makalah safwandi alsintan

download makalah safwandi alsintan

of 17

description

alsintan

Transcript of makalah safwandi alsintan

BAB I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Suatu usaha tanipada umumnya meliputi aspekbudaya bercocok tanam dan memelihara ternakguna memenuhi kebutuhan manusia semenjak zaman dahulu. Bahkan kebudayaan bertani adalah kebudayaanmanusiayangpaling tua. Sebelumnya, manusia hanyamahluk yang memenuhi kebutuhannya dengan caraberburu hewan dan mengumpulkan bahan pangandari alam dan hutanuntuk dikonsumsi.Seiring denganpeningkatan peradaban, pertanianpunjuga ikutberkembang menjadi systemyang lebih kompleks. Kompleksitas systempertanian yang ada berdasarkan dari berbagai macam pola budidaya atau bertanam disuatu lahan misalnyasistem ladang, tegal pekarangan,sistemsawahdanperkebunan.Sistem yangada sangat variatif mulai dari yangpaling sederhanadan padat karya sampai dengansistem yang canggih dan padat modal.Teknologihadir di lingkup pertaniansebagaikatalisator atau zat mempercepat pencapaianproduktivitasyang dicita-citakan.Tehnologi pertanian adalahpenerapan ilmu pengetahuan atau perangkat modern dalam pelaksanaan mendayagunakan sumber daya alam serta sumber daya pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.Lambat laun teknologi pertanian merupakan barang umum yang pasti dikenal oleh petani setidaknya dalam bentuk alat dan mesin pertanian ataupun mekanisasi pertanian. Petani sadar bahwa untuk mengejar target berproduksi optimal sesuai dengan tuntutan keluarga akan laba tinggi dan tuntutan pasar akan suplai besar-besaran dan kontinyu tidak bisa hanya bergantung dengan alam. Mereka memerlukan teknologi untuk memperlancar pencapaian visi itu.Perkembangan teknologiselaras denganpeningkatan kebutuhan hidup manusiayang jumlahnya tersu meledak meningkatmemaksaalam untuk memenuhi tuntutan itu semua. Alam dikuras habis-habisan. Tanpa disadari lingkungan alam memilikidaya dukungdenganambang batas toleransiyang terus diabaikan manusia.Akibatnya lingkungan rusak dan imbasnya juga akan pada manusia.Berangkat dari kesadaran itu maka muncullah tuntutan adanya sistem pertanian berkelanjutan.Definisi komprehensif bagi pertanian berkelanjutan meliputi komponen-komponen fisik, biologi dan sosioekonomi, yang direpresentasikan dengan sistem pertanian yang melaksanakan pengurangan input bahan-bahan kimia.Inovasi pembangunan pertanian dan perdesaan perlu mempertimbangkan sumberdaya dan kebutuhan pengguna. Salah satu dasar yang dijadikan pertimbangan adalah potensi sumberdaya alam dan manusia.. Sumber daya pertanian yang dimiliki para petani tidak lain adalah faktor faktor produksi atau masukan dalam suatu proses produksi. Sumberdaya pertanian yang tersedia di tiap agroekosistem berbeda, agar program-program yang akan dilaksanakan perlu mempertimbangkan ciri spesifikasi pedesaan, terutama didasarkan atas potensi sumberdaya pertanian yang tersedia.Sebagian besar sumberdaya manusia yang mendukung sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan masih rendah kualitasnya. Bagian tersebesar yaitu petani mempunyai tingkat pendidikan formal yang rendah atau tidak menyelesaikan pendidikan dasar. Hal ini menyebabkan kemampuan dalam menyerap informasi dan mengadopsi teknologi relatif sangat terbatas. Rendahnya tingkat pendidikan tersebut juga berakibat pada rendahnya kemampuan petani, peternak, nelayan maupun petani hutan dalam mengelola usahanya sehingga usahanya tidak dapat berkembang dengan baik dan rata-rata pendapatan menjadi rendah.Sementara itu dalam tingkat penyuluh ditemui bahwa jumlah penyuluh yang ada sangat terbatas jumlah dan kualitasnya. Rata-rata usia penyuluh juga sudah lebih dari 45 tahun. Sistem dan kelembagaan penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan belum baik sehingga belum mampu memberikan jaminan kesejahteraan bagi profesi seorang penyuluh.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun beberapa masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :1Bagaimanakah aplikasi alat dan mesin pertanian pra panen pada tanaman cabai?2 Bagaimanakan aplikasi alat dan mesin pertanian pasca panen pada tanaman cabai?

