Makalah Unsur Senyawa

download Makalah Unsur Senyawa

of 17

description

Makalah Unsur Senyawa Geomedik

Transcript of Makalah Unsur Senyawa

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDi alam semesta ini banyak sekali unsure kimia. Hingga saat ini, unsure kimia tersebut sudah mencapai jumlah 114 unsur dan mungkin akan bertambah. Unsur - unsur tersebut dikelompokan berdasarkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Dalam makalah ini akan dibahas tentang Senyawa Mangan, Tembaga, Timbal, Selenium, Perak, dan Zink1.2 Tujuan1. Mengetahui tentang pengertian dari Senyawa Mangan, Tembaga, Timbal, Selenium, Perak, dan Zink.2. Mengetahui tentang karakteristik (sifat fisik dan kimia) dari Senyawa Mangan, Tembaga, Timbal, Selenium, Perak, dan Zink.3. Mengetahui tentang peranan Senyawa Mangan, Tembaga, Timbal, Selenium, Perak, dan Zink dalam kehidupan.4. Mengetahui tentang kelemahan dari Senyawa Mangan, Tembaga, Timbal, Selenium, Perak, dan Zink1.3 Rumusan Masalah1. Bagaimana pengertian dari Senyawa Mangan, Tembaga, Timbal, Selenium, Perak, dan Zink ?2. Bagaimana karakteristik (sifat fisik dan kimia) dari Senyawa Mangan, Tembaga, Timbal, Selenium, Perak, dan Zink?3. Bagaimana peranan dari Senyawa Mangan, Tembaga, Timbal, Selenium, Perak, dan Zink dalam kehidupan ?4. Bagaimana kelemahan dari Senyawa Mangan, Tembaga, Timbal, Selenium, Perak, dan Zink?

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian2.1.1 Tembaga (Cu)Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum. Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu.Logam ini dan aloinya telah digunakan selama empat hari. Di era Roma, tembaga umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam ini (yprium, logam Siprus), nantinya disingkat jadi uprum). Ikatan dari logam ini biasanya dinamai dengan tembaga(II).Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, dimana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan kayu. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga akan bersifat racun, tapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal.2.1.2 Seng (Zn)Zink atau Seng adalah unsur kimia dengan lambang Zn, nomor atom 30 dan massa atom relatif 65,39 g/mol. Ditemukan oleh Andreas Marggraf di Jerman pada tahun 1764. Seng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).2.1.3 Perak (Ag)Perak adalah suatu unsur kimia dalem tabel periodik yang memilki lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Argentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi. Perak termasuk logam mulia seperti emas.

2.1.4 Mangan (Mn)Mangan adalah suatu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 25. Mangan disimbolkan sebagai Mn. Logam mangan berwarna putih keabu-abuan. Mangan termasuk logam berat dan sangat rapuh tetapi mudah teroksidasi. Logam dan ion mangan bersifat paramagnetik. Hal ini dapat dilihat dari obital d yang terisi penuh pada konfigurasi elektron. Mangan mempunyai isotop stabil yaitu 55Mn. Selain itu, mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari cepat tersedianya elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam.

2.1.5 Timbal (Pb)Timbal merupakan unsur logam berat yang terdapat secara alami dalam kerak bumi dan tersebar ke alam proses alami termasuk letusan gunung berapi dan proses geokimia. Pb merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,5 C dan titik didih 1.740 C pada tekanan atmosfer. Timbal mempunyai nomor atom terbesar dari semua unsur yang stabil, yaitu 82. Logam ini sangat resistan (tahan) terhadap korosi, oleh karena itu seringkali dicampur dengan cairan yang bersifat korosif (seperti asam sulfat).2.1.6 Selenium (Se)2.2 Karakteristik (sifat fisik dan kimia)2.3.1 Tembaga (Cu)Sifat Fisikaa. Tembaga merupakan logam yang berwarna kuning kemerahan seperti emas kuning dan keras bila tidak murni.b. Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat.c. Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak. Bentuk : padat Warna logam : merah jambu Massa Jenis : 8.96 g/cm3 Titik Lebur : 1357.77 K (1084.62 C, 1984.32 F) Titik Didih : 2835 K (2562 C, 4643 F) Kalor Peleburan : 13.26 kJ/mol Kalor Penguapan : 300.4 kJ/mol Kapasitas Kalor : (25 C) 24.440 J/(molK)

