Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem transportasi timbul karena adanya pergerakan manusia dan barang. Pergerakan ini meningkat sejalan dengan semakin berkembangnya suatu kota. Pergerakan terjadi karena adanya proses pemenuhan kebutuhan dimana pemenuhan kebutuhan merupakan kegiatan yang harus dilakukan setiap hari. Pergerakan dengan moda transportasi harus didukung pula dengan jaringan transportasi yang dilaluinya yaitu jalan raya, jalan rel, lapangan terbang maupun pelabuhan laut (Warpani, 1990 : 31). Definisi dari sistem menurut Tamin (2000 : 26) adalah gabungan dari beberapa komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Transportasi sendiri dapat diartikan sebagai suatu sistem yang memungkinkan orang/barang dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain secara efisien (Nasution, 1996 : 11). Dalam aktifitas transportasi ada beberapa hal yang harus ada yaitu : muatan yang diangkut untuk dipindahkan dari suatu tempat ke tempat yang lain, tersedia kendaraan sebagai alat angkutnya dan jalan yang dapat dilalui (Nasution, 1996 : 11).

Transcript of Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

Page 1: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem transportasi timbul karena adanya pergerakan manusia dan barang. Pergerakan ini

meningkat sejalan dengan semakin berkembangnya suatu kota. Pergerakan terjadi karena adanya

proses pemenuhan kebutuhan dimana pemenuhan kebutuhan merupakan kegiatan yang harus

dilakukan setiap hari. Pergerakan dengan moda transportasi harus didukung pula dengan jaringan

transportasi yang dilaluinya yaitu jalan raya, jalan rel, lapangan terbang maupun pelabuhan laut

(Warpani, 1990 : 31).

Definisi dari sistem menurut Tamin (2000 : 26) adalah gabungan dari beberapa

komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Transportasi sendiri dapat diartikan

sebagai suatu sistem yang memungkinkan orang/barang dapat berpindah dari suatu tempat ke

tempat yang lain secara efisien (Nasution, 1996 : 11). Dalam aktifitas transportasi ada beberapa

hal yang harus ada yaitu : muatan yang diangkut untuk dipindahkan dari suatu tempat ke tempat

yang lain, tersedia kendaraan sebagai alat angkutnya dan jalan yang dapat dilalui (Nasution,

1996 : 11).

Permasalahan transportasi yang sekarang selalu dihadapi kota-kota besar di Indonesia

adalah masalah kemacetan lalu lintas. Menurut Tamin (2000 : 493) masalah lalu

lintas/kemacetan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi pemakai jalan terutama dalam

hal pemborosan waktu, pemborosan bahan bakar, pemborosan tenaga dan rendahnya tingkat

kenyamanan berlalu-lintas serta meningkatnya polusi baik suara maupun polusi udara.

Berdasarkan High Traffic Analysis 1994, tingkat pelayanan jalan (level of service) yang

terbaik dan tertinggi adalah tingkat pelayanan A < 0,6 dimana pada tingkat ini kendaraan dapat

bergerak sesuai dengan kecepatan rencana jalan tanpa adanya gangguan dan hambatan.

Page 2: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

Selanjutnya tingkat pelayanan ini menurun sampai pada tingkat pelayanan F>1 di mana

lalu lintas macet. Dalam keadaan macet, kendaraan mengalami kesulitan untuk berpindah jalur.

Demikian juga halnya dengan kendaraan umum yang harus berpindah ke jalur kiri untuk

menaikkan dan menurunkan penumpang di halte. Hal ini menjadi salah satu penyebab

penumpang angkutan umum naik dan turun tidak di tempat seharusnya (halte) melainkan di

sembarang tempat, di pinggir jalan atau di persimpangan, yang dapat menyebabkan keadaan lalu

lintas semakin macet.

Jalan Babarsari adalah salah satu jalan arteri sekunder yang terdapat di Kota Yogyakarta

dan banyak dilalui kendaraan. Pada jam-jam tertentu jalan ini mengalami kemacetan dan pada

waktu bersamaan dapat dilihat bahwa adanya penurunan kecepatan kendaraan yang

menyebabkan berkurangnya tingkat pelayanan jalan (level of service).