1.3Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :1Untuk mengetahui aplikasi alat dan mesin pertanian pra panen pada tanaman cabai2Untuk mengetahui aplikasi alat dan mesin pertanian pasca panen pada tanaman cabai1.4Manfaat

Mahasisiwa mengerti lebih dalam mengenai alat dan mesin pertanian pra panen, alat dan mesin pertanian pasca panen dan juga aplikasi alat dan mesian pertanian pada tanaman cabai.

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1Alat dan mesin pertanian pra-pasca panen

2.1.1 Alat mesin pengolahan tanah

Pengolahan tanahdi lahan pertanaman cabai pada umumnya sama dengan lahan budidaya pada umumnya. Pengolahan tanahadalah suatu usaha untuk mempersiapkan lahan bagi pertumbuhan tanamancabaidengan cara menciptakan kondisi tanah yang siap tanam.Pengolahan tanahlahan cabai dibagi menjadi2 yakni1.Pengolahan tanah pertamaatau pembajakanPengolahan tanah pertamaataupembajakanpada lahan pertanaman cabai biasanya menggunakan handtraktor atupun traktor yang telah terpasangkan dnegan piringan. Alat dan Mesin pengolahan tanah pembajakan adalah alat-alat dan mesin yang pertama sekali digunakan untuk pengolahan tanah yaitu untuk memotong, memecah dan membalik tanah. Alat-alat dan mesin tersebut dikenal ada beberapa macam, yaitu : 1. bajak singkal (moldboard plow), 2. bajak piring (disk plow), 3. bajak pisau berputar (rotary plow), 4. bajak chisel (chisel plow), 5. bajak subsoil (subsoil plow), 6. bajak raksasa (giant plow).Dalam pengolahan lahan primer tanamn cabai menggunakan traktor tangan dengan sambungan bajak singkal.Traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 hp.2.Pengolahan tanah keduaatau penggaruanPengolahan tanah kedua dilakukan setelah pembajakan. Dengan pengolahan tanah kedua, tanah menjadi gembur dan rata, tata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dihancurkan dan dicampur dengan lapisan tanah atas, kadang-kadang diberilcan kepadatan tertentu pada permukaan tanah, dan mungkin juga dibuat guludaa atau alur untuk pertanaman. Contohnya;1. Garu piringan, 2. Garu sisir, 3. Garu bergigi per4. Garu garu khusus ( pencacah gulma/seresah, garu pemotong putar, penggembur tanah).Pada lahan pertanaman cabai dilakukan dengan garu sisir.

2.1.2Alat Mesin Pemeliharaan tanaman

Pemeiharaan tanaman cabe dapat membantu proses pertumbuhan tanaman sehingga tanaman akan menghasilkan pertumbuhan yang baik. Alat- alat mesin yang digunakan untuk proses pemeliharaan tanaman sangat banyak sekali.Proses pemeliharaan meliputi kegiatan pengendalian OPT biasanya dengan perlakuan pemberian pestisida. Pestisida yang dipakai dalam budidaya tanaman umumnya berbentuk cairan dan ada pula yang berbentuk tepung, digunakan untuk mengendalikan gulma, hama dan penyakit tanaman.Untuk mengaplikasikannya pestisida cair digunakan alat penyemprot yang disebutsprayer, sedangkan untuk pestisida berbentuk tepung digunakan alat yang disebutduster.Sprayeradalah alat atau mesin untuk memecah suatu cairan atau larutan suspensi menjadi tetesan (butiran tetesan droplest) yang besar ukurannya tertentu.Sprayer pada umumnya tersusun dari tangki, pipa laras, nozzle, pegangan, dan tali pundak, tuas pompa dan selang saluran larutan. Berikut ini contoh sprayer yang akan digunakan dilahan pertanaman cabai, dengan spesifikasiberat kosong 4,5 kg, kapasitas tangki 15 liter, tekanan maksimal 6 kg/ cm2, tekanan beroperasi normal 2 kg/ cm2 dan ukuran tinggi 530 mm, panjang 345mm, lebar 208mm.

