MAKALAH_FITOTERAPI

download MAKALAH_FITOTERAPI

of 19

description

MAKALAH_FITOTERAPI

Transcript of MAKALAH_FITOTERAPI

MAKALAH FITOTERAPI TERAPAN

Disusun Oleh :Kelas A

PROGRAM PROFESI APOTEKERFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN2013

I. ProduksiMOFT (Manajemen Operasional Fitoterapi Terapan) merupakan serangkaian kegiatan manajerial yang dimulai dari perencanaan hingga implementasinya terhadap aspek-aspek fitoterapi dalam suatu titik fasilitas tertentu. Makalah ini merupakan contoh penerapan pembelajaran MOFT, dimulai dari penentuan jenis produk yang akan diproduksi, persiapan produksi, perencanaan pemasaran, penentuan pasar, perkiraan biaya pokok produksi, perkiraan biaya operasional, penetuan Harga Jual Produk, penentuan Harga Eceran Tertinggi dan hal-hal terkait lainnya.Pada makalah ini ketentuan yang digunakan yaitu:1. Industri yang akan dirancangkan merupakan industri/industri kecil obat tradisionaal2. Produk obat tradisional pertama yang akan di produksi merupakan produk herbal dari bahan baku kunyit (Curcuma domestica), pegagan (Centela asiatica), dan mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)3. Produk obat tradisional kedua yang akan di produksi merupakan produk herbal dari bahan baku sambiloto (Andrographis paniculata), daun sembung (Blumea balsamifera), dan kayu pule (Alstonia scholaris)

Dalam makalah ini diharapkan mahasiswa dapat:1. Menentukan harga jual produk yang direncanakan2. Menentukan biaya total operasional perusahaan, dimana biaya total merupakan gabungan Biaya Pokok Produksi, Biaya Pokok Manajemen, Harga Jual Produk, Harga Eceran tertinggi3. Menghitung perkiraan keuntungan/laba dan omset yang harus dicapai dalam 1 tahun4. Menentukan kapasitas produksi secara rasional

PENENTUAN PRODUKBahan baku yang digunakan untuk produk pertama adalah kunyit (Curcuma domestica), pegagan (Centela asiatica) serta mahkota dewa (Phaleria macrocarpa).

1. Kunyit (Curcuma domestica)Kandungan bahan-bahan yang berefek terapi yang terdapat dalam rimpang kunyit antara lain: Minyak esensial (3-4%) ar-turmerone, alfa and beta turmerones, zingiberene, alfa dan gamma atlantone, curlone, and curcumol Kurkuminoid (3-5%) kurkumin and desmethoxycurcumin

Kandungan kunyit utama yang memiliki efek farmakologi yaitu kurkumin. Dari berbagai penelitian, kurkumin memiliki efek sebagai berikut: Hepatoprotektor Antilipidemia Anti-inflamasi (kronik) Antioksidan Antimikroba/antivirus Choleretic (meningkatkan sekresi empedu)Secara farmakokinetik bioavailabilitas (BA) kurkumin secara in vitro telah diteliti yaitu sebesar 25%-60%.

Interaksi kurkumin dengan beberapa obat diketahui: Ampisilin dan oxacillinKurkumin dapat menurunkan MIC (minimun inhibitor concentration) ampisilin dan oxacillin. Kurkumin berpotensi menghambat agregasi platelet. Perlu dihindari penggunaan bersamaan dengan obat-obat yang meningkatkan resiko pendarahan seperti obat-obat antikoagulan dan obat-obat antiplatelet. Kurkumin dapat berikatan dengan cytocrom P450, membantu mengurangi kerja hati dalam memetabolisme obat. Untuk itu perlu perhatian penggunaan kunyit dengan obat-obat, karena kurkumin dapat mengurangi metabolisme obat tersebut di hati yang mana peningkatan kadar obat akan mempengaruhi efek terapi obat.

Kontraindikasi kurkumin:Berdasarkan efek kurkumin dalam meningkatkan sekresi empedu, perlu perhatian penggunaan kurkumin pada penderita kerusakan saluran empedu atau penderita batu empedu. Selain ini diketahui bahwa penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pencernaan, dyspepsia, nausea, diarrhea. Akan tetapi penggunaan kunyit dosis tinggi diketahui tidak menyebabkan tidak bersifat toksik

Pada pada wanita hamil dan menyusui, diketahui penggunaan kurkumin tergolong aman. Akan tetapi tetap dihindari penggunaan dosis tinggi.

Berikut data khasiat dan indikasi kunyit/kurkumin dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan dari buku Natural Standar Herbal Pharmacotherapy

Efek TerapiDosisKeterangan

Hepatoprotektor 26 mg kurkumin sehari (setara dengan 150 mg ekstrak kunyit) Efek maintenance fungsi hati

1 mg/kg BB kurkumin sehari Efek pengobatan: mengurangi aktivitas enzim GOT 53% serta GPT 20 %.

Antilipidemia 500 mg kurkumin oral selama 7 hari

Anti-inflamasi 400 mg kurkumin 3xsehari selama 5 hari + 500 mg ampisilin 4xsehari

Reumatoid arthritis 1200 mg kurkumin sehari

Gastric ulcerkapsul 250 mg serbuk rimpang kunyit 4xsehari

Dyspepsia 1.5 3 gram rimpang kunyit sehari

Antiviral 2000 mg kurkumin sehari dapat meningkatkan CD4+ pada penderia HIV

Antiplatelet Belum diketahui pasti

(Ulbricht, Catherine; E. Seamon. 2010. Natural Standard Herbal Pharmacotherapy. MOSBY Elsevier)

2. Pegagan (Centela asiatica)Kandungan bahan-bahan yang berefek terapi yang terdapat dalam daun pegagan antara lain:- Triterpenoid saponin (asiatic acid, madecassic acid, asiaticoside)- Minyak esensial 0,1 %Kandungan utama daun pegagan yang memiliki efek farmakologi yaitu triterpenoid. Dari berbagai penelitian, ekstrak/infuse/serbuk daun pegagan memiliki efek sebagai berikut: Tonikum Astringen Meningkatkan penyembuhan luka, leprous ulcer Immunomodulator Antiradang Diuretik, menurunkan tekanan darah Antiinfeksi Meningkatkan sirkulasi darah dengan menstimulasi pembentukan kolagen pada dinding pembuluh Sedatif

Efek samping yang pernah diketahui pada penggunaan pegagan:- menyebabkan pruritus, gatal-gatal kulit, tetapi sangat jarang terjadi - rasa terbakar jika digunakan sebagai sediaan aerosol

Interaksi obat yang mungkin terjadi pada penggunaan herbal pegagan tidak diketahui jelas. Akan tetapi pegagan berpotensi menghasilkan efek sinergis sedatif jika digunakan bersamaan dengan obat antidepresan. Pegagan diketahui memiliki efek abortifacient (menggugurkan kandungan) dan mempengaruhi siklus menstruasi. Oleh karena itu, penggunaan pegagan selama kehamilan dan menyusui perlu dihindari Dosis: 0,6 gram sebagai infusa 3 kali sehari

Efek terapiDosis

Sedatif12 gram daun pegagan

Diabetes mikroangiopati60 mg triterpenoid

(Ulbricht, Catherine; E. Seamon. 2010. Natural Standard Herbal Pharmacotherapy. MOSBY Elsevier)3. Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)Kandungan kimia dalam daging buah mahkota dewa: Fevicordin-A-Gallic acid Fevicordin-D- Rutin Magniferin- Quercitin Kaemferol- Larisiresinol Myricetin- Pinoresinol Narinin

Efek farmakologi/aktivitas mahkota dewa: Antikanker- anti-inflamasi Antihiperglikemik- antioksidan Antihiperlipidemia- vasorelaksan untuk hipertensi Antibakteri- antijamur

(Altaf, R.; Mohammad Z.B.A; Aidiahmad D.; Amirin S; Mohammad I.U. 2013. Phytochemistry and Medicinal Properties of Phaleria Macrocarpa Boerl Extract. Pharmacognosy review. Edisi 13 hal 73-80)

Berdasarkan literatur di atas mengenai khasiat dan penggunaan rimpang kunyit, daun pegagan dan daging buah mahkota dewa, maka dapat dibuatlah suatu produk dengan formulasi sebagai berikut.

