Makalah Seminar Sejarah Indramayu 2007

8/17/2019 Makalah Seminar Sejarah Indramayu 2007

1/12

A. Pendahuluan

Historiografi di Indonesia modern baru dimulai sekitar tahun 1957, waktu

diselenggarakannya Seminar Sejarah Nasional Indonesia Pertama yang

diselenggarakan di ogyakarta! "ahun itu diangga# sebagai titik balik darikesadaran Sejarah $aru! Sebetulnya kurun historiografi tradisionaldiangga#

berakhir setelah terbitnya buku %ritis&he $es&houwing 'an de Sedjarah 'an

$anten oleh Hoesein (jajadiningrat )191*+, yang mengulas se&ara kritis

mengkaji tradisi #enulisan babad dalam khasanah sastra! "eta#i #ertanyaan

#enulisan Historiografi odern mun&ul sejak Seminar Sejarah Indonesia

Pertama tersebut! Saat ini mun&ul -nasionalisasi. atau #enggunaan

-#ribumisasi. historiografi Indonesia )lihat Sue Ni&hterlien, 197/+!

Perdebatan khasanah #enulisan historiografi terus berlanjut hinggatahun 1970an, tentang Netherlando&entrisme dan Indonesia&entrisme,

bagaimana meletakan #eranan $angsa Indonesia dalam jalannya sejarah yang

terjadi di nusantara ini! Hal se#erti yang di&anangkan dalam seminar Sejarah

Nasional I )1957+, yaitu Sejarah Indonesia yang nasionalistik! Selanjutnya #ada

Seminar Sejarah Nasional II )1970+ #erkembangan historiografi Indonesia

mengarah #ada #endekatan baru, yaitu ke&enderungan #ada sejarah sosial!

Pada tahun 1970, rsi# Nasional juga merintis #rogram sejarah lisan )tutur+!

emang &uku# besar #erubahan yang konkrit #ada kurun waktu tersebut

terhada# historiografi di Indonesia, se#erti yang diwujudkan -sosiologi

historiografi.! Nuansa historiografi ini terus mem#engaruhi #ara sejarawan

)sejarawan akademisi+ dalam menulis karyanya, mereka banyak mem#elajari

disi#lin ilmu sosial lainnya, studi wilayah bahkan statistik! Perluasan #enulisan

sejarah se&ara substanti'e, karena dengan #endekatan ilmu sosial ruang

lingku# sejarah tidak lagi dibatasi oleh #ertanyaan2#ertanyaan tentang #roses,

teta#i juga mulai memikirkan mengenai struktur! Penulisan sejarah, tidak hanya

deskri#tif dan diakronik, teta#i mulai menuju kea rah tulisan yang analitik dan

sinkronik! (engan demikian #enulisan sejarah men&oba mem#erluas dimensi2

dimensi yang disoroti, sehingga istilah sejarah multidimensional ham#Ir

mewarnai dalam setia# tulisan kesejarahan!

Namun demikian hasil karya mereka ini tidak banyak untuk diterbitkan,

sehingga masyarakat tidak bisa memba&a se&ara leluasa! (engan demikian

karya #ara sejarawan tersebut hanya diketahui dan hanya da#at dinikmati #ara

kalangan mereka sendiri! eski#un sejarawan )akademisi+ dalam melakukan

#enelitian #enulisan sejarah ini a&a#kali menda#at s#onsor dari #emerintah

dalam bentuk #royek #enulisan, sejarah militer, sejarah #o#ular, sejarah lisan,

sejarah kota dan sebagainya! 3ondisi ini menimbulkan ketergantungan, yang

da#at merugikan bagi #erkembangan historiografi Indonesia! Sehingga

1


2/12

menimbulkan #ara sejarawan tidak da#at memilih sendiri objek #enelitian, dan

jarang #enelitian yang bersifat murni sejarah!

Semakin ken&angnya ke&enderungan #erkembangan sejarah sosial

tersebut, berdam#ak #ada semakin mun&ulnya #enulisan sejarah lokal, yangmenekankan #ada to#ik dan isu, sebuah sejarah yang -#roblem4oriented.!