2.1.3Alat Mesin Pemanenan

Buah cabai dari setiap varietas cabai mempunyai perbedaan dalam jumlah dan bobot per satuan berat, yang berpengaruh terhadap rendemen biji. Perlakuan buah melalui penyimpanan buah beberapa hari setelah panen akan lebih memudahkan dalam prosesing benih secara manual. Panen untuk benih dilakukan saat benih mencapai masak fisiologis. Pemanenan dapat dilakukan dengan memetik buahnya atau dengan memotong seluruh tanamannya seperti halnya pada padi, kedelai dan kacang hijau.Namun pada cabai, pemanenan buahnya selama ini hanyalah dengan menggunakan alat tangan manusia yang sederhana dan murah.Perontokan dapat dilakukan secara manual ataupun dengan menggunakan mesin perontokperontokan benih dapat dilakukan secara manual untuk buah yang jumlahnya sedikit. Untuk buah yang jumlahnya banyak dapat digunakan alat bantu seperti penggiling daging yang telah dimodifikasi, yaitu ujung pisau ditumpulkan untuk mengekstrak benih cabai.Untuk dapat memisahkan benda asing yang relatif berat dan tidak terbawa oleh udara, maka dibuatlah clipper. Clipper merupakan suatu alat pembersih benihyang telah dimodifikasi dan disebut air screen cleaner.Alat pengolahan benih Air Screen Cleaner yang menggunakan ayakan dan blower untuk memisahkan kotoran dan menyeragamkan benih sesuai dengan ukuran benih(Khalimah,2009)..Air Screen Cleanerpada intinya merupakan alat yang digunakan untuk membersihkan benih dari kotoran-kotoran dan memisahkan benih yang tidak seragam serta memisahkan benih yang hampa. Proses pembersihan(cleaning)dapat diawali dengan pemisahan benih dari kotoran (sampah).Alat ini merupakan alat yang banyak digunakan untuk membersihkan benih dan dapat digunakan untuk semua jenis benih. Meskipun demikian apabila diperlukan benih dengan persyaratan tingkat kemurnian yang lebih tinggi, maka masih diperlukan alat lain. Alat ini dapat digunakan untuk memisahkan benih berdasarkan ukuran, bentuk, dan berat jenis benih.Saringan yang digunakan pada alat ini terdiri atas satu set ayakan dengan bentuk lubang dan ukuran yang berbeda-beda, tergantung pada bentuk dan ukuran materi yang tercampur serta bentuk benih yang akan dibersihkan. Sementara, aliran udara yang dialirkan hanya dapat membuang benda asing materi yang ringan (Kuswanto,2002).

Gambar 1. ClipperSetelah bersih dari kotoran, benih memasuki proses sortasi danup-grading, yaitu memisahkan benih dari benih kecil, benih varietas lain, benih gulma, serta benih yang berviabilitas rendah (benih kecil, benih pecah dan tidak seragam). Jika dalam proses pembersihannya menggunakan mesinASC, maka proses pembersihan, sortasi danup-gradingsudah sekaligus diselesaikan.Karena adanya mekanisme kombinasi antara ayakan atau saringan dan hembusan udara yang berfungsi untuk memisahkan antara benih-benih yang tidak seragam ukurannya dan benih hampa serta pemisah dari kotoran-kotoran (Progoharbowo,2002).Meskipun demikian, alat ini belum dapat digunakan untuk memisahkan benih berdasarkan panjang benih. Sehingga masih diperlukan alat lain yang dapat memisahkan benih berdasarkan panjang benih. Pada saat menggunakan air screen cleaner ini, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut : Kecepatan aliran udara yang dialirkan kedalam alat. Kombinasi, susunan, dan ukuran saringan yang digunakan. Kecepatan gerakan saringan.

