Makalah Schizo Sesungguhnya!!!!!!
-
Upload
phyo-evolution -
Category
Documents
-
view
1.263 -
download
7
Transcript of Makalah Schizo Sesungguhnya!!!!!!
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia tumbuhan dikenal istilah Schizophyta yang merupakan salah satu nama
divisi di dalamnya. Schizophyta memiliki nama lain yaitu tumbuhan belah, dikarenakan dalam
berkembang biak tumbuhan ini melalui cara membelah diri. Jika dilihat dari segi evolusi,
Schizophyta merupakan kelompok tumbuhan yang paling tua dan paling primitif karena ada pada
tingkat perkembangan filogeni yang paling rendah.
Yang disebut dengan Schizophyta sendiri terbagi menjadi dua kelas yaitu Schizomycetes
atau lebih dikenal dengan nama bakteri, dan kelas Cyanophyta atau ganggang biru. Berbeda
dengan sebutannya yang dikenal dengan ‘tumbuhan’ belah, anggota-anggota dari divisi ini
hanyalah berukuran miroskopis, yaitu hanya dapat di lihat di bawah lensa mikroskop.
Bakteri dan ganggang biru sebagai anggota dari divisi ini memiliki masing-masing
karakteristik yang membedakan antara keduanya. Bakteri dibedakan lagi menjadi subkelas
Eubacteria dan subkelas Archaeobacteria. Jenis-jenis bakteri juga dibedakan lagi berdasarkan
bentuknya, cara memperoleh makanan, kebutuhannya terhadap oksigen, jumlah dan letak flagel,
suhu pertumbuhan, dan pewarnaan gram. Bakteri pun memilki peranan terhadap kehidupan, baik
itu merugikan maupun menguntungkan. Sedangkan ganggang biru merupakn mikroorganisme
yang hubungan kekerabatannya diduga lebih dekat dengan bakteri daripada dengan jenis algae
lainnya. Ganggang biru dibagi menjadi tiga bangsa, yaitu bangsa Chroococcales bangsa
Chamaesiphonales dan bangsa Hormogonales. Sama halnya dengan bakteri keberadaan
ganggang biru juga memberikan suatu pengaruh terhadap kehidupan. Ganggang biru memiliki
peranan positif- negatif serta merugikan atau menguntungkan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
SCHIZOPHYTA
( TUMBUHAN BELAH )
A. Karakteristik Umum Schizophyta
Berdasarkan aturan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan, nama ilmiah untuk divisi
diambil dari kata yang menunjukkan suatu ciri khas dari tumbuhan tertentu dan ditambah
dengan akhiran -phyta. Schizophyta merupakan nama sebuah divisi untuk tumbuhan yang
mempunyai ciri khas yakni berkembang biak dengan membelah diri. Schizophyta atau tumbuhan
belah dari bahasa Latin “schizere” atau yang dalam bahasa Yunani “schizen” berarti membelah
dan “phyton” yang berarti tumbuhan.
Karakteristik lain tumbuhan belah ini adalah tubuhnya yang hanya terdiri oleh sebuah sel
saja, protoplasma belum terdeferensiasi dengan jelas, inti belum tampak nyata, dan plastida juga
belum tampak jelas.
B. Pembagian Kelas dalam Schizophyta
Divisi Schizophyta terbagi ke dalam 2 kelas yaitu Bacteria (Schizomycetes) dan
Ganggang biru ( Cyanophyceae, Schizophyceae, atau Myxophyceae ).
1,Bakteria ( Schizomycetes )
Bakteri dibagi menjadi dua subkingdom, yaitu Archaeobacteria dan Eubacteria.
Perbedaan utama kedua subkingdom ini adalah komposisi RNA ribososmnya. Eubacteria sering
dianggap sebagai bakteri sejati atau bakteri yang sesungguhnya. Yang termasuk dalam
subkingdom Eubacteria meliputi seluruh anggota bakteri selain Archeobacteria. Berkut ini
merupakan perbedaan antara Eubacteria dengan Archaeobacteria.
2
1.a Sub Kingdom Eubacteria (bakteri sesungguhnya)
Eubacteria seringkali dianggap sebagai bakteri sejati atau bakteri yang
sesungguhnya.
1.a.1. Karakteristik Bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar
luas dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang
hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yangekstrim. Bakteri termasuk
dalam kelompok makhluk hidup bersel tunggal yang berukuran mikro. Bakteri pertama
kali diketemukan oleh Leeuwenhoek pada tahun 1683. Cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang bakteri adalah Bakteriologi. Bentuk dari bakteri beraneka ragam,
ada yang bentuknya seperti peluru atau bola, seperti batang, bengkok seperti koma atau
3
sekrup, dan ada pula yang berbentuk spiral. Dalam keadaan tertentu bakteri dapat
mengalami perubahan bentuk yang disebut dengan involusi. Ukuran tubuh bakteri
sangatlah kecil hanya beberapa mikron saja. Tubuhnya yang hanya terdiri dari sel tunggal
saja dilapisi oleh dinding sel yang nampak jelas. Dinding sel ini tersusun oleh selulosa,
hemiselulosa,dan pektin. Dinding sel ini juga dilapisi oleh selaput serupa gelatin
sehingga menyebabkan tubuh bakteri menjadi berlendir. Dalam sitoplasmanya terdapat
butiran nukleoida yang mengandung salah satu zat penyusun inti yaitu DNA ( deoxy
ribonucleid acid ). Pada bakteri belum tedapat membrane inti sehingga bakteri ini
termasuk dalam organism prokariotik. Bahan selain DNA yang ikut menyusun inti sel
adalah RNA ( ribonucleid acid ) yang tersebar dalam plasma. Plastida belum ada,
begitupun zat warna juga belum kecuali pada kelompok bakteri belerang berwarna (
Thiorhodaceae ). Plasma bakteri juga mengandung vakuola-vakuola kecil berisi
cadangan makanan yan terdiri dari glikogen, amilosa, lemak, zat putih telur dan
sebagainya.
1.a.2.Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1) Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan
2) Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, vakuola gas dan endospora.
1.a.2.1Struktur dasar sel bakteri
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila
peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
4
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas
lapisan fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan
RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang
dibutuhkan.
1.a.2.2. Struktur tambahan bakteri :
1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu,
bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan
lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang
menonjol dari dinding sel.
3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari
dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil
dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur
sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
5
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya
terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan
terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri.
Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora
yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi
cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan
tumbuh menjadi sel bakteri baru.
1.a.3. Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1.a.3.1. Bakteri Kokus :
a. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
6
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
misal Streptococcus lactis
Streptococcus pyogenes penyebab sakit tenggorokan
Streptococcus thermophilis untuk pembuatan yoghurt (susu asam)
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur,
misal Stafilokokus aureus, penyebab penyakit radang paru-paru.
1.a.3.2. Bakteri Basil :
a.Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal.
1. Salmonella typhosa penyebab penyakit tipus,
2. Escherichiacoli bakteri yang terdapat pada usus dan
3. Lactobacillus bulgaricus untuk fermentasi yakult .
b.Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
7
1. Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks,
2. Streptpbacillus moniliformis,
3. Azotobacter bakteri pengikat nitrogen yang hidup soliter
1.a.3.3. Bakteri Spirilia :
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup, contoh: Spirochaeta palida, penyebab penyakit
sifilis.
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma bentuk spiral tak sempurna misal Vibrio
cholerae penyebab penyakit kolera
1.a.4.Jenis-jenis Bakteri
1.a.4.1. Berdasarkan Alat Gerak Bakteri (Flagel)
Pada umumnya bakteri bergerak secara pasif. Tetapi pada beberapa jenis bakteri dalam
keadaan tertentu dapat membentuk rambut-rambut plasma yang disebut dengan flagel atau bulu
cambuk. Flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang
menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi
lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi
8
kehidupannya.
Ada beberapa macam bulu cambuk pada bakteri antara lain :
a. monotrik, flagel terdapat hanya pada salah satu ujungnya.
b. subpolar, flagel terdapat pada kedua ujung.
c. lofotrik, seberkas bulu cambuk atau flagel yang terdapat pada salah satu kutubnya.
d. peritrik, flagel terdapat pada seluruh permukaan tubuhnya.
1.a.4.2.Berdasarkan cara memperoleh makanan.
Berdasarkan cara memperoleh nutrisi bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri autrotof
dan heterotrof.
1.a.4.2.1Bakteri Autotrof
Merupakan bakteri yang memiliki kemampuan untuk mensintesis makanannya sendiri.
Bakteri yang bersifat autrotof dapat dibedakan lagi menjadi bakteri yang bersifat kemoautrotof
dan fotoautrotof.
1. Bakteri kemoautrotof
Bakteri yang bersifat kemoautrotof mendapatkan energi untuk asimilasinya diperoleh
dari reaksi-reaksi kimia. Energi kimia yang diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat
kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan
9
hidrogen. Bakteri ini mampu megubah sebyawa organik menjadi senyawa anorganik. Bakteri
kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas ,
Nitrosocoocus, Nitrobacter .
2.Bakteri fotoautrotof
Bakteri yang bersifat fotoautrotof mendapatkan energi untuk asimilasi diperoleh dari
cahaya matahari, yaitu bakteri-bakteri yang dapat mengadakan fotosintesis yang tergolong dalam
bakteri yang memiliki zat warna seperti pada kelompok Thiorhodaceae.
1.a.4.2.2 Bakteri Heterotrof
Bakteri yang bersifat heterotrof merupakan bakteri yang hidup dengan memperoleh
makanannya berupa zat organik dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat
organik yang dibutuhkannya, Zat organik tersebut diperoleh dari sisia-sisa organisme lain
sehingga makannya tergantung pada organisme lain.bakter ini menguraikan zat organik dalam
makana menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O., energi dan mineral. Di dalam lingkungan,
bakteri pembusuk ini berperan sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan. Bakteri
bersifat heterotrof dapat dibedakan menjadi bakteri yang bersifat parasit dan saprofit.
1.Bakteri parasit
Bakteri yang hidup sebagai parasit dan menimbulkan penyakit bagi inangnya, baik inang
berupa tumbuhan, hewan, hingga manusia disebut sebagai bakteri patogen. Bakteri ini dapat
dibedakan menjadi bakteri parasit obligat dan parasit fakultatif. Bakteri parasit fakultatif adalah
bakteri yang hanya dapat hidup baik sebagai parasit maupun saprofit. Bakteri yang hidup sebagai
parasit dan menimbulkan penyakit bagi inangnya, baik inang berupa tumbuhan, hewan, hingga
manusia disebut sebagai bakteri patogen.
2 .Bakteri saprofit
yaitu bakteri bakteri yang memproleh makanannya berasal dari sisa-siasa makhluk hidup
yang telah mati. Contoh Thiobacillus denitrificans , Clostridium sporageus , Desulfofibrio
10
desulfuricans. Sedangkan dalam usus manusia terdapat juga bakteri yang hidup secara saprofit
(menguraikan serat-serat pada makanan) dan menguntungkan adalah bakteri Escherichia coli.
1.a.4.3.Bakteri berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen
Berdasarkan kebutuhan akan oksigennya bakteri dibedakan menjadi bakteri aerob dan
anaerob.
a. Bakteri aerob, yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya.
Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter.
b. Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam proses
respirasinya. Misal: Streptococcus lactis
c. Bakteri aerob obligat: yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana mengandung
oksigen. Misal: Nitrobacter dan Hydrogenomonas.
d. Bakteri anaerob obligat: yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa
oksigen. Misal: Clostridium tetani.
e. Bakteri anaerob fakulatif: yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen.
Misal: Escherichia coli, Salmonella thypose dan Shigella.
. 1.a.4.4. Berdasarkan kisaran suhu untuk hidup bakteri
Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°- 30°C, dengan
suhu optimum 15°C.
Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15°- 55°C, dengan suhu
optimum 25°- 40°C.
Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75°C,
dengan suhu optimum 25° – 40°C
Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air
panas bersuhu 93° – 94°C.
11
1.a.4.5. Berdasarkan pewarnaan gram
Bakteri dibagi menjadi:
Bakteri Gram positif (contoh: Bacillus anthracis, penyebab penyakit anthrax)
Bakteri Gram negatif (contoh: Shigella dysenteriae, penyebab penyakit disentri basiler).
1.a.5. Cara Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif
= tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu
setiap sel membelah menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri
lainnya.Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi
DNA.Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel
bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
12
transformasi
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan
perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
Transduksi
13
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak
sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan.
Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
Konjugasi
14
1.a.6.Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran
populasi. Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk
pertumbuhan optimum adalah :
1. Suhu
Suhu mempengaruhi bakteri untuk memproduksi atau tidak endospora
2. Derajat keasaman atau pH
3. Konsentrasi garam
4. Sumber nutrisi
5. Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia
7. Kelembaban
Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme
terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
8. Cahaya
Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar
ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat
menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian.
1.a.7. Habitat dan Distribusi Bakteri
Tubuh bakteri yang berukuran mikro dan cara hidupnya yang beraneka ragam
memungkinkan bakteri dapat hidup dalam bermacam-macam habitat. Bakteri dapat
ditemukan dimana-mana dalam tanah, air, sisa-sisa makhluk hidup, pada dan di dalam
tubuh makhluk hidup, bahkan pada sebutir debu sekalipun.
Tubuh bakteri yang kecil dan cara hidupnya yang beraneka ragam, kecepatan
berkembang biak dan kemampuan diri untuk bertahan hidup dalam lingkungan yang
kurang menguntungkan sekalipun membuat distribusi persebarannya semakin luas. Tak
15
hanya di darat, lautan, ngarai, pegunungan, di daerah tropika maupun di daerah iklim
dingin pun bakteri dapat ditemukan. Oleh sebab itu makhluk hidup ini disebut dengan
kosmopolit. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa tidak ada penghalang bagi tumbuh
kembangnya bakteri. Apabila ada bakteri yang mampu mempertahankan diri dalam
kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan dengan membentuk spora, banyak pula
bakteri yang yang mati karena tidak mampu bertahan dari perubahan faktor lingkungan
seperti sinar matahari yang intensif, kenaikan suhu, kekeringan, dan adanya zat-zat
penghambat dan pembasmi bakteri ( antibiotic dan desinfektan ). Dengan demikian
populasi bakteri dapat terkendali dan peranannya sebagai makhluk hidup pengurai akan
terjaga keseimbangannya di alam.
1.a.8.Klasifikasi Bakteri
Klasifikasi bakteri dalam taksonomi, salah satunya dapat diketahui dari uraian di
bawah ini :
Bangsa Pseudomonadales
Bakteri mempunyai bentuk yang beraneka ragam seperti peluru, batang yang
lurus atau bengkok, berbentuk special, bahkan dapat bergandeng-gandeng
membentuk rantai. Sel bakteri ini mengandung pigmen fotosintetik yang berwarna
lembayung atau hijau. Biasanya dapat bergerak dengan menggunakan flagel.
Bangsa Psedomonadales dapat terbagi menjadi beberapa suku yaitu
Suku Thiorhodaceae
Bakteri dari suku ini dapat melakukan fotosintetis dengan perantaraan
sistem pigmen yang terdiri atas bekterioklorofil dan karotenoid-
karotenoid. Contoh-contohnya adalah :
Thiosarcina rosea
Thiocapsa floridana
Thiodictyon elegans
Thiospirillum sanguineum
16
Suku Nitrobacteraceae
Bakteri jenis ini bersifat kemoautotrof dan memperoleh energi untuk
asimilasinya dari oksidasi metan, contohnya :
Nitrosomonas europaea
Nitrosococcus nitrosus
Nitrobacter winogradskyi
Nitrobacter agile
Suku Methanomonadaceae
Bakteri jenis ini bersifat kemoautotrof dan memperoleh energi untuk
asimilasinya dari oksidasi metan, hydrogen, atau karbon monoksida.
Contohnya adalah
Methanomonas methanica
Hydrogenomonas flava
Carboxydomonas oligocarbophila
Suku Thiobacteriaceae
Bakteri jenis ini termasuk diantaranya adalah bakteri belerang, dan bersifat
kemoautotrof yang memperoleh energi untuk asimilasinya dari oksidasi
senyawa-senyawa belerang. Contohnya :
Thiobacillus thioparus
Thiobacterium cristalliferum
Thiospora bipunctata
Suku Pseudomonadaceae
Bakteri jenis bersifat heterotrof, sering bersifat oksidatif, dan juga
terkadang fermentative. Contohnya :
Pseudomonas cocovenenans, menimbulkan racun tempe bongkrek
17
Pseudomonas solanacearum, menimbulkan penyakit layu pada
warga Solanaceae dan pada kacang tanah
Pseudomonas malvacearum, menimbulkan penyakit pada kapas
Pseudomonas denitrificans, mereduksi nitrat
Suku Spirillaceae
Bakteri jenis ini mempunyai bentuk tubuh bengkok, berbentuk koma,
hingga spiral. Contohnya :
Vibrio comma ( Vibrio cholera ), penyebab penyakit muntaber
Desulfovibrio desulfuricans, yang dapat mereduksi sulfat menjadi
sulfide
Spirillum minus, Spirillum lipoferum
Bangsa Chlamydobacteriales
Bakteri jenis ini sel-selnya berderet-deret seperti benang yang terdiri dari koloni-
koloni sel. Bangsa Chlamydobacteriales terbagi ats beberapa suku, diantaranya :
Suku Chlamydobacteriaceae
Bakteri dari suku ini berbentuk koloni benang, terkadang dengan cabang-
cabang semu, dan dapat pula membentuk sel-sel kembara. Contohnya:
Sphaerotilus natans
Sphaerotilus dichotomus
Leptothrix ochracea
18
Terdapatnya senyawa-senyawa besi dalam sarung koloninya
menyebabkan bakteri ini disebut bakteri besi.
Suku Crenotrichaceae
Bakteri jenis ini koloninya juga berbentuk benang, tidak menghasilkan sel-
sel kembara yang dapat bergerak aktif. Contohnya adalah Crenothrix
polyspora.
Bangsa Eubacteriales
Bakteri yang berbentuk ulat atau batang yang lurus,
terpisah-pisah, atau berkoloni membentuk rantai dan
bergerak menggunakan flagel peritrik atu tidak bergerak.
Bangsa Eubacteriales dibagi menjadi 8 suku yaitu:
Suku Azotobacteraceae
Bakteri jenis ini berbentuk batang, kadang bercabang, dapat menambat N2
sehingga seringkali bersimbosis dengan Leguminoceae pada ba
akar.Contoh:
Rhizobium leguminosarium membentuk bintil-bintil pada akar
anggota marga Lathyrus , Pisum , Vicia
Rhizobium japonicum pada kedelai
Rhizobium phaseoli bersimbiosis dengan anggota marga Phaseolus
Suku Enterobacteriaceae
Bakteri sering kali di temukan dalam saluran pernapasan atau saluran
kencing vertebra, sebagian bersifat patogen.Bakteri ini dapat
menimbulkan fermentasi anaerobik pada glukosa dan laktosa.
