Makalah Seminar Kerja Praktek PARAMETER...
Transcript of Makalah Seminar Kerja Praktek PARAMETER...
1
Makalah Seminar Kerja Praktek
PARAMETER KONFIGURASI JARINGAN WIRELESS 802.11n MENGGUNAKAN
PERANGKAT ACCESS POINTUBIQUITI NANOSTATION LOCO M2 Alia Rizkinawati ( 21060110141072), Ajub Ajulian Zahra. S.T, M.T (19710719 199802 2 001)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang KodePos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055
Fax. (024) 746055
Abstrak
Dunia telekomunikasi tidak terlepas dari teknologi internet yang semakin berkembang yang salah
satunya menggunakan jaringan Wireless 802.11n. Dengan perkembangan yang begitu pesat tersebut, diperlukan
sumber daya manusia dan perangkat lunak yang dapat memanajemen jaringan tersebut. Oleh karena itu, demi
mewujudkan sumber daya manusia yang handal, diperlukan pengalaman langsung dalam dunia kerja. PT. DES
Teknologi Informasi Semarang, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia layanan internet atau ISP
(Internet Service Provider) yang memiliki 3 divisi yaitu marketing, accounting dan engineering. PT DES sendiri
memiliki visi menjadi perusahaan informasi yang besar di Indonesia dengan NOC di wilayah Jakarta dan
Semarang serta bekerjasama dengan PT. Mora Telematika Indonesia, PT. Icon+ PLN dan PT. Telkom.
Dalam memanajemen jaringan tersebut PT. DES Teknologi Informasi Semarang menggunakan Router
Mikrotik RB750 dan AP Ubiquity Nanostation Loco M2. Dengan memakai kedua alat ini bisa diketahui
throughput maksimal yang digunakan.
Kata kunci: Wireless, Router, AP, throughput
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tidak dapat kita pungkiri
dalam era global saat ini, arus informasi
yang mengalir terjadi sangat cepat. Sarana
penyampaian informasi pada masyarakat
semakin mudah untuk diakses. Internet
merupakan salah satu media masa yang
sangat efektif dan dapat dinikmati secara
luas oleh seluruh lapisan masyarakat.
Internet merupakan jaringan
komputer yang dibentuk oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat pada
tahun 1969, melalui proyek ARPA yang
disebut ARPANET (Advanced Research
Project Agency Network), dimana mereka
mendemonstrasikan bagaimana
hardware dan software komputer yang
berbasis UNIX, kita bisa melakukan
komunikasi dalam jarak yang tidak
terhingga melalui saluran telepon. Proyek
ARPANET merancang bentuk jaringan,
kehandalan, seberapa besar informasi
dapat dipindahkan, dan akhirnya semua
standar yang mereka tentukan menjadi
cikal bakal pembangunan protokol baru
yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet
Protocol). Internet merupakan salah satu
media yang digunakan untuk sarana
edukasi, hiburan, dan media masa yang
dinikmati hampir seluruh penduduk
Indonesia. Hal ini menjadikan internet
menjadi bidang yang potensial untuk
dikembangkan.
Harapan utama dari
penyelenggaraan praktek di dunia
usaha/industri seperti PT. DES Teknologi
Informasi Semarang ini disamping
keahlian professional mahasiswa
meningkat sesuai dengan tuntutan
kebutuhan usaha / industri, juga
mahasiswa akan memiliki etos kerja yang
meliputi kemampuan kerja, motivasi kerja,
inisiatif, kreativitas, hasil pekerjaan yang
berkualitas, disiplin waktu dan kerjaan
dalam bekerja.
PT. DES Teknologi Informasi
Semarang sebagai salah satu perusahaan
penyedia jasa layanan internet atau yang
sering dikenal sebagai Internet Service
Provider (ISP). PT. DES Teknologi
Informasi Semarang memiliki banyak
perangkat jaringan yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan sehingga
dapat memberikan solusi terbaik bagi
pelanggan untuk menentukan pilihan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek di PT.
DES Teknologi Informasi Semarang
adalah:
1. Untuk mengetahui parameter
konfigurasi jaringan wireless 802.11n
di PT. DES Teknologi Informasi
Semarang.
2
2. Untuk mempelajari dasar-dasar
wireless 802.11n
1.3 Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup
dan analisa, maka permasalahan lebih
ditekankan pada konfigurasi dari
perangkat AP Ubiquity Nanostation Loco
M2.
2. Wireless 802.11
2.1 Pengertian Teknologi Wi-Fi/WLAN
Wi-Fi adalah sebuah teknologi
terkenal yang memanfaatkan peralatan
elektronik untuk bertukar data secara
nirkabel (menggunakan gelombang radio)
melalui sebuah jaringan komputer,
termasuk koneksi Internet berkecepatan
tinggi. Wi-Fi Alliance mendefinisikan Wi-
Fi sebagai "produk jaringan wilayah lokal
nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan
pada standar Institute of Electrical and
Electronics Engineers (IEEE) 802.11”.
