalu dihasilkan energy sekitar 200MeV. Neutron

yang dihasilkan dari reaksi pembelahan pertama dapat digunakan untuk

menembak inti pada reaksi-reaksi pmbelahan selanjutnya, sehingga dapat

terjadi reaksi pembelahan inti secara berantai. Energy yag dihasilkan pada

7

Page 8: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

pembelahan 235 gram 235U ekivalen dengan energy yang dihasilkan pada

pembakaran 500 ton batubara.

Reaksi fisi memiliki teori mengenai pembelahan inti yang digunakan

oleh Lise Meitner – Otto Frisch dan Bohr – Wheeler pada tahun 1939. Teori

tersebut dikembangkan berdasarkan model tetes cairan dengan memperhatikan.

a. Gaya-gaya yang bekerja dan berpengaruh terhadap bentuk inti

dalam keadaan tereksitasi

b. Energi yang mendorong pembelahan inti dan energi pengikat

yang menghalangi pembelahan inti

Penjelasan mengenai kedua hal tersebut dikemukakan sebagai berikut:

a. Distorsi bentuk inti dalam keadaan tereksitasi

Bentuk inti ditentukan oleh gaya yang berlawanan yaitu: gaya tegangan

permukaan yang cenderung mempertahankan bentuk sferik bola (agar luas

permukaan minimum) dan gaya coulomb yang cenderung mengarah ke

bentuk terdistorsi karena gaya tolak menolak antar proton. Bila suatu inti

tereksitasi karena menangkap neutron atau karena sebab lain, ia berisolasi

dan menghasilkan bentuk-bentuk terdiatorsi secara periodik. Jika energi

eksitasi tidak cukup memadai maka proses deeksitasi melalui pemancaran

partikel alfa, dengan proses ini inti kembali terbentuk sferik. Sedangkan

bila energy eksitasi cukup memadai, derajat distorsi meningkat dari bentuk

ellipsoid menjdai bentuk yang menyempit ditengah sampai pada keadaan

deformasi kritis, inti pecah menjadi dua fragmen yang masing-masing

membentuk sferik bola kembali disertai dengan pelepasan beberapa

neutron. Teori Bohr – Wheeler mengungkapkan energi potensial inti

sebagai suatu fungsi deformasi pada setiap tahap proses pembelahan

dinyatakan sebagai r, parameter jarak pisah pusat massa kedua fragmen

belahan.

b. Energetika pembelahan inti

Pembelahan inti MZA menjadi fragment MZ 1

A11 dan MZ 2

A22, secara energetika,

kebolehjadiannya diperhitungkan dari dua jenis energy yang saling

8

Page 9: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

berlawanan yaitu energy yang mendorong pembelahan, Ef, dan energy

yang menghalangi pembelahan Eb.

Bom atom yang digunakan pada perang dunia kedua adalah tipe

pembelahan inti. Bom yang pertama digunakan U235 dan yang kedua

menggunakan Pu239. Dalam bom atom (nuklir) energy yang dihasilkan tidak

dapat dikendalikan, tetapi dalam reactor atom, energy yang dihasilkan dapat

dikendalikan.

B. Aplikasi reaksi Fusi dan Fisi

1. Reaksi Fusi

a. Reaksi fusi nuklir pada bintang (matahari)

Persamaan reaksi ada 3 tahap yaitu:

Reaksi pertama dan kedua terjadi dua kali, kedua positron saling

menghilangkan dengan sebuah elektron dan menghasilkan radiasi

elektromagnet, reaksi di atas dapat ditulis:

MeVeHeH 7,262224 42

21

9

Page 10: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

b. Reaksi fusi nuklir pada bom hidrogen

Bahan baku bom hidrogen adalah inti deuterium dan tritium yang akan

bergabung membentuk inti helium sambil membebaskan energi yang sangat

besar. Untuk menggabungkan inti-inti tersebut diperlukan suhu yang sangat

tinggi yang diperoleh dari ledakan atom biasa yang dihasilkan dari reaksi fisi

sebagai pemicu berlanggsungnya reaksi fusi bom hidrogen yang akan

menghasilkan ledakan bom yang lebih dahsyat. Persamaan reaksi fusi untuk

bom hidrogen dapat ditulis:

MeVnHeHH 6,1710

42

31

21

2. Reaksi Fisi

• Reaksi inti sebagai penghasil energi listrik.

• Penentuan umur (dating) batuan atau fosil.

• Dalam bidang kimia:

– Analisis pengenceran isotop

Analisis pengenceran isotop merupakan teknik untuk menentukan

kadar suatu zat dalam sampel dengan cara pengenceran dan

penambahan zat radioaktif atau isotopnya.

