Makalahbab13 Kesehatandankeselamatankerjak3hubungantenagakerjaataumanajemen 140617102505 Phpapp02

43
MAKALAH MSDM dan KEPEMIMPINAN Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Dan Hubungan Tenaga Kerja / Manajemen DISUSUN OLEH : NANDA SETYAWATI WULANDARI (1313015001) MARTHA RIA SIAGIAN (1313015005) SHELLY INTAN PERMATASARI (1313015006) LUKMAN IBRAHIM (1313015023)

description

k3

Transcript of Makalahbab13 Kesehatandankeselamatankerjak3hubungantenagakerjaataumanajemen 140617102505 Phpapp02

MAKALAHMSDM dan KEPEMIMPINANKesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)DanHubungan Tenaga Kerja / Manajemen

DISUSUN OLEH :NANDA SETYAWATI WULANDARI (1313015001)MARTHA RIA SIAGIAN (1313015005)SHELLY INTAN PERMATASARI (1313015006)LUKMAN IBRAHIM (1313015023)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMURFAKULTAS EKONOMIPROGRAM STUDI AKUNTANSISURABAYA2014

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, yang mana kami dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kepemimpinan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan Hubungan Tenaga Kerja/Manajemen. Makalah ini digunakan mahasiswa semester II program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya, yang dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa dalam pemahaman materi mata kuliah tersebut. Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat yang besar pada para mahasiswa/i.Akhirnya kami sangat menghargai kepuasan dan kritik yang datang dari para mahasiswa dan dosen untuk perbaikan pada periode mendatang. Dan terima kasih atas sumbang sarannya.

Surabaya, 11 Juni 2014Penyusun,BAB IPENDAHULUANLatar BelakangKeselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek.Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Jadi, unsur yang ada dalam kesehatan dan keselamatan kerja tidak terpaku pada faktor fisik, tetapi juga mental, emosional dan psikologi.Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor manusia, lingkungan dan psikologis. Masih banyak perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja. Begitu banyak berita kecelakaan kerja yang dapat kita saksikan. Dalam makalah ini kemudian akan dibahas mengenai permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja serta bagaimana mewujudkannya dalam keadaan yang nyata.Rumusan Masalah Apa itu kesehatan okupasi (kerja) ? Bagaimana langkah diagnosis penyakit akibat kerja ? Apa strategi untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan tempat kerja ? Apa saja penyebab terjadinya kecelakaan kerja ? Undang-Undang manakah yang mengatur tentang kesehatan dan keselamatan kerja ?

Tujuan Mengetahui dan memahami kesehatan pekerja (okupasi) Mengetahui dan memahami langkah diagnosis penyakit akibat kerja. Mengetahui dan memahami manajerial keperawatan okupasi