Meski begitu, karena kebanyakan WLAN
zaman sekarang didasarkan pada standar
tersebut, istilah "Wi-Fi" dipakai dalam
bahasa Inggris umum sebagai sinonim
"WLAN".
Sebuah alat yang dapat memakai
Wi-Fi (seperti komputer pribadi, konsol
permainan video, telepon pintar, tablet,
atau pemutar audio digital) dapat
terhubung dengan sumber jaringan seperti
Internet melalui sebuah titik akses jaringan
nirkabel. Titik akses (atau hotspot) seperti
itu mempunyai jangkauan sekitar 20 meter
(65 kaki) di dalam ruangan dan lebih luas
lagi di luar ruangan.
2.2 Perkembangan Teknologi Wi-Fi /
WLAN
Wi-Fi dirancang berdasarkan
spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada
empat variasi dari 802.11, yaitu :
a. 802.11a
b. 802.11b
c. 802.11g
d. 802.11n
2.3 Spesifikasi Teknologi 802.11n
Standar IEEE 802.11n dirancang
untuk memperbaiki standard 802.11g
untuk maksimal bandwidth yang didukung
dengan menggunakan multiple wireless
signal dan antenna, 802.11n memiliki
kecepatan sampai 100 Mbps.
802.11n juga menawarkan
jangkauan yang lebih baik. Kelebihan dari
802.11n kecepatan maksimum tercepat
dan jangkauan sinyal terbaik, lebih tahan
terhadap gangguan sinyal dari sumber luar,
bisa berjalan dalam 2 frekuensi baik
2,4GHz maupun 5GHz. Kekurangannya
terlihat dari biaya lebih mahal dari
802.11g.
Gambar 1 Jangkauan 802.11g dan 802.11n
2.4 Spesifikasi Perangkat Wireless
2.4.1 AP Ubiquiti Nanostatsion Loco M2
Untuk KP di PT DES
Teknologi Informasi menggunakan
produk Ubiquiti yang berfungsi sebagai
AP. Dari gambar dibawah terlihat produk
yang dipakai untuk KP.
Gambar 2 Bagian-bagian AP Ubiquiti
Nanostatsion Loco M2
Pada gambar diatas merupakan
perangkat Acces Point Ubiquiti
Nanostation Loco M2 beserta adaptornya.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya pada
Acces Point Ubiquiti Nanostation Loco
M2 hanya mempunyai satu port ethernet
pada bagian bawah Access Point. Port
ethernet (LAN) dihubungkan dengan kabel
cross atau kabel LAN dengan konektor RJ-
45 ke port PoE (Power Over Ethernet)
pada adaptor. Sedangkan port LAN pada
adaptor dihubungkan ke port ethernet 1
Router Mikrotik RB-750. Dan kabel
adaptor dihubungkan ke catu daya.
3
Ubiquiti Nanostation Loco M2
dirancang untuk jaringan dengan jaarak 5
km. Untuk mengkonfigurasi alat ini
dibutuhkan firmware AirOs. Alat ini dapat
digunakan sebagai AP, AP-Repeater atau
sebagai bridge.
2.4.2 Router Mikrotik RB-750
Untuk KP di PT DES Teknologi
Informasi menggunakan produk
Mikrotik yang berfungsi sebagai
“bridge”. Dari gambar dibawah terlihat
produk yang dipakai untuk KP.
Gambar 3 Router Mikrotik RB-750
Router adalah perangkat
jaringan yang berfungsi untuk
menghubungkan beberapa jaringan
atau network, baik jaringan yang
menggunakan teknologi sama atau
yang berbeda.
RB750 adalah produk dari
Mikrotik yang sangat mungil dan
diperuntukkan bagi penggunaan kantor
kecil atau SOHO (Small Office House
Office). Memiliki 5 buah port ethernet
10/100, dengan prosesor baru Atheros
400MHz. Router Mikrotik RB75
didesain sederhana dan siap dipakai
untuk untuk berbagai keperluan seperti
bandwith management, load balancing
dan lain sebagainya.
2.5 FIRMWARE
2.5.1 airOs
Acces Point Ubiquiti
Nanostation Loco M2 dilengkapi dengan
firmware yang berfungsi untuk
konfigurasi interface berbagai parameter
performansi jaringan. Pada projek Kerja
Praktek di PT. Des Teknologi Informasi
digunakan firmware airOS v5.5.3.
Firmware ini bisa di download secara
gratis di website www.ubnt.com .
Firmware versi ini sudah cukup
memadai untuk mendukung projek Kerja
Praktek, karena bisa dikonfigurasikan
pada wireless mode AP-Repeater .
