MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

download MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

of 16

Transcript of MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    1/16

    1

    M AK ALAH M I K R OBI OLOGI P ANGAN

    (IDENTIFIKASI Vibrio cholerae) 

    Disusun oleh:

    NAMA : LASINRANG ADITIA

    NIM : 60300112034

    KELAS : BIOLOGI A

    TUGAS : MIKROBIOLOGI PANGAN

    JURUSAN BIOLOGI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

    2015

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    2/16

    2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

    kita hidayah dan rahmat-Nya agar senantiasa dekat dengan diri-Nya dalam

    keadaan sehat wal’afiat. Serta salam dan shalawat kita kirimkan kepada

    Muhammad SAW, dimana nabi yang membawa ummat-Nya dari zaman

    kegelapan menuju zaman yang terang benderang dan telah menjadi suri tauladan

     bagi ummat-Nya.

    Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah mengenai

    ”IDENTIFIKASI Vibrio cholerae“ karena sebagai seorang mahasiswa saintist

    maka kita perlu mengetahui hal ini.

    Penulis sangat mengharapkan agar pembaca dapat menambah wawasan

    dan ilmu pengetahuan-Nya tentang IDENTIFIKASI Vibrio cholerae. Saran dan

    kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

    Akhir kata tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan manusia sendiri.

    Samata-Gowa, 10 Juni 2015

    Lasinrang Aditia

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    3/16

    3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .................................................................................. 2

    DAFTAR ISI ................................................................................................ 3

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ......................................................................................... 4

    B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

    C. Manfaat Penulisan .................................................................................... 5

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Morfologi Vibrio cholerae........................................................................ 6

    B. Fisiologi dan Biokimia Vibrio cholerae .................................................... 6-8

    C. Klasifikasi Ilmiah Vibrio cholerae ............................................................ 8

    D. Struktur Antigen Vibrio cholerae ............................................................. 8

    E. Patogenesis Vibrio cholerae ......................................................................8-9

    F. Pengujian atau Identifikasi Vibrio cholerae ...............................................9-14

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan .............................................................................................. 15

    B. Saran ........................................................................................................ 15

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 16

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    4/16

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

    Penyakit kolera adalah penyakit infeksi saluran pencernaan yang

    disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae (V. Cholerae) dengan manifestasi

    klinik berupa diare. Gejala klinis diawali dengan munculnya diare yang encer

    kemudian dalam waktu singkat feses yang semula berwarna dan berbau

    menjadi lebih encer, masif, dan berwarna putih seperti cairan cucian air beras

    (rice water stool). Cairan ini mengandung mucus, sel epitel dan sejumlah

     besar V. cholerae.  Apabila dibiarkan, pasien dapat kehilangan cairan dalam

     jumlah banyak dan dapat menuju ke fase dehidrasi dan berat sampai

    meninggal dalam jangka waktu beberapa jam setelah infeksi.

    Bakteri Vibrio yang merupakan etiologi dari penyakit kolera adalah

     bakteri dengan gram negatif berbentuk koma (comma shaped ). V. cholerae

    memiliki satu flagela di salah satu kutubnya sehingga memiliki motilitas yang

    tinggi. Bakteri ini bisa hidup dan berkembang pada keadaan aerob atau

    anaerob (anaerob fakultatif). Air dengan kadar garam tinggi seperti air laut

    adalah tempat hidup alami dari bakteri ini. V. cholerae tidak tahan dengan

    suasana asam dan tumbuh baik pada suasana basa (pH 8,0-9,5).

    V. cholerae dapat menginfeksi manusia melalui rute pencernaan

    ( fecal-oral). Manifestasi klinik berupa penyakit kolera akan timbul apabila

     jumlah bakteri yang masuk mencapai jumlah tertentu. Jumlah tersebut

    dipengaruhi oleh proses masuknya bakteri kedalam saluran cerna. Seseorang

    dengan asam lambung yang normal akan dapat terinfeksi apabila menelan

    sebanyak 1010 atau lebih V. cholerae dalam air (103-106 dalam air) dan 102-

    104 organisme bila masuk bersama makanan.