BAB IIPEMBAHASAN

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

Pengertian Keselamatan Dan Kesehatan KaryawanKeselamatan dan kesehatan karyawan menunjukkan pada kondisi fisiologis-fisik dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja perusahaan. Apabila sebuah perusahaan melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif, maka penderita cedera atau penyakit-penyakit jangka pendek maupun jangka panjang akan makin berkurang.Kondisi fisiologis-fisik meliputi penyakit-penyakit (seperti kanker paru-paru dan leukemia, kemandulan, kerusakan system syaraf pusat dan bronchitis kronis), dan kecelakaan kerja (seperti kehilangan anggota badan, cedera yang diakibatkan gerakan-gerakan berulang-ulang, dan sakit punggung).Kondisi-kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah. Hal ini meliputi ketidakpuasan, sikap apatis, penarikan diri, percaya diri yang berlebihan, picik, menjadi pelupa, kebingungan terhadap peran dan kewajiban, tidak mempercayai orang lain, bimbang dalam mengambil keputusan, kurang perhatian, mudah marah, selalu menunda pekerjaan, dan mudah putus asa terhadap hal-hal yang sepele.Istilah keselamatan dan kesehatan tempat kerja (worlplace safety and health) mengacu pada kondisi psikologis fisik dan psikologis pekerja yang merupakan hasil dari lingkungan yang diberikan oleh perusahaan (Jackson, Schuler, Werner; 2011).Prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja berawal dari OSH ( Occupational Safety and Health ) yaitu: sebuah ilmu disiplin yang peduli dan melindungi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di tempat kerja. Setelah adanya OSH disusunlah Occupational Safety and Health Act yang ditandatangani oleh President Richard M. Nixon pada tanggal 29 Desembar 1970. Undang-undang ini menjadi pencetuas berdirinya badan NIOSH ( National Institute for Occupational Safety and Health ) dan OSHA ( Occupational Safety and Health Administration ). Tujuan utama act adalah untuk menjamin bahwa pekerja mengerjakan tugasnya dengan lingkungan yang bebas bahaya bagi kesehatan dan keselamatan mereka, seperti bahan kimia beracun, bunyi berisik yang mengganggu, gangguan mekanik, kepanasan atau kedinginan atau lingkungan yang kotor.Isi dari OSHA itu terdiri dari beberapa point, yaitu : Mendorong para pemilik dan pekerja perusahaan agar berusaha untuk mengurangi tingkat resiko di lingkungan kerja mereja dan memancing mereka untuk menyempurnakan program yang mendukung keselamatan dan kesehatan pekerja yang sudah ada. Menyediakan hak dan kewajiban yang terpisah dengan rasa hormat untuk tercapainya keamanan dan keselamatan kondisi kerja. Dengan memberikan otoritas kepada sekretaris pekerja untuk memandatkan pengimplementasian kesehatan dan keselamatan kerja standard yang diterapkan ke bisnis dan mempengaruhi antar usaha, dan dengan menciptakan jabatan yang mengurusi kesehatan dan keselamatan kerja untuk memberikan fungsi keputusan di dalam kegiatan ini. Dengan membangun dengan baik inisiatif dari pekerja dan pemilik perusahaan untuk menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat. Dengan menyediakan penelitian di bidang keselamatan dan kesehatan termasuk di faktor psikologi, dengan dengan mengembangkan metoda, teknik dan pendekatan yang inovatif dalam menyelesaikan permasalahan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Dengan mencari cara untuk mengetahui penyakit tersembunyi, memperlihatkan keadaan hubungan umum di antara penyakit dan kerja di lingkungan, dan mengadakan penelitian lain yang berhubungan denga permasalahan kesehatan, untuk mengenali fakta bahwa penerapan standard kesehatan yang sekarang sering berbeda dari yang berada di dalam penerapan keselamatan. Dengan menyediakan kriteria kesehatan yang akan menjamin bahwa pegawai tidak akan menderita penurunan kesehatan, kapasitas fungsional atau pengharapan hidup sebagai hasil dari pengalaman kerja. Dengan menyediakan program latihan untuk meningkatkan angka dan kompetensi dari setiap individu yang menerapkan keselamatan kerja dan kesehatan. Dengan menyediakan pengembangan dan penyebaran dan penerapan standard keselamatan dan kesehatan. Dengan menyediakan program pelaksanaan yang efektif yang meliputi perijinan yang menentang pemberian pemberitahuan tingkat lanjut dari inspeksi atau sangsi apa pun dari individual yang melanggar ketentuan yang berlaku. Dengan mendukung pemerintahan setempat untuk mengambil tanggung jawab tertinggi dari administrasi dan proses penerapan dari hokum kesehatan dan keselamatan dengan menyediakan hak untuk pemerintah setempat untuk mengidentifikasikan kebutuhan mereka dan bertanggung jawab di area penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, untuk mengembangkan perencanaan dalam persetujuan untuk penetapan kegiatan ini, untuk meningkatkan administrasi dan pelaksanaan dari penerapan hukum keselamatan dan kesehatan kerja, dan memimpin projek percobaan dan pendemonstrasian bersama dengan itu. Dengan menyediakan prosedur pelaporan yang tepat dengan hormat unuk penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang di mana prosedur tersebut akan membantu tujuan dari kegiatan ini dan secara tepat menggambarkan kesulitan yang sering terjadi di penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Dengan meningkatkan kebersamaan antara pekerja dan manajemen sebagai usaha untuk mengurangi kecelakaan dan penyakit yang meningkat di kalangan pekerja.Di dalam OSHA terdapat persyaratan yang harus dilaksanakan sebelum melakukan pekerjaan, persyaratan itu antara lain : Perusahaan harus melengkapi setiap individu pekerjanya dan menempatkan mereka di area yang bebas dari bahaya yang akan menyebabkan kematian atau bahaya bagi fisik mereka. Perusahaan mengikuti penerapan standarisasi keselamatan dan kesehatan yang diumunkan di kegiatan ini. Setiap individu pekerja harus mengikuti standard peraturan, regulasi dan pengumuman penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dari kegiatan ini yang dipakai untuk kegiatan dia sendiri dan berhubungan.