Escherica coli
Salmonella typhosa
Shigella dysenteriae
Suku Micricoccaceae
19
Bakteri ini berbentuk peluru dan hidup dalam koloni seperti bentuk tetrade
dan kubus.
Sarcina lutea
Micrococcus denitrificans
Staphyloccus aureus
Suku Neisseriaceae
Bakteri berbentuk peluru dan berpasangan.
Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah
Neisseria meningtlidis penyebab penyakit meningitis
Veillonella parvula terdapat dalam mulut dan saluran pencernaan
manusia dan hewan.
Suku Lactobacillaceae
Bentuknya peluru atau batang dan dapat menimbulkan fermentasi asam
laktat
Lactobacillus caucasicus berperan dalam pembuatan yogurt
Streptococcus pyogenes dapat menimbulkan nanah
Diplococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia
Suku Bacillaceae
Bakteri berbentuk batang dan dapat menghasilkan endospora.
Bacillus subtilis bakteri penghasil basitrasin
Bacillus polymixa penghasil polimiksin
Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks
Bangsa Actinomycetales
Bakteri jenis ini memiliki bentuk memanjang sehingga menyerupai hifa cendawan
dan cenderung membentuk percabangan.
Suku Mycotabacteriaceae
Selnya tidak membentuk miselium atau hanya miselium rudimentar.
Mycobacterium tubercolusis penyebab penyakit tuberkolosis
Mycobacterium leprae penyebab penyakit kusta
20
Suku Actinomycetaceae
Bakteri ini membentuk miselium dan spora terbentuk dalam fragmen-
fragmen miselium.Contohnya adlah Actinomyces bovis yang bersifat
patogen dan penyenan penyakit mulut pada ternak.
Suku Sterpomycetaceae
Bakteri yang membentuk miselium vegetatif yang tak terbagi-bagi..
contohnya adalah:
Sterpomyces griseus menghasilkan sterptomisin
Sterptomyces rimosus menghasilkan teramisin
Sterptomyces venezualae menghasilkan kloromisetin
Bangsa Beggiatoales
Merupakan bakteri tidak berlagel yang mempunyai bentuk benang dengan butir
belerang di dalam sel.
Suku Beggiatoaceae
Bakteri yang bergerak meluncur pada substrat dan di dalam selnya terdapat
butir belerang pada lingkunagan yang mengandung H2S. Contoh:
Thiontrix nivea dalam air tawar yang mengandung H2S
Thiospirilopsis floridana dalam sumbaer air yang mengandung
belerang
Bangsa Mycotbacteriuales ( bakteri lendir).
Bakteri ini berbentuk batang yang lentur dan merayap pada substrat yang padat,
membentuk koloni tipis merata pada substratnya yabg tampak sepeti lendir.
Suku Cytophagaceae
Tidak membentuk tubuh buah maupun sel-sel istirahat (mikrosista) dapat
membantk zat warna tertentu. Contoh:
Cytophaga lutea ,membentuk zat warna kuning
Cytphaga rubra membentuk zat warna merah
Suku Myxococcaceae
Bakteri berbentuk bulat atau jorong, menghasilkan tubuh buah (kecuali
pada Sporocytiphaga) dinding sel nyata. Contoh:
21
Myxococcus virescens dengan tubuh buah berwarna kuning
kehijauan
Sporocytophaga myxococcides menyerupai Myxococcus
Bangsa Spirochaetales (bakteri spiral)
Bakteri ini memiliki bentuk spiral, lentur dan langsing.
Suku Spirochaetaceae
Mempunyai struktur protoplasma tertentu. Habitat dari bakteri jenis ini
adalah pada air tawar atau air laut. Contoh:
Spirochaeta plicatilis hidup dalm air tawar atau laut
Cristispira balbianii parasit pada ikan
Suku Treponemataceae
Berbentuk spiral yang tampak panjang karena pembelahan sel belum
sempurna. Contoh:
Treponema pallidum penyebab penyakit rajasinga (sifilis) pada
manusia
Treponema pertenue penyebab penyakit patek ( frambusai)
Borellia anserina patogen untuk burung
Sub Kingdom Archaeobacteria
Archaeobacteria merupakan bakteri yang lebih primitif/purba. Bakteri jenis ini biasa
hidup di daerah ekstrem seperti sumber air panas, telag belerang, dan telaga garam, Ada
beberapa hal yang membedakan subkingdom archaeobacteria dengan Eubacteria antara lain
sebagai berikut.
a. Komposisi RNA-nya.
b. Komposisi kimia penyusun dinding sel.
c. Lemak pada membran sel.
d. Komposisi ribosomnya.
