Makalah restoran LW1

27
Tugas Kelompok Makalah Pengolahan Limbah Cair dan Domestik “Rumah Makan Lesehan Damai “ Disusun Oleh: Andi Ilham 14120100039 Nurafifah 14120100069 Wa Ode Safariah 14120100077 Ety Apriyani 14120100082 Muh.Furqan 14120100217 Muh.Irfan Nur 14120100359 Zulfiadin Mustari 1412090083 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

description

tugas

Transcript of Makalah restoran LW1

Page 1: Makalah restoran LW1

Tugas KelompokMakalah Pengolahan Limbah Cair dan Domestik

“Rumah Makan Lesehan Damai “

Disusun Oleh:

Andi Ilham 14120100039

Nurafifah 14120100069

Wa Ode Safariah 14120100077

Ety Apriyani 14120100082

Muh.Furqan 14120100217

Muh.Irfan Nur 14120100359

Zulfiadin Mustari 1412090083

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2013

Page 2: Makalah restoran LW1

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia.

Makanan yang dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara

pengolahannya (Santoso, 1999). Makanan-makanan tersebut sangat

mungkin sekali menjadi penyebab terjadinya gangguan dalam tubuh kita

sehingga kita jatuh sakit. Kontaminasi yang terjadi pada makanan dan

minuman dapat menyebabkan makanan tersebut dapat menjadi media

bagi suatu penyakit. Penyakit yang ditimbulkan oleh makanan yang

terkontaminasi disebut penyakit bawaan makanan (food-borned diseases)

(Susanna, 2003).

Berdasarkan UU Pangan No. 7 tahun 1996, keamanan pangan adalah

kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari

kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat

mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.

Selain keamanan pangan yang harus dijaga, pengolahan limbah yang

harus diperhatikan karena dapat berpengaruh besar pada kesehatan. Hal

tersebut disebabkan pengolahan limbah yang tidak diperhatikan dapat

mencemari lingkungannya.

Limbah cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang

merupakan hasil dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Dengan

semakin bertambah dan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala

kegiatanya, maka jumlah air limbah juga mengalami peningkatan. Pada

umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai danau dan laut.

Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk

menerima atau menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan.

Page 3: Makalah restoran LW1

Berbagai kasus pencemaran lingkungan dan memburuknya kesehatan

masyarakat yang banyak terjadi dewasa ini diakibatkan oleh limbah cair

dari berbagai kegiatan industri, rumah sakit, pasar, restoran hingga rumah

tangga. Hal ini disebabkan karena penanganan dan pengolahan limbah

tersebut belum mendapatkan perhatian yang serius. Sebenarnya,

keberadaan limbah cair dapat memberikan nilai negatif bagi suatu

kegiatan restoran. Hal yang penting dalam konsep pengolahan air limbah

restoran adalah usaha mencegah atau menekan beban cemaran

seminimal mungkin, yaitu melalui pengendalian proses produksi itu sendiri

(konsep produksi bersih). Baru pada tahap selanjutnya adalah

pengolahan air limbah yang dihasilkan agar tidak mencemari badan air

(sungai, selokan dsb).

B. Rumusan Masalah1. Apa definisi limbah cair ?

2. Bagaimana jenis-jenis limbah cair ?

3. Apa dampak limbah cair bagi kesehatan, kehidupan biotik, nilai

estetika dan benda abiotik?

4. Bagaimana pengolahan limbah cair pada Rumah Makan Lesehan

Damai?

5. Bagaimana teknologi pengolahan limbah cair pada restoran yang baik

C. Tujuan1. Untuk mengetahui definisi limbah cair

2. Untuk mengetahui jenis-jenis limbah cair

3. Untuk mengetahui dampak limbah cair bagi kesehatan, kehidupan

biotik, nilai estetika dan benda abiotik

4. Untuk mengetahui pengolahan limbah cair pada Rumah Makan

Lesehan Damai

5. Untuk mengetahui teknologi pengolahan limbah cair pada restoran

Page 4: Makalah restoran LW1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Restoran atau Rumah MakanMenurut keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1098/Menkes/SK/VII/2003, tentang persyaratan higienis sanitasi rumah

makan dan restoran. Restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan

yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen

dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan,

penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi

umum di tempat usahanya.

Menurut Suarthana (2006:23) : rumah makan adalah tempat usaha

yang komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan pelayanan

makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Menurut Sihite

(2000:16) : rumah makan adalah suatu tempat dimana seseorang yang

datang menjadi tamu yang akan mendapatkan pelayanan untuk

menikmati makanan, baik pagi, siang ataupun malam sesuai dengan jam

bukanya dan oleh tamu yang menikmati hidangan itu harus membayar

sesuai dengan harga yang ditentukan sesuai daftar yang di sediakan

rumah makan itu. Menurut www.wikipedia.com : rumah makan adalah

istilah umum untuk menyebut usaha yang menyajikan makanan kepada

masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan itu serta

menetapkan tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya.

Restoran merupakan bidang usaha dari industri pangan yang

tergolong ke dalam industri jasa boga yang sering dilupakan peranannya,

padahal restoran sering berhubungan langsung dengan konsumen

sehingga harus memperhatikan segi penyajian, pelayanan, kenyamanan

tempat, dan suasananya. Jenis pelayanan ini biasanya mempunyai

Page 5: Makalah restoran LW1

macam makanan yang dihidangkan, agar pelanggan dapat leluasa

memilih dan menikmati makanan yang dikehendakinya (Kabul, 2004).

Kepuasan pelanggan di restoran adalah terpenuhinya kebutuhan

dan keinginan akan produk, jasa layanan pelanggan dan minuman.

Unsur-unsur yang dapat memenuhi kepuasan konsumen dapat diberikan

dengan penyediaan makanan dan minuman yang bersih, lingkungan

restoran yang nyaman serta pelayanan dari pramusaji yang memuaskan.

B. Jenis Restoran Seiring dengan perubahan waktu, restoran pun mengalami

perkembangan jenis baik dari segi jenis hidangan ataupun pelayanan.

Oleh sebab itu restoran terus berubah-ubah mengikuti perkembangan

zaman dan selera pembeli karena pola hidup seseorang atau masyarakat

yang berubah-ubah. Torsina (2000) membagi jenis restoran ke dalam

sepuluh jenis restoran yang ada sekarang, yaitu:

A. Family Conventional

Restoran yang ditujukan pada tradisi keluarga. Prioritas utamanya

adalah menyediakan menu makanan dan minuman yang enak,

suasana yang nyaman, dan harga yang bersahabat. Restoran ini

menawarkan pelayanan dan dekorasi yang sederhana.

B. Fast Food

Restoran ini lebih menekankan pada kecepatan penyajian. Makanan

dan minuman yang dipesan akan segera tersedia dalam waktu yang

singkat. Jenis menu relatif terbatas dan harga yang ditawarkan relatif

tidak mahal. Lebih mengutamakan pelanggan yang banyak. Dekorasi

tempat dengan warna-warna utama dan terang. Restoran jenis ini erat

kaitannya dengan eat in (makan di restoran) dan take out (dibawa

keluar). Restoran jenis ini lebih mengutamakn turn over yang tinggi

dari pelanggan.

C. Speciality Restaurants

Page 6: Makalah restoran LW1

Restoran ini menyajikan menu dan suasana yang khas, berkualitas,

dan menarik perhatian. Harga yang relatif mahal. Tempat dan

lokasinya biasanya jauh dari pusat keramaian yang ditujukan

utamanya untuk wisatawan atau orang-orang yang ingin mrntraktir

teman-teman, keluarga dalam suasana yang khas dan unik.

D. Cafetaria

Pengunjung kafe relatif banyak dan homogen tergantung dari menu

yang disajikan. Hal ini disebabkan karena kafe biasanya didirikan di

dalam perkantoran, sekolah, pabrik, swalayan dan tempat-tempat

keramaian lainnya. Harga yang ditawarkan relatif murah dan menunya

berganti-ganti tiap hari serta jumlah menu terbatas seperti menu yang

disajikan dirumah.

E. Coffee Shop

Ditandai dengan pelayanan secara cepat dan pergantian tempat

duduk yang cepat. Untuk menarik perhatian pengunjung yang akan

makan siang atau coffe break, lokasi utamanya ditempatkan di gedung

perkantoran atau di pusat perbelanjaan dengan traffic pejalan yang

tinggi, selain itu dibuat banyak sitting yang menempati counter service

untuk menimbulkan suasana informal.

F. Gourmet

Restoran berkelas yang ditujukan bagi pelanggan yang menginginkan

pelayanan yang tinggi dan bergengsi. Ruangannya didekorasi untuk

menciptakan suasana yang nyaman dan bersifat artistik.

G. Etnik

Restoran ini dicirikan dengan menyajikan menu makanan yang berasal

dari daerah tertentu yang spesifik. Pakaian seragam dari pelayannya

disesuaikan dengan asal daerah makanan dan minuman. Dekorasi

tempat dan ruangan menggambarkan suasana etnik tertentu.

H. Snack Bar

Page 7: Makalah restoran LW1

Restoran ini melayani orang-orang yang ingin makanan kecil atau

jajan dan ukuran ruangan relatif kecil. Penyajian yang ditawarkan

berupa eat in (makan di restoran) dan take out (Makanan dibungkus),

sehingga mereka dapat memperoleh volume penjualan yang baik.

I. Buffet

Berupa swalayan, tapi untuk produk wine, liquor dan bir dapat dilayani

dengan khusus. Buffet dicirikan dengan berlakunya satu harga untuk

makan sepuasnya. Peragaan dan display makanan sangat memegang

peranan disini, sebab langsung menjual dirinya.

J. Drive In/Drive Thru or Parking

Pelanggan yang berkendara dengan menggunakan mobil tidak perlu

keluar dari mobilnya. Pesanan diantar hingga ke mobil untuk eat in

(sementara parkir) atau “take away” dan jenis makanan yang disajikan

pun dikemas secara praktis.

C. Limbah Restoran

Limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu

hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke

lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan.

Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah

kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari

industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun

dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik

sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga

(permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air

tanah, air permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam

proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi,

volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga

minimal.

Page 8: Makalah restoran LW1

Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi

dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan

pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut

memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam

pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien

perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara

terpadu dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste

minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga

pembuangan limbah produksi (disposal).

D. Jenis-Jenis Limbah Cair

Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah

tangga dan air limbah industri termasuk pada restoran. Secara umum

didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya,

sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yang

mengandung zat-zat yang berbahaya dan harus dilakukan penanganan

khusus tahap awal sehingga kandungannya bisa di minimalisasi terlebih

dahulu sebelum dialirkan ke sewage plant, karena zat-zat berbahaya itu

bisa memetikan fungsi mikro organisme yang berfungsi menguraikan

senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat berbahaya

bahkan kalau dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpa terjadi

perubahan yang berarti, misalnya logam berat.  Penanganan limbah

industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawi dengan

menambahkan zat-zat kimia yang bisa mengeliminasi yang bersifat

kotoran umum.

E. Dampak Limbah Cair

Sesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa,

maka sudah barang tentu bahwa air limbah merupakan benda yang

sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi tidak berarti bahwa air limbah

tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan, karena apabila limbah

Page 9: Makalah restoran LW1

tersebut tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan gangguan,

baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada.

1.    Dampak bagi Kesehatan

Air limbah sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia

mengingat bahwa banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui air

limbah. Air limbah ini ada yang hanya berfungsi sebagai media pembawa

saja seperti penyakit kolera, radang usus, hepatitis infektiosa, serta

schitosomiasis. Selain sebagai pembawa penyakit di dalam air limbah itu

sendiri banyak terdapat bakteri patogen penyebab penyakit seperti:

a. Virus Menyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis. Secara pasti

modus penularannya masih belum diketahui dan banyak terdapat

pada air hasil pengolahan (effluent) pengolahan air.

b. Vibrio Cholera Menyebabkan penyakit kolera asiatika dengan

penyebaran melalui air limbah yang telah tercemar oleh kotoran

manusia yang mengandung vibrio cholera.

c. Salmonella Typhosa A dan Salmonella Typhosa B merupakan

penyebab typhus abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapat

di dalam air limbah bila terjadi wabah. Prinsip penularannya adalah

melalui air dan makanan yang telah tercemar oleh kotoran manusia

yang banyak berpenyakit typhus.

d. Salmonella Spp Dapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis

bakteri banyak terdapat pada air hasil pengolahan.

e. Shigella Spp adalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat

pada air yang tercemar. Adapun cara penularannya adalah melalui

kontak langsung dengan kotoran manusia maupun perantaraan

makanan, lalat dan tanah.

f. Basillus Antraksis adalah penyebab penyakit antrhak, terdapat pada

air limbah dan sporanya tahan terhadap pengolahan.

