Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

38
Makalah Rukun Iman dan Fungsinya BAB I PENDAHULUAN Sebagai salah satu syarat dari iman adalah adanya keyakinan. Dan keyakinan tersebut dapat muncul dari pengetahuan atau ilmu tentang hal tersebut. Dan masalah keyakinan telah dijelaskan oleh para ulama dengan penjelasan yang tuntas dan sangat jelas bagi umat. Keyakinan itu berupa enam landasan asas dalam islam yang sering kita sebut dengan rukun iman. Rukun iman adalah suatu keyakinan yang diucapkan dengan sepenuh hati bahwa di dalam agama islam ada landasan kepercayaan yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Selain itu rukun-rukun Iman yang enam merupakan rumusan aqidah Islam yang mampuh menjelaskan masalah-masalah terbesar dalam kehidupan manusia. Keenam rukun ini saling terkait dan membentuk mata rantai dan bingkai paradigma yang jelas untuk menjawab tuntutan kebutuhan dasar manusia. Iman kepada Allah, eksistensi, sifat-sifat dan nama-nama baik-Nya adalah poros yang menjadi orbit kelima rukun iman lainnya. Rukun pertama ini menjadi puncak seluruh kebenaran pengabdian manusia. Karena kelima rukun lain bagian dari kehendak-Nya dan sangat terkait dengan cara dan metodologi memahami dan mengetahui kebenaran kehendak-Nya serta cara menyikapinya. Iman kepada malaikat sebagai makhluk yang selalu berada di sisi Allah dan patuh tak pernah maksiat kepada-Nya menempati posisi ke dua. Mengingat salah satu sifat dasar

description

makalah tentang rukun iman dan fungsinya

Transcript of Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

Page 1: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

Makalah Rukun Iman dan Fungsinya

BAB I

PENDAHULUAN

Sebagai salah satu syarat dari iman adalah adanya keyakinan. Dan keyakinan tersebut

dapat muncul dari pengetahuan atau ilmu tentang hal tersebut. Dan masalah keyakinan telah

dijelaskan oleh para ulama dengan penjelasan yang tuntas dan sangat jelas bagi umat.

Keyakinan itu berupa enam landasan asas dalam islam yang sering kita sebut dengan rukun

iman.

Rukun iman adalah suatu keyakinan yang diucapkan dengan sepenuh hati bahwa di

dalam agama islam ada landasan kepercayaan yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Selain

itu rukun-rukun Iman yang enam merupakan rumusan aqidah Islam yang mampuh

menjelaskan masalah-masalah terbesar dalam kehidupan manusia. Keenam rukun ini saling

terkait dan membentuk mata rantai dan bingkai paradigma yang jelas untuk menjawab

tuntutan kebutuhan dasar manusia.

Iman kepada Allah, eksistensi, sifat-sifat dan nama-nama baik-Nya adalah poros yang

menjadi orbit kelima rukun iman lainnya. Rukun pertama ini menjadi puncak seluruh

kebenaran pengabdian manusia. Karena kelima rukun lain bagian dari kehendak-Nya dan

sangat terkait dengan cara dan metodologi memahami dan mengetahui kebenaran kehendak-

Nya serta cara menyikapinya. Iman kepada malaikat sebagai makhluk yang selalu berada di

sisi Allah dan patuh tak pernah maksiat kepada-Nya menempati posisi ke dua. Mengingat

salah satu sifat dasar dan fitrah manusia yang lain adalah meniru dan mencontoh seseorang.

Maka Allah mengutus para rasul-Nya sebagai uswah hasanah yang mewariskan pemahaman

dan penerapan yang benar kepada para pengikut-nya yang setia. Saat meyakini akibat dan

balasan yang diperolehnya berdampak besar dalam mengawasi dan mengontrol

kehidupannya. Maka urgensi beriman kepada hari akhir untuk memasuki alam akhirat

dan pembalasan menempati rukun iman ke lima. Namun semua itu akan bermuara pada

ketetapan Allah, baik maupun buruk, dalam qada’ dan qadar-Nya.

Page 2: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

BAB II

PEMBAHASAN

ENAM PERKARA ASAS DALAM ISLAM

Para ulama menetapkan bahwa setiap umat islam harus percaya kepada enam perkara

asas dalam islam yang sering kita kenal sebagai “Rukun Iman”. Sebagai salah satu syarat dari

iman adalah adanya keyakinan dan kepercayaan. Keyakinan tersebut dapat muncul dari

pengetahuan atau ilmu tentang hal tersebut yang telah dijelaskan oleh para ulama dengan

penjelasan yang tuntas dan sangat jelas bagi umat islam. Rukun iman meliputi :

1. Percaya kepada Allah

2. Percaya kepada Malaikat-Malaikat

3. Percaya kepada Kitab-Kitab

4. Percaya kepada Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul

5. Percaya kepada Hari Akhirat

6. Percaya kepada Qada’ dan Qadar

Dalil Al Quran tentang Rukun Iman yaitu QS An-Nisaa’:136 :

Artinya : " Wahai orang-orang yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah

dan RasulNya, dan kepada Kitab Al-Quran yang telah diturunkan kepada RasulNya

(Muhammad s.a.w) dan juga kepada Kitab-kitab Suci yang telah diturunkan dahulu daripada

itu dan sesiapa yang kufur ingkar kepada Allah dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-

kitabNya dan Rasul-rasulNya dan juga Hari Akhirat, maka sesungguhnya dia telah sesat

dengan kesesatan yang amat jauh."

Dalil Hadis tentang Rukun Iman

Dalil hadis tentang rukun iman yaitu hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata :

“ Pada suatu hari, Rasulullah S A W muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang

seorang laki-laki dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Iman itu? Rasulullah S A W

Page 3: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

menjawab : Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,

pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada hari berbangkit. Orang itu bertanya lagi :

Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? Rasulullah S A W menjawab : Islam adalah engkau

beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan solat

fardu, menunaikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadan. Orang itu kembali bertanya :

Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu? Rasulullah SAW menjawab : Engkau beribadah kepada

Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak melihat-Nya, maka

sesungguhnya Dia selalu melihatmu”. Orang itu bertanya lagi Wahai Rasulullah, kapankah

hari kiamat itu? Rasulullah S A W menjawab : Orang yang ditanya : mengenai masalah ini

tidak lebih tahu dari orang yang bertanya. Tetapi akan aku ceritakan tanda-tandanya : apabila

budak perempuan melahirkan anak tuannya, maka itulah satu di antara tandanya. Apabila

orang yang miskin papa menjadi pemimpin manusia, maka itu tarmasuk di antara tandanya.

Apabila para penggembala domba saling bermegah-megahan dengan gedung. Itulah sebagian

dari tanda-tandanya yang lima, yang hanya diketahui oleh Allah.

Penyusunan rukun iman yang terdapat dalam ayat-ayat dan hadits-hadits memiliki

banyak hikmahnya. Diawali dengan beriman kepada Allah maknanya bahwa beriman kepada

Allah merupakan dasar (asas), maka rukun-rukun yang lainnya akan mengikutinya.

Kemudian disebutkan beriman kepada para malaikat dan para Rasul-Nya, maknanya bahwa

para malaikat dan Rasul adalah perantara antara Allah dan makhluk-Nya dalam

menyampaikan risalah-Nya. Para malaikat menyampaikan wahyu kepada para Rasul, sedang

para Rasul menyampaikan (mendakwahkannya) kepada ummat manusia. Allah Ta’ala

berfirman dalam QS An-Nahl :2 yang berbunyi :

Artinya : “Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan

perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu:

Peringatkanlah olehmu sekalian,bahwasanya tidak ada Ilah (yang hak) melainkan Aku, maka

hendaklah kamu bertaqwa kepada-Ku”.

Kemudian disebutkan beriman kepada kitab-kitab-Nya, maknanya bahwa kitab-kitab

Allah adalah hujjah dan rujukan yang diturunkan kepada para Rasul oleh malaikat sebagai

penjelas dari sisi Allah akan untuk menghukumi permasalahan manusia yang mana mereka

berselisih padanya. Allah Ta’ala berfirman dalam QS Al-Baqarah : 213 yang berbunyi :

Page 4: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

Artinya : “Manusia adalah umat yang satu(setelah timbul perselisihan), maka Allah

mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah

menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia

tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan

orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka

keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah

memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka

perselisihkan itu dengan kehendakNya”.