Archaeobacteria di klasifikasikan ke dalam empat kelompok sebagai berikut.
Methanogenetik
22
Bakteri ini hidup di tempat-tempat yang kurang oksigen dan di rawa, serta dapat tumbuh
dengan baik pada suhu 98°C dan mati pada suhu dibawah 84°C. Bakteri methanogenetik
bersifat anaerobik dan kemosintetik. Dalam memeperoleh makanannya, bakteri ini
membusukkan bahan organik yang ada di lingkungannya.
Halofilik
Bakteri ini hidup dalam lingkungan berkadar garam tinggi misalnya di Laut Mati atau di
danau air asin. Dari jenis klorofil yang dimilikinya, bakteri halofilik disebut juga
bakteriorhodosin yang memberikan warna ungu. Ada beberapa bakteri halfilik yang dapat
melakukan fotosintetis.
Pereduksi Sulfur
Bakteri ini hidup pada daerah yang bersuhu 85°C dan tingkat keasamaan tinggi. Sebagai
sumber energinya bakteri pereduksi sulfur memanfaatkan hidrogen dan sulfur anorganik.
Thermoasidofilik
Bakteri ini dapat ditemukan di kawah vulkanik, lubang vulkanik, dan mata air yang
mengandung sulfur, seperti yang terdapat di Yellow Stone Amerika serikat. Bakteri
thermoasidofilik hidup dengan cara menoksidasi sulfur, sehingga sulfur merupakan bahan
yang sangat penting sebagai sumber energinya.
C. Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang
merugikan.
a.Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi. Contoh:
Acetobacter pada pembuatan asam cuka,
Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt,
Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan
Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
Streptococcus lactis digunakan dalam pembuatan keju
Streptococcus Cremoris - digunakan dalam pembuatan mentega
23
Lactobacillus citrovorum digunakan untuk memberi aroma pada mentega dan keju.
3.Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium
leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter
chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses
nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya:
Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri
gram negatif),
Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,
Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram
negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan
Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan
energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya Methanobacterium sp
8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran
dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya
enzim, vitamin dan hormon.
9. Pembuatan vaksin yaitu untuk memerangi bakteri yang bersifat patogen dapat ditempuh
dengan langkah-langkah yaitu pencegahan (preventif) dan pengobatan (kuratif)
24
b.Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya
Treponema palidum - Sifilis - Organ Kelamin Salmonella thyposa - Tifus - Perforasi Usus halus Pasteurella pestis - Pes/sampar - Neisseria gonorhoe - Kencing nanah - Organ Kelamin Mycobacterium tuberculose - TBC - Alveolus Paru paru Bordetella pertusis - Batuk rejan - Saluran pernafasan Vibrio cholerae - kolera atau muntaber - Sistem Pencernaan Clostridium tetani - tetanus - Kontraksi Otot Mycobacterium leprae - lepra- Myxobacterium diphteriae - diphteri - saluran Pernafasan
2. Penyebab penyakit pada hewan
Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi ) Cytophoga colimnaris - Parasit pada ikan Salmonella pollurum - Berak kapur pada ayam
3. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya
Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok,
terung dan tembakau)
Xanthomonas citri - Kanker pohon jeruk
Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)
Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok,
terung dan tembakau)
Xanthomonas citri - Kanker pohon jeruk
Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)
25
2. Alga biru ( Cyanophyta )
Alga biru merupakan mikroorganisme prokariotik yang hubungan kekerabatannya justru
lebih dekat dengan bakteri dibanding dengan alga. Alga biru ini ada yang bersel satu ad juga
yang bersel banyak, Yang bersel satu da tang hidup soliter dan berkoloni. Sedangkan yang bersel
banyak umumnya berbentuk benang. Ganggang ini bersel tunggal atau berbentuk benang dengan
struktur tubuh yang masih sederhana dimana intinya masih prokaryotik , mempunyai pigmen
biru-kehijauan, dan bersifat autotrof karena mempunyai klorofil sehingga mempunyai
kemampuan untuk fotosintesis. Ganggang ini habitatnya tersebar di berbagai tempat, yaitu tanah,
batu, rekahan batu dan perairan.
