makalah_kasus_4
-
Upload
farida-apriani -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of makalah_kasus_4
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
1/27
1
BAB I
PENDAHULUAN
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami telah dapat menyelesaikan makalah
hasil diskusi kasus ini tepat pada waktunya setelah menjalani diskusi kelompok terlebih
dahulu.
Diskusi tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2011. dengan topik
PENGGUGURAN KANDUNGAN. Diskusi diikuti oleh 14 peserta, dengan Ihsan Syah
Bayu Putra sebagai ketua yang memimpin diskusi dan Dika Astriana Koswara sebagai
sekretaris. Adapun sebagai tutor adalah dr. Lukman. Diskusi berlangsung pada pukul 10.00-
12.00.
Diskusi berjalan lancar dan waktu yang disediakan cukup untuk membahas topik
tersebut. Selama diskusi berlangsung semua peserta berperan serta dalam membahas topik
yang dibahas. akhirnya kami memperoleh kesimpulan dan makalah ini sebagai hasil diskusi.
Pengertian pengguguran kandungan menurut hukum adalah tindakan menghentikan
kehamilan atau mematikan janin sebelum waktu kelahiran tanpa melihat usia kandungannya
dan juga tidak dipersoalkan apakah dengan pengguguran kehamilan tersebut lahir bayi hidup
atau mati. Yang dianggap penting adalah ketika dilakukan pengguguran kandungan tersebut,
janin masih dalam keadaan hidup. Pengertian pengguguran kandungan secara hukum berbeda
pengertiannya dengan pengertian pengguguran kandungan jika dilihat dari sisi kedokteran
karena mengandung unsur kesengajaan dan tidak mementingkan usia kehamilan. Kasus
aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai angka 2,5 juta. Pelaku aborsi umumnya berada
pada kisaran usia 2029 tahun. Berdasar penelitian WHO,sejak awal 2008 hingga kini,di
Indonesia diperkirakan ada sekitar 2060% kasus aborsi yang disengaja (induced abortion).
Penelitian di 10 kota besar dan enam kabupaten di Indonesia juga memperkirakan sekitar 2
juta kasus aborsi, dengan 50% terjadi di perkotaan. Aborsi di perkotaan dilakukan secara
diam-diam oleh tenaga kesehatan (70%). Hal yang sama di pedesaan dilakukan oleh dukun
(84%). Perempuan tidak menginginkan kehamilan lantaran beberapa factor yaitu karena
hamil akibat perkosaan, janin dideteksi mempunyai cacat genetik, alasan sosial ekonomi,
gangguan kesehatan, kegagalan program KB dan lainnya.
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
2/27
2
BAB II
LAPORAN KASUS
Anda kebetulan sedang berdinas jaga di laboratorium di sebuah rumah sakit tipe B.
Seorang anggota polisi membawa sebuah botol ukuran 2 liter yang disebutnya sebagai botol
dari sebuah alat suction curret milik seorang dokter di kota anda. Masalahnya adalah bahwa
dokter tersebut disangka telah melakukan pengguguran kandungan yang ilegal dan di dalam
botol tersebut terdapat campuran darah dan jaringan hasil suction. Polisi menerangkan dalam
surat permintaannya, bahwa darah dan jaringan dalam botol berasal dari tiga perempuan yang
saat ini diperiksakan ke bagian kebidanan di rumah sakit anda. Penyidik membutuhkan
pemeriksaan laboratorium yang dapat menjelaskan apakah benar telah terjadi pengguguran
kandungan dan apakah benar bahwa ketiga perempuan yang sedang diperiksa di kebidanan
adalah perempuan yang kandungannya digugurkan oleh dokter tersebut. Hasil pemeriksaan
tersebut penting agar dapat dilanjutkan ke proses hukum terhadap dokter tersebut.
Anda tahu bahwa harus ada komunikasi antara anda dengan dokter kebidanan yang
memeriksa perempuan-perempuan diatas, agar pemeriksaan medis dapat memberi manfaat
yang sebesar-besarnya bagi penyidikan dan penegakan hukum.
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
3/27
3
BAB III
PEMBAHASAN
Kemungkinan Kronologis
Campuran darah dan jaringan dalam botol yang dibawa oleh polisi kemungkinan adalah hasil
dari tindakan pengguguran kandungan oleh seorang dokter dari ketiga perempuan yang
sedang berada di tempat kejadian perkara saat dilakukan penggerebekan oleh polisi. X, Y, Z
melakukan tindakan pengguguran kandungan kemungkinan karena kehamilan diluar ikatan
pernikahan sehingga malu bila diketahui orang lain, alasan sosial ekonomi, atau merupakan
korban perkosaan. X seorang perempuan 17 tahun berprofesi sebagai pelajar, Y seorang
perempuan 21 tahun berprofesi sebagai mahasiswa, dan Z seorang perempuan 29 tahun
sebagai ibu rumah tangga dengan kesulitan ekonomi. Dalam hal ini tugas dokter adalah
menentukan apakah benar bukti campuran darah dan jaringan merupakan hasil dari tindakan
aborsi dari salah satu perempuan tersebut. Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan fisik dan
genitalia pada tersangka dan pemeriksaan laboratorium, salah satunya adalah pemeriksaan
DNA pada hasil suction dan tersangka untuk menentukan pemilik hasil suction yang
kemudian dibuatkan visum et repertum untuk kepentingan peradilan.
