Makalah WUdhu

20
WUDHU’ DAN TAYAMUM O L E H KELOMPOK III : ATIKA YOLANDA FAISAL RAZAQ MURSYIDAH SHOLIHATI RIDHO JUNAIDI WAHYU SRI MAULIDA SMA ISLAM RAUDHATUL JANNAH

description

xxx

Transcript of Makalah WUdhu

Page 1: Makalah WUdhu

WUDHU’

DAN TAYAMUM

O

L

E

H

KELOMPOK III :

ATIKA YOLANDA

FAISAL RAZAQ

MURSYIDAH SHOLIHATI

RIDHO JUNAIDI

WAHYU SRI MAULIDA

SMA ISLAM RAUDHATUL JANNAH

KOTA PAYAKUMBUH

2008/2009

Page 2: Makalah WUdhu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Shalat adalah ibadah yang menduduki posisi paling atas dalam deretan tangga

ibadah Agama Islam. Dalam hal ini, setiap muslim diwajibkan untuk menyempurnakan

shalat yang dilakukannya. Sebab, jika shalat yang kita lakukan adalah shalat yang sekadar

memenuhi kewajiban saja, tentunya kita termasuk orang yang merugi karaena telah

menyia-nyiakan kesempatan berbincang dengan Sang Pencipta.

Namun, dalam mengukur seberapa jauh sempurnanya shalat yang kita lakukan,

ada beberapa hal yang harus diperhatikan ; mulai dari wudhu, sampai kekhusyu’kan saat

shalat dilaksanakan.

Betapa seringnya kita melaksanakan shalat, jarang kita memperhatikan apakah

wudhu yang kita lakukan sudah sesuai dengan apa yang sudah diajarkan oleh Allah swt

melalui Rasulullah saw? Padahal kita tau behwa sempurnanya shalt, sangat tergantung

kepada kesempurnaan wudhu yang mengawali shalat itu sendiri.

Di samping itu, apabila kita melihat ke sekitar kita, hal yang cukup ironis

sebnarnya ketika kita lihat begitu banyak orang muslim yang rajin shalat, tapi wudhu’nya

masih awut-awutan di tengah Al Qur’an dan Sunnah yang telah dengan rinci

menerangkan hal ini. Hal terparah adalah saat seorang muslim tega meninggalkan shalat

karena bingung dan tidak tahu cara berwudhu saat sangat sulit memperoleh air.

Untuk itu, kiranya cukup alasan mengapa akhirnya kami, tim penyusun harus

menulis makalah tentang wudhu dan tayamum yang sebenarnya hanya penataan ulang

dari sekian banyak bacaan yang dapat dijadikan landasan dalam pembuatan makalah ini.

B. Tujuan

Adapun beberapa tujuan dari penyusunan makalah ini adalah tercapainya hal-hal di

bawah ini :

a. Mengetahui kategori wudhu yang sempurna

Page 3: Makalah WUdhu

b. Mengerti cara tayammum yang benar

c. Memahami lebih dalam cara wudhu dan tayamum yang sesuai dengan contoh

Rasulullah saw.

d. Dapat melakukan

C. Manfaat

Manfaat yang Insyaallah dapat kita ambil dari tersusunnya makalah ini adalah :

a. Jika diamalkan, kualitas wudhu kita akan semakin baik

b. Menjadi satu banyak referensi dalam pengembangan makalah tentang wudhu dan

tayamum

c. Menjadi salah satu acuan dalam pengembangan pengeahuan kita tentang wudhu dan

tayamum.

d. Memperjelas beberapa keraguan tentang thaharah

Page 4: Makalah WUdhu

BAB II

WUDHU’

A. Pengertian Wudhu dan Perintahnya

Wudhu adalah salah satu cara mensucikan diri dari hadats kecil. Wudhu wajib

dilakukan ketika hendak melakukan ibadah sholat dan thawaf. Sebagaimana firman

Allah SWT dan hadits berikut:

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat maka

basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku dan sapulah kepalamu serta

basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki……" (Q.S. Al-Maidah : 6).

"Dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Salat salah seorang di antara kalian

tidak akan diterima apabila ia berhadas hingga ia berwudu." (H.R. Abu Hurairah

ra).