    Penyakit kolera telah menyebar dan menjadi pandemik di seluruh

    dunia selama dua abad terakhir ini. Telah terjadi tujuh kali pandemik kolera

    sejak tahun 1817 dan terakhir tahun 1992. Pada mulanya penyakit ini

    merupakan penyakit endemik dari Indian Subcontinent dan Afrika kemudian

    menyebar ke Eropa, Asia, dan sampai ke Indonesia.

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    5/16

    5

    B.  Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah yang penulisan makalah ini yaitu untuk

    mengetahui tentang bakteri Vibrio cholerae dan cara mengisolasi serta cara

    mengidentifikasinya.

    C.  Manfaat Penulisan

    Adapun manfaat masalah yang penulisan makalah ini yaitu pembaca

    dapat mengetahui tentang bakteri Vibrio cholerae dan cara mengisolasi serta

    cara mengidentifikasinya.

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    6/16

    6

    BAB II

    PEMBAHASAN 

    A.  Morfologi Vibrio cholerae 

    Vibrio cholerae  merupakan bakteri gram negatif, berbentuk basil

    (batang) dan bersifat motil (dapat bergerak), memiliki struktur antogenik dari

    antigen flagelar H dan antigen somatik O, gammaproteobacteria, mesofilik

    dan kemoorganotrof, berhabitat alami di lingkungan akuatik dan umumnya

     berasosiasi dengan eukariot. Spesies Vibrio kerap dikaitkan dengan sifat

     patogenisitasnya pada manusia, terutama V. Cholerae  penyebab penyakit

    kolera di negara berkembang yang memiliki keterbatasan akan air bersih dan

    memiliki sanitasi yang buruk. 

    Vibrio cholera adalah salah satu bakteri yang masuk dalam family

    Vibrionaceae selain dari Aeromonas dan Plesiomonas, dan merupakan bagian

    dari genus Vibrio. Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada

    tahun 1884 dan sangat penting dalam dunia kedokteran karena menyebabkan

     penyakit kolera. Vibrio cholera  banyak ditemui di permukaan air yang

    terkontaminasi dengan feces yang mengandung kuman tersebut, oleh karena

    itu penularan penyakit ini dapat melalui air, makanan dan sanitasi yang

     buruk.

    Vibrio cholerae termasuk bakteri gram negative, berbentuk batang

     bengkok seperti koma dengan ukuran panjang 2-4 μm. Pada isolasi, Koch

    menamakannya “kommabacillus”. Tapi bila biakan diperpanjang, kuman itu

     basa menjadi batang lurus yang mirip dengan bakteri enteric gram negative.Kuman ini dapat bergerak sangat aktif karena mempunyai satu buah

    flagella polar yang halus (monotrik). Kuman ini tidak membentuk spora. Pada

    kultur dijumpai koloni yang cembung, halus dan bulat yang keruh dan

     bergranul bila disinari.

    B.  Fisiologi dan Biokimia Vibrio cholerae 

    Vibrio cholerae  bersifat aerob atau anaerob fakultatif. Suhu optimum

    untuk pertumbuhan pada suhu 18-37°C. Dapat tumbuh pada berbagai jenis

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    7/16

    7

    media, termasuk media tertentu yang mengandung garam mineral dan

    asparagin sebagai sumber karbon dan nitrogen. V. cholerae ini tumbuh baik

     pada agar Thiosulfate-citrate-bile-sucrose (TCBS), yang menghasilkan koloni

     berwarna kuning dan pada media TTGA (Teluritetaurocholate-gelatin-agar)

    Salah satu cirri dari Vibrio cholerae ini adalah dapat tumbuh pada pH

    yang sangat tinggi (8,5-9,5) dan sangat cepat mati oleh asam. Pertumbuhan

    sangat baik pada pH 7,0. Karenanya pembiakan pada media yang

    mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi, akan cepat mati. V.

    cholerae meragi sukrosa dan manosa tanpa menghasilkan gas tetapi tidak

    meragi albinosa. Kuman ini juga dapat meragi nitrit. Ciri khas lain yang

    membedakan dari bakteri enteric gram negative lain yang tumbuh pada agar

    darah adalah tes oksidasi hasilnya positif.