-Perkembangan dan Perubahan. menjadi isu sentral, dengan bandingan yang

sama dalam #ers#ektif sejarah!

Perlu di#a#arkan #erbedaan sejarah lisan dan tradisi lisan! an 6ansina

)197+ memberi batasan bahwa tradisi lisan )oral tradition+ sebagai oral

testimony transmilited 'erbally, from one generation to ther ne8t one or more!

Sedangkan Sejarah isan, #enggalian sumber sejarah yang sengaja di&ari

melalui teknik wawan&ara! eski#un Sejarah isan ini #ada awalnya menda#atkritikan yang &uku# gen&ar, karena mengutamakan atau mementingkan #ara

kesaksian do&umenter )misalnya saksi atau #elaku sejarah+, teta#i sekarang

dengan adanya teknologi #erekaman )audio+ #erekaman dan #enyim#anan

sumber lisan da#at teratasi! "radisi isan ini menjadi sumber bukan saja bagi

antro#ologi teta#i juga #ara sejarawan!

B. Keterjalinan Unsur Fiksional dan Faktual

1! alinan :iksi dan :akta dalam %erita ;aden ??+ yang

mengemukakan bahwa legenda adalah sebuah &erita #rosa tau #uisi rakyat

yang diangga# sebagai kejadian yang sungguh2sungguh #ernah terjadi!

3ejadian itu seringkali di#andang sebagai -sejarah. kolektif, sungguh#un

karena tidak tertulis, akhirnya mengalami distorsi sehingga seringkala da#at

jatuh berbeda dengan kisah aslinya! adi -sejarah. ysang ditam#ilkan dalam


3/12

dan tujuan #enulisan &erita ;aden


4/12

b! Perjalanan "okoh, di #erjalanan menda#at halangan, &obaan, ben&ana,

menemui binatang buas, dan sebagainya!

&! emenangkan #erjuangan, baik dalam mem#erluas wilayah #engaruh,

menegakan agama, mau#un adu kedigjayaan, dan sebagainya!d! "okoh kembali ke daerah asal, atau

e! "am#il sebagai raja atau #enguasa di daerah baru dan sekitarnya

dengan terus beru#aya untuk mem#erluas #engaruh atau#un

kekuasaanya!

Sedangkan alur #eristiwa dalam &erita ;!

a! B#isode atar

1+ asa hidu# "umenggung Aagak Singalodra, mem#unyai 5 #utra,yaitu 1+ ;aden

1+ Perilaku asa Hidu# "umenggung Aagak Singalodra,

a+ wal mendirikan #emerintahan di $anyuuri#, $agelen )awa

"engah+

b+ enenamkan #endidikan ke#ada kelima #utranya, yaitu 1+

;aden


5/12

&+ 3edatangan ;!


6/12

kemana kijang ken&ana berjalan! (alam tidurnya ;! -Hai &u&uku, inilah hutan

%imanuk yang "uan &ari, di sinilah kelak tuan bermukim anak &u&u

tuan dengan tenteram dan berbahagia.! Setelah bangun dari tidurnya,segera mereka memilih tem#at dan membangun #ondok dengan

#eladangan yang terus berkembang menjadi #erkam#ungan, hingga

menjadi #edukuhan! "ersebutlah tem#at #ertama di#ilih berada di

sebelah barat daerah di ujung Sungai %imanuk!

%erita ;!


7/12

nama (arma yu uterus berkembang menjadi Indramayu, kota

yang kita &intai sekarang ini!

*! Peresmian Pedukuhan (arma yu, dimulai #ertemuan ;aden


8/12

d! 3ebesaran hati ;aden


9/12

mengalahkan (ewi arawana, dan memukul ke suatu sungai untuk

mengetahui kebenaran sebuah sungai atau bukan, dan &erita2&erita lainnya!

