makalah tugas 1_2
Transcript of makalah tugas 1_2
MAKALAH
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN FISIKA
Oleh:
Rinta Ui Andriana
(100210102109)
PRIGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkah dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun makalah yang berjudul
“Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika “ ini tepat pada waktunya. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, diantaranya :
1. Bapak Drs. Subiki, M.Kes selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian
yang telah memberikan petunjuk dalam penyusunan makalah ini, sehingga
penulis dapat menyusun dengan baik
2. Teman-teman yang telah membantu dengan memberikan saran dan masukan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mohon kepada
para pembaca atau bapak dosen berkenan memberikan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
dan semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Jember, Februari 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam melakukan penelitian orang dapat menggunakan berbagai macam metode
dan sajian dengan rancangan penelitian juga digunakan bermacam-macam. Untuk menyusun
sesuatu rancangan penelitian yang baik maka beberapa hal perlu dipertimbangkan seperti, 1) cara
pendekatan apa yang akan dipakai, 2) metode apa yang akan dipakai, 3) dan strategi apa yang
kiranya paling efektif. Keputusan mengenai rancangan apa yang akan dipakai akan tergantung
kepada tujuan penelitian, sifat masalah yang akan diselesaikan dan berbagai alternatif yang
mungkin digunakan. Apabila tujuan penelitian sudah dispesifikasi maka penelitian itu telah
mempunyai ruang lingkup dan arah yang jelas dan karenanya perhatian dapat diarahkan kepada
target area yang terbatas. Sehingga sifat masalah akan memainkan peranan utama dalam
menentukan cara-cara pendekatan yang cocok, yang selanjutnya akan menentukan rancangan
penelitiannya. Banyak orang yang ragu-ragu memulai suatu proyek penelitian karena kerumitan
yang tampak pada metode yang digunakan dalam beberapa proyek penelitian dan banyak pula
yang terhambat di tengah jalan karena penggunaan metode atau jenis penelitian yang kurang
tepat. Atas dasar itulah perlu kiranya dipaparkan mengenai prinsip dari jenis-jenis penelitian
tersebut di antaranya penelitian historis, penelitian Deskriptif, penelitian eksperimen, penelitian
tindakan kelas, penelitian kualitatif, penelitiankuantitatif , dan penelitian pengembangan, yang
diharapkan memudahkan peneliti dalam hal menentukan rancangan atau jenis penelitian yang
paling tepat digunakan dalam penelitian tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yakni kata metode dan penelitian.
Menurut bahasa, metode sering diartikan cara. Dalam bahasa Arab, metode diartikan
thariqah yang berarti langkah-langkah strategis mempersiapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan (Ramayulis, 2004:155). Jika dipahami dari asal kata bahasa Inggris, yaitu
method mempunyai pengertian yang lebih khusus, yakni cara yang tepat dan capat
dalam mengerjakan sesuatu. Karena secara etimologis metode diartikan sebagai cara
yang paling tepat dan cepat, maka ukuran kerja suatu metode harus diperhitungkan
secara ilmiah. Oleh karena itu, suatu metode senantiasa hasil eksperimen yang telah
teruji.(Ahmad Tafsir, 1996).
Selanjutnya kata tepat dan cepat ini sering diungkapkan dengan istilah efektif dan
efisien. Maka metode penelitian dipahami sebagai cara yang paling efektif dan efisien
dalam melakukan penelitian sesuai dengan masalah yang dikaji. Penelitian yang efektif
dan efisien artinya penelitian tersebut dapat difahami dan tidak memerlukan waktu dan
tenaga yang banyak.
Adapun pengertian penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis
data yang dilakukan secara sistematis, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara ilmiah, baik bersifat kuantitatif maupun
kualitatif, eksperimental maupun non eksperimental, interaktif maupun non interaktif
(Nana Syaodih, 2005:5).Penelitian adalah upaya yang sistematik untuk mencari
jawaban atas suatu masalah (Sandjana, 2006).Jawaban yang dicari tersebut bisa
jawaban yang abstrak dan umum atau yang kongkret atau spesifik.
Maka dengan demikian metode penelitian dapat dipahami sebagai tata cara
bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Sementara itu, Sugiyono (2009:3)
mendefinisikan metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Selanjutnya dalam pengertian yang luas, Sugiyono
(2009:6) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan
dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Dalam pengertian yang lain
Nana Syaodih Sukmadinata (2005:52) mendefinisikan metode penelitian sebagai
rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi
dasar, pandangan-pandangan filosofis dan idiologis, pertanyaan dan isu-isu yang
dihadapi.
A. Jenis-Jenis Metode Penelitian
1. Metode Sejarah
Penelitan sejarah bertujuan untuk merekontruksi masa lalu secara sistematis dan
objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta
mensintesiskan bukti-bukti yang menjelaskan fakta untuk memperoleh kesimpulan yang
kuat.
Penelitian sejarah adalah upaya mensistematiskan fakta dan data masa lalu melalui
pembuktian, penafsiiran, generalisasi, dan juga penjelasan data melalui kritik eksternal
dan internal.Dengan kritik eksternal, diharapkan hasil penelitian sejarah teruji dari sisi
keautentikan atau keaslian data yang digunakannya. Sedangkan dengan kritik internal,
diharapkan hasil penelitian sejarah teruji kebenaran, keakuratan dan kerelevanan isis
data tersebut untuk ditafsirkan dan dijelaskan. Dengan demikian, penelitian dengan
metode historis merupakan penelitian kritis terhadap keadaan, perkembangan, serta
pengalaman di masa lampau dengan menimbang secara teliti dan hati-hati terhadap
validitas dari sumber-sumber saejarah serta interpretasi dari sumber-sumber tersebut.
Secara umum penelitian sejarah dapat dilakukan dengan berbagai jenis studi,
diantaranya adalah:
a. Studi komparatif historik
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan perbandingan lebih dari suatu
fakta (fenomena) dalam rentang waktu dan tempat tertentu.Analisis historis untuk
menggambarkan kronologi perkembangan sedangkan analisis komparatif diperlukan
untuk mengganbarkan nilalimperbandingan fakta tersebut.contoh penelitian tentang
pertumbuhan dan perkembangan madrasah dan sekolah di indonesia tahun 1900-1950,
dapat menggunakan studi jenis komparatif historik ini.
b. Studi legal atau yuridik
Biasanya ditujukan untuk mengganbarkan proses lahirnya sebuah keputusan (hukum),
direspon dan ditanggapi, disosialisasikan dan bagaimana keputusan (hukum) tersebut
dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Contoh penelitian tentang produk-produk
perundang-undangan sistem pendidikan nasional tahun 1950-2000, kumpulan peraturan
pemerintah tentang penyelenggaraan pendidikan agama indonesia, dapat
menggunakan studi jenis legal atau yuridik ini.
c. Studi bibliografi
Ditujuakn untuk mengumpulkan hasil-hasil pemikiran dlam bentuk dokumen dalam
bidang ilmu tertentu.Studi bibliografi ditujuakn pada upaya memahami dokumen dari sisi
situasi dan waktu dokumen tersebut muncul.Contoh penelitian pemikiran-pemikiran Ki
Hajar Dewantara tentang Pendidikan Nasional dalam majalah Taman Siswa, dapat
menggunakan studi jenis bibliografi.
d. Studi Biografaik
Ditujukan untuk menggali informasi tentang bsubjek tertentu (orang), dan berusaha
menjelaskan dengan teliti kenyataan-kenyataan hidupnya, pengaruh-pengaruh yang
diterimanya, serta sifat bdan watak subjek yang diselidiki, ditulisnya dalam buku harian,
hasil karyanya, karangan-karangan mengenai dirinya, atau pun peristiwa-peristiwa yang
digali dari orang-orang yang pernah dekat dengannya.Contoh penelitian tentang
perjuangan Ki Hajar Dewantara.