Disebutkan pula beriman kepada hari akhir, maknanya bahwa

dikarenakan hari akhir adalah sebagai balasan dari segala perbuatan kita serta hasil dari

beriman kepada Allah,para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, serta rasul-rasul-Nya atau

sebaliknya. Pada hari inilah Allah menunjukkan akan keadilan-Nya antara orang-orang yang

dzolim dan yang terdzolimi serta menegakkan keadilan di antara manusia dan terakhir

disebutkan beriman kepada qodlo yang baik dan buruk, maknanya bahwa keutamaannya

adalah untuk melindungi kaum muslimin terhadap amalan-amalan mereka, menjadikannya

sebab-sebab yang bermanfaat. Sebagai penjelas bahwasannya tidak ada pertentangan antara

syari’at Allah yang mana para Rasul diutus serta diturunkannya kitab-kitab kepada mereka

dengan qodlo dan qodar-Nya. Berbeda dengan orang-orang yang membangkang akan

permasalahan ini dari golongan ahlul bid’ah dan orang-orang musyrik yang mana mereka

berkata dalam QS An-Nahl : 35 yang berbunyi :

Artinya : “Dan berkatalah orang-orang musyrik: Jika Allah menghendaki, niscaya

kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak

kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)-Nya”.

Pertama, Iman Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Beriman kepada Allah SWT mempunyai makna bahwa kita meyakini dengan

sepenuh hati bahwa Allah itu ada,diucapkan dengan lisan dan di buktikan dengan perbuatan

dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Tidak dikatakan

Page 5: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

beriman kepada Allah SWT seorang muslim jika dia tidak bertauhid terhadap tiga hal yaitu

Ar-Rububiyah,Al- Uluhiyah dan Al-Asma’Was Sifat. Secara Ar-Rububiyah Allah artinya

bahwa Allah adalah Rabb : Pencipta, Penguasa dan Pengatur segala yang ada di alam semesta

ini. Allah SWT berfirman dalam QS An-Nahl : 17 yang berbunyi sbb.:

Artinya :”Maka apakah (Alla) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat

menciptakan(apa-apa)?.Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran”.

Tauhid yang kedua yaitu secara Al-Uluhiyah Allah Subhanahu Wa Ta’ala artinya

Allah adalah ialah pengesaan Allah dengan penyembahan [`ibadah], dengan hendaklah

manusia tidak mengambil bersama Allah sesuatu pun yang disembahnya dan didekati

kepadanya, sebagaimana dia menyembah Allah Ta`ala dan dia mendekat kepada-Nya, dan

jenis inilah daripada tauhid yang orang-orang musyrikun telah sesat padanya, yang Nabi telah

memerangi mereka dan menawan wanita-wanita, zuriat, harta, tanah dan negeri mereka, dan

inilah tauhid yang dibangkitkan dengannya para rasul, dan diturunkan dengannya kitab-kitab.

Keimanan seseorang kepada Allah belumlah lengkap kalau tidak mengimani Asma’ dan

Sifat-Nya, artinya bahwa Allah memiliki Nama-nama yang maha Indah serta sifat-sifat yang

maha sempurna dan maha luhur. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam QS. Maryam: 65

yang berbunyi :

Artinya: “(Dia adalah) Tuhan seluruh langit dan bumi serta semua yang ada di antara

keduanya. Maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beridat kepada-Nya. Adakah

kamu mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya (yang patut disembah)?”.

Selain itu Allah juga berfirman dalam QS. Asy-Syura:11 yang berbunyi :

Artinya: “Dia pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu

sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan

(pula),dijadikan-Nya kamu berkembangbiak dengan jalan itu.Tiada sesuatupun yang serupa

dengan-Nya. Dan Dia-lah yang maha mendengar lagi Maha melihat”.

Sebagai seorang umat islam kita juga wajib beriman kepada wujud Allah. Wujud

Allah telah dibuktikan oleh fitrah,akal,syara’,dan indra. Bukti fitrah tentang wujud Allah

adalah bahwa iman kepada sang Pencipta merupaka fitrah setiap makhluk hidup,tanpa

Page 6: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

terlebih dahulu berpikir atau belajar. Tidak akan berpaling dari tuntutan fitrah ini keculai

orang yang di dalam hatinya terdapat sesuatu yang memalingkannya. Rasulullah SAW

bersabda yang artinya ”Semua bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, ibu bapaknyalah yang

menjadikan ia yahudi,nasrani,ataupun majusi”.(HR. Al-Bukhari). Bukti akal tentang wujud

Allah adalah proses terjadinya semua makhluk, bahwa semua makhluk, yang terdahulu

maupun yang akan datang, pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin makhluk

menciptakan dirinya sendiri, dan tidak mungkin pula terjadi secara kebetulan. Tidak mungkin

wujud itu ada dengan sendirinya, karena segala sesuatu tidak akan dapat mencipakan dirinya

sendiri.. Kalau makhluk tidak dapat menciptakan dirinya sendiri, dan tidak tercipta secara

kebetulan, maka jelaslah, makhluk-makhluk itu ada yang menciptakan, yaitu Allah Rabb

semesta alam. Allah SWT menyebutkan dalail aqli (akal) dan dalil qath'i dalam surat Ath

thur: 35 yang berbunyi:

Artinya : "Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang

menciptakan (diri mereka sendiri).

Bukti syara' tentang wujud Allah SWT bahwa seluruh kitab samawi ( yang diturunkan

dari langit) berbicara tentang itu. Seluruh hukum yang mengandung kemaslahatan manusia

yang dibawa kitab-kitab tersebut merupakan dalil bahwa kitab-kitab itu datang dari Robb

yang maha Bijaksana dan Mengetahui segala kemaslahatan makhluk-Nya sedangkan bukti

inderawi tentang wujud Allah SWT dapat dibagi menjadi dua yaitu kita dapat mendengar dan

menyaksikan terkabulnya do'a orang-orang yang berdo'a serta penolong-Nya yang diberikan

kepada orang-orang yang mendapatkan musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang

wujud Alah SWT.

Allah berfirman dalam QS. Al-Anbiya : 76 yang berbunyi :

Artinya : "Dan (ingatlah kisah) Nuh sebelum itu ketika dia berdo'a, dan Kami

memperkenankan do'anya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang

besar."

Bukti inderawi tentang wujud Allah SWT dapat dibagi menjadi dua: bukti pertama

kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya do'a orang-orang yang berdo'a serta

Page 7: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

penolong-Nya yang diberikan kepada orang-orang yang mendapatkan musibah. Hal itu

menunjukan secara pasti tentang wujud Allah SWT dan bukti kedua yaitu tanda-tanda para

Nabi yang disebut mukjizat, yang dapat disaksikan atau didengar banyak orang merupakan

bukti yang jelas tentang wujud yang mengutus para Nabi tesebut, yaitu Allah SWT, karena

hal-hal itu berada di luar kemampuan manusia. Allah melakukannya sebagai penguat dan

penolong bagi para Rasul.

Fungsi Beriman Kepada Allah

Beriman kepada Allah mempunyai banyak fungsi yaitu pertama mengakui dan

menyakini akan kebesaran Allah SWT kedua menyadari akan sifat kedoiyan kita jika

dibandingkan dengan keagungan Allah SWT ,ketiga dengan menyakini kebesaran Allah,

sehingga kita beribadah hanya kepada Allah SWT dan dengan beriman kepada Allah SWT,

kita beramal hanya semata-mata mencari keridoan-Nya serta kita menyakini bahwa Allah

SWT selalu berada dekat dengan kita, menjadi tambatan hati serta menjiwai seluruh kegiatan

kita.

Kedua,Iman Kepada Malaikat-Malaikat

Kata malaikat merupakan jamak dari kata Arab malak (مالك) yang bererti kekuatan.

Jadi malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh pada ketentuan dan perintah Allah.

Malaikat dalam Islam, merupakan hamba dan ciptaan Allah yang dijadikan daripada cahaya

lagi mulia dan terpelihara daripada maksiat. Mereka tidak berjantina, tidak bersuami atau

isteri, tidak beribu atau berbapa dan tidak beranak. Mereka tidak tidur dan tidak makan serta

tidak minum. Mereka mampu menjelma kepada rupa yang dikehendaki dengan izin Allah.