Tujuan Dan Pentingnya Keselamatan Dan Kesehatan KerjaPemeliharaan keselamatan dan kesehatan karyawan merupakan hal penting untuk diperhatikan. perusahaan memperhatikan hal ini untuk memberikan kondisi atau lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat, serta menjadi lebih bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan tersebut, terutama bagi organisasi-organisasi yang mempunyai tingkat kecelakaan yang tinggi.Lingkungan kerja yang aman dan sehat akan menghasilkan :1. Peningkatan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang.2. Peningkatan efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen.3. Penurunan biaya kesehatan dan asuransi.4. Fleksibilitas dan adaptasi yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan.5. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan

Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan KerjaKecelakaan kerja biasanya merupakan hasil dari tindakan-tindakan kerja dan lingkungan kerja yang tidak aman, atau gabungan keduanya. Berikut ini ada beberapa penyebab kecelakaan kerja yang teridentifikasi :1. Kecerobohan personalSebagian ahli menunjuk pekerja sebagai peyebab utama terjadinya kecelakaan. Kecelakaan bergantung pada perilaku kerja, tigkat bahaya dalam ligkungan pekerjaan, atau karena nasib sial. Kecelakaan kerja yang bersumber dari kecerobohan pribadi telah mencapai angka sebesar 80% dari keseluruhan kecelakaan kerja yang terjadi di organisasi. Tindakan-tindakan personal yang kurang aman ini meliputi senda gurau yang berlebihan, tidak menggunakan alat pengaman, menggunakan alat yang tidak sesuai, dan serig tidak mengindahkan prosedur kerja atau mengambil jalan pintas. Peristiwa tersebut tersebut terjadi sulit untuk diidentifikasi penyebabnya, tapi kemungkinan besar disebabkan oleh kelelahan kerja yang amat sangat, terlalu tergesa-gesa, kebosanan, stres, penglihatan yang kurang, suka melamu (daydreaming), kebencian dan ketidakmatangan emosional. Jadwal kerja dan kelelahan juga memengaruhi taraf kecelakaan. Taraf kecelakaan biasanya tidak meningkat terlalu tinggi selama lima atau enam jam pertama pada hari kerja. Tetapi setelah itu, taraf kecelakaan meningkat lenih cepat daripada kenaikan dalam jumlah jam kerja. Hal ini sebagian disebabkan oleh kelelahan dan sebagian kecelakaan lebih sering terjadi selama jam kerja malam.2. Lingkungan fisikKecelakaan kerja dapat terjadi di semua tipe lingkugan, misalnya kantor, tempat parkir, dan pabrik. Selain itu, salah satu penyebab utama kecelakaan juga disebabkan oleh kondisi mekanis dan perlengkapan yag tidak aman. Hal ini termasuk hal-hal seperti : Peralatan yang tidak terjaga dengan baik. Peralatan yang rusak. Prosedur berbahaya didalam, pada, atau disekitar mesin atau peralatan. Penyimpanan yang tidak aman-kepadatan, kelebihan beban. Penerangan yang tidak tepat-cahaya yang menyorot, atau tidak cukup. Ventilasi yang tidak baik-pertukaran udara yang tidak cukup, sumber udara yang tidak murni