2.2 Alat dan Mesin Pasca Panen

2.2.1 Pembersihan dan sortir

Pengertian pascapanen hasil pertanian adalah tahapan kegiatan yang dimulai sejak pemungutan (pemanenan) hasil pertanian yang meliputi hasil tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan sampai siap untuk dipasarkan Hasil utama pertanian adalah hasil pertanian yang merupakan produk utama untuk tujuan usaha pertanian dan diperoleh hasil melalui maupun tidak melalui proses pengolahan(Setyono.2008).Perontokan benih dapat dilakukan secara manual untuk buahyang jumlahnya sedikit. Untuk buah yang jumlahnya banyak dapat digunakan alat bantu seperti penggiling daging yang telah dimodifikasi, yaitu ujung pisau ditumpulkan untuk mengekstrak benih cabai. Untuk itu benih perlu dibersihkan dengan menggunakan air yang mengalir. Dapat pula dilakukan perendaman buah, yaitu buah cabai yang sudah dibelah direndam dalam tong/ ember yang berisi air bersih, selama 1 malam. Setelah itu buah dicuci dengan air yang bersih. Tiap cara mempunyai kelebihan dan kelemahan. Dari prosesing benih cabai dengan cara manual akan diperoleh benih dengan kualitas yang lebih baik, warna benih kuning jerami, kerusakan benih hampir tidak ada dan persentase daya kecambah lebih tinggi. Kelemahannya adalah waktu prosesing lebih lama dibandingkan dengan prosesing benih dengan menggunakan bantuan alat. Setelah pengeringan dilakukan sortasi benih, yaitu pemilihan benih yang berukuran normal dan bernas. Benih yang hampa, rusak, dan yang berwarna hitam atau coklat dibuang.Untuk menghindari adanya penyakit atau hama yang terbawa dari lapangan atau selama dalam penyimpanan, benih dapat diberi perlakukan pestisida yang berbahan aktifMetalaxyldengan konsentrasi 0,2%. Untuk penyimpanan jangka panjang, sebaiknya benih dikeringkan sampai kadar airnya mencapai 7 8 %. Benih disimpan dalam kantungalmunium foilatau dalam wadah yang terbuat dari kaca atau metal. Tempat penyimpanan benih harus tertutup sangat rapat agar udara tidak dapat masuk ke dalam wadah tersebut.

2.2.2 Penyimpanan dan penggudangan

Jika kadar air benih awal sudah baik dan konstan, yaitu lebih kurang 7%, maka untuk penyimpanan jangka menengah (medium) benih ditempatkan di Cold Storage dengan kelembaban 15 50%. Dua faktor yang menentukan kualitas dan daya tahan benih di tempat penyimpanan benih (gudang benih) adalah kadar air benih dan suhu gudang penyimpanan suhu rendah. Untuk penyimpanan benih jangka menengah (18 24 bulan), suhu yang diperlukan adalah 16 20 0C, dan kelembaban 50%. Dalam proses penggudangan buah cabe dimasukkan kedalam kotak box supaya buah tidak rusak pada saat pengiriman.

Gambar3. Cold Storage

2.2.3 Prosesing

Proses pembersihan benih ini dapat dilakukan melalui beberapa metode sebagai berikut.a)Screen CleaningDalam metode ini, pemisahan materi yang tercampur dengan benih dilakukan dengan menggunakan ayakan yang dibuat dari lempeng logam atau kawat dengan ukuran dan bentuk lubang yang berbeda-beda (bulat, lonjong, persegi empat, dan segi tiga) tergantung pada benih yang akan diproses. Pada pemilihan ayakan yang akan digunakan, perlu diperhatikan ukuran dan bentuk lubang ayakan yang harus lebih kecil dari pada ukuran benih yang akan dibersihkan. Dengan demikian, benda asing yang berukuran lebih kecil dari pada benih akan dapat lolos ayakan, sedangkan benih akan tertinggal di ayakan.Adapun ayakan yang digunakan dalam pemisahan tersebutdibagi menjadi 2 jenis yakni Metal dan WiremeshPerlakuan berikutnya adalah melakukan penyortiran, sortir dilakukan denngan manual,Proses sortasi dilakukan oleh manusia. Dalam proses sortasi dibedakan menurut warna dan besar ukuran biji. Proses penyortiran dianggap sangat penting karena dapat menentukan kualitas yang di dapat. Jika dalam proses penyortiran buah yang warnanya berbeda ikut tercampur maka dapat merusak kualitas biji yang akan disimpan.Pengeringan buah cabai dapat dilakukan menggunakan bantuan sinar matahari secara langsung. Pengeringan juga di lakukan menggunakan alat berupa oven besar yang dapat menyerap kadar air. Sehingga proses pengeringan dapat berjalan cepat. Dalam proses pengeringan hindari tumpukan buah terlalu tinggi karena akan memudahkan buah berjamur sehing-ga kualitas menurun. Lama pen-jemuran tergantung cuaca bila sinar matahari cukup maka diperlukan 5-7 hari. Buah diangggap kering bila kadar airnya di bawah 10% atau warna buah menjadi coklat kehitaman dan keras.Pengemasan dilakukan menggunakan box atau plastik yang kedap air, hal ini bertujuan untuk tetap mempertahankan keawetan biji cabe, dari fungi yang dapat menyebabkan pembusukan biji cabe setelah dilakukan pengemasan hal berikut yang perlu dilakukan adalah melakukan penyimpanan. penyimpan sebaiknya ditempatkan pada ruangan yang dingin dan di kemas dalam box atau pun plastik yang kedap udara. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan keawetan buah agar terhidar dari serangan fungi yang dapat menyebabkan kerusakan buah.

