Makalah terstruktur kepemimpinan integritas independensi

17
MAKALAH TERSTRUKTUR KEPEMIMPINAN – INTEGRITAS – INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI KEPEMILUAN Oleh: HENDRI YADI, S.Pd

Transcript of Makalah terstruktur kepemimpinan integritas independensi

Page 1: Makalah terstruktur kepemimpinan integritas independensi

MAKALAH TERSTRUKTUR

KEPEMIMPINAN – INTEGRITAS – INDEPENDENSI

DAN

KOMPETENSI KEPEMILUAN

Oleh:

HENDRI YADI, S.Pd

Diajukan Sebagai Bukti Pemenuhan Syarat Calon

Anggota Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Way Kanan

Page 2: Makalah terstruktur kepemimpinan integritas independensi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Tiada kata terindah diucapkan selain puji-pujian dan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan kepada kita semua serta

shalawat dan salam kita hadiahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga salah

satu persyaratan untuk mengikuti seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Kabupaten Way Kanan ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah struktur ini bertujuan

sebagai salah satu bagian penilaian pengetahuan dan kompetensi calon pelamar untuk

menduduki kursi KPU.

Page 3: Makalah terstruktur kepemimpinan integritas independensi

Makalah Terstuktur KPU

Oleh: HENDRIYADI, S.Pd

I. Tema Kepemimpinan

a. Saya menilai kemampuan kepemimpinan saya 90

b. Karena pengalaman saya dalam pemimpin organisasi, dapat saya manajemen

dengan baik dan pertanggungjawabkan sampai akhir periode jabatan.

Kepemimpinan dalam pemahaman saya merupakan amanah yang sangat

ditentukan oleh kualitas pemimpinnya. Pemimpin harus memberikan inspirasi

bagi yang dipimpinnya, menyelesaikan pekerjaan dan mengembangkan yang

dipimpinnya, memberikan contoh kepada yang dipimpinnya bagaimana

melakukan pekerjaan, menerima kewajiban-kewajiban, dan memperbaiki segala

kesalahan atau kekeliruan. Pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kualitas

kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi yang dipimpinnya.

Pengalaman yang membuktikan kualitas dan karakter kepemimpinan saya yaitu

sejak di sekolah dasar sampai di sekolah menengah, saya sering kali menjadi

Ketua Kelas, di perguruan tinggi menjadi Sekretaris senat Mahasiswa, di bidang

kepemiluan, yaitu satu kali menjadi Anggota KPPS, Panitia Pemilihan

Kecamatan (PPK), dan Ketua KPPS. Ketua PPS.

Dikeluarga menjadi kepala keluarga, serta dalam tugas pokok saya menjadi

seorang pengajar (Guru). Ukuran ukualitas kepemimpinan yang saya terapkan

dalam memimpin, yaitu:

1. Mampu mengambil keputusan; Jika kita gagal mengambil keputusan, ma itu

pun juga sebuah keputusan, tapi jika terlatih dan berhasil, maka kita akan

memiliki keputusan yang berkualitas.

2. Mampu memberikan arah; Petunjuk jalan yang benar selalu menolong saya

untuk mencapai tujuannya. Begitu pula saya dalam memimpin, selalu

berusaha untuk tangguh, selalu berlatih untuk melihat jauh ke depan. Mau

kemana, mau jadi seperti apa, itulah kemampuan yang terus menerus saya

latih dan terus ditingkatkan.

Page 4: Makalah terstruktur kepemimpinan integritas independensi

3. Tegas dan Konsisten; Ketegasan selalu menjadi problem klasik bagi para

pemimpin yang gagal. Mereka mampu memutuskan tapi mudah dipengaruhi,

sehingga mudah berubah, perubahan situasi akan selalu menjadi tantangan

setiap pemimpin yang telah berhasil mengambil keputusan. Perubahan adalah

sebuah tantangan bagi sebuah ketegasan. Konsistensi adalah keberanian

untuk menanggung segala konsekuensi, akibat apapun, akibat sebuah

keputusan. Resiko adalah tantangan sebuah keputusan. Perubahan adalah

resiko sebuah ketegasan yang rapuh. Mungkin saja ketegasan berbuah resiko.