2. Metode Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang di upayakan untuk mengamati
permaslahan secara sistematik dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat objek
tertentu. Metode ini berusaha mengganbarkan dan menginterpretasikan apa yang ada,
bisa mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang tumbuh, proses yang
sedang berlabgsung, akibat atau efek yang terjadi, atau kecenderungan yang tengah
berkembang, (Sumanto, 1995:75).
Ada beberapa hal yang dianggap sebagai ciri pokok metode deskriptif, yaitu :
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang,
pada masalah yang aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan daan kemudian dianalisis
(karena metode ini sering pula disebut metode analitik) (Winarmo Surakhmad,
1998:140).
Dalam penggunaan metode deskriptif, secara umum akan ditemui langkah-langkah
penelitian sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan masalah penelitian secara tegas, sebab dengan adanya tujuan yang
jelas dalam penelitian akan dpat mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan data-
datanya dan juga menganalisisnya.
2. Menentukan prosedur penelitian, meliputi siapa yang akan menjadi sasaran
penellitian (populasi dan sampel), bagamana teknikmyang digunakan untuk
mengumpulkan data, pengolahan data dan juga analisisnya.
3. Mengumpulkan dan menganalisis data. Pada tahap ini, seorang peneliti akan terlibat
dengan sasaran penelitian dalam penelitin dalam proses pendataan, pengolahan dan
anallisis untuk mencapai tujuan penelitian, (Maman Supriatna, 1997:40)
Beberapa jenis metode penelitian deskriftif yang lazim digunakan, diantaranya:
1. Survai
Penelitian survai digunakan untuk melakukan penarikan kesimpulan secara umum
(generalisasi) dari sampel yang ditentukan.Dalam penelitian ini sampel berfungsi
sebagai penduga populasi penelitian.Pada umumnya, penelitian survai menggunakan
data yang relatif banyak dan besar, walaupun bukan keharusan (Cik Hasan Bisri,
1999:55).Penelitian dengan menggunakan survai merupakan penyelidikan dengan
gerak ke arah meluas dan merata.Karena sampel besar yang dihadapi dalam satu masa
tertentu, maka penelitian ini menghasilkan databkuantitatif yang menggambarka secara
umum keadaan sampel yang diselidiki.Contoh penelitian dengan Sebaran Lulusan UIN
Sunan Gunung Djati Bandung dalam lapangan kerja, dapat digunakan metode survai
ini.
2. Studi Kasus
Penelitian kasus adalah penelitian yang dilakukan untuk mengungkap tentang suatu
keadaan secara mendalam, intensif, baik mengenai perorangan secara individual
maupunkelompok lembaga masyarakat.Satuan analisisdalam studimini dapat berupa
seoarang tokoh, suatu keluarga, suatu pranata, suatu kebudayaan, atau suatu
komunitas.Inti penelitian ini adalah mendeskripsikan suatu satuan analisis yang unuk
atau khusus. Contoh pola sauh anak dalam keluarga muslim di kompleks perumahan
panyileukan dapat menggunakan metode ini.
3. Studi Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan
dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti.Penelitian dilakukan untuk
membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan
kerangka pemikiran tertentu. Penelitian ini ditujukan untuk membuat generalisasi
timgkat pernamdingan berdasarka cara pandang atau kerangka berpikir tentu. Karena
tujuan dan sifatnya demikian, penelitian komparatif dilakukan terhadap dua atau lebih
variabel penelitian.Contoh penelitian tentang Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan pada
Keluarga Pra-Sejahtera dan Keluarga Sejahtera.
4. Studi Korelasional
Penelitian korelasional berkaitan dengan pemgumpulan data untuk menentukan ada
atau tidaknya hubungan antara dua variabel atu lebih dan seberapakh tingkat
hubungannya.Studi korelasional ditujukan untuk meneliti sejauh mana variabel pada
satu faktor berkaitan dengan faktor variabel lainnya.