– Analisis pengaktifan netron sebagai perunut dalam menentukan

mekanisme reaksi kimia.

• Dalam bidang kedokteran

Adapun fungsi radioisotop adalah untuk :

1. Mengetahui keefektifan kerja jantung dengan menggunakan Sodium-

24.

10

Page 11: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

2. Menentukan lokasi tumor otak, mendekati tumor kelenjar gondok,

dipergunakan Yodium – 131.

3. Penanganan penderita Leukimia, dengan Phosporus – 32.

4. Penyembuhan kanker dan tumor dengan cara penyinaran, seperti sinar

x dan untuk steril alat-alat kedokteran.

• Dalam bidang pertanian, radioisotop digunakan sebagai perunut dan juga

untuk memperoleh bibit unggul (pemuliaan tanaman).

• Dalam bidang hidrologi

Salah satu kegunaan radioisotop di bidang hidrologi adalah untuk

mengukur kecepatan aliran atau debit aliran. Dalam hal ini sebagai

perunut, diukur dari perubahan intensitas pancaran di dalam aliran untuk

jangka waktu yang sama.

• Reaktor Nuklir

Reaktor Nuklir merupakan tempat/perangkat dimana reaksi nuklir

berantaidibuat, diatur dan dijaga kesinambungannya pada laju yang tetap

(berlawanan dengan bom nuklir, dimana reaksi berantai terjadi pada orde

pecahan detik, reaksi ini tidak terkontrol).

C. Kelebihan Dan Kekurangan Reaksi Fusi Dan Fisi

Reaksi fusi dan fisi adalah termasuk dalam reaksi nuklir, yang tentunya

menghasilkan energi yang besar. Kegunaan keduanya sama yaitu sebagai

sumber energi yang sangat besar. Untuk saat ini reaksi fusi belum bisa

dikendalikan, hanya reaksi fisi saja yang bisa dimanfaatkan sebagai inti dari

pembakit listrik tenaga nuklir. Sedangakan reaksi fusi hanya baru bisa

dimanfaatkan sebagai bom hidrogen yang memiliki daya rusak yang lebih

11

Page 12: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

besar dari reaksi fisi. Untuk kedepannya ilmuan memimpikan menggunakan

reaksi fusi untuk pembangkit tenaga listrik, dimana reaksi ini lebih

menguntungkan karena sumbernya yang melimpah dan bersih tanpa radioaktif

Fusi nuklir menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar

dengan hanya sedikit limbah radioaktif yang dihasilkan serta dengan tingkat

keamanan yang lebih baik. Namun demikian, saat ini masih terdapat kendal-

kendala bidang keilmuan, teknik dan ekonomi yang menghambat penggunaan

energi fusi guna pembangkitan listrik.

Reaksi fusi menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan dengan

reaksi fisi dalam hal konversi energi nuklirnya. Salah satu keuntungan

dibandingkan dengan fisi adalah bahwa cadangan isotop dapat-fusi yang

diketahui adalah jauh lebiAh banyak. Kenyataannya, terdapat persediaan bahan

bakar yang pada dasarnya tak terbatas. Isotop bahan bakar yang umum dipakai

untuk reaksi fusi ialah deutrium, hidrogen-2, dan isotop ini terdapat di alam

sekitar satu diantara 6700 bagian hidogen biasa. Dengan memperhatikan

jumlah air yang tersedia di dunia, berarti bahwa persediaan bahan bakar

sangatlah banyak.

Keuntungan lain reaksi fusi ialah bahwa produk reaksi fusi tidaklah

bersifat radioaktif setinggi yang dipunyai oleh produk fisi. Di dalam produk

reaksi fusi yang lima itu (yang dikemukakan di muka), hanya hidrogen-3 dan

neutron yang bersifat radioaktif dan neutron juga akan meluluh menjadi atom

hidrogen. Radioaktifitas yang dihasilkan sebagai hasil pengaktifan neutron dari

struktur kemasan justru lebih menjadi masalah ketimbang produk fusi.

Keuntungan besar yang terakhir dari fusi terhadap fisi muncul dari kenyataan

bahwa proses fusi adalah sulit untuk dimulai dan diawasi. Kenyataannya,

sedikit saja ada gangguan terhadap sistem selalu akan mengakibatkan

berhentinya reaksi Efek ini, bersama dengan sangat kecilnya jumlah reaktan

yang terdapat di sistem, mencegah terjadinya kerugian daya yang besar akibat

kerusakan peralatan.

Masalah utama yang berkaitan dengan pengembangan reaktor fusi

timbul dari kenyataan bahwa partikel-pertikel yang bereaksi keduanya adalah

12

Page 13: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

inti yang bermuatan positif. Ini berarti bahwa partikel reaksi tersebut harus

mempunyai energi kinetik yang cukup untuk mengatasi gaya tolak-menolak

Coulomb. Untuk mendapatkan energi kinetik yang minimum itu, kedua

partikel harus mempunyai massa partikel yang sama serta mempunyai angka

perbandingan massa-muatan (mass-to-charge ratio) yang tinggi.

Energi minimum atau energi ambang yang dibutuhkan untuk memulai

reaksi telah diberikan lebih dahulu berserta berbagai reaksi lain. Energi ini

umumnya dinyatakan dalam satuan temperatur, meskipun kerapatan partikel

sebenarnya adalah sangat kecil sehingga temperatur tidaklah memberi arti

banyak. Dengan energi kinetik yang setinggi ini, semua elektron dilucuti dari

intinya dan reaktan dikatakan berada dalam suatu keadaan yang diberi nama

plasma. Kadang-kadang dikatakan bahwa ini adalah tingkat ke-empat dari

suatu zat. Pada bom nuklir, energi penyalaan diperoleh pertama kali dari

pendenotasian bom fisi. Reaksi deutrium-tritium mempunyai energi ambang

yang terendah (massa/muatan = A/Z = 5/2) dan, karena alasan ini, reaktor fusi

akan beroperasi dengan reaksi ini.

Kelemahan reaksi fusi sebagai sumber energi adalah dibutuhkan suhu

yang sangat tinggi, dan yang besar dan pengetahuan yang sangat tinggi untuk

mengolah sumber energi dari reaksi fusi, sedangkan kelebihan dari reaksi fusi

adalah energi yang dihasilkan lebih besar dan bahan bakar untuk reaktor fusi

yaitu deuterium sangat berlimpah tersedia dalam air laut.

Kekurangan reaksi fisi adalah limbah yang dihasilkan mengandung

unsur tidak stabil. Hal ini sangat berbahaya bagi lingkungan serta kesehatan

manusia dan akan tetap begitu selama ratusan tahun. Sehingga sangat sulit

untuk menyimpan elemen radioaktif dalam jangka waktu lama. Sedangkan

kelebihan adalah menggunakan bahan bakar yang sedikit berupa uranium

namun menghasilkan energi yang besar.

13

Page 14: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah:

1. Reaksi fusi (Nuclear Fussion) adalah penggabungan inti kecil menjadi inti

yang lebih besar dan reaksi fisi (Nuclear Fission) adalah proses dimana

suatu inti berat (nomor massa >200) membelah diri membentuk inti-inti

yang lebih kecil dengan massa menengah dan satu atau lebih neutron

2. Kelebihan Reaksi fusi dan fisi Reaksi fusi dan fisi termasuk dalam reaksi

nuklir, yang menghasilkan energi yang besar. Kelemahan dari reaksi fusi

adalah suhu yang dibutuhkan sangat tinggi untuk bereaksi sedangkan reaksi

fisi menghasilkan unsur yang tidak stabil.

B. Saran

Saran dari makalah ini adalah agar para pembaca dapat mencari atau

membaca referensi lain tentang reaksi fusi dan fisi, agar wawasan tentang

reaksi nuklir dapat lebih dipahami.

14

Page 15: Makalah_Kelompok_1_Fusi_dan_Fisi

DAFTAR PUSTAKA

_______Presentase Kimia-Inti-dan-Radiokimia. Diunduh tanggal 15 november

2014.

Bunjali, B. 2002. Kimia Inti. Bandung: Penerbit ITB.

Chang, R. 2010. Kimia Dasar Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Hamdani. Persentase Kimia-Inti.ppt. Di unduh tanggal 15 november 2014.

Jannah, dkk. 2013. Makalah Reaksi Inti. Palembang

Mariati. 2013. Konsep dan Aplikasi IPTEK Nuklir Di Sekolah Menengah Atas.

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 19, No.1

Onsu dan Sajow. 2013. Inti Atom dan Radioaktivitas. Manado. Presentase.

Partana, dkk. 2003. Kimia Dasar 2. Yogyakarta: Jurusan Kimia Fakultas

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Yogyakarta.

Purnomo, Agus. Presentase Fisika-Inti-dan-Radioaktivitas.ppt. Diunduh tanggal

16 november 2014.

Rosmiyati. 2009. Presentase Kimia-Inti.ppt. Malang. Diunduh tanggal 15

november 2014.

Sari, dkk. 2011. Pengaruh Penambahan Cr2O3 Terhadap Densitas Pelet Sinter

UO2. Jurnal Sains MIPA. Vol.17, No.1.

15