Makalah Pura Tanah Lot

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang “Bali Pulau Seribu Pura”, ungkapan ataupun istilah ini bukanlah bualan semata. Di beberapa tempat di Bali terdapat beberapa tempat persembahyangan / pura yang sangat besar dan istimewa. Masing – masing pura di Bali identik dengan sejarah terbentuknya masyarakat di daerah tersebut. Banyak kalangan spiritual menjadikan Bali sebagai salah satu tempat untuk berkunjung (tirta yatra), karena aura magis dari Bali itu sendiri (mungkin salah satunya disebabkan oleh pura – pura yang ada disini). Kabupaten Tabanan adalah salah satu Kabupaten dari beberapa Kabupaten / Kota yang ada di Propinsi Bali. terletak dibagian selatan Pulau Bali, Kabupaten Tabanan memiliki luas wilayah 839,33 KM² yang terdiri dari daerah pegunungan dan pantai. Secara geografis wilayah Kabupaten Tabanan terletak antara 1140 – 54’ 52” bujur timur dan 80 14’ 30” – 80 30’07” lintang selatan. Topografi Kabupaten Tabanan terletak diantara ketinggian 0 – 2.276 m dpl, dengan rincian pada ketinggian 0 – 500 m dpl merupakan wilayah datar dengan kemiringan 2 – 15 %. Sedangkan pada ketinggian 500 – 1.000 m dpl merupakan wilayah datar sampai miring dengan kemiringan 15 – 40 %. Pada daerah-daerah yang mempunyai kemiringan 2 – 15 % dan 15 – 40 % merupakan 1

description

Tanah Lot

Transcript of Makalah Pura Tanah Lot

Page 1: Makalah Pura Tanah Lot

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang“Bali Pulau Seribu Pura”, ungkapan ataupun istilah ini bukanlah bualan

semata. Di beberapa tempat di Bali terdapat beberapa tempat persembahyangan /

pura yang sangat besar dan istimewa. Masing – masing pura di Bali identik

dengan sejarah terbentuknya masyarakat di daerah tersebut. Banyak kalangan

spiritual menjadikan Bali sebagai salah satu tempat untuk berkunjung (tirta yatra),

karena aura magis dari Bali itu sendiri (mungkin salah satunya disebabkan oleh

pura – pura yang ada disini).

Kabupaten Tabanan adalah salah satu Kabupaten dari beberapa Kabupaten

/ Kota yang ada di Propinsi Bali. terletak dibagian selatan Pulau Bali, Kabupaten

Tabanan memiliki luas wilayah 839,33 KM² yang terdiri dari daerah pegunungan

dan pantai. Secara geografis wilayah Kabupaten Tabanan terletak antara 1140 –

54’ 52” bujur timur dan 80 14’ 30” – 80 30’07” lintang selatan.

Topografi Kabupaten Tabanan terletak diantara ketinggian 0 – 2.276 m

dpl, dengan rincian pada ketinggian 0 – 500 m dpl merupakan wilayah datar

dengan kemiringan 2 – 15 %. Sedangkan pada ketinggian 500 – 1.000 m dpl

merupakan wilayah datar sampai miring dengan kemiringan 15 – 40 %. Pada

daerah-daerah yang mempunyai kemiringan 2 – 15 % dan 15 – 40 % merupakan

daerah yang cukup subur tempat dimana para petani melakukan kegiatan

pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di daerah-daerah yang

mempunyai ketinggian di atas 1.000 m di atas permukaan laut dan dengan

kemiringan 40 % ke atas merupakan daerah berbukit- bukit dan terjal.

Berdasarkan potensi dan kondisi masyarakat Kabupaten Tabanan, asumsi

Makro Ekonomi sebagai landasan kebijakan dalam penyusunan Anggaran adalah

tingkat pertumbuhan perekonomian Kabupaten Tabanan. Tujuan yang ingin

diwujudkan adalah semakin tumbuh kembangnya industri pedesaan yang berbasis

pertanian sebagai media strategi untuk memacu perekonomian masyarakat desa

(petani) dengan meningkatkan nilai tambah petani melalui industri penanganan

dan pengolahan pasca panen diaharapkan akan mampu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

1

Page 2: Makalah Pura Tanah Lot

Walaupun potensi yang dimilikinya adalah potensi agraris, namun potensi

wisata yang dimiliki tidak kalah dengan potensi yang dimiliki oleh kabupaten

lainnya di Bali. Banyak terdapat objek wisata yang ada di Kabupaten Tabanan.

Objek-objek wisata itu tersebar di seluruh wilayah Tabanan, mulai dari ujung

Barat, Timur, Selatan, maupun ujung Utaranya. Salah satu objek yang terkenal

adalah objek wisata Tanah Lot.

Dalam hubungannya dengan pariwisata, pura – pura ini menjadi daya tarik

tersendiri bagi para wisatawan, baik asing maupun domestik. Tidak jarang mereka

takjub menyaksikan budaya dan tata cara persembahyangan umat Hindu di Bali.

Salah satu pura yang ramai dikunjungi wisatawan adalah Pura Tanah Lot. Pura

Tanah Lot terletak di kabupaten Tabanan, sekitar 20 km dari Denpasar. Tanah Lot

dalam bahasa Bali berarti “Tanah di tengah lautan”, kalau kita cermati posisi Pura

Tanah Lot memang menjorok ke tengah laut. Pura ini berdiri di atas bongkahan

batu karang, dimana alam telah membentuknya sedemikian rupa sehingga menjadi

sebuah bentuk yang sangat indah dan unik.

Selain sebagai pusat spiritual bagi umat Hindu, pura Tanah Lot memiliki

keistimewaan jika dibandingkan dengan pura-pura lainnya yang ada di Bali. Pura

Tanah Lot sudah sejak lama terkenal karena keindahan pantainya. Selain itu, Pura

Tanah Lot juga memiliki keistimewaan lain, seperti adanya ular suci. Mengingat

keistimewaan-keistimewaan tersebut, maka penulis mengangkat topic Tanah Lot

sebagai objek tulisan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa permasalahan yang

diungkapkan.

1. Dimanakah lokasi Pura Tanah Lot?

2. Bagaimanakah sejarah Pura Tanah Lot?

3. Apa sajakah keistimewaan yang ada di Pura Tanah Lot?

4. Bagaimana sistem pengelolaan Pura Tanah Lot?

5. Bagaimanakah dampak Pura Tanah Lot terhadap masyarakat sekitar?

2

Page 3: Makalah Pura Tanah Lot

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang disamapaikan di

atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai.

1. Untuk mengetahui lokasi Pura Tanah Lot.

2. Untuk mengetahui sejarah Pura Tanah Lot.

3. Untuk mengetahui keistimewaan yang ada di Pura Tanah Lot.

4. Untuk mengetahui sistem pengelolaan Pura Tanah Lot.

5. Untuk mengetahui dampak Pura Tanah Lot terhadap masyarakat sekitar.

1.4 Manfaat Penulisan

Secara praktis, makalah ini dapat bermanfaat bagi beberapa pihak.

1. bagi mahasiswa, makalah ini dapat dijadikan acuan untuk mengenal lebih

dekat mengenai objek wisata Pura Tanah Lot.

2. bagi pemerhati pariwisata, makalah ini bisa dijadikan sebagai acuan untuk

menentukan tolok ukur wisata Pura Tanah Lot.

3. bagi masyarakat, makalah ini bisa dijadikan bahan referensi sebelum

mengunjungi Pura Tanah Lot.

1.5 Tinjauan Pustaka

Pengertian Pura

Istilah Pura dengan pengertian sebagai tempat pemujaan bagi masyarakat

Hindu khususnya di Bali, tampaknya berasal dari jaman yang tidak begitu

tua.Pada mulanya istilah Pura yang berasal dari kata Sanskerta itu berarti kota

atau benteng yang sekarang berubah arti menjadi tempat pemujaan Hyang

Widhi.Sebelum dipergunakannya kata Pura untuk manamai tempat suci /

tempat pemujaan dipergunakanlah kata Kahyangan atau Hyang. Pada jaman

Bali Kuna dan merupakan data tertua kita temui di Bali, ada disebutkan di

dalam prasasti Sukawana A I tahun 882M. Kata Hyang yang berarti tempat

suci atau tempat yang berbubungan dengan Ketuhanan.

3

Page 4: Makalah Pura Tanah Lot

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Lokasi Pura Tanah LotPura Tanah Lot ini terletak di Pantai Selatan Pulau Bali yaitu di wilayah

kecamatan Kediri, Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan, yang pembangunannya

erat kaitannya dengan perjalanan Danghyang Nirartha di Pulau Bali. Objek ini

bisa ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan Kuta. Di sini ada dua pura yang

terletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu, apabila air

pasang pura ini akan kelihatan dikelilingi air laut dan satunya lagi, tepatnya di

sebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak menjorok ke laut

dan di atas tebing.

Tanah Lot adalah

sebuah objek wisata di

Bali, Indonesia. Di sini ada

dua pura yang terletak di

atas batu besar. Satu

terletak di atas bongkahan

batu dan satunya terletak

di atas tebing mirip dengan

Pura Uluwatu. Pura Tanah

Lot ini merupakan bagian

dari pura Dang

Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa

penjaga laut.

Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan. Pura

Tanah Lot merupakan pura di tengah pantai tempat pemujaan dewa-dewa penjaga

laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari

terbenam (sunset), biasanya para tamu akan datang pada sore hari untuk melihat

melihat keindahan matahari tenggelam.

2.2 Sejarah Pura Tanah LotTanah Lot dalam bahasa Bali berarti “Tanah di tengah lautan”, kalau kita

cermati posisi Pura Tanah Lot memang menjorok ke tengah laut. Pura ini berdiri 4

Gambar 2.1 Peta Tanah Lot

Page 5: Makalah Pura Tanah Lot

di atas bongkahan batu karang, dimana alam telah membentuknya sedemikian

rupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang sangat indah dan unik.

Menurut legenda

masyarakat Bali, Tanah Lot

berasal dari segumpal tanah yang

dibawa oleh Putra Patih

Gajahmada yang terjatuh di tepi

pantai. Diceritakan bahwa Patih

Gajahmada dari Kerajaan

Majapahit memerintahkan

putranya untuk mengembara.

Sang Patih memberinya bekal sebuah tempayan yang berisi tanah. Sang Patih

berpesan agar putranya menaburkan tanah dalam tempayan tersebut sesampainya

ia di sebuah daratan, niscaya tempat tersebut akan menjadi kekuasaannya. Akan

tetapi, sebelum sampai ke daratan tempayan tersebut terjatuh dan tanahnya

tumpah di tepi pantai. Tanah itulah yang kemudian menjadi Tanah Lot yang

artinya tanah di tengah laut.

Selain itu, ada pula cerita versi lain yang berkembang di masyarakat. Pada

masa kerajaan majapahit di jawa timur, tersebutlah seorang bhagawan yang

bernama Dang Hyang Dwi Jendra. Beliau di hormati atas pengabdian yang sangat

tinggi terhadap raja dan rakyat melalui ajaran-ajaran spiritual, peningkatan

kemakmuran dan menanggulangi masalah-masalah kehidupan. Beliau dikenal

dalam menyebarkan ajaran agama hindu dengan nama “dharma yatra”. Di lombok

beliau disebut “tuan semeru” atau guru dari semeru, nama sebuah gunung di jawa

timur.

Pada waktu beliau datang ke bali untuk menjalankan misinya pada abad ke

15, yang berkuasa pada saat itu adalah raja dalem waturenggong yang menyambut

beliau dengan sangat hormat. Beliau mengajarkan dan menyebarkan ajaran

dharma sampai ke pelosok-pelosok pulau bali dan banyak membangun tempat-

tempat suci untuk membangun dan meningkatkan kesadaran spiritual dan

memperdalam ajaran-ajaran agama hindu.

5

Gambar 2.2 Pura Tanah Lot

Page 6: Makalah Pura Tanah Lot

Disebutkan pada saat beliau menjalankan “dharma yatra” di rambut siwi,

beliau melihat sinar suci dari arah tenggara dan mengikutinya sampai pada

sumbernya yang ternyata adalah sebuah sumber mata air. Tidak jauh dari sumber

mata air tersebut, beliau menemukan sebuah tempat yang sangat indah yang

disebut “gili beo” ( gili artinya batu karang, beo artinya burung) jadi itu adalah

sebuah batukarang besar berbentuk burung beo. Di tempat inilah beliau

membangun tempat untuk bermeditasi dan melakukan pemujaan kepada dewa

penguasa laut.

Beliau mulai menyebarkan ajarannya kepada penduduk setempat, yaitu

yang berada di desa beraban dimana desa tersebut di kepalai oleh seorang

pemimpin suci yang disebut “bendesa beraban sakti”.

Pada saat itu penduduk desa beraban menganut monotheisme. Dalam

waktu singkat, ajaran dang hyang nirartha yaitu tentang agama hindu telah

membuat para penduduk mulai meninggalkan ajaran monotheisme tersebut.

Begitu pula sebagian kecil pengikut bendesa beraban mulai meninggalkannya, dan

dia menyalahkan dang hyang nirartha atas hal tersebut. Kemudian dia

mengumpulkan para pengikutnya yang masih setia dan memimpin mereka untuk

mengusir dang hyang nirartha dari tempat tersebut. Dengan kekuatan spiritual

yang dimiliki oleh dang hyang nirartha, beliau melindungi diri dari serangan

bendesa beraban dengan memindahkan batukarang besar tersebut tempat beliau

bermeditasi ke tengah lautan dan menciptakan banyak ular dengan selendangnya

di sekitar batukarang sebagai pelindung dan penjaga tempat tersebut. Kemudian

beliau memberi nama “tengah lod” yang berarti tanah di tengah lautan.

Akhirnya bendesa beraban mengakui kesaktian dan kekuatan spritual dari

dang hyang nirartha, dan dia mulai mempelajari ajaran-ajaran yang di ajarkan oleh

orang suci tersebut, hingga menjadi pengikut setia dan ikut menyebarkan ajaran

itu kepada para penduduknya untuk bergabung mengikuti kepercayaan tersebut.

Sebelum pergi, beliau memberikan sebilah keris suci dan sakti yang dikenal

dengan nama “ki baru gajah” kepada bendesa beraba. Saat ini keris tersebut

distanakan di puri kediri yang sangat dikeramatkan oleh segenap masyarakat dan

diupacarai setiap hari raya kuningan dengan berjalan kaki 11 km pulang pergi

menuju pura luhur pakendungan yang berlokasi 300 meter dari pura luhur tanah

6

Page 7: Makalah Pura Tanah Lot

lot. Upacara piodalan di pura tanah lot setiap 210 hari sekali yakni pada hari

“buda wage langkir” sesuai penanggalan kalender Bali.

2.3 Aturan Berkunjung Ke Pura Tanah Lot

Seluruh pengunjung yang akan berkunjung ke obyek wisata tanah lot,

dalam upaya memberikan pelayanan dan kenyamanan kunjungan, sebaiknya

diperhatikan beberapa hal berikut ini.

a. seluruh pengunjung obyek wisata tanah lot sebelum memasuki kawasan

obyek wisata, harap membeli tiket masuk dan tiket parkir pada pos

penjualan tiket (tiket gate) yang sudah ada.

b. bagi para pengunjung harap tetap membawa tiket yang sudah dibeli untuk

pengecekan pada saat memasuki kawasan obyek pada pos checking tiket.

c. tiket yang sudah dibeli sudah termasuk jaminan asuransi kecelakaan

pengunjung dan parkir.

d. seluruh pengunjung tidak diperkenankan masuk ke dalam lingkungan

seluruh pura yang ada di seluruh kawasan obyek wisata tanah lot.

e. ketika ada acara ritual keagamaan, seluruh pengunjung diharapkan tertib,

mengambil jarak yang cukup dengan acara prosesi dan tidak mengganggu

jalannya upacara ritual.

f. kawasan obyek wisata tanah lot adalah kawasan suci, maka seluruh

pengunjung diharapkan berpakaian sopan, tidak berkata-kata kasar dan

tidak melakukan tindakan yang tidak senonoh.

g. kawasan obyek wisata tanah lot merupakan kawasan pantai laut selatan

dengan ombak yang cukup besar. Maka para pengunjung harap berhati-

hati dan mematuhi tanda-tanda larangan jika bermain di kawasan pantai.

h. kawasan obyek wisata tanah lot adalah merupakan kawasan tertib

membuang sampah.

7

Page 8: Makalah Pura Tanah Lot

i. seluruh satwa dan tanaman yang ada di obyek wisata tanah lot dilindungi,

seluruh pengunjung diharapkan ikut menjaga kelestarian alam dan

lingkungan.

j. jika butuh bantuan tentang informasi dan lokasi silakan hubungi staf

operasional obyek wisata tanah lot pada tourist information desk

2.4 Keistimewaan Tanah Lot

Dimensi naturalisme mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai Lot

adalah kekayaan dan panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuh

warna dan aneka ragam. Dimensi humanisme seolah menandakan bahwa alam

menginduksi manusia untuk memanjakan diri, tenggelam dalam euforia yang

ditandai dengan proyek imajiner seperti mengambil foto dengan momen istimewa

dan mengambil sudut pantai yang dianggap akan mewakili representasi diri dalam

imaji fotografi. Di Pantai Tanah Lot ini, ketika memasuki pintu gapura, anda akan

menjumpai sebuah suara muski tradisional gamelan dan nyanyian tradisional

menambah lengkap bahwa Tanah adalah humanisme kreatif yang dilengkapi

hidupnya kebudayaan masyarakat Tanah Lot. Sementara itu teosentrisme adalah

gerak yang diisi oleh manusia yang berkehendak untuk memuja, memberi

persembahan pada tuhan dan menandai proses komunikatif metafisika orang-

orang Bali sekitar Pantai Lot.

Tridimensi gerak Pantai Tanah Lot memberikan makna tersendiri karena

tidak berdimensi tunggal sebagaimana kalau menikmati pantai-pantai yang lain di

Bali. Tridimensi ini menambah aspek kebermaknaan hidup kita saat berkunjung

ke Tanah Lot. Pantai Tanah Lot bisa saya sebut sebagai bagian dari wisata religi

juga.

Selain kita mampu mengambil sisi keindahan pemandangan pantai,

gelombang laut, di situ terbangun megah sebuah Pura yang berada di atas batu

karang di pinggir pantai. Untuk sampai di Pura ini, perlu untuk menyeberangi air

laut. Tidak terlalu masuk ke laut, tetapi jika pasang, kalau kita ingin mengunjungi

Pura, maka kita terpaksa sedikit menceburkan diri dan di situ disediakan pegangan

tali agar penyeberangan kita menjadi aman. Di situ kita disadarkan sakramen dan

ritual umat Hindu menyadarkan bahwa makna pluralisme begitu realistis. Kalau

8

Page 9: Makalah Pura Tanah Lot

saya memaknai, bahwa perbedaan ritual dan cara-cara beribadah umat Hindu

tidak saya pandang sebagai pandangan yang bernada aneh, tetapi menyadarkan

saya bahwa ketuhanan adalah budaya dan idealisme yang mengakar dalam

kesatuan multikultural. Proyeksi keberagamaan telah ditanam manusia dalam

segala diktum humanisme. Simbol-simbol diciptakan untuk menjadi media

metafora dan dimaknai dalam keragaman konteks kebaikan, keburukan,

keselamatan, kematian dan sebagainya.

Keistimewaan Pantai Lot dilengkapi dengan mitologi setempat terkait

dengan ular suci (holy snake). Konon ular suci Tanah Lot diyakini memiliki

sejarah antropologi mitologis

yang menjadi penyangga dari

ancaman kejahatan dan

kerusakan. Ular suci yang ada

di Pantai Lot, menurut

informasi Beli Made Panji,

adalah jenis ular laut yang

dikenal dengan Bungarus

candidus dengan warna cincin

melingkar hitam dan putih. Ular ini menurut dia, adalah jenis ular berbisa nomer

ketiga dari jenis ular berbisa di dunia, setelah ular kobra dari India, ular derik

Australia. Kategorisasi ini sudah pernah diteliti oleh sebuah perguruan tinggi di

Indonesia, termasuk Universitas Indonesia, UGM dan Udayana.

Ular Suci, ini diyakini sebagai juru selamat Tanah Lot. Sebuah kisah, di

saat ada seseorang yang berniat jahat di Tanah Lot, tiba-tiba ular ini datang

menghampiri pelaku yang ingin berbuat jahat. Ular suci ini menyerang orang-

orang yang akan berbuat kerusakan di Tanah Lot. Keganasan ular ini terangkum

sebagai juru selamat terhadap ancaman kerusakan, tetapi ia jinak dan berdiam diri

ketika berada di pinggir gua batu karang Pantai Lot nan eksotik.

Setiap pengunjung Pantai Lot, bahkan bisa memegang ular berbisa ini

dengan tangan mereka tanpa khawatir serangan balik dari ular ini. Ular ini tidak

bereaksi apa-apa. Sembari ditunggui oleh pawangnya, anda bisa memegang ular

suci ini. Bagi anda yang berniat memegang ini, pawang ular ini meminta uang

9

Gambar 2.3 Ular Suci

Page 10: Makalah Pura Tanah Lot

seikhlasnya, minimal seribu rupiah sebagai buah dari keinginan kita memegang

ular ini. Hingga hari ini ular suci tanah lot belum pernah menyerang para

pengunjung yang ingin menyentuhnya, padahal ular ini dikategorikan sebagai

jenis ular berbisa nomer tiga di dunia.

Kepercayaan lain yang menambah unsur mitologis terhadap ular suci

adalah dengan menyentuh dan mengelus-elusnya, sembari itu anda dapat berdoa

agar keinginan dan permohonan yang selama ini belum terkabul atau punya hajat

tertentu terkait cita-cita anda. Sebuah kisah, tergantung anda percaya atau tidak,

tetapi menurut Made, itulah kenyataannya. Suatu kisah, ada seorang guru dari

Yogyakarta yang sudah lama tidak mempunyai anak, ketika datang di Tanah Lot

dan mengelus ular ini, dia berdoa untuk segera di karuniai anak, maka dalam

waktu beberapa tahun, guru ini pada akhirnya dikaruniani seorang anak.

Selain itu, jika ada tanda-tanda alam atau bencana, ular laut ini menjadi

pertanda dan isyarat bagi masyarakat Tanah Lot. Tanda yang dapat dikenali

adalah jika masyarakat setempat melihat ada ratu atau raja ular laut yang muncul,

biasanya berwarna merah, maka kemunculan ratu ular laut ini menjadi pertanda

bahwa bencana telah datang. Bagi masyarakat sekitar, mereka akan berdoa

memberi persembahan kepada dewa-dewa agar diberi keselamatan.Cerita ini

menambah auro mitologis semakin menguat dan semakin membuktikan kesucian

yang melegitimasi sebutan holy snake.

Kepercayaan lain yang berkembang di Tanah Lot, yakni jika anda

berkunjung di pantai ini, ada dapat meminta air keramat yang diyakini bisa

menambah wajah anda awet muda. Anda bisa mengambil secukupnya, buat untuk

mencuci muka anda, dan setelah itu menurut informasi dari bapak Made, setelah

sampai di rumah, silahkan melihat wajah anda di cermin, niscaya perubahan

wajah anda bisa saja kulit wajah anda akan nampak seperti kulit bayi, mulus,

hilang kerutnya dan terpancar kembali muda.

Begitulah, eksotisme pantai Lot berdinamika dengan akar-akar mitologis

yang menandai munculnya makna-makna kearifan lokal masyarakat di Tanah Lot.

Anda boleh mempercayai atau sekedar menjadikan pengetahuan bahwa fakta

antropologis Tanah Lot menandai hidupnya aktifitas dengan ragam budaya untuk

10

Page 11: Makalah Pura Tanah Lot

memahami dinamika kemanusiaan dan munculnya diversitas spiritualitas

masyarakat akan menambah bobot kesadaran kita tentang multikulturalisme.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Pura Tanah Lot ini terletak di Pantai Selatan Pulau Bali yaitu di wilayah

kecamatan Kediri, Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan, yang pembangunannya

erat kaitannya dengan perjalanan Danghyang Nirartha di Pulau Bali. Objek ini

bisa ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan Kuta.

Tanah Lot dalam bahasa Bali berarti “Tanah di tengah lautan”, kalau kita

cermati posisi Pura Tanah Lot memang menjorok ke tengah laut. Pura ini berdiri

di atas bongkahan batu karang, dimana alam telah membentuknya sedemikian

rupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang sangat indah dan unik.

Menurut legenda masyarakat Bali, Tanah Lot berasal dari segumpal tanah

yang dibawa oleh Putra Patih Gajahmada yang terjatuh di tepi pantai. Diceritakan

bahwa Patih Gajahmada dari Kerajaan Majapahit memerintahkan putranya untuk

mengembara. Sang Patih memberinya bekal sebuah tempayan yang berisi tanah.

Sang Patih berpesan agar putranya menaburkan tanah dalam tempayan tersebut

sesampainya ia di sebuah daratan, niscaya tempat tersebut akan menjadi

kekuasaannya. Akan tetapi, sebelum sampai ke daratan tempayan tersebut terjatuh

dan tanahnya tumpah di tepi pantai. Tanah itulah yang kemudian menjadi Tanah

Lot yang artinya tanah di tengah laut.

Selain itu, ada pula cerita versi lain yang berkembang di masyarakat. Pada

masa kerajaan majapahit di jawa timur, tersebutlah seorang bhagawan yang

bernama Dang Hyang Dwi Jendra. Beliau di hormati atas pengabdian yang sangat

tinggi terhadap raja dan rakyat melalui ajaran-ajaran spiritual, peningkatan

kemakmuran dan menanggulangi masalah-masalah kehidupan. Beliau dikenal

dalam menyebarkan ajaran agama hindu dengan nama “dharma yatra”. Di lombok

11

Page 12: Makalah Pura Tanah Lot

beliau disebut “tuan semeru” atau guru dari semeru, nama sebuah gunung di jawa

timur.

Dimensi naturalisme mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai Lot

adalah kekayaan dan panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuh

warna dan aneka ragam. Dimensi humanisme seolah menandakan bahwa alam

menginduksi manusia untuk memanjakan diri, tenggelam dalam euforia yang

ditandai dengan proyek imajiner seperti mengambil foto dengan momen istimewa

dan mengambil sudut pantai yang dianggap akan mewakili representasi diri dalam

imaji fotografi.

Pada tahun 1999 dengan bergulirnya wacana otonomi daerah, masyarakat

Beraban mencoba berjuang untuk bisa mengelola Daya Tarik Wisata Tanah Lot.

Meski sebenarnya keinginan masyarakat ini bukan hal yang baru. Tetapi memang

karena situasi kepemerintahan dan resim pada saat itu merupakan halangan

terbesar bagi masyarakat Desa Beraban untuk mengambil alih pengelolaan.

Sehingga dengan memanfaatkan moment otonomi daerah dan perubahan situasi

politik pada saat itu masyarakat Beraban mencoba maju dan menawarkan sebuah

konsep pengelolaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot yang baru.

Daya Tarik Wisata Tanah Lot merupakan Sebuah asset yang sangat

berharga bagi seluruh Masyarakat, Khususnya bagi masyarakat Desa Adat

Beraban. Keberadaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot secara nyata berdampak

Positif bagi perkembangan perekonomian Masyarakat setempat. Dari hasil

kontribusi yang diterima Oleh Desa Adat Beraban telah mampu membebaskan

masyarakat dari segala bentuk iuran pembangunan desa. Bahkan juga dari

penerimaan oleh desa ini sebagian juga di kontribusikan langsung kepada

masyarakat yang diberikan kepada masing masing Kepala Keluarga.

3.2 Saran

Tanah Lot sebagai salah satu aset budaya dan salah satu tujuan wisatawan

sudah semestinya mendapat perhatian yang lebih baik dari pemerintah daerah.

Banyak hal yang harus kita jaga dan lindungi bersama di Tanah Lot. Hal ini

mengingat pentingnya keberadaan Tanah Lot sebagai salah satu pura yang

memiliki kedudukan penting bagi umat Hindu Bali. Tentunya peran pemerintah

12

Page 13: Makalah Pura Tanah Lot

dan masyarakat sekitar memiliki andil yang sangat besar bagi pengelolaan Tanah

Lot. Hal ini penting untuk menjaga kesucian Tanah Lot sebagai pusat spiritual

umat Hindu.

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com/puratanahlot

www.scribd.com/makalahpura

www.wikipediaindonesia.com

13