makalah_kasus_4

download makalah_kasus_4

of 27

Transcript of makalah_kasus_4

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    1/27

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami telah dapat menyelesaikan makalah

    hasil diskusi kasus ini tepat pada waktunya setelah menjalani diskusi kelompok terlebih

    dahulu.

    Diskusi tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2011. dengan topik

    PENGGUGURAN KANDUNGAN. Diskusi diikuti oleh 14 peserta, dengan Ihsan Syah

    Bayu Putra sebagai ketua yang memimpin diskusi dan Dika Astriana Koswara sebagai

    sekretaris. Adapun sebagai tutor adalah dr. Lukman. Diskusi berlangsung pada pukul 10.00-

    12.00.

    Diskusi berjalan lancar dan waktu yang disediakan cukup untuk membahas topik

    tersebut. Selama diskusi berlangsung semua peserta berperan serta dalam membahas topik

    yang dibahas. akhirnya kami memperoleh kesimpulan dan makalah ini sebagai hasil diskusi.

    Pengertian pengguguran kandungan menurut hukum adalah tindakan menghentikan

    kehamilan atau mematikan janin sebelum waktu kelahiran tanpa melihat usia kandungannya

    dan juga tidak dipersoalkan apakah dengan pengguguran kehamilan tersebut lahir bayi hidup

    atau mati. Yang dianggap penting adalah ketika dilakukan pengguguran kandungan tersebut,

    janin masih dalam keadaan hidup. Pengertian pengguguran kandungan secara hukum berbeda

    pengertiannya dengan pengertian pengguguran kandungan jika dilihat dari sisi kedokteran

    karena mengandung unsur kesengajaan dan tidak mementingkan usia kehamilan. Kasus

    aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai angka 2,5 juta. Pelaku aborsi umumnya berada

    pada kisaran usia 2029 tahun. Berdasar penelitian WHO,sejak awal 2008 hingga kini,di

    Indonesia diperkirakan ada sekitar 2060% kasus aborsi yang disengaja (induced abortion).

    Penelitian di 10 kota besar dan enam kabupaten di Indonesia juga memperkirakan sekitar 2

    juta kasus aborsi, dengan 50% terjadi di perkotaan. Aborsi di perkotaan dilakukan secara

    diam-diam oleh tenaga kesehatan (70%). Hal yang sama di pedesaan dilakukan oleh dukun

    (84%). Perempuan tidak menginginkan kehamilan lantaran beberapa factor yaitu karena

    hamil akibat perkosaan, janin dideteksi mempunyai cacat genetik, alasan sosial ekonomi,

    gangguan kesehatan, kegagalan program KB dan lainnya.

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    2/27

    2

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    Anda kebetulan sedang berdinas jaga di laboratorium di sebuah rumah sakit tipe B.

    Seorang anggota polisi membawa sebuah botol ukuran 2 liter yang disebutnya sebagai botol

    dari sebuah alat suction curret milik seorang dokter di kota anda. Masalahnya adalah bahwa

    dokter tersebut disangka telah melakukan pengguguran kandungan yang ilegal dan di dalam

    botol tersebut terdapat campuran darah dan jaringan hasil suction. Polisi menerangkan dalam

    surat permintaannya, bahwa darah dan jaringan dalam botol berasal dari tiga perempuan yang

    saat ini diperiksakan ke bagian kebidanan di rumah sakit anda. Penyidik membutuhkan

    pemeriksaan laboratorium yang dapat menjelaskan apakah benar telah terjadi pengguguran

    kandungan dan apakah benar bahwa ketiga perempuan yang sedang diperiksa di kebidanan

    adalah perempuan yang kandungannya digugurkan oleh dokter tersebut. Hasil pemeriksaan

    tersebut penting agar dapat dilanjutkan ke proses hukum terhadap dokter tersebut.

    Anda tahu bahwa harus ada komunikasi antara anda dengan dokter kebidanan yang

    memeriksa perempuan-perempuan diatas, agar pemeriksaan medis dapat memberi manfaat

    yang sebesar-besarnya bagi penyidikan dan penegakan hukum.

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    3/27

    3

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Kemungkinan Kronologis

    Campuran darah dan jaringan dalam botol yang dibawa oleh polisi kemungkinan adalah hasil

    dari tindakan pengguguran kandungan oleh seorang dokter dari ketiga perempuan yang

    sedang berada di tempat kejadian perkara saat dilakukan penggerebekan oleh polisi. X, Y, Z

    melakukan tindakan pengguguran kandungan kemungkinan karena kehamilan diluar ikatan

    pernikahan sehingga malu bila diketahui orang lain, alasan sosial ekonomi, atau merupakan

    korban perkosaan. X seorang perempuan 17 tahun berprofesi sebagai pelajar, Y seorang

    perempuan 21 tahun berprofesi sebagai mahasiswa, dan Z seorang perempuan 29 tahun

    sebagai ibu rumah tangga dengan kesulitan ekonomi. Dalam hal ini tugas dokter adalah

    menentukan apakah benar bukti campuran darah dan jaringan merupakan hasil dari tindakan

    aborsi dari salah satu perempuan tersebut. Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan fisik dan

    genitalia pada tersangka dan pemeriksaan laboratorium, salah satunya adalah pemeriksaan

    DNA pada hasil suction dan tersangka untuk menentukan pemilik hasil suction yang

    kemudian dibuatkan visum et repertum untuk kepentingan peradilan.