BAB III. PEMBAHASAN

3.1AplikasiAlat Dan Mesin Pertanian Pra Panen Pada Tanaman Cabai

Persiapan Lahan Tanam sangat pernting untuk cabai, dan dapat dilakukan dengan pengolahan tanah.Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman pertanian, cocok pula bagi tanaman cabai. Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi, cabai menghendakitanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek (menggenang), bebas cacing (nematoda)dan penyakit tular tanah. Kisaran pH tanah yang idealuntuk lahan pertanaman cabaiadalah antara 5.5 - 6.8.Usaha budidaya cabai memerlukan intensifikasi dalam hal alat dan mesin pertanian. Alat dan mesin pertanian pada tanaman cabai sangatlah kompleks mulai dari alat pra panen mencakup pengolahan tanah, pemeliharaan tanaman, dan pemanenan, alat dan mesin pasca panen meliputi pembersihan, sortasi, penyimpanan dan prosesing. Alat pengolahan tanah primer yang digunakan dalam budidaya cabai adalahDalam pengolahan lahan primer tanamn cabai menggunakan traktor tangan dengan sambungan bajak singkal.Traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 hp.Contoh handtraktor adalah Hand Traktor Quick G1000, dari Indoensia yang dibandrol seharga Rp.19.600.000,- dengan spesifikasi sebagai berikut :1.Merk QUICK G 10002. Kecepatan 1 maju3. Sistim transmisi (chain gear)4. Sistim penggerak (kopling utama) v belt (2 buah)5. Sistim pembelok (kopling kemudi) dog cluth6. Isi minyak pelumas 5,5 liter7. Dimensi traktor dengan panjang 2730 mm, lebar 1140 mm, tinggi 1370 mm8. Berat 300 Kg (Berat traktor termasuk roda besi dan diesel. Apabila menggunakanroda karet berat = 250 Kg)9. Mesin penggerak dengan merk KUBOTA, type 4 langkah, model rd 85 di-1, menghasilkan tenaga rata-rata 7, 5 / 2200 hp / rpm dan tenaga maxsimum 8, 5 / 2400 hp / rpm, menggunakan bahan bakar solar, dengan sistim starting engkoldan sistim pendingin radiator10. Isi bahan bakar 9,5 liter11. Berat 86 kg

Gambar 7. Hand TraktorHandtraktor ini nantinya akan digandengkan dengan bajak singkal searah. Bajak singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang digandengkan dengan sumber tenaga penggerak/penarik seperti traktor pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan, pemecahan tanah serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama. Bajak singkal dirancang dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar diperoleh kesesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan. Aneka ragam rancangan yang dijumpai selain pada bentuk mata bajak, juga di bagian perlengkapannya. Adapun bagian-bagian dari bajak singkal adalah1.Mata bajak atau pisau bajak adalah bagian bajak singkal yang berfungsi untuk memotong tanah dan mengarahkan lempengan tanah hasil pemotongan ke bagian daun singkal.2.Daun singkal adalah bagian yang menerima lempengan tanah dan membalik serta memecahkan lempengan tanah tersebut.3.Pelurus samping berfungsi menahan tekanan samping dari lempengan tanah pada bajak singkal dan menjaga kestabilan jalannya bajak singkal sewaktu proses pembajakan.4.Rangka bajak singkal berfungsi menyatukan bagian-bagian bajak dan penyambung ke sumber penggerak.5.Penggandeng adalah bagian dari bajak singkal yang menggandengkan bajak dengan traktor pertanian.6.Pengatur kedalaman pengolahan tanah. Pengatur kedalaman berbentuk ulir pengatur atau roda pengatur, untuk mengontrol kedalaman hasil pembajakan tanah.7.Poros silang, berbentuk batang kendali merupakan bagian dari bajak singkal yang berfungsi mengatur daun singkal sehingga dapat mengatur lebar hasil pembajakan dan mengatur arah lemparan tanah pada arah yang berlawanan.