Tapi konsistensilah yang akan menyelamatkan sebuah ketegasan.

4. Kemampuan menjaga martabat; menurut saya, nilai-nilai yang jelas dan

benar akan menolong saya sebagai pemimpin untuk menjaga martabatnya

diri dan organisasi. Kegagalan utama seorang pemimpin adalah

ketidakmampuannya menjaga martabatnya. Keompromi adalah musuh

martabat. Kemampuan menjaga martabat dimulai dari hal-hal sederhana

seperti menjaga ucapannya, menjaga tindakannya, menjaga responnya,

menjaga penampilannya, dan menjaga moralnya.

5. Kecerdasan kepemimpinan (Leadership Quotient); Menurut saya dibangun

oleh empat integritas kualitas yaitu dilatih, perlu diasah, perlu dikembangkan

dan jangan pernah berhenti mempertajamnya (Decision, Direction, Decisive,

dan Dignity). Sedangkan karakter kepemimpinan saya, yaitu dengan

maksimal bekerja pada organisasi yang saya pimpin dalam

menggerakkannya, berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi

dengan kepentingan organisasi, senang menerima saran, pendapat bahkan

kritik dari yang saya pimpin, mentolerir anggota yang dipimpin yang

membuat kesalahan dan memberikan pendidikan kepadanya agar jangan

berbuat dengan kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisiatif

dan prakarsa darinya, lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai

tujuan, selalu berusaha untuk menjadikan yang saya pimpin lebih sukses dari

padanya dan selalu berusaha untuk menjadikan yang saya pimpin lebih

sukses dari padanya, dan selalu berusaha mengembangkan kapisitas diri

sebagai pemimpin.

Page 5: Makalah terstruktur kepemimpinan integritas independensi

II. Tema Integritas

a. Saya menilai tingkat integritas saya 90

b. Karena saya merasa memiliki harga diri yang tinggi, rasa syukur dengan keadaan

keuangan, nilai-nilai kehidupan positif sebagai sistem pendukung moral yang

kuat. Dan kemampuan diri hidup dalam keseimbangan pribadi dan sosial yang

kuat. Saya merasa bahwa dapat memana jemeni kegiatan dengan baik,

mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan, dengan tidak menunda-nunda waktu

serta memanfaatkan waktu dengan efektif.

Dilingkungan kerja sebagai guru saya memiliki jadwal pengajaran,

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pengajaran dengan

maksimal, serta umumnya melaksanakan pengajaran dengan tepat waktu dalam

memimoin organisasi, saya menerapkan model kepemimpinan panutan, yaitu

bahwa saya menjadi panutan bagi yang saya pimpin, menjaga kebersamaan dan

kekompakkan dalam melaksanakan program kerja guna mencapai tujuan

organisasi.

Dimasyarakat, saya selalu menjaga hubungan sosial saya dengan orang lain,

dengan mengutamakan sifat saling menghargai, menghormati, memahami, antara

sesama anggota, masyarakat.

Menurut saya, integritas tidak memiliki kesetiaan yang terbagi, dan tidak

berpura-pura atau munafik. Orang dengan intergitas adalah manusia yang utuh.

Mereka dapat didentifikasikan oleh pemikiran tunggal mereka. Orang dengan

integritas tidak menyembunyikan sesuatu dan tidak gentar terhadap apapun juga.

Integritas dalam kepemimpinan adalah sesuatu perilaku yang utuh, konsisten,

komtmen dari seorang pemimpin dalam perkataan sama dengan tindakannya,

memiliki kemampuan dan sistem nilai yang dianutnya, yang ditampakkan dalam

sikap hidupnya sehari-hari dimanapun ia berada dan dengan siapapun terutama

dalam tugas dan fungsinya sebagai pemimpinan.

