Makalah Tugas Nomor Identitas Kepabeanan

9
1 Manajemen Eksport-Import Makalah Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) Nama : YUGA SISWANTO NPM : 8215119063 UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA FAKULTAS EKONOMI ALIH PROGRAM S 1 MANAJEMEN 2012

Transcript of Makalah Tugas Nomor Identitas Kepabeanan

Page 1: Makalah Tugas Nomor Identitas Kepabeanan

1

Manajemen Eksport-Import

Makalah

Nomor Identitas Kepabeanan (NIK)

Nama : YUGA SISWANTO

NPM : 8215119063

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA FAKULTAS EKONOMI

ALIH PROGRAM S 1 MANAJEMEN

2012

Page 2: Makalah Tugas Nomor Identitas Kepabeanan

2

PENGERTIAN

Berdasarkan Pasal 6A Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, telah ditetapkan bahwa

orang yang akan melakukan pemenuhan kewajiban pabean wajib melakukan registrasi

ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk mendapat nomor identitas dalam

rangka akses kepabeanan

Registrasi Importir merupakan kegiatan pendaftaran yang dilakukan oleh importir ke

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk mendapatkan Nomor Identitas Kepabeanan

(NIK) yang berlaku di seluruh Kantor Pabean. NIK adalah nomor identitas bersifat

pribadi yang diperlukan importir agar dapat mengakses sistem kepabeanan DJBC, baik

yang menggunakan teknologi informasi maupun secara manual, dalam rangka

pemenuhan kewajiban kepabeanan.

Setiap orang atau badan usaha (perusahaan) yang akan memasukkan barangnya ke

daerah pabean Indonesia (impor) wajib terlebih dahulu melakukan registrasi importir

kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk mendapatkan N.I.K.

NIK diperoleh setelah melakukan registrasi importir kepada Direktorat Jendaral Bea dan

Cukai melalui Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai melalui website bea dan cukai

: www.beacukai.go.id. Setelah menerima data secara lengkap dan benar dalam jangka

waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari , Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai atas

nama Direktur Jendral Bea dan Cukai akan menerbitkan Surat Pemberitahun Pabean

(SPR) yang berisi N.I.K

Registasi importir kepada Direktorat Jendaral Bea dan Cukai dilakukan setelah

mendapatkan Angka Pengenal Importir (A.P.I) dari Kementerian Perdagangan.

Registrasi importir yang dilakukan oleh Direktorat Bea dan Cukai telah dilakukan sejak

tahun 2003 dengan tujuan untuk mendapatkan profil importir dalam rangka risk

management (manajemen resiko) dalam pelaksanaan dan pengawasan kepabeanan

sehingga importir fiktif (hit and run) dapat dicegah atau diketahui (WBC 408 hal.5)

Page 3: Makalah Tugas Nomor Identitas Kepabeanan

3

TUJUAN

Untuk dapat memastikan bahwa pengguna jasa kepabeanan yang melakukan impor jelas

alamatnya, jelas pengurus dan penanggungjawab perusahaannya, jelas kegiatan

usahanya serta kepastian menyelenggarakan pembukuan yang dapat diaudit, sehingga

apabila terdapat hak-hak Negara yang kurang dibayar oleh importir dapat dilakukan

penagihan sesuai ketentuan yang berlaku.

DASAR HUKUM

Pelaksanaan registrasi terhadap Importir yang akan melakukan kegiatan kepabeanan di

bidang impor ini, berdasarkan pada ketentuan:

1. Pasal 6A Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah

dengan Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4661)

2. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 124/PMK.04/2007

tentang Tatalaksana Registrasi Importir.

PROSES REGISTRASI

Registrasi importir dilakukan oleh importir dengan cara mengajukan Isian Registrasi

Importir secara elektronik kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai melalui situs resmi

DJBC (http://www.beacukai.go.id). Isian Registrasi Importir menjadi dasar penilaian

atas kondisi-kondisi yang dimiliki importir, yang secara umum berkaitan dengan

eksistensi / keberadaan importir, identitas pengurus / penanggung jawab, jenis usaha

serta kepastian penyelenggaraan pembukuan.

ALUR PROSES REGISTRASI IMPORTIR

1. Setelah importir memperoleh API atau APIT, importir mengajukan permohonan

dengan cara mengisi formulir isian registrasi dan menyampaikannya melalui website

DJBC (http://www.beacukai.go.id).Untuk formulir isian dan tata cara registrasi

dapat di download dari website tersebut. *Lihat keterangan dibawah.

Page 4: Makalah Tugas Nomor Identitas Kepabeanan

4

2. Penelitian administratif oleh komputer DJBC, yaitu untuk menguji kelengkapan dan

kebenaran pengisian formulir isian.

