Makalah Statistik Yogi

14

Click here to load reader

Transcript of Makalah Statistik Yogi

Page 1: Makalah Statistik Yogi

MAKALAH STATISTIKA

PENGERTIAN HIPOTESIS

Dibuat untuk memenuhi tugas statistika

Nama : Yoggie Lesmana

NPM : 5115087396

Prodi : Pend. Teknik Elektro

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

2012

Page 2: Makalah Statistik Yogi

1. LATAR BELAKANG

Menurut Popham dan Sirotnik (1973: 45), hipotesis bertitik tolak pada eksistensi hubungan antar variabel dimana terdapat dugaan atau kesimpulan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya. Hipotesis seperti yang kita ketahui yakni dugaan yang mungkin benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan. Hipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi sudah tentu hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasil-hasil serta problematika-problematika yang timbul dari penyelidikan-penyelidikan yang mendahului, dari renungan-renungan atas dasar pertimbangan yang masuk akal, ataupun dari hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan sendiri. Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling tinggi dan paling mungkin tingkat kebenarannya. Riduwan (2009: 138 Mengungkapkan bahwa setiap penelitian tidak harus berhipotesis, tetapi setiap penelitian harus dirumuskan masalahnya. Adanya hipotesis dinyatakan berdasarkan pada rumusan masalah penelitian yang diajukan. Agar rumusan masalah dapat terjawab dan hipotesis teruji berdasarkan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Jadi, keduanya harus dirumuskan dengan menggunakan kalimat yang jelas, tidak menimbulkan banyak penafsiran dan spesifik supaya dapat diukur. Masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya dan hipotesis dalam bentuk kalimat pernyataan.

Selanjutnya, pengujian hipotesis penelitian secara perhitungan statistik memerlukan perubahan rumusan hipotesis ke dalam rumusan hipotesis statistik yang mana memasangkan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) sehingga dapat memutuskan dengan tegas menolak atau menerima salah satu dari kedua hipotesis tersebut. Selain itu,  Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu sampel. Kesimpulan yang dihasilkan nanti adalah apakah hipotesis yang diuji itu dapat digeneralisasikan atau tidak. Dalam uji hipotesis satu sampel ini variabel penelitiannya bersifat mandiri, dan sampelnya satu, oleh karena itu variabel penelitiannya tidak berbentuk perbandingan ataupun hubungan antar dua variabel atau lebih.

Dalam makalah ini penulis akan membahas konsep hipotesis, hipotesis dalam statistika, dan pengujian hipotesis untuk rerata satu sampel.

Page 3: Makalah Statistik Yogi

2.    RUMUSAN MASALAH

a.    Apa itu Hipotesis?b.    Bagaimana Konsep Hipotesis dalam Statistika?c.    Bagaimanakah Pengujian Hipotesis untuk rerata satu sampel?

3. TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:a. Mendiskusikan, membahas, dan menyimpulkan pengertian, ciri-ciri, dan

macam-macam dari Hipotesis;b. Mendiskusikan, membahas, dan menyimpulkan konsep hipotesis dalam

statistika;c. Mendiskusikan, membahas, dan menyimpulkan Pengujian Hipotesis Untuk

rerata 1 sampel.

4. MANFAAT

Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang signifikan bagi pembacanya dalam memahami dan mengimplementasikan konsep hipotesis dalam perhitungan statistika yang berguna dalam melakukan penelitiannya.

Page 4: Makalah Statistik Yogi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.1    DEFINISI HIPOTESISIstilah hipotesis berasal dari bahasa yunani yang mempunyai dua kata

yaitu “Hupo” (sementara) dan “thesis” (peryataan atau teori). Karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antar variabel atau lebih (Kerlinger, 1973: 18) dalam Riduwan (2006: 162).

Dalam Satistika terdapat dua bentuk hipotesis penelitian antara lain, hipotesis kerja (Ha) dan Hipotesis nol (Ho). Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis alternatif) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori teori yang ada hubungannya yang relevan dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan. Dalam perhitungan statistik yang diuji adalah hipotesis nol (Ho), jadi hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antar variabel.