Nama Produk: HEPAFITBentuk sediaan: KapsulTiap kapsul mengandung:ekstrak rimpang jahe (Curcuma longa) 150 mgekstrak daun pegagan (Centela asiatica)125 mgekstrak kulit buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) 100 mgKhasiat: membantu memperbaiki dan menjaga kesehatan hati Kontraindikasi: penderita gangguan saluran empedu Aturan pakai: dewasa 1-2 kapsul sehari Perhatian: tidak dianjurkan untuk anak usia dibawah 6 tahun, ibu hamil dan menyusui Efek samping: sedikit memberi efek mengantukKemasan: Botol berisi 30 kapsul Penyimpanan: Simpan pada suhu kamar (250-300C). Terlindung dari cahaya dan lembab

Bahan baku kedua yang ditentukan adalah sambiloto (Andrographis paniculata), sembung (Blumea balsamifera), pule (Alstonia scholaris)1. Sambiloto (Andrographis paniculata)Kandungan dalam daun sambiloto yaitu: Flavonoid Diterpen lakton (andrografolid, deoksiandrografolid,neoandrografolid, 14-deoksi- idehidroandrografolid dan homoandrografolid) Andrografolid merupakan komponen fitokimia yang paling aktifKandungan androfolid dalam daun sambiloto kurang lebih 2,39 % Efek farmakologi: Flavonoid berkhasiat sebagai antioksidan, yang efektif mengikat radikal bebas di dalam tubuh yang bisa memperparah kerusakan sel beta Langerhans pankreas dan terjadinya komplikasi Diterpen lakton, berkhasiat dalam diabetes melitus:- peningkatan kadar protein GLUT 4- pembawa transport glukosa menembus sel - aktivitas antioksidan - penghambatan NF-kappa B- menghambat enzim alfa-amilase dan alfa-glukosidassecara poten

Sambiloto berpotensi menurunkan tekanan darah Efek antineoplastic Penelitian secara in vitro, andrografolid menghambat agregasi platelet Anti-inflamasi Dengan dikombinasi obat antiretroviral lain, Andrographis membantu menghambat enzim protease, mengurangi infeksi virus pada penderita HIV Meningkatkan sitem imun Berpotensi menghambat agregasi platelet

.Interaksi:Andrographolide dalam sambiloto berpotensi menghambat agregasi platelet, oleh karena itu perlu dihindari penggunaan bersamaan dengan obat-obat yang meningkatkan resiko pendarahan/obat-obat antikoagulan.Hindari penggunaan sambiloto pada wanita hamil. Pada wanita menyusui belum ada penelitian cukup.Efek TerapiDosisKeterangan

Antidiabetes4,5 mg/kg BB andrographolide setara dengan pemberian metformin 45 mg/kg BB

Antibakteri48-60 mg andrographolide sehari

Terapi infeksi saluran pernafasan atas

Antiviral10,5 mg andrographolide dan ddeoxyandrographolide 3xsehari selama 3-5 hariUntuk influenza

5 mg/kg BB oral andrographolide sehari selama 3 mingguUntuk penderita HIV

2. Sembung (Blumea balsamifera)Kandungan kimia:Sembung ini mengandung minyak asiri (ngai kamfer), zat bergetah (kapur barus) dan borneol, yang juga mengandung sineol, limone, asam palmitin dan myrristin, alkohol sesquiterpen, diameter khlorasetofenon, tanin, pirokatechin dan glikosida

Efek farmakologi:- Memperlancar peredaran darah - Antibakteri - Menghangatkan badan (tanin dan saponin)- Senyawa fenolik berfungsi sebagai imunstimulanSenyawa fenolik/polifenol dalam meningkatkan fagositosis makrofag dapat dipengaruhi oleh jenis senyawa fenoliknya, maupun oleh komponen lain dalam ekstrak yang bersifat sinergis dengan fenolik/polifenol dalam meningkatkan respon imun.- Antipiretik - AntioksidanDaun sembung memiliki khasiat sebagai antiradang, memperlancar peredaran darah, mematikan pertumbuhan bakteri (bakterisidal) dan menghangatkan badan. Hal ini dikarenakan daun sembung mengandung zat aktif diantaranya tanin dan saponin. Rematik sendi, persendian sakit setelah melahirkan, Nyeri haid, datang haid tidak teratur, Influenza, demam, sesak napas (asma), batuk, bronkitis, Perut kembung, diare, perut mulas, sariawan, Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah koroner (angina pektoris) , dan,Kencing manis (diabetes melitus)