A. Aspek medikolegal
Pasal 133 KUHAP(1)Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik
luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak
pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran
kehakiman atau dokter atau ahli lainnya.
(2)Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secaraterulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau
pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.
Pasal 179 KUHAP(1)Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau
dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
4/27
4
UU no. 36 tahun 2009 Pasal 75(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan
berdasarkan:
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan,
baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik
berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga
menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma
psikologis bagi korban perkosaan.
B. Aspek hukum
1. Pasal 346 KUHPSeorang wanita yang sengaja mengugurkan atau mematikan kandungannya atau
menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun.2. Pasal 347 KUHP
(1)Barang siapa dengan sengaja atau mematikan kandungan seorang wanita tanpapersetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama 12 tahun.
(2)Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidanapenjara paling lama 15 tahun.
3. Pasal 348 KUHP(1)Barang siapa dengan sengaja mengugurkan arau mematikan kandungan seorang
wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama 5
tahun 6 bulan.
(2)Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidanapenjara paling lama 7 tahun.
4. Pasal 349 KUHPJika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang
tersebut pasal 346, atau pun melakukan atau membantu melakukan salah satu
kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
5/27
5
dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk
menjalankan pencaharian dalam mana kejahatan dilakukan.
5. Pasal 299 KUHPBarang siapa menganjurkan atau merawat atau member obat kepada seorang wanita
dengan member harapan agar gugur kandungannya dengan hukuman maksimum 4
tahun.
6. Pasal 535 KUHPBarang siapa mempertunjukkan secara terbuka alat atau cara mengugurkan
kandungan hukuman maksimum 3 bulan.
7. UU RI no 23 tahun 1992 pasal 15(1)Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan
atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
(2)Tindak medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapatdilakukan:
a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakantersebut.
b. Oleh tenaga kesehatanyang mempunyai keahlian dan kewenangan untukitu dan dilakukan sesuai dengan tanggungjawab profesi serta berdasarkan
pertimbangan tim ahli.
c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami ataukeluarganya.
d. Pada sarana kesehatan tertentu.(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dan (2) diterapkan dengan peraturan pemerintah.
8. UU RI no 36 tahun 2009 pasal 75(1)Setiap orang dilarang melakukan aborsi.(2)Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan:
a. Indiksai kedaruaratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baikyang mengancam nyawa ibu atau janin, yang menderita penyakit genetic
berat dan atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga
menyulitkan bayi tersebut hidup diluar kandungan.
b. Kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologisbagi korban pemerkosaan.
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
6/27
6
(3)Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan setelahmelakukan konseling dan atau penaseghat pratindakan dan diakhiri dengan
konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan
berwenang.
(4)Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan,sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan 93) diatur dengan peraturan pemerintah.
9. UU RI no 36 tahun 2009 pasal 76Aborsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 75 hanya dapat dilakukan:
a. Sebelum kehamilan berumur 6 minggu dihitung dari hari pertama haidterakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medis.
b. Oleh tenaga kesehatan yang memiliki ketrampilan dan kewenangan yangmemiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri.
c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan.d. Dengan ijin suami, kecuali korban pemerkosaan.e. Penyediaan layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapka oleh
menteri.
C. Aspek etik profesi
Kode etik kedokteran Indonesia dibuat mengacu kepada kode etik kedokteran internasional
yang berisikan tentang kewajiban umum, kewajiban terhadap pasien, kewajiban dengan
sesama dan kewajiban kepada diri sendiri.
Pasal 7d: Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup
makhluk insani. Pada pelaksanaannya, apabila ada dokter yang melakukan pelanggaran,
maka penegakan implementasi etik akan dilakukan secara berjenjang dimulai dari panitia etik
di masing-masing RS hingga Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK). Pelanggaran
pada etik profesi dapat dikenai sanksi disiplin profesi, dalam bentuk peringatan hinggake
bentuk yang lebih berat seperti kewajiban menjalani pendidikan atau pelatihan tertentu dan
pencabutan haknya berpraktik profesi. Sanksi tersebut diberikan oleh MKEK setelah dalam
rapat atau sidangnya dibuktikan bahwa dokter tersebut melanggar etik profesi kedokteran.
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
7/27
7
Prinsip Penerapan dalam kode etik kedokteran
Indonesia
Kewajiban umum 1) Setiap dokter menjunjung tinggi,menghayati, dan mengamalkan
sumpah dokter.
2) Seorang dokter senantiasa melakukanprofesinya menurut ukuran teringgi.