Page 10: Makalah restoran LW1

g. Brusella Spp adalah penyebab penyakit brusellosis, demam malta

serta menyebabkan keguguran (aborsi) pada domba.

h. Mycobacterium Tuberculosa adalah penyebab penyakit tuberculosis

dan terutama terdapat pada air limbah yang berasal dari sanatorium.

i. Leptospira adalah penyebab penyakit weii dengan penularan utama

berasal dari tikus selokan .

j. Entamuba Histolitika dapat menyebabkan penyakit amuba disentri

dengan penyebaran melalui Lumpur yang mengandung kista.

k. Schistosoma Spp adalah penyebab penyakit schistosomiasis, akan

tetapi dapat dimatikan pada saat melewati pengolahan air limbah.

l. Taenia Spp adalah penyebab penyakit cacing pita, dengan kondisi

yang sangat tahan terhadap cuaca.

m. Ascaris Spp. Enterobius Spp Menyebabkan penyakit cacingan dan

banyak terdapat pada air hasil pengolahan dan Lumpur serta sangat

berbahaya terhadap kesehatan manusia.

2.    Dampak bagi kehidupan biotik

Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah,

maka akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di

dalam air limbah. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di

dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini

akan mengurangi perkembangannya. Selain kematian kehidupan di

dalam air disebabkan karena kurangnya oksigen di dalam air dapat juga

karena adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut.

Selain matinya ikan dan bakteri-bakteri di dalam air juga dapat

menimbulkan kerusakan pada tanaman atau tumbuhan air. Sebagai

akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan sendiri yang

seharusnya bisa terjadi pada air limbah menjadi terhambat. Sebagai

akibat selanjutnya adalah air limbah akan sulit untuk diuraikan.

3.    Dampak bagi nilai estetika

Page 11: Makalah restoran LW1

Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang oleh

restoran seperti tapioca, maka setiap hari akan dihasilkan air limbah yang

berupa bahan-bahan organic dalam jumlah yang sangat besar. Ampas

yang berasal dari restoran ini perlu dilakukan pengendapan terlebih

dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi memerlukan

waktu yang sangat lama. Selama waktu tersebut maka air limbah

mengalami proses pembusukan dari zat organic yang ada didalamnya.

Sebagai akibat selanjutnya adalah timbulnya bau hasil pengurangan dari

zat organic yang sangat menusuk hidung.

Disamping bau yang ditimbulkan, maka dengan menumpuknya

ampas akan memerlukan tempat yang banyak dan mengganggu

keindahan tempat sekitarnya. Selain bau dan tumpukan ampas yang

menggangu, maka warna air limbah yang kotor akan menimbulkan

gangguan pemandangan yang tidak kalah besarnya.

Keadaan yang demikian akan lebih parah lagi, apabila pengotoran

ini dapat mencapai tempat umum atau pemukiman penduduk.

4.    Dampak bagi benda abiotik

Apabila air limbah mengandung gas karbondioksida yang agresif,

maka mau tidak mau akan mempercepat proses terjadinya karat pada

benda yang terbuat dari besi. Dengan cepat rusaknya benda tersebut

maka biaya pemeliharaannya akan semakin besar juga, yang berarti

akan menimbulkan kerugian material. Selain karbon dioksida gresif,

maka tidak kalah pentingnya apabila air limbah itu adalah air limbah yang

berkadar pH rendah atau bersifat asam maupun pH tinggi yang bersifat

basa. Melalui pH yang rendah maupun pH yang tinggi mengkibatkan

timbulnya kerusakan pada benda-benda yang dilaluinya.