2.1.2    CIRI-CIRI HIPOTESISKarakteristik Hipotesis yang Baik Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya : a.    Hipotesis harus mempunyai daya penjelas b.    Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabelc.    Hipotesis harus dapat diuji d.   Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada. e.    Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik : - Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.

- Hipotesis harus Dapat Diuji Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.

- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuanHipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian,

Page 5: Makalah Statistik Yogi

ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.

- Hipotesis Dinyatakan Secara SederhanaSuatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.

2.1.3    PROSES TERBENTUKNYA HIPOTESISHipotesis diajukan dalam penelitian adalah dengantujuan untuk menjawab permasalahan yang diajukan oleh peneliti dalam penelitiannya. Dalam hal ini Riduwan (2006 : 164-165) mengemukakan 3 jenis Permasalahan yang sering diajukan dalam sebuah penelitian antara lain:a. Permasalahan yang bersifat Deskriptif, yaitu permasalahan yang tidak membandingkan dan menghubungkan dengan variabel lain hanya menggambarkan variabel saja. Contoh :  Seberapa banyak hasil panen udang di desa windu kabupaten sidoarjo?  Seberapa tinggi motivasi kerja karyawan PT. Hamidahnur husna?

b. Permasalahan yang bersifat Komparatif, yaitu permasalahan yang menggambarkan perbedaan karakteristik dari dua variabel atau lebih. Contoh:   Adakah Perbedaan kemampuan kerja karyawan perusahaan sepatu A dengan karyawan perusahaan sepatu B?  Adakah perbedaan hasil belajar mahasiswa jurusan TP dengan Mahasiswa Jurusan Hukum dalam mata kuliah Statistik?

c. Permasalahan yang bersifat assosiatif, yaitu permasalahan yang menghubungkan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Ada 3 bentuk Permasalahan ini antara lain:

 Hubungan simetris, contoh: Adakah Hubungan antara keaktifan mengikuti organisasi dengan tingginya prestasi belajar? Hubungan sebab akibat, Contoh : Adakah pengaruh tambahan gaji pegawai terhadap disiplin kerja pegawai? Hubungan Interaktif, contoh:  adakah Hubungan sikap guru terhadap prestasi belajar siswa?

2.1.4    MACAM MACAM HIPOTESIS PENELITIANBerdasarkan jenis permasalahan diatas, menurut tingkat Ekplanasi

hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu:a. Hipotesis Deskriptif, yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan menghubungkan dengan variabel lain atau hiporesis untuk menentukan titik

Page 6: Makalah Statistik Yogi

peluang, dimana hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan taksiran (estimatif), (Riduwan, 2006:166). Contoh ;

  Seberapa Tinggi daya tahan lampu merk X?  Seberapa tinggi produktivitas padi di kabupaten tugumulyo?

Maka hipotesis yang dirumuskan dari dua pertanyaan tersebut adalah:  Daya tahan lampu merk X adalah 800 jam  Produktivitas Padi di kabupaten Tugumulyo adalah 8 ton/haa

b. Hipotesis Komparatif, yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersufat membedakan, atau pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. ( Sugiyono, 2006: 85). Contoh :   Apakah ada perbedaan kemampuan berbahasa asing antara lulusan Pondok pesantren Madani dengan lulusan SMU teladan?   Maka Bunyi Hipotesis yang akan diajukan adalah : ada perbedaan kemampuan berbahasa asing antara lulusan Pondok pesantren Madani dengan lulusan SMU teladan. Artinya Lulusan Pondok madani lebih baik kemampuan berbahasa asing daripada lulusan SMU teladan.c. Hipotesis Asosiatif, yaitu suatu pertanyaan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. (sugiyono, 2006: 86). Contoh :  Adakah Hubungan antara gaya kepemimpinan dengan efektitas kerja karyawan PT B? maka Hipotesis yang diajukan adalah: ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan efektitas kerja karyawan PT B.

2.1.5    KEGUNAAN HIPOTESISKegunaan hipotesis secara garis besar dalam  (mujahidinimeis.wordpress.com) antara lain: Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.Oleh karena itu, kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat tergantung pada:      Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-fakta yang ada.      Imajinasi dan pemikiran kreatif dari si peneliti.      Kerangka analisa yang digunakan oleh si peneliti.      Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh peneliti.