3. Kecenderungan terjadinya kecelakaan (accident promenes)Penyebab ketiga yang sering menimbulkan kecelakaa kerja adalah adanya orang-orang tertentu yang cencerung mengalami kecelakaan. Kondisi ini terjadi mungkin berasal dari sifat bawaan sejak lahir, atau karena keadaan tertentu (misalnya, seorang karyawan yang tidak dapat tidur sepajag malam, karena mengurus anaknya yang sakit). 4. Kehidupan kerja yang berkualitas rendahStruktur orgaisasi yang menyebabka terjadinya kehiudpan kerja berkualitas rendah, meliputi : Pekerjaan-pekerjaan dengan tingkat peugasan, keragaman, identitas, otonomi, dan umpan balik yang rendah. Minimnya keterlibatan karyawan dala pengambilan keputusan dan terlalu banyaknya komunikasi satu arah pada para pekerja. Sistem pengupahan yang tidak berdasarkan kinerja, atau berdasarkan kinerja yang tidak dapat diukur secara obyektif, atau dibawah pengendalian pekerja. Supervisor, deskripsi pekerjaan, dan kebijakan-kebijakan organisasi yang gagal mengungkapkan kepada pekerja apa yang dihjarapkan dan faktor yang mempegaruhi pemberian imbalan. Kebijakan-kebijakan da praktik-praktik sumberdaya menusia yang diskriminatif dan bervaliditas redah. Kondisi-kondisi pekerjaan yang dapat mengakibatkan pekerja dapat diberhentikan semuanya. Budaya perusahaan yag tidak mendukung pemberdayaan karyawan dan keterlibata dalam pekerjaan.

Strategi Untuk Meningkatkan Keselamatan Dan Kesehatan Tempat KerjaKetika bahaya di tempat kerja telah diidentifikasi, berbagai strategi dapat dikembangkan untuk menghilagkan atau menguranginya. Untuk menentukan apakah sebuah strategi berjalan efektif, perusahaan dapat membandigkan kejadian, tingkat keparahan, serta frekuensi penyakit daqn kecelakaan sebelum dan sesudah intervesi. OSHA telah menyetujui metode-metode untuk menentukan tingkat-tingkatnya.1) Mengawasi Tingkat Keselamatan dan KesehatanOSHA mewajibkan perusahaan untuk menyimpan catatan kecelakaan dan penyakit pegawainya. catatan tersebut menjadi dasar untuk menentukan kecenderungan jangka panjang, termasuk peningkatan atau penurunan kesehatan pegawai. Tingkat KejadianTingkat kejadian adalah sebuah ukuran yang menghitung jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu tahun. Nilai ini dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

Tingkat FrekuensiTingkat frekuensi adalah ukuran jumlah kecelakaan dan penyakit untuk setiap juta jam kerja. Tingkat ini dihitung dengan.

Tingkat KeparahanTingkat keparahan menggambarkan jam kerja yang benar-benar hilang karena kecelakaan atau penyakit. Tingkat keparahan dapat diukur dengan rumus berikut.

2) Pencegahan KecelakaanMerancang lingkungan kerja yang dapat mencegah kecelakaan mungkin cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan meningkatkan keselamatan. Beberapa fitur keselamatan yang dapat dimasukkan ke dalam lingkungan fisik adalah pejagaan mesin-mesin, pegangan tangga, kacamata dan helm khusus, lampu peringatan, mekanisme pembenaran sendiri, serta penghentian otomatis. Ergonomis, Salah satu cara meningkatkan keselamatan adalah membuat pekerjaan tersebut lebih nyaman dan tidak melelahkan melalui ergonomis. Ergonomis merupakan perubahan dalam ligkungan pekerjaan bersama dengan kemampuan serta batasan fisik dan psikologis pegawai.Komite keselamatan dan kesehatan, Sekitar 75% perusahaan memiliki pegawai sebayak 50 atau lebih menggunakan komite keselamatan dan kesehatan utuk melibatkan pegawai dalam menigkatkan kondisi-kondisi tempat kerja. Komite keselamatan dan kesehatan biasanya bertanggungjawab mengidentifikasi masalah-masalah yang harus diatasi si tempat kerja dan mengambangkan rekomedasi dalam melakukan peningkatan. Bukti yang ada meunjukkan bahwa komite-komite tersebut sangat berguna dalam mengurangi frekuensi dan keparaha kecelakaan di tempat kerja.

