makalah sistem saraf simpatis & parasimpatis

15
BAB I PENDAHULUAN Ada dua subdivisi besar sistem saraf otonom yaitu : sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Sistem saraf otonom mensarafi organ visceral, kelenjar, pembuluh darah dan otot polos. Sistem saraf otonom juga berperan pada sistem penglihatan normal seperti cabang parasimpatis berperan pada fungsi lakrimasi, dan ukuran pupil dikontrol oleh keseimbangan antara persarafan simpatis untuk otot dilator iris dan parasimpatis untuk otot sfingter iris. ( 1,2,3 ) Sistem saraf simpatis dan parasimpatis terdiri dari dua susunan serabut saraf. Badan sel saraf preganglion terletak di batang otak dan medulla spinalis yang aksonnya bersinap dengan saraf postganglion. Badan sel saraf postganglion terletak di luar susunan saraf pusat yang membentuk ganglion. (3,4,5 ) Letak badan sel saraf preganglion merupakan dasar anatomi untuk klasifikasi sistem saraf otonom. Motorneuron yang terletak di bagian lateral massa abu- abu medulla spinalis segmen torakal dan lumbal atas membentuk divisi preganglion simpatis ( Thoracolumbar). Sel motorneuron di nukleus saraf kranial III. VII, IX, X dan di massa abu-abu medulla spinalis bagian sakrum membentuk divisi parasimpatis (Craniosacral). (2,3,6,7 ) 1

Transcript of makalah sistem saraf simpatis & parasimpatis

Page 1: makalah sistem saraf simpatis & parasimpatis

BAB I

PENDAHULUAN

Ada dua subdivisi besar sistem saraf otonom yaitu : sistem saraf simpatis

dan parasimpatis. Sistem saraf otonom mensarafi organ visceral, kelenjar,

pembuluh darah dan otot polos. Sistem saraf otonom juga berperan pada sistem

penglihatan normal seperti cabang parasimpatis berperan pada fungsi lakrimasi,

dan ukuran pupil dikontrol oleh keseimbangan antara persarafan simpatis untuk

otot dilator iris dan parasimpatis untuk otot sfingter iris.( 1,2,3 )

Sistem saraf simpatis dan parasimpatis terdiri dari dua susunan serabut

saraf. Badan sel saraf preganglion terletak di batang otak dan medulla spinalis

yang aksonnya bersinap dengan saraf postganglion. Badan sel saraf postganglion

terletak di luar susunan saraf pusat yang membentuk ganglion.(3,4,5 )

Letak badan sel saraf preganglion merupakan dasar anatomi untuk

klasifikasi sistem saraf otonom. Motorneuron yang terletak di bagian lateral massa

abu-abu medulla spinalis segmen torakal dan lumbal atas membentuk divisi

preganglion simpatis ( Thoracolumbar).

Sel motorneuron di nukleus saraf kranial III. VII, IX, X dan di massa abu-abu

medulla spinalis bagian sakrum membentuk divisi parasimpatis (Craniosacral).(2,3,6,7 )

Perbedaan morfologi lainnya antara sistem simpatis dan parasimpatis pada

letak badan sel postganglion. Badan sel postganglion sistem simpatis terletak di

paravertebra, prevertebra dan trunkus ganglion simpatis dan hampir selalu

berdekatan dengan medulla spinalis. Badan sel postganglion parasimpatis terletak

lebih jauh dari susunan saraf pusat yaitu terletak di dalam dan di dinding organ

yang disarafinya atau ganglion yang dekat ke organ yang disarafinya.( 3,4 )

Serat postganglion parasimpatis lebih pendek di banding serat

postganglion simpatis. Serat preganglion kedua divisi ini memiliki diameter 3 µm

dan seratnya bermielin, menghantarkan impuls kira-kira 5-15 m/detik.

1

Page 2: makalah sistem saraf simpatis & parasimpatis

Serat postganglion merupakan serat tak bermielin dengan diameter 1 µm dan

menghantarkan impuls kira-kira 1 m/detik.( 4 )Pada makalah ini hanya membahas

sistem simpatis dan parasimpatis pada penglihatan.

