MAKALAH TASAWUF

24
TASAWUF DI INDONESIASEJARAH KEMUNNCULAN DAN TOKOH-TOKOHNYA Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Akhlak Tasawuf Dosen Pengampu: Nurrochman, Disusun oleh: Tusfiyatul Aimah : 10680050 Haibatun Nisa : 10680051 Luluk Hamidah : 10680059 Ayu Berliantin :10680052 JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI YOGYAKARTA

Transcript of MAKALAH TASAWUF

Page 1: MAKALAH TASAWUF

TASAWUF DI INDONESIASEJARAH

KEMUNNCULAN DAN TOKOH-TOKOHNYA

Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu: Nurrochman,

Disusun oleh:

Tusfiyatul Aimah : 10680050

Haibatun Nisa : 10680051

Luluk Hamidah : 10680059

Ayu Berliantin :10680052

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI YOGYAKARTA

2011

Page 2: MAKALAH TASAWUF

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan-perkembangan tasawuf di Indonesia erat

kaitanya dengan budaya-budaya bangsa Indonesia yang bersifat mistik

, tasawuf dapat berkembang secara cepat dalam persebarannya.

Tasawuf merupakan bagian dari metode penyebaran ajaran Islam

sangat mempunyai kemiripan dalam metode pendekatan-pendekatan

agama Hindu-Budha yang merupakan sistem keagamaan masyarakat

Indonesia sebelum Islam. Kemiripan dalam metode pendekatan

dengan latihan kerohanian, inilah yang kemudian mempermudah

berkembangnya tasawuf di Indonesia. Tasawuf merupakan alat dari

salah satu persebaran islam di Indonesia. tasawuf yang dahulu

berkembang di Gujarat, merupakan sinkronisasi keagamaan di

Indonesia, yaitu negeri Hindustan yang hal ini tidak jauh berbeda

dengan sosiologi agama Hindu di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana kehidupan spiritual di Indonesia sebelum

datangnya Islam?

Bagaimana masuknya Islam ke Indonesia?

Bagaimana perkembangan tasawuf di Indonesia dan tokoh-

tokohnya?

Bagaimana pengaruh dan pengamalan tasawuf di

Indonesia?

C. Tujuan

Mengetahui kehidupan spiritual di Indonesia sebelum

datangnya Islam

Page 3: MAKALAH TASAWUF

Mengetahui masuknya Islam ke Indonesia

Mengetahui perkembangan tasawuf di Indonesia dan

tokoh-tokohnya

Mengetahui pengaruh dan pengamalan tasawuf di

Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. KEHIDUPAN SPIRITUAL DI INDONESIA SEBELUM

DATANGNYA ISLAM

Sebagian besar penduduk asli Indonesia sebelum

mendapatkan pengaruh dari agama-agama pendatang seperti

Hindu, Budha, Kristen, dan Islam, yaitu melakukan pemujaan

terhadap pandangan yang berdasarkan tentang fenomena alam.

Para pengikut agama yang dianut disebut Animisme,

mempercayai adanya ruh Tuhan yang mengalir dalam setiap

makhluk. Kekuatan tubuh diyakini sebanding dengan kapasitas

ruh Tuhan yang mengalir didalamnya. Sehingga diantara mereka

ada yang memuja dan leluhur atas dasar keyakinan bahwa ruh

leluhur lebih kuat daripada ruh masyarakat sendiri.selain itu,

adanya kepercayaan Dinamisme, yaitu menyembah binatang

buas, disamping karena rasa takut, juga atas kepercayaan

bahwa rasa takut ini merupakan indikasi adanya ruh Tuhan yang

Page 4: MAKALAH TASAWUF

membuat tubuh binatang-binatang tersebut menakutkan. Agama

yang pertama yang dianut oleh orang-orang Indonesia-Melayu.