Sifat Kimiaa. Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.b. Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II) klorida.c. Pada umumnya lapisan Tembaga adalah lapisan dasar yang harus dilapisi lagi dengan Nikel atau Khrom. Pada prinsipnya ini merupakan proses pengendapan logam secara elektrokimia, digunakan listrik arus searah (DC). Jenis elektrolit yang digunakan adalah tipe alkali dan tipe asam Nama, Lambang, Nomor Atom: tembaga, Cu, 29 Deret Kimia : logam transisi Golongan, Periode, Blok : 11, 4, d Massa Atom : 63.546(3) g/mol Konfigurasi Elektron : [Ar] 3d10 4s1 Jumlah Elektron Tiap Kulit : 2, 8, 18, 1 Bilangan oksidasi : 2, 1 (oksida amfoter) Elektronegatifitas : 1.90 (skala Pauling) Energi Ionisasi : pertama 745.5 kJ/mol kedua 1957.9 kJ/mol ketiga 3555 kJ/mol Jari - jari Atom : 135 pm Jari jari Kovalen : 138 pm Struktur Kristal : kubus pusat muka2.3.2 Seng (Zn)Sifat FisikaNO.KLASIFIKASISIFAT ZINK

1PenampilanAbu-abu muda kebiruan

2FasePadat

3Massa Jenis7,14 g/cm3

4Titik Lebur692,68 K

5Titik Didih1.180 K

6Kalor Peleburan7,32 kJ/mol

7Kalor Penguapan123,6 kJ/mol

8Kapasitas Kalor25,390 J/(mol.K)

9Elektronegativitas1,65

10Energi Ionisasi(1) 906,4 kJ/mol(2) 1.733,3 kJ/mol(3) 3.833 kJ/mol

11Jari-jari atom135 pm

12Jari-jari kovalen131 pm

13Jari-jari Van Der Waals139

SifatKimiaZn tidak dapat ditarik oleh magnet (diamagnetik) sebab semua elektronnya telah berpasangan dengan struktur kristal heksagonal.a. Reaksi dengan udaraSeng terkorosi pada udara yang lembab. Logam seng dibakar untuk membentuk seng (II) oksida yang berwarna putih dan apabila dipanaskan lagi, maka warna akan berubah menjadi kuning.2Zn(s) + O2(g) 2ZnO(s)b. Reaksi dengan halogenSeng bereaksi dengan bromine dan iodine untuk membentuk seng (II) dihalida.Zn(s) + Br2(g) ZnBr2(s) Zn(s) + I2(g) ZnI2(s)c. Reaksi dengan asamSeng larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk gas hidrogen.Zn(s) + H2SO4(aq) Zn2+(aq) +SO4- (aq) + H2(g)Reaksi seng dengan asam pengoksidasi seperti asam nitrit dan HNO3 sangat kompleks dan bergantung pada kondisi yang tepat.d. Reaksi dengan basaSeng larut dalam larutan alkali seperti potassium hidroksida dan KOH untuk membentuk zinkat.2.2.3 Perak (Ag)Perak murni memiliki warna putih yang terang. Unsur ini sedikit lebih keras dibanding emas dan sangat lunak dan mudah dibentuk, terkalahkan hanya oleh emas dan mungkin palladium. Perak murni memiliki konduktivitas kalor dan listrik yang sangat tinggi diantara semua logam dan memiliki resistansi kontak yang sangat kecil.Sifat Fisika Fasa : padatan Densitas : 10,49 g/cm Titik lebur : 1234,93 K(961,78 C, 1763,2 F) Titik didih : 2435 K(2162 C, 3924 F)Sifat Kimia Bilangan oksidasi : 1 (oksida amfoter) Nomor atom : 47 Nomor massa : 107,87 Elektronegatifitas : 1,93 (skala pauling) Energi ionisasi 1 : 731,0 kj/mol Energi ionisasi 2 : 2070 kJ/mol Energi ionisasi 3 : 3361 kJ/mol Jari-jari atom : 160 ppm Jari-jari ikatan kovalen : 153 ppm Jari-jari van der waals : 172 ppm Struktur kristal : kubus berpusat muka