Sebagai contoh malaikat datang kepada kaum Lut menyerupai lelaki yang kacak (Surah Hud

11, ayat 78). Malaikat dikatakan mempunyai sayap dan mampu terbang dengan laju (sesuai

dengan dengan cahaya yang bergerak laju). Beriman kepada malaikat adalah percaya dan

membenarkan dengan hati bahawa malaikat Allah SWT benar-benar wujud. Setiap muslim

wajib beriman kepada malaikat dengan tafsil (تفصيل) dan ijmal (إجمال). Beriman dengan

tafsil adalah beriman akan setiap satu daripada mereka secara berasingan dan bukan

mempercayai mereka itu sebagai satu (contoh: satu kumpulan) dan percaya yang tiap satunya

adalah malaikat.

Sepuluh Malaikat yang Wajib Diketahui

Berikut adalah sepuluh malaikat yang wajib diketahui secara tafsil yaitu :

Page 8: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

Nama Arab Tugas

Jibrail جبريل/ جبرائيل Menyampaikan wahyu Allah.

Mikail ميكائيلMenyampaikan/membawa rezeki yang ditentukan

Allah.

Israfil إسرافيلMeniup sangkakala apabila diperintahkan Allah di

hari Akhirat [

Izrail عزرائيل Mencabut nyawa.

Munkar منكر Menyoal mayat di dalam kubur.

Nakir نكير Menyoal mayat di dalam kubur.

Ridhwan رضوان Menjaga pintu syurga dan menyambut ahli syurga.

Malik مالك Menjaga pintu neraka dan menyambut ahli neraka.

Raqib رقيب Mencatat segala amalan baik manusia.

Atid عتيد Mencatat segala perlakuan buruk manusia.

Dari nama-nama malaikat di atas tiga yang disebut dalam Al Qur'an, yaitu Jibril (QS Al

Baqarah : 97,98 dan QS 66 At Tahrim : 4), Mikail (QS 2 Al Baqarah : 98) dan Malik (QS Al Hujurat).

roqb dan atid, ma yalfizu min qoulin illa ladaihi roqib wa atid. (lihat alquran ) Sedangkan Israfil,

Munkar dan Nakir disebut dalam Hadits. Nama Malaikat Maut, Izrail, tidak ditemukan sumbernya

baik dalam Al Quran mahupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber

Israiliyat. Dalam Al Qur'an dia hanya disebut Malaikat Maut. Walau namanya hanya disebut dua kali

dalam Al Qur'an, malaikat Jibril juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain

seperti Ruhul Qudus, Ruhul Amin dan lain lain. Selain dari

sepuluh malaikat ini terdapat beberapa malaikat yang tidak diketahui berapa banyak bilangannya

melainkan Allah s.w.t.Salah satu daripada mereka diberi nama Zabaniyah yang merupakan malaikat

Allah s.w.t yang ditugaskan untuk membawa ahli neraka ke neraka dan menyeksa mereka serta

menyeksa dan menangkap Iblis ketika ketibaan sakaratulmaut Iblis,umumnya malaikat Zabaniyah

diberikan tugas untuk melakukan azab-azab tertentu dengan perintah Allah s.w.t.Malaikat-malaikat

juga diturunkan Allah s.w.t ketika umat Islam berperang membantu tentera Islam sehingga tentera

kafir gentar melihat bilangan tentera Islam yang banyak. Sedangkan Beriman kepada malaikat yang

ajmal ialah percaya akan wujudnya malaikat yang lain selain daripada sepuluh malaikat yang wajib

diketahui tersebut dan wujudnya beberapa malaikat lain yang tidak diketahui berapa bilangannya

melainkan Allah. Antara malaikat yang wajib diketahui secara ajmal ialah malaikat pemegang atau

Page 9: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

yang menanggung Arasy yaitu empat malaikat dan pada hari akhirat akan ditambah sebanyak empat

lagi menjadikannya lapan malaikat penanggung arasy. Juga diketahui akan wujudnya malaikat

penjaga manusia atau Hafzah. Ia juga sering digelar Qarin. Qarin turut wujud dalam bentuk syaitan.

Berikut merupakan malaikat lain selain daripada 10 yang wajib diketahui ialah :

Malaikat Zabaniyah - malaikat penyeksa didalam neraka yang banyak bilangannya

sehingga ada riwayat menyebut bilangan mereka sehingga 70,000.

Hamalatul Arsy - empat malaikat penanggung Arasy Allah (pada hari kiamat

jumlahnya akan ditambah empat menjadi lapan)

Malaikat Rahmat (kitab Daqoiqul Akhbar)

Malaikat Kiraman Katibin - pencatat amal baik dan buruk

Malaikat Harut dan Marut.

Berkah dan Manfaat Beriman Kepada Malaikat

Beriman kepada malaikat akan membawa berkah dan manfaat yang besar bagi

kehidupan manusia antara lain kita akan lebih bersyukur kepada Allah SWT atas perhatian

dan perlindungannya terhadap hamba-hamba-Nya dengan menugaskan para malaikat untuk

menjaga dan mendoakannya, akan lebih mengenal kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang

menciptakan dan menugaskan para malaikat, sebagai seorang muslim haruslah selalu optimis,

tidak boleh ragu-ragu dan tidak putus asa dalam menghadapi masalah hidup karena kita

percaya bahwa ada malaikat yang akan memberikan pertolongan dan bantuan serta kita akan

berusaha untuk hati-hati dalam menjalani hidup ini karena ada malaikat yang diberi tugas

untuk mengamati dan mencatat semua tingkah laku manusia.

Ketiga,Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul

untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Iman kepada kitab-

kitab Allah SWT artinya bahwa kita percaya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menurunkan

kepada rasul-rasul-Nya kitab-kitab sebagai hujjah buat umat manusia dan sebagai pedoman

hidup bagi orang-orang yang mengamalkannya, dengan kitab-kitab itulah para rasul

mengajarkan kepada umatnya kebenaran dan kebersihan jiwa mereka dari kemuysrikan.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hadid: 25 yang berbunyi :

Page 10: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

Artinya : “ Sesungguhnya kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa

bukti-bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al-kitab dan

neraca(keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan kami ciptakan besi yang

padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,(supaya mereka

mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya

dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi

Maha Perkasa”. Kitab-kitab yang wajib kita ketahui sejak zaman

dahulu sampai sekarang antara lain pertama Kitab Taurat yang Allah turunkan kepada nabi

Musa alaihi sallam yang berisi hokum-hukum syariat dan kepercayaan yang benar, kitab

kedua yaitu Zabur, ialah kitab yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada nabi Daud

alaihi sallam yang berisi do’a-do’a,dzikir,nasihat dan hikmah-hikmah,tidak ada di dalamnya

hokum syariat,karena nabi daud a.s. diperintahkan mengikuti syariat Nabi Musa a.s., ketiga

kitab Injil, diturunkan Allah kepada nabi Isa, sebagai pembenar dan pelengkap Taurat yang

berisi seruan kepada manusia agar bertauhid kepada Allah,menghapuskan bagian dari

hokum-hukum yang terdapat dalam kitab Taurat yang tidak sesuai dengan zamanya agar

umatnya bertaqwa kepada Allah AWT, kitab terakhir yang Allah turunkan adalah Al-Qur’an.

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir

atau penutup para nabi. Al-Qur’an berisi syariat yang menghapuskan sebagian isi kitab-kitab

Taurat,Zabur,dan Injil yang tidak sesuai dengan zamannya. Selain itu Allah juga menurunkan

Suhuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa lembaran-

lembaran yang terpisah. Suhuf tersebut diturunkan kepada beberapa nabi antara lain Nabi

Adam, Nabi Syits, Nabi Idris, dan Nabi Ibrahim.

Hikmah Beriman Kepada Kitab Allah

Adapun hikmah kita beriman kepada kitab Allah antara lain menjadikan manusia

tidak kesulitan atau agar kehidupan manusia menjadi aman,tenteram,damai,sejahtera dunia

akhirat serta mendapat ridha Allah dalam menjalani kehidupan, untuk mencegah dan

mengatasi perselisihan diantara sesama manusia yang disebabkan perselisihan pendapat dan

merasa bangga terhadap apa yang dimilkinya masing-masing, meskipun berbeda pendapat

tetap diperbolehkan, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan

Page 11: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

bertakwa, untuk membenarkan kitab-kitab suci sebelum Al-Qur’an, untuk menginformasikan

kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan jalannya

masing-masing dalam menyembah Allah, untuk menginformasikan bahwa Allah tidak

menyukai agama tauhid Nya (islam) dipecah belah, Untuk menginformasikan bahwa Al

Qur’an berisi perintah-perintah Allah, larangan-larangan Allah, hukum-hukum Allah, kisah-

kisah teladan dan juga kumpulan informasi tentang takdir serta sunatullah untuk seluruh

manusia dan pelajaran bagi orang yang bertakwa, serta dapat menjadi pedoman hidup bagi

manusia yang takwa agar selamat dunia dan akhirat.