Agama yang selanjutnya dianut penduduk Indonesia

adalah Hindu-Budha yang dibawa oleh para pedagang India. Hal

ini, ditandai dengan berdirinya kerajaan Budha terbesar di Asia

Tenggara, yaitu kerajaan Sriwijaya di Sumatra Selatan yang

wilayah kekuasaanya meliputi; Jawa, Sumatra, dan Melayu,

tempat terdapatnya Universitas Nalanda, yang memiliki reputasi

dunia dalam Budhissme.1

Sejak saat itu agama Hindu-Budha mengalami

perkembangan pesat pada abad pertama dan kedua Hijrah, yang

ditandai dengan kemunculan kerajaan-kerajaan yang memiliki

keterkaitan dengan kedua agama tersebut. Misalnya kerajaan

Majapahit yang berdiri atas inspirasi menggabungkan agama

Hindu dan Budha (Sinkretis). Kedatangan orang-orang India yang

membawa agama Hindu-Budha memperkenalkan aksara

Sansekerta yang kemuduan menjadi aksara Jawa kuno.

Dalam sejarahnya, agama asli Indonesia mengalami

pasang surut. Berbagai tantangan yang dihadapi menambah

sulit baginya untuk bertahan hidup, seperti persaingan terhadap

agama-agama pendatang. Kelemahan menghadapi agama-

agama pendatang yang lebih unggul dalam hal kesempurnaan

ajaran-ajaran, baik dari segi teologi, tata aturan sosial, maupun

ideologi politiknya hampir saja membuatnya punah, terutama

pada masa dominasi Islam (kesultanan Demak) awal abad ke-16.

Meskipun, pada masa-masa tertentu, tatkala kesultanan Islam

mengalami kemunduran dan hadirnya penjajahan Belanda, yang

kembali mendapatkan perlindungan dari pemerintahan lokal.2

1 Alwi Shihab, Akar Tasawuf di Indonesia (Jakarta: MMU, 2009), hlm, 4.

2 Alwi Shihab, Akar Tasawuf di Indonesia (Jakarta: MMU, 2009), hlm, 2-3.

Page 5: MAKALAH TASAWUF

B. MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA

Sebelum Islam masuk ke Indonesia, hubungan dagang

antara Sumatra, Cina, India, Persia, serta negeri Arab sudah

terjalin dengan pesat. Hal ini dapat diketahui dengan adanya

bandar-bandar laut yang terkenal, misalnya Sanfosti di Tiongkok,

Bandar Muara Sabak di Sriwijaya (Jambi). Kontak perdangangan

tersebut secara tidak langsung membawa unsur-unsur

kebudayaan masing-masing pihak.

Agama islam yang masuk ke Indonesia didasarkan atas

dua pendapat menurut Alwi Shihab , yaitu pandangan islam yang

masuk ke Indonesia pada abad ke tujuh Hijrah, ditandai dengan

dakwah islam pada saat Dinasti Abbasiyah, yang dibawa oleh

Abdullah ibn Muhammbad ibn ‘Abd Qahir Al-‘Abbasi wafat 799

H/1407M. ke nusantara.

Selanjutnya, pandangan bahwa Islam sudah masuk ke

Indonesia pada abad pertama Hijrah, didasarkan oleh

argumentasi catatan-catatan resmi Cina periode Dinasti Tang

618 M menegaskan bahwa islam sudah masuk wilayah Timur

jauh, yaitu Cina dan sekitarnya, termasuk kepulauan Indonesia.

Jurnal Cina mengisyaratkan adanya pemukiman Arab di Cina

yang penduduknya diizinkan oleh kaisar untuk menikmati

kebebasan beragama. Pengenalan dini kaum Arab terhadap

kepulauan Indonesia setaraf dengan data yang mereka ketahui

mengenai Cina bahkan lebih luas. Pedagang-pedagang Muslim

memasuki Cina karena kedatangan orang-orang Arab membawa

islam ke Cina melalui jalur laut. Cina sendiri mempertimbangkan

hubungan perdagangan dengan Indonesia dikarenakan letak

geografis Indonesia sebagai perdagangan laut internasional.3

3 Alwi Shihab, Akar Tasawuf di Indonesia (Jakarta: MMU, 2009), hlm, 10.

Page 6: MAKALAH TASAWUF

Menurut Hamka dan beberapa tokoh lainnya,

mengemukakan bahwa Islam datang ke Indonesia langsung dari

tanah Arab dengan membawa Mazhab Ahli Sunnah Wal-Jama’ah

khususnya Mazhab Syafi’iyah. Hal ini didasarkan atas perlawatan

Ibnu Bathuthah yang menemukan masyarakat Islam di Aceh

adalah beraliran Syafi’iyah, pada abad ke delapan Hijrah.4

Salah satu peninggalan sejarah yang menjadi simbol

kesinambungan pengaruh agama asli, yaitu Candi Borobudur,

mengindikasikan bahwa penentuan letak bangunannya

didasarkan pada kewajiban dalam sistem kepercayaaan

animisme untuk membangun tempat ibadah di dataran tinggi.