2.3.7 Mangan (Mn)a. Sifat Fisik Mangan Mangan merupakan unsur yang dalam keadaan normal memiliki bentuk padat. Massa jenis mangan pada suhu kamar yaitu sekitar 7,21 g/cm3, sedangkan massa jenis cair pada titik lebur sekitar 5,95 g/cm3. Titik lebur mangan sekitar 1519oC, sedangkan titik didih mangan ada pada suhu 2061oC. Kapasitas kalor pada suhu ruang adalah sekitar 26,32 J/mol.K.b. Sifat Kimia Mangan 1. Reaksi dengan air Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahan dan gas hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi:Mn(s) + 2H2O Mn(OH)2 +H2

2. Reaksi dengan udaraLogam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi:3Mn(s) + 2O2 Mn3O4(s)3Mn(s) + N2 Mn3N2(s) 3. Reaksi dengan halogen Mangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi:Mn(s) +Cl2 MnCl2Mn(s) + Br2 MnBr2Mn(s) + I2 MnI2Mn(s) + F2 MnF2 Selain bereaksi dengan flourin membentuk mangan (II) flourida, juga menghasilkan mangan (III) flourida sesuai reaksi:2Mn(s) + 3F2 2MnF3(s)

4. Reaksi dengan asam Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas hidrogen sesuai reaksi:

Mn(s) + H2SO4 Mn2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)

2.3.8 Timbal (Pb)Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-logam. Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit (PbSO4) dan Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas. Memiliki sifat khusus seperti dibawah ini, yakni:1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)5. Massa atom relative 207,26. Memiliki Valensi 2 dan 4.7. Tahan Radiasi Selain sifat khusus di atas, timbal memiliki sifat kimia dan fisika seperti berikut:Sifat FisikaFasa pada suhu kamar : padatanDensitas : 11,34 g/cm3Titik leleh : 327,5 0CTitik didih : 17490CPanas Fusi : 4,77 kJ/molPanas Penguapan : 179,5 kJ/molKalor jenis : 26,650 J/molKSifat KimiaBilangan oksidasi : 4,2,-4Elektronegativitas : 2,33 (skala pauli)Energi ionisasi 1 : 715,6 kJ/molEnergi ionisasi 2 : 1450,5 kJ/molEnergi ionisasi 3 : 3081,5 kJ/molJari-jari atom : 175 pmRadius ikatan kovalen : 146 pmJari-jari Van Der Waals : 202 pmStruktur Krista l : kubik berpusat mukaSifat kemagnetan : diamagnetikResistifitas termal : 208 nohm.mKonduktifitas termal : 35,3 W/mKTimbal larut dalam beberapa asamBereaksi secara cepat dengan halogenBereaksi lambat dengan alkali dingin tetapi bereaksi cepat dengan alkali panas menghasilkan plumbit. Timbal sering kali memiliki sifat tampak seperti gas mulia yaitu tidak reaktif, ditunjukkan oleh harga potensial standarnya sebesar 0,13 V. kereaktifan yang rendah ini dikaitkan dengan overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan juga dalam beberapa hal tidak terlarutkan oleh H2SO4pekat dan HCl pekat.