Perilaku yang Mencerminkan Keimanan Kepada Kitab-Kitab Allah

AllahAda beberapa perilaku yang mencerminkan keimanan kita terhadap

Kitab Allah SWT antara lain kita meyakini bahwa kitab Allah itu benar datang dari Allah,

menjadikan kitab Allah sebagai pedoman (hudan) khusus kitab yang diturunkan kepada kita,

memahami isi kandungannya, dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai umat

muslim kita harus menyakini bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitanb-Nya kepada para

Nabi atau rasul sebagai pedoman hidup bagi umatnya masing-masing dan Al-Qur’an sebagai

kitab Allah yang terakhir dan penyempurna sebelumnya telah diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW.

Keempat, Iman Kepada Nabi dan Rasul

Nabi dalam Islam merujuk kepada orang yang diberi wahyu (ajaran Islam

yang mengandung peraturan tertentu) oleh Allah sebagai panduan hidup, sementara Rasul

pula adalah nabi yang diperintahkan Allah untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada

manusia sejagat pada zamannya. Rasul dan nabi terakhir ialah Nabi Muhammad yang

ditugaskan untuk menyampaikan Islam dan peraturan yang khusus kepada manusia di

zamannya hingga hari kiamat. Selepas kewafatannya, tugasnya itu disambung oleh orang

Islam yang menjadi pengikutnya. Iman terhadap Rasul (Nabi Muhammad S A W) dalilnya

adalah aqli, karena pengetahuan akan Al-Quran sebagai kalam Allah dan ia dibawa oleh

Rasul (Nabi Muhammad S A W) adalah sesuatu yang dapat diindera. Dengan mengindera Al-

Quran dapat diketahui bahwa Muhammad itu Rasulullah. Hal itu dapat dijumpai sepanjang

zaman dan setiap generasi. Iman terhadap

para Nabi dalilnya adalah naqli, kerana dalil (bukti) kenabian para Nabi yaitu Mukjizat-

Mukjizat mereka- tidak dapat diindera kecuali oleh orang-orang yang sezaman dengan

mereka. Bagi orang-orang yang datang setelah mereka hingga zaman sekarang bahkan

sampai kiamat pun, mereka tidak menjumpai mukjizat tersebut. Bagi seseorang tidak ada

Page 12: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

bukti yang dapat diindera atas kenabiannya. Karena itu bukti atas kenabiannya bukan dengan

dalil aqli melainkan dengan dalil naqli. Lain lagi bukti atas kenabian (Nabi Muhammad S A

W) yang berupa mukjizat beliau. Mukjizat tersebut (selalu) ada dan dapat diindera, yaitu Al-

Quran. Jadi dalilnya adalah aqli. Jumlah para nabi tidak secara pasti dapat dapat diperkirakan

mereka berjumlah lebih kurang 124.000 orang sedangkan para rasul diperkirakan berjumlah

315 orang berdasarkan hadis oleh Imam At-Tabrani yang meriwayatkan dari Abu Umamah.

Rasul yang Mendapat Gelar Ulul Azmi

Diantara para rasul ada beberapa rasul yang mendapat gelar ulul azmi. Ulul Azmi

adalah gelaran yang diberikan kepada para rasul yang memiliki kedudukan tinggi/istimewa

kerana ketabahan dan kesabaran yang luar biasa, dalam menyebarkan dan menyampaikan

agama Islam (Tauhid al-Islami). Ada beberapa kriteria yang menjadi acuan untuk

mendapatkan gelar ulul azmi, di antara lain adalah memiliki kesabaran yang tinggi ketika

berdakwah, senantiasa memohon kepada Allah agar tidak menurunkan azab kepada kaumnya

dan senantiasa berdoa agar Allah memberi hidayah kepada kaum mereka. Di antara 25 rasul,

terdapat 5 orang rasul yang mendapatkan gelaran Ulul Azmi yaitu Nabi Nuh a.s.,Nabi

Ibrahim a.s.,Nabi Musa a.s,Nabi Isa a.s, dan Nabi Muhammad S A W.

Kisah pertama adalah Nabi Nuh Nabi Nuh as

adalah rasul pertama yang diutus Allah untuk meluruskan akidah dan akhlak umat yang telah

menyimpang jauh dari ajaran yang benar. Kualifikasi Nuh sebagai ulul azmi di antaranya

karena kesabarannya dalam berdakwah dan mendapat hinaan dari kaumnya. Nuh tanpa

menyerah terus menerus mendakwahi keluarga, kerabat dan masyarakat umum, untuk

kembali kejalan yang lurus. Hampir 1000 tahun usianya jumlah umat yang mengikutinya

tidak lebih dari 200 orang. Bahkan istri dan anaknya yang bernama Kan’an termasuk

penentangnya. Atas kehendak Allah umat Nuh yang membangkang ditenggelamkan dengan

gelombang air bah dan semuanya hancur, kecuali Nuh dan pengikutnya yang beriman.

Kisah kedua yaitu kisah Nabi Sejak masih bayi Ibrahim harus diasingkan ke dalam

gua, yang disebabkan oleh perintah Raja Namrudz untuk membunuh setiap bayi laki-laki

yang baru lahir. Setelah dewasa, ia harus berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah

berhala termasuk kedua orang tuanya yang pembuat berhala. Bahkan ia harus menerima

siksaan yang pedih, yaitu dibakar hidup-hidup dan diusir dari kampung halamannya. Sudah

hampir seratus tahun usia dan pernikahannya dengan Sarah, ia belum dikaruniai anak hingga

istrinya meminta ia menikahi seorang budak berkulit hitam bernama Hajar untuk dijadikan

istri. Akhirnya Hajar dapat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ismail. Allah

Page 13: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

memerintahkan Ibrahim untuk “mengasingkan” istri dan anak yang baru lahir dan sangat

dicintainya itu ke tanah gersang di Makkah. Karena kesabaran dan kepatuhannya, perintah itu

dilaksanakan. Namun, perintah lebih berat diterima Ibrahim, yaitu harus mengorbankan

Ismail yang baru beranjak remaja. Hal ini pun ia laksanakan, meskipun akhirnya yang

disembelih adalah seekor domba. selain itu ujian Ibrahim yang lain adalah membangun

Ka'bah, membersihkan ka'bah dari kemusyrikan, menghadapi Raja Namrudz yang zalim.

Kisah ketiga yaitu Nabi Musa, Nabi Musa termasuk orang sabar dalam menghadapi

dan mendakwahi Firaun. Selain itu, dia juga mampu untuk bersabar dalam memimpin

kaumnya yang sangat pembangkang. Ketika Musa akan menerima wahyu di Bukit Sinai,

pengikutnya yang dipimpin Samiri menyeleweng dengan menyembah berhala emas anak

sapi. Harun yang ditugasi mengganti peran Musa, tidak sanggup untuk menghalangi niat

mereka, bahkan ia diancam hendak dibunuh. Tetapi, Musa pernah tidak dapat bersabar ketika

berguru kepada Khidir. Keempat kisah Nabi Isa yaitu banyak hal yang

menunjukkan bahwa Isa memiliki kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan ajaran

Allah. Terutama, ketika Isa sabar menerima cobaan sebagai seorang yang miskin,

pengkhianatan seorang muridnya, Yudas Iskariot, menghadapi fitnah, penolakan, hendak

diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan Isa menggambarkan kezuhudan dan

ketaatan dalam beribadah. Kisah kelima adalah Nabi

Muhammad SAW, Beliau sejak kecil sampai selalu mengalami masa-masa sulit. Pada usia 6

tahun dia sudah menjadi yatim piatu. Setelah dewasa ia harus membantu meringankan beban

paman yang merawatnya sejak kecil. Tantangan terberat yang dihadapi adalah setelah

diangkatnya menjadi seorang rasul. Penentangan bukan saja dari orang lain, tetapi juga dari

Abu Lahab, pamannya sendiri. Muhammad juga harus ikut menderita tatkala Bani Hasyim

diboikot (diasingkan) di sebuah lembah dikarenakan dakwahnya. Tokoh-tokoh Quraisy

mempelopori pemboikotan tersebut yang isinya antara lain melarang berhubungan jual beli,

pernikahan, dan hubungan sosial lainya kepada Bani Hasyim. Pemboikotan yang berjalan

sekitar 3 tahun itu dan telah menghabiskan hartanya dan istrinya, Khadijah.