Beberapa penelitian penggunaan daun sembung sebagai herbal:1. Pemberiaan infus10% dan 20% daun sembung segar dengan dosis 11 ml/kg BB yang diberikan pada burung merpati jantan yang telah didemamkan menunjukan efek antipiretik dengan mulai kerja lebih cepat dan lama kerja yang lebih pendek dari pembanding parasetamol 300 mg/kg BB2. Daun sembung dengan dosis pemberian 10 mg/kg BB sebanding dengan imunstimulan sintetik (levamisol hidroklorida dosis 2,5 mg/kg BB) dan ekstrak Echinacea (suatu stimulan alami) pada dosis 10 mg/kg BB3. Daun sembung memiliki efek penghambatan enzim -glukosidase dengan nilai IC50 sebesar 28,01 ppm.Enzim-enzim -glukosidase (maltase, isomaltase, glukomaltase dan sukrase) berfungsi untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus. Inhibisi kerja enzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleks dan absorbsinya, sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa post prandial pada penderita diabetes.4. Pemberian infus daun sembung 10% dengan takaran 5 mg/kg bb pada kelinci, setelah 1 jam terjadi penurunan kadar gula darah. Pembanding, digunakan tolbutamid

3. Pule (Alstonia scholaris)Kandungan kulit serbuk pule: Echitamine HCL Echitamine Alfa-amyrin acetate Lupeol acetate Venoterpine glucoside Scholaricine picrinine 17-0-acetylechitamine Beta-sitosterol

Serbuk kayu pule sering diindikasi untuk artritis dan diabetes mellitus. Efek samping yang dapat ditimbulkan dengan pemberian serbuk pule yaitu nausea (mual), vomiting (muntah) dan dapat bersifat laksatif

Diketahui pemakaian 4 gram sebuk kayu bersama dengan jus lemon 3 kali sehari bermanfaat untuk mengontrol diabetes mellitus. Penggunaan serbuk pule pada ibu hamil perlu diperhatikan.(Gruenwald, J; et al. 2000.PDR for Herbal Medicine. Medical Economics Company)

Berdasarkan literatur di atas mengenai khasiat dan penggunaan daun sambiloto, daun sembung dan kulit pule, maka dapat dibuatlah suatu produk dengan formulasi sebagai berikut:

Nama Produk: DIABEFITBentuk Sediaan: KapsulTiap kapsul mengandung:ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata) 275 mgekstrak daun sembung (Blumea balsamifera) 210 mgekstrak kayu pule (Alstonia scholaris) 50 mgKhasiat: membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus Kontraindikasi: obat-obat antiplatelet dan antikoagulanAturan pakai: dewasa 2 tablet sehari Perhatian: tidak dianjurkan untuk anak dibawah usia 6 tahun dan ibu hamil Kemasan: botol berisi 100 kapsul Penyimpanan: Simpan pada suhu kamar (250-300C). Terlindung dari cahaya dan lembab

II. Pemasaran

a. Permintaan & PenawaranKecenderungan masyarakat Indonesia maupun mancanegara saat ini alammengkonsumsi sesuatu adalah kembali ke alam (back to nature). Kondisitersebut merupakan suatu peluang yang cukup besar dalam hal obat ahanalam untuk menggantikan obat modern/obat kimia walaupun belum dapatmenggantikannya secara penuh. Sampai saat ini belum ada data pasti baikdari Deperindag maupun BPS mengenai jumlah permintaan jamu secaranasional maupun ekspor,Selain permintaan untuk pasar domestik, permintaan dari pasarmancanegara untuk produk jamu juga sudah mulai bermunculan. Walaupunpermintaan ekspor ini baru dapat dipenuhi oleh pengusaha jamu yang cukupbesar. Pangsa pasar PT. Insta Herba untuk sementara ini adalah di daerah Jawa Barat dan sekitarnya dengan keadaan umum luas daerah 5.377.760 km2, jumlah penduduk 46.497.175 juta jiwa, dengan 26 kabupaten/kota, 558 dan 5.778 desa. Fasilitas Kesehatan yang berpotensi menjadi tempat penjualan produk jamu Insta Herba yaitu apotik sebanyak 3.214 dan toko obat sebanyak 1.448 buah.