Dari dalil naqli di atas, dapat kita perhatikan, bahwa wudhu merupakan hal

yang wajib dilakukan sebelum mengerjakan shalat..Adapun posisinya terhadap Shalat,

dalah syarat sah. Sehingga dalam Hadits di atas kita juga mengetahui bahwa seseorang

yang belum berwudhu, maka Shalatnya tidak diterima.

B. Rukun Wudhu

1) Berniat.

2) Mencuci wajah, (sampai ke batas wajah dengan merata)

3) Membasuh kedua tangan dari ujung jari sampai ke siku (dengan merata)

4) Mengusap seluruh kepala

5) Membasuh kaki sampai kedua mata kaki (dengan merata)

6) Tertib / berurutan

7) Berkesinambungan

Page 5: Makalah WUdhu

C. Syarat Sah Wudhu

Menggunakan air yang suci lagi mensucikan

Anggota wudhu terkena dengan sempurna.

D. Sunat Wudhu

Dalam mencapai kesempurnaan wudhu, Rasulullah SAW telah memberikan

contoh yang selayaknya kita ikuti, sebagaimana kutipan hadits berikut:

Selesai salat Subuh, Rasulullah SAW bertanya kepada Bilal: "Wahai Bilal! Ceritakan

kepadaku tentang perbuatan yang paling bermanfaat yang telah kamu lakukan setelah

memeluk Islam. Karena semalam aku mendengar suara langkah sandalmu di depanku

dalam surga". Bilal berkata: "Aku tidak pernah melakukan suatu amalan yang paling

bermanfaat setelah memeluk Islam selain aku selalu berwudu dengan sempurna pada

setiap waktu malam dan siang kemudian melakukan salat sunat dengan wudhuku itu

sebanyak yang Allah kehendaki". (H.R. Abu Hurairah ra).

Berikut ini adalah cara menyempurnakan wudhu, yang mana termasuk hal-hal yang

disunnahkan:

Mendahulukan bagian tubuh yang sebelah kanan

Mengulagi masing-masing anggota wudhu sebanyak 3 (tiga) kali

Tidak berbicara

Menghadap kiblat

Membaca basmalah (dalam hati atau melafadzkannya)

Mengusap celah-celah jari jemari

Menggosok-gosok anggota wudhu

Membasuh telapak tangan sampai pergelangan

Menggosok gigi (bersiwak)

Berkumur

Menghirupkan air ke dalm hidung dengan tangan,dan mengeluarkan dengan tangan kiri

Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam

Page 6: Makalah WUdhu

Membaca doa sesudah berwudhu.

"Asyhadu an laa ilaaha illalaahu wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa Rasuuluh,

Allahummaj'alnii minat tawwaa biinaa waj'alnii minal mutathahhiriin.",

artinya: "Aku bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa

sesungguhnya Muhammad itu adalah hamba-Nya dan rasul-Nya. Ya allah, masukkanlah

aku ke dalam golongan orang-orang yang bertaubat, dan masukkanlah ke dalam

golongan orang-orang yang suci."

Kemudian dilanjutkan dengan sholat sunnat wudhu sebanyak 2 (dua) raka'at.

Bahwa Ia (Usman ra.) minta air lalu berwudu. Beliau membasuh kedua telapak

tangannya tiga kali lalu berkumur dan mengeluarkan air dari hidung. Kemudian

membasuh wajahnya tiga kali, lantas membasuh tangan kanannya sampai siku tiga kali,

tangan kirinya juga begitu. Setelah itu mengusap kepalanya, kemudian membasuh kaki

kanannya sampai mata kaki tiga kali, begitu juga kaki kirinya. Kemudian berkata: "Aku

pernah melihat Rasulullah saw. berwudu seperti wuduku ini, lalu beliau bersabda:

Barang siapa yang berwudu seperti cara wuduku ini, lalu salat dua rakaat, di mana

dalam dua rakaat itu ia tidak berbicara dengan hatinya sendiri, maka dosanya yang

telah lalu akan diampuni." (H.R. Usman bin Affan ra).