*! Nilai #endidikan atau hikmah yang tidak le#as dari kreati'itas #engarang,

se#erti seseorang yang tam#il sebagai tokoh #emim#in masyarakat atau#emim#in #emerintahan yang memerlukan #erjuangan yang #anjang,

#roses #en&arian ilmu, #enambahan wawasan ke berbagai tem#at, serta

ujian dan &obaan di se#anjang #erjalanan dalam #en&arian ilmu, sebagai

suatu teladan yang #erlu kita ambil!

Nilai2nilai mistis dan magis ditujukan adanya a@imat2a@imat, ramalan,

dan kekuatan mewarnai &erita ;aden


10/12

kerajaan Islam yang menggantikan #osisi dan kedudukan kerajaan2kerajaan

Hindu2$udha )lihat 3artodirdjo, 199>1/5+!

(ari sinisme yotard bisa dimaknai bahwa setia# momen atau #eristiwa

di muka bumi ini tak lagi bisa dilihat dari #ers#ektif deterministik historisnya#endekatan ar8ian semata! enurut Brnesto a&lau dan %hantal ouffe

dalam Hegemony and So&ialist Strategy> "owards ;adi&al (emo&rati& Politi&s

)001> 105ff+, analisis kelas tak mungkin lagi digunakan untuk mengonstruksi

)ba&a> memahami+ setia# momen atau #eristiwa sejarah! 3edua teoritikus #olitik

#as&a2ar8isme ini mem#erkenalkan analisis wa&ana sehingga setia# momen

atau #eristiwa di#ahami se&ara esensial, tak lagi historis terus2menerus!

Perubahan sosial ini meli#uti transformasi #ada system sosial,ekonomi,

dan #olitik! leh karena itu dalam menganalisa sejarah tradisonal ini da#atmemakai #ers#ektif struktural dengan bantuan ilmu so&ial dan sosiologi! "eta#i

alangkah lebih lengka# dalam historiografi sejarah tradisional ini dengan

#endekatan multidimensional yang menera#kan berbagai #endekatan se&ara

serentak atau berbarengan! etodologi gejala historis, ada rele'ansi kuat, tidak

hanya ma&rohistory teta#i juga mi&rohistory se&ara deskri#tif2naratif! Hal ini

kurang bermakna a#abila sejarah mikro diterangkan se&ara analitis2kritis

#engungka#an gejala2gejala yang menunjukan se&ara umum, ke&enderungan,

dan struktur yang da#at dibuat generalisasi lewat #erbandingan2#erbandingan

dengan disi#lin ilmu lain akan semakin memudahkan! (engan demikian,

terbukalah kesem#atan yang sangat bagi #ertumbuhan dan #engkajian

berbagai ragam sejarah baru, antara lain sejarah #olitik, sejarah so&ial, sejarah

sosiologis, dan sejarah agraris )lihat 3artodirdjo, 199>1/?+! %erita yang

menyajikan #ers#ektif #erubahan so&ial #ada abad ke21? asehi memberikan

gambaran fenomena sosiologis yang da#at diambil manfaatnya bagi bidang ilmu

sosial!

(alam tataran ilmu #olitik dan #emerintahan, &erita ;aden


11/12

!. Penutu"

(ari uraian yang da#at kami #a#arkan di atas, ada bebera#a &atatan

kesim#ulan yang da#at kami sam#aikan, yaitu sebagai berikut >

1+ %erita sejarah ;aden


12/12

Po##er, 3arl P! 19=5! !agalnya %istorisisme! "erjemahan Nena Su#ra#to!

akarta, P*BS!

Simanjuntak, "ogi! 007! (riti" %istorisisme %istoriografi Peristiwa )*+ !

akarta, 3om#as %yber edia!Sumardjo, a&ob! 007! Ar"eologi Budaya Indonesia, Pelaa"an %ermeneutis-

%istoris terhadap Artefa"-artefa" (ebudayaan Indonesia! ogyakarta,

alam!

Sutherland, Heather! 19=*! &erbentu"nya Sebuah Biro"rasi ! "erjemahan

Sunarto! akarta, Sinar Hara#an!

Makalah Seminar Sejarah Indramayu 2007

Documents

Transcript of Makalah Seminar Sejarah Indramayu 2007