    Sifat biokimia V. cholerae  adalah dapat meragikan sukrosa, glukosa,

    dan manitol menjadi asam tanpa menghasilkan gas, sedangkan laktosa dapat

    diragikan tetapi lambat. V. cholerae  juga dapat meragikan nitrat menjadi

    nitrit. Pada medium pepton (banyak mengandung triptofan dan nitrat) akan

    membentuk indol, yang dengan asam sulfat akan membentuk warna merah

    sehingga tes indol dinyatakan positif. Hasil uji biokimia dari bakteri V.

    cholerae antara lain adalah hasil positif pada uji oksidase dan katalase. Pada

    uji indol V. cholerae menunjukan hasil positif dan bersifat motil. Selain itu,

     pada uji fermentasi sukrosa dan manitol bakteri V. cholerae  juga memberi

    hasil positif yaitu dapat melakukan fermentasi sukrosa dan manitol, namun

     pada uji laktosa didapat hasil negatif yaitu tidak dapat memfermentasikan

    laktosa.

    Sementara itu, bila diujikan pada media Triple Sugar Iron Agar

    (TSIA), hasil yang muncul adalah bagian atas (slant ) menunjukan warna

    merah yang berarti bersifat basa, dan bagian bawah (butt ) berwarna kuning

    yang berarti bersifat asam, dan tidak terbentuk H2S. Uji lisin dekarboksilasi

    terhadap V. cholerae  juga menunjukkan hasil positif berupa warna ungu, uji

     NaCl 0% memberi hasil positif berupa kekeruhan yang tinggi, NaCl 6%

    dengan hasil bervariasi, dan NaCl 8 % dengan hasil negatif (kekeruhan

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    8/16

    8

    rendah). Pada uji arginin dihidrolase dan esculin hidrolisis V. cholerae akan

    memberikan hasil negatif, sedangkan pada uji ornitin dekarboksilase V.

    cholerae akan memberi hasil positif.

    C.  Klasifikasi Ilmiah Vibrio cholerae 

    Adapun klasifikasi dari bakteri Vibrio cholerae yaitu sebagai berikut:

    Kongdom : Bacteria

    Filum : Proteobacteria

    Kelas : Gamma Proteobacteria

    Ordo : Vibrionales

    Famili : Vibrionaceae

    Genus : Vibrio 

    Spesies : Vibrio cholerae 

    D.  Struktur Antigen Vibrio cholerae 

    Semua Vibrio cholerae mempunyai antigen flagel H yang sama.

    Antigen flagel H ini bersifat tahan panas. Antibodi terhadap antigen flagel H

    tidak bersifat protektif. Pada uji aglutinasi berbentuk awan. Antigen somatik

    O merupakan antigen yang penting dalam pembagian grup secara serologi

     pada Vibrio cholera. Antigen somatik O ini terdiri dari lipoposakarida. Pada

    reaksi aglutinasi berbentuk seperti pasir. Antibodi terhadap antigen O bersifat

     protektif.

    E. 

    Patogenesis Vibrio cholerae 

    Dalam keadaan alamiah, Vibrio cholerae hanya pathogen terhadap

    manusia. Seorang yang memiliki asam lambung yang normal memerlukan

    menelan sebanyak atau lebih V. cholera dalam air agar menginfeksi, sebab

    kuman ini sangat sensitive pada suasana asam. Jika mediator makanan,

    sebanyak 102-104 organisme yang diperlukan karena kapasitas buffer yang

    cukup dari makanan. Beberapa pengobatandan keadaan yang dapat

    menurunkan kadar asam dalam lambung membuat seseorang sensitive

    terhadap infeksi Vibrio cholerae.