2.5.2 Mikrotik
Jika Access Point Ubiquiti
Nanostation Loco M2 dilengkapi oleh
firmware airOS, sama halnya dengan
Router Mikrotik RB-750 yang
dilengkapi oleh sebuah aplikasi bernama
Winbox yang berfungsi sebagai utiliti
yang digunakan untuk melakukan remote
ke server mikrotik dalam mode GUI.
Dalam projek Kerja Praktek di PT. Des
Teknologi Informasi digunkan winbox
2.2.18. Software ini juga dapat
didownload secara gratis di
http://mikrotic.co.id atau
http://ipaddressrouter/winbox/winbox.ex
e
3. PARAMETER KONFIGURASI
JARINGAN WIRELESS 802.11n
MENGGUNAKAN PERANGKAT
ACCESS POINTUBIQUITI
NANOSTATION LOCO M2
3.1 Topologi Jaringan Wireless LAN
Prinsip dasar pada jaringan
Wireless LAN (WLAN) pada dasarnya
sama saja dengan jaringan yang
menggunakan ethernet card, perbedaan
yang utama adalah pada media
transmisinya, yaitu melalui udara dengan
memanfaatkan gelombang radio.
Sedangkan pada jaringan ethernet card
menggunakan media transmisi melalui
kabel.
Topologi WLAN berbeda dengan
topologi kabel LAN, WLAN
menggunakan teknologi wireless ( IEEE
802.11) sedangkan jaringan kabel LAN
menggunakan teknologi Ethernet ( IEEE
802.3 ). Ada tiga jenis topologi wireless
LAN:
1. Independent Basic Service Sets
(IBSSs)
2. Basic Service Sets (BSSs)
3. Extended Service Sets (ESSs)
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek
di PT.DES Teknologi Informasi, dilakukan
penerapan Jaringan Wireless LAN
menggunakan Topologi Extended Service
4
Sets (ESSs). Berikut merupakan gambar
topologi sederhana jaringan wireless LAN :
Gambar 4 Topologi Sederhana Jaringan Wireless LAN
3.2 Setting Perangkat Wireless LAN
3.2.1 Setting Access Point Ubiquiti
Nanostation Loco M2 dan airOs
v5.5.3
Acces Point Ubiquiti
Nanostation Loco M2 beroperasi pada
standar mode 802.11a, 802.11g dan
802.11n. Karena pada standar 802.11n
bisa kompatible dengan dua range
frekuensi yaitu 2,4GHz dan 5GHz.
Sesuai dengan topologi jaringan yang
dijelaskan diatas, setting perangkat
Access Point Ubiquiti Nanostation
Loco M2 dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 5 Perangkat Acces Point Ubiquiti
Nanostation Loco M2
Untuk bisa terhubung pada
airOS, yang perlu dilakukan adalah :
1. Pastikan end device (PC) telah
terhubung pada perangkat Acces
Point Ubiquiti Nanostation Loco
M2.
2. Konfigurasi adapter ethernet pada
end device dengan alamat IP :
192.168.1.x/subnet (x bisa berupa
angka dari 1-255 kecuali 20,
sedangkan subnet menggunakan
subnet 24). Sehingga sesuai
topologi alamat IP PC-1 yaitu
192.168.1.5/24.
3. Buka web browser dan ketikkan
alamat https://192.168.1.20 pada
address field lalu tekan enter.
4. Kemudian layar login akan
ditampilkan isikan ubnt pada
kolom Username dan Password.
Pilih negara dan bahasa yang akan
digunakan (Complient Test). Pilih
aggreement lalu login.
3.2.2 Setting Router Mikrotik RB-750 dan
Winbox
Router adalah perangkat
jaringan yang berfungsi untuk
menghubungkan beberapa jaringan atau
network, baik jaringan yang
menggunakan teknologi sama atau yang
berbeda.
RB750 adalah produk
routerboard dari Mikrotik yang sangat
mungil dan diperuntukkan bagi
penggunaan kantor kecil atau SOHO
(Small Office House Office). Memiliki 5
buah port ethernet 10/100, dengan
prosesor baru Atheros 400MHz. Router
Mikrotik RB75 didesain sederhana dan
siap dipakai untuk untuk berbagai
keperluan seperti bandwith
management, load balancing dan lain
sebagainya.
Gambar 6 Setting Router Mikrotik pada
PC dan Nanostation Loco
M2
5
Pada gambar diatas merupakan
setting dari perangkat Router Mikrotik
RB-750 yang tersambung ke PC dan
perangkat Access Point Ubiquiti
Nanostation Loco M2. Pada port
Ethernet 1 Router Mikrotik RB-750
dihubungkan ke port LAN pada
adaptor Access Point Ubiquiti
Nanostation Loco M2 menggunakan
kabel cross dengan konektor RJ-45.