Sedangkan pengaruhnya seni arsitekturnya dalam kehidupan

spiritual Islam, misalnya bentuk bangunan masjid lama pada

masjid Agung Demak, Cirebon, Banten, dibangun berdasarkan

model tradisional Indonesia.

C. TASAWUF DI INDONESIA DAN TOKOH-TOKOHNYA

Penyebaran Islam yang berkembang secara signifikan di

negara-negara Asia Tenggara berkat peranan dan kontribusi

tokoh-tokoh tasawuf. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat kaum sufi

yang lebih kompromis dan penuh kasih sayang. Islam pada

hakekatnya merupakan agama yang terbuka dan tidak

mempersoalkan perbedaaan etnis, ras, dan bahasa. Tasawuf

islam telah membuka wawasan lebih luas bagi keterbukaan yang

meliputi agama-agama lain.

Tasawuf islam memasuki Indonesia sekitar abad kedua

Hijrah sampai abad ke delapan Hjirah yang mana tasawuf ini

berkembang secara menyeluruh di Indonesia. Beberapa alasan

yang melatarbelakangi perkembangan tersebut diantarnaya:

4 Usman Said, dkk, Pengantar Ilmu Tasawuf (Jakarta: Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Departemen Agama, 1982), hlm. 180-181.

Page 7: MAKALAH TASAWUF

1. Hasan al-Basri (w. 110 H), Rabi’ah al-Adawiyah (w.

185 H), Sufyan Tsauri (w. 121 H) ketiganya dari

Basrah. Ibrahim bin Adham (w. 161 H) dan Syaqiq

al-Balakhi (w. 194H) keduanya berasal dari Persia.

Mereka inilah yang dianggap tokoh-tokoh tasawuf pada

akhir abad pertama sampai abad kedua Hijrah.

Sedangkan pengaruh tasawuf di Persia lebih dahulu

datang ke Indonesia oleh Al-Ghazali (w. 505 H).

Terdapat pula, Syekh al-Yafi’i ahli tasawuf di Mekkah,

merupakan murid dari Syekh Mas’ud bid Abdullah

al-Jawy (bangsa Jawa), yang mana Syeh A-Jawi hidup

pada zaman kejayaaan Kerajaan Samudra Pasai.5

2. Paham tasawuf sebagai bentuk baru dari hidup zahid,

yaitu menjauhkan diri dari kemegahan hidup duniawi,

yang dibawa oleh saudagar-saudagar muslim yang

kemudian menetap di Indonesia.

3. Paham-paham thariqat, yang juga berkembang di

Indonesia seperti paham Qadariyah oleh Abdul Qadir al-

Jailani (w. 1415 H), Naqsabandiyah oleh Bahauddin (w.

1388 M), dan Syattariyah oleh Abdullah Syattar (w.

1415 M), mereka ini berada pada abad ke lima sampai

ke tujuh Hijrah.

Pada perkembangannya tasawuf di Indonesia juga

mendapat pengaruh dari para tokoh yang menyebarkan ajaran

tasawuf dari masa ke masa, terdapat dua gologna tasawuf yang

berkembang yaitu tasawuf Sunni (salafi) dan tasawuf Falsafi,

metode pendekatan pada tasawuf sunni dan salafi lebih

menonjol kepada segi praktis (العملي ), sedangkan tasawuf falsafi

menonjol kepada segi teoritis (النطري ).

5 Hamka, Tasawuf Pekembangan dan Pemurniannya, (Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1980), hlm. 218.

Page 8: MAKALAH TASAWUF

Beberapa tokoh penting yang berkontribusi mengajarkan

jalan (thariqah) dalam suasana tasawuf di Indonesia.

1. Perkembangan taswuf di Pulau Sumatera

a. Hamzah Fansuri yang berfaham Wahdatul Wujud (Falsafi).

Riwayat hidup Hamzah Fansuri tidak banyak yang diuraikan secara terperinci.

Beliau berasal dari daerah Barus dan kemunculannya dikenal pada masa

kekuasaan Sultan Alauddin Ri’ayat Syah pada penghujung abad ke-16. Beliau

adalah ahli tasawuf asli Melayu yang suka mengembara, menjelajahi Timur

Tengah, Siam, Malaya, dan beberapa pulau di Nusantara. Hamzah Fansuri

(w. 1604 M) terkenal dengan tulisannya, misalnya; Syair

Perahu, Syair Burung Pingai, sehingga membuat ajaran

Tasawuf banyak dikenal oleh banyak orang. Adapun ajaran

yang dikembangkannya adalah:

1) Wujud. Menurutnya, bahwa wujud itu hanyalah satu. Wujud yang satu

itu berkulit dan berisi, atau ada yang lahir dan ada yang batin. Semua

benda-benda yang ada, merupakan pernyataan saja dari wujud yang

hakiki, dan wujud yang hakiki itu adalah Al-Haq yaitu Allah SWT.

Wujud itu mempunyai tujuh martabat (hakikatnya satu), yaitu

a) Ahadiyah; hakikat sejati dari Allah,

b) Wahda; hakikat dari Muhammad SAW,

c) Wahdiyah; hakikat dari Adam,

d) Alam arwah; hakikat dari nyawa,

e) Alam mitsal; hakikat dari segala bentuk,

f) Alam ajsam; hakikat tubuh,

g) Alam insan; hakikat manusia.

2) Allah. Menurutnya Allah adalah Dzat yang mutlak dan qadim, first

causal (sebab pertama) dan pencipta alam semesta. Tuhan itu ada

dalam diri manusia, tetapi Tuhan itu tidak identik dengan alam.

Page 9: MAKALAH TASAWUF

3) Penciptaan. Menurutnya bahwa wujud Tuhan itu sebagai suatu lautan

yang dalam yang tak bergerak dan alam semesta ini merupakan

gelombang dari lautan itu. Eksistensi dunia ini bukanlah wujud yang

hakiki.

4) Manusia. Menurutnya manusia adalah dunia kecil atau mikrokosmos

yang di dalamnya terkandung segala sesuatu (makrokosmos). Untuk

dapat mengenal Allah dan bisa bertemu dengan-Nya, seseorang harus

dapat menembus hijab yang membatasi dirinya dengan Tuhan. Hijab

itu adalah kejamakan di alam dunia ini.

5) Kelepasan. Menurutnya manusia harus mengalami kelepasan dengan

dunia yang harus ditempuh melalui Syari’at, Tharekat, Hakikat, dan

Ma’rifat, yang secara berturut-turut terdiri dari alam nasut (alam

manusia), alam malakut (malaikat), alam jabarut (puasa) dan fana.6

b. Kemudian muridnya Syekh Samsudin bin Abdillah As-

Sumatrani (Syamsuddin Pasai), hidup antara tahun 1575-

1630 M) yang bermukim di Aceh. Buku-buku yang pernah

beliau tulis, diantaranya; Jauhar al-Haqoid, Risalatul Bayyin

Mulahazat al-Muwahidin ‘ala al-Muhlidi fi dzikrullah. Pokok-

pokok ajarannya mengenai 1). Allah itu Esa adanya, Qadim

dan Baqa. 2). Penciptaan dari Dzat yang Mutlak melalui tahap

tingkatan, yaitu ahadiya, wahda, wahidiya, alam arwah, alam

mitsal, alam ajsam, dan alam insan. 3). tentang manusia,

manusia ini semacam obyek dimana Allah menzhahirkan

sifatnya.

c. Syekh Abdul Ra’uf Singkel (Syekh Abdul Ra’uf bin Ali Al-

Fansuri al-Jawi). Lahir di Fansur tahun 1620 M. yang menyebarkan

Tarekat Syattariyah dan kemudian diikuti oleh murid-

muridnya di daerah Aceh dan Pariaman (1620-1693 M).

Beberapa pandangannya mengenai hati manusia yang

6 Usman Said, dkk, Pengantar Ilmu Tasawuf (Jakarta: Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Departemen Agama, 1982)hlm.187-195.

Page 10: MAKALAH TASAWUF

menjadi unsur penting dalam tubuh, dzikir yaitu mengingat

Allah seraya menyebut namanya dengan ucapan (jahar) atau

dengan hati (sirri).

d. Syekh Burhanuddin (1646-1693 M), beliau merupakan

penduduk asli Minangkabau, lahir pada tahun 1056 H/1646 M

dan meninggal pada bulan Syafar 1111 H/1693 M. Murid dari

Syekh Abdul Ra’uf Singkel yang berpaham Syafi’i. Beliau

mendirikan madrasah dan mengajar di ulakan, diantara

murid-murid yang pernah belajar dengan beliau adalah;

Tuanku Mansingan Nan Tuo, Tuanku Imam Bonjol.

e. Nuruddin ar-Raniri

1) Riwayat Hidupnya

Nama lengkapnya ialah nuruddin bin Ali bin Hasanji bin

Muhammad Hamid Ar-Raniry. Ia berasal dari Ranir

( Rander ) Gujarat. Waktu mudanya pernah belajar di

Hadramaut kepada seorang guru yang bernama Abu Hafs

Umar bin Abdullah Basyaiban. Ia datang ke Aceh pada

tanggal 6 Muharram 1075 H/1637 M. Dan diduga ia tinggal

di Aceh sampai tahun 1644 M. Kemasyhurannya tersiar

jauh keluar daerah Aceh. Walaupun ia berasal dari India,

tapi karangan-karangannya ada yang ditulis dalam bahasa

Arab dan Melayu.

2) Ajarannya

Dapat diketahui bahwa paham Ar-raniry sebenarnya

hampir sama dengan Hamzah Fansuri, terutama dalam

masalah hubungan antara wujud Tuhan dengan alam.

Alam ini digambarkan sebagai wujud yang majaz. Hal ini

dapat dimaklumi, oleh karena sebagaimana sufi lainnya,

Page 11: MAKALAH TASAWUF

Ar-Raniry pun berusaha memberi paham betapa Esa nya

Tuhan itu secara Haqiqi.

f. Ulama sufi yang lainnya adalah Syekh Abdu samad al-

Palimbani. Salah satu hasil dari pandangannya tentang

keutamaan berzikir, meliputi tatacara saat berzikir dan

tatacara setelah seorang murid melakukan zikir.

2. Perkembangan tasawuf di Pulau Jawa

Penyebaran dan penyiaran agama islam di tanah Jawa

pada zaman dahulu adalah dipelopori para mubaligh islam yang

dikenal dengan sebutan wali. Dari segi bahasa, makna wali yang

ditulis dengan aksara arab “berarti orang yang mencintai dan

dicintai”. Waliyullah artinya orang yang mencintai dan dicintai

Allah SWT. Wali songo artinya sembilan orang wali. Di samping

sebagai muballigh islam, mereka ini juga adalah orang-orang yang

mempunyai peranan penting dalam pemerintahan. Mereka

mempunyai fungsi rangkap, yaitu sebagai muballigh atau guru

dan juga sebagai pemimpin masyarakat pendamping raja. Para

wali sango tersebut adalah; Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel,

Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan

Kudus, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati.

a. Maulana Malik Ibrahim

1.)Riwayat Hidupnya

Maulana malik Ibrahim adalah putra dari maulana

Muhammad Jumaidil Kubra bin Sayid Zainul Husein, bin

sayid zainul Kubra bin Sayid Zainal Abidin, bin Husein, bin

Fatimah, binti Muhammad SAW.

Disepakati oleh para ahli sejarah, bahwa Maulana

Malik Ibrahim bukanlah putra asli Indonesia, ia datang ke

pulau Jawa pada tahun 1399 M. Maulana Malik Ibrahim

Page 12: MAKALAH TASAWUF

mulai menyiarkan agama islam di tanah Jawa ialah di

daerah Jawa Timur.