3) Dalam melakukan pekerjaankedokterannya, seorang dokter tidak
boleh dipengaruhi oleh pertimbangan
keuntungan pribadi yang
mengakibatkan hilangnya kebebasan
profesi.
4) Setiap dokter harus menghindarkandiri dari perbuatan yang bersifat
memuji diri.
5) Tiap perbuatan atau nasehat yangmungkin melemahkan daya tahan
makhluk insane psikis maupun fisik
hanya diberikan untuk kepentingan
dan kebaikan pasien.
6) Setiap dokter senantiasa berhati-hatidalam mengumumkan dan
menerapkan setiap penemuan tehnik
atau pengobatan baru yang belum
diuji kebenarannya dan hal-hal yang
dapat menimbulkan keresahan
masyarakat.
7) Seorang dokter hanya memberiketerangan atau pendapat yang dapat
dibuktikan kebenarannya.
8) Dalam melakukan pekerjaannya,seorang dokter harus mengutamakan
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
8/27
8
kepentingan masyarakat dan
memperhatikan semua aspek
pelayanan kesehatan yang
menyeluruh serta berusaha menjadi
pendidik dan pengabdi masyarakat
yang sebenarnya.
9) Setiap dokter dalam bekerja samadengan para pejabat di bidang
kesehatan dan bidang lainnya serta
masyarakat harus memelihara saling
pengertian sebaik-baiknya.
Kewajiban dokter terhadap pasien 10)Setiap dokter harus senantiasamengingat akan kewajiban
melindungi hidup mahkluk insane.
11)Setiap dokter menghormati hak azasipenderita.
12)Setiap dokter wajib bersikap tulusikhlas dan mempergunakan ilmu dan
keterampilan untuk kepentingan
penderita. Bila tidak mampu
melakukan pemeriksaan atau
pengobatan wajib merujuj pasien
kepada dokter spesialis yang
mempunyai keahlian dalam bidang
yang sesuai.
13)Setiap dokter harus memberikankesempatan kepada penderita agar
senantiasa dapat berhubungan dengan
keluarga dan penasehatnya dalam
beribadat dan atau masalah lainnya.
14)Setiap dokter wajib merahasiakansegala sesuatu yang diketahuinya
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
9/27
9
tentang seorang penderita bahkan
juga setelah penderita itu meninggal
dunia.
15)Setiap dokter wajib memberikanpertolongan darurat sebagai suatu
tugas kemanusiaan kecuali bila ia
yakin pihak lain yang bersedia dan
lebih mampu memberikannya.
Kewajiban dokter terhadap teman sejawat 16)Setiap dokter memperlakukantemansejawat sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan.
17)Setiap dokter tidak boleh dengansengaja mengambil alih pasien dari
teman sejawat.
Kewajiban dokter terhadap dirinya
sendiri
18)Setiap dokter harus memeliharakesehatannya, supaya dapat bekerja
dengan baik.19)Setiap dokter hendaklah senantiasa
mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan tetap setia pada cita-
citanya yang luhur.
20)Setiap dokter harus berusaha dengansungguh-sungguh menghayati dan
mengamalkan kode etik kedokteran
Indonesia .
4 PRINSIP MORAL BIOETIKA
1. otonomi prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonimopasien.
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
10/27
10
2. Beneficience prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukkankebaikan pasien.
3. Non maleficence prinsip moral yang melarang tindakan yang memperburukkeadaan pasien.
4. Justiceprinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam bersikapmaupun dalam mendistribusikan sumber daya.
Berdasarkan prinsip moral bioetika dalam kasus ini yang dilanggar adalah prinsipbeneficence dan justice.
D. Pemeriksaan medic
1. Barang buki:
Tes serologigol. Darah DNAmitokondria , inti
2. Tersangka :
Kolostrum Uji bHCG positif Mammae besar Areola hitam berbintil
Livide vagina Rahim membesar
Bukti hasil pemeriksaan positif:
Gol darah sama DNA sama Pernah hamil atau melahirkan
Anamnesis
Adanya riwayat kehamilanPemeriksaan tanda-tanda kehamilan :
Hormonal -Hcg (+)Uji hormonal kehamilan didasarkan pada adanya produksi korionik gonadotropin
(hCG) pada awal kehamilan yang disekresikan melalui urin.
Perubahan pada payudara
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
11/27
11
Pada awal kehamilan payudara menjadi lebih lunak, bertambah ukurannya, vena-vena
bawah kulit lebih terlihat, putting payudara lebih besar berwarna kehitaman dan
tegak, keluar cairan kolostrum.
Pemeriksaan uterusPada awal kehamilan terjadi penebalan uterus yang distimulasi oleh hormone estrogen
dan progesterone. Pada kehamilan 12 minggu penambahan ukuran uterus di dominasi
oleh desakan dari hasil konsepsi.
Vaginaselama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia, sehingga pada vagina
akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwick.
KulitPada kulit dinding perut terjadi perunahan warna menjadi kemerahan yang disebut
striae gravidarum. Kusam dan dapat juga mengenai payudara dan paha.