Lemak yang merupakan sebagian dari komponen air limbah

mempunyai sifat yang menggumpal pada suhu udara normal, dan akan

berubah menjadi cair apabila berada pada suhu yang lebih panas. Lemak

Page 12: Makalah restoran LW1

yang merupakan benda cair pada saat dibuang ke saluran air limbah

akan menumpuk secara kumulatif pada saluran air limbah karena

mengalami pendinginan dan lemak ini akan menempel pada dinding

saluran air limbah yang pada akhirnya akan dapat menyumbat aliran air

limbah. Selain penyumbatan akan dapat juga terjadi kerusakan pada

tempat dimana lemak tersebut menempel yang bisa berakibat timbulnya

bocor.

F. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA RESTORAN

1.    Pengolahan secara fisik

Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap

air buangan diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar

dan mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan

terlebih dahulu.

a.       Penyaringan (Screening) merupakan cara yang efisien dan

murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar.

Bahan tersuspensi yang mudah menegndap dapat disisihkan secara

mudah dengan pengendapan. Parameter desain yang utama untuk

proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan

waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.

b.      Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-

bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak

mengganggu proses pengolahan berikutnya. Flotasi juga dapat

digunakan sebagai cara penyisihan bahan-bahan tersuspensi atau

clarification atau pemekatan lumpur endapan (sludge thickening) dengan

memberikan aliran udara ke atas atau air flotation.

c.       Proses filtrasi

Di dalam pengolahan air limbah biasanya dilakukan untuk

mendahului proses adsorbsi atau proses reverse osmosis-nya, akan

dilaksanakan untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi

Page 13: Makalah restoran LW1

dari dalam air agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat

membran yang digunakan untuk proses osmosis.

d.      Proses adsorbsi

Biasanya dengan karbon aktif dilakukan untuk menyisihkan

senyawa aromatic dan senyawa organik lainnya terutama jika diinginkan

untuk menggunakan kembali air buangan tersebut.

2.    Pengolahan secara kimia

Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk

menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid).

Logam-logam berat, senyawa fosfor dan zat organik beracun dengan

membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan

tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-

bahan tersebut yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah

diendapkan (flokuasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa rekasi oksidasi

reduksi dan juga berlangsung sebagai hasil oksidasi.

3.    Pengolahan secara biologi

Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara

biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi

dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam

beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan

biologi dengan segala modifikasinya. Pada dasarnya, reaktor pengolahan

secara biologi dapat dibedakan secara 2 jenis yaitu :

a.       Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth

reactor)

Didalam reactor pertumbuhan tersuspensi, mikroorganisme tumbuh

dan berkembang dalam keadaan tersuspensi. Proses lumpur aktif yang

banyak dikenal berlangsung dalam reactor jenis ini. Proses lumpur aktif

terus berkembang dengan berbagai modifikasinya antara lain oxidation

ditch dan kontak stabilisasi. Oxidation ditch memiliki beberapa kelebihan

Page 14: Makalah restoran LW1

yaitu efisiensi penurunan BOD dapat mencapai 85-90 % (dibandingkan

80-85 %) dan lumpur yang dihasilkan lebih sedikit. Selain efisiensi yang

lebih tinggi (90-95 %), kontak stabilisasi memiliki kelebihan yang lain

yaitu waktu detensi hidrolis total lebih pendek (4-6 jam). Proses kontak

stabilisasi dapat pula menyisihkan BOD tersuspensi melalui proses

adsorbsi dalam tangki kotak sehingga tidak diperlukan penyisihan BOD

tersuspensi dengan pengolahan pendahuluan.

b.      Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reactor)

Dalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme tumbuh di atas

media pendukung dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan

dirinya. Berbagai modifikasi telah banyak dikembvangkan selama ini

antara lain trickling filter, cakram biologi, filter terendam dan reaktor

fludisasi. Seluruh modiufikasi ini dapat menghasilkan efisiensi penurunan

BOD sekitar 80-90%.

Ditinjau dari segi lingkungan, dimana berlangsung proses

penguraian secara biologi, proses ini dapat dibedakan atas dua jenis :

1.      Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen

2.      Proses anaerob, yang berlangsung tanpa hadirnya oksigen

Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400mg/l proses aerob

masih dapat dianggap lebih ekonomis dari anaerob. Pada BOD lebih

tinggi dari 4500 mg/l proses anaerob lebih ekonomis.