Sifat Timbal yang lainBerbagai macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara PbO dengan PbS kemudian dipanaskan. 2PbO + PbS3 Pb + SO2Bila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan membentuk PbO yang umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari timbal dengan biloks 2. PbO larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga larut dalam larutan basa membentuk garamplumbit.PbO2adalah contoh dari timbal dengan biloks 4 dan merupakan agen pengoksidasi yang kuat. Karena PbO larut dalam asam dan basa maka PbO bersifat amfoter. Senyawa timbal dengan dua macam biloks juga ada yaitu Pb3O4yang dikenal dengan nama minium.2.3.6 SeleniumSifat Kimia dan Fisika SeleniumSelenium adalah unsur kimia non logam dan merupakan anggota kelompok XVI tabel periodik. Aktivitas kimia dan sifat fisika selenium menyerupai sulfur dan tellurium.Unsir ini terdapat dalam sejumlah bentuk alotropik dengan yang paling populer adalah bubuk merah amorf, bentuk kristal merah, dan bentuk kristal abu-abu metalik yang disebut selenium.Bentuk terakhir ini menghantarkan listrik lebih baik dalam cahaya daripada dalam gelap dan digunakan dalam photocells.Selenium terbakar di udara dan tidak bereaksi dengan air, tetapi larut dalam asam nitrat pekat dan basa kuat.Selenium termasuk salah satu unsur langka di bumi, dan lebih langka dari perak. Unsur ini hadir di atmosfer sebagai derivatif metil.Negara penghasil utama selenium adalah Kanada, Amerika Serikat, Bolivia, dan Rusia.Selenium terbentuk secara alami di lingkungan maupun akibat aktivitas manusia.Tanah pertanian yang sering diberi pupuk memiliki kandungan selenium sekitar 400 mg/ton karena unsur ini terdapat dalam pupuk fosfat.Ketika selenium yang berada dalam tanah tidak bereaksi dengan oksigen, maka unsur ini relatif stabil (immobile). Selenium yang immobile dan tidak larut dalam air tidak terlalu berisiko bagi organisme.Kadar oksigen dalam tanah dan keasaman tanah akan meningkatkan bentuk mobile selenium.Kadar oksigen yang lebih tinggi dan peningkatan keasaman tanah biasanya disebabkan oleh kegiatan manusia, seperti proses industri dan pertanian.Pertanian tidak hanya meningkatkan kadar selenium dalam tanah, tetapi juga meningkatkan konsentrasi selenium dalam air permukaan

2.4 Keberadaan2.4.1 Tembaga (Cu)Menurut data tahun 2005, Chili merupakan penghasil tembaga terbesar di dunia, disusul oleh AS dan Indonesia. Tembaga dapat ditambang dengan metode tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Kandungan tembaga dinyatakan dalam % (persen). Jadi jika satu tambang berkadar 2,3%, berarti dari 100 kg bijih akan dihasilkan 2,3 kg tembaga.Selain sebagai penghasil no.1, tambang tembaga terbesar juga dipunyai Chili. Tambang itu terdapat di Chuquicamata, terletak sekitar 1.240 km sebelah utara ibukota Santiago. Sedang tambang tembaga terbesar di Indonesia adalah yang diusahakan PT Freeport Indonesia di area Grasberg, Papua. Freeport juga mengoperasikan beberapa tambang bawah tanah besar, meski dengan kemampuan produksi yang masih berada di bawah Grasberg.Tembaga di alam tidak begitu melimpah dan ditemukan dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk senyawaan. Bijih tembaga yang terpenting yaitu pirit atau chalcopyrite (CuFeS2), copper glance atau chalcolite (Cu2S), cuprite (Cu2O), malaconite (CuO) dan malachite (Cu2(OH)2CO3) sedangkan dalam unsur bebas ditemukan di Northern Michigan Amerika Serikat.Tembaga kadang-kadang ditemukan secara alami, seperti yang ditemukan dalam mineral-mineral seperti cuprite, malachite, azurite, chalcopyrite, dan bornite. Deposit bijih tembaga yang banyak ditemukan di AS, Chile, Zambia, Zaire, Peru, dan Kanada. Bijih-bijih tembaga yang penting adalah sulfida, oxida-oxidanya, dan karbonat. Dari mereka, tembaga diambil dengan cara smelting, leaching, dan elektrolisis.