Pemeriksaan tanda penghentian kehamilan :
Pemeriksaan toksikologiPemeriksaan toksikologi dilakukan untuk mengetahui adanya obat/zat yang
dapatmengakibatkan abortus.
Tandatanda kekerasan Dilihat ada bekas suntikan, memar atau luka lecet pada perut. Pada vagina dilihat ada luka terbuka, luka lecet, memar atau ada bahan kimia. Pada mulut rahim diperiksa ada pengeluaran darah, luka terbuka, luka lecet,
atau memar.
Pemeriksaan hasil suction untuk memperkirakan usia kehamilan
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
12/27
12
E. Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan toksikologik : dilakukan untuk mengetahui adanya obat atau zat yg dapatmengakibatkan abortus. Perlu pula dilakukan pemeriksaan terhadap hasil usaha
penghentian kehamilan, misalnya berupa IUFD.
2. Pemeriksaan mikroskopik : untuk melihat sisa-sisa jaringan janin3. Pemeriksaan hormon kehamilan : perlu di periksa hormon kehamilan seperti bHCG,
untuk melihat bekas tanda kehamilan.
4. Pemeriksaan DNA mitokondria, DNA anak persis sama dengan DNA ibu.5. Pemeriksaan DNA inti (c-DNA), separuh DNA anak sama dengan separuh DNA ibu
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
13/27
13
Visum et Repertum Ibu X
Visum Et Repertum
Rumah Sakit Kedokteran Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No. 260 Telp. : (62-21) 5672731 Fax : (62-21) 5655787 Jakarta 11440
Jakarta, 21 Oktober 2011
Nomor : 5454-SK.III/4343/6-74------------------------------------------------------------------------
Lamp : Satu sampul tersegel---------------------------------------------------------------------------
Perihal : Hasil Pemeriksaan fisik, ginekologi, dan laboratorium seorang wanita
PROJUSTIA
Visum Et Repertum
Yang bertanda tangan di bawah ini, Thesya, dokter jaga laboratorium rumah sakit
trisakti Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Resort Polisi
Jakarta Barat No Pol.: K/889/BN/XII/11/Serse tertanggal 20 Oktober 2011, maka pada
tanggal dua puluh Oktober tahun dua ribu sebelas, pukul sepuluh lewat lima menit WaktuIndonesia bagian Barat, bertempat di ruang bedah laboratorium rumah sakit trisakti telah
melakukan pemeriksaan atas wanita yang menurut surat permintaan tersebut adalah :-----------Nama : X--------------------------------------------------------------------------
Jenis kelamin : Wanita--------------------------------------------------------------------
Umur : 17 tahun------------------------------------------------------------------
Kebangsaan : Indonesia-----------------------------------------------------------------
Agama : ----------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan : Pelajar--------------------------------------------------------------------
Alamat : Jl. Tawakal 11 no 1-----------------------------------------------------
Hasil Pemeriksaan----------------------------------------------------------------------------------------
Anamnesis--------------------------------------------------------------------------------------------------
Tersangka mengaku hamil dengan kandungan usia 2 bulan.-----------------------------------------
Pemeriksaan fisik------------------------------------------------------------------------------------------
Ditemukan bercak-bercak darah pada pakaian pasien.------------------------------ Pasien tampak lemah dan pucat.-------------------------------------------------------- Tekanan darah pasien turun.------------------------------------------------------------ Pernafasan dan suhu pasien tidak ditemukan kelainan.----------------------------- Pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan.--------------------------------------- Pemeriksaan leher tidak ditemukan kelainan.---------------------------------------- Pemeriksaan dada, diraba payudara terangka lunak, terlihat pembuluh darah di
bawah kulit lebih terlihat, puting payudara lebih besar berwarna kehitaman dan
tegak, keluar cairan kekuningan.--------------------------------------------------------
Pemeriksaan perut ditemukan garis-garis kemerahan, bekas suntikan, dankekerasan ----------------------------------------------------------------------------------
Pemeriksaan tangan dan kaki tidak ditemukan kelainan.--------------------------- Pada pemeriksaan vagina dan rahim ditemukan perlukaan.------------------------
Pada mulut rahim ditemukan darah dan perlukaan.----------------------------------
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
14/27
14
Pemeriksaan Laboratorium-----------------------------------------------------------------------------
Kadar hormonal -Hcg tidak menunjukkan kenaikan.------------------------------ Pemeriksaan DNA mitokondria, DNA janin persis sama dengan DNA ibu.----- Pemeriksaan DNA inti (c-DNA), separuh DNA janin sama dengan separuhDNA ibu.