25 Nama Nabi yang Wajib Diketahui

Seorang muslim wajib mengetahui 25 rasul yaitu :

1. Nabi Adam a.s. (Manusia pertama yang diciptakan oleh Allah)

2. Nabi Idris a.s.

3. Nabi Nuh a.s.

Page 14: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

4. Nabi Hud a.s.

5. Nabi Salih a.s.

6. Nabi Ibrahim a.s. (bapak dari Nabi Ismail a.s. & Nabi Ishaq a.s.)

7. Nabi Luth a.s. (anak saudara Nabi Ibrahim a.s)

8. Nabi Ismail a.s. (anak Nabi Ibrahim a.s.& saudara tiri Nabi Ishaq a.s.)

9. Nabi Ishaq a.s. (anak Nabi Ibrahim a.s.& saudara tiri Nabi Ismail a.s.)

10. Nabi Ya'akub a.s. (anak Nabi Ishaq a.s.)

11. Nabi Yusuf a.s. (anak Nabi Ya'akub a.s.)

12. Nabi Ayub a.s.

13. Nabi Syu'aib a.s. (bapak mertua Nabi Musa a.s.)

14. Nabi Musa a.s. (saudara Nabi Harun a.s.)

15. Nabi Harun a.s. (saudara Nabi Musa a.s.)

16. Nabi Zulkifli a.s.

17. Nabi Daud a.s. (bapak Nabi Sulaiman a.s.)

18. Nabi Sulaiman a.s. (anak Nabi Daud a.s.)

19. Nabi Ilyas a.s.

20. Nabi Ilyasa’ a.s.

21. Nabi Yunus a.s.

22. Nabi Zakaria a.s.

23. Nabi Yahya a.s. (anak Nabi Zakaria a.s. & duapupu kepada Nabi Isa a.s)

24. Nabi Isa a.s.

25. Nabi Muhammad s.a.w. (Penghulu segala Nabi & Rasul, juga sebagai Nabi &

Rasulullah terakhir diutuskan Allah ke muka bumi).

Adapun tugas pokok para rasul Allah ialah menyampaikan wahyu yang mereka terima

dari Allah SWT kepada umatnya. Tugas ini sungguh sangat berat, tidak jarang mereka

mendapatkan tantangan, penghinaan, bahkan siksaan dari umat manusia. Karena begitu berat

tugas mereka, maka Allah SWT memberikan keistimewaan yang luar biasa yaitu berupa

mukjizat. Mukjizat ialah suatu keadaan atau kejadian luar biasa yang dimiliki para nabi atau

rasul atas izin Allah SWT untuk membuktikan kebenaran kenabian dan kerasulanya dan

sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang menentang atau tidak mau menerima

ajaran yang dibawakannya. Adapun tugas para nabi dan rasul antara lain

mengajarkan aqidah tauhid yaitu pertama menanamkan keyakinan kepada umat manusia

bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa dan satu-satunya dzat yang harus disembah,

Page 15: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

Allah adalah maha pencipta, pencipta alam semesta dan segala isinya serta mengurusi,

mengawasi dan mengaturnya dengan sendirinya, Allah adalah dzat yang pantas dijadikan

Tuhan, sembahan manusia dan Allah mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan

makhlukNya. Kedua mengajarkan kepada umat manusia bagaimana cara menyembah atau

beribadah kepada Allah swt. Ibadah kepada Allah swt. sudah dicontohkan dengan pasti oleh

para rasul, tidak boleh dibikin-bikin atau direkayasa. Ibadah dalam hal ini adalah ibadah

mahdhah seperti salat, puasa dan sebagainya. Menambah-nambah, merekayasa atau

menyimpang dari apa yang telah dicontohkan oleh rasul termasuk kategori “bid’ah” dan

bid’ah adalah kesesata. Ketiga menjelaskan hukum-hukum dan batasan-batasan bagi

umatnya, mana hal-hal yang dilarang dan mana yang harus dikerjakan menurut perintah

Allah SWT. Keempat memberikan contoh kepada umatnya bagaimana cara menghiasi diri

dengan sifat-sifat yang utama seperti berkata benar, dapat dipercaya, menepati janji, sopan

kepada sesama, santun kepada yang lemah, dan sebagainya. Kelima menyampaikan kepada

umatnya tentang berita-berita gaib sesuai dengan ketentuan yang digariskan Allah SWT.

Keenam memberikan kabar gembira bagi siapa saja di antara umatnya yang patuh dan taat

kepada perintah Allah swt. dan rasulNya bahwa mereka akan mendapatkan balasan surga,

sebagai puncak kenikmatan yang luar biasa. Sebaliknya mereka membawa kabar derita bagi

umat manusia yang berbuat zalim (aniaya) baik terhadap Allah swt, terhadap manusia atau

terhadap makhluq lain, bahwa mereka akan dibalas dengan neraka, suatu puncak penderitaan

yang tak terhingga. Tanda-tanda beriman kepada rasul-rasul Allah akan tampak

antara lain pertama teguh keimanannya kepada Allah SWT. Artinya bahwa semakin kuat

keimanan seseorang kepada para rasul Allah, maka akan semakin kuat pula keimanannya

kepada Allah SWT . Ketaatan kepada para rasul adalah bukti keimanan kepada Allah SWT.

Seseorang tidak bisa dikatakan beriman kepada Allah swt. tanpa disertai keimanan kepada

rasulNya. Dua kalimat syahadat sebagai rukun Islam pertama adalah pernyataan seorang

muslim untuk tidak memisahkan antara keimanan kepada Allah swt. di satu sisi, dan

keimanan kepada Rasulullah di sisi lainnya. Dalam bahasa lain, beriman kepada para rasul

Allah dengan melaksanakan segala sunah-sunahnya dan menghindari apa yang dilarangnya

adalah dalam rangka ketaatan kepada Allah SWT. Tanda

kedua meyakini kebenaran yang dibawa para rasul. Kebenaran yang dibawa para rasul tidak

lain adalah wahyu Allah baik yang berupa Al-Quran maupun hadis-hadisnya. Ketiga

meyakini kebenaran wahyu Allah adalah masalah yang sangat prinsip bagi siapapun yang

mencari jalan keselamatan, karena wahyu Allah sebagai sumber petunjuk bagi manusia.

Seseorang akan bisa meyakini kebenaran wahyu Allah, jika terlebih dahulu dia beriman

Page 16: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

kepada rasul Allah sebagai pembawa wahyu tersebut. Mustahil ada orang yang langsung bisa

menerima suatu kebenaran yang dibawa oleh orang lain, padahal dia tidak yakin bahkan tidak

mengenal terhadap sipembawa kebenaran tersebut. Bagi tiap-tiap orang yang beriman wajib

meyakini kebenaran yang dibawa oleh para rasul, kemudian mengamalkan atau menepati

kebenaran tersebut. Bagi umat Nabi Muhammad tentulah kebenaran atau ajaran yang

diamalkannya ialah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Tanda ketiga tidak

membeda-bedakan antara rasul yang satu dengan yang lain. Artinya seorang mukmin dituntut

untuk meyakini kepada semua rasul yang pernah diutus oleh Allah SWT tidak akan terlintas

sedikitpun dalam hatinya untuk merendahkan salah satu dari rasul-rasul Allah atau beriman

kepada sebagian rasul dan kufur kepada sebagian yang lain. Tanda

keempat beriman kepada rasul selanjutnya yaitu menjadikan para rasul sebagai uswah

hasanah .Para rasul yang ditetapkan oleh Allah swt untuk memimpin umatnya adalah orang-

orang pilihan di antara mereka. Sebelum menerima wahyu dari Allah SWT mereka adalah

orang-orang yang terpandang di lingkungan umatnya, sehingga selalu menjadi acuan perilaku

atau suri tauladan bagi orang-orang di lingkungannya.Apalagi setelah menerima wahyu,

keteladanan mereka tidak diragukan lagi, karena mereka selalu mendapat bimbingan dari

Allah SWT. Selain itu, keharusan kita meneladani rasul-rasul Allah karena alasan-

alasan seperti pertama semua rasul-rasul dima’shum oleh Allah swt. Artinya mereka selalu

dipelihara dan dijaga oleh Allah SWT untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan keji atau

dosa. Selaku manusia sebenarnya bisa jadi mereka berbuat kesalahan, tetapi langsung oleh

Allah SWT ditegur atau diluruskan. Alasan kedua bahwa semua rasul Allah mempunyai

sifat-sifat terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan pribadi mereka.