2.4.2 Seng (Zn)Seng tidak diperoleh dengan bebas di alam, melainkan dalam bentuk terikat. Mineral yang mengandung seng di alam bebas antara lain kalamin, franklinit, smithsonit (ZnCO3), wilenit, zinkit (ZnO) serta dapat dijumpai dalam sfalerit atau zink blende (ZnS) yang berasosiasi dengan timbal sulfida. Dalam pengolahan seng, pertama-tama bijih dibakar menghasilkan oksida, kemudian direduksi dengan karbon (kokas) pada suhu tinggi dan uap zink yang diperoleh diembunkan. Atau oksida dilarutkan dalam asam sulfat, kemudian zink diperoleh lewatelektrolisis.2.4.3 Perak (Ag)Perak muncul secara alami dan dalam bijih-bijih argentite (Ag2S) dan horn silver (AgCl). Bijih-bijih timah, timbal-timah, tembaga, emas dan perunggu-nikel merupakan sumber-sumber penting untuk menambang perak. Di dunia belahan barat Meksiko, Kanada, Peru dan Amerika Serikat merupakan negara-negara penghasil perak (Mohsin, 2006).2.4.4 Mangan (Mn)Mangan membuat sampai sekitar 1000 ppm (0,1%) dari kerak bumi, sehingga ke-12 unsur paling berlimpah di sana. Tanah mengandung mangan 7-9.000 ppm dengan rata-rata 440 ppm. air laut yang hanya 10 ppm mangan dan suasana mengandung 0,01 g / m 3. Mangan terjadi terutama sebagai pyrolusite (MnO2), braunite, (Mn 2 + Mn 3 + 6) (SiO 12), psilomelane(Ba.H2O)2Mn5O10, dan ke tingkat yang lebih rendah sebagai rhodochrosite (MnCO3).Pyrolusite bijih mangan (MnO2) merupakan bentuk mangan yang paling penting yang tersedia di alam. Lebih dari 80% dari sumber daya Bijih mangan penting biasanya menunjukkan yang erat kaitannya dengan bijih besi. Tanah yang berbasis mangan dunia dikenal ditemukan di Afrika Selatan dan Ukraina, endapan mangan penting lainnya berada di Australia, India, Cina, Gabon dan Brasil. Pada tahun 1978 diperkirakan 500 miliar ton nodul mangan ada di di dasar laut. Usaha-usaha untuk menemukan metode ekonomis nodul mangan panen ditinggalkan pada 1970-an. Di Indonesia, mangan telah ditemukan sejak 1854, yaitu terdapat di Karangnunggal, Tasikmalaya (Jabar) tetapi baru dieksploitasi pada tahun 1930. daerah-daerah lain yang mempunyai potensi mangan adalah Kulonprogo (DIY), pegunungan karang bolong (Kedu Selatan), Pegunungan Menoreh (Magelang), Gunung Kidul, Sumatera Utara Pantai Timur, aceh, Kliripan, Lampung(DIY), Maluku, NTB dan Sulawesi Utara.2.4.5 Timbal (Pb)Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain misalnya seng, perak, dan tembaga. Sumber mineral timbal yang utama adalah Galena (PbS) yang mengandung 86,6% Pb dengan proses pemanggangan, Cerussite (PbCO3), dan Anglesite (PbSO4). Kandungan timbal dikerak bumi adalah 14 ppm, sedangkan dilautan adalah: Permukaan samudra atlantik: 0,00003 ppm Bagian dalam samudra atlantik: 0,000004 ppm Permukaan samudra pasifik: 0,00001 ppm Bagian dalam samudra pasifik: 0,000001 ppm2.4.6 Selenium (Se)Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan klausthalit. Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong asap yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfida. Sekarang selenium di seluruh dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses elektrolisis tembaga.Selenium terjadi secara alami dalam beberapa bentuk anorganik, termasuk selenide, selenate, dan Selenite. Dalam tanah, selenium paling sering terjadi dalam bentuk larut seperti selenate (analog dengan sulfat), yang tercuci ke sungai sangat mudah oleh limpasan.Selenium memiliki peran biologis, dan ini ditemukan dalam senyawa organik seperti dimetil selenide, selenomethionine, selenocysteine, dan methylselenocysteine. Dalam senyawa selenium memainkan peran analog dengan belerang.Selenium ini paling sering dihasilkan dari bijih sulfida selenide di banyak, seperti tembaga, perak, atau timah. Hal ini diperoleh sebagai hasil sampingan dari pengolahan bijih ini, dari lumpur anoda kilang tembaga dan lumpur dari ruang utama tanaman asam sulfat. Lumpur tersebut dapat diproses oleh sejumlah sarana untuk memperoleh selenium gratis.Alam sumber selenium termasuk tanah kaya selenium tertentu, dan selenium yang telah bioconcentrated oleh tanaman tertentu. sumber antropogenik selenium termasuk pembakaran batubara dan pertambangan dan peleburan bijih sulfida.Selenium juga dapat ditemukan di beberapa daging dan makanan laut. Hewan yang memakan biji-bijian atau tanaman yang tumbuh di tanah kaya selenium memiliki tingkat yang lebih tinggi selenium dalam otot mereka. Di AS, daging dan roti merupakan sumber selenium yang umum diet. Beberapa kacang-kacangan juga sumber selenium.