2.1.6    PENGUJIAN HIPOTESIS

Page 7: Makalah Statistik Yogi

Tahap pengujian hipotesis disesuaikan pada hipotesis yang diajukan, dalam makalah ini yang akan dibahas adalah pengujian hipotesis Deskriptif atau yang lebih sering disebut dengan uji hipotesis satu sampel (Uji –t Rerata 1 sampel). Dimana telah dijelaskan diatas bahwa hipotesis deskriptif adalah jawaban sementara dari rumusan masalah Deskriptif (1 varibel yang diteliti).

Terdapat dua macam pengujian hipotesis deskriptif , yaitu dengan uji dua pihak (two tail test) dan uji satu pihak (one tail test). uji satu pihak ada dua macam yaitu uji pihak kanan dan uji pihak kiri. Jenis uji mana yang digunakatergantung pada bunyi hipotesis yang diajukan.   Uji dua pihak pada hipotesis1 sampel digunakan jika bunyi hipotesisnya “sama dengan” Ho = Ha, misal daya tahan berdiri pelayan toko perhari sama dengan 8 jam.   Uji satu pihak Pihak kiri jika Ho nya berbunyi lebih besar atau sama dengan dan Ha nya berbunyi lebih kecil Pihak kanan jika Ho nya berbunyi Lebih kecil atau sama dengan dan Ha nya berbunyi lebih besar.Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis satu sampel ini yang datanya interval atau rasio adalah sebagai berikut: (Riduwan, 2006 : 93)Dimana:  t =  Nilai t yang dihitung (t Hitung)x=   Rata rata variabel x = Nilai yang dihipotesiskanS = Simpangan Baku n = Jumlah anggota Sampel               2.1.7 HIPOTESIS STATISTIKHipotesis statistik adalah pernyataan statistik tentang populasi yang diteliti. Jika menguji hipotesis penelitian dengan perhitungan statistik, maka rumusan hipotesis tersebut perlu diubah ke dalam rumusan hipotesis statistik. Kalau dalam rumusan hipotesis penelitian hanya dituliskan salah satu saja yaitu hipotesis alternatif (Ha) atau hipotesis nol (Ho). Sedangkan dalam hipotesis statistik keduanya dipasangkan sehingga dapat diambil keputusan dengan tegas yaitu menerima Ho berarti menolak Ha begitu juga sebaliknya apabila menolak Ho berarti menerima Ha. Hipotesis statistik ini dirumuskan untuk menjelaskan gambaran dan parameter apa dari populasi.

2.1.8 JENIS PENGUJIAN HIPOTESISa. Hipotesis DireksionalHipotesis direksional adalah rumusan hipotesis yang arahnya sudah jelas atau disebut juga hipotesis langsung. Hipotesis ini digunakan untuk menjelaskan pengujian rerata (uji-t) dengan rerata satu sampel. Sedangkan pengujian hipotesis direksional terdiri dari dua yaitu uji pihak kiri dan uji pihak kanan, untuk lebih jelasnya dapat diuraikan berikut ini.1) Uji Pihak Kiri

Page 8: Makalah Statistik Yogi

Apabila ada rumusan hipotesis pasangan Ha dinyatakan dengan bunyi kalimat: paling tinggi, paling banyak, paling besar, maksimum dan sejenisnya berarti tandanya lebih kecil (<). Maka sebaliknya Ho harus dinyatakan dengan bunyi kalimat: paling rendah, paling sedikit, paling kecil, minimum dan sejenisnya berarti tandanya lebih besar atau sama dengan( >) pengujiannya menggunakan uji satu pihak (one tailed test) yaitu uji pihak kiri. Seperti contoh berikut:

a. Hipotesis bersifat deskriptif

Motivasi kerja pegawai di Lembaga Pendidikan Lingua Plus paling tinggi 40% dari nilai ideal.(1)   Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimatHa: Motivasi kerja pegawai di Lembaga Pendidikan Lingua Plus paling tinggi 40% dari nilai ideal.Ho: Motivasi kerja pegawai di Lembaga Pendidikan Lingua Plus paling rendah atau sama dengan 40% dari nilai ideal.(2)   Hipotesis (Ha dan Ho) model statistikHa: p < 40 %                     p= persentaseHo: p > 40 %

