Makalah Sistem Budidaya Tanaman Kedelai.docx

10
TEKNOLOGI BUDIDAYA TUMBUHAN SEMUSIM dan TAHUNAN : SISTEM BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI (GLACINE MAX) Disusun oleh : Azzumaru Yumna H0713036 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Supriyono, MS PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

description

sistem budidaya tanaman kedelai yang baik dan benar

Transcript of Makalah Sistem Budidaya Tanaman Kedelai.docx

TEKNOLOGI BUDIDAYA TUMBUHAN SEMUSIM

dan TAHUNAN :

SISTEM BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI

(GLACINE MAX)

Disusun oleh :

Azzumaru Yumna H0713036

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Ir. Supriyono, MS

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kedelai atau Glacine max merupakan yang termasuk kedalam kategori

tanaman kacang – kacangan utama ini merupakan tanaman asli daerah Asia

subtropik seperti China dan Jepang. Namun dalam perkembanganya, tanaman

ini menyebar ke negara – negara lain seperti Korea, India, hingga Indonesia.

Di negara Indonesia sendiri, hasil olahan dari kedelai sangat digemari oleh

banyak orang, karena kedelai mengandung banyak karbohidrat, lemak,

protein, vitamin dan mineral seperti kalsium, asam folat, kalium serta besi.

Di Indonesia, bertanam kedelai merupakan salah satu alternatif bagi para

petani jika tidak bertanam padi. Salah satu alasanya adalah karena penjualan

kedelai yang terbilang mudah,dan kedelai sangat cocok hidup di iklim tropis

seperti Indonesia. Sebagai seorang mahasiswa pertanian, tidak afdhol

namannya jika kita tidak mengetahui cara budidaya kacang kedelai yang baik

dan benar. Melalui makalah singkat ini, saya akan membahas tentang cara

budidaya kacang kedelai yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah

Rumusan dari malah ini adalah:

1. Bagaimana cara persiapan lahan pada budidaya kacang Kedelai yang baik

dan benar?

2. Bagaimana cara penanaman dan perawatan pada saat budidaya kacang

Kedelai yang baik dan benar?

3. Bagaimana cara panen saat budidaya kacang Kedelai yang baik dan benar?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain adalah :

1. Memberikan wawasan tentang cara persiapan lahan budidaya kacang

Kedelai yang baik dan benar.

2. Memberikan pengetahuan tentang cara penanaman dan perawatan pada

saat budidaya kacang Kedelai yang baik dan benar.

3. Memberikan wawasan tentang bagaimana cara panen yang benar

BAB II

ISI

A. Persiapan Lahan Budidaya Kacang Kedelai

Tanaman kedelai biasanya ditanam pada tanah kering (tegalan) atau

tanah persawahan. Pengolahan tanah bagi pertanaman kedelai di lahan

kering sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau, sedangkan pada

lahan sawah, umumnya dilakukan pada musim kemarau. Pengolahan tanah

bertujuan untuk membuat tanah jadi gembur dan membersihkan lahan

dari rumput - rumputan, kayu, dan lain - lain. Alat yang digunakan untuk

mengolah tanah antara lain adalah cangkul, bajak atau traktor.

Persiapan lahan penanaman kedelai di areal persawahan dapat dilakukan

secara sederhana. Mula-mula jerami padi yang tersisa dibersihkan,

kemudian dikumpulkan, dan dibiarkan mengering. Selanjutnya, dibuat

petak - petak penanaman dengan lebar 3 m - 10 m, yang panjangnya

disesuaikan dengan kondisi lahan. Diantara petak penanaman dibuat saluran

drainase selebar 25 cm - 30 cm, dengan kedalaman 30 cm. Setelah

didiamkan selama 7 - 10 hari, tanah siap ditanami.

Pemberian Pupuk Kandang saat pengolahan tanah sangat disarankan,

karena dapat memperbaiki kondisi tanah selain dapat mengurangi

penggunaan pupuk buatan. Dosis penggunaan Pupuk Kandang untuk tanah

yang kurus sekitar 5 ton/ha. Tanaman kedelai menginginkan pH netral

berkisar 5 - 6. Sehingga perlu pengapuran pada tanah masam. Pemberian

Dolomit dengan dosis 2000 kg/ha (200 gr/m2) diharapkan mampu

menciptakan pH tanah yang optimal. Pemberian Trichoderma dilakukan

bersama dolomite. Trichoderma berfungsi sebagai decomposer,

mempercepat pelapukan bahan organic dalam tanah sehingga dapat segera

diserap oleh tanaman dan sebagai tindakan preventif untuk mencegah

serangan penyakit tanaman. Dosis pemberian Trichoderma adalah 400 gr/ha.

Dalam pemilihan benih perlu diperhatikan ciri – ciri benih yang baik.

Secara khusus untuk mendapatkan benih bermutu tinggi adalah sortasi dan

penyimpanan benih. Benih yang dipilih adalah benih yang sehat, utuh / bernas

dan memiliki daya tumbuh tinggi.