G. Rumah Makan Lesehan DamaiRumah Makan Lesehan Damai merupakan rumah makan yang berdiri

sejak tahun 2003 dan didirikan oleh Pak Miskan. Rumah makan ini

termasuk dalam klasifikasi Family Conventional (restoran yang ditujukan

pada tradisi keluarga). Dengan jumlah pegawai saat ini sekarang

sebanyak 22 orang dan jumlah pengunjung perharinya rata-rata 300

orang. Rumah makan ini terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan, depan

Universitas Islam Makassar. Pada saat dilakukan penelitian di rumah

Page 15: Makalah restoran LW1

makan tersebut, ternyata tidak ada pengolahan system air limbahnya.

Rumah makan tersebut tidak melakukan pengolahan pada limbah cair,

padat dan gas. Untuk limbah cair, rumah makan ini hanya menyalurkan ke

aliran got sekitar rumah makan. Untuk limbah padat, rumah makan ini

hanya menampung dan menunggu pengangkut sampah yang lewat

sekitar rumah makan. Untuk limbah gas, rumah makan tidak melakukan

pengolahan apapun karena di temukan sekitar rumah makan banyak

kerumunan lalat dan berbau tidak sedap.

Rumah makan ini tidak memiliki pengolahan limbah apapun,

sehingga dapat dikatakan rumah makan ini dapat menimbulkan masalah

kesehatan nantinya bila dibiarkan. Rumah makan ini tidak melakukan

pengolahan limbah karena tidak adanya dana untuk menyediakan

instalasi pengolahan seperti penyaringan dan tidak adanya pengetahuan

dari pihak rumah makan akan dampak yang dapat timbul nantinya akibat

dari limbah tersebut.

Rumah makan di Indonesia sebagian besar masih belum mengerti

betul perihal persyaratan hygene sanitasi yang erat hubungannya dengan

kesehatan. Pada umumnya pengusaha rumah makan dalam

menyelenggarakan usahanya hanya mementingkan segi komersial saja

dan kurang memperhatikan persyaratan peraturan tentang kesehatan

atau sanitasi tempat umum. Dalam pengawasan permasalahan hygene

sanitasi, diperlukan peraturan/kebijakan yang mengatur tentang pendirian

dan pengelolaan sanitasi tempat umum termasuk rumah makan.

(Mukono, 2004:43).

Page 16: Makalah restoran LW1

BAB III

PENUTUP

A.      KESIMPULAN

1. Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang

berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan

kualitas lingkungan.

2. Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan

air limbah industri termasuk pada restoran.

3. Air limbah sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat

bahwa banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Air

limbah ini ada yang hanya berfungsi sebagai media pembawa saja seperti

penyakit kolera, radang usus, hepatitis infektiosa, serta schitosomiasis.

4. Pengolahan limbah cair pada restoran terdiri dari tiga macam yaitu

pengolahan secara fisik, kimia dan biologi.

5. Tidak adanya pengolahan limbah di Rumah Makan Lesehan Damai.

B.       SARAN

1. Teknologi pengolahan limbah cair restoran harus memperhatikan faktor

ekologi lingkungan.

2. Perlu adanya pengawasan yang kontinyu terhadap buangan air limbah.

3. Perlu adanya kajian yang mendalam terhadap teknologi pengolahan

limbah air restoran.

4. Pihak rumah makan lesehan damai tersebut harus melakukan pengolahan

limbah karena dampak kesehatan dan lingkungan nantinya akan

bertambah parah.

Page 17: Makalah restoran LW1

DAFTAR PUSTAKA

Daud, Anwar. 2003. Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan. Universitas Hasanuddin.

Makassar.

Djaja, I Made. 2006. Gambaran Pengelolaan Limbah Cair Di Rumah Sakit X

Jakarta. Universitas Indonesia. Depok

Johan, Bahdir. 2000. Pengolahan Limbah Cair Dengan Proses Evaporasi. BATAN.

Jakarta

Susetyaningsih, Retno. 2008. Kajian Proses Elektrokoagulasi Untuk Pengolahan

Limbah Cair. Yogyakarta..

Yusuf, Guntur. 2008. Bioremediasi Limbah Rumah Tangga Dengan Sistem Simulasi

Tanaman Air. Universitas Islam Makassar.

http://bgfunhas.blogspot.com/2013/01/pengolahan-limbah-cair-pada-restoran.html