b. Persaingan dan PeluangUntuk pasar jawa barat, pesaing terberat untukproduk jamu adalah produsen jamu yang telah lama berdiri. Karena tentunya sudah banyak konsumen yang lama menggunakan produk produsen jamu yng terdahulu. Jumlah industri jamu nasional terus meningkat, sejak tahun 1981 dari 165 industri menjadi 1023 industri pada tahun 2002. Menurut data survey Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2007. Distribusi industri jamu masih di dominasi di pulau jawa, yaitu Jawa Timur (32%), Jawa Tengah-DIY (18%) dan Jawa Barat (15%), sisanya tersebar di seluruh pulau di Indonesia.Di wilayah Jawa Barat, persaingan yang terjadi cukup ketat karenajumlah pengusaha jamu semakin banyak. Saat ini terdapat sekitar 200 pengusaha di Jawa Barat, ditambah dengan agenpenjualan dan pedagang jamu.Kondisi tersebut ditambah lagi dengan mulai adanya kios-kios jamu di luardaerah. Tabel 1. List produk kompetitorNoNama ProdukProdusenKomposisiSpesifikasiHarga

1HepacombSido MunculEkstrak phyllanthi herba, ekstrak silimarin dan ekstrak Curcumae rhizoma30 caps Rp 82,500

2Sari KunyitSido Munculkurkuminoid50 cpas Rp 60,000

3KunirinBorobudurCurcumae domesticae rhizoma extract100 caps Rp 50,000

4SambilotoBorobudurAndrographidis Herba Extract100 caps Rp 60,000

5sambilotoLiza Herbal InternationalAndrographidis Herba Extract45 caps Rp 120,000

6SambilotoGraha Herbal IndonesiaAndrographidis Herba Extract50 caps Rp 45,000

Walaupun demikian, persaingan usaha yang terjadi masih dapatdikatakan sehat.Untuk dapat memenangkan persaingan, setiap pengusaha harus cukupkreatif dan mempunyai strategi dalam meningkatkan kualitas produk danmeningkatkan penjualan. Karena walaupun persaingan yang terjadi cukupketat dibandingkan sebelumnya, tetapi permintaan pasar masih tetap adadan cenderung meningkat. Sehingga usaha jamu tradisional ini masih dapatdikatakan memiliki prospek yang cukup baik. Strategi usaha yang dapatdilakukan adalah senantiasa melakukan peningkatan kualitas/mutu jamu,peningkatan kualitas kemasan, dan mencari bahan baku yang murah danberkualitas baik. Selain itu, dapat juga dilakukan pendekatan atau lobi-lobiuntuk perluasan pasar, melakukan promosi yang gencar seperti pengadaanbonus, potongan harga, kemudahan pembayaran, dan yang paling pentingadalah membangun loyalitas dan komitmen pada konsumen. Selain promosiyang telah disebutkan di atas, promosi juga dapat dilakukan dengan cara beriklan di media lokal seperti di radio ataupun koran lokal dan media sosial seperti facebook dan twitter. Promosi lainnya yaitu melalui brosur, pamflet dan poster.Hal ini perludilakukan mengingat persaingan yang cukup ketat dan semakin banyaknyapesaing tidak langsung seperti produsen suplemen herbal dan lain-lain. Padaperhitungan keuangan, biaya promosi tersebut diasumsikan sebesar Rp 4.000.000,- per bulan.Tabel 2. Biaya media promosi selama perbulanNo.Media promosiHarga