E. Hal yang makruh dalam wudhu

- Berwudhu dengan air yang panas atau dingin

- Membasuh anggota wudhu lebih dari tiga kali

- Menepiskan air dari anggota wudhu

- Mencuci bagian dalam mata

*Adapun mengeringkan dengan handuk anggota wudhu setelah berwudhu hukumnya

adalah Boleh (mubah)

Page 7: Makalah WUdhu

F. Yang Membatalkan Wudhu

Ada beberapa perkara atau hal yang dapat membatalkan sah nya wudhu,

diantaranya adalah:

1. Keluar sesuatu dari dua pintu (kubul dan dubur) atau salah satu dari keduanya baik

berupa kotoran, air kencing , angin, air mani atau yang lainnya.

2. Hilangnya akal, baik gila, pingsan ataupun mabuk.

3. Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang bukan muhrim.*

4. Menyentuh kemaluan atau pintu dubur dengan bathin telapak tangan, baik milik sendiri

maupun milik orang lain. Baik dewasa maupun anak-anak.

5. Tidur, kecuali apabila tidurnya dengan duduk dan masih dalam keadaan semula (tidak

berubah kedudukannya).

6. Murtad dari agama

*jumhur ulama menafsirkan arti bersentuhan pada dalil ini adalah menyentuh, namun sebagian yang lainnya menafsirkannya dengan menyatubuhi

G. Anjuran Menyempurnakan Wudhu dan Keutamannya

Dari Ibnu Umar (dari bapaknya), dari nabi saw tentang pertanyaan Jibril

kepadanya tentang Islam, beliau bersabda yang artinya :

“ Islam hendaknya kamu bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain

Allah dan bahwa Muhammad adakah Rasul Allah, mendirikan shalat, membayar

zakat, berangkat haji dan umrah, mandi junub, menyempurnakan wudhu, dan

berpuasa Ramadhan.”Jibril bertanya, “ Jika aku melakukan itu apakah aku seorang

Muslim?” Nabi menjawab, “ Ya.” Jibril berkata, “ Kamu benar.”

Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah demikian dalam Shahihnya.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Muslim dari riwayat Abu Hazim

mengatakan , “ Aku di belakang Abu Hurairah, sementara Ia berwudhu untuk shalat.

Dia mengulurkan tangannya hiungga mencapai ketiaknya. Aku berkata kepadanya,

‘wahai Abu Hurairah, wudhu apa ini?’ Dia menjawab ‘ Wahai Bani Farrukh, kalian

ada di sini? Jika aku mengetahui kalaian berada di sini maka aku tidak berwudhu

Page 8: Makalah WUdhu

seperti ini. Aku mendengar kekasihku Rasulullah saw bersabda ‘Hiasan seorang

mukmin (pada hari kiamat) mencapai apa yang dicapai oleh wudhu’. “

Keutamaan berwudhu bagi seorang muslim sesungguhnya memilliki banyak

keutamaan, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa

Sallam. Beberapa diantara keutamaan wudhu itu adalah sebagaimana ada di bawah

ini, namun hanya akan diperoleh orang yang menyempurnakan wudhunya, seaba

dalam sebuah riwayat :

Muslim meriwayatkan dari Utsman radiallahuanhu, ia berkata : “Aku pernah

melihat Rasulullah berwudhu seperti wudhuku ini, lalu beliau bersabda :

‘Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini, niscaya dosa-dosanya yang telah

berlalu akan diampuni, sementara shalat sunnahnya dan perjalanan menuju masjid

menjadi penyempurna bagi dihapuskan dosa-dosanya”

Hal-hal tersebut adalah :

1. Bersuci merupakan sebagian dari iman

Muslim meriwayatkan dari Abu Malik Al-Arasy radiallahuanhu berkata : Rasulullah

Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda : “Bersuci adalah sebagian dari iman”

(HR. Muslim)

2. Orang yang berwudhu akan mendapatkan wajah yang bercahaya di akhirat

kelak, sehingga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam akan meneganali

mereka sebagai umatnya

Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Rahimahullah, ia berkata : “aku pernah

mendengar kekasihku Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda : ‘Kemilau cahaya

seorang mukmin (kelak pada hari kiamat) sesuai dengan batas basuhan wudhunya.”

Dari Abu Hurairah radiallahuanhu, ia berkata bahwa ia pernah mendengar

Rasulullah bersabda : “Sungguh umatku kelak akan datang pada hari kiamat dalam

keadaan (muka dankedua tangannya) kemilau bercahaya karena bekas wudhu.

Karenanya, barangsiapa dari kalian yang mampu memperbanyak kemilau

cahayanya, hendaklah dia melakukannya (dengan memperlebar basuhan

wudhunya)”(HR. Bukhari Muslim)

Page 9: Makalah WUdhu

3. Menggugurkan dosa-dosa kecil serta meninggikan derajat

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda : “Maukah kalian aku beritahukan

tentang sesuatu yang dengannya Allah akanmenghapuskan dosa-dosa kalian dan

meninggikan derajat kalian? Para sahabat menjawab : Mau, ya Rasulullah.

Kemudian beliau pun berkata : “Yaitu dengan menyempurnakan wudhu’ dari hal-hal

yang bersifat makruh, banyak melangkah menuju masjid dan menunggu waktu shalat

setelah shalat (tahiyatul masjid). Yang demikian itu adalah ikatan (perjanjian).”

(HR.Muslim)

Muslim meriwayatkan dari Utsman radiallahuanhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa

Sallam bersabda : “Barangsiapa wudhu secara sempurna, maka dosa-dosanya akan

gugur dari jasadnya hingga keluar juga dari bawah kukunya

4. Menghapuskan kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh jasad

Dari Abdulla Ash-Shanaji radiallahuanhu, Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam

bersabda : “Apabila seorang hamba berwudhu, lalu berkumur, maka dikeluarkanlah

(dihapuskan) kesalahan-kesalahan itu dari mulutnya. Apabila ia memasukkan air ke

rongga hidung, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari hidungnya. Apabila ia

membasuh wajahnya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan yang pernah ia perbuat

dengan wajahnya, sehingga kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi keluar dari

bawah tempat tumbuhnya rambut dari kedua matanya. Apabila ia membasuh kedua

tangannya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari kedua tangannya, sehingga

kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi dari bawah (celah) kukunya. Apabila ia

mengusap kepalanya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari kepalanya,

sehingga kesalahan-kesalahan itu keluar dari kedua telinganya. Apabila membasuh

kedua kakinya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan tersebut dari kedua kakinya,

sehingga kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi dari bawah kuku-kuku kedua

kakinya. Kemudian perjalanannya ke masjid dan shalatnya merupakan nilai ibadah

tersendiri baginya” (HR. Imam Malik, An-Nasaai, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

5. Merupakan amal yang mendorong dibukanya pintu syurga bagi yang

mengamalkannya

Dari Umar radiallahuanhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda :

“Tidaklah seseorang dari kalian berwudhu secara sempurna, lalu mengucapkan :

Page 10: Makalah WUdhu

Asy-hadu allaa ilaha illallooh wahduu laa syarika lah wa asy-hadu anna

MuHammadan ‘abduhu wa rosuuluh (Aku bersaksi bahwa tiada ilah, kecuali Allah

semata yang tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan

Nya ) melainkan kelak akan dibukakan untuknya 8 pintu syurga yang kepadanya

dipersilakan untuk masuk melalui pintu mana saja yang ia sukai”

Page 11: Makalah WUdhu

BAB II

TAYAMUM

A. Pengertian dan Perintah Tayamum

Tayamum merupakan penggunaan wudhu atau mandi wajib yang tadinya

seharusnya menggunakan air, kemudian diganti dengan menggunakan tanah atua

debu yang bersih.

Kewajiban untuk menggantikan wudhu dengan bertayamum terdapat juga

pada surat Al-Maidah ayat 6 yang artinya :

“……lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan

tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah

tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan

menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”

B. Ketentuan Tanah Tayammum

I.Tanah yang boleh digunakan : - pasir halus

- pecahan batu halus

- debu (pada dinding,dll)

- tanah yang bersih

II.Tanah yang dilarang untuk menggunakannya :

-tanah berlumpur

-tanah bernajis

-tanah yang berbingkah.

C. Sebab Bolehnya Tayammum

Orang yang bertayammum, lalu shalat, kemudian air tersedia maka tidak

diwajibkan untuk mengulang shalatnya kembali. Namun untuk menghilangkan hadas

Page 12: Makalah WUdhu

tetap saja air lebih diutamakn daripada tayammum, dan wajib hukumnya bila sudah

tersedia. Sebab, tayamum untuk hadas hanya bersifat sementara,dan darurat hingga

air sudah ada.adapun sebab seseorang diperbolehkan bertayammum :

a. Dalam perjalanan jauh (musafir)

b. Jumlah air tidak mencukupi karena jumlahnya sedikit

c. Tidak menemukan air setelah berusaha mencarinya

d. Air yang ada, suhu atau kondisinya mengundang kemudharatan

e. Menggunakan air dalam berwudhu membahayakan bagi tubuh

f. Air yang ada hanya cukup untuk minum saja

g. Air ada, namun terdapat di tempat yang jauh yang menyebabkan terlambatnya

shalat.

D. Syarat Tayammum

Berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi unutk bertayamum :

1) Telah masuk waktu shalat

2) Memakai tanah atau debu yang bersih dari najis atau kotoran

3) Memenuhi alasan atau sebab melakukan tayammum

4) Telah berupaya mengusahakan adanay air

5) Menghilangkan najis yang melekat di tubuh

6) Tidak haid atau nifas bagi wanita

E. Rukun Tayamum

1) Berniat

2) Menyapu muka dengan debu atau tanah

3) Menyapu kedua tangan debu atau tanah hingga siku

4) Tertib

F. Sunat-sunat Tayammum

Beberapa hal yang dianjurkan ketioka kita melakukan tayamum adalah :

1) Membaca Bismillah

2) Menghadap kiblat

Page 13: Makalah WUdhu

3) Berdoa ketika selesai tayamum

4) Mendahulukan bagian kanan daripada kiri

5) Meniup debu yang ada di telapak tangan

6) Menggodok sela jari setelah menyapu tangan hingga siku

G. Tata Cara Bertayamum

1) Membaca Bismillah

2) Regangkan jari, tempelkan ke debu, kemudian tekankan hingga debu

melekat pada tangan

3) Angkat kedua tangan, lalu tiup kedua tangan untuk menepiskan debu yang

menempel, tapi tiup kea rah lain dari sumber debu.

4)

H. Yang Membatalkan Tayammum

1) Hal yang membatalkan wudhu

2) Adanya air, jika penyebabnya adalah tidak adanya air

3) Hilangnya penyebab boleh bertayamum

*sedangkan mengulang-ulang pukulan ke atas tanah hukumnya adalah

makruh

Page 14: Makalah WUdhu

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Banyak hal dalam beribadah yang harus kita perhatikan dengan sebaik-baiknya,

Karena ibadah adalah bentuk nyata dari iman kita kepada Allah swt. Terlebih wudhu

yang merupakan syarat sah shalat. Kita wajib melaksanakannya sesuai dengan apa

yang telah diajarkan Allah melalui nabi Muhammad saw. Semakin sempurna tingkat

ibadah yang dapat kita usahakan, tentu akan berbanding lurus dengan tingkat

keimanan kita. Jadi, kita hendaknya dalam beribadah tidak sekedar mencontoh tatacara

yang sudah berlaku di masyarakat, karena khusus untuk hal ibadah, Allah membuat

ketentuan, baik tercantum dalam Al-Qur’an maupun Hadits.

B. Saran

Allah telah menurunkan AlQuran dan RasulNay untuk diikuti oleh manusia

sekalian alam. Hendaknya, benar-benar dapat kiat gunakan dengan sebaik-baiknya,

tidak hanya secara simbolik saja, tapi benar-benar diterapkan dalam keseharian kita.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: Makalah WUdhu

Al Qur’an Al Karim

Al-Albani, Syaikh Muhammad Nashiruddin.2007.Shahih At-Targhib Wa At-tarhib.Jakarta.

Pustaka Sahifa

Amir Syarifuddin, Dr. 2003.Garis-Garis Besar Fiqh. Jakarta. Kencana

Hassan, A. Qadir. 2004. Kata Berjawab “Solusi untuk Berbagai Permasalahan Syari’ah. Jakarta.

Pustaka Progressif

Tafsir Sepersepuluh Dari Al Qur’an Al Karim . Mesir. Tafseer

www.google.com

www.wikipedia.org