    A. Aspek medikolegal

    Pasal 133 KUHAP(1)Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik

    luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak

    pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran

    kehakiman atau dokter atau ahli lainnya.

    (2)Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secaraterulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau

    pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.

    Pasal 179 KUHAP(1)Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau

    dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    4/27

    4

    UU no. 36 tahun 2009 Pasal 75(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.

    (2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan

    berdasarkan:

    a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan,

    baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik

    berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga

    menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau

    b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma

    psikologis bagi korban perkosaan.

    B. Aspek hukum

    1. Pasal 346 KUHPSeorang wanita yang sengaja mengugurkan atau mematikan kandungannya atau

    menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun.2. Pasal 347 KUHP

    (1)Barang siapa dengan sengaja atau mematikan kandungan seorang wanita tanpapersetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama 12 tahun.

    (2)Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidanapenjara paling lama 15 tahun.

    3. Pasal 348 KUHP(1)Barang siapa dengan sengaja mengugurkan arau mematikan kandungan seorang

    wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama 5

    tahun 6 bulan.

    (2)Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidanapenjara paling lama 7 tahun.

    4. Pasal 349 KUHPJika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang

    tersebut pasal 346, atau pun melakukan atau membantu melakukan salah satu

    kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    5/27

    5

    dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk

    menjalankan pencaharian dalam mana kejahatan dilakukan.

    5. Pasal 299 KUHPBarang siapa menganjurkan atau merawat atau member obat kepada seorang wanita

    dengan member harapan agar gugur kandungannya dengan hukuman maksimum 4

    tahun.

    6. Pasal 535 KUHPBarang siapa mempertunjukkan secara terbuka alat atau cara mengugurkan

    kandungan hukuman maksimum 3 bulan.

    7. UU RI no 23 tahun 1992 pasal 15(1)Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan

    atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.

    (2)Tindak medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapatdilakukan:

    a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakantersebut.

    b. Oleh tenaga kesehatanyang mempunyai keahlian dan kewenangan untukitu dan dilakukan sesuai dengan tanggungjawab profesi serta berdasarkan

    pertimbangan tim ahli.

    c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami ataukeluarganya.

    d. Pada sarana kesehatan tertentu.(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud

    dalam ayat (1) dan (2) diterapkan dengan peraturan pemerintah.

    8. UU RI no 36 tahun 2009 pasal 75(1)Setiap orang dilarang melakukan aborsi.(2)Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan:

    a. Indiksai kedaruaratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baikyang mengancam nyawa ibu atau janin, yang menderita penyakit genetic

    berat dan atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga

    menyulitkan bayi tersebut hidup diluar kandungan.

    b. Kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologisbagi korban pemerkosaan.

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    6/27

    6

    (3)Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan setelahmelakukan konseling dan atau penaseghat pratindakan dan diakhiri dengan

    konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan

    berwenang.

    (4)Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan,sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan 93) diatur dengan peraturan pemerintah.

    9. UU RI no 36 tahun 2009 pasal 76Aborsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 75 hanya dapat dilakukan:

    a. Sebelum kehamilan berumur 6 minggu dihitung dari hari pertama haidterakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medis.

    b. Oleh tenaga kesehatan yang memiliki ketrampilan dan kewenangan yangmemiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri.

    c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan.d. Dengan ijin suami, kecuali korban pemerkosaan.e. Penyediaan layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapka oleh

    menteri.

    C. Aspek etik profesi

    Kode etik kedokteran Indonesia dibuat mengacu kepada kode etik kedokteran internasional

    yang berisikan tentang kewajiban umum, kewajiban terhadap pasien, kewajiban dengan

    sesama dan kewajiban kepada diri sendiri.

    Pasal 7d: Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup

    makhluk insani. Pada pelaksanaannya, apabila ada dokter yang melakukan pelanggaran,

    maka penegakan implementasi etik akan dilakukan secara berjenjang dimulai dari panitia etik

    di masing-masing RS hingga Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK). Pelanggaran

    pada etik profesi dapat dikenai sanksi disiplin profesi, dalam bentuk peringatan hinggake

    bentuk yang lebih berat seperti kewajiban menjalani pendidikan atau pelatihan tertentu dan

    pencabutan haknya berpraktik profesi. Sanksi tersebut diberikan oleh MKEK setelah dalam

    rapat atau sidangnya dibuktikan bahwa dokter tersebut melanggar etik profesi kedokteran.

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    7/27

    7

    Prinsip Penerapan dalam kode etik kedokteran

    Indonesia

    Kewajiban umum 1) Setiap dokter menjunjung tinggi,menghayati, dan mengamalkan

    sumpah dokter.

    2) Seorang dokter senantiasa melakukanprofesinya menurut ukuran teringgi.

    3) Dalam melakukan pekerjaankedokterannya, seorang dokter tidak

    boleh dipengaruhi oleh pertimbangan

    keuntungan pribadi yang

    mengakibatkan hilangnya kebebasan

    profesi.