Temuan yang dihasilkan pada penelitian jenis ini adalah sebagai berikut;
a. Korelsi Positif
Yaitu korelasi dari dua variabel atau lebih, dimana jika variabel yang satu meningkat,
maka variabel yang lainnya cenderung meningkat pula, atau sebaliknya.
b. Korelasi Negatif
Yaitu korelasi dari dua variabel atau lebih, dimana jika salah satu variabelnya
meningkat, maka variabel yang lainnya cenderung menurun, atau jika salah astu
variabel menurun, maka variabel yang lainnya cenderung meningkat.
c. Tidak ada korelasi
Yaitu kedua variabel atau lebih tidak menunjukan adanya hubungan.
d. Korelasi sempurna
Yaitu korelasi dua variabel atau lebih, dimana kenaikan dan penurunan variabel yang
satu berbanding seimbang dengan kenaikan atau penurunan variabel lainnya.
Contoh penelitian tentang hubungan kemampuan baca tulis Al-Quran dengan kebiasaan
sholat pada siswa SMU islam cibadak Sukabumi, dapat menggunakan metode ini.
5. Studi Kausa komparatif
Studi kausa komparatif adalah suatu peneitian yang dilakukan untuk menggambarkan
skema hubungan dan pengaruh yang lebih dalam dari dua atau lebih fakta-fakta dan
sifat-sifat objek yang diteliti.Penelitian ini ditujukan untuk menentukan penyebab atau
alasan adanya perbedaan prilaku atau status kelompok individual.Studi kausa
komparatif ini merupakan tindak lanjut dari studi korelasional. Jika studi korolasional
menggambarkan derajat objek yang diteliti , maka studi kausal komparatif
menggambarkan sedemikian rupa hubungan sebab akibat.
Dalam bidang pendidikan, penelitian kausa komparatif ini tepat digunakan apabila
penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat san pengaruh antara dua
variabel.Nilai penelitian kausa komparatif terletak pada upaya menggambarkan
hubungan sebab akibat dan pengaruh tertentu berdasarkan kerangka teori pendidikan
tertentu.Contoh penelitian pengaruh tingkat sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi
belajar siswa, dapat menggunakan metode ini.
6. Analisis isi
Ricard Burd mengemukakan bahwa analisis isi adalah teknik sistematika untuk
menganalisis isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobsservasi dan
menganalisis perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang terpilih.Metode
ini biasanya digunakan dalam penelitian komunikasi.
Dalam dunia pendidikan, analisis ini tepat digunakan apabila penelitian ditujukan untuk
memahami pesan dan muatan nilai kependidikan yang terkandung dalam dokumen-
dokumen penelitian.
7. Studi filsafat
Penelitian filsafat adalah metode penelitian yang fokusnya pada substansi
pemikiran.Lebih menekankan pada penyajian argumentasi penalaran keilmuan yang
memaparkan hasil kajian pustaka dan hasil olah pikir peneliti mengenai suatu
masalah.Penelitian jenis ini berisi satu topik yang didalamnya memuat beberapa
gagasan atau proposisi yang berkaitan yang harus didukung oleh data yang diperoleh
dari sumber pustaka.
3. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah satu-satunya metode penelitian yang dianggap paling tepat
untuk dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab akibat.
Inti penelitian eksperimen adalah upaya mengamati dan mmengukur hasil manipulasi
peneliti terhadap situasi dan objek tertentu. Penelitian eksperimen ditandai oleh tiga hal
penting, yaitu:
1. Adanya manipulasi terhadap objek penelitian untuk mengubah keadaan tertentu
secara sistematis.
2. Adanya observasi untuk mengamati dan mengukur hasil manipulasi
3. Adanya kontrol yang mengendalikan kondisi-kondisi penelitian ketika berlangsungnya
manipulasi
4. Graunded Research
Adalah suatu penelitian yang metodenya dicetuskan oleh Glaser dan Strauss (1967)
yang mana penelitian dengan metode ini merupakan lawan dari penelitian cara
verivikasi. Metode penelitian ini biasanya digunakan dalam penelitian
antropologi.Secara garis besar, metode ini bersifat induktif Dalam dunia pendidikan,
metode ini tepat digunakan apabila penelitian ditujukan untuk memahami pola
implementasi pendidikan, dalam pengertian luas pada individu, kelompok atau suatu
masyarakat.
4. PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Penelitian tindakan adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama
antara peneliti dan decision maker tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan
dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan.Penelitian
tindakan kelas (classroom action research) merupakan salah satu jenis penelitian
tindakan dengan tujuan yang spesifik yang berkaitan dengan kelas. Menurut Arikunto
(2008), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama.
Pengertian kelas dalam penelitian tindakan kelas bukan ditujukan pada ruang
kelas. Kelas yang dimaksud adalah sekelompok peserta didik pada saat yang sama,
menerima pelajaran yang sama dari pendidik yang sama pula. Jadi penelitian tindakan
kelas tidak hanya terbatas dilakukan di ruang kelas. Penelitian tindakan kelas dapat
dilakukan di laboratorium, di perpustakaan, di lapangan olahraga atau di tempat yang
lain sepanjang terdapat kelas seperti yang dimaksudkan di atas.
Beberapa prinsip yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut.
1. Penelitian tindakan kelas beranjak dari permasalahan-permasalahan nyata yang
dihadapi dalam kelas. Permasalahan-permasalahan yang dikaji bukan dihasilkan
dari kajian teoritis ataupun dari hasil penelitian yang terdahulu.
2. Adanya tindakan (action) yang nyata dilakukan pada situasi alami dan ditujukan
untuk memecahkan masalah praktis yang dialami pada saat itu. Dalam
penelitian, tindakan yang dilakukan dalam kegiatan berbentuk rangkaian siklus
kegiatan.
3. Adanya kolaborasi antara peneliti dan praktisi (guru, kepala sekolah, siswa, dan
lain-lain) dalam keseluruhan proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
4. Penelitian tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah tindakan, akan tetapi
sudah mempunyai keyakinan akan ampuhnya tindakan yang diberikan. Peneliti
langsung menerapkan perlakuan tersebut dengan hati-hati dan juga mengikuti
proses serta dampak tindakan yang diberikan.
5. Penelitian merupakan bagian integral dari pembelajaran. Tahapan penelitian
dilaksanakan selaras dengan pelaksanaan pembelajaran. Mulai dari persiapan
program (planning), pelaksanaan pembelajaran (action), observasi kegiatan
pembelajaran (observation) evaluasi terhadap hasil pembelajaran (evaluation)
dan refleksi dari proses dan hasil pembelajaran (reflection). Artinya proses dan
hasil pembelajaran direkam dan dilaporkan secara sistemik dan terkendali
menurut kaidah ilmiah.
Menurut Arnyana (2007), prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas yaitu:
1. PTK diusahakan agar tidak menganggu tugas pokok pembelajaran.
2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menyita waktu berlebih agar
tidak mengganggu proses pembelajaran.
3. Metode yang digunakan harus cukup reliable.
4. Masalah penelitian tindakan kelas seharusnya merupakan masalah operasional
pembelajaran yang cukup merisaukan, sehingga tidak perlu diatasi oleh guru
sebagai tanggung jawab operasionalnya.
5. Selama pelaksanaan PTK guru harus konsisiten dan peduli terhadap prosedur
etika.
6. Sejauh mungkin harus digunakan perspektif sekolah.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas secara rinci adalah sebagai
berikut.
1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses serta hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan dalam kelas.
3. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga
tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan
pembelajaran secara berkelanjutan.
Contoh judul penelitian tindakan kelas: “Penerapan Model Problem Based Learning
untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Mata Pelajaran Fisika pada
kelas X SMP Negeri 3 Jember”.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan penelitian tindakan yang beranjak dari masalah nyata dalam kelas dan
tindakan yang diberikan bertujuan untuk memecahkan masalah tersebut guna
peningkatan proses pembelajaran.