Karakteristik ganggang biru :
Tubuh uniseluler atau multiseluler
Dinding sel mengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa,
Dinding selnya berlendir
Pada bagian pinggir plasmanya terkandung zat warna klorofil-a
Mengandung pigmen fikosianin yang berwarna biru yang larut air
26
Di tengah-tengah sel terdapat bagian yang tidak berwarna yang mengandung asam
deoksi-ribonukleat dan asam ribonukleat yang tidak dibungkus membran inti
( prokaryotik )
Dalam sel-sel yang telah tua tampak juga vakuola
Sebagai zat makanan cadangan ditemukan glikogen dan di samping itu juga terdapat
protein berupa lipo-protein ( gabungan protein dan lemak) penyusun membran selnya
Ganggang biru umumnya tidak bergerak.jika terjadi gerakan kecil gerakan merayap yang
meluncur pada alas yang basah. gerakan itu mungkin sekali karena adanya kontraksi
tubuh dan dibantu dengan pembentukan lendir
Bentuknya bervariasi ada yang berbentuk benang dapat
Perkembangbiakan selalu vegetatif dengan membelah, pembiakan secara seksual belum
pernah ditemukan
2.a. Struktur tubuh Algae Biru
a. Dinding sel
Terbuat dari bahan peptidoglikan seperti pada bakteri yang berfungsi untuk
memberi bentuk yang tetap. Dinding ini diselubungi lendir yang berfungsi
mencegah sel dari kekeringan. Bagian ini juga disebut kapsul.
b. Membran sel
Tersusun atas bahan lipopolisakarida, berfungsi mengatur keluar masuknya zat di
dalam sel. Terdapat lipatan membran ke dalam yang disebut filakoid,
27
c. Sitoplasma
Merupakan sistem koloid yang mengandung semua bahan organik dan anorganik
untuk kehidupan sel.
d. DNA
Terdapat dalam sitoplasma tapi tidak mempunyai membran inti, yang berfungsi
untuk mengatur proses yang terjadi di dalam sel.
e. Mesosom dan Ribosom.
Mesososm merupakan penonjolan membran sel ke dalam yang berperan sebagai
pebghasil energi, sedangkan ribosom merupakan organel untuk sintesis protein.
2.c. Klasifikasi
Ganggang Biru dibedakan dalam 3 bangsa.
Bangsa Chroococcales.
Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau-hijauan. Umumnya
alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah
pembelahan, sel-sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi, dan dengan
demikian terbentuk kelompok-kelompok atau koloni. Bangsa ini terdiri dari suku
Chroococcaceae, termasuk di dalamnya jenis-jenis:
Choococcus turgidus
Gloeocapsa sanguinea
28
Bangsa Chamaesiphonales
Ganggang biru yang bekoloni (berbentuk benang) maupun yang bersel tunggal
memiliki spora.Benang-benang itu dapat putus-putus merupakan hormogonium, yang
dapat merayap dan merupakan koloni baru.Spora terbentuk dari isi sel (endospora).
Setelah keluar dari sel induknya, spora dapat menjadi tumbuhan baru. Untuk
menghadapi kala yang buruk dapat membentuk sel-sel awetan dengan menambah zat
makanan cadangan serta mempertebal dan memperbesar dinding sel . Suku
Chamaesiphonaceae merupakan anggota dari bangsa ini. Sebagai contoh adalah
Chamaesiphon confervicolus.
Bangsa Hormogonales
Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau diselubungi suatu membran.
Benang-benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai
percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan semu.
Benang benang itu selalu dapat membentuk hormogonium.
Terdapat beberapa suku yang termasuk ke dalam bangsa ini, diantaranya:
Suku Oscillatoriaceae
Merupakan ganggang yang bernentuk koloni berlendir. Ganggang ini
memilikisel khusus yang mengalamiperbesaran dan penebalan dinding
yang disebut dengan heterosista. Contohnya adalah Ocillatoria limosa
yang hidup dalam air atau tanah yang basah.
29
Suku Rivulariaceae
Tampak adanya polaritas, pangkal terdiri dari suatu heterosista.Contohnya
adalah Rivularia bullata
Suku Nostacaceae
Ganggang ini berbentuk banang atau filamen. Contohnya adalah
Anabaena azollae, Nostoc commune, Anabaena cycadeae
30
Nostoc, dapat menambat N dari udara, seringkali bersimbiosis dengan Fungi membentuk
Lichenes.
Anabaena sp, juga menambat N dari udara dan dapat bersimbiosis dengan tanaman
Anaabaena cycadae bersimbiotic dengan pakis haji (Cycas rumphii)
Anabaena azollae bersimbiotic dengan paku air Azolla pinata (dalam daunnya) yang
hidup di sawah-sawah dan di rawa rawa.
dalam bersimbiotic Anabaena sp berada dalam akar-akarnya yang disebut akar-akar
bunga karang mengikat nitrogen untuk tumbuhannya
2.d Jenis-jenis alga biru
Berdasarkan morfologinya, alga biru dibagi menjadi lima kelompok sebagai berikut.
a. Uniseluler
Alga ini tersusun atas satu tunggal atau membentuk agregat yang disatukan oleh
lendir.
Chroococcus sp, algae yang hidup di dasar kolam atau tembok yang basah,
berkembang biak dengan membelah diri.
Gleocapsa sp hidup pada permukaan batu yang basah sehingga batu menjadi
licin.