Sifat-sifat terpuji yang dimiliki malaikat

adalah shiddiq (benar) artinya bahwa mereka selalu berkata benar, dimana, kapan dan dalam

keadaan bagaimanapun mereka tidak tidak akan berdusta (kadzib), amanah, yaitu dapat

dipercaya, jujur, tidak mungkin khianat, tabligh artinya mereka senantiasa konsekuen

menyampaikan kebenaran (wahyu) kepada umatnya dan tidak mungkin mereka

menyembunyikan kebenaran yang diterimanya dari Allah SWT (kitman), meskipun mereka

harus menghadapai resiko yang besar, fathanah, artinya semua rasul-rasul adalah manusia-

manusia yang cerdas yang dipilih Allah SWT dan tidak mungkin mereka bodoh atau idiot

(baladah) dan Khusus nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin para rasul (sayyidul

mursalin) mendapat sanjungan dan pujian yang luar biasa dari Allah SWT disebabkan karena

akhlaknya, meyakini rasul-rasul Allah sebagai rahmat bagi alam semesta .

Setiap rasul yang diutus oleh Allah SWT pasti membawa rahmat bagi

Page 17: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

umatnya. Artinya kedatangan rasul dengan membawa wahyu Allah adalah bukti kasih

sayang (rahmat) Allah terhadap manusia. Rahmat itu akan betul-betul bisa diraih oleh

manusia (umatnya) manakala mereka langsung merespon terhadap tugas rasul tersebut. Di

dalam Al-Quran dikatakan bahwa diutusnya Nabi Muhammad SAW ke dunia merupakan

rahmat (kesejahteraan) hidup di dunia dan akhirat.

Kelima, Iman Kepada hari Akhir (Kiamat)

Dikatakan hari akhir karena dia adalah hari terakhir bagi dunia ini, tidak ada lagi hari

keesokan harinya. Hari akhir adalah hari dimana Allah Ta’ala mewafatkan seluruh makhluk

yang masih hidup ketika itu -kecuali yang Allah perkecualikan-, lalu mereka semua

dibangkitkan untuk mempertanggung jawabkan amalan mereka. Iman kepada hari akhir

adalah mempercayai bahwa suatu saat nanti dunia yang kita tempati pastilah akan berakhir

dan diganti dengan alam yang baru. Allah berfirman dalam QS Al-Anbiya’:104 yang

berbunyi sebagai berikut :

Artinya “(Yaitu) pada hari kiamat kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-

lembaran kertas,Sebagaimana kami telai memulai penciptaan pertama begitulah kami akan

mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti kami tepai,sesungguhnya kamilah yang akan

melaksanakannya”.

Makna hari akhir secara khusus, walaupun sebenarnya beriman kepada hari akhir itu

mencakup 3 perkara yaitu pertama mengimani semua yang terjadi di alam barzakh yaitu alam

di antara dunia dan akhirat- berupa fitnah kubur oleh 2 malaikat, nikmat kubur bagi yang

lulus dari fitnah, dan siksa kubur bagi yang tidak selamat darinya, kedua mengimani tanda-

tanda hari kiamat, baik tanda-tanda kecil yang jumlahnya puluhan, maupun tanda-tanda besar

yang para ulama sebutkan jumlahnya ada 10. Di antaranya: Munculnya Imam Mahdi,

keluarnya Dajjal, turunnya Nabi Isa alaihissalam, keluarnya Ya`juj dan Ma`jun, dan

seterusnya hingga terbitnya matahari dari sebelah barat dan ketiga mengimani semua yang

terjadi setelah kebangkitan. Dan kejadian ini kalau mau diruntut sebagai berikut: Kebangkitan

lalu berdiri di padang mahsyar, lalu telaga, lalu hisab (tanya jawab dan pembagian kitab),

mizan (penimbangan amalan), sirath, neraka, qintharah (titian kedua setelah shirath), dan

terakhir surga.

Tanda-Tanda Kiamat

Menurut agama Islam merupakan suatu petunjuk atau isyarat yang sudah

hampirnya Hari Kiamat. Bermula dengan tanda-tanda kecil dan kemudian disusuli dengan

Page 18: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

tanda-tanda besar. Diantara tanda-tanda besar tersebut antara lain hijaunya bumi Arafah,

lahirnya ramai anak-anak hasil perbuatan zina yakni dari perkahwinan tidak sah atau

perceraian yang tidak diluluskan oleh mahkamah, keluar sejenis binatang dari perut bumi

yang digelar Dabbatul Ardh, keluar asap tebal dibumi Hijaz, munculnya nabi-nabi palsu yang

ke 40, berlaku perang besar di kawasan Kaukasus, runtuhnya Kaabah akibat diserang oleh

orang Habsyah, 3 kali gempa bumi, bermulalah kekuasaan Dajja, munculnya Imam Mahdi,

turunnya Nabi Isa a.s.dan membunuh Dajja, keluarnya suku Yakjuj dan Makjuj, diangkat Al-

Quran dan ilmu-ilmu agama (Addin) dari manusia, matahari terbit dari ufuk barat dan

terdengar tiupan sangkakala pertama dan kedua.

Tanda-tanda kecil datangnya hari kiamat telah muncul dan terbukti seperti yang

dinyatakan dalam hadis. Kebanyakan hadis-hadis ini dapat ditemukan di dalam Sahih

Muslim, Sahih Bukhari dan Riwayat Tarmizi diantara tanda tersebut yaitu penaklukan

Baitulmuqaddis, zina merajalela, pemimpin yang terdiri dari orang jahil dan fasik, alat musik

yang merajalela, menghias masjid dan membanggakannya, munculnya kekejian,memutuskan

kerabat dan hubungan dengan tetangga tidak baik, ramai orang menuntut ilmu karena pangkat

dan kedudukan, ramai orang saleh meninggal dunia, orang hina mendapat tempat yang

terhormat, mengucapkan salam kepada orang yang dikenal saja, banyak wanita yang

berpakaian tetapi hakikatnya telanjang, bulan sabit kelihatan besar, banyak dusta dan tidak

tepat dalam menyampaikan berita, banyak saksi palsu dan menyimpan yang kesaksian benar,

negara Arab menjadi padang rumput dan sungai, jarak-jarak antara pasar menjadi dekat

(menunjukkan banyaknya kegiatan perdagangan), banyaknya sifat bohong dan ia menjadi

perkata biasa, dan masih banyak tanda-tanda kiamat kecil lainya ynag terjadi di muka bumi

ini.

Teori Datangnya Hari Kiamat Menurut Teori Para Ahli dari Beberapa Bidang

Adapun teori yang dikemukakan oleh para ahli tentang terjadinya hari kiamat

adalah: Teori pertama, menurut ahli astronomi, bumi dan planet-planet lainnya

berputar menggelilingi matahari secara teratur dan sempurna masing-masing planet

mempunyai daya tarik-menarik sehingga beredar dan bergerak seimbang/serasi. Namun daya

tarik-menarik itu semakin lama akan berkurang bahkan hilang sama sekali akhirnya akan

saling bertabrakan dan hancur. Teori kedua, menurut ahli geologi, di dalam perut bumi

terdapat gas yang sangat panas yang terus berkembang dan terus menekan ke arah luar bumi.

Akan tetapi bumi itu sendiri mendapat tekanan dari luar permukaannya, sehingga terjadilah

keseimbangan. Namun diperkirakan bahwa tekanan dari luar semakin lama semakin

Page 19: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

melemah, bahkan tak berdaya lagi akhirnya mengakibatkan gas bumi akan meledak dengan

ledakan yang sangat dahsyat dan akan mengeluarkan bola api raksasa yang membawa

kehancuran.

Teori ketiga, menurut ahli fisika,

menurut teori ilmu alam bahwa sumber energi terbesar yang dapat memenuhi kebutuhan

semua kehidupan di dunia adalah matahari. Begitu juga daya tarik antara benda-benda

angkasa itu ada ketergantungan dengan energi matahari. Namun lambat laun sinar matahari

semakin melemah akibatnya mempengaruhi daya tarik diantara planet-planet tersebut

akhirnya tidak ada keseimbangan maka terjadilah kiamat.

