makalah prosiding ilmiah
-
Upload
yunita97544748 -
Category
Education
-
view
205 -
download
2
Transcript of makalah prosiding ilmiah
PENDEKATAN SETS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN TA 20112012 PADA MATERI
POKOK HIDROKARBON
Yunita Elina Sihotang Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan Jl Setia budi No 191 Medan Sumatera
Utara 20122 Telp (061) 8211347 Fax (061) 8219570 E-mail sihotangyunitaelinagmailcom
Abstract
This study aims to determine how SETS approach can improve the ability of students to think critically and creatively The population in this study were all students MAN 2 Model Medan that as many as 13 classes The samples taken purposively as much as 2 classes Given experimental class where learning SETS approach while control classes given conventional learning Based on tests of critical thinking in classroom experiments the percentage of students who think critically are 9118 and 882 of students are not critical while the control class percentage of students who think critically are 6765 and 3235 of students are not critical The percentage of students who have the creativity in classroom experiments amounted to 8235 and 1765 of students are less creative while the control class is equal to 3824 and 6176 of students are less creative This suggests that the ability to think critically and creatively student learning by using the approach given SETS greater than the critical and creative thinking skills of students who are given conventional learning Based on the hypothesis test at significant level α = 005 is obtained that Farithmeticgt Ftable or 829gt 168 meaning that there is an interaction between learning SETS approach to improving student learning outcomes The results showed that the increase in student learning outcomes higher than the experimental class increased students classroom control So the approach has a positive effect on SETS increased student learning outcomes Kata Kunci SETS critically creatively MAN 2 Model Medan increased students learning outcomes
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa MAN 2 Model Medan sebanyak 13 kelas Sampel diambil secara purposive sebanyak 2 kelas Pada kelas eksperimen diberikan pembelajaran pendekatan SETS sedangkan kelas kontrol diberikan pembelajaran konvensional Berdasarkan tes berpikir kritis dalam kelas eksperimen persentase siswa yang berpikir kritis adalah 9118 dan 882 siswa tidak kritis sedangkan persentase kelas kontrol siswa yang berpikir kritis adalah 6765 dan 3235 siswa tidak kritis Persentase siswa yang memiliki kreativitas baik pada kelas eksperimen sebesar 8235 dan 1765 siswa kurang kreatif sedangkan kelas kontrol sebesar 3824 siswa memiliki kreativitas baik dan 6176 siswa kurang kreatif Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif belajar siswa dengan menggunakan pendekatan