III. Tema Independensi

a. Saya menilai tingkat independensi saya 90

b. Karena saya merasa bahwa independensi dalam bersikap terhadap kebenaran

yang hakiki berdasarkan pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,

etika dan norma, merupakan pedoman hidup saya dalam berbuat dilingkungan

masyarakat. Setelah itu saya selalu mengikuti nurani saya yang diiringi dengan

Page 6: Makalah terstruktur kepemimpinan integritas independensi

pikiran logis saya untuk bersikap independensi terhadap suatu hal dengan melihat

sisi kebenara, maupun dampak baik atau buruknya terhadap keputusan yang

diambil untuk kepentingan masyarakat yang lebih baik.

Pengalaman yang dibuktikan derajat independensi saya yaitu pada aktivitas saya

sehari-hari. Dikeluarga, sikap independensi yang saya lakukan adalah dengan

tidak memihak pada salah satu anggota keluarga, memahami hak dan kewajiban

sebagai Kepala Keluarga dengan berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan

keluarga, baik kebutuhan istri maupun keperluan anak.

Di lingkungan masyarakat, dengan menjaga hubungan sosial dengan baik,

memutuskan masalahbersama berdasarkan akal sehat dengan berdasar pada

aturan yang berlaku, saat saya menjadi anggota KPPS 2008 Ketua KPPS 2009,

Ketua KPPS 2010. Dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Rebang Tangkas

pada tahun 2014 dalam bertindak untuk organisasi, saya selalu berpedoman pada

tugas, wewenang dan kewajiban penyelenggara pemilihan dalam bertindak untuk

mencapai tujuan organisasi.

c. Sikap saya ketika terdapat kepentingan partai politik tertentu meminta

kepentingannya diakomodasi dan jika tidak diakomodasi akan terjadi

keguncangan politik yang yang besar yaitu menelaah kepentingan tersebut

dengan cepat dan tepat dengan berpedoman pada peraturan yang berlaku,

kemudian bersikap mengambil keputusan yang benar. Selama kepentingan

tersebut, tidak melanggar aturan, maka tentunya harus difasilitasi

kepentingannya, tetapi jika tidak, maka harus ditolak kepentingan tersebut

dengan memberikan penjelasan yang tepat kepada mereka untuk menaati aturan

main yang telah ditetapkan sebelumnya.

IV. Tema Kompetensi Kepemiluan

a. Menurut saya pemilu sangat penting di negara demokrasi, karena di negara

demokrasi semua yang dihasilkan bersumber dari rakyat, oleh rakyat, sehingga

pemilu sangat diperlukan sebagai sarana bagi rakyat untuk itu menentukan

kriteria dan arah kepemimpinan negara dalam periode waktu tertentu. Dengan

demikian, ketika demokrasi mendapat perhatian yang luas dari masyarakat,

penyelenggaraan pemilu yang demokratis menjadi syarat penting dalam

pembentukan kepemimpinan sebuah negara. Indonesia sebagai negara demokrasi

telah melaksanakan beberapa kali pemilu, dimana awalnya pemilu ditunjukkan

Page 7: Makalah terstruktur kepemimpinan integritas independensi

untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan

DPRD Kabupaten/Kota. Setelah amamdemen keempat UUD 1945 pada tahun

2002, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang semula dilakukan oleh MPR

dilakukan langsung oleh rakyat, sehingga pemilihan Presiden pun masuk

kedalam ranah pemilu yang diadakan setiap lima tahun sekali.

b. Menurut saya sitem pemilu, sistem kepartaian, dan sistem pemerintahan sangat

erat hubungannya. Dalam kerangka negara demokrasi, pelaksanaan pemilu

merupakan momentum yang sangat penting bagi pembentukan pemerintahan dan

penyelenggaraan negara periode berikutnya. Pemilu, selain merupakan

mekanisme bagi rakyat untuk memilih para wakil juga dapat dilihat sebagai

proses evaluasi dan pembentukkan kembali kontrak sosial.