2.)Beberapa ajarannya

Dalam seluruh usaha dakwahnya, nampaknya ia lebih

banyak mengutamakan masalah tauhid dan akhlaq,

masalah Tuahan dan ke Esaan Nya dan masalah perilaku

manusia. Mengenai filsafat ketuhanan antara lain ia

mengatakan bahwa “ yang dinamakan Allah itu ialah

sesungguhnya yang diperlukan adanya”.

b. Sunan Ampel ( 1401-1452)

1) Riwayat Hidupnya

Nama kecilnya ialah Raden Rahmat, seperti diuraikan di

muka, ia adalah putra dari Maulana Malik Ibrahim. Ia

dilahirkan tahun 1401 M, dan dibesarkan di luar Jawa,

diperkirakan mulai menetap di Jawa pada tahun 1431 M.

2) Beberapa ajarannya

Sebagai penyambung ayahandanya Maulana Malik

Ibrahim, maka ajarannya lebih banyak diutamakan

kepada masalah yang berkenaan dengan pemurnian

tauhid dan pembinaan akhlaq.

c. Sunan Bonang

1 ). Riwayat Hidupnya

Lahir pada tahun 1449 M. Merupakan salah seorang putra

dari Sunan Ampel. beliau adalah seseorang yang terhormat

di kalangan agamawan maupun bangsawan dan

masyarakat. Jiwa seni adalah merupakan satu

keistemewaan yang dimilikinya dan dimanfaatkannya

dalam usaha dakwahnya.

2 ). Pokok-Pokok Ajarannya

Primbon Sunan Bonang memuat wejangan yang didahului

dengan basmallah, hamdallah, dan salawat. Isinya

Page 13: MAKALAH TASAWUF

penjelasan yang sistematis tentang usul suluk ( tauhid dan

tasawwuf ) dan berpangkal kepada kalimat syahadat.

d. Sunan Giri

1) Riwayat Hidupnya

Disebut juga dengan raden paku, sunan Giri merupakan

orang penting dan terhormat baik di kalangan kerajaan

maupun di tengah-tengah ulama’. Beliau dijadikan anak

angkat oleh Nyi Gede Maloka (Nyai Ageng Tandes),

disekolahkannya ke Ampel dan berguru kepada Sunan

Ampel.

2) Pokok-Pokok Ajarannya

Sebagai seorang pendidik, Sunan Giri banyak

menyampaikan ajaran-ajarannya dalam bentuk permainan

anak-anak dan berbagai macam lagu yang berjiwa agama.

Selain itu, sunan giri juga mengajarkan syariat, tarikat,

hakikat, dan makrifat.

e. Sunan Drajat

1). Riwayat Hidupnya

Nama kecilnya Syarifuddin dan juga sering disebut dengan

nama Raden Qasim. Beliau adalah salah seorang putra darri

Ssuyang banyak memperhatikan soal-soal kesejahteraan dan

sosial.

2 ). Beberapa ajarannya

Dalam setiap kesempatan dakwahnya yang menjadi

pembahasannya adalah masalah sosial yang terkait dengan

ajaran-ajaran islam.

f. Sunan Kaljaga

Page 14: MAKALAH TASAWUF

Nama Raden Mas Syahid, putra Adipati Wilwatikta, menantu Maulana Malik

Ibrahim. Mengalami zaman Majapahit, Demak, dan Pajang., makamnya di

Kadilangu, Demak. Mengaji dengan Sunan Ampel. Beliau adalah seorang

pujangga, seniman besar. Ajarannya, berupa kesederhanaan atau zuhud.Dalam

dunia pemerintahan,beliau mempersatukan agama dan umara yang

disimpulkannya dalam suatu selogan “Sabdho Pandito Ratu”, yang artinya

satunya ucapan raja dan ulama.

g. Sunan Kudus

Nama Ja’far Sodiq, Raden Amir Haji, putra dari Sunan Ngudung, menantu

Sunan Bonang.eliau terkenal dengan keahliannya dalam ilmu

agama,seperti ilmu tauhid,ushul,hadist,terutama dalam bidang ilmu fiqh

(hukum). Merupakan pujangga dan sastrawan, mengarang

Maskumambang dan Mijil. Ajarannya berupa akhlak dan zuhud.