2.8 Kelamahan2.8.1 Tembaga (Cu)Tembaga bersifat racun. Ini dapat terjadi ketika tembaga menumpuk dalam tubuh akibat penggunaan alat masak tembaga. Unsur Cu yang berlebih dapat merusak hati dan memacu sirosis. Bahaya Tembaga Logam ini, apabila dalam keadaan serbuk menimbulkan bahaya api. Pada kepekatan lebih daripada 1 mg/L, tembaga masih diperbolehkan mencemari pakaian dan benda-benda yang dicuci dalam air.2.8.2 Seng (Zn)Pertumbuhan lambat , jarak antar buku pendek , daun kerdil , mengkerut , atau menggulung di satu sisi lalu disusul dengan kerontokan. Bakal buah menguning , terbuka , dan akhirnya gugur. Buah pun akan lebih lemas dan sehingga buah yang seharusnya lurus membengkok.2.8.3 Perak (Ag)Walau unsur perak itu sendiri tidak beracun, banyak senyawa garamnya sangat berbahaya. Exposisi pada perak (baik logam maupun senyawa-senyawanya yang dapat larut) di udara jangan sampai melebihi 0.01 g/m3 (berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama 40 jam per minggu). Senyawa-senyawa perak dapat diserap dalam sistim sirkulasi tubuh dan hasil reduksi perak dapat terdepositkan pada banyak jaringan tubuh. Sebuah kondisi (argyria) dapat menimbulkan pigmen abu-abu pada kulit tubuh dan selaput-selaput mucous. Perak memiliki sifat yang dapat membunuh bakteri tanpa membahayakan binatang-binatang besar.2.8.5 Mangan (Mn)Efek mangan terjadi terutama di saluran pernapasan dan di otak. Gejala keracunan mangan adalah halusinasi, pelupa dan kerusakan saraf. Mangan juga dapat menyebabkan Parkinson, emboli paru-paru dan bronkitis. Ketika orang-orang yang terkena mangan untuk jangka waktu lama mereka menjadi impoten. Suatu sindrom yang disebabkan oleh mangan memiliki gejala seperti skizofrenia, kebodohan, lemah otot, sakit kepala dan insomnia. Karena Mangan merupakan elemen penting bagi kesehatan manusia kekurangan mangan juga dapat menyebabkan efek kesehatan. Ini adalah efek berikut, kegemukan, glukosa intoleransi, darah pembekuan, masalah kulit, menurunkan kadar kolesterol, ganguan skeleton, kelahiran cacat, perubahan warna rambut, gejala neurological2.8.6 Timbal (Pb)Keracunan akibat kontaminasi logam Pb dapat menimbulkan berbagai macam hal : Meningkatkan kadar ALAD dalam darah dan urine Meningkatkan kadarprotopporhindlam sel darah merah Memperpendek umum sel darah merah Menurunkan jumlah sel darah merah dan kadar sel-sel darah merah yang masih muda Meningkatkan kandungan logam Fe dalam plasma darahKontribusi Pb di udara terhadap absorpsi oleh tubuh lebih sulit diperkirakan. Distribusi ukuran partikel dan kelarutan Pb dalam partikel juga harus dipertimbangkan biasanya kadar Pb di udara sekitar 2 g/m3 dan dengan asumsi 30% mengendap di saluran pernapasan dan absorpsi sekitar 14 g/per hari. Mungkin perhitungan ini bisa dianggap terlalu besar dan partikel Pb yang dikeluarkan dari kendaraan bermotor ternyata bergabung dengan filamen karbon dan lebih kecil dari yang diperkirakan walaupun agregat ini sangat kecil (0,1 m) jumlah yang tertahan di alveoli mungkin kurang dari 10%. Uji kelarutan menunjukkan bahwa Pb berada dalam bentuk yang sukar larut. Hampir semua organ tubuh mengandung Pb dan kira-kira 90% dijumpai di tulang, kandungan dalam darah kurang dari 1% kandungan dalam darah dipengaruhi oleh asupan yang baru (dalam 24 jam terakhir).Secara umum efek timbal terhadap kesehatan dapat dikelompokkan sebagai berikut: Sistem syaraf dan kecerdasanEfek timbal terhadap sistem syaraf telah diketahui, terutama dalam studi kesehatan kerja dimana pekerja yang terpajan kadar timbal yang tinggi dilaporkan menderita gejala kehilangan nafsu makan, depresi, kelelahan, sakit kepala, mudah lupa, dan pusing. Pada tingkat pajanan yang lebih rendah, terjadi penurunan kecepatan bereaksi, memburuknya koordinasi tangan-mata, dan menurunnya kecepatan konduksi syaraf. Efek timbal terhadap keerdasan anak telah banyak diteliti, dan studi menunjukkan timbal memiliki efek menurunkan IQ bahkan pada tingkat pajanan rendah. Peningkatan kadar timbal dalam darah sebesar 10 g/dl hingga 20 g/dl dapat menurunkan IQ sebesar 2.6 poin. Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa kenaikan kadar timbal dalam darah di atas 20 g/dl dapat mengakibatkan penurunan IQ sebesar 2-5 poin. Efek sistemikStudi menunjukkan hubungan antara meningkatnya tekanan darah dengan BLL paling banyak ditemukan pada kasus pajanan terhadap laki-laki dewasa. Schwartz (1995) dalam laporan WHO menunjukkan bahwa penurunan BLL sebesar 10 g/dl to 5 g/dl menyebabkan penurunan tekanan darah sebsar 1.25 mmHg. Pada wanita dewasa, hubungan antara BLL dengan tekanan darah tidak terlalu kuat dan jarang ditemukan.Efek sistemik lainnya adalah gejala gastrointestinal. Keracunan timbal dapat berakibat sakit perut, konstipasi, kram, mual, muntah, anoreksia, dan kehilangan berat badan. Efek timbal terhadap reproduksiEfek timbal terhadap reproduksi dapat terjadi pada pria dan wanita dan telah diketahui sejak abad 19, dimana pada masa itu timbal bahkan digunakan untuk menggugurkan kandungan. Pajanan timbal pada wanita di masa kehamilan telah dilaporkan dapat memperbesar resiko keguguran, kematian bayi dalam kandungan, dan kelahiran prematur. Pada laki-laki, efek timbal antara lain menurunkan jumlah sperma dan meningkatnya jumlah sperma abnormal.2.3.6 Selenium (Se)Paparan selenium bisa terjadi baik melalui makanan, air, atau ketika terjadi kontak dengan tanah atau udara yang mengandung konsentrasi tinggi selenium.Paparan selenium terutama terjadi melalui makanan karena selenium secara alami terdapat dalam biji-bijian, sereal, dan daging.Manusia perlu mengasup sejumlah tertentu selenium untuk mempertahankan kesehatan yang biasanya bisa dipenuhi dari makanan.Asupan selenium melalui makanan mungkin lebih tinggi dari biasanya karena pupuk kaya selenium yang banyak digunakan pada lahan pertanian.Orang yang tinggal di dekat daerah pembuangan limbah akan mengalami paparan yang lebih tinggi melalui tanah dan udara.Selenium dari limbah dan dari lahan pertanian akan berakhir di tanah atau air permukaan.Fenomena ini menyebabkan selenium terakumulasi alam air minum lokal yang meningkatkan konsentrasi asupan.Orang-orang yang bekerja di industri logam, industri pengolahan selenium, dan industri cat juga cenderung mengalami paparan tinggi terutama melalui pernapasan.Paparan selenium melalui udara dapat menyebabkan pusing, kelelahan dan iritasi pada selaput lendir.Saat mengalami paparan sangat tinggi, akan terjadi pengumpulan cairan di paru-paru dan bisa memicu bronkitis.Efek kesehatan dari paparan konsentrasi tinggi selenium bervariasi dari rambut rapuh, kuku rusak, ruam, panas, bengkak pada kulit, dan nyeri parah.Ketika selenium terkena mata, penderita akan mengalami sensasi terbakar, iritasi, dan gangguan penglihatan.Eksposur ekstrim uap selenium dapat memicu akumulasi cairan di paru-paru, napas berbau bawang putih, bronkitis, pneumonitis, asma bronkial, mual, menggigil, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, sesak napas, konjungtivitis, muntah, sakit perut, diare, dan pembesaran hati.

BAB IIIPENUTUPKesimpulanDaftar Pustaka

13