Kesimpulan-------------------------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan pada wanita X, kemungkinan dia adalah pemilik dari hasil suction di
tabung yang dibawa polisi tersebut dan baru saja melakukan aborsi.-------------------------------
Ditemukan tanda-tanda kehamilan pada wanita ini berupa perubahan pada payudaranya dan
perubahan warna pada kulit pasien.----------------------------------------------------------------------
Tanda tanda penghentian kehamilan yang ditemukan adalah bekas suntikan dan kekerasan
pada perut, perlukaan pada vagina dan rahim serta ditemukan darah pada mulut rahim.---------
Pemeriksaan DNA menunjukkan janin merupakan hasil pengguguran kandungan dari ibu X
Demikianlah saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya yang sebaik-
baiknya, mengingat sumpah sesuai dengan KUHAP. -------------------------------------------------
Dokter yang memeriksa,
dr.Thesya
NIP 130180200
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
15/27
15
Visum et Repertum Ibu Y
Visum Et Repertum
Rumah Sakit Kedokteran Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No. 260 Telp. : (62-21) 5672731 Fax : (62-21) 5655787 Jakarta 11440
Jakarta, 21 Oktober 2011
Nomor : 5455-SK.III/4343/6-74------------------------------------------------------------------------
Lamp : Satu sampul tersegel---------------------------------------------------------------------------
Perihal : Hasil Pemeriksaan fisik, ginekologi, dan laboratorium seorang wanita
PROJUSTIA
Visum Et Repertum
Yang bertanda tangan di bawah ini, Thesya, dokter jaga laboratorium rumah sakit
trisakti Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Resort Polisi
Jakarta Barat No Pol.: K/889/BN/XII/11/Serse tertanggal 20 Oktober 2011, maka pada
tanggal dua puluh Oktober tahun dua ribu sebelas, pukul dua belas lewat lima menit WaktuIndonesia bagian Barat, bertempat di ruang bedah laboratorium rumah sakit trisakti telah
melakukan pemeriksaan atas wanita yang menurut surat permintaan tersebut adalah :-----------Nama : Y--------------------------------------------------------------------------
Jenis kelamin : Wanita--------------------------------------------------------------------
Umur : 21 tahun------------------------------------------------------------------
Kebangsaan : Indonesia-----------------------------------------------------------------
Agama : ----------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan : Mahasiswa---------------------------------------------------------------
Hasil Pemeriksaan----------------------------------------------------------------------------------------
Anamnesis--------------------------------------------------------------------------------------------------
Ibu Y mengaku sedang hamil 3 bulan-------------------------------------------------------------------
Pemeriksaan fisik------------------------------------------------------------------------------------------
Keadaan umum ibu Y baik.------------------------------------------------------------- Tekanan darah pasien normal.---------------------------------------------------------- Pernafasan dan suhu pasien sedikit naik.---------------------------------------------- Pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan.--------------------------------------- Pemeriksaan leher kelenjar tiroid sedikit membesar.-------------------------------- Pemeriksaan dada, diraba payudara terangka lunak, terlihat pembuluh darah di
bawah kulit lebih terlihat, puting payudara lebih besar berwarna kehitaman dan
tegak, keluar cairan kekuningan.--------------------------------------------------------
Pemeriksaan perut ditemukan garis-garis kemerahan dan agak membesar.------ Pemeriksaan tangan dan kaki tidak ditemukan kelainan.--------------------------- Adanya perubahan warna pada vagina.------------------------------------------------ Rahim mebesar dan teraba adanya gerakan janin.----------------------------------- Pemeriksaan USG mempelihatkan adanya janin dalam rahim.--------------------
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
16/27
16
Pemeriksaan Laboratorium-----------------------------------------------------------------------------
Kadar hormonal -Hcg menunjukkan kenaikan.------------------------------------ Kadar progesteron dan estrogen normal.---------------------------------------------- Pemeriksaan toksikologi tidak ditemukan kelainan.---------------------------------
Kesimpulan-------------------------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan pada wanita Y, kemungkinan dia adalah pemilik dari hasil suction di
tabung yang dibawa polisi tersebut dan baru saja melakukan aborsi -------------------------------
Pemastian kehamilan dibuat berdasarkan perubahan pada payudara dan rahim, adanya
gerakan janin pada perabaan rahim, kenaikan hormon -Hcg, estrogen, dan progesteron, serta
hasil USG menunjukkan adanya janin di rahim.-------------------------------------------------------
Demikianlah saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya yang sebaik-
baiknya mengingat sumpah sesuai dengan KUHAP.------------------------------------------------------
Dokter yang memeriksa,
dr.Thesya
NIP 130180200
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
17/27
17
Visum et Repertum Ibu Z
Visum Et Repertum
Rumah Sakit Kedokteran Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No. 260 Telp. : (62-21) 5672731 Fax : (62-21) 5655787 Jakarta 11440
Jakarta, 21 Oktober 2011
Nomor : 5456-SK.III/4343/6-74------------------------------------------------------------------------
Lamp : Satu sampul tersegel---------------------------------------------------------------------------
Perihal : Hasil Pemeriksaan fisik, ginekologi, dan laboratorium seorang wanita
PROJUSTIA
Visum Et Repertum
Yang bertanda tangan di bawah ini, Thesya, dokter jaga laboratorium rumah sakit
trisakti Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Resort Polisi
Jakarta Barat No Pol.: K/889/BN/XII/11/Serse tertanggal 20 Oktober 2011, maka pada
tanggal dua puluh Oktober tahun dua ribu sebelas, pukul lima belas lewat lima menit WaktuIndonesia bagian Barat, bertempat di ruang bedah laboratorium rumah sakit trisakti telah