    4) Setiap dokter harus menghindarkandiri dari perbuatan yang bersifat

    memuji diri.

    5) Tiap perbuatan atau nasehat yangmungkin melemahkan daya tahan

    makhluk insane psikis maupun fisik

    hanya diberikan untuk kepentingan

    dan kebaikan pasien.

    6) Setiap dokter senantiasa berhati-hatidalam mengumumkan dan

    menerapkan setiap penemuan tehnik

    atau pengobatan baru yang belum

    diuji kebenarannya dan hal-hal yang

    dapat menimbulkan keresahan

    masyarakat.

    7) Seorang dokter hanya memberiketerangan atau pendapat yang dapat

    dibuktikan kebenarannya.

    8) Dalam melakukan pekerjaannya,seorang dokter harus mengutamakan

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    8/27

    8

    kepentingan masyarakat dan

    memperhatikan semua aspek

    pelayanan kesehatan yang

    menyeluruh serta berusaha menjadi

    pendidik dan pengabdi masyarakat

    yang sebenarnya.

    9) Setiap dokter dalam bekerja samadengan para pejabat di bidang

    kesehatan dan bidang lainnya serta

    masyarakat harus memelihara saling

    pengertian sebaik-baiknya.

    Kewajiban dokter terhadap pasien 10)Setiap dokter harus senantiasamengingat akan kewajiban

    melindungi hidup mahkluk insane.

    11)Setiap dokter menghormati hak azasipenderita.

    12)Setiap dokter wajib bersikap tulusikhlas dan mempergunakan ilmu dan

    keterampilan untuk kepentingan

    penderita. Bila tidak mampu

    melakukan pemeriksaan atau

    pengobatan wajib merujuj pasien

    kepada dokter spesialis yang

    mempunyai keahlian dalam bidang

    yang sesuai.

    13)Setiap dokter harus memberikankesempatan kepada penderita agar

    senantiasa dapat berhubungan dengan

    keluarga dan penasehatnya dalam

    beribadat dan atau masalah lainnya.

    14)Setiap dokter wajib merahasiakansegala sesuatu yang diketahuinya

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    9/27

    9

    tentang seorang penderita bahkan

    juga setelah penderita itu meninggal

    dunia.

    15)Setiap dokter wajib memberikanpertolongan darurat sebagai suatu

    tugas kemanusiaan kecuali bila ia

    yakin pihak lain yang bersedia dan

    lebih mampu memberikannya.

    Kewajiban dokter terhadap teman sejawat 16)Setiap dokter memperlakukantemansejawat sebagaimana ia sendiri ingin

    diperlakukan.

    17)Setiap dokter tidak boleh dengansengaja mengambil alih pasien dari

    teman sejawat.

    Kewajiban dokter terhadap dirinya

    sendiri

    18)Setiap dokter harus memeliharakesehatannya, supaya dapat bekerja

    dengan baik.19)Setiap dokter hendaklah senantiasa

    mengikuti perkembangan ilmu

    pengetahuan dan tetap setia pada cita-

    citanya yang luhur.

    20)Setiap dokter harus berusaha dengansungguh-sungguh menghayati dan

    mengamalkan kode etik kedokteran

    Indonesia .

    4 PRINSIP MORAL BIOETIKA

    1. otonomi prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonimopasien.

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    10/27

    10

    2. Beneficience prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukkankebaikan pasien.

    3. Non maleficence prinsip moral yang melarang tindakan yang memperburukkeadaan pasien.

    4. Justiceprinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam bersikapmaupun dalam mendistribusikan sumber daya.

    Berdasarkan prinsip moral bioetika dalam kasus ini yang dilanggar adalah prinsipbeneficence dan justice.

    D. Pemeriksaan medic

    1. Barang buki:

    Tes serologigol. Darah DNAmitokondria , inti

    2. Tersangka :

    Kolostrum Uji bHCG positif Mammae besar Areola hitam berbintil

    Livide vagina Rahim membesar

    Bukti hasil pemeriksaan positif:

    Gol darah sama DNA sama Pernah hamil atau melahirkan

    Anamnesis

    Adanya riwayat kehamilanPemeriksaan tanda-tanda kehamilan :

    Hormonal -Hcg (+)Uji hormonal kehamilan didasarkan pada adanya produksi korionik gonadotropin

    (hCG) pada awal kehamilan yang disekresikan melalui urin.

    Perubahan pada payudara

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    11/27

    11

    Pada awal kehamilan payudara menjadi lebih lunak, bertambah ukurannya, vena-vena

    bawah kulit lebih terlihat, putting payudara lebih besar berwarna kehitaman dan

    tegak, keluar cairan kolostrum.

    Pemeriksaan uterusPada awal kehamilan terjadi penebalan uterus yang distimulasi oleh hormone estrogen

    dan progesterone. Pada kehamilan 12 minggu penambahan ukuran uterus di dominasi

    oleh desakan dari hasil konsepsi.

    Vaginaselama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia, sehingga pada vagina

    akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwick.

    KulitPada kulit dinding perut terjadi perunahan warna menjadi kemerahan yang disebut

    striae gravidarum. Kusam dan dapat juga mengenai payudara dan paha.

    Pemeriksaan tanda penghentian kehamilan :

    Pemeriksaan toksikologiPemeriksaan toksikologi dilakukan untuk mengetahui adanya obat/zat yang

    dapatmengakibatkan abortus.

    Tandatanda kekerasan Dilihat ada bekas suntikan, memar atau luka lecet pada perut. Pada vagina dilihat ada luka terbuka, luka lecet, memar atau ada bahan kimia. Pada mulut rahim diperiksa ada pengeluaran darah, luka terbuka, luka lecet,

    atau memar.

    Pemeriksaan hasil suction untuk memperkirakan usia kehamilan

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    12/27

    12

    E. Pemeriksaan laboratorium

    1. Pemeriksaan toksikologik : dilakukan untuk mengetahui adanya obat atau zat yg dapatmengakibatkan abortus. Perlu pula dilakukan pemeriksaan terhadap hasil usaha

    penghentian kehamilan, misalnya berupa IUFD.

    2. Pemeriksaan mikroskopik : untuk melihat sisa-sisa jaringan janin3. Pemeriksaan hormon kehamilan : perlu di periksa hormon kehamilan seperti bHCG,

    untuk melihat bekas tanda kehamilan.

    4. Pemeriksaan DNA mitokondria, DNA anak persis sama dengan DNA ibu.5. Pemeriksaan DNA inti (c-DNA), separuh DNA anak sama dengan separuh DNA ibu

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    13/27

    13

    Visum et Repertum Ibu X

    Visum Et Repertum

    Rumah Sakit Kedokteran Universitas Trisakti

    Jl. Kyai Tapa No. 260 Telp. : (62-21) 5672731 Fax : (62-21) 5655787 Jakarta 11440

    Jakarta, 21 Oktober 2011

    Nomor : 5454-SK.III/4343/6-74------------------------------------------------------------------------

    Lamp : Satu sampul tersegel---------------------------------------------------------------------------

    Perihal : Hasil Pemeriksaan fisik, ginekologi, dan laboratorium seorang wanita

    PROJUSTIA

    Visum Et Repertum

    Yang bertanda tangan di bawah ini, Thesya, dokter jaga laboratorium rumah sakit

    trisakti Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Resort Polisi

    Jakarta Barat No Pol.: K/889/BN/XII/11/Serse tertanggal 20 Oktober 2011, maka pada

    tanggal dua puluh Oktober tahun dua ribu sebelas, pukul sepuluh lewat lima menit WaktuIndonesia bagian Barat, bertempat di ruang bedah laboratorium rumah sakit trisakti telah

    melakukan pemeriksaan atas wanita yang menurut surat permintaan tersebut adalah :-----------Nama : X--------------------------------------------------------------------------

    Jenis kelamin : Wanita--------------------------------------------------------------------

    Umur : 17 tahun------------------------------------------------------------------

    Kebangsaan : Indonesia-----------------------------------------------------------------

    Agama : ----------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan : Pelajar--------------------------------------------------------------------

    Alamat : Jl. Tawakal 11 no 1-----------------------------------------------------

    Hasil Pemeriksaan----------------------------------------------------------------------------------------

    Anamnesis--------------------------------------------------------------------------------------------------

    Tersangka mengaku hamil dengan kandungan usia 2 bulan.-----------------------------------------

    Pemeriksaan fisik------------------------------------------------------------------------------------------

    Ditemukan bercak-bercak darah pada pakaian pasien.------------------------------ Pasien tampak lemah dan pucat.-------------------------------------------------------- Tekanan darah pasien turun.------------------------------------------------------------ Pernafasan dan suhu pasien tidak ditemukan kelainan.----------------------------- Pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan.--------------------------------------- Pemeriksaan leher tidak ditemukan kelainan.---------------------------------------- Pemeriksaan dada, diraba payudara terangka lunak, terlihat pembuluh darah di

    bawah kulit lebih terlihat, puting payudara lebih besar berwarna kehitaman dan

    tegak, keluar cairan kekuningan.--------------------------------------------------------

    Pemeriksaan perut ditemukan garis-garis kemerahan, bekas suntikan, dankekerasan ----------------------------------------------------------------------------------

    Pemeriksaan tangan dan kaki tidak ditemukan kelainan.--------------------------- Pada pemeriksaan vagina dan rahim ditemukan perlukaan.------------------------

    Pada mulut rahim ditemukan darah dan perlukaan.----------------------------------

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    14/27

    14

    Pemeriksaan Laboratorium-----------------------------------------------------------------------------

    Kadar hormonal -Hcg tidak menunjukkan kenaikan.------------------------------ Pemeriksaan DNA mitokondria, DNA janin persis sama dengan DNA ibu.----- Pemeriksaan DNA inti (c-DNA), separuh DNA janin sama dengan separuhDNA ibu.

    Kesimpulan-------------------------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan pada wanita X, kemungkinan dia adalah pemilik dari hasil suction di

    tabung yang dibawa polisi tersebut dan baru saja melakukan aborsi.-------------------------------

    Ditemukan tanda-tanda kehamilan pada wanita ini berupa perubahan pada payudaranya dan

    perubahan warna pada kulit pasien.----------------------------------------------------------------------

    Tanda tanda penghentian kehamilan yang ditemukan adalah bekas suntikan dan kekerasan

    pada perut, perlukaan pada vagina dan rahim serta ditemukan darah pada mulut rahim.---------

    Pemeriksaan DNA menunjukkan janin merupakan hasil pengguguran kandungan dari ibu X

    Demikianlah saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya yang sebaik-

    baiknya, mengingat sumpah sesuai dengan KUHAP. -------------------------------------------------

    Dokter yang memeriksa,

    dr.Thesya

    NIP 130180200

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    15/27

    15

    Visum et Repertum Ibu Y

    Visum Et Repertum

    Rumah Sakit Kedokteran Universitas Trisakti

    Jl. Kyai Tapa No. 260 Telp. : (62-21) 5672731 Fax : (62-21) 5655787 Jakarta 11440

    Jakarta, 21 Oktober 2011

    Nomor : 5455-SK.III/4343/6-74------------------------------------------------------------------------

    Lamp : Satu sampul tersegel---------------------------------------------------------------------------

    Perihal : Hasil Pemeriksaan fisik, ginekologi, dan laboratorium seorang wanita

    PROJUSTIA

    Visum Et Repertum

    Yang bertanda tangan di bawah ini, Thesya, dokter jaga laboratorium rumah sakit

    trisakti Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Resort Polisi

    Jakarta Barat No Pol.: K/889/BN/XII/11/Serse tertanggal 20 Oktober 2011, maka pada

    tanggal dua puluh Oktober tahun dua ribu sebelas, pukul dua belas lewat lima menit WaktuIndonesia bagian Barat, bertempat di ruang bedah laboratorium rumah sakit trisakti telah

    melakukan pemeriksaan atas wanita yang menurut surat permintaan tersebut adalah :-----------Nama : Y--------------------------------------------------------------------------

    Jenis kelamin : Wanita--------------------------------------------------------------------

    Umur : 21 tahun------------------------------------------------------------------

    Kebangsaan : Indonesia-----------------------------------------------------------------

    Agama : ----------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan : Mahasiswa---------------------------------------------------------------

    Hasil Pemeriksaan----------------------------------------------------------------------------------------

    Anamnesis--------------------------------------------------------------------------------------------------

    Ibu Y mengaku sedang hamil 3 bulan-------------------------------------------------------------------

    Pemeriksaan fisik------------------------------------------------------------------------------------------

    Keadaan umum ibu Y baik.------------------------------------------------------------- Tekanan darah pasien normal.---------------------------------------------------------- Pernafasan dan suhu pasien sedikit naik.---------------------------------------------- Pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan.--------------------------------------- Pemeriksaan leher kelenjar tiroid sedikit membesar.-------------------------------- Pemeriksaan dada, diraba payudara terangka lunak, terlihat pembuluh darah di

    bawah kulit lebih terlihat, puting payudara lebih besar berwarna kehitaman dan

    tegak, keluar cairan kekuningan.--------------------------------------------------------

    Pemeriksaan perut ditemukan garis-garis kemerahan dan agak membesar.------ Pemeriksaan tangan dan kaki tidak ditemukan kelainan.--------------------------- Adanya perubahan warna pada vagina.------------------------------------------------ Rahim mebesar dan teraba adanya gerakan janin.----------------------------------- Pemeriksaan USG mempelihatkan adanya janin dalam rahim.--------------------

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    16/27

    16

    Pemeriksaan Laboratorium-----------------------------------------------------------------------------

    Kadar hormonal -Hcg menunjukkan kenaikan.------------------------------------ Kadar progesteron dan estrogen normal.---------------------------------------------- Pemeriksaan toksikologi tidak ditemukan kelainan.---------------------------------

    Kesimpulan-------------------------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan pada wanita Y, kemungkinan dia adalah pemilik dari hasil suction di

    tabung yang dibawa polisi tersebut dan baru saja melakukan aborsi -------------------------------

    Pemastian kehamilan dibuat berdasarkan perubahan pada payudara dan rahim, adanya

    gerakan janin pada perabaan rahim, kenaikan hormon -Hcg, estrogen, dan progesteron, serta

    hasil USG menunjukkan adanya janin di rahim.-------------------------------------------------------

    Demikianlah saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya yang sebaik-

    baiknya mengingat sumpah sesuai dengan KUHAP.------------------------------------------------------

    Dokter yang memeriksa,

    dr.Thesya

    NIP 130180200

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    17/27

    17

    Visum et Repertum Ibu Z

    Visum Et Repertum

    Rumah Sakit Kedokteran Universitas Trisakti

    Jl. Kyai Tapa No. 260 Telp. : (62-21) 5672731 Fax : (62-21) 5655787 Jakarta 11440

    Jakarta, 21 Oktober 2011

    Nomor : 5456-SK.III/4343/6-74------------------------------------------------------------------------

    Lamp : Satu sampul tersegel---------------------------------------------------------------------------

    Perihal : Hasil Pemeriksaan fisik, ginekologi, dan laboratorium seorang wanita

    PROJUSTIA

    Visum Et Repertum

    Yang bertanda tangan di bawah ini, Thesya, dokter jaga laboratorium rumah sakit

    trisakti Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Resort Polisi

    Jakarta Barat No Pol.: K/889/BN/XII/11/Serse tertanggal 20 Oktober 2011, maka pada

    tanggal dua puluh Oktober tahun dua ribu sebelas, pukul lima belas lewat lima menit WaktuIndonesia bagian Barat, bertempat di ruang bedah laboratorium rumah sakit trisakti telah

    melakukan pemeriksaan atas wanita yang menurut surat permintaan tersebut adalah :-----------Nama : Z---------------------------------------------------------------------------

    Jenis kelamin : Wanita--------------------------------------------------------------------

    Umur : 29 tahun------------------------------------------------------------------

    Kebangsaan : Indonesia-----------------------------------------------------------------

    Agama : ----------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga-----------------------------------------------------

    Alamat : Jl. Muwardi 4 no 23----------------------------------------------------

    Hasil Pemeriksaan----------------------------------------------------------------------------------------

    Anamnesis--------------------------------------------------------------------------------------------------

    Ibu Y mengaku sedang hamil 18 minggu---------------------------------------------------------------

    Pemeriksaan fisik------------------------------------------------------------------------------------------

    Keadaan umum ibu Z baik.-------------------------------------------------------------- Tekanan darah pasien turun.------------------------------------------------------------ Pernafasan dan suhu pasien tidak menunjukkan kelainan.-------------------------- Pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan.--------------------------------------- Pemeriksaan leher kelenjar tiroid membesar.----------------------------------------- Pemeriksaan dada, diraba payudara terangka lunak, terlihat pembuluh darah di

    bawah kulit lebih terlihat, puting payudara lebih besar berwarna kehitaman dan

    tegak, keluar cairan kekuningan.--------------------------------------------------------

    Pemeriksaan perut ditemukan garis-garis kemerahan dan membesar.------------ Pemeriksaan tangan dan kaki tidak ditemukan kelainan.--------------------------- Adanya perubahan warna pada vagina.------------------------------------------------ Pada pemeriksaan colok vagina, teraba rahim membesar dan melunak.---------- Rahim mebesar dan teraba adanya gerakan janin.-----------------------------------

    Pemeriksaan USG mempelihatkan adanya janin dalam rahim.--------------------

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    18/27

    18

    Pemeriksaan Laboratorium--------------------------------------------------------------------

    Kadar hormonal -Hcg menunjukkan kenaikan.------------------------------------ Kadar progesteron dan estrogen normal.---------------------------------------------- Pemeriksaan toksikologi tidak ditemukan kelainan.---------------------------------

    Kesimpulan-------------------------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan pada wanita Z, dipastikan hamil tetapi bukan merupakan pemilik dari janin

    yang terdapat pada botol suction.------------------------------------------------------------------------

    Pemastian kehamilan dibuat berdasarkan perubahan pada payudara dan rahim, adanya

    gerakan janin pada perabaan rahim, kenaikan hormon -Hcg, estrogen, dan progesteron, serta

    hasil USG menunjukkan adanya janin di rahim.-------------------------------------------------------

    Demikianlah saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya yang sebaik-

    baiknya mengingat sumpah sesuai dengan KUHAP.------------------------------------------------------

    Dokter yang memeriksa,

    dr.Thesya

    NIP 130180200

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    19/27

    19

    BAB IV

    TINJAUAN PUSTAKA

    Aspek Hukum

    Pasal 346 KUHP

    Seorang wanita yang dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya

    atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana paling lama empat tahun.

    Pasal 347 KUHP

    (1)barang siapa yang dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandunganseorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama

    empat tahun.

    (2) Jika perbuatan itu menyebabkan matinya wanita tersebut dikenakan pidanapenjala paling lama limabelas tahun.

    Pasal 348 KUHP

    (1)barang siapa yang dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandunganseorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling

    lama empat tahun

    (2) Jika perbuatan itu menyebabkan matinya wanita tersebut dikenakan pidanapenjala paling lama tujuh tahun.

    Pasal 349 KUHP

    Jika seorang dokter, bidan, atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang

    tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu

    kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan

    dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dicabut hak untuk menjalankan

    pencaharian dalam mana kejahatan dilakukan.

    Pasal 283 KUHP

    Barang siapa mempertunjukan alat atau cara menggugurkan kandungan kepada anak

    dibawah usia 17 tahun/dibawah umur dikenakan pidana penjara paling lama 9 bulan.

    Pasal 299 KUHP

    Barang siapa menganjurkan atau merawat atau memberi obat kepada seorang wanita

    dengan memberi harapan agar gugur kandungannya dikenakan pidana penjara paling

    lama 4 tahun

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    20/27

    20

    Pasal 535 KUHP

    Barang siapa mempertunjukan secara terbuka alat atau cara menggugurkan

    kandungan dikenankan pidana penjara paling lama 3 bulan

    Aspek Etik Profesi

    Di Indonesia, baik menurut pandangan agama, Undang-Undang Negara, maupun Etik

    Kedokteran, seorang dokter tidak diperbolehkan untuk melakukan tindakan pengguguran

    kandungan (abortus provokatus). Bahkan sejak awal seseorang yang akan menjalani profesi

    dokter secara resmi disumpah dengan Sumpah Dokter Indonesia yang didasarkan atas

    Deklarasi Jenewa yang isinya menyempurnakan Sumpah Hippokrates, di mana ia akan

    menyatakan diri untuk menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan. Dari

    aspek etika, Ikatan Dokter Indonesia telah merumuskannya dalam Kode Etik Kedokteran

