makalah riau

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Berbagai Adat istiadat yang digunakan mengikuti perbedaan lokalitas dari kelompok masyarakat riau di masing-masing daerah. Mereka umumnya menyadari adanya variasi adat istiadat ini, Hal ini menandakan bahwa sebuah kelompok masyarakat riau mempunyai suatu tradisi dan adat istiadat yang relatif berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya. Variasi kebudayaan riau juga menghasilkan variasi identitas khusus orang riau yang penuh dengan keterbukaan, yang dilandasi oleh prinsip hidup bersama dalam perbedaan. Prinsip ini memiliki kemiripan dengan Bhinneka Tunggal Ika. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang diterapkan masyarakat riau menyebabkan terbentuknya tradisi yang majemuk. Dengan keterbukaannya, riau dapat mengakomodasi perbedaan yang terdapat dalam unsur-unsurnya dan secara bersama-sama hidup dalam kehidupan yang penuh dengan keterbukaan. 1.2Rumusan Masalah 1 Bagaimana adat istiadat di riau ? 2 Bagaiamana pakaian adat di riau ? 3 Apa taria dan Musik Tradisional di riau ? 4 Apa saja upacara – upacara adat di riau ? 5 Apa rumah adat di riau ? 1.3Tujuan 1 Untuk mengetahui adat istiadat riau 2 Mengetahui pakaian adat di riau 3 Agar bisa mengetahui tarian musik tradisional di riau 1

Transcript of makalah riau

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbagai Adat istiadat yang digunakan mengikuti perbedaan lokalitas dari kelompok masyarakat riau di masing-masing daerah. Mereka umumnya menyadari adanya variasi adat istiadat ini, Hal ini menandakan bahwa sebuah kelompok masyarakat riau mempunyai suatu tradisi dan adat istiadat yang relatif berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya. Variasi kebudayaan riau juga menghasilkan variasi identitas khusus orang riau yang penuh dengan keterbukaan, yang dilandasi oleh prinsip hidup bersama dalam perbedaan. Prinsip ini memiliki kemiripan dengan Bhinneka Tunggal Ika.

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang diterapkan masyarakat riau menyebabkan terbentuknya tradisi yang majemuk. Dengan keterbukaannya, riau dapat mengakomodasi perbedaan yang terdapat dalam unsur-unsurnya dan secara bersama-sama hidup dalam kehidupan yang penuh dengan keterbukaan.

1.2 Rumusan Masalah1 Bagaimana adat istiadat di riau ?2 Bagaiamana pakaian adat di riau ?

3 Apa taria dan Musik Tradisional di riau ?

4 Apa saja upacara upacara adat di riau ?

5 Apa rumah adat di riau ?

1.3 Tujuan

1 Untuk mengetahui adat istiadat riau

2 Mengetahui pakaian adat di riau

3 Agar bisa mengetahui tarian musik tradisional di riau

4 Mengetahui upacara upacara adat di riau

5 Bisa mengetahui rumah adat di riau

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Adat Istiadat Riau

Adat istiadat yang berkembang dan hidup di provinsi RIAU adalah adat istiadat Melayu, yang mengatur segala kegiatan dan tingkah laku warga masyarakatnya bersendikan Syariah Islam. Penduduknya pun terdiri dari Suku Melayu Riau dan berbagai suku lainnya, mulai dari Bugis, Banjar, Mandahiling, Batak, Jawa, Minangkabau, dan China.