melakukan pemeriksaan atas wanita yang menurut surat permintaan tersebut adalah :-----------Nama : Z---------------------------------------------------------------------------
Jenis kelamin : Wanita--------------------------------------------------------------------
Umur : 29 tahun------------------------------------------------------------------
Kebangsaan : Indonesia-----------------------------------------------------------------
Agama : ----------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga-----------------------------------------------------
Alamat : Jl. Muwardi 4 no 23----------------------------------------------------
Hasil Pemeriksaan----------------------------------------------------------------------------------------
Anamnesis--------------------------------------------------------------------------------------------------
Ibu Y mengaku sedang hamil 18 minggu---------------------------------------------------------------
Pemeriksaan fisik------------------------------------------------------------------------------------------
Keadaan umum ibu Z baik.-------------------------------------------------------------- Tekanan darah pasien turun.------------------------------------------------------------ Pernafasan dan suhu pasien tidak menunjukkan kelainan.-------------------------- Pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan.--------------------------------------- Pemeriksaan leher kelenjar tiroid membesar.----------------------------------------- Pemeriksaan dada, diraba payudara terangka lunak, terlihat pembuluh darah di
bawah kulit lebih terlihat, puting payudara lebih besar berwarna kehitaman dan
tegak, keluar cairan kekuningan.--------------------------------------------------------
Pemeriksaan perut ditemukan garis-garis kemerahan dan membesar.------------ Pemeriksaan tangan dan kaki tidak ditemukan kelainan.--------------------------- Adanya perubahan warna pada vagina.------------------------------------------------ Pada pemeriksaan colok vagina, teraba rahim membesar dan melunak.---------- Rahim mebesar dan teraba adanya gerakan janin.-----------------------------------
Pemeriksaan USG mempelihatkan adanya janin dalam rahim.--------------------
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
18/27
18
Pemeriksaan Laboratorium--------------------------------------------------------------------
Kadar hormonal -Hcg menunjukkan kenaikan.------------------------------------ Kadar progesteron dan estrogen normal.---------------------------------------------- Pemeriksaan toksikologi tidak ditemukan kelainan.---------------------------------
Kesimpulan-------------------------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan pada wanita Z, dipastikan hamil tetapi bukan merupakan pemilik dari janin
yang terdapat pada botol suction.------------------------------------------------------------------------
Pemastian kehamilan dibuat berdasarkan perubahan pada payudara dan rahim, adanya
gerakan janin pada perabaan rahim, kenaikan hormon -Hcg, estrogen, dan progesteron, serta
hasil USG menunjukkan adanya janin di rahim.-------------------------------------------------------
Demikianlah saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya yang sebaik-
baiknya mengingat sumpah sesuai dengan KUHAP.------------------------------------------------------
Dokter yang memeriksa,
dr.Thesya
NIP 130180200
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
19/27
19
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
Aspek Hukum
Pasal 346 KUHP
Seorang wanita yang dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya
atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana paling lama empat tahun.
Pasal 347 KUHP
(1)barang siapa yang dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandunganseorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.
(2) Jika perbuatan itu menyebabkan matinya wanita tersebut dikenakan pidanapenjala paling lama limabelas tahun.
Pasal 348 KUHP
(1)barang siapa yang dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandunganseorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun
(2) Jika perbuatan itu menyebabkan matinya wanita tersebut dikenakan pidanapenjala paling lama tujuh tahun.
Pasal 349 KUHP
Jika seorang dokter, bidan, atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang
tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu
kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan
dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dicabut hak untuk menjalankan
pencaharian dalam mana kejahatan dilakukan.
Pasal 283 KUHP
Barang siapa mempertunjukan alat atau cara menggugurkan kandungan kepada anak
dibawah usia 17 tahun/dibawah umur dikenakan pidana penjara paling lama 9 bulan.
Pasal 299 KUHP
Barang siapa menganjurkan atau merawat atau memberi obat kepada seorang wanita
dengan memberi harapan agar gugur kandungannya dikenakan pidana penjara paling
lama 4 tahun
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
20/27
20
Pasal 535 KUHP
Barang siapa mempertunjukan secara terbuka alat atau cara menggugurkan
kandungan dikenankan pidana penjara paling lama 3 bulan
Aspek Etik Profesi
Di Indonesia, baik menurut pandangan agama, Undang-Undang Negara, maupun Etik
Kedokteran, seorang dokter tidak diperbolehkan untuk melakukan tindakan pengguguran
kandungan (abortus provokatus). Bahkan sejak awal seseorang yang akan menjalani profesi
dokter secara resmi disumpah dengan Sumpah Dokter Indonesia yang didasarkan atas
Deklarasi Jenewa yang isinya menyempurnakan Sumpah Hippokrates, di mana ia akan
menyatakan diri untuk menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan. Dari
aspek etika, Ikatan Dokter Indonesia telah merumuskannya dalam Kode Etik Kedokteran
Indonesia mengenai kewajiban umum
Pasal 7d: Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup
makhluk insani. Pada pelaksanaannya, apabila ada dokter yang melakukan pelanggaran,
maka penegakan implementasi etik akan dilakukan secara berjenjang dimulai dari panitia etik
di masing-masing RS hingga Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK). Sanksi
tertinggi dari pelanggaran etik ini berupa "pengucilan" anggota dari profesi tersebut dari
kelompoknya. Sanksi administratif tertinggi adalah pemecatan anggota profesi dari
komunitasnya.