    Indonesia mengenai kewajiban umum

    Pasal 7d: Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup

    makhluk insani. Pada pelaksanaannya, apabila ada dokter yang melakukan pelanggaran,

    maka penegakan implementasi etik akan dilakukan secara berjenjang dimulai dari panitia etik

    di masing-masing RS hingga Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK). Sanksi

    tertinggi dari pelanggaran etik ini berupa "pengucilan" anggota dari profesi tersebut dari

    kelompoknya. Sanksi administratif tertinggi adalah pemecatan anggota profesi dari

    komunitasnya.

    ABORTUS

    Abortusadalah pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat

    fetus kurang dari 500 gram dan tidak ada harapan untuk hidup.

    A. Jenis-jenis abortus.

    a. Abortus spontan

    Adalah abortus yang berlangsung tanpa tindakan, dalam hal ini dibedakan sebagai

    berikut:

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    21/27

    21

    1. abortus imminens, Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus padakehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam

    uterus, dan tanpa adanyadilatasiserviks.

    2. Abortus insipiens, Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilansebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang

    meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.

    3. Abortus inkompletus, Pengeluaran sebagian hasil konsepsi padakehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam

    uterus.

    4. Abortus kompletus, semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.Etiologi

    1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada

    kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah :

    a. Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X

    b. Lingkungan sekitar tempat impaltasi kurang sempurna

    c. Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan tembakau dan alkohol

    2. kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi

    menahun

    3. faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan

    toksoplasmosis.

    4. kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada

    trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus.

    Gambaran Klinis

    1. Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dilatasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serviks&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perdarahan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Uterushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Uteri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Uteri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Uterushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perdarahan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serviks&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dilatasi&action=edit&redlink=1
  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    22/27

    22

    2. Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun,

    tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu

    badan normal atau meningkat

    3. perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi

    4. rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri pingang akibat

    kontraksi uterus

    5. pemeriksaan ginekologi :

    a. Inspeksi Vulva : perdarahan pervaginam ada atau tidak jaringan hasil

    konsepsi, tercium bau busuk dari vulva

    b. Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah

    tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan

    atau jaringan berbau busuk dari ostium.

    c. Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak

    jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia

    kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan

    adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.

    Komplikasi

    1. Perdarahan, perforasi syok dan infeksi

    2. pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan

    pembekuan darah.

    Pemeriksaan penunjang

    1. Tes kehamilan positif jika janin masih hidup dan negatif bila janin sudah mati

    2. pemeriksaan Dopler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup

    3. pemeriksaan fibrinogen dalam darah pada missed abortion

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    23/27

    23

    4. Data laboratorium :

    a. Tes urine

    b. hemoglobin dan hematokrit

    c.trombosit

    d. kultur darah dan urine

    b. Abortus provokatus

    Abortus provokatus merupakan jenis abortus yang sengaja dibuat/dilakukan, yaitu

    dengan cara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu.

    Pengelompokan Abortus provokatus secara lebih spesifik:

    1. Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus, pengguguran yangdilakukan dengan disertai indikasi medis, karena kehamilan tersebut

    mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu. Syarat-syaratnya :

    a. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dankewenangan untuk melakukannya (yaitu seorang dokter ahli kebidanan

    dan penyakit kandungan) sesuai dengan tanggung jawab profesi.b. Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli medis lain, agama, hukum,

    psikologi).

    c. Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya ataukeluarga terdekat.

    d. Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga/peralatan yangmemadai, yang ditunjuk oleh pemerintah.

    e. Prosedur tidak dirahasiakan.f. Dokumen medik harus lengkap.

    2. Abortus Provokatus Kriminalis, aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanyaindikasi medik (ilegal). Biasanya pengguguran dilakukan dengan

    menggunakan alat-alat atau obat-obat tertentu. sering terjadi pada kehamilan

    yang tidak dikehendaki.

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    24/27

    24

    Cara cara Abortus Provokatus Kriminalis

    Secara Mekanik :

    a. Tekanan / trauma pada abdomen

    b. Memasukkan alat-alat yang dapat menusuk kedalam vagina : pensil, paku, jeruji sepeda

    c. Alat merenda, kateter atau alat penyemprot untuk menusuk atau menyemprotkan cairan

    kedalam uterus untuk melepas kantung amnion

    d. Alat yang dapat dilalui arus listrik

    i. Aspirasi jarum suntik

    Metode hisapan sering digunakan pada aborsi yang merupakan cara yang ilegal secara medis

    walaupun dilakukan oleh tenaga medis. Tabung suntik yang besar dilekatkan pada ujung

    kateter yang dapat dilakukan penghisapan yang berakibat ruptur dari chorionic sac dan

    mengakibatkan abortus. Cara ini aman asalkan metode aseptic dijalankan, jika penghisapan

    tidak lengkap dan masih ada sisa dari hasil konsepsi maka dapat mengakibatkan infeksi.