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    9/16

    9

    Ada dua jenis V. cholerae yang berpotensi sebagai patogen pada

    manusia. Jenis utama yang menyebabkan kolera adalah V. cholerae O1,

    sedangkan jenis-jenis lainnya dikenal sebagai non-O1.

    V. cholerae O1 adaalah penyebab kolera Asiatik atau kolera epidemik.

    Kasus kolera sangat jarang terjadi di Eropa dan Amerika Utara. Sebagian

     besar kasus kolera terjadi di daerah-daerah (sub)-tropis. Kolera selalu

    disebabkan oleh air yang tercemar atau ikan (atau kerang) yang berasal dari

     perairan yang tercemar.

    V. cholerae non-O1 hanya menginfeksi manusia dan hewan primata

    lainnya. Organisme ini berkerabat dengan V. cholerae O1, tetapi penyakit

    yang ditimbulkannya tidak separah kolera. Strain patogenik dan non-

     patogenik dari organisme ini merupakan penghuni normal di lingkungan air

    laut dan muara. Organisme ini pada masa lalu disebut sebagai non-cholera

    vibrio (NCV) dan nonagglutinable vibrio (NAG).

    F.  Pengujian atau Identifikasi Vibrio cholerae 

    Prosedur Kerja Menurut Depkes RI ( 1991 ), Langkah kerja dalam

     pengujian Vibrio cholerae adalah sebagai berikut:

    1.  Prapengkaya ( Pre Enrichment )

    a. Dilakukan homogenisasi air didalam botol lebih dahulu ( dikocok ± 25

    kali )

     b. Dipipet 10 ml sampel air ke dalam 90 ml media AP ( Alkalis Peptone )

    c. Diinkubasi pada suhu 35 - 37°C selama 24 jam.

    2. Pengkaya ( Enrichment )

    a. Diinokulasikan 1 ose biakan dari media AP yang terlihat keruh pada

    media selektif TCBS Agar

    3. Isolasi

    a. Diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam.

     b. Diamati pertumbuhan koloni pada media TCBS agar, koloni Vibrio

    cholera dengan warna kuning, ukuran sedang – besar, smooth, keping.

    4. Uji biokimia

    a. Diinokulasi koloni tersangka dari TCBS agar ke media KIA

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    10/16

    10

     b. Diinkubasi pada suhu 35 - 37°C selama 24 jam

    c. Diinokulasi koloni dari KIA

    d. Diinkubasi pada suhu 35 - 37°C KIA lereng Alkali Dasar Asam (

    kuning ) Gas Negatif H2S Negatif.

    Pada sumber referensi lain Langkah kerja dalam pengujian Vibrio

    cholerae adalah sebagai berikut:

    Pengujian yang dilakukan adalah uji bakteri Vibrio cholerae.

    Pengujian terdiri dari uji pra prapengkaya, pengkaya, isolasi dan uji biokimia.

    Pada metode prapengkaya media yang digunakan adalah AP ( Alkalis Pepton)

    90ml, untuk uji prapengkaya dan isolasi digunakan media TCBS dan untuk

    uji biokimia menggunakan KIA.

    1.  Uji Prapengkaya

    Tahapan pertama yang dilakukan adalah uji prapengkaya

    menggunakan media pertumbuhan bakteri Vibrio cholerae yaitu media AP (

    Alkalis Peptone ) 90 ml kemudian ditambahkan sampel air minum sebanyak

    10 ml, selanjutnya diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37°C. Menurut