2

Page 3: makalah sistem saraf simpatis & parasimpatis

BAB II

SISTEM SARAF SIMPATIS DAN PARASIMPATIS

2.1. Embriologi Sistem Saraf

Perkembangan sistem saraf dimulai pada minggu ketiga kehamilan dengan

penebalan dari ektoderm yang disebut dengan neural plate. Neural plate yang

melipat kedalam dan membentuk lekukan longitudinal yang dikenal sebagai

neural groove. Bagian neural plate yang bertumbuh disebut neural fold. Selama

perkembangan, neural fold bertambah tinggi dan menyatu membentuk sebuah

tabung yang disebut neural tube.(8)

Ada tiga lapis sel yang berdifferensiasi dari dinding neural tube. Lapisan

sel paling luar (marginal layer cells) berkembang menjadi white matters dari

sistem saraf. Lapisan sel tengah (mantle layer cells) menjadi gray matters, dan

lapisan dalam (ependymal layer cells) membentuk kanalis sentralis medulla

spinalis dan ventrikel.(8)

Neural crest merupakan jaringan yang terletak antara neural tube dan

lapisan ektoderm kulit. Neural crest berdifferensiasi dan membentuk akar ganglia

dorsalis spinalis, saraf spinal, ganglia saraf kranial, saraf kranial, ganglia sistem

saraf otonom, medulla adrenal dan meningen.(8)

2. 2. Jaras Simpatis ( Thoracolumbar)

Aktivitas simpatis berasal dari bagian posterolateral hipotalamus. Aktivitas

hipotalamus dipengaruhi oleh sinyal pada bagian frontal, sensorimotorik dan

kortek oksipital dan sistem limbik ( girus singulata). Perjalanan serat simpatis

untuk mata terbagi menjadi tiga segmen. Akson untuk otot dilator pupil dan otot

Muller turun sebagai segmen pertama bersama dengan serat simpatis lain, secara

superfisial pada kolumna anteromedial melalui batang otak ke medulla spinalis.

Dalam medulla spinalis serat simpatis berlanjut ke kolumna intermediolateral.

Antara C7 dan T2 serat simpatis untuk mata bersinaps di nukleus siliospinal

Budge-Waller. Serat segmen kedua postsinaps meninggalkan medulla spinalis

3

Page 4: makalah sistem saraf simpatis & parasimpatis

melalui rami ventral C8 dan torakal atas ( T1 & T2 ) medulla spinalis sebelum

bergabung dengan pleksus simpatis paravertebral.(2,3,9,10)

Naik dari bagian rostral rantai simpatis melewati lengkung anterior ansa

subclavia sangat dekat ke arteri innominata pada bagian kanan dan arteri

subklavia di bagian kiri di atas apeks paru. Serat ini melewati ganglion cervical

inferior dan medial dan berakhir ke ganglion cervical superior setingkat sudut

rahang ( C2 ) dan bifurcatio arteri karotis. Serat saraf segmen ketiga post ganglion

terus ke dinding bifurcatio karotis. Serat simpatis mensarafi kelenjar keringat dari

wajah bagian bawah mengikuti arteri karotis eksterna.(2,6)

Serat simpatis untuk pupil berjalan bersama dengan arteri karotis interna

masuk kranium melalui kanalis karotis. Beberapa serat simpatis meninggalkan

arteri karotis saat keluar tulang petrosa dan bersama dengan nervus petrosa

superficial mayor membentuk nervus vidian. Serat simpatis ini paralel dengan

parasimpatis ke kelenjar lakrimalis. Dalam sinus kavernosus serat simpatis untuk

otot dilator pupil meninggalkan karotis bergabung dengan nervus kranialis V1

sepanjang beberapa millimeter. Di bagian anterior sinus kavernosus serta simpatis

bergabung dengan nervus trigeminal divisi oftalmika cabang nasosiliaris. Di apeks

orbita serat melewati ganglion siliaris ( tanpa sinaps) bersama dengan cabang

nasosiliaris serat simpatis mencapai bola mata dan berjalan dengan nervus siliar

ke otot dilator pupil.(2,11,12)

Serat otot Muller berjalan sepanjang arteri oftalmika yang kemudian ke

cabang frontal dan lakrimal. Otot Muller berasal dari dekat origo levator

aponeurosis dan insersi di bagian inferior 10-12 mm pada batas superior tarsus.