1.2 Permasalahan

Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam

penulisan ini adalah ” bagaimana karakteristik lalu lintas yang ada di wilayah tersebut dan apa

penyebab menurunnya tingkat layanan jalan (level of service) yang terjadi di Jalan Babarsari?”

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan ini nantinya akan menjawab pertanyaan dari perumusan masalah di

atas, dimana tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Menganalisis karakteristik lalu lintas di jalan Babarsari (volume, kecepatan dan kepadatan)

2. Mengetahui penyebab menurunnya tingkat layanan jalan (level of service)

Page 3: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

1.4 Manfaat

Keluaran dari penulisan ini diharapkan menjadi masukan bagi arah pengelolaan sistem

transportasi terutama pada ruas Jalan Babarsari sehingga kerugian akibat berkurangnya tingkat

layanan jalan (level of service) dapat diminimalkan.

1.5 Batasan Permasalahan

Batasan permasalahan dalam penulisan makalah ini terbagi 2 (dua) yaitu batasan wilayah

(spasial) dan batasan materi (substansial). Batasan wilayah (spasial) dalam penelitian ini

mengambil koridor Jalan Babarsari Yogjakarta. Sedangkan batasan materi (substansial) yang

akan dibahas adalah mengenai :

1. Karakteristik lalu lintas berupa hubungan volume, kecepatan dan kepadatan

2. Kinerja Jalan Babarsari (level of service) melalui perhitungan kapasitas jalan.

Page 4: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

BAB IILANDASAN TEORI

2.1. Defenisi Parameter Lalu Lintas

Karakteristik lalu lintas sangat perlu dipelajari dalam menganalisis arus lalu lintas.

Menurut Tamin (2008), untuk dapat merepresentasikan karakteristik arus lalu lintas dengan baik,

dikenal 3 (tiga) parameter utama yang harus diketahui dimana ketiga parameter tersebut ternyata

saling berhubungan secara matematis satu dengan yang lainnya, yaitu :

1. Kecepatan (Speed) lalu lintas, dinyatakan dengan notasi S adalah jarak yang dapat ditempuh

oleh sebuah kendaraan dalam satu satuan waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam satuan

waktu km/jam.

2. Kepadatan (Density) lalu lintas, dinyatakan dengan notasi D adalah jumlah kendaraan yang

berada dalam satu satuan panjang jalan tertentu, biasanya dinyatakan dalam satuan

kendaraan/km.

3. Volume lalu lintas, dinyatakan dengan notasi V adalah jumlah kendaraan yang melewati

suatu titik tertentu dalam suatu ruas jalan dalam satu satuan waktu tertentu, biasa dinyatakan

dalam satuan kendaraan/jam.

Jika terdapat suatu pergerakan arus lalu lintas yang mempunyai kepadatan D dan

bergerak dengan kecepatan S maka total arus lalu lintas (volume) yang bergerak melewati suatu

titik tertentu dalam kondisi kepadatan D dan kecepatan S dalam satu satuan waktu tertentu

adalah sebesar V.

Analisis karakteristik untuk suatu ruas jalan dapat dilakukan dengan mempelajari

hubungan matematis antara kecepatan (S), kepadatan (D) dan volume (V) lalu lintas yang terjadi

Page 5: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

pada ruas jalan tersebut. Menurut Tamin (2008), hubungan matematis antara kecepatan,

kepadatan dan volume lalu lintas dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini :

V = D . S

dimana V = volume lalu lintas (kendaraan/jam)

D = kepadatan lalu lintas (kendaraan/km)

S = kecepatan (km/jam)

2.2. Jalan Dalam Sistem Transportasi Perkotaan

Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 1992 tentang Jalan, jalan merupakan suatu

sarana perhubungan darat dalam bentuk apapun yang meliputi segala bagian jalan termasuk

bangunan pelengkap dan perlengkapannya diperuntukkan bagi lalin. Bangunan pelengkap jalan

misalnya jembatan lintas bawah (underpass), lintas atas (over-pass) dan lain-lain. Perlengkapan

jalan antara lain rambu-rambu, marka jalan, halte dan lain-lain. Menurut Undang-Undang No. 14

Tahun 1992 tentang Jalan, klasifikasi jalan dikelompokkan menjadi :

1. Jalan arteri, yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh,

kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.

2. Jalan lokal, yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak

dekat, kecepatan rata-rata rendah dengan jumlah jalan masuk dibatasi.

2.3. Kapasitas Jalan

Kapasitas jalan adalah arus maksimum yang dapat dipertahankan per satuan jam yang

melewati suatu titik di jalan dalam kondisi yang ada atau dengan kata lain kapasitas jalan adalah

jumlah lalu lintas kendaraan maksimum yang dapat ditampung pada ruas jalan selama kondisi

tertentu (desain geometri, lingkungan dan komposisi lalu lintas) yang dinyatakan dalam satuan

Page 6: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

massa penumpang (smp/jam). Besar kecilnya suatu kapasitas jalan banyak dipengaruhi beberapa

faktor antara lain :

a. Kondisi geometri, meliputi faktor penyesuaian dimensi geometri jalan terhadap geometri

standar jalan kota, seperti : tipe jalan, bahu jalan, median dan alinyemen jalan.

b. Kondisi lalu lintas, meliputi karakteristik kendaraan yang lewat, yaitu : arah kendaraan,

gangguan samping, termasuk banyaknya kendaraan umum yang berhenti, pejalan kaki dan

akses keluar masuk di sepanjang jalan.

c. Kondisi lingkungan, yaitu ukuran kota yang dinyatakan dalam jumlah penduduk kotanya.

2.4. Tingkat Pelayanan Jalan

Tingkat pelayanan jalan adalah kemampuan jalan dalam menjalankan fungsinya.

Perhitungan tingkat pelayanan jalan ini dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan Level

of Service (LOS). LOS merupakan suatu bentuk ukuran kualitatif yang menggambarkan kondisi

operasi lalu lintas pada suatu ruas jalan. Dengan kata lain tingkat pelayanan jalan adalah ukuran

yang menyatakan kualitas pelayanan yang disediakan oleh suatu jalan dalam kondisi tertentu.

Tingkat pelayanan tergantung arus (flow dependent) berkaitan dengan kecepatan

operasi/fasilitas jalan, yang tergantung pada perbandingan antara arus terhadap kapasitas. Oleh

karena itu, tingkat pelayanan pada suatu jalan tergantung pada arus lalu lintas. Sedangkan tingkat

pelayanan tergantung fasilitas (facility dependent) sangat tergantung pada jenis fasilitas, bukan

arusnya. Jalan bebas hambatan mempunyai tingkat pelayanan yang tinggi. Sedangkan jalan yang

sempit mempunyai tingkat pelayanan yang rendah.

Volume lalu lintas maksimum dapat diketahui dengan menghitung jumlah kendaraan.

Untuk menghitung tingkat pelayanan jalan (Level of Service) harus diketahui kapasitas jalan (C).

Kapasitas jalan adalah arus maksimum yang melalui suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan

Page 7: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

per satuan jam pada kondisi tertentu. Untuk jalan dua lajur (dua arah), kapasitas ditentukan untuk

arus dua arah (kombinasi dua arah), tetapi untuk jalan dengan banyak lajur harus dipindahkan

terarah dan kapasitas ditentukan per lajur.

Tingkat pelayanan jalan dinilai dari hasil perhitungan/perbandingan volume lalin dengan

kapasitas jalan (V/C). Klasifikasi jalan berdasarkan tingkat pelayanan jalan diindikasikan pada 6

interval. Dimana tingkatan tersebut dilambangkan A, B, C, D, E dan F, dimana tingkat pelayanan

jalan paling baik dilambangkan dengan A dan berturut-turut sampai dengan kualitas yang paling

rendah hingga F.

Tingkat Pelayanan

Volume/Kapasitas Klasifikasi

A < 0,60Arus bebas volume rendah dan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang dikehendaki.

B 0,60 < V/C > 0,70Arus stabil kecepatan sedikit terbatas oleh lalin, pengemudi masih dapat kebebasan dalam memilih kecepatannya.

C 0,70 < V/C > 0,80 Arus stabil, kecepatan dikontrol lalinD 0,80 < V/C > 0,90 Arus sudah tidak stabil, kecepatan rendah

E 0,90 < V/C > 1,00Arus tidak stabil, kecepatan rendah dan berbedabeda, volume mendekati kepasitas

F

> 1,00Arus yang terhambat, kecepatan rendah, volume diatas kapasitas, sering terjadi kemacetan padawaktu lama sehingga kecepatan dapat turun menjadi nol

Sumber : Morlok, 1978 : 223

2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pelayanan Jalan

Menurut Hobbs (1995 : 107), kemacetan adalah salah satu faktor penyebab berkurangnya

tingkat pelayanan jalan. Kemacetan menyebabkan waktu yang terbuang pada perjalanan karena

berkurangnya kecepatan dalam batas normal yang dinyatakan dalam satuan menit. Kemacetan

tersebut biasanya ditimbulkan oleh perlambatan (berkurangnya kecepatan) karena terjadi

peningkatn volume lalu lintas. Kemacetan yang terjadi ini banyak disebabkan oleh jumlah

Page 8: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

kendaraan yang terlalu ramai, lebar jalan sempit yang tidak mampu menampung arus kendaraan,

parkir mobil-mobil di pinggir jalan yang menggunakan badan jalan memperbesar hambatan lalu

lintas.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kemacetan dalam berlalu lintas di

perkotaan, kemacetan terbagi menjadi dua (dua) jenis yaitu : (Hobbs, 1995 :107)

1. Kemacetan karena kepadatan lalin tinggi. Penundaan ini ditimbulkan oleh

keterlambatan/macetnya kendaraan pada simpang jalan yang terlalu ramai kendaraan, lebar

jalan yang kurang, parker mobil di jalan-jalan sempit, dan sebagainya.

2. Kemacetan karena pertemuan jalan. Tundaan yang disebabkan oleh adanya pertemuan

jalan/lokasi persimpangan. Semakin banyak pertemuan jalan akan semakin banyak pula

kendaraan yang mengakses jalan utama. Sehingga resikonya akan menimbulkan kemacetan.

Menurut Pignataro (1973 : 107) tundaan adalah waktu yang terbuang akibat adanya gangguan

lalin yang berada diluar kemampuan pengemudi untuk mengontrolnya.

Page 9: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian dimulai karena ada suatu permasalahan yang harus dipecahkan. Dari

permasalahan tersebut dicari suatu pedoman untuk dijadikan acuan untuk memecahkan

permasalahan tersebut. Studi pustaka merupakan tahapan penelitian mencari sumber pedoman

untuk dijadikan acuan dalam memecahkan masalah. Studi pustaka banyak sekali sumbernya

yaitu bisa dari pengamatan langsung dilapangan atau mencari informasi dari melalui media cetak

atau media elektronik.

3.2 Pendekatan Studi

Pendekatan studi dalam penelitian ini menurut tahapan pelaksanaannya dibedakan

menjadi empat tahap yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data dan

analisis.

3.3 Pengumpulan Data

1. Kebutuhan Data

Untuk memudahkan dalam pengumpulan data, perlu diidentifikasi apa saja yang

dibutuhkan dalam penelitian ini, agar nantinya diketahui data-data yang erat

kaitannya dengan analisis ini.

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam suatu proses penelitian, tahapan pengumpulan data merupakan tahapan

yang harus direncanakan untuk mendapatkan suatu hasil yang optimal sesuai

dengan maksud tujuan dan sasaran pada proses-proses selanjutnya.