    Suriawiria ( 1985 ), Media yang digunakan untuk mengkultur Vibrio cholera

    adalah media AP (Alkalis Peptone ), yaitu media yang digunakan untuk

     pertumbuhan bakteri Vibrio cholera yang mempunyai pH alkali (8,5 – 9,5 )

    dan mengandung natrium karbonat sebagai sebagai sumber nutrisi untuk

    mengetahui daya hambat bakteri Vibrio cholera digunakan modifikasi media

    yaitu media AP yang telah ditambahkan tawas dengan konsentrasi 0,5%,

    1%,1,5%, 2%, 4%,6% dan 8%. Berdasarkan hasil pengujian prapengkaya

     pada air minum ( 106 ), dan air sumber ( 109 ), hasil ini menunjukkan bahwa

     pada sampel air minum tidak ditemukan bakteri Vibrio cholerae. Hal ini dapt

    diketahui dari media AP yang sebelumnya berwarna jernih akan tetap jernih.

    Setelah mengetahui hasil dari pengujian negatif, maka tidak perlu

    dilanjutkan ke uji selanjutnya yaitu penanaman pada media selektif ( TCBS ),

    Karena TCBS hanya digunakan jika terdapat sangkaan pada media AP

    sampel positif tercemar bakteri Vibrio cholerae yang ditandai dengan

    kekeruhan pada media AP.

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    11/16

    11

    Pada pengujian sampel air sumber hasilnya adalah positif yang diduga

    ada cemaran bakteri Vibrio cholerae, hasil ini dapat diketahui Setelah

    diinkubasi selama 24 jam, sampel menunjukkan hasil adanya pertumbuhan

     bakteri, dan dapat kita kenali dari media AP yang semula jernih menjadi

    keruh.

    2. 

    Uji pengkaya dan Isolasi

    Untuk pengujian selanjutnya yaitu uji pengkaya. Pada uji ini suspensi

     bakteri yang terdapat dalam tabung reaksi diambil 1 sengkelit dan digores

     pada media TCBS agar. Media Thiosulfate-citrate-bile salts agar (TCBS)

    merupakan media selektif untuk isolasi dan pemurnian Vibrio. Setelah

    diinkubasikan dalam inkubator selama selama 24 jam pada suhu 37oC, hasil

    uji dari media TCBS menunjukkan koloni berwarna kuning dan kuningnya

     berbeda dengan kontrol karena pada koloni yang tumbuh pada sampel air

    warna kuningnya lebih tajam ,datar keping, tepinya tipis. Suriawiria ( 1985 ),

    menyatakan bahwa media TCBSA untuk pertumbuhan koloni Vibrio cholera

    akan menghasilkan koloni berwarna kuning karena memfermentasi

    karbohidrat menjadi asam.

    Pada media TCBS kontrol Vibrio cholera terlihat koloni sedang-besar,

     jernih, smooth, keping, tepinya tipis, ada koloni yang berwarna kuning

    dengan zona yang berwarna kuning juga. Pada tahap isolasi, setiap koloni

    atau galur mikroba yang akan diidentifikasi harus benar benar murni dan

    untuk mendapatkan biakan murni digunakan media selektif yang

    memungkinkan untuk isolasi koloni mikroba tersangka berdasarkan pada

    karakter biokimia dari mikroba yang akan mempengaruhi sifat pertumbuhan

     bakteri pada suatu media spesifik. Identitas mikroba dapat dilihat dari

     pembentukan koloni yang spesifik pada media ( BPOM, 2008 )

    3.  Uji Biokimia

    Tahapan selanjutnya yaitu diinokulasikan koloni yang diduga dari

    TCBS agar ke media KIA kemudian diinkubasi selama 24 jam dengan suhu

    37°C. Hasil uji KIA menunjukkan bahwa pada media berwarna tetap yaitu

    coklat kekuningan, tidak timbul gas dan H2S. KIA ini mengandung gula yang

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    12/16

    12

    akan direaksikan oleh bakteri membentuk suasana asam yang ditandai dengan

    warna kuning, akan tetapi karena tidak ada cemaran bakteri bakteri V.cholera

    maka media berwarna tetap, Jika basa alkali ditandai dengan warna

    merah.Namun pada pengujian ini karbohidrat dalam media tidak terurai

    sehingga suasananya tidak menjadi asam.