Nama-Nama Hari Kiamat

Nama-nama hari kiamat dalam islam yang disebutkan dalam al-qur’an sebagai berikut

:

Page 20: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

Jenis-Jenis Kiamat

Jenis pertama yaitu kiamat sughra atau kiamat kecil adalah berupa kejadian atau

Rumi (transliterasi) Arab Terjemahan

Yawm al-Qiyāmaṯ القيامة يوم Hari kebangkitan

al-Sā'aṯ الساعة Waktu

Yawm al-Akhīr اآلخر يوم Hari Akhir

Yawm al-Dīn الدين يوم Hari akhir (agama)

Yawm al-Faṣl الفصل يوم Hari keputusan

Yawm al-Ḥisāb الحساب يوم Hari perhitungan

Yawm al-Fatḥ الفتح يوم Hari pengadilan

Yawm al-Talāq التالق يوم Hari perpisahan

Yawm al-Jam'(i) الجمع يوم Hari pengumpulan

Yawm al-Khulūd الخلود يوم Hari kekekalan

Yawm al-Khurūj الخروج يوم Hari Keluar

Yawm al-Ba'th البعث يوم Hari Kebangkitan

Yawm al-Ḥasraṯ الحسرة يوم Hari penyesalan

Yawm al-Tanād التناد يوم Hari pemanggilan

Yawm al-Āzifaṯ اآلزفة يوم Hari mendekat

Yawm al-Taghābun التغابن يوم Hari terbukanya aib

Yawm al-Wa'īd الوعيد يوم

Yawm al-Aẕīm العظيم اليوم Hari agung

al-Yawm al-Masyhūd المشهود Hari penyaksianاليوم

al-Qāri’aṯ القارعة Bencana yang menggetarkan

al-Ghāsyiaṯ الغاشية Bencana yang tak tertahankan

al-Ṣākhkhaṯ الصاخة Bencana yang memilukan

al-Tāmmaṯ al-Kubrā الطامة

الكبرىBencana yang melanda

al-Ḥāqqaṯ الحاقة Kebenaran besar

al-Wāqi'aṯ الواقعة Peristiwa besar

Page 21: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

musibah yang terjadi di alam ini, seperti kematian setiap saat, banjir bandang,angin puting

beliung, gunung meletus, gempa bumi, peperangan, kecelakaan kendaraan, kekeringan yang

panjang, hama tanaman yang merajalela. Keseluruhan kejadian tersebut ditinjau dari segi

aqidah merupakan peringatan dari Allah. Bagi umat yang beriman hal ini merupakan

peringatan dan ujian.

Jenis kedua yaitu kiamat kubra adalah kehancuran alam semesta secara masal dan

berakhirnya kehidupan alam dunia serta hari mulai dibangkitkannya semua manusia yang

sudah mati sejak zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir untuk menjalani proses

kehidupan berikutnya.

Proses Menuju Fase-Fase Kehidupan Akhirat

Pada hari kiamat nanti manusia mengalami beberapa proses tahapan yang antara lain :

pertama, yaumul barzakh yaitu massa penantian sebelum terjadinya hari kiamat besar(kiamat

Kubra), kedua ,yaumul Ba’ats yaitu hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur, ketiga,

yaumul hasyr adalah hari dikumpulkannya manusia di padang mahsyar, keempat yaitu

yaumul hisab adalah hari perhitungan dan pemeriksaan amal ibadah manusia selama hidup di

dunia, kelima,yaumul mizan yaitu hari dihitungnya amal perbuatan manusia dan yang

terakhir yaumul jaza yaitu hari pembalasan amal perbuatan manusia ketika hidup di dunia.

Jika ia melakukan kebaikan dan beramal saleh maka akan mendapatkan surga tapi sebaliknya

jika ia melakukan perbuatan keji dan mungkar serta tidak beriman kepada Allah SWT maka

ia akan mendapatkan siksaan di neraka.

Balasan untuk orang yang beriman adalah surga. Surga adalah tempat kehidupan di

akhirat yang penuh dengan kenikmatan hakiki dan abadi yang telah dijanjikan oleh Allah.

Adapun nama-nama surga yang disebutkan dalam al-qur’an an yaitu surga

‘Adn,surga Na’im, surga Ma’wa, surga Firdaus, Darus-Salam, surga Darul Khulud, Darul

Muqonah , Maqam Amin.

Balasan bagi orang-orang yang ingkar kepada Allah,musyrik dan orang-orang

munafik adalah neraka. Neraka adalah tempat dehidupan di akhirat yang merupakan tempat

penyiksaan yang sangat hebat dan dahsyat.

Adapun nama-nama neraka yang disebutkan dalam al-qur’an antara lain neraka jahim,

neraka jahannam, neraka hawiyah, neraka hueamah, neraka saqar, neraka sa’ir dan neraka

laia.

Page 22: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

Hikmah Percaya pada hari Kiamat

Keyakinan kepada hari akhirat akan memberikan beberapa hikmah kepada orang yang

mengimaninya, sebagai berikut:

Hikmah pertama, tidak akan meniru pola hidup orang kafir (yang tidak beriman).

Allah SWT telah memperingatkan kita supaya tidak terpedaya dan ikut-ikutan gaya hidup

orang kafir, yang penuh dengan kebebasan (foya-foya, dugem, mabok, free sex, dll). Itu

adalah kesenangan sementara saja, selama hidup didunia. Tetapi akibatnya ditanggung

selama-lamanya didalam neraka jahanam. Naudzubillahi min dzaalik. Firman Allah SWT

dalam QS Ali-‘Imran : 196-197 yang berbunyi sebagai berikut :

Artinya : “Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir

bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal

mereka ialah Jahanam; dan Jahanam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.”

Hikmah kedua, selalu beramal sholeh dan meningkatkan ketakwaan. Orang yang

beriman dengan adanya hari akhir yakin dan mengharap akan bertemu dengan Allah, oleh

karena itu dia akan selalu berusaha beramal sholeh dan meningkatkan ketakwaan kepada

Allah. Sehingga ketika menemui-Nya dalam keadaan siap.

Hikmah ketiga, selalu berbuat baik dan benar. Orang yang beriman kepada hari akhir

akan selalu berbuat baik dan benar dalam hidupnya. Mengapa harus baik dan benar? Karena

perbuatan baik belum tentu benar, tetapi perbuatan benar sudah pasti baik. Misalnya,

perbuatan menolong orang adalah baik, tetapi belum tentu benar. Menolong orang dalam

rangka apa? Apakah menolong dalam rangka kebaikan dan takwa, atau dalam rangka dosa.

Menolong orang berbuat dosa atau jahat adalah tidak benar dan tidak dibenarkan dalam

Islam. Bukan hanya harus melakukan perbuatan baik dan benar, perkataan pun harus baik dan

benar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari

akhir hendaklah ia berhata benar atau diam.” (HR Bukhari dan Muslim).

Hikmah keempat, mau berjihad

di jalan Allah dengan jiwa dan harta. Berjihad bagi orang yang beriman kepada hari akhir

adalah sebuah kemestian, karena jihad dengan jiwa dan harta merupakan jual beli seorang

mukmin dengan Allah, serta merupakan pembenaran atas keimanannya.

Hikmah kelima, tidak

Page 23: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

bakhil (kikir) dalam berinfaq. Ketika seseorang beriman kepada hari akhir, ia akan selalu

berinfak dijalan Allah dengan tidak kikir. Karena ia tahu akibat kikir terhadap hartanya itu

dikemudian hari, serta ia tahu pahala yang berlipat ganda yang diterimanya bila ia berinfak

dijalan Allah SWT. Hikmah

keenam, memiliki kesabaran dalam kebenaran dan ketika tertimpa musibah.

Ketika keimanan kepada hari akhir tertanam dalam hati, maka orang itu akan selalu sabar

dalam kebaikan dan dalam keadaan apapun. Meskipun musibah menimpa dirinya, ia akan

tetap sabar bahkan meningkatkan kesabarannya. Ia tahu bahwa dunia ini hanya sementara,

semua akan mati.

Keenam, Iman kepada Qada’ dan Qadar

Qadha dan Qadar itu bermakna ketetapan dan perhinggaan. Dimaksudkan

ialah ketetapan dan perhinggaan dari pihak Allah terhadap makhluk-Nya. Iman kepada qada’

dan qadar maksudnya kita percaya akan ketentuan yang telah ditetapkan Allah untuk seluruh

mahkluk-Nya sesuai dengan ilmu-Nya dan menurut hikmah kebijakan-Nya.