Bentuk dari tahapan ini berupa :

Page 10: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

a. Studi literatur

Studi literatur yang mendukung dan sangat dibutuhkan dalam penyusunan

studi ini, seperti teori sistem transportasi perkotaan dan penanggulangan

masalah transportasi, kajian mengenai tundaan lalin dan pengaruh terhadap

BAB IVDATA DAN ANALISIS

4.1 Data

Data yang diperoleh dari hasil survey terbagi dalam dua kelompok (grup) sebagaimana

terlihat dalam tabel dibawah ini:

Grup 1 Grup 2

No S (x) D (y)1 20 522 40 40

3 60 314 80 145 100 5

1.2 Langkah Penyelesaian1. Langkah penyelesaian pertama adalah menampilkan grafik hubungan antara kecepatan (S)

pada sumbu x dan kepadatan (D) pada sumbu y.

No S (x) D (y)

1 10 552 30 453 50 354 70 205 90 10

Page 11: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

0 20 40 60 80 100 1200

10

20

30

40

50

60

f(x) = − 0.575 x + 61.75R² = 0.994360902255639f(x) = − 0.6 x + 64.4

R² = 0.990916597853014

Dari grafik di atas terlihat bahwa pada saat kepadatan kecil, kecepaan maksimum.

Sedangkan saat kepadatan maksimum kecepatannya mendekati 0.

Hubungan matematis antara kepadatan – kecepatan (D – S) adalah monoton kebawah

yang menyatakan bahwa apabila kepadatan lalu lintas menurun maka kecepatan lalu lintas akan

meningkat.

Arus lalu lintas akan menjadi 0 (nol) apabila kepadatan sangat tinggi sedemikian rupa

sehingga tidak memungkinkan kendaraan untuk bergerak lagi. Kondisi seperti ini dikenal dengan

kondisi macet total. Pada kondisi kepadatan 0 (nol), tidak terdapat kendaraan di ruas jalan

sehingga arus lalu lintas juga 0 (nol). Selain itu pada kondisi kepadatan 0 (nol), kendaraan akan

bebas memilih kecepatannya sesuai dengan kondisi ruas jalan yang ada yang dikenal dengan

kecepatan arus bebas.

2. Menentukan persamaan regresi menggunkan metode Least Square

Grup I

No S (x) D (y) xy x2 ye y - ye (y - ye)2 (y-ybar)2

1 20 52 1040 400 52.4 -0.4 0.16 556.962 40 40 1600 1600 40.4 -0.4 0.16 134.56

Page 12: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

3 60 31 1860 3600 28.4 2.6 6.76 6.764 80 14 1120 6400 16.4 -2.4 5.76 207.365 100 5 500 10000 4.4 0.6 0.36 547.56Σ 300 142 6120 22000 142 0 13.2 1453.2rata

2 60 28.4

Grup II

No S (x) D (y) xy x2 ye y - ye (y - ye)2 (y-ybar)2

1 10 55 550 100 56 -1 1 707.562 30 45 1350 900 44.5 0.5 0.25 275.563 50 35 1750 2500 33 2 4 43.564 70 20 1400 4900 21.5 -1.5 2.25 70.565 90 10 900 8100 10 0 0 338.56Σ 250 165 5950 16500 165 0 7.5 1435.8

rata2 50 33 Persamaan regresi group 1 Y = a + bx

dimana: Y = Variabel dependent ( kecepatan)

X = Variabel independent ( kepadatan)

a = Konstanta

b = Konstanta pengali

sehingga menghasilkan persamaan berikut: ∑ Y = Na + b∑X

∑XY = a∑x + b∑X2

142 = 5a + b x 300

6120 = 300a + b x 22000

Dengan menyelesaikan persamaan diatas didapat b = -0,6 dan a = 64,4. Jadi persamaan regresi

untuk group 1 adalah : Y = 64,4 – 0,6 X

Persamaan regresi group 2 Y = a + bx

dimana: Y = Variabel dependent ( kecepatan)

X = Variabel independent ( kepadatan)

Page 13: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

a = Konstanta

b = Konstanta pengali

sehingga menghasilkan persamaan berikut: ∑ Y = Na + b∑X

∑XY = a∑x + b∑X2

165 = 5a + b x 250

5950 = 250a + b x 16500

Dengan menyelesaikan persamaan diatas didapat b = -0,575 dan a = 61,75. Jadi persamaan

regresi untuk group 2 adalah : Y = 61,75 – 0,575 X

3. Rata-rata penurunan kecepatan untuk setiap peningkatan 10 VPK atau kendaraan/km dalam

kepadatan.