b. Hipotesis bersifat komparatif

Terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa tugas belajar dengan mahasiswa izin belajar dalam mengikuti pelajaran statistik, yaitu mahasiswa tugas belajar lebih tinggi daripada mahasiswa izin belajar. Atas dasar informasi tim pengajar ingin membuktikan melalui penelitian.(1)   Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat Ha: Perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa tugas belajar lebih tinggi daripada mahasiswa izin belajar.Ho: Perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa tugas belajar lebih rendah daripada mahasiswa izin belajar.(2)   Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik Ha: µ1 < µ2                                µ = rata-rata populasiHo: µ1 > µ2

c. Hipotesis bersifat asosiatif

Seorang pakar pendidikan ingin meneliti hubungan motivasi dengan prestasi belajar di Perguruan Tinggi Lingua Plus. Peneliti berhipotesis bahwa hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar paling tinggi 60%.(1)   Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimatHa: Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar paling tinggi 60%.Ho: Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar paling rendah atau sama dengan 60%.(2)   Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik

Page 9: Makalah Statistik Yogi

Ha: p < 60%                      p= persentaseHo: p > 60%

   WilayahPenolakan Ho                   Wilayah              α                    Penerimaan Ho           -t tabel                        Gambar 1. Uji Pihak KiriKriteria Pengujian Pihak Kiri:

Jika - t tabel < t hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak

2) Uji Pihak KananJika rumusan hipotesis pasangan Ha dinyatakan dengan bunyi kalimat: rendah, paling sedikit, paling kecil, minimum dan sejenisnya berarti tandanya lebih besar ( > ). Maka sebaliknya Ho harus dinyatakan dengan bunyi kalimat: paling tinggi, paling banyak, paling besar, maksimum dan sejenisnya berarti tandanya lebih kecil atau sama dengan ( < ). Pengujiannya menggunakan uji saatu pihak (one tailed test) yaitu uji pihak kanan. Seperti contoh berikut:

a. Hipotesis bersifat deskriptif

Disiplin pegawai di Lembaga Pendidikan Lingua Plus paling rendah 70% dari skor ideal.(1)   Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimatHa: Disiplin pegawai di Lembaga Pendidikan Lingua Plus paling rendah 70% dari skor ideal.Ho: Disiplin pegawai di Lembaga Pendidikan Lingua Plus paling tinggi atau sama dengan 70% dari skor ideal.(2)   Hipotesis (Ha dan Ho) model statistikHa: p > 70 %                     p= persentaseHo: p < 70 %

b. Hipotesis bersifat komparatif

Seorang pengamat haji ingin melakukan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan fasilitas antara kelompok jamaah haji plus (VIP) dengan jemaah haji biasa. Pengamat berhipotesis bahwa jemaah haji biasa kurang nyaman fasilitasnya bila dibandingkan dengan jemaah haji plus (VIP). (1)   Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat Ha: Jemaah haji biasa kurang nyaman fasilitasnya bila dibandingkan dengan jemaah haji plus (VIP).

Page 10: Makalah Statistik Yogi

Ho: Jemaah haji biasa lebih nyaman atau sama dengan fasilitasnya bila dibandingkan dengan jemaah haji plus (VIP).(2)   Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik Ha: µ1 > µ2                                µ = rata-rata populasiHo: µ1 < µ2

c. Hipotesis bersifat asosiatif

Seorang pengamat sosial mengatakan bahwa hubungan antara atasan dengan bawahan di Lembaga Pendidikan Lingua Plus paling rendah 45%.(1)   Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimatHa: Hubungan antara atasan dengan bawahan di Lembaga Pendidikan Lingua Plus paling rendah 45%.Ho: Hubungan antara atasan dengan bawahan di Lembaga Pendidikan Lingua Plus paling tinggi atau sama dengan 45%.(2)   Hipotesis (Ha dan Ho) model statistikHa: p > 45%                      p= persentaseHo: p < 45%