3) Pencegahan PenyakitPenyakit kerja dapat lebih merugikan dan berbahaya daripada kecelakaan kerja. Karena penyakit sering kali membutuhkan waktu lama untuk berkembang, kodisi kerja yang berbahaya bisa tidak terdeteksi selama beberapa tahun. Mengembangkan strategi untuk mengurangi tingkat kejadian penyakit ini biasanya lebih sulit daripada mengurangi kecelakaan dan cedera.Penyimpanan Catatan, Pada tingkat minimum, OSHA mewajibkan perusahaan utuk mengukur bahan kimia yang ada di ligkugan kerja serta meyimpan catatan mengenai pengukuran tersebut. Catatan tersebut harus berisi informasi yang tepat mengenai penyakit dan paparannya.Mengawasi Paparan, Pendekatan yang jelas utuk mengendalikan penyakit di tempat kerja adalah menghilangkan perantara bahan kimia atau racun yang ada di tempat kerja. Pedekatan lainnya adalah mengawasi dan membatasi paparan terhadap bahan-bahan berbahaya. Penyaringan Genetis, Peyaringan genetis adalah pendekatan yang palig ekstrem dan kontroversial untuk mengendalikan penyakit kerja. Dengan menggunakan pengujian genetis untuk menyaring individu-individu yang mudah terkena penyakit tertentu, perusahaan dapat menguragi kemungkinan untuk menghadapkan karyawan yang sensitif dengan kondisi-kondisi yang dapat diterima oleh pegawai lain tanpa bahaya apapun.

4) Manajemen TindakanHingga saat ini, perusahaan-perusahaan memberikan program-program yang dirancang untuk membantu pegawai menghadapi tekanan terkait pekerjaan. Penekanan utamanya adalah memberikan informasi yang nyata untuk mengurangi ambiguitas yang berhubungan dengan peran pekerjaan yang berganti secara cepat. Harapannya adalah program ini daopat mengurangi tekanan yang dialami oleh pegawai. Selain mencoba mengurangi sumber-sumber tekanan di tempat kerja, banyak perusahaan yang memberikan pelatihan dan program lain yang ditujukan untuk membantu pegawai menangani tekanan dengan efektif. Dengan membantu pegawai menangani pegawai secara efektif, perusahaan dapat mengurangi akibat dari kesehatan yang negatif karena paparan jangka panjang. Mengembangkan keterampilan manajemen waktu adalah salah satu strategi efektif yang dapat digunakan oleh pegawai untuk mengatasi tekanan perusahaan.

5) Program KesehatanPerusahaan-perusahaan semakin berfokus untuk menjaga pegawainya tetap sehat dan bugar. Pekerja yang tidak sehat dapat meningkatkan pengeluaran perusahaan dengan beberapa cara. Dengan meningkatkan kesehatan pegawaiya, perusahaan dapat mengurangi pengeluaran tersebut dan meningkatkan keuntungan mereka. Penurunan berat badan. Aktivitas penurunan berat badan merupakan komponen pentig dari program kesehatan dari banyak perusahaan. Biaya layanan kesehatan bagi pegawai yang kegemukan sekitar satu pertiga lebih tinggi daripada biaya untuk pegawai dengan berat badan ormal, dan biaya pengobatan (sering kali dibayar dengan tunjangan resep obat) 77% lebih tinggi. Lagipula, para pekerja yang kegemukan akan lebih serig abse selama lebih dari 14 hari per tahun.Penghentian rokok. Bagi perusahaan, pengeluaran karena rokok meliputi hilangnya produktivitas karena ketidakhadiran dan waktu yang dihabiskan untuk merokok, meningkatkan biaya layanan kesehatan dan premi asuransi, serta eningkatkan kecelakaan dan cedera. Laragan merokok ditempat kerja dan dukungan kepada pegawai yang ingin berhenti merokok dapat menjadi strategi yang efektif.HIV/AIDS. Untuk mengatasi HIV/AIDS, banyak perusahaan yang berinvestasi dalam pencegahan dan perawatan AIDS. Para ahli menyarankan bahwa program pencegahan yang efektif memiliki 4 komponen: Mendidik pegawai, keluarganya, dan masyarakat sekitarya menegnai cara menghindari infeksi HIV. Pengujian serta konseling gratis dan sukarela. Perawatan bagi penyakit lain yang ditularkan secara seksual yang membantu penularan HIV. Pembagian kondom gratis.