    Secara kimiawi

    Emmenagogum : obat untuk melancarkan haid. Cara kerja : Indirect Congesti +engorgement mucosa Bleeding Kontraksi Uterus Foetus dikeluarkan. Direct :

    Bekerja langsung pada uterus/saraf motorik uterus. Misal : Aloe, Cantharides (racun

    irritant), Caulopylin, Borax, Apiol, Potassium permanganate, Santonin, Senega,

    Mangan dioksida, dll.

    Purgativa/Emetica : obat-obatan yang menimbulkan kontraksi GI tract. Misal :Colocynth (Aloe) Castor oil (Magnesim sulfate, Sodium sulfate).

    Ecbolica : menimbulkan kontraksi uterus secara langsung. Misal : Apiol, Ergot,Ergometrine, Extract secale, Extract pituatary, Pituitrine, Exytocin. Cara kerja ergot :

    Merangsang alpha 1 receptor pada uterusKontraksi uterus yang kuat dan lama

    Garam dari logam : biasanya sebelum mengganggu kehamilannya sudahmembahayakan keselamatan ibu. Dengan tujuan menimbulkan tonik kontraksi pada

    uterus. Misal : Arsenicum, HgCl, Potassium bichromate, Ferro sulfate, ferri chloride

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    25/27

    25

    B. Tanda kehamilan

    Diagnosis kehamilan ditegakkan atas dasar adanya tanda kehamilan :

    a. Pada inspeksi didapatkan gerakan janin pada minggu ke 16-18.

    b. Pada palpasi didapatkan gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin pada minggu

    ke 20.

    c. Pada auskultasi didapatkan detak jantung janin pada miggu ke 18-20.

    d. Pada pemeriksaan USG didapatkan gestasional sac pada minggu ke 4.

    e. Pembesaran perut dan uterus.

    f. Perlunakan serviks dan serviks-uterus (Tanda Piscaseck)

    g. Kontraksi uterus (Braxton Hicks)

    h. Ballotment (palpasi kepala janin)

    i. Tes hormon -HCG urine, kadar -HCG urine maksimal pada minggu 5-18.

    Uterus pada wanita tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam. Pada palpasi tidak dapat diraba.

    Pada kehanilan uterus tumbuh secara teratur, kecuali jika ada gangguan pada kehamilan

    tersebut. Perkiraan tinggi fundus uteri sesuai usia kehamilan :

    a. Kehamilan usia 12 minggu : tepat di atas simfisis (syarat pemeriksaan vesica

    urinaria dikosongkan dahulu).

    b. Kehamilan usia 16 minggu : setengah jarak simfisis ke pusat.

    c. Kehamilan usia 20 minggu : tepi bawah pusat.

    d. Kehamilan usia 24 minggu : tepi atas pusat.

    e. Kehamilan usia 28 minggu : sepertiga jarak pusat ke processus xyphoideus atau 3

    jari di atas pusat.

    f. Kehamilan usia 32 minggu : setengah jarak pusat ke processus xyphoideus.

    g. Kehamilan usia 36 minggu : pada 1 jari bawah processus xyphoideus.

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    26/27

    26

    BAB V

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan ginekologi terhadap

    ketiga tersangka maka dapat disimpulkan bahwa ibu X terbukti secara medis merupakan

    pemilik dari hasil suction yang berada dalam botol dan akan dipidana sesuai pasal 346 KUHP

    sedangkan dokter yang melakukan aborsi akan dipidana sesuai pasal 349 KUHP dan dicabut

    surat izin kedokterannya. Etika profesi kedokteran Indonesia didasarkan pada etika profesi

    kedokteran internasional yang meliputi empat prinsip utama yaitu kewajiban umum,

    kewajiban terhadap pasien, kewajiban terhadap sesama dan kewajiban atas dirinya sendiri

    dan bila dilakukan pelanggaran maka ada sanksi yang harus diterima.

  • 8/12/2019 makalah_kasus_4

    27/27

    BAB VI

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Munim TWA, Sidhi, Hertian S, et al. IlmuKedokteran Forensik. 1sted. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik Fakultas

    Kedokteran Universitas Indonesia.

    2. Prawirohardjo, Sarwono.Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo; 2002.

    3. Pradono, Julianty et al. Tindak Pengguguran yang Aman di Indonesia, SDKI 1997.Jurnal Epidemiologi Indonesia. Volume 5 Edisi I-2001. hal. 14-19.

    4. Tim Penyusun. Peraturan Perundang-undangan Bidang Kedokteran. Jakarta:Penerbit FKUI; 1994.

    5. Wiradharma, Danny. Etika Profesi Medis. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti;2005.

    6. Sampurna B, Syamsu Z, Siswaja T D. Bioetik dan Hukum Kedokteran. Jakarta:Pustaka Dwipar; 2007

    7. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. PeraturanPerundang-undangan Bidang kedokteran. Edisi I, FKUI, Jakarta, 1994. Hal: 27-28,

    41-42.

    8. abortus-dalam-kaitannya-dengan-ilmu-kedokteran-forensik-dan-medikolegal.Available. at http://ningrumwahyuni.wordpress.com/2009/11/22/abortus-dalam-

    kaitannya-dengan-ilmu-kedokteran-forensik-dan-medikolegal/