Beriman kepada takdir Allah tidak teranggap

sempurna hingga mengimani 4 perkara : Perkara pertama, mengimani bahwa Allah

Ta’ala mengimani segala sesuatu kejadian, yang baik maupun yang buruk. Bahwa Allah

mengetahui semua kejadian yang telah berlalu, yang sedang terjadi, yang belum terjadi, dan

semua kejadian yang tidak jadi terjadi seandainya terjadi maka Allah tahu bagaimana

terjadinya. Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Ath-Thalaq: 12 yang berbunyi :

Artinya : “ Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.

Perintah Allah berlaku padanya agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas

segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.”

Perkara kedua, mengimani bahwa Allah Ta’ala telah menuliskan semua takdir

makhluk di lauh al-mahfuzh, 50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.

Perkara ketiga, mengimani bahwa tidak ada satupun gerakan dan diamnya makhluk di

langit, di bumi, dan di seluruh alam semesta kecuali semua baru terjadi setelah Allah

menghendaki. Tidaklah makhluk bergerak kecuali dengan kehendak dan izin-Nya,

sebagaimana tidaklah mereka diam dan tidak bergerak kecuali setelah ada kehendak dan izin

Page 24: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

dari-Nya.

Perkara keempat , mengimani bahwa seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat mereka

beserta seluruh sifat dan perbuatan mereka adalah makhluk ciptaan Allah.

Allah Azza wa Jalla berfirman dalam QS. Az-Zumar: 62 yang berbunyi :

Artinya : “Allah menciptakan segala sesuatu.”

Beriman kepada qada’ dan qadar ada empat tingkatan yaitu :

Pertama, ‘Ilmu ialah mengimani bahwa Allah Maha tahu atas segala

sesuatu,mengetahui apa yang terjadi, dengan ilmu-Nya yang Azali dan abadi. Allah sama

sekali tidak menjadi tahu setelah sebelumnya tidakmenjadi tahu dan sama sekali tidak lupa

dengan apa yang dikehendaki.

Kedua, Kitabah ialah mengimani bahwa Allah telah mencatat di Lauh Mahfuzh apa

yang terjadi sampai hari kiamat. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang artinya: ”Apakah

kamu tidak mengetahui bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi.

sesungguhnya tu (semua) tertulis dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh).

Ketiga, Masyi’ah ialah mengimani bawa Allah Subhanahu Wa Ta’ala. telah

menghendaki segala apa yang ada di langit dan di bumi, tiada sesuatupun yang terjadi tanpa

dengan kehendak-Nya. Apa yang dikehendaki Allah itulah yang terjadi dan apa yang tidak

dikehendaki Allah tidak akan terjadi.

Keempat, Khal ialah mengimani Allah Subhanahu Wa Ta’ala. adalah pencipta segala

sesuatu. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang artinya: ” Alah menciptakan segala

sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. Hanya kepunyaan-Nyalah kunci-kunci

(perbendaharaan) langit dan bumi.” (QS. Az-Zumar: 62-63).

Keempat tingkatan ini meliputi apa yang terjadi dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala

sendiri dan apa yang terjadi dari mahkluk. Maka segala apa yang dilakukan oleh mahkluk

berupa ucapan, perbuatan atau tindakan meninggalkan, adalah diketahui, dicatat dan

dikehendaki serta diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Hikmah Beriman Kepada Qada’ dan Qadar

Hikmah yang dapat diambil dari beriman kepada qada’ dan qadar adalah

Page 25: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

pertama,dapat membangkitkan semangat dalam bekerja dan berusaha, serta memberikan

dorongan untuk memperoleh kehidupan yang layak di dunia ini, tidak membuat sombong

atau takabur, karena ia yakin kemampuan manusia sangat terbatas, sedang kekuasaan Allah

Maha Tinggi, memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu yang ada di alam

semesta ini berjalan sesuai dengan ketentuan dan kehendak Allah SWT, mempunyai

keberanian dan ketabahan dalam setiap usaha serta tidak takut menghadapi resiko, karena ia

yakin bahwa semua itu tudak terlepas dari takdir Allah SWT, selalu merasa rela

menerimasetiap yang terjadi pada dirinya, karena ia mengerti bahwa semua berasal dari Allah

SWT. Dan akan dikembalikan kepadanya.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Aqidah Islamiah dibangun di atas rukun iman yang enam, yaitu: Iman kepada Allah,

para malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para rasul-Nya, hari akhirat, dan iman kepada takdir yang

baik dan yang buruk. Rukun iman adalah suatu keyakinan yang dipercayai sepenuh jiwa dan

hati bahwa di dalam agama Islam itu ada dasar-dasar yang harus diyakini setiap muslim .

Penyusunan rukun iman yang terdapat dalam ayat-ayat dan hadits-hadits memiliki

banyak hikmahnya. Diawali dengan beriman kepada Allah maknanya bahwa beriman kepada

Allah merupakan dasar (asas), maka rukun-rukun yang lainnya akan mengikutinya.

Kemudian disebutkan beriman kepada para malaikat dan para Rasul-Nya, maknanya bahwa

Page 26: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

para malaikat dan Rasul adalah perantara antara Allah dan makhluk-Nya dalam

menyampaikan risalah-Nya. Para malaikat menyampaikan wahyu kepada para Rasul, sedang

para Rasul menyampaikan (mendakwahkannya) kepada ummat manusia. Allah Ta’ala.

Kemudian disebutkan beriman kepada kitab-kitab-Nya, maknanya bahwa kitab-kitab Allah

adalah hujjah dan rujukan yang diturunkan kepada para Rasul oleh malaikat sebagai penjelas

dari sisi Allah akan untuk menghukumi permasalahan manusia yang mana mereka berselisih

padanya Kemudian disebutkan beriman kepada hari akhir, maknanya bahwa dikarenakan hari

akhir adalah sebagai balasan dari segala perbuatan kita serta hasil dari beriman kepada

Allah,para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, serta rasul-rasul-Nya atau sebaliknya. Pada hari

inilah Allah menunjukkan akan keadilan-Nya antara orang-orang yang dzolim dan yang

terdzolimi serta menegakkan keadilan di antara manusia dan terakhir disebutkan beriman

kepada qodlo yang baik dan buruk, maknanya bahwa keutamaannya adalah untuk melindungi

kaum muslimin terhadap amalan-amalan mereka, menjadikannya sebab-sebab yang

bermanfaat. Sebagai penjelas bahwasannya tidak ada pertentangan antara syari’at Allah yang

mana para Rasul diutus serta diturunkannya kitab-kitab kepada mereka dengan qodlo dan

qodar-Nya.

DAFTAR PUSTAKA

http://quran.alislam.com/Targama/DispTargam.asp?

nType=1&nSeg=0&l=mal&nSora=4&nAya=136&t=mal

http://quran.alislam.com/Targama/DispTargam.asp?

nType=1&nSeg=0&l=mal&nSora=57&nAya=22&t=mal

http://hadith.al-islam.com/bayan/Display.asp?

Lang=ind&ID=2 Self Defeating Exercises to the

Extremists http://www.mykhilafah.com/ebook/Nizhamul-islam(bahasa).zip

Lewis, Bernard; Holt, P. M.; Holt, Peter R.; Lambton, Ann

Katherine Swynford (1977). Bin Abdul Lateef Az-Zubaidi, Al-Imam Zain-ud-Din

Ahmad; Dr. Muhammad Muhsin Khan (1996). bab: “104”, The translation of the

Meanings of Summarized Sahih Al-Bukhari (dalam bahasa Bahasa Arab dan Bahasa

Page 27: Makalah Rukun Iman dan Fungsinya.docx

Inggeris), 638, Riyadh, Arab Saudi: Darussalam. 

http://sahab.net/forums/showthread.php?t=372956

http://ilmucomputer2.blogspot.com/2009/11/fungsi-iman-kepada-malaikat.html

http://ilmucomputer2.blogspot.com/2009/11/fungsi-iman-kepada-allah-swt.html

Daradjat,zakiah.1984. Dasar-Dasar Agama Islam,Jakarta:Bulan Bintang

http://quran.com/4: 136

http://quran.com/2: 213

http://quran.com/16: 35

http://quran.com/19: 65 http://quran.com/26:

11 http://quran.com/52: 35

http://quran.com/21: 76

http://quran.com/65: 12

http://quran.com/39: 62

http://quran.com/3: 196-197