Program-Program Untuk Meningkatkan KeselamatanHal yang terpenting dari program keselamatan adalah melakukan pencegahan terjadinya kecelakaan. hal tersebut adalah baik daripada bereaksi seteelah terjadinya kecelakaan. sasaran utama program keselamatan adalah dengan cara membuat karyawan berpikir pentingnya tentang keselamatan.Beberapa pendekatan yang berbeda lingkungan digunakan untuk membuat karyawan lebih sadar akan keselamatan. berikut ini ada empat hal yang dapat disajikan agar program keselamatan dapat terlaksana dengan sukses :1. Harus ada ketulusan (lebih dari biasanya) dalam memberikan dukungan kepada manajemen puncak dan menengah.2. Harus ditetapkan secara jelas bahwa keselamatan merupakan tanggung jawab manajer operasional. para manajer operasional sebaiknya mempertimbangkan bahwa keselamatan itu merupakan bagian integral dari pekerjaan mereka.3. Sikap yang positif terhadap keselamatan harus ada dan dijaga. karyawan harus yakin bahwa program keselamatan itu bermanfaat.4. Seseorang atau departemen sebaiknya bertanggungjawab atas program keselamatan dan bertanggungjawab untuk operasionalnya. biasanya manajer sumber daya manusia atau anggota staf sumber daya manusia memiiki tanggung jawab utama terhadap program keselamatan. Program PromosiBerikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempromosikan keselamatan : Diusahakan agar pekerjaan memiliki daya tarik. Ketidakmenarikan pekerjaan akan membuat karyawan cenderung bosan, lelah, dan stress. hal itu dapat menyebabkan kecelakaan. sering perubahan-perubahan sederhana dapat dilakukan sehingga pekerjaan dapat lebih berarti. upaya-upaya yang dapat dilakukan agar pekerjaan lebih menarik biasanya, apabila tanggungjawab bertambah, ada tantangan, dan faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan kepuasan kerja. Menetapkan komite keselamatan yang terdiri dari karyawan operasional dan mewakili manajemen. Tugas yang biasa dilakukan oleh komite keselamatan meliputi pemeriksaan, mengamati pelaksanaan kerja, dan memeriksa kecelakaan, dan memuat rekomendasi. Perlu diadakan kontes keselamatan karyawan. berikan hadiah kepada kelompok kerja atau pekerja yang memiliki catatan keselamatan terbaik untuk periode waktu tertentu. Catatan keselamatan perlu dipublikasikan. laporan kecelakaan bulanan perlu diinformasikan. Gunakan majalah dinding untuk setiap departemen di organisasi. gambar, sketsa, dan kartun dapat efektif jika disajikan sebagai sosialisasi pengetahuan keselamatan. Memberikan dorongan kepada karyawan, termasuk supervisor dan manajer untuk memiliki harapan yang tinggi atas keselamatan. Mengadakan program pelatihan keamanan dan pertemuan secara periodik.

Teknik Dalam Program Kesehatan Dan Keselamatan Analisis Bahaya KerjaSuatu proses yang dirancang untuk mempelajari dan menganalisis suatu tugas dan bahaya-bahaya yang memiliki potensi untuk muncul dari pelaksanaan suatu tugas tersebut. Yang kemudian selanjutnya dirumuskan langkah-langkah kerja yang lebih aman dengan tujuan mencegah bahaya-bahaya potensial tersebut.

