MAKALAH ROKOK
-
Upload
irvan-sii-coffee -
Category
Documents
-
view
32 -
download
2
description
Transcript of MAKALAH ROKOK
![Page 1: MAKALAH ROKOK](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072011/55cf98e7550346d0339a5457/html5/thumbnails/1.jpg)
KARYA ILMIAH
PENGARUH ROKOK TERHADAP KESEHATAN
DI KALANGAN REMAJA
OLEH :
ISTIQBALUL FITRIYA (X1)
MADRASAH ALIYAH NEGERI 02 PEKALONGAN
2012
![Page 2: MAKALAH ROKOK](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072011/55cf98e7550346d0339a5457/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB IV
PENGARUH ROKOK BAGI PELAJAR / REMAJA
Pada zaman sekarang ini segala sesuatu sudah maju dan berkembang. Segala
sesuatu tersebut termasuk dunia hiburan dan bagaimana cara mendapatkan hiburan. Di
antara kita ada yang bersenang-senang sebagaimana semestinya seperti pergi berlibur
dengan keluarga atau dengan teman-teman, jalan-jalan ke tempat hiburan dengan
teman-teman, berbelanja, menonton bioskop, dan lain-lain. Namun ada sebagian dari
kita yang mendapatkan kesenangan dengan cara yang tidak semestinya seperti pergi ke
diskotik setiap malam, bermabuk-mabukan dengan alkohol, dan ada yang sampai
menggunakan macam-macam jenis narkoba untuk menggarap kesenangan. Di lain sisi
narkoba, alkohol, dan rokok juga digunakan oleh kalangan remaja sebagai tempat
pelarian masalah.
Hal-hal negatif tersebut tidaklah hanya dilakukan oleh orang-orang dewasa, tetapi
kalangan remaja sekarang ini bahkan lebih banyak yang mengkomsumsi hal-hal
tersebut. Generasi remaja adalah tulang punggung bangsa dan diharapkan dapat
meneruskan kemajuan suatu bangsa kearah yang lebih baik. Remaja seharusnya mengisi
waktu mereka dengan hal-hal yang positif dan mengukir prestasi. Jika kalangan remaja
sekarang ini lebih banyak menggunakan waktu mereka dengan bersenang-senang, hanya
membuat bangsa di suatu negara mengalami kemunduran.
Dalam mempersiapkan generasi muda ke arah yang lebih baik, diperlukan juga
kematangan masyarakat dan budaya agar generasi muda dapat menggarap hal-hal positif
dari budaya dan masyarakat di sekitarnya. Kemunduran dalam suatu negara dapat
disebabkan oleh dua hal, yaitu bencana alam dan bencana moral. Bencana alam dapat
diperbaiki dalam waktu tertentu, namun bencana moral seperti merokok ini, bagaimana
cara memperbaikinya?
![Page 3: MAKALAH ROKOK](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072011/55cf98e7550346d0339a5457/html5/thumbnails/3.jpg)
Batasan masalah tulisan ilmiah ini akan dibatasi untuk umur 15 tahun sampai
dengan 20 tahun. Batasan umur ini ditujukan untuk umur tersebut karena pada umur-
umur tersebutlah seorang anak akan membentuk karakter masa depan mereka. Dalam
kisaran umur tersebut, seorang anak mengalami masa dimana mereka mengalami
peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan seperti emosi,
tubuh, minat, dan pola perilaku yang dapat membawa mereka mempunyai masalah-
masalah yang terkadang tidak dapat mereka hadapi. Dengan munculnya masalah-
masalah yang tidak dapat mereka hadapi tersebut, tidak sedikit dari mereka melarikan
diri menggunakan obat-obat terlarang, berhura-hura dengan alkohol, dan menghisap
rokok yang nanti akan mereka jadikan kebiasaan ketika mereka beranjak dewasa
nantinya.
Metode penelitian dalam memperoleh informasi : tahap investigasi, tahap
pengembangan, dan tahap implementasi. Tahap investigasi adalah tahap pertama dalam
penelitian yang akan saya lakukan. Dalam tahap investigasi ini, saya akan melakukan
survey melalui questioner. Kemudian saya akan melakukan tinjauan pustaka dengan
membaca buku dan artikel-artikel.
Kita tahu bahwa rokok mengandung banyak sekali racun dan nikotin yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penyakit, kanker paru-paru, impotensi dan bahkan
serangan jantung.
Selain kesehatan, rokok juga berdampak kurang baik bagi perkembangan
psikologis remaja. Rokok identik dengan pergaulan remaja yang lebih rentan terhadap
kenakalan daripada pergaulan remaja tanpa rokok. Pergaulan remaja dengan rokok
cenderung memberi remaja pemikiran bahwa rokok bisa menjadi pelarian akan tiap
masalah. Remaja kemudian akan merokok ketika mendapat masalah dalam hidupnya.
Di dalam rokok memang mengandung zat yang bisa membuat perokok merasa lebih
baik namun tentunya hal ini juga menyebabkan kecanduan. Kecanduan akan rokok
terbilang sulit untuk diatasi.
![Page 4: MAKALAH ROKOK](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072011/55cf98e7550346d0339a5457/html5/thumbnails/4.jpg)
Pergaulan remaja dalam lingkungan perokok juga dapat mengantarkan pada
kenakalan remaja yang lebih besar lagi yakni penggunaan obat terlarang dan pergaulan
bebas. Menghisap rokok yang sebenarnya adalah obat terlarang bisa saja dialami.
Dengan demikian, remaja bisa dengan mudah masuk dalam pengaruh obat terlarang dan
mengalami kecanduan. Selain itu, rokok juga menyebabkan remaja menjadi lebih boros
karena harus mengeluarkan uang secara rutin untuk membeli rokok. Apalagi jika sudah
terkena pergaulan remaja yang negatif, bisa-bisa anak berusaha mengambil harta orang
tuanya.
Dalam survey ini diketahui bahwa kebanyakan anak mulai mengkomsumsi
rokok dan minuman alkohol pada umur dibawah 15 tahun, yaitu pada saat SMP. Dari
sini saya menyarankan pada semua orang tua dan guru agar mulai mengkontrol lebih
ketat anak mereka mulai dari mereka menginjakkan kaki di bangku SMP. Dari hasil
data tersebut, kita juga dapat mengetahui bahwa tekanan sosial dimulai pada saat SMP.
Masa SMA hanyalah pengembangan lebih besar tekanan sosial tersebut.
Hal ini sangatlah tidak baik. Seharusnya pemerintah melakukan kampanye agar
persentase penggunaan barang-barang ini dapat berkurang. Sebagai orang tua dan guru,
lebih ketatlah untuk mengkontrol anak didik nya. Jika kedua hal tersebut tidak
dilakukan, akan tidak heran jika di suatu saat nanti, penggunaan barang-barang terlarang
ini akan bertambah.
Kesimpulan
90 persen anak mengkomsumsi rokok. Jika ingin anak-anak generasi sekarang ini
menjadi penerus bangsa yang lebih baik, maka pemerintah, guru, beserta orang tua
haruslah cepat mengambil tanggapan yang tegas terhadap generasi penerus bangsa ini
dengan segala cara. Ikutilah pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Lebih
baik bersikap keras untuk mencegah anak-anak kita ini terjerumus dalam hal-hal yang
tidak-tidak ini, daripada menyembuhkan mereka ketika mereka telah kecanduan.