Gambar 8. Bajak Singkal 1 arah di lahan pertanaman cabaiPada lahan pertanaman cabai dilakukan juga pengolahan tanah sekunder yakni dengan menggunakan garu sisir. Pengolahan tanah sekunder digunakan untuk memperhalus bongkahan di lahan tanam. Garu sisir adalah alat penyisir tanah sehingga bongkahan tanah bisa menjadi lebih rata dan halus. Penyisiran tanah dengan garu sisir karena alat ini memiliki paku-paku sisir. Spesifikasi alat ini cukup sederhana, yakni cukup terdiri dari sisir penggaruk tanah yang tajam, kerangka kuat dan batang tarik dengan ujung yang langsung berfungsi sebagai pegangan. Kebetulan gambar garu tersebut digunakan secara mekanis bukanlah yang bisa tersambung dengan traktor, karena pada garu ini tidak disediakan titik gandengan.

Gambar 9. Garu Sisir di lahan pertanaman cabai

Selain pengolahan tanah juga ada pemeliharaan tanaman yang tetap memerlukan penambahan alsintan. Salah satu alat dan mesin pertanian yang digunakan saat pemeliharaan tanaman adalah knapsack sprayer. Sprayer pada umumnya tersusun dari tangki, pipa laras, nozzle, pegangan, dan tali pundak, tuas pompa dan selang saluran larutan. Berikut ini contoh sprayer yang akan digunakan dilahan pertanaman cabai, dengan spesifikasiberat kosong 4,5 kg, kapasitas tangki 15 liter, tekanan maksimal 6 kg/cm2, tekanan beroperasi normal 2 kg/cm2 dan ukuran tinggi 530 mm, panjang 345mm, lebar 208mm. Sprayer ini digunakan untuk penyemprotan pestisida. Pestisida pada tanaman cabai biasanya yang digunakan adalah Skor, Ditan, konvidor, dan Dimolis. Aplikasi penyemprotan ini menunggu sampai tanaman menunjukan gejala serangan yang serius.

Gambar 10. Sprayer Knapsack otomatis Selain Sprayer ada alat untuk menyiram pertanaman cabai yakni gembor.Gembor adalah alat tradisional yang dibuat seperti tabung dengan ujung muka seperti sower yang memilikilubang kecil-kecil. Dari ujung lubang inilah akan keluar air dengan rata untuk menyiramtanaman.

Gambar 11. Gembor

Selain pemeliharaan, dalam pra panen juga melingkupi aspek panen. Pada budidaya cabai, pemanenan dapat dilakukan dengan memetik buahnyatidakdengan memotong seluruh tanamannya seperti halnya pada padi, kedelai dan kacang hijau.Pada cabai, pemanenan buahnya selama ini hanyalah dengan menggunakan alat tangan manusia yang sederhana dan murah. Alat untuk memanen buah cabai ada, namun tidak banyak diapliaksikan. Alat ini adalah gunting panen. Gunting panen adalah alat sepertihalnya gunting yang digunakan khusus untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas buah cabai saat panen.

Gambar 12 Saat memanen cabai dengan gunting

3.2 Aplikasi Alat dan Mesin Pertanian Pasca Panenpada Tanaman Cabai

Selain aspek pra panen, pengolahan buah cabai juga banyak dipakai saat pasca panen. Alat dan mesin pertanian justru lebih bervariatif saat penggunaannya mencapai fase pasca panen. Hal ini karena apabila tidak segera diolah komoditas pasca panen itu akan segera rusak, karena cabai adalah komoditas yang bersifatperishable(mudah rusak). Berikut ini adalah alat dan mesin pertanian yang digunakan saat pasca panenTabel 1. Alat dan mesin pertanian pasca panenSpesifikasiKeterangan

Conveyor Pemilah Buah (sortasi)adalah alat yang digunakan untuk memilah ataupun sortasi buah cabai dengan cara menjalankannya kedalam sabuk conveyor.