    G.  Media Pengujian atau Identifikasi Vibrio cholerae 

    Bakteri Vibrio adalah jenis bakteri yang dapat hidup pada salinitas

    yang relatif tinggi. Menurut Rheinheiner (1985) cit. Herawati (1996),

    sebagian besar bakteri berpendar bersifat halofil yang tumbuh optimal pada

    air laut bersalinitas 20-40‰. Bakteri Vibrio berpendar termasuk bakteri

    anaerobic fakultatif, yaitu dapat hidup baik dengan atau tanpa oksigen.

    Bakteri Vibrio tumbuh pada pH 4 - 9 dan tumbuh optimal pada pH 6,5 - 8,5

    atau kondisi alkali dengan pH 9,0 (Baumann et al., 1984 cit. Herawati, 1996).

    Media yang sering digunakan adalah sebagai berikut (Soemarno,

    1962).

    1. 

    TCBS Agar plate

    Biasanya koloni Vibrio yang tumbuh pada media ini berwarna kuning,

    koloni sedang - besar, smooth, keping,jernih,tepinya tipis, dilingkari oleh

    zone berwarna kuning, ada yang koloninya berwarna hijau.

    2.  Mac Conkey Agar

    Koloni Vibrio yang tumbuh pada media Mac conkey berukuran kecil-

    kecil, tidak berwarna atau merah muda dan sedikit cembung.

    Beberapa test yang biasa dilakukan yaitu sebagai berikut (Soemarno,

    1962):

     TSIA : Lereng : Alkali : Dasar : kuning

    Pada pengamatan, terlihat lereng yang berwarna merah sedangkan

    dasarnya berwarna kuning (alkali-acid). Hal ini menandakan bakteri yang

    tumbuh pada media ini hanya mampu memfermentasi glukosa (bagian dasar)

    dan tidak mampu memfermentasi laktosa dan sukrosa (bagian lereng).

      Gas : (+) positif

     

    SIM :

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    13/16

    13

      Sulfur : (-) negatif

     

    Indol : (+/-) positif/negatif  Motility : Aktif

     SC : (+/-) positif/negatif

     Oxidase test ; (+)

     Glucose OF : Fermentative

     String test : (+)

     Catalase test : (-)negative

     Pewarnaan :

    Bakteri terlihat berbentuk basil bengkok berwarna merah, hal ini

    menandakan bahwa bakteri tersebut mengikat zat warna merah dari safranin.

     Gula-gula

    Media ini berfungsi untuk melihat kemampuan bakteri

    memfermentasikan jenis karbohidrat, jika terjadi fermentasi maka media

    terlihat berwarna kuning kerena perubahan pH menjadi asam. Vibrio sp

    memfermentasikan semua gula-gula menjadi asam.

     SIM :

      S (sulfur)

    Adanya sulfur dapat dilihat ketika media berubah menjadi hitam.

     Namun pada hasil pertumbuhan bakteri pada media ini, tidak terjadi

     perubahan warna tersebut. Hal ini menandakan bakteri yang tumbuh tidak

    mampu mendesulfurasi cysteine yang terkandung dalam media SIM.

      I (indol)

    Reaksi indol hanya bisa dilihat ketika pertumbuhan bakteri pada

    media ini ditambahkan dengan reagen Covac’s. Indol dikatakan positif jika

    terdapat cincin merah pada permukaannya. Warna merah dihasilkan dari

    resindol yang merupakan hasil reaksi dari asam amino tryptopan menjadi

    indol dengan penambahan Covac's. Bakteri yang mampu menghasilkan indol

    menandakan bakteri tersebut menggunakan asam amino tryptopan sebagai

    sumber carbon. Pada hasil pengamatan diperoleh Indol negative sehingga

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    14/16

    14

    dapat disimpulkan bakteri yang tumbuh tidak menggunakan asam amino

    tryptopan sebagai sumber carbonnya.