Pada alga jenis ini, setelah pembelahan sel, selnya tetap bergandengan dengan
perantara lendir membentuk suatu koloni.
b. Pleurokapsul
Baentuknya sama dengan alga uniseluler tapi perkembangannya dengan cara
membelah secara majemuk. Contoh: Pleurocapsa sp.
c. Berbentuk benang atau filamen dengan heterosista
Heterosista adalah sel khusus yang mengalami perbesran dan penebalan
dinding.Biasanya terdapat di tengah- tengah atau ujung filamen alga biru. Contoh :
Nostoc sp dan Anabaena sp
31
d. Berbentuk benang tanpa heterosista
Alga pada jenis ini memiliki filamen yang terdiri dari sel-sel vegetatif tanpa
membentuk heterosista. Contoh: Spirulina sp.
e. Berbentuk benang bercabang
Alga jenis ini mempunyai bentuk filamen bercabang atau tidak lurus. Contoh
Fischerella sp
2.e.Peranan ganggang biru dalam kehidupan.
Algae biru sangat bermanfaat bagi kehidupan antara lain sebagai berikut.
a) Sebagai sumber bahan makanan alternatif. Contohnya Spirulina sp
b) Mampu mengikat itrogen bebas sehingga dapat menyuburkan tanah. Contohnya
Anabaena azollae yang bersimbiosis dengan akar tanaman.
c) Sebagai vegetasi perintis yaitu mampu hidup pada lingkungan yang kurang
menguntungkan dimana tumbuhan lain tidak dapat hidup
Akan tetapi, keberadaan ganggang ini juga dapat merugikan.
jika tumbuh tidak pada tempat yang tepat , misal Gleocapsa sp hidup pada permukaan
batu yang basah sehingga batu menjadi licin.
32
KESIMPULAN
BAKTERI
1. Bakteri merupakan salah satu anggota Divisi Schizophyta,2. Bakteri merupakan makhluk yang mempunyai sel prokariot dan bersifat heterotrof,
saprofit, autotrof, dan parasit. Bakteri mempunyai beberapa macam bentuk, yaitu seperti bola (coccus), batang (bacillus), bengkok seperti koma (vibrio), dan spiral (heliks). Sel-sel bakteri ada yang berkelompok/berkoloni.
3. Struktur sel bakteri tersusun sangat sederhana, yaitu dinding sel dan isi sel. Struktur di luar dinding sel adalah ada yang mempunyai flagela, pili, dan kapsul. Sedangkan struktur di sebelah dalam dinding sel (isi sel) umumnya mempunyai membran sitoplasma, mesosom,sitoplasma, dan struktur-struktur di dalamnya serta mempunyai plasmid dan endospora.
4. Berdasarkan pewarnaan dinding sel ada 2 macam, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
5. Cara reproduksi bakteri ada dua, yaitu dengan pembelahan sel dan konjugasi.6. Jenis-jenis bakteri berdasarkan tempat hidupnya ada dua, yaitu kelompok Eubacteria dan
Archaebacteria.7. Eubacteria adalah bakteri pada umumnya yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-
hari. Sedangkan Archaebacteria adalah bakeri yang berbeda pada umumnya. Bakteri ini memungkinkan menjadi salah satu penyebab bentuk-bentuk kehidupan pertama di bumi.
8. Jenis-jenis Archaebacteria ada 3 kelompok, yaitu Metanobacteria, Halobacterium, dan Thermoplasma.
9. Peranan bakteri dalam kehidupan amnusia ada yang menguntungkan dan merugikan.
ALGA BIRU
9. Ganggang biru merupakan salah satu anggota Divisi Schizophyta,10. Ganggang biru merupakan makhluk yang mempunyai sel prokariot, uniseluler
atau multiseluler.11. Dinding sel berlendir, mengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa,12. Struktur sel ganggang biru tersusun sangat sederhana, yaitu terdiri dari dinding
sel, membran sel, sitoplasma, DNA, mesosom dan ribosom.13. Berdasarkan morfologinya ganggang biru Dibedakan menjadi lima kelompok
yaitu uniseluler, pleurokapsul, bentuk benang(filamen) dengan heterosista, bentuk benang tanpa heterosista,dan bentuk benag bercabang.
14. Ganggang biru dibagi menjadi 3 bangsa yaitu Bangsa Chroococcales bangsa Chamaesiphonales dan bangsa Hormogonales
15. Peranan bakteri dalam kehidupan amnusia ada yang menguntungkan dan merugikan.
33
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo, gembong. 2001. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press
http://biologigonz.blogspot.com/2010/04/ganggang-biru-cyanobacteria.html
http://crocodilusdaratensis.wordpress.com/category/botani-tumbuhan-rendah/schizophyta/
http://poexpoe.wordpress.com/biologi/cyanophyceae/#comment-99 (online). Diakses 1 Agustus 2010
34