B. Penanaman dan Perawatan

Cara tanam yang terbaik untuk memperoleh produktivitas tinggi yaitu

dengan membuat lubang tanam memakai tugal dengan kedalaman antara 1,5

– 2 cm. Setiap lubang tanam diisi sebanyak 3 – 4 biji dan diupayakan 2 biji

yang bisa tumbuh. Penempatan arah tanam di daerah tropik tidak

menunjukkan perbedaan antara ditanam arah timur - barat dengan utara

- selatan.Hal yang terpenting yaitu arah tanam harus sejajar dengan arah

saluran irigasi atau pematusan sehingga air tidak menggenang dalam

petakan.

Untuk mengurangi penguapan tanah pada lahan, dapat digunakan

mulsa berupa jerami kering. Mulsa ditebarkan di antara barisan tempat

penanaman benih dengan ketebalan antara 3 cm – 5 cm. Lalu satu minggu

setelah penanaman, dilakukan kegiatan penyulaman. Penyulaman bertujuan

untuk mengganti benih kedelai yang mati atau tidak tumbuh.

Keterlambatan penyulaman akan mengakibatkan tingkat pertumbuhan

tanaman yang jauh berbeda.

Tanaman kedelai sangat memerlukan air saat perkecambahan (0 – 5 hari

setelah tanam), stadium awal vegetatif (15 – 20 hari), masa pembungaan dan

pembentukan biji (35 – 65 hari). Pengairan sebaiknya dilakukan pada pagi

atau sore hari. Pengairan dilakukan dengan menggenangi saluran drainase

selama 15 – 30 menit. Pemberian air haruslah tepat dan tidak kelibahan

atau kekurangan.

Pada saat tanaman berumur 20 – 30 hari setelah tanam, dilakukan

kegiatan penyiangan. Penyiangan pertama dilakukan bersamaan dengan

kegiatan pemupukan susulan. Penyiangan kedua dilakukan setelah

tanaman kedelai selesai berbunga. Penyiangan dilakukan dengan

mencabut gulma yang tumbuh menggunakan tangan atau kored. Selain itu,

dilakukan pula penggemburan tanah. Penggemburan dilakukan secara hati -

hati agar tidak merusak perakaran tanaman.

Pemberian pupuk susulan dilakukan saat tanaman berumur 20 – 30 hari

setelah tanam. Pemberian pupuk susulan hanya dilakukan pada tanah

yang kurang subur saja. Pupuk yang digunakan berupa Urea sebanyak 50

kg/ha. Pupuk diberikan dalam larikan di antara barisan tanaman kedelai,

selanjutnya ditutup dengan tanah. Untuk meningkatkan hasil produksi

kedelai, dapat digunakan pula ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) dan PPC

(Pupuk Pelengkap Cair). Dosis yang digunakan disesuaikan dengan dosis

anjuran.

C. Panen Kacang Kedelai

Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah

menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur,

buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-

retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak

coklat dan gundul. Panen yang terlambat akan merugikan, karena banyak

buah yang sudah tua dan kering, sehingga kulit polong retak - retak atau

pecah dan biji lepas berhamburan. Disamping itu, buah akan gugur akibat

tangkai buah mengering dan lepas dari cabangnya.

Umur kedelai yang akan dipanen yaitu sekitar 75 - 110 hari,

tergantung pada varietas dan ketinggian tempat. Perlu diperhatikan,

kedelai yang akan digunakan sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia

75 - 100 hari, sedangkan untuk dijadikan benih dipetik pada umur 100 -

110 hari, agar kemasakan biji betul - betul sempurna dan merata.

Pemungutan hasil kedelai dilakukan pada saat tidak hujan, agar

hasilnya segera dapat dijemur. Pemungutan atau pemanenan kacang kedelai

ada 2 cara, yaitu dengan cara mencabut dan dengan cara memotong. Dalam

kaitanya dengan keefektifan waktu dan tenaga, pemanenan dengan cara

memotong jauh lebih cepat dan efektif dilakukan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah dengan judul “Sistem Budidaya Tanaman

Kedelai” ini adalah :

1. Tanaman kedelai biasanya ditanam pada tanah kering (tegalan) atau tanah

persawahan.

2. Persiapan lahan dapat dilakukan secara sederhana, hanya dengan

menggunakan cangkul, bajak atau traktor.

3. Pengolahan tanah bertujuan untuk membuat tanah jadi gembur dan

membersihkan lahan dari rumput - rumputan, kayu, dan hama lainya.

4. Cara tanam yang terbaik untuk memperoleh produktivitas tinggi yaitu

dengan membuat lubang tanam memakai tugal dengan kedalaman antara

1,5 – 2 cm dan setiap lubang tanam diisi sebanyak 3 – 4 biji.

5. Umur kedelai yang akan dipanen yaitu sekitar 75 - 110 hari. Dengan ciri

– ciri sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena

serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari

hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak- retak.

B. Saran

Setelah membaca makalah singkat tentang budidaya Kedelai diatas, saya

berharap para pembaca dapat mempraktikan bagaimana cara budidaya

tanaman Kedelai yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Fachruddin, Lisdiana, Ir. 2000. Budidaya Kacang - kacangan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Hidayat, O. D. 1985. Morfologi Tanaman Kedelai. Hal 73-86. Dalam S.Somaatmadja et al. (Eds.). Puslitbangtan. Bogor.

Prasastyawati, D. dan F. Rumawas. 1980. Perkembangan bintil akar Rhizobium javonicum pada kedelai. Bul. Agron. 21(1): 4.

Suprapto, H. 1998. Bertanam kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta.