Makalah Reklamasi Tambang

2
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pertambangan, apapun jenisnya, menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif. Termasuk sebagai dampak positif adalah sumber devisa negara, sumber pendapatan asli daerah (PAD), menciptakan lahan pekerjaan, dan sebagainya. Sedangkan dampak negative dapat berupa bahaya kesehatan bagi masyarakat sekitar areal pertambangan, kerusakan lingkungan hidup, dan sebagainya. Peraturan perundang-undangan terkait pertambangan mewajibkan perusahaan pertambangan untuk melakukan reklamasi atas areal sisa tambang yang diusahakannya. Untuk memberikan efek memaksa bagi para pengusaha pertambangan guna melakukan reklamasi, para pengusaha tersebut diwajibkan untuk menyerahkan sejumlah uang sebagai jaminan reklamasi, yang harus ditempatkan sebelum perusahaan melakukan kegiatan operasi produksi. Kewajiban penyerahan jaminan reklamasi tersebut tidak menghilangkan kewajiban para pengusaha pertambangan untuk melaksanakan reklamasi. Sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak dan bahan tambang lainnya apabila diekstraksi harus dalam perencanaan yang matang untuk mewujudkan proses pembangunan nasional berkelanjutan (Arif, 2007). Di antara keberlanjutan pembangunan tersebut yaitu dapat terwujudnya masyarakat mandiri pasca penutupan/pengakhiran tambang (Pribadi, 2007). Aktifitas ekonomi tetap berjalan setelah pengakhiran tambang, dan tidak terjadi “Ghost Town” (Kota Hantu). Reklamasi lahan pasca penambangan dimaksudkan untuk merehabilitasi lahan pasca penambangan supaya dapat dimanfaatkan kembali menjadi lahan pertanian melalui

description

Bab 1

Transcript of Makalah Reklamasi Tambang

Page 1: Makalah Reklamasi Tambang

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kegiatan pertambangan, apapun jenisnya, menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif.

Termasuk sebagai dampak positif adalah sumber devisa negara, sumber pendapatan asli daerah

(PAD), menciptakan lahan pekerjaan, dan sebagainya. Sedangkan dampak negative dapat berupa

bahaya kesehatan bagi masyarakat sekitar areal pertambangan, kerusakan lingkungan hidup, dan

sebagainya. Peraturan perundang-undangan terkait pertambangan mewajibkan perusahaan

pertambangan untuk melakukan reklamasi atas areal sisa tambang yang diusahakannya. Untuk

memberikan efek memaksa bagi para pengusaha pertambangan guna melakukan reklamasi, para

pengusaha tersebut diwajibkan untuk menyerahkan sejumlah uang sebagai jaminan reklamasi,

yang harus ditempatkan sebelum perusahaan melakukan kegiatan operasi produksi. Kewajiban

penyerahan jaminan reklamasi tersebut tidak menghilangkan kewajiban para pengusaha

pertambangan untuk melaksanakan reklamasi.

Sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak dan bahan tambang lainnya

apabila diekstraksi harus dalam perencanaan yang matang untuk mewujudkan proses

pembangunan nasional berkelanjutan (Arif, 2007). Di antara keberlanjutan pembangunan

tersebut yaitu dapat terwujudnya masyarakat mandiri pasca penutupan/pengakhiran tambang

(Pribadi, 2007). Aktifitas ekonomi tetap berjalan setelah pengakhiran tambang, dan tidak terjadi

“Ghost Town” (Kota Hantu). Reklamasi lahan pasca penambangan dimaksudkan untuk

merehabilitasi lahan pasca penambangan supaya dapat dimanfaatkan kembali menjadi lahan

pertanian melalui pemberian teknologi bahan pembenah tanah, bahan organik dan pertanaman

(revegetasi) sesuai dengan kemampuan teknis dan dana yang tersedia. Reklamasi lahan bekas

tambang selain merupakan upaya untuk memperbaiki kondisi lingkungan pasca tambang, agar

menghasilkan lingkungan ekosistem yang baik dan diupayakan menjadi lebih baik dibandingkan

rona awalnya, dilakukan dengan mempertimbangkan potensi bahan galian yang masih terttinggal

1.2. Permasalahan

a. Apa dan bagaimana pelaksanaan reklamasi

b. Bagaimana mekanisme penyediaan jaminan reklamsi