Panjang : 1550 mm

Lebar : 1200 mm

Tinggi : 1200 cm

Hopper : mild steel.

motor : 1/ 2 pk.

transmisi : gear box.

kapasitas : 150kg/ jam.

Mesin Pencuci Buah Cabeadalah alat yang digunakan untuk mencuci buah cabai secara lebih mudah dan lebih cepat dengan hasil cucian yang bersih namun tidak merusak struktur cabai

Panjang : 720 mm:

Lebar : 660 mm

Tinggi : 800 cm

Daya : 370 Watt

Berat : 36 Kg

kapasitas : 90 L

Mesin Giling Cabeadalah mesin penggiling buah cabai menjadi bubur halur yang sering ditemukan diusaha produksi saos cabai

Panjang : 580 mm

Lebar : 290 mm

Tinggi : 780 mm

Kapasitas : 10- 30 kg/ jam

Penggerak : Motor bensin 5.5 Hp

BBM : Bensin

Mini Dryer Stainless Stelladalah alat pengering hasil olahan cabai, biasanya bahan yang dikeringkan adalah bubur cabai sampai menajdi tepung bubur cabai

Panjang : 1200 mm

Lebar : 900 mm

Tinggi : 1700 mm

Kapasitas: 100- 200 kg/ proses

Pemanas : Kompor

BBM : Gas LPG/ Minyak Tanah

Mesin Pengayak Bubuk/Tepungadalah mesin yang digunakan untuk mengayak atau menyering tepung cabai pasca pengeringan dengan diameter butiran awal yang masih tidak seragam sehingga didapatkan tepung yang berukuran butiran sama, seragam dan relatif kecil

Panjang : 1000 mm

Lebar : 1000 mm

Tinggi : 800 mm

Kapasitas: 200-300 kg/jam

Penggerak: E.Motor 1 HP

BABIV.PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Alat dan mesin pertanian adalah teknologi pertanian yang sudah banyak diterapkan oleh petani guna membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas hasil panen, oleh pihak industri guna memperlancar pengolahan pasca panen. Sektor pertanian cabai, mulai dari hulu (pra panen) sampai dengan hilir (pasca panen) sebenarnya harus dilengkapi dengan alat dan mesin pertanian yang berkualitas dan jumlahnya memadai. Untuk usaha pra panen cabai cukup menggunakan handtraktor, bajak singkal, garu sisir, knapsack sprayer, gunting, gembor. Uhtuk usaha pasca panen cabai menggunakan alatmesin pengayak bubuk/tepung,mesin giling cabe,mini dryer stainless stell,mesin pencuci buah cabedanconveyor pemilah buah

4.2.Saran

Sebaiknya sentra produksi cabai yang ada di Indonesi didukung oleh masyarakat dan pemerintah secara finansial dan non finansial, dengan salah satu bentuk dukungan yakni ikut mensukseskan penyediaan alat dan mesin pertanian yang berkualitas dan berkuantitas secara layak dan memadai.

DAFTAR PUSTAKA

Awang maharijaya.Sumberdaya Manusia Dalam RevitalisasiPertanian. DalamWWW.Word press.comdiakses pada tanggal 23 Mei 2012.

Budi Harsono. Pertanian. DalamWWW.Lablink.or.idDiaskes pada tanggal 23 Mei 2012

Khalimah,Siti.2009.Pengaruh Bentuk Benih Terhadap Efisiensi Pemilahan Dengan Blower Aspirator.Http: Kholimahblogspot.com.Diakses pada tanggal 17 Mei 2013.

Kuswanto,Haendrato.2002.Teknologi Pemprosesan Pengemasan dan Penyimanan Benih.Yogyakarta: Kanisius.

Progoharbowo,Imam Pranoto, Harry Santoso. 2002.Pemilihan Jalur Pengolahan Guna Meningkatkan Mutu Fisik Dan Fisiologik Benih Kedelai (Glycine Max Lokod ).Agronomy.18 (1).

Setyono,Agus.2008. Perbaikan Teknologi Penanganan Pascapanen Padi Untuk Mendukung Peningkatan Mutu Benih Padi.Sosialisasi Inovasi Teknologi Mekanisasi Pertanian. 28 Agustus 2008.

9