Otot ini kaya vaskuler dan terletak lebih dalam terhadap kuldesak konjungtiva

superior yang terbentang di bagian posterior dari tarsus. Serat simpatis orbital

superior juga mensarafi kelenjar keringat dahi.(2,13)

4

Page 5: makalah sistem saraf simpatis & parasimpatis

Gambar 1. Jaras simpatis (2 )

2. 3. Jaras Parasimpatis ( Craniosacral)

Aktivitas parasimpatis berasal dari berbagai tempat dalam batang otak.

Serat yang mengontrol otot sfingter pupil berasal dari kompleks Edinger-

Westphal ( EW) dari kompleks nukleus nervus III dalam batang otak. Input dari

nukleus pretektal melalui komisura posterior. Nukleus pretektal menerima input

secara langsung dari jalur visual primer melalui traktus pupilarius yang

meninggalkan traktus optikus di kolikulus superior anterior dari genikulatum

5

Page 6: makalah sistem saraf simpatis & parasimpatis

lateral. Di kortek (terutama lobus frontalis), hipotalamus dan sistem retikularis

memberi sinyal inhibisi pada nukleus EW.(6,9,13)

Serat parasimpatis dan fasikulus N. III meninggalkan nukleus N. III dan

keluar di fossa interpedunkularis. Dalam ruang subaraknoid serat parasimpatis

berjalan di superfisial medial dari saraf cranial N.III ( mesencephalic outflow).

Saat bifurcatio N.III di anterior sinus kavernosus parasimpatis berjalan bersama

divisi inferior. Di apeks orbita serat ini masuk ke ganglion siliaris dan bersinaps.

Serat post sinaps berjalan bersama cabang untuk oblikus inferior yang kemudian

bergabung dengan nervus siliaris posterior untuk mencapai segmen anterior dan

otot sfingter iris. Serat ini berjalan mengelilingi sekitar pinggir pupil dari anterior

ke posterior pigmen epitel dan sentral ke sel otot dilator.(3,14,15,16,)

Parasimpatis mensarafi kelenjar lakrimalis berasal dari nukleus

lakrimopalatonasal yang terletak di kaudal pons posterolateral dari nukleus

motorik saraf kranial N.VII ( bulbar outflow). Nukleus ini menerima input

sensoris dari nervus trigeminal dan serat aferen tambahan dari hipotalamus.

Serat parasimpatis meninggalkan nukleus bergabung dengan serat eferen simpatis

lain yang berasal dari nukleus salivatorius paralel dengan fasikulus nervus fasialis

dalam nervus intermedia. Saraf ini bergabung dengan N.VII keluar dari batang

otak pada permukaan ventral pontomedular junction. Dengan fasikulus lain N.VII

serat parasimpatis nervus intermedius berjalan lateral dari meatus auditorius

interna. Dalam tulang petrosa dan kanal fallopi serat parasimpatis keluar di

ganglion genikulata kemudian berjalan superfisial di atas tulang petrosa dengan

nervus petrosa superfisial mayor. Perjalanan serat ini paralel dengan arteri karotis

dan di tempat arteri karotis berbelok masuk ke dalam sinus kavernosus serat

parasimpatis bergabung dengan dengan nervus vidianus. Serat ini berjalan parallel

dengan tulang sphenoid dan di bawah foramen rotundum masuk ke ruang

pterigomaksilaris. Serat ini bersinaps di ganglion sfenopalatina. Serat

postganglion berjalan diatas melalui fisura orbitalis inferior kemudian dengan

nervus lakrimalis ke kelenjar lakrimal. Serat parasimpatis berespon terhadap

reflek menangis.(2,12,13)