ABORTUS
Abortusadalah pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat
fetus kurang dari 500 gram dan tidak ada harapan untuk hidup.
A. Jenis-jenis abortus.
a. Abortus spontan
Adalah abortus yang berlangsung tanpa tindakan, dalam hal ini dibedakan sebagai
berikut:
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
21/27
21
1. abortus imminens, Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus padakehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam
uterus, dan tanpa adanyadilatasiserviks.
2. Abortus insipiens, Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilansebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang
meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.
3. Abortus inkompletus, Pengeluaran sebagian hasil konsepsi padakehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam
uterus.
4. Abortus kompletus, semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.Etiologi
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada
kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah :
a. Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X
b. Lingkungan sekitar tempat impaltasi kurang sempurna
c. Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan tembakau dan alkohol
2. kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi
menahun
3. faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan
toksoplasmosis.
4. kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada
trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus.
Gambaran Klinis
1. Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dilatasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serviks&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perdarahan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Uterushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Uteri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Uteri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Uterushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perdarahan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serviks&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dilatasi&action=edit&redlink=1 -
8/12/2019 makalah_kasus_4
22/27
22
2. Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun,
tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu
badan normal atau meningkat
3. perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi
4. rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri pingang akibat
kontraksi uterus
5. pemeriksaan ginekologi :
a. Inspeksi Vulva : perdarahan pervaginam ada atau tidak jaringan hasil
konsepsi, tercium bau busuk dari vulva
b. Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah
tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan
atau jaringan berbau busuk dari ostium.
c. Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak
jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia
kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan
adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
Komplikasi
1. Perdarahan, perforasi syok dan infeksi
2. pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan
pembekuan darah.
Pemeriksaan penunjang
1. Tes kehamilan positif jika janin masih hidup dan negatif bila janin sudah mati
2. pemeriksaan Dopler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup
3. pemeriksaan fibrinogen dalam darah pada missed abortion
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
23/27
23
4. Data laboratorium :
a. Tes urine
b. hemoglobin dan hematokrit
c.trombosit
d. kultur darah dan urine
b. Abortus provokatus
Abortus provokatus merupakan jenis abortus yang sengaja dibuat/dilakukan, yaitu
dengan cara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu.
Pengelompokan Abortus provokatus secara lebih spesifik:
1. Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus, pengguguran yangdilakukan dengan disertai indikasi medis, karena kehamilan tersebut
mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu. Syarat-syaratnya :
a. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dankewenangan untuk melakukannya (yaitu seorang dokter ahli kebidanan
dan penyakit kandungan) sesuai dengan tanggung jawab profesi.b. Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli medis lain, agama, hukum,
psikologi).
c. Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya ataukeluarga terdekat.
d. Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga/peralatan yangmemadai, yang ditunjuk oleh pemerintah.
e. Prosedur tidak dirahasiakan.f. Dokumen medik harus lengkap.
2. Abortus Provokatus Kriminalis, aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanyaindikasi medik (ilegal). Biasanya pengguguran dilakukan dengan
menggunakan alat-alat atau obat-obat tertentu. sering terjadi pada kehamilan
yang tidak dikehendaki.
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
24/27
24
Cara cara Abortus Provokatus Kriminalis
Secara Mekanik :
a. Tekanan / trauma pada abdomen
b. Memasukkan alat-alat yang dapat menusuk kedalam vagina : pensil, paku, jeruji sepeda
c. Alat merenda, kateter atau alat penyemprot untuk menusuk atau menyemprotkan cairan
kedalam uterus untuk melepas kantung amnion
d. Alat yang dapat dilalui arus listrik
i. Aspirasi jarum suntik
Metode hisapan sering digunakan pada aborsi yang merupakan cara yang ilegal secara medis
walaupun dilakukan oleh tenaga medis. Tabung suntik yang besar dilekatkan pada ujung
kateter yang dapat dilakukan penghisapan yang berakibat ruptur dari chorionic sac dan
mengakibatkan abortus. Cara ini aman asalkan metode aseptic dijalankan, jika penghisapan
tidak lengkap dan masih ada sisa dari hasil konsepsi maka dapat mengakibatkan infeksi.