Peran sentral pemilu tersebut terlihat dari perannya sebagai perwujudan

kedaulatan rakyat, maka dalam konstitusi negara UUD 1945 pasal 1 ayat (2)

memberikan jaminan pemilu adalah salah satunya cara untuk mewujudkan

kedaulatan rakyat. Artinya pemilu merupakan pranata wajib dalam pelaksanaan

kedaulatan rakyat dan konstitusi memberikan arah dan mengatur tentang prinsip-

prinsip dasar pemilu yang akan dilaksanakan.

Pemilu bersama sistem kepartaian, dan sistem pemerintah adalah alat atau sarana

perwujudan demokrasi. Pemilu merupakan syarat minimal bagi demokrasi.

Perwujudan demokrasi sendiri diindikasikan antara lain oleh tegaknya prinsip-

prinsip kebebasan, keterwakilan akuntabilitas, dan keadilan sebagai satu paket.

Pemilu yang demokratis, dengan demikian, pada akhirnya diindikasikan antara

lain oleh tegaknya prinsip-prinsip kebebasan, keterwakilan, akuntabilitas, dan

keadailan oleh seberapa jauh aturan, proses, dan hasil pemilu itu bisa melayani

kehausan tegaknya satu paket kebebasan, keterwakilan, akuntabilitas, dan

keadilan.

c. Tahapan penyelenggaraan pemilu berdasarkan keputusan komisi pemilihan

umum nomor 15 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas peraturan KPU nomor

7 tahun 2012 tentang tahapan, program dan jadwal penyelenggaraan pemilihan

umum anggota dewan perwakilan rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah

Page 8: Makalah terstruktur kepemimpinan integritas independensi

(DPD) dan Dewan Perwakolan Rakyat Daerah (DPRD) tahun 2014, ditetapkan

pada tangal 25 Oktober 2012 oleh komisi pemilihan umum.

Bahan KUTIPAN penyelenggaraan pemilu 2014 dari KPU, berupa jadwal

tahapan pemilu berdasarkan keputusan KPU nomor 15 tahun 2012 sebagai

berikut:

A. Tahapan Persiapan, meliputi

1. Pembentukan PPK (Panitia Pemihan Kecamatan) dan PPS (Panitia

Pemungutan Suara) atau PPLN (Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri):

November 2012 – 2014,

2. Pembentukan KPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara) atau

KPPSLN (Kelompok Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri): 9 Februari

– 9 Maret 2014,

3. Seleksi anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/kota: Januari – Desember

2013,

4. Pelaksanaan sosialisasi, publikasi dan pendidikan pemilih: Juni 2012-Juni

2014,

5. Bimbingan teknis S1 KPU (Sistem Informasi KPU): 9 Juni 2012 – 28

Februari 2014,

6. Pengadaan dan pengelolaan logistik: 9 Juni – 30 November 2014,

7. Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara (Provinsi,

Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS): 1 Februari – 31 Maret 2014,

8. Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara di luas negeri (PPLN

dan KPPSLN): 9 Maret – 8 April 2014.

B. Tahapan Penyelenggaraan meliputi:

1. Penyusunan peraturan KPU: 9 Juni 2012 – 9 Juni 2013,

2. Verifikasi administrasi di KPU: 11 Agustus – 6 Oktober 2012,

3. Verifikasi faktual di KPU: 30 Oktober – 6 November 2012,

4. Pengumuman partai politik peseta pemilu: 9 – 11 Januari 2013,

5. Pengundian dan penetapan nomor urut partai politik: 12-14 Januari 2013,

6. Penyerahan dan kependudukan dari pemintah kepada KPU: 9 November

– 9 Desember 2012,

Page 9: Makalah terstruktur kepemimpinan integritas independensi

7. Konsilidasi DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilihan Pemilu): 10 – 24

Februari 2013,

8. Pengumuman DPS (Daftar Pemilih Sementara): 11-24 Juli 2013,

9. Pengumuman DPT (Daftar Pemilu Tetap): 21 September 2013 – 9 April

2014,

10. Penepatan DPTLN (Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri): 25 Juli – 10

Agustus 2013,

11. Pendaftaran Calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD Provinsi dan

Kabupaten/kota: 6 – 15 April 2013 ada perubahan menjadi 15 April s/d

22 April 2013,

12. Verifikasi Pencalonan Anggota DPRD: 16 April – 30 Juni 2013,

13. Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPD: 27 Juli 2013,

14. Verifikasi pencalonan anggota DPR, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota:

16 April – 14 Mei 2013,

15. Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPR, DPRD Provinsi,

Kabupaten/Koa: 4 Agustus 2013,

16. Pelaksanaan kampanye: 11 Januari – 5 April 2014,

17. Audit Dana Kampanye: 25 April – 25 Mei 2014,

18. Masa Tenang: 6 – 8 April 2014,

19. Pemungutan dan Perhitungan Suara: 9 April 2014,

20. Rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu tingkat nasional: 26 April –

6 Mei 2014,

21. Penetapan hasil pemilu secara nasional: 7 – 9 Mei 2014,

22. Penetapan Partai Politik memenuhi ambang batas: 7 – 9 Mei 2014,

23. Penetapan Perolehan Kursi dan Calon terpilih tingkat nasional sampai

Kabupaten/Kota: 1 – 18 mei 2014,

24. Peresmian keanggotaan DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, DPR dan

DPD: Juni – September 2014,

25. Pengucapan sumpah dan janji (DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, DPR

dan DPD): Juli – Oktober 2014.

C. Tahap Penyelesaian, meliputi:

1. Pengajuan perselisihan hasil pemilu anggoa DPR, DPD dan DPRD

kepada mahkamah konstitusi (MK): 12 – 14 Mei 2014,

Page 10: Makalah terstruktur kepemimpinan integritas independensi

2. Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemilu: 1 Oktober – 1 November

2014,

3. Pembubaran badan-badan penyelenggara ad hoc: 9 Juni 2014,

4. Penyusunan Laporan Keuangan: 1 Juli – 31 Desember 2014.

D. Bila nanti terpilih sebagai komisioner KPU Kabupaten Way Kanan untuk

menciptakan pemilu yang berkualitas yang akan saya lakukan, selain adalah:

1. Memastikan bahwa setiap orang yang berhak memilih memperoleh

haknya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan PPK dan PPS

dalam pemutakhiran data, atau pada saat terakhir memperkenankan

pemilih yang dapat membuktikan hak pilihnya waupun hanya dengan

menunjukkan KTP.

2. Memperbanyak sosialisasi dan pendidikan politik kepada calon pemilih

sampai ke daerah pedalaman/pedesaan dengan berbagai media.

Terkadang saya melihat media sosialisasi/kampanye milik partai politik

lebih dominan dibanding media sosialiasi milik KPU. Mungkin dengan

membuat semacam MOU antara semua partai politik dan KPU, pesan-

pesan sosialisasi milik KPU dapat dititipkan pada media sosialisasi milik

semua partai politik. Agar adil, lay out dan ukuran pesan sosialisasi milik

KPU yang dititipkan itu ditentukan oleh KPU. Tentu saja hal ini dapat

dilaksanakan apabila tidak bertentangan dengan aturan yang dibuat oleh

KPU dan KPU Provinsi.

Page 11: Makalah terstruktur kepemimpinan integritas independensi

PENUTUP

Dengan kata alhamdulillah saya dapat menulis dan menyelsaikan Makalah Terstruktur

tentang Diri Pribadi saya dalam hal kepemimpinan, integritas, independensi dan

kompetensi kepemitraan.

Semoga dengan adanya makalah terstruktur ini yang saya ajukan sebagai bahan

pemenuhan syarat saya untuk bisa mencalonkan diri sebagai anggota Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten Way Kanan.

Harapan saya semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi diri dan orang

lain terlebih dapat menjadi bahan perhatian dan pertimbangan khusus dari Panitia Seleksi

Berkas Pelamaran Calon Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Way Kanan. Amin ...

Terima kasih.