6

Page 7: makalah sistem saraf simpatis & parasimpatis

Gambar 2. Jaras parasimpatis ( 12 )

7

Page 8: makalah sistem saraf simpatis & parasimpatis

Gambar 3. Ganglia parasimpatis (19 )

Keterangan gambar : 1. Ganglion oticum 2. Nervus Mandibularis

3. radiks sensorikmotorik 4. Nervus petrosus minor(radiks parasimpatis)

5. Radiks simpatis 11. Ramus comunicans

12.Nervus petrosus mayor 13. Ganglion pterygopalatinum

14. Nevus palatine 15. Nevus auriculotemporalis

16. Nevus facialis 17. Gld.parotis

25. Gnglion ciliare

2. 4. Fisiologi Sistem Saraf Simpatis & Parasimpatis

Banyak organ tubuh disarafi oleh kedua sistem saraf simpatis dan

parasimpatis. Bila satu organ menerima persarafan keduanya, simpatis dan

parasimpatis, umumnya berefek antagonis. Seperti efek simpatis pada pupil

menjadi dilatasi dan parasimpatis pada pupil menjadi konstriksi. Tetapi aksi kedua

sistem ini tidak selalu antagonis tetapi bisa saling mendukung seperti pada sekresi

kelenjar ludah.( 3,17,18 )

8

Page 9: makalah sistem saraf simpatis & parasimpatis

2. 5.Transmisi Kimia Impuls Simpatis & Parasimpatis

Serabut preganglion parasimpatis dan simpatis mengeluarkan asetilkolin.

Kedua sistem saraf ini, potensial aksinya berasal di seluruh saraf otonom di

susunan saraf pusat di sepanjang saraf bermielin ke akhir presinaps yang

mengeluarkan asetilkolin dari penyimpanannya dalam ujung saraf. Asetikolin

melewati celah sinaps yang sempit dan bergabung dengan reseptor dari badan sel

saraf postsinaps yang menimbulkan depolarisasi lokal yang disebut “ excitatory

postsynaptic potential”. Potensial ini selanjutnya menimbulkan potensial aksi

pada saraf postganglion. Saat aksi ini lengkap, asetilkolin di hidrolisa oleh

acetylcholinesterase.

Asetilkolin juga merupakan transmitter yang dikeluarkan oleh serat

parasimpatis postganglion di neuroefector junction, tetapi saraf simpatis

postganglion mengeluarkan katekolamin norepinefrin di neuroefector junction.

Istilah “adrenergic” dan “cholinergic” menggambarkan substansi dari

simpatomimetik dan parasimpatomimetik.(3,4,19,20)

Gambar 4. Transmisi impuls kimia serabut saraf(13 )

9

Page 10: makalah sistem saraf simpatis & parasimpatis

2. 6. Regenerasi Sistem Saraf Simpatis & Parasimpatis

Jika saraf terputus karena trauma atau penyakit tidak ada perbaikan di

tempat tersebut sampai terbentuk serat baru yang berasal dari sisanya. Bila serat

saraf rusak atau degenerasi serat saraf normal yang didekatnya di stimulasi untuk

memberikan cabang atau tunas. Pada permukaan serat saraf normal yang

berdekatan tadi secara lokal menjadi berubah susunannya dan lembaran akson

tipis tumbuh di permukaannya dan menuju sel saraf yang mengalami

degenerasi.(3)

10

Page 11: makalah sistem saraf simpatis & parasimpatis

BAB III

KESIMPULAN

1. Sistem saraf otonom terdiri dari 2 subdivisi besar yaitu sistem saraf

simpatis dan parasimpatis.

2. Sistem saraf simpatis dan parasimpatis dibedakan berdasarkan anatomi

dan morfologi

3. Saraf simpatis post ganglion mengeluarkan norepinefrin dan saraf

parasimpatis post ganglion mengeluarkan asetilkolin.

4. Sistem saraf simpatis dan parasimpatis umumnya berefek antagonis.

11