3. Pemeriksaan lapangan oleh petugas dari Kantor Wilayah DJBC, yaitu untuk menguji

kebenaran pengisian formulir isian dengan dokumen-dokumen perusahaan yang

menjadi dasar pengisian formulir isian.

4. Penelitian administratif oleh petugas analisis di Kantor Pusat DJBC, yaitu untuk

menguji eksistensi, identitas pengurus dan penanggungjawab, jenis usaha dan

kepastian penyelenggaraan dengan cara membandingkan data formulir isian yang

diajukan oleh importir dengan hasil pemeriksaan lapangan.

5. Importir yang telah memenuhi syarat registrasi diberikan Nomor Identitas

Kepabeanan (NIK).

6. Terhadap importir yang telah mendapatkan NIK sewaktu-waktu dapat dilakukan

penelitian dan penilaian kembali.

Keterangan :

Page 5: Makalah Tugas Nomor Identitas Kepabeanan

5

1. Importir mengisi dan mengirimkan isian registrasi importir melalui situs DJBC

(http://www.beacukai.go.id).

2. Importir mendapatkan bukti pengiriman isian dari situs berupa Tanda Terima

Permohonan Registrasi (TTPR). Kombinasi nomor TTPR dan NPWP importir dapat

dijadikan akses untuk melakukan cek status registrasi, apabila importer menginginkan

memantau / mengetahui status terkini proses registrasi atas isian yang telah dikirimkan.

3. Subdit Registrasi Kepabeanan secara periodik akan mengunduh (downloading) data

isian dari situs dan mengunggah (uploading) data isian tersebut ke Sistem Registrasi

Importir.

4. Sistem Registrasi Importir melakukan penilaian terkait perlu tidaknya dilakukan

pemeriksaan lapangan atas isian registrasi.

5. Dalam hal harus dilakukan pemeriksaan lapangan, Subdit Registrasi Kepabeanan

akan mengirimkan permintaan pemeriksaan lapangan secara elektronik kepada Kantor

Wilayah / Kantor Pelayanan Utama DJBC yang membawahi lokasi importir.

Petugas Pemeriksa Lapangan yang diberi tugas oleh Kepala Kantor Wilayah / Kantor

Pelayanan Utama DJBC untuk melaksanakan pemeriksaan lapangan akan melakukan

kunjungan ke lokasi importir dan mengumpulkan dokumen / data untuk pembuktian

kebenaran Isian Registrasi Importir.

Hasil pemeriksaan lapangan akan disampaikan oleh Kantor Wilayah / Kantor Pelayanan

Utama DJBC kepada Subdit Registrasi Kepabeanan secara elektronik.

DOKUMEN / DATA UNTUK ISIAN REGISTRASI IMPORTIR

Agar dapat melakukan pengisian pada Isian Registrasi Importir, setidaknya diperlukan

dokumen / data kelengkapan sebagai berikut :

o Surat Ijin Usaha (SIUP/IUT) atau Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

o Angka Pengenal Importir (API)

o Surat Keterangan Domisili perusahaan

o Kartu NPWP dan SP-PKP perusahaan

Page 6: Makalah Tugas Nomor Identitas Kepabeanan

6

Direktur Jenderal Bea dan Cukai dapat menerima atau menolak pengajuan registrasi

importir dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya Isian

Registrasi Importir secara lengkap dan benar. Informasi diterima atau ditolaknya

pengajuan registrasi importir, termasuk juga perkembangan status proses registrasi

importir, dapat diakses secara elektronik melalui situs resmi DJBC

(http://www.beacukai.go.id).

Importir yang telah teregistrasi (memiliki NIK) wajib memberitahukan kepada Direktur

Jenderal Bea dan Cukai, apabila melakukan perubahan data yang berkaitan dengan

eksistensi / keberadaan dan identitas pengurus / penanggung jawab sebagaimana telah

diberitahukan pada Isian Registrasi Importir. Pemberitahuan perubahan data tersebut

dilakukan secara manual (melalui surat biasa / tidak secara elektronik) dan dilengkapi

dengan bukti dokumen / data pendukung terkait.

DOKUMEN / DATA KELENGKAPAN

No Jenis Perubahan Dokumen / Data Kelengkapan

1. Perubahan NPWP perusahaan

- Kartu NPWP dan SPPKP baru perusahaan

- API yang telah mencantumkan NPWP

baru

perusahaan

- SIUP atau TDP yang telah mencantumkan

2. Perubahan / penambahan alamat

perusahaan

- Surat Keterangan Domisili

- Kartu NPWP perusahaan dengan alamat

baru

- API dengan alamat baru

- SIUP atau TDP dengan alamat baru

PEMBUKAAN BLOKIR PELAYANAN REGISTRAS I

Blokir Pelayanan Registrasi dilakukan terhadap Importir yang Isian Registrasi

Importirnya mendapat penolakan karena alasan sebagai berikut :

a. Skor registrasi di bawah batas minimal skor (passing grade).

b. Keberadaan / eksistensi importir diragukan.

