Makalah t ermodinamika
-
Upload
kira-r-yamato -
Category
Education
-
view
864 -
download
3
Transcript of Makalah t ermodinamika
SISTEM TERMODINAMIKA SEDERHANA
( LEMPENGAN DIELEKTRIK, BATANG PARAMAGNETIK,
KUANTITAS INTENSIF DAN EKSTENSIF )
KELOMPOK VIII
ANGGOTA : KARTIKA WIDYANINGRUM (113224015)
FITRI ROHMAISA (113224027)
RIA SEPTITIS MENTARI (113224208)
AMELIA RAMADHANI N (113224212)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
JURUSAN FISIKA
LEMPENGAN DIELEKTRIK
Ditinjau dari sebuah kapasitor yang terdiri atas dua keping penghantar
sejajar yang luasnya A dan dimensi linearnya besar dibandingkan dengan
jarak l antara keping itu. Ruang diantara kedua keping diisi dengan dielektrik
padat isotropik atau cair. Jika beda potensial diberikan antara kedua keping,
medan listrik E timbul dalam dielektrik antara kedua keping itu. Jika pusat
grafitasi muatan + dan – dalam masing-masing molekul mula-mula berimpit,
misalnya jika molekul dielektrik mula-mula non polar, efek medan listrik ialah
memisahkan setiap molekul sehingga masing-masing molekul polar dalam
arah medan listrik. Jika molekul polar secara alamiah dengan sumbu polar
terdistribusi rambang, maka efek medan listrik adalah menimbulkan orientasi
parsial dari sumbu polar molekul dalam arah medan listrik. Kedua efek sama
dalam kedua hal ini, dan derajat orientasi molekul polar terimbas atau alamiah
dalam arah medan yang dapat dihitung dalam muatan listrik yang terimbas
pada salah satu permukaan dielektrik dikalikan dengan tebal dielektrik,
menghasilkan kuantitas yang disebut momen listrik total atau polarisasi listrik
total yang akan diberi lambang huruf kapital pi (Π ) . jika volume dielektrik itu
V, perpindahan listrik dielektrik D, yang besarnya
D=ϵ 0Ε=ΠV
Polarisasi Π yang ditimbulkan oleh Ε bergantung pada sifat dielektrik
dan temperatur. Biasanya, zat dielektrik mengalami perubahan volume yang
sangat kecil dalam percobaan yang dilakukan pada tekanan atmosfer. Jadi
tekanan dan volumenya dapat kita lupakan dan kita dapat memberikan
dielektrik dengan pertolongan koordinat termodinamik berikut :
1. Intensitas listrik E, yang diukur dalam V/m.
2. Polarisasi Π , yang diukur dalam C.m
3. Temperatur gas ideal θ
Banyak terdapat dielektrik yang persamaan keadaannya pada
temperatur diatas 10K diberikan oleh
ΠV
=(a+ bθ )EDengan a dan b merupakan tetapan.
BATANG PARAMAGNETIK
Tanpa medan magnetik eksternal, zat paramagnetik bukan merupakan
magnet. Setelah dimasukkan dalam medan magnet, barulah zat tersebut
termagnetisasi dalam arah medan. Namun permeabilitasnya masih hampir
sama dengan satu, tidak seperti besi, yang permeabilitasnya sangat besar.
Namun, kristal paramagnetik tertent memainkan peranan yang penting dan
menarik dalam fisika modern, terutama pada temperatur yang sangat rendah.
Percobaan mengenai bahan paramagnetik biasanya dilakukan pada cuplikan
dalam bentuk silinder, elipsoid, atau bola. Dalam hal ini medan ϰ di dalam
bahan lebih kecil daripada medan yang ditimbulkan oleh arus listrik dalam
lilitan yang melingkunginya,karena ada medan balik (medan dimagnetisasi)
yang ditimbulkan oleh kutub magnetik yang terbentuk pada permukaan
cuplikan . Dalam medan magnetik longitudinal efek dimagnetisasi dapat
diabaikan dengan memakai silinder yang panjangnya jauh melebihi
diameternya atau dapat dikoreksi dengan cara yang sederhana.Dalam medan
magnetik tranversal, faktor koreksi harus dipakai.Disini kita akan membatasi
diri pada silinder ramping yang sangat panjang dalam medan longitudinal
dengan medan internal dan ekternal yang besar.
Bila batang paramagnetik diletakkan dalam solinoid yang intensitas
magnetiknya H,pada batang itu timbul momen magnetik total M yang disebut
magnetisasi,dan besarnya bergantung pada komposisi kimia dan
temperatur.Imbas magnetik dalam batang β diberikan dalam rumus
β=μo(ϰ+MV
)
Hampir semua percobaan pada batang magnetik dilakukan pada tekanan
atmosfer tetap,dan perubahan volume yang tersangkut kecil
saja.Akibatnya ,kita bisa melupakan tekanan dan volume dan memberikan
padatan paramagnetik hanya dengan pertolongan tiga koordinat
termodinamik, yaitu:
1. Intensitas magnetik ϰ yang diukur dalam A/m
2. Magnetisasi M yang diukur dalam A.m2
3. Temperatur gas ideal θ
Keadaan setimbang termodinamik padatan paramagnetik dapat
dinyatakan oleh persamaan keadaan yang menyangkut koordinat ini.
Percobaan menunjukkan bahwa magnetisasi sejumlah besar padatan
paramagnetik merupakan fungsi dari hasil bagi intensitas magnetik
dengan temperatur . Untuk hasil bagi yang kecil,fungsi tersederhanakan
menjadi bentuk yang sangat sederhana yaitu
M=C’ c Hθ
Yang dikenal sebagai persamaan Curie-C’c disebut tetapan Curie.Jadi
satuan untuk tetapan Curie adalah
C’ c=A . A .m2
A /mK=m3 .K
Karena tetapan Curie bergantung pada banyaknya bahan, satuannya
boleh merupakan salah satu dari empat satuan yang terdaftar dalam tabel
berikut ini.
Satuan untuk tetapan Curie
Total Per mol Per Kg Per m3
m3.K m3.K/mol m3.K/kg K
Padatan paramagnetik merupakan bahan bahasan yang menarik dalam
termodinamika. Dapat kita lihat nanti bagaimana zat ini dipakai untuk
mendapatkan temperatur sangat rendah.
KUANTITAS INTENSIF DAN EKSTENSIF
Kuantitas dalam bagian sistem yang tetap sama (massanya sama)
disebut kuantitas intensif (tekanan dan temperatur). Kuantitas dalam bagian
sistem yang berubah (massanya berubah) disebut kuantitas ekstensif
(volume). Koordinat termodinamika dirangkum dalam tabel berikut :
Sistem Sederhana Koordinat Intensif Koordinat Ekstensif
Sistem Hidrostatik Tekanan ( P ) Volume ( V )
Kawat teregang Gaya Tegang ( F ) Panjang ( L )
Selaput Permukaan Tegangan Permukaan ( γ ) Luas ( A )
Sel Listrik Elektromotansi ( ε ) Muatan ( Z )
Lempengan Dielektrik Medan Listrik ( E ) Polarisasi (Π )
Batang Paramagnetik Medan Magnetik (H) Magnetik ( M )