1KoranRp 1.000.000/bulan

2RadioRp 500.000/bulan

3PerlengkapanRp 1.000.000/bulan

4Media promosi cetak (brosur, pamflet, poster, dll)Rp 500.000/bulan

TotalRp 4.000.000/bulan

Gambar 1. Akun twitter sebagai media promosi

Gambar 2. Akun facebook sebagai media promosi

c. Jalur PemasaranPenjualan produk PT. Insta Herba di Jatinangor Jawa Barat dilakukan oleh pengusaha sendiri, agen penjualan obat tradisional, reseller, apotik, toko obat, pembelian langsung dan stand event di acara-acara kesehatan.Jalur pemasaran produk jamu tradisional dapat digambarkan sebagai berikut :

agen penjualan obat tradisional, reseller, apotik, toko obatPabrikSupplier

Konsumen

Stand event

Gambar 3. Skema jalur pemasaran produk

PT. Insta Herba melakukan kemitraan dengan supplier dan agen penjualan walaupun tidak diikat dalam suatu perjanjian tertulis. Jenis kemitraan ini berbentuk dagang umum. Manfaat yang didapat dari adanya kemitraan ini adalah adanya kemudahan proses penjualan karena sudah rutin dilaksanakan, peningkatan omzet/volume produksi, pengembangan usaha, serta publikasi yang jelas dan menambah pelanggan.d. Sistem PembayaranSistem pembayaran yang diterapkan untuk proses penjualan jamuberbeda-bedatergantung siapa pembelinya, lokasi pembeli, jumlah produk yang dibelidan tingkat kepercayaan pengusaha kepada pembeli tersebut. Padaumumnya sistem pembayarannya adalah kontan terutama untuk konsumenlangsung. Tetapi pembayaran juga dapat dilakukan setelah pengirimanbarang, setelah barang laku terjual ataupun pada pengiriman berikutnya,bahkan setelah 1 bulan pengiriman baru dibayar.

III. Biaya Total Operasional Produksi OperasionalRp. 78.447.500,- Promosi Produk Rp. 5.000.000,- Biaya Pokok Produksi Rp. 79.491.384,-TOTALRp. 161.938.884,-

(Rincian terlampir)

OMSET

Nama Produk HET (20%) HJP Target Penjualan OMSET

Produk A Rp. 34.958 Rp. 26000 2880 botol Rp. 74.880.000

Produk B Rp. 128.558 Rp. 96418 2304 botol Rp. 222.147.072

TOTAL Rp. 297.027.072

LABA= Omset-BTOP= Rp. 297.027.072-Rp. Rp. 161.938.884 = Rp. 135.088.188

DAFTAR PUSTAKAMasitha, M. 2011. Skrining Aktivitas Penghambatan alfa-glukosidase dan Penapisan Fitokimia dari Beberapa Tanaman Obat yang digunakan sebagai Antidiabetes di Indonesia. FMIPA Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Indonesia.

Munawaroh, F., Sudarsono, A. Yuswanto. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanolik Daun Sembung (Blumeae Folium)Terhadap Fagositosis Makrofag Pada Mencit Jantan yang Diinfeksi denganListeria monocytogenes.

Amalia, Eri; Ahmad Muhtadi; Moelyono.2002. Skripsi Aktivitas Hepatoprotektor Campuran Ekstrak Kunyit dan Ekstrak Etanol Daun Sambiloto pad Tikus Putih. Universitas Padjadjaran.

Ulbricht, Catherine; E. Seamon. 2010. Natural Standard Herbal Pharmacotherapy. MOSBY Elsevier.

Windyaswari, A.S; Merlene A. 2005. Skripsi Formulasi Kaplet Salut Selaput Ekstrak Kental Rimpang Kunyit. Universitas Padjadjaran.

Badan POM. Buku Acuan Sediaan Herbal vol 2 edisi 1.

Atlas Tumbuhan Obat Indonesia jilid 2 hal 150-153

Nugroho AE, Andrie M, Warditiani NK, Siswanto E, Pramono S, Lukitaningsih E., 2012, Antidiabetic and antihiperlipidemic effect of Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees and andrographolide in high-fructose-fat-fed rats,Indian J Pharmacol, 44(3):377-81.

Barnes, J; Linda A.A; J. David P.; 2007. Herbal medicine, third edition. London. Pharmaceutical Press.

Imbalo, M. 1981. FMIPA USU(Altaf, R.; Mohammad Z.B.A; Aidiahmad D.; Amirin S; Mohammad I.U. 2013. Phytochemistry and Medicinal Properties of Phaleria Macrocarpa Boerl Extract. Pharmacognosy review. Edisi 13 hal 73-80)