5.1 Uji T (t-Test)

download 5.1 Uji T (t-Test)

of 20

Transcript of 5.1 Uji T (t-Test)

Uji T (t-Test) (Salah satu Uji Statistik Parametrik)

Uji T (t-Test)(Salah satu Uji Statistik Parametrik)byArmaidi DarmawanPengertianUji t digunakan untuk menilai apakah rata-rata dua kelompok secara statistik berbeda satu dengan yang lain. Penggunaan uji t cocok ketika kita akan membandingkan rata-rata dua kelompok.Misalnya untuk menganalisis desain experimental posttest dua kelompok yang dipilih secara random (posttest-only two-group randomized experimental design). Jenis: Uji t dua sampel :Uji t Independent bila data tdk normal lakukan uji Man-Whitney Uji t Berpasangan bila data tidak normal uji Wilcoxon2Merupakan salah satu uji beda dalam uji statistikPengujian hipotesis dengan mengunakan uji t dimaksudkan untuk melakukan pengujian hipotesis yang datanya berbentuk interval atau rasio (numerik)Syarat: Distribusi data harus normalPengertian signifikan Yang dilihat adalah nilai p dari tabel tMembandingkan nilai uji t hitung dengan uji t table Ketentuan menerima hipotesis nol jika nilai t hitung lebih kecil dari t table atau menolak hipotesis nol jika nilai t hitung lebih besar dari t table.Uji bedaUji-t (t-test): menguji apakah nilai mean (rata-rata) dua kelompok sampel secara statistik berbeda

Rumus Uji t independen

X = rata rata data variabel kelompok S = standar deviasi n = jumlah sampelRumus Uji t berpasangan (paired)

d = rata rata deviasiSD-d = standar deviasi dari selisih sampel 1 dan 2n = jumlah sampelUntuk menguji signifikansiTetapkan tingkat signifikansi ()Tetapkan derajat bebas (N-1)Bandingkan dengan nilai t yang di hitung dg rumus dengan nilai t di tabel, jika lebih besar maka signifikanContoh kelompok independenSuatu penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan kemampuan Dokter lulusan Unja dan dokter lulusan FK X dalam kemapuan penegakan diagnosisHasil pengukuran variabel dibuat dalam nilai skor misalnya 1- 6 Selengkapnya di tabel berikut:Hasil penelitian

keterangann1= 22X1= 2.91S1=2.28n2=18X2= 1.78S2=0.65 Langkah penyelesaianMenentukan hipotesis (kemapuan diagnosa dokter unja lebih baik dari dokter FK X)Menentukan standart penerimaan hipotesis ( 95% alfa 0,05)Melakukan perhitungan ( uji t)Interpretasi hasil, menarik kesimpulan

Rumus Uji t

X = rata rata data variabel kelompok dokter S = standar deviasin = jumlah sampel

X = rata rata data variabel kelompok S = standar deviasi n = jumlah sampeldf = 40-1=39= 2,22Lihat tabel t untuk mencari nilai pNilai t hitung kita terletak df 39 antara nilai 0,025 dan 0,01 artinya 0,025 < p < 0,01Berarti secara statistik kemampuan diagnosis antara dokter Unja memang berbeda dari dokter FK X dan perbedaan itu bukan oleh karena faktor kebetulan saja. (p < 0,05)Kesimpulan kemampuan mendiagnosis dokter lulusan unja lebih baik dari dokter lulsan FK XContoh untuk kelompok berpasanganSeorang peneliti ingin mengetahui pengaruh vit B12 terhadap penyakit anemia. Sepuluh penderita diberi injeksi B12 dan di ukur kadar Hb sebelum dan sesudah injeksi

sblm12,211,314,711,411,512,711,212,113,310,8sdh13,013,416,013,614,013,813,513,815,513,2Coba anda buktikan apakah ada perbedaan kadar Hb sebelum dan sesudah injeksi B12?Dari sini terlihat hipotesis uji 2 arahjawabsblm12,211,314,711,411,512,711,212,113,310,8sdh13,013,416,013,614,013,813,513,815,513,2deviasi0,82,11,32,22,51,12,31,72,22,4Jumlah deviasi = 18,6Standar deviasi dari nilai deviasi (SD-d)= 0,60 (hitung dengan kalkulator) 1,86t = ----------------------- = 9,80 0,60 / V 10Kemudian dari nilai t tsb dicari nilai p dg tabel tT= 9,8 df=10-1=9, maka nilainya sebelah kanan dari nilai tabel 3,250 (p=0,005) berarti p < 0,005. Karena uji 2 arah maka nilai p dikalikan 2 dan diperoleh masih terletak < 0,01Keputusan statistik: Nilai p 0,01 yang lebih kecil dari nilai alfa (0,05) . Jadi dengan menggunakan alfa 5% dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kadar Hb sebelum dan sesudah inj B12 (p