5. PENELITIAN PENGEMBANGAN
Metoda penelitian pengembangan atau development research adalah metoda
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut.Penelitian pengembangan dalam bidang pendidikan tentunya beranjak
dari identifikasi masalah pendidikan, khususnya pembelajaran di sekolah.Dari
identifikasi masalah tersebut dirumuskan upaya untuk memecahkan masalah atau
meningkatkan kualitas pembelajaran.Upaya yang dimaksud adalah pengembangan
model, pendekatan, metode serta media belajar.Agar dapat menghasilkan produk
tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji
keefektifan produk tersebut supaya dapat berguna dalam dunia pendidikan khususnya
pembelajaran.Dalam pelaksanaan penelitian pengembangan digunakan metoda
sebagai berikut.
1. Deskriptif, merupakan penelitian awal untuk menghimpun data mengenai kondisi
atau masalah yang ada.
2. Evaluatif, merupakan evaluasi proses uji coba pengembangan produk.
3. Eksperimen, merupakan uji keampuhan produk yang dihasilkan.
Menurut Santyasa (2009), penelitian pengembangan dalam rangka peningkatan
kualitas pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan
upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai
pertanggung jawaban profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan
kualitas pembelajaran.
2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media
belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.
3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji
coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan
bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan,
validasi, dan uji coba lapangan tersebut seyogyanya dideskripsikan secara jelas,
sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara akademik.
4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media
pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara
sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.
Seperti halnya Model Pembelajaran, dalam penelitian pendidikan juga dikenal suatu
model atau metode penelitin yang digunakan yaitu metode Kualitatif dan
Kuantitatif.Metode Kualitatif dan Kuantitatif merupakan metode penelitian yang
secara definisi maupun pelaksanaannya bertolak belakang. Pengertian dan perbedaan
dari ke dua metode tersebut yaitu:
1. Metode Penelitian Kualitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara
mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian
generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam
( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi
kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah
lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara
mendalam terhadap suatu masalah.Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori
substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.
2. Metode Penelitian Kuantitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif
terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social
di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indicator. Setiap
variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan symbol – symbol angka yang
berbeda – beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable
tersebut. Dengan menggunakan symbol – symbol angka tersebut, teknik perhitungan
secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu
kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi
ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi
ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu
masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi
dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum
berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan
pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering
disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian
sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh
nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan
metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut
serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.
Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif
Metode kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode
yang tradisional dan metode baru; metode positivistic dan metode postpositivistic,
metode scientific dan artistic, metode konfirmasi dan temuan. Jadi metode kuantitatif
sering dinamakan metode tradisional, positivistic, scientivic dan metode
discovery.Selanjutnya metoda hase kualitatif sering dinamakan sebagai metode
baru, postposivistic, artistic dan interpretive research.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk
penelitian.Metode ini disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada
filsafat positivisme.Metode ini sebagai metode scientific karena telah memenuhi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/ empiris, objektif, terukur, rasional dan
sistematis.Metode ini juga disebut metode discovery, Karena dengan metode ini
dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru.
Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru karena
popularitasnya belum lama, metode ini dinamakan postpositivistik Karena
berlandaskan pada filsafat post positifisme. Metode ini disebut juga sebagai metode
artistic, Karena proses penelitian lebih bersifat seni(kurang terpola),dan disebut
metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan
interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan.metode penelitian
kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian,analisis data bersifat kuantitatif/statistic,dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang teleh di tetapkan.
Metode penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian naturalistik
karena penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah(natural setting);di sebut
juga metode etnographi,karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan
untuk penelitian bidang antropologi budaya;disebut metode kualitatif,karena data
yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
B. Perbedaan Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
Perbedaan mendasar dari metode penelitian kualitatif dengan metode
penelitian kuantitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian
kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif,
sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif[1]. Bersifat
konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji
hipotesis dari suatu teori yang telah ada.Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara
teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik
dalam bentuk angka.Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang
bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus.Hal ini berangkat dari teori-teori
yang membangunnya.
terdapat 12 perbedaan pendekatan kualitatif dengan kualitatif seperti berikut
ini:
1. Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik,
dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih
dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari
teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari
dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya dari indikator yang telah ditetapkan
tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-skornya.\
Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektif emik. Peneliti
dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan dan
diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan.
2. Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak dari konsep (variabel)
yang terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya,
melalui kuesioner untuk pengukuran variabel-variabelnya.
Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan
responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka, kemudian para responden
bersama peneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai
temuan. Secara sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau
menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan ,menciptakan,
menemukan konsep atau teori.
3. Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang
berasal dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa
menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa
ditemukan di tengah penggalian data, kemudian “dibuktikan” melalui
pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.
4. Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif mengutamakan
penggunaan kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan
wawancara dan observasi.
5. Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan
atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar
variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian
kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep)
yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial yang diteliti.
6. Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan
kuantitatif ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan)
dan diperoleh dengan menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasi-
sampel serta telah ditentukan sebelum pengumpulan data.
Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan data
mengalami kejenuhan.Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai
informan-awal atau informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang
kesekian sebagai sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru lagi.
Maksudnya berhenti sampai pada informan yang kesekian ketika informasinya
sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik bola salju (snow-ball), sebab
informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para informan
sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau informannya
didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.
7. Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara
deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data
dan menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif,
yakni prosesnya diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup
responden, life story, life sycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian),
tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari
tema, konsep atau teori sebagai temuan.
8. Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang
penelitian kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa
dan pandangan responden.
9. Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan
penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur
variabel (definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel
diukur). Jika penelitian kualitatif menggunakan definisi operasional, berarti
penelitian telah menggunakan perspektif etik bukan emik lagi.Dengan
menetapkan definisi operasional, berarti peneliti telah menetapkan jenis dan
jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian mengemukakan
pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.
10. (Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan
data dengan menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif
analisis datanya dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan
data, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi, mereduksi,
mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi.
11. Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu
sendiri. Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para
responden dan aktivitas mereka.Yang demikian sangat diperlukan agar
responden sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan
informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif instrumennya adalah angket atau
kuesioner.
12. Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui
pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang
yang lebih tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang
telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap interpretasi yang
dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih.Bisa saja konsep tersebut merupakan
istilah atau kata yang sering digunakan oleh para responden. Di sisi lain,
penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti, berdasarkan hasil
perhitungan atau analisis statistik.
BAB IVPENUTUP
Kesimpulan
Jenis Metode Penelitian kuantitatif banyak menggunakan hitungan, statistik, dan
tabel, dengan kaidah-kaidah tertentu.Biasanya, Penelitian kuantitatif ini menggunakan
teknik pengumpulan data dengan quesioner.Penelitian kuantitatif sering digunakan
dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu sosial seperti biologi,
fisika, kimia, matematika, sosiologi, jurnalisme, ekonomi, dan lain sebagainya.
Metode penelitian ini berbeda dengan metode penelitian kualitatif karena
menggunakan hitungan-hitungan, sedangkan metode penelitian kualitatif menggunakan
kata-kata atau deskripsi.
Selanjutnya perlu diketahui bahwa metode penelitian kuantitatif mempunyai
cakupan yang sangat luas. Secara umum metode penelitian ini dibedakan menjadi dua,
yaitu eksperimental dan noneksperimental. Penelitian eksperimental terdiri dari
beberapa bagian, antara lain eksperimen kuasi, subjek tunggal, dan sebagainya.
Sedangkan penelitian non eksperimental terdiri berupa komparatif, deskriptif, survey,
korelasional, dan lain sebagainya. Anda dapat menentukan penelitian kuantitatif mana
yang akan anda gunakan dalam skripsi anda. Hal ini tergantung pada objek atau data
yang anda pakai dalam penelitian.
Penelitian Eksperimen pada prinsipnya merupakan suatu penelitian yang
bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan
kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen untuk mengetahui adanya
perbedaan dari kedua kelas tersebut.Penelitian Tindakan Kelas pada prinsipnya adalah
sebuah upaya pemecahan permasalah nyata pembelajaran dalam suatu kelas melalui
tindakan yang diyakini keampuhannya.