Uniknya, di provinsi RIAU ini masih terdapat kelompok masyarakat yang di kenal dengan masyarakat terasing, antara lain:

1. Suku Sakai: kelompok etnis yang berdiam di beberapa kabupaten antara lain Kampar, Bengkalis, Dumai2. Suku Talang Mamak: berdiam di daerah Kabupaten Indragiri Hulu dengan daerah persebaran meliputi tiga kecamatan: Pasir Penyu, Siberida, dan Rengat:3. Suku Akit: kelompok sosial yang berdiam di daerah Hutan Panjang Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis:4. Suku Hutan: suku asli yang mendiami daerah Selat Baru dan Jangkang di Bengkalis, dan juga membuat desa Sokap di Pulau Rangsang Kecamatan Tebing Tinggi serta mendiami Merbau, sungai Apit dan Kuala Kampar.2.2. Pakaian Adat Riaumerupakan salah satu simbol yang mencerminkan karakter budaya suatu kelompok sosial. Pakaian bukan hanya sekedar kain, melainkan rekam-jejak sejarah, pemikiran, juga keyakinan suatu kelompok sosial. Seperti di Indonesia, setiap daerah memiliki pakaian khasnya masing-masing, tak terkecuali Provinsi Riau. membedakan pakaian adat Riau menurut fungsinya, yaitu:

1 Pakaian HarianPakaian untuk anak laki-laki yang masih kecil disebut baju monyet. Setelah beranjak besar, anak laki-laki memakai Baju Teluk Belanga atau Baju Cekak Musang. Terkadang, mereka juga memakai celana setengah, kopiah, dan ikat kepala dari kain segi empat. Anak laki-laki juga memakai sarung ketika pada saat mengaji dan beribadah. Sedangkan bagi anak perempuan yang belum dewasa mengenakan baju kurung yang selaras dengan kain bermotif bunga atau satu warna dengan kain tersebut.Baju anak laki-laki dewasa disebut Baju Kurung Cekak Musang, yang dilengkapi dengan samping berupa sarung perekat dan kopiah atau ikat kepala. Sedangkan perempuan memakai Baju Kurung Laboh, Baju Kebaya Pendek, dan Baju Kurung Tulang Belut. Pakaian ini dipadukan dengan kain sarung batik dan penutup kepala berupa selendang atau tudung lingkup. Perempuan yang melakukan kegiatan di ladang atau sawah biasanya menggunakan tutup kepala berupa selendang atau kain belacu yang dinamakan tengkuluk.Pakaian orang tua (laki-laki) setengah baya adalah Baju Kurung Teluk atau Baju Kurung Cekak Musang, yang biasanya terbuat dari kain katun atau kain lejo. Desannya longgar, sehingga nyamain depakai. Sementara pakaian perempuan setengah baya ada berbagai macam, seperti Baju Kurung Teluk Belanga, Kebaya Laboh, dan Baju Kebaya Pendek yang biasa dipakai ke ladang.2 Pakaian ResmiDulu, pakaian resmi dikenakan ketika menghadiri pertemuan resmi yang diadakan oleh pihak kerajaan. Sedangkan hari ini, pakaian resmi dikenakan dalam berbafau acara pemerintah. Pakaian resmi untuk laki-laki adalah Baju Kurung Cekak Musang lengkap dengan kopiah, kain samping yang terbuat dari kain tenun Siak, Indragiri, Daik, dan daerah-daerah lainny di Riau. Baju Kurung Cekak Musang berupa kain sutra, kain satin, atau kain berkualitas tinggi lainnya. Sebagai perlengkapannya antara lain adalah kopiah dan kain samping. Bahan untuk kain samping adalah bahan pilihan, seperti kain songket dan tenun lainnya. Cara mengenakan kain samping ada dua macam, yakni ikat dagang dalam dan ikat dagang luar.Pakaian resmi untuk perempuan dewasa adalah Kebaya Laboh dan Baju Kurung Cekak Musang. Kedua jenis baju tersebut terbuat dari kain songket atau kain pilihan lainnya, seperti Tenun Siak, Tenun Indragiri, Tenun Trengganu, dan lain-lain. Bentuk Baju Kurung atau Kebaya Laboh ini disesuaikan dengan bentuk tubuh Si Pemakai, namun tidak terlalu ketat. Pnjang baju perempuan yang masih gadis adalah tiga jari di atas lutut, sedangkan untuk orang tua banjang bajunya tiga jari dari bawah lutut.3 Pakaian Upacara AdatDalam prosesi upacara adat ini, jenis pakaian yang dikenakan perempuan yang masih gadis dan yang sudah menikah berbeda. Perempuan gadis dan perempuan setengah baya adalah Baju Kebaya Laboh Cekak Musang berwarna hitam yang terbuat dari bahan sutera, sementara perempuan tua mengenakan Baju Kurung Tulang Belut.4 Pakaian Upacara PerkawinanBaju pengantin laki-laki Melayu Riau adalah Baju Kurung Cekak Musang atau Baju Kurung Teluk Belanga. Selain Baju Kurung Cekak Musang, busana pengantin laki-laki adalah kain samping bermotif serupa dengan celana dan baju, distar berbentuk mahkota dipakai di kepala, sebai warna kuning di bahu kiri, rantai panjang berbelit dua yang dikalungkan di leher, canggai yang dipakai di kelingking, sepat runcing di bagian depan, dan keris hulu burung serindit pendek yang diselipkan di sebela kiri.Sementara busana yang dikenakan perempuan berbeda-beda, tergantung pada jenis upacara adatnya. Pengantin perempuan dalam upacara Malam Berinai memakai Baju Kurung Teluk Belanga. Sedangkan pada upacara Barandam, pengantin perempuan memakai Baju Kurung Kebaya atau Kebaya Pendek. Kepala hanya memakai sanggul yang dihiasi dengan bunga-bunga. Pakaian pengantin perempuan pada Upacara Akad Nikah adalah Baju Kebaya Laboh atau Baju Kurung teluk. Kemudian, untuk pakaian pada waktu upacara Bersanding adalah Kebaya Laboh atau Baju Kurung Teluk Belanga.2.3. Tarian dan Musik Tradisional di RiauTarian tradisional riau di antaranya :

Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat digemari di daerah Riau.\ Tari Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi yang sangat populer dan disenangi. Tari Tandak Sebati, merupakan jenis tari pergaulan yang digarap dengan memanfaatkan perbendaharaan unsur-unsur gerak tari Melayu kepulauan. Rentak musik melayu yang mengiringinya membuat joged yang dinamis ini bersuara gembira. Tari Makan Sirih, biasanya disebut tari persembahan yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu atau pembukaan acara-acara tertentu. Tarian ini menggambarkan bahwa orang melayu Riau menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan Tari Zapin, merupakan makna adab sopan santuan, sikap hormat dan memuliakan orang lain. Tari Zapin juga bermakna penutup atau penyudah dari sebuah persembahan yang disampaikan pada setiap orang yang melihatnya di Provinsi Riau yang merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Sumatera yang terkenal dengan kebiasaan hidup suku melayu di sana. Dalam hal bermain musik, orang melayu terdahulu juga punya beberapa peninggalan alat-alat musik tradisional. Di antaranya :1. RebanaRebana adalah sejenis alat musik pukul yang terbuat dari kulit dan kayu. Rebana asal Riau ini umumnya berbentuk bulat pipih. Ukuran besar kecilnya beragam, ada yang kecil, sedang, dan ada yang besar.2. Gambusambus juga merupakan salah satu alat musik tradisional Riau jenis petik. Hampir mirip seperti mandolin. Senar pada gambus berjumlah antara 3 sampai 12 senar. Hampir sama dengan rebana, gambus biasanya digunakan untuk mengiringi senandung lagu-lagu berirama timur tengah. Bahkan tidak jarang yang menggunakan bahasa Arab ketika bernyayi dengan diiringi alat musik gambus dan gendang. Sampai-sampai muncul istilah orkes gambus yang pernah populer di tanah air.3. Kordeon adalah salah satu alat musik yang biasa dimainkan dengan cara dipompa dan digendong. Cukup sulit untuk memainkan jenis alat musik satu ini. Namun suara yang dihasilkan begitu merdu.4. KompangKompang merupakan alat musik Melayu yang paling populer karena kompang banyak digunakan dalam berbagai acara-acara sosial seperti pawai hari kemerdekaan. Selain itu alat musik ini juga digunakan untuk mengiringi lagu gambus. Kompang memiliki kemiripan dengan rebana tetapi tanpa cakram logam gemerincing di sekelilingnya.5. MarwasMarwas, atau disebut juga dengan meruas, merwas, adalah alat-musik jenis gendang yang sangat berfungsi dan berarti sebagai pengatur tempo atau rentak.6. BebanoBebano adalah musik perkusi yang mengiringi Bukoba (koba) yaitu tradisi lisan yang biasa didendangkan pada saat perhelatan seperti pernikahan.7. GenggongGenggong merupakan sebuah alat musik tradisional berbentuk tipis dan kecil, terbuat dari pelepah pohon enau yang di ambil kulit luarnya yang keras. Ada juga yang terbuat dari tembaga dan besi.8. Gendang PanjangGendang yang dikenal di India dengan nama dhol ini kedua sisinya ditutup oleh kulit binatang dan satu sisinya lebih kecil daripada sisi lainnya. Gendang panjang selalu dimainkan 2 buah, yaitu induk untuk gendang dengan ukuran besar yang bermembran kulit kerbau dan anak untuk gendang yang berukuran lebih kecil dan bermembran kulit kambing. Kedua membran dalam gendang panjang diikat dengan tali dari rotan. Ukuran gendang panjang rata-rata sekitar 21 inci dan terbuat dari kayu marbau yang keras dan tahan lama.2.4. Upacara-upacara Adat dan Makanan Khas RiauSelain Upacara Perkawinan, ada beberapa upacara adat yang berkembang di masyarakat Riau, yaitu:

1. Upacara Betobo, adalah kegiatan bergotong royong dalam mengerjakan sawah, ladang, dan sebagainya.

2. Upacara Menyemah Laut, adalah upacara untuk melestarikan laut dan isinya, agar mendatangkan manfaat bagi manusia.

3. Upacara Menumbai, adalah upacara untuk mengambil madu lebah di pohon Sialang.

4. Upacara Belian, adalah pengobatan tradisional.

5. Upacara Bedewo, adalah pengobatan tradisional yang sekaligus dapat dipergunakan untuk mencari benda-benda yang hilang.

6. Upacara Menetau Tanah, adalah upacara membuka lahan untuk pertanian atau mendirikan bangunan. Seperti halnya ada masakan dan makanan khas Jawa, Batak, Bugis, Minang, Masyarakat Riau yang umumnya di kenal Melayu juga memiliki makanan atau masakan khas khas diantaranya :Bolu Kemojo, Roti Jala, Roti Cana, Asidah, Kue Bangkit, Cencaluk. Lempuk Durian.Es Laksamana Mengamuk, Air Mata Pengantin, Mie Sagu, Ikan Salai dll2.5. Rumah Adat Riau

Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adat istiadat adalah tata cara yang mengatur tingkah laku manusia dalam segala aspek kehidupannya. Dengan demikian, dalam masyarakat yang menjunjung tinggi adat segala kegiatan kehidupannya diatur oleh adat.Adat istiadat yang berkembang dan hidup di provinsi RIAU adalah adat istiadat Melayu, yang mengatur segala kegiatan dan tingkah laku warga masyarakatnya bersendikan Syariah Islam. Penduduknya pun terdiri dari Suku Melayu Riau dan berbagai suku lainnya, mulai dari Bugis, Banjar, Mandahiling, Batak, Jawa, Minangkabau, dan China.3.2 Saran

Mari kita mengambil pesan moril dari setiap adat istiadat yang kita bahas sehingga kita mengambil pelajaran yang dapat membudayakan adat istiadat bangsa kita.1