Sama halnya dengan port ethernet 2
disambungkan ke port ethernet PC.
Dan kabel adaptor dihubungkan ke catu
daya.
Jika Access Point Ubiquiti
Nanostation Loco M2 dilengkapi oleh
firmware airOS, sama halnya dengan
Router Mikrotik RB-750 yang
dilengkapi oleh sebuah aplikasi
bernama Winbox yang berfungsi
sebagai utiliti yang digunakan untuk
melakukan remote ke server mikrotik
dalam mode GUI. Dalam projek Kerja
Praktek di PT. Des Teknologi
Informasi digunkan winbox 2.2.18.
Software ini juga dapat didownload
secara gratis di http://mikrotic.co.id
atau
http://ipaddressrouter/winbox/winbox.
exe
3.3 Parameter Konfigurasi Jaringan
Parameter-parameter yang
berpengaruh terhadap performansi link
untuk 802.11n menggunakan Access
Point Ubiquity Nanostation Loco M2
yaitu :
1. Channel Width
2. Frequency
3. Max Tx Rate
4. Output Power
Gambar 7 Hasil Terbaik dengan Channel Width 40MHz
Gambar 8 Hasil Throuhput
Pada contoh hasil pengukuran
parameter performansi jaringan diatas,
merupakan performansi terbaik,
gambar pertama menggunakan
konfigurasi sebagai berikut :
1. Channel Width : 40 MHz
2. Frequency : 2462 MHz
3. Max Tx Rate : MCS 15-300
4. Output Power : 23 dBm
Gambar 9 Hasil Terbaik
dengan Channel
Width 20MHz
Gambar 10 Hasil Throuhput
6
Sedangkan gambar kedua
menggunakan konfigurasi berikut :
1. Channel Width : 20 MHz
2. Frequency : 2462 MHz
3. Max Tx Rate : MCS 15-130
4. Output Power : 23 dBm
Masing-masing konfigurasi diatas
berpengaruh langsung pada performansi
jaringan. Dimana dapat ditampilkan pada
tes hasil performansi pertama
menggunakan channel width 40 MHz,
dibandingkan dengan tes performansi
yang menggunakan channel width 20
MHz, menghasilkan throughput yang
lebih besar. Hal ini sesuai dengan teori
jika lebar kanal yang digunakan lebih
besar maka data yang bisa ditransmisikan
pada suatu waktu juga semakin banyak,
sehingga throughput maksimalnya juga
akan semakin besar. Begitu juga
sebaliknya.
4. Penutup
4.1 Kesimpulan
1. Terdapat 4 poin sebagai parameter
konfigurasi jaringan yaitu : channel
width, frequency, max tx rate dan output
power.
2. Hasil terbaik pada channel width
40MHz adalah dengan frekuensi
2462Hz yang menghasilkan throughput
mencapai 40Mbps.
3. Hasil terbaik pada channel width
20MHz adalah dengan frekuensi
2462Hz yang menghasilkan throughput
mencapai 33Mbps.
4. Throuhput pada channel width 40MHz
lebih besar dari 20MHz, hal ini sesuai
dengan teori jika lebar kanal yang
digunakan lebih besar maka data yang
bisa ditransmisikan pada suatu waktu
juga semakin banyak, sehingga
throughput maksimalnya juga akan
semakin besar. Begitu juga sebaliknya.
4.2 Saran
1. Diperlukan adanya referensi tentang
wireless 802.11n. Guna kepentingan
pendidikan dan pelatihan, sehingga
tidak terjadi kesulitan dalam
memahami teknologi wireless 802.11n.
2. Memberikan materi yang lebih banyak,
karena Kerja Praktek merupakan salah
satu kesempatan bagi mahasiswa untuk
menambah ilmu di lapangan.
3. Dapat menjalin hubungan yang lebih
lanjut dengan pihak perusahaan,
sehingga antara pihak jurusan dan
industri ada komunikasi yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gast, Matthew S, 802.11n A Survival
Guide, O’Reilly, 2012
2. Bartz, Robert J, Certified Wireless
Technology Specialist (CWTS) Official
Study Guide, Wiley Publishing Inc,
2009
3. …http://wndw.net/Jaringan_Wireless_
di_Dunia_Berkembang
4. …http://en.wikipedia.org/wiki/IEEE_8
02.11n-2009
5. …http://id.wikipedia.org/wiki/IEEE_8
02.11
BIODATA PENULIS
Alia Rizkinawati (21060110141072)
dilahirkan di Duri tanggal 04 Februari. Telah
menempuh studi mulai dari TK Mutiara, SDN
049 Babussalam, SMP Cendana Mandau, SMA
Cendana Manadu. Dan saat ini baru
melanjutkan studi di Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
Semarang, November 2013
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Ajub Ajulian Zahra, S.T. M.T
NIP. 19710719 199802 2 001