Persamaannya adalah Y = 64,4 – 0,6 X sehingga untuk peningkatan kepadatan x = 10

kendaraan/km, terjadi penurunan kecepatan sebesar -0,6 x 10 = 6 km/jam

4. Menghitung parameter total statistik

Cooeficient determinasi ( r2 ) =1- ∑( y− y e)2

∑( y− ybar )2 = 1-

13.21453.2

= 0.990917 ( group 1 )

Cooeficient korelasi ( r ) = √Cooeficient determinasi

= √0.990917

= 0.995448

Cooeficient determinasi ( r2 ) =1- ∑( y− y e)2

∑( y− ybar )2 =1-

7.51435.8

= 0,99478 ( group 2 )

Page 14: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

Cooeficient korelasi ( r ) = √Cooeficient determinasi

= √0,99478

= 0.997385

5. Mengkonversi data speed-density ke data speed-volume

Volume (V) = Kepadatan ( D ) x Kecepatan ( S )

Grup I

S (x) D (y) V = ( D x S)0 64.4 020 52 104040 40 160060 31 186080 14 1120100 5 500

107.3333

0 0

Grup II

S (x) D (y) V = ( D x S)0 61.75 010 55 55030 45 135050 35 175070 20 140090 10 900

107.3913

0 0

6. Tampilan data speed-volume

Pada saat Volume minimum atau berada pada titik 0 (nol) maka kecepatan akan berada di

titik 0 (nol), dan ketika volume maksimum maka kecepatan akan berada di optimum speed

( kecepatan optimum) dan apabila volume kembali berada di titik 0 (nol) maka kecepatan juga

akan mencapai titik maksimum. Seperti gambar grafik berikut ini :

Page 15: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

0 20 40 60 80 100 1200

200400600800

100012001400160018002000

0 20 40 60 80 100 1200

200400600800

100012001400160018002000

7. Persamaan untuk grafik kecepatan (S) dan volume (V)

Persamaan nya di dapat

Y = 64,4 – 0,6 X

V = 64,4 – 0,6 D

dimana : Y = V = Kecepatan

X = D = Kepadatan

Setelah itu kedua ruas dikalikan dengan V, Sehingga diperoleh:

F = f (V) = V2 = 64,4 V – 0,6 D V

V2 = f (V) = V2 = 64,4 V – 0,6 Q; dimana Q = Volume

8. Menentukna kecepatan optimum dan kepadatan jenuh dan kepadatan bebas

a. Kecepatan optimum dapat dibaca dari kurva yaitu pada saat volume berada pada titik

maksimum.

b. Kondisi jenuh kecepatan mendekati 0 (nol)

Page 16: Makalah Volume,Kec Dan Kepadatan

Y= 0 X = 64,40,6

= 107,3 VPK atau kendaraan/km

c. Volume atau kecepatan bebas terjdi ketika kepadatan mendekati 0 (nol)

X = 0 y = 64,4 kph jadi Kecepatan bebas = 64,4 kph atau km/jam

9. Waktu Headway dan jarak Headway

Time Headway = 1

Volume

Jarak headway = 1

Kepadatan

GRUP 1

S (x) D (y) VTime

headwayspace

headway20 52 1040 3.461538 19.2307740 40 1600 2.25 2560 31 1860 1.935484 32.2580680 14 1120 3.214286 71.42857

100 5 500 7.2 200

GRUP 2

S (x) D (y) VTime

headwayspace

headway10 55 550 6.545455 18.1818230 45 1350 2.666667 22.2222250 35 1750 2.057143 28.5714370 20 1400 2.571429 5090 10 900 4 100