h. Sunan Muria

Nama Raden Prawoto, Raden Umar Said, Putra Sunan Kalijaga. Dengan

Dewi Sujinah (putri Sunan Ngudung) melahirkan Raden Santri atau Sunan

Ngadilangu. Beliau mempertahankan gamelan sebagai media dakwah

Islam, mengarang Sinom dan Kinanti. Ajarannya bersifat sangat sufistik,

dan zuhud.Beliau adalah salah seorang yang berusaha mempertahankan

berlangsungnya gamelan sebagai kesenian Jawa untuk digunakan sebagai

media dakwah Islam ditengah masyarakat.

i. Sunan Gunung Jati

Nama Raden Abdul Kadir, Syarif Hidayatullah, Faletehan, Syekh

Nuruddin Ibrahim bin Israil, Said Kamil, Maulana Syekh Makdum

Rahmatullah. Putra Maulana Ishak. Makam di Cirebon, wafat tahun 1570

M. Beliau mengatakan bahwa amal paling utama adalah menjaga budi

pekerti yang luhur denga akhlak yang mulia.7

3. Perkembangan tasawuf di Kalaimantan

7 Usman Said, dkk. Pengantar Ilmu Tasawuf, 1983, Jakarta: Penerbit, hlm. 186-252.

Page 15: MAKALAH TASAWUF

Sama halnya perkembangan di pulau-pulau lain di

nusantara salah seorang sufi yang terkemuka di Kalimantan ialah

Syekh Khatib As-Sambasi, ketika belajar di Mekkah beliau lebih

dikenal dengan nama Ahmad Khatib bin Abdul Ghafar As-sambasi

Al-Jawi. Beliau dipandang oleh gurunya sebagai ahli Fiqih, Ilmu

Hadits, Ilmu Tasawuf dan penghapa Qur’an. Sementara di

Kalimantan Selatan Sufi di kembangkan oleh Syekh Muhammad

Nafi Idris bin Husaei Al-banjiri yang diberi gelar oleh

pengikutnya dengan nama maulana Al-Alamah Al-Mursad Ila

Tarikis Salamah yang hidup semasa dengan Syekh Muhammad Ar-

Sad bin Abdillah Al-Banjiri, tetapi mereka berbeda keahliannya

dalam hal agama, dimana Syekh Muhammad Nafis sangat

mendalami Ilmu Tasawuf sadangkan Syekh Muhammad Ar-Sad

lebih mendalami kepada Syari’at. Tarikat yang lebih mencolok

pada Syekh Muhammad Nafis ialah diliha dari segi teologi yakni

Asyariyah dan dari segi mahjab Fiqih lebih kepada Mahjab Syafi’i.

4. Perkembangan tasawuf Pulau Sulawesi

Hampir semua perkembangan Tasawuf di kepulauan

Nusantara satu sama lain tidak jauh berbeda. Yakni untuk

mengIslamkan penduduk sekitar yang membedakan satu sama

lainnya adalah tarekat yang kemudian berkembangnya saja, di

Sulawesi tasawuf yang berkembang bercorak Sunni dan Falsafi,

meskipun pada tarekat Falsafi banyak mencampur adukan ajaran

Tasawuf dengan Ilmu Hitam, sehingga hal ini semakin

membingungkan masyarakat kalangan awam. Hal seperti inilah

yang kemudian membuat ciri Tasawuf dimata masyrakat semakin

direndahkan dan kurang diminati orang. Ulama Tasawuf dari

Sulawesi adalah SyekhYusuf Tajul Khalawati Al-Makasari,

beliau lahir 3 Juli 1629 M, beliau beraliran Tasawuf sunni yang

bermukim di Goa Sulawesi Selatan. Dalam salah satu karangannya

beliau menulis diujung namanya dengan bahasa arab ”al-

Page 16: MAKALAH TASAWUF

Mankasti” yaitu mungkin yang beliau maksudkan adalah

”Makassar” yaitu nama kota di Sulawesi Selatan dimasa

pertengahan dan nama kota itu sekarang diganti pula dengan

”Ujung Pandang” yaitu mengambil nama yang lebih tua dari pada

nama Makasar.

D. PENGARUH DAN PENGAMALAN TAWASUF DI

INDONESIA.

Ajaran tasawuf pada kemudiaannya adalah berhubungan

erat dengan tarikat. Di Indonesia tarikat-tarikat yang telah

berkembang dan punya pengaruh seperti; tarikat

Naqsyabandiyah, Qadariyah, Syattariyah, Saziliyah,

Khalawathiyah, dan sebagainya. Melalui murid-muridnya, secara

turun temurun, para pendiri tarikat ini telah mendapat

kehormatan yang cukup tinggi dalam kegiatan keagamaan di

tengah masyarakat. Hal ini sampai sekarang dalam beberapa

aktivitas keagamaan, seperti dalam memulai suatu pengajian,

nama Abdul Qadir Jailani selalu ikut serta.

Selain itu, pengaruh tasawuf dalam pengembangan

kesusasteraaan Jawa yang telah diadopsi yaitu kitab-kitab kuno

yang diubah kedalam bahasa dan syair Jawa baru, dengan

memasukkan unsur-unsur keislaman didalamnya. Karangan-

karangan dalam kesusasteraaan baru, misalnya Serat Cintini

yang ditulis pujangga Yosodipuro II, dkk. Serat Wirid Hidayat

Jati oleh Ronggowarsito, dan kitab Wulangreh karya Paku Buana

IV.

Page 17: MAKALAH TASAWUF

BAB III

KESIMPULAN

Kehidupan spiritual di indonesia sebelum datangnya islam

masyarakatnya menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme.

Agama yang selanjutnya dianut penduduk Indonesia adalah Hindu-

Budha yang dibawa oleh para pedagang India. Hal ini, ditandai dengan

berdirinya kerajaan Budha terbesar di Asia Tenggara, yaitu kerajaan

Sriwijaya. Agama islam yang masuk ke Indonesia didasarkan atas dua

pendapat menurut Alwi Shihab, yaitu pandangan islam yang masuk ke

Indonesia pada abad ke tujuh Hijrah.Selanjutnya, pandangan bahwa

Islam sudah masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah.

Tasawuf islam memasuki Indonesia sekitar abad kedua Hijrah

sampai abad ke delapan Hjirah. Perkembangan tasawuf di Pulau

Page 18: MAKALAH TASAWUF

Sumatera tokoh-tokohnya adalah Hamzah Fansuri Syekh Samsudin bin

Abdillah As-Sumatrani (Syamsuddin Pasai), Syekh Abdul Ra’uf Singkel ,

Syekh Burhanuddin , Nuruddin ar-Raniri, Syekh Abdu samad al-

Palimbani. Perkembangan tasawuf di Pulau Jawa tokoh-tokohnya

adalah Maulana Malik Ibrahim , Sunan Ampel , Sunan Bonang , Sunan

Giri , Sunan Drajat , Sunan Kaljaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, Sunan Gunung Jati.

Perkembangan tasawuf di Kalaimantan tokoh-tokohnya adalah Syekh

Khatib As-Sambasi dan Syekh Muhammad Nafi Idris bin Husaei Al-banjiri.

Perkembangan tasawuf Pulau Sulawesi tokohnya adalah SyekhYusuf

Tajul Khalawati Al-Makasari. Pengaruh dan pengamalan tawasuf di

Indonesia memunculkan ajaran tasawuf pada kemudiaannya adalah

berhubungan erat dengan tarikat. Di Indonesia tarikat-tarikat yang

telah berkembang dan punya pengaruh seperti; tarikat

Naqsyabandiyah, Qadariyah, Syattariyah, Saziliyah, Khalawathiyah,

dan sebagainya.Selain itu berpengaruh juga terhadap perkembangan

kesusastraan Jawa.

DAFTAR PUSTAKA

Shihab,Alwi.2009. Akar Tasawuf di Indonesia.Jakarta: MMU

Said, Usman ,dkk.1982.Pengantar Ilmu Tasawuf .Jakarta: Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Departemen Agama

Hamka.1980. Tasawuf Pekembangan dan Pemurniannya.Jakarta: Yayasan Nurul Islam