ErgonimikaStudi mengenai hubungan antara manusia dengan pekerjaannya, yang meliputi tugas-tugas yang harus dikerjakan, alat-alat dan perkakas yang digunakan, serta lingkungan kerjanya. Yang terpenting dan yang perlu disesuaikan adalah mesin-mesin dan lingkungan kerjanya terhadap karakteristik para karyawan, bukan sebaliknya.

Fokus Program Keselamatan Kerja Perilaku Kerja Membentuk sikap karyawan yang setuju akan keselamatan kerja. Mendorong upaya seluruh karyawan untuk mewujudkan keselamatan kerja, mulai dari manajemen puncak hingga karyawan level terendah. Menekankan tanggung jawab para manajer dalam melaksanakan program keselamatan kerja. Kondisi Kerja Mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja fisik yang aman, misalnya dengan penyediaan alat-alat pengaman.

Undang-Undang Mengenai Kesehatan dan Keselamatan KerjaPasal 86 UU no 13/2003Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : 1. Keselamatan dan kesehatan kerja;2. Moral dan kesusilaan; dan3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilainilai agama.Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Pasal 87 UU no 13/20031. Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. 2. Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

HUBUNGAN TENAGA KERJA / MANAJEMEN

Pengertian Hubungan Tenaga KerjaOrganisasi para karyawan yang dibentuk untuk mempromosikan atau menyatakan pendapat, melindungi, dan memperbaiki, melalui kegiatan-kegiatan kolektif, kepentingan-kepentingan sosial, ekonomi dan politik para anggotanya. Merupakan wadah bagi karyawan sebagai wahana untuk berpartisipasi dalam perusahaan.Hubungan tenaga kerja adalah merupakan suatu hubunganyang timbul antara pekerja dan pengusaha setelah diadakan perjanjian sebelumnya oleh pihak yang bersangkutan. Pekerja menyatakan kesangupan untuk bekerja pada pengusaha dengan menerima upah dan sebaliknya pengusaha menyatakan pula kesanggupannya untukmempekerjakan pekerja dengan membayar upah. Dengan demikian hubungan kerja yang terjadi antara pekerja dan pengusaha adalahmerupakan bentuk perjanjian kerja yang pada dasarnya memuat hak dankewajiban masing-masing pihak.Didalam pemeliharan hubungan kerja, terdapat tiga unsur yaitu : Kerja, Didalam hubungan kerja harus adapekerja tertentu sesuai perjanjiankarena itulah hubungan ini dinamakan hubungan kerja. Upah, Setiap hubungna kerja selalu menimbulkan hak dan kewajibandiantarakedua belah pihak dengan berimbang. Dalam hubungan kerjaupah adalah merupakan salah satu unsur pokok yang menandaiadanya hubungan kerja. Pengusaha berkewajiban membayar upahdan pekerja berhak atas upah dari pekerja yang dilakukannya. Perintah, Didalam hubungan kerja harus ada unsur perintah yang artinya yangsatu pihak berhak memberikan perintah dan pihak yang lainberkewajiban melaksanakan perintah. Dalam hal ini pengusahaberhak memberikan perintah kepada pekerja dan pekerjaberkewajiban mentaati perintah tersebut.

Tujuan pemeliharaan hubungan kerja1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan.3. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn-over karyawan.4. Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan.5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.6. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan.7. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis.8. Mengefektifkan pengadaan karyawan.

Serikat Karyawan Penting Bagi Karyawan Serikat karyawan memastikan dan memperjuangkan karyawan memperoleh kompensasi yang adil & layak dari perusahaan yang mempekerjakannya. Serikat karyawan memastikan dan memperjuangkan karyawan diberikan kondisi kerja yang lebih baik. Serikat karyawan memperjuangkan karyawan memperoleh haknya secara adil. Serikat karyawan melindungi karyawan dari tindakan sewenang-wenang manajemen perusahaan. Serikat karyawan memperjuangkan karyawan memperoleh kepuasan kerja dan peluang untuk berprestasi di perusahaan.