Secara kimiawi
Emmenagogum : obat untuk melancarkan haid. Cara kerja : Indirect Congesti +engorgement mucosa Bleeding Kontraksi Uterus Foetus dikeluarkan. Direct :
Bekerja langsung pada uterus/saraf motorik uterus. Misal : Aloe, Cantharides (racun
irritant), Caulopylin, Borax, Apiol, Potassium permanganate, Santonin, Senega,
Mangan dioksida, dll.
Purgativa/Emetica : obat-obatan yang menimbulkan kontraksi GI tract. Misal :Colocynth (Aloe) Castor oil (Magnesim sulfate, Sodium sulfate).
Ecbolica : menimbulkan kontraksi uterus secara langsung. Misal : Apiol, Ergot,Ergometrine, Extract secale, Extract pituatary, Pituitrine, Exytocin. Cara kerja ergot :
Merangsang alpha 1 receptor pada uterusKontraksi uterus yang kuat dan lama
Garam dari logam : biasanya sebelum mengganggu kehamilannya sudahmembahayakan keselamatan ibu. Dengan tujuan menimbulkan tonik kontraksi pada
uterus. Misal : Arsenicum, HgCl, Potassium bichromate, Ferro sulfate, ferri chloride
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
25/27
25
B. Tanda kehamilan
Diagnosis kehamilan ditegakkan atas dasar adanya tanda kehamilan :
a. Pada inspeksi didapatkan gerakan janin pada minggu ke 16-18.
b. Pada palpasi didapatkan gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin pada minggu
ke 20.
c. Pada auskultasi didapatkan detak jantung janin pada miggu ke 18-20.
d. Pada pemeriksaan USG didapatkan gestasional sac pada minggu ke 4.
e. Pembesaran perut dan uterus.
f. Perlunakan serviks dan serviks-uterus (Tanda Piscaseck)
g. Kontraksi uterus (Braxton Hicks)
h. Ballotment (palpasi kepala janin)
i. Tes hormon -HCG urine, kadar -HCG urine maksimal pada minggu 5-18.
Uterus pada wanita tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam. Pada palpasi tidak dapat diraba.
Pada kehanilan uterus tumbuh secara teratur, kecuali jika ada gangguan pada kehamilan
tersebut. Perkiraan tinggi fundus uteri sesuai usia kehamilan :
a. Kehamilan usia 12 minggu : tepat di atas simfisis (syarat pemeriksaan vesica
urinaria dikosongkan dahulu).
b. Kehamilan usia 16 minggu : setengah jarak simfisis ke pusat.
c. Kehamilan usia 20 minggu : tepi bawah pusat.
d. Kehamilan usia 24 minggu : tepi atas pusat.
e. Kehamilan usia 28 minggu : sepertiga jarak pusat ke processus xyphoideus atau 3
jari di atas pusat.
f. Kehamilan usia 32 minggu : setengah jarak pusat ke processus xyphoideus.
g. Kehamilan usia 36 minggu : pada 1 jari bawah processus xyphoideus.
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
26/27
26
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan ginekologi terhadap
ketiga tersangka maka dapat disimpulkan bahwa ibu X terbukti secara medis merupakan
pemilik dari hasil suction yang berada dalam botol dan akan dipidana sesuai pasal 346 KUHP
sedangkan dokter yang melakukan aborsi akan dipidana sesuai pasal 349 KUHP dan dicabut
surat izin kedokterannya. Etika profesi kedokteran Indonesia didasarkan pada etika profesi
kedokteran internasional yang meliputi empat prinsip utama yaitu kewajiban umum,
kewajiban terhadap pasien, kewajiban terhadap sesama dan kewajiban atas dirinya sendiri
dan bila dilakukan pelanggaran maka ada sanksi yang harus diterima.
-
8/12/2019 makalah_kasus_4
27/27
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
1. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Munim TWA, Sidhi, Hertian S, et al. IlmuKedokteran Forensik. 1sted. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
2. Prawirohardjo, Sarwono.Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo; 2002.
3. Pradono, Julianty et al. Tindak Pengguguran yang Aman di Indonesia, SDKI 1997.Jurnal Epidemiologi Indonesia. Volume 5 Edisi I-2001. hal. 14-19.
4. Tim Penyusun. Peraturan Perundang-undangan Bidang Kedokteran. Jakarta:Penerbit FKUI; 1994.
5. Wiradharma, Danny. Etika Profesi Medis. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti;2005.
6. Sampurna B, Syamsu Z, Siswaja T D. Bioetik dan Hukum Kedokteran. Jakarta:Pustaka Dwipar; 2007
7. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. PeraturanPerundang-undangan Bidang kedokteran. Edisi I, FKUI, Jakarta, 1994. Hal: 27-28,
41-42.
8. abortus-dalam-kaitannya-dengan-ilmu-kedokteran-forensik-dan-medikolegal.Available. at http://ningrumwahyuni.wordpress.com/2009/11/22/abortus-dalam-
kaitannya-dengan-ilmu-kedokteran-forensik-dan-medikolegal/