    •  M (motility)

    Pergerakan bakteri dapat terlihat pada media ini berupa berkas putih di

    sekitar tusukan. Adanya pergerakan ini bisa dilihat karena media SIM

    merupakan media yang semi solid. Pada hasil pengamatan diperoleh motility

     positif. Hal ini menandakan bakteri mempunyai alat gerak dalam proses

     pertumbuhannya.

     MR (Methyl Red)

    Setelah ditambahkan dengan indicator metil red, media berubah

    menjadi merah (positif). Berarti terjadi fermentasi asam campuran (asam

    laktat, asam asetat, dan asam formiat) oleh bakteri. 

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    15/16

    15

    BAB III 

    PENUTUP 

    A.  Kesimpulan

    Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu Vibrio cholerae merupakan

     bakteri gram negatif, berbentuk basil (batang) dan bersifat motil (dapat

     bergerak), memiliki struktur antogenik dari antigen flagelar H dan antigen

    somatik O, gammaproteobacteria, mesofilik dan kemoorganotrof, berhabitat

    alami di lingkungan akuatik dan umumnya berasosiasi dengan eukariot.

    Spesies Vibrio kerap dikaitkan dengan sifat patogenisitasnya pada manusia,

    terutama V. Cholerae  penyebab penyakit kolera di negara berkembang yang

    memiliki keterbatasan akan air bersih dan memiliki sanitasi yang buruk.

    Langkah-langkah untuk pengujian dan identifikasi Vibrio cholerae  pada

    sampel yaitu Prapengkaya ( Pre Enrichment ), Pengkaya ( Enrichment ),

    Isolasi, dan Uji biokimia.

    B.  Saran

    Adapun saran dari penulis yaitu Perlu adanya pengenalan oleh

     penyuluh pertanian kepada petani mengenai Pengendalian teknik/cara

     pengendalian penyakit tanaman ini, supaya tujuan sukses pertanian dapat

    terwujud yaitu berupa peningkatan hasil dan kesejahteraan petani.

  • 8/18/2019 MAKALAH_IDENTIFIKASI_VIBRIO_CHOLERAE.pdf

    16/16

    16

    DAFTAR PUSTAKA

    Amelia S. Vibrio Cholerae. Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran

    Universitas Sumatra Utara Medan. In press 2005.

    Baron EJ, Peterson LR, Finegold SM. Vibrio and Related Species, Aeromonas,

    Plesiomonas, Campylobacter, Helicobacter, and others. Dalam: Baron EJ,

    Peterson LR, Finegold SM. Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology.

    Edisi ke-9. USA: Mosby, 1994; h. 429-433.

    Handa S. Cholera. (Diakses: 9 Januari 2011) Diunduh dari:

    URL:http://emedicine.medscape.com/article/214911-overview.htm

    Matson JS, Withey JH, DiRita VJ.  Regulatory Networks Controlling Vibrio

    cholerae Virulence Gene Expression. Infection and Immunity. 2007;

    75(12): 5542–49.

    Mims C, dkk. Pathogen Parade, Genus Vibrio. Dalam: Mims, C dkk. Medical

    Microbiology. Edisi ke-3. Spain: Elsevier, 2004; h. 603.

    Pelczar, Michael dan E.C.S. Chan. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-

    Press.

    Ryan KJ. Vibrio, Campylobacter, and Helicobacter. Dalam: Ryan KJ, Ray CG.Sherris Medical Microbiology. Edisi ke-4. USA: McGraw-Hill, 2004; h.

    373-378.

    Tjay, Tan Hoan Drs. dan Drs. Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Jakarta:

    Gramedia.

    Todar, K. Vibrio Cholerae and Asiatic Cholera. 2009. (Diakses: 9 Januari 2011)

    Diunduh dari: URL:http://www.textbookofbacteriology.net/cholera.html