Page 7: Makalah Tugas Nomor Identitas Kepabeanan

7

c. Pengurus / penanggung jawab perusahaan diragukan.

Terhadap Importir yang dikenakan status blokir pelayanan registrasi, maka pengajuan

Isian Registrasi Registrasi Importir berikutnya akan ditolak secara otomatis oleh Sistem

Registrasi Importir dan tidak dapat diproses lebih lanjut. Kondisi ini akan terus

berlangsung sampai blokir pelayanan registrasi tersebut dilakukan pembukaan. Agar

dapat dilakukan pembukaan blokir pelayanan registrasi, Importir harus mengajukan

surat permohonan pembukaaan blokir kepada Direktur Informasi Kepabeanan dan

Cukai –Kantor Pusat DJBC Jl. Ahmad Yani Rawamangun Jakarta, dengan dilengkapi

copy dokumen / data sebagai berikut :

a. TTPR terkait

b. Surat Keterangan Domisili

c. API

Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai akan memberitahukan persetujuan atau

penolakan pembukaan blokir kepada Importir. Importir yang telah mendapat

persetujuan pembukaan blokir dapat melakukan kembali pengisian dan pengiriman Isian

Registrasi Importir secara online melalui situs resmi DJBC (http://www.beacukai.go.id).

Registrasi importir memenuhi syarat apabila :

a. Eksistensi jelas dan benar

b. Identitas pengurus dan penanggungjawab jelas dan benar

Pihak Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai setelah menerima berkas pendaftaran

formulir NIK akan melakukan : penelitian admintrasi dan pemeriksaan lapangan.

Pemerikasaan lapangan tidak dilakukan terhadap permohonan registrasi yang diLakukan

importir :

(1). kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) BP Migas;

(2). Perusahaan telah masuk bursa;

NIK yang telah didapat oleh importir dapat diblokir dan dicabut oleh Direktur Bea dan

Cukai. Ketentuan dan syarat pemblokiran dan pencabutan NIK dapat dibaca lebih lanjut

dalam peraturan Bea dan Cukai yang tertera dalam dasar hukum NIK

Page 8: Makalah Tugas Nomor Identitas Kepabeanan

8

PEMBLOKIRAN NOMOR IDENTITAS KEPABEANAN (NIK)

Nomor Identitas Kepabeanan diblokir apabila :

a. Dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan berturut-turut importir tidak

melakukan kegiatan impor.

b. NIK yang diblokir karena alasan ini dapat diaktifkan kembali apabila :

1. Dapat membuktikan bahwa yang bersangkutan melakukan kegiatan impor

Hasil penelitian dan penilaian kembali terhadap importir yang telah memiliki NIK

kedapatan eksistensi dan identitas pengurus dan penanggungjawab tidak sesuai, API

atau APIT habis masa berlakunya dan/atau tidak menyelenggarakan pembukuan.

NIK yang diblokir karena alasan ini dapat diaktifkan kembali apabila telah memperbaiki

data/dokumen.

PENCABUTAN NOMOR IDENTITAS KEPABEANAN

Nomor Identitas Kepabeanan dicabut apabila :

1. Importir melakukan pelanggaran ketentuan pidana menurut peraturan

perundang-undangan tentang Kepabeanan, Cukai dan/atau perpajakan yang

telah mempunyai kekuatan hokum tetap.

2. Dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah dilakukan pemblokiran, importir tidak

memperbaiki data/dokumen.

PENGECUALIAN REGISTRASI IMPORTIR

Kewajiban untuk melakukan registrasi importir dikecualikan bagi importir yang

melakukan pemenuhan kewajiban pabean tertentu yang berkaitan dengan :

1. Barang perwakilan Negara asing beserta para pejabatnya yang bertugas di

Indonesia.

2. Barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yang bertugas di

Indonesia.

3. Barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas dan barang

kiriman.

Page 9: Makalah Tugas Nomor Identitas Kepabeanan

9

Importir yang belum mendapatkan NIK dapat dilayani pemenuhan kewajiban

kepabeanannya untuk 1 (satu) kali pemeberitahuan pabean impor setelah mendapat

persetujuan dari Kepala Kantor Pabean.

DAFTAR PUSTAKA

http://bcukai.blogspot.com/p/registrasi-importir.html