Konsep Pergerakkan Serikat Karyawan BUSINESS UNIONISMMisi pergerakan adalah untuk melindungi para karyawan, meningkatkan kesejahteraan, menuntut kenaikan gaji, dan memperbaiki kondisi-kondisi kerja. SOCIAL UNIONISMEMisi pergerakan tertuju pada kebijaksanaan-kebijaksanaan sosial, ekonomi, dan politik yang lebih luas.

Kerjasama Serikat Karyawan-Manajemen Sikap kerjasama harus dikembangkan pada kedua belah pihak agar organisasi dapat berjalan lancar dan tercapai pemenuhan kepentingan yang saling menguntungkan (harus ada sikap proaktif dari departemen SDM). Manajer SDM dapat mengembangkan kerjasama antara perusahaan dan serikat karyawan, melalui :a. Konsultasi awal - membahas masalah-masalah sebelum menjadi keluhan yang lebih formal.b. Perhatian - perhatian yg serius terhadap masalah-masalah dan kesejahteraan karyawan.c. Panitia-panitia Kerja Bersama - yang memungkinkan kedua belah pihak mencari penyelesaian masalah2 yang sering timbul.d. Program-Program Latihane. Pihak Ketiga.

Asas-Asas Pemeliharaan Hubungan Kerja Asas manfaat dan efesiensi pemeliharaan yang dilakukan harus efesien dan memberikan manfaat yang optimal bagi perusahaan dan karyawan. Pemeliharaan ini hendaknya meningkatkan prestasi kerja, keamanan, kesehatan, dan loyalitas karyawan dalam mencapai tujuan. Asas ini harus diprogram dengan baik supaya tidak sia-sia. Asas kebutuhan dan kepuasan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menjadi dasar programpemeliharaan karyawan. Asas ini penting supaya tujuanpemeliharaan, kesehatan, dan sikap karyawan baik, sehingga merekamau bekerja secara efektif dan efesien menunjuang tercapainyatujuan perusahaan. Asas Keadilan dan KelayakanKeadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas programpemeliharaan karyawan. Karena keadilan dan kelayakan akanmenciptakan ketenangan dan konsentrasi karyawan terhadap tugas-tugasnya, sehingga disiplin, kerja sama, dan semangat kerjanyameningkat. Dengan asas ini diharapkan tujuan pemberianpemeliharaan akan tercapai. Asas Peraturan LegalPeraturan-peraturan legal yang bersumber dari undang-undang,Keppres, dan keputusan mentri harus dijadikan asas program pemeliharaan karyawan. Hal ini penting untuk menghindari konflik dan intervensi serikat buruh dan pemerintah. Asas Kemampuan Perusahaan Kemampuan perusahaan menjadipedoman dan asas program pemeliharaan kesejahteraan karyawan.Jangan sampai terjadi pelaksanaan pemeliharaan karyawan yang mengakibatkan hancurnya perusahaan.

BAB. IIIPENUTUP

Demikian makalah Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kepemimpinan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan Hubungan Tenaga Kerja/Manajemen ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan, mohon dimaklumi.

3.1KesimpulanDari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan kerja.Oleh karena itu, perlu ditingkatkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang dalam hal ini tentu melibatkan peran bagi semua pihak. Tidak hanya bagi para pekerja, tetapi juga pengusaha itu sendiri, masyarakat dan lingkungan sehingga dapat tercapai peningkatan mutu kehidupan dan produktivitas nasional.Sedangkan dalam hubungan tenaga kerja dibutuhkan strategi dalam pelaksanaannya, pemilihan metode yang tepat sangat penting, supayapelaksanaannya efektif dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi perusahaan. Manajer yang cakap akan menerapkan metode yang sesuaidan efektif dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Pemeliharaan keamanan,kesehatan, dan sikap loyal karyawan hendaknya dengan metode yangefektif dan efesien supaya tercapai manfaat yang optimal.

BAB IVDAFTAR PUSTAKA

Henry Simamora. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi 3), STIE YKPN : Jogjakarta http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/08/makalah-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.html http://www.slideshare.net/LylyArta/makalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja http://apasihmaumu.blogspot.com/2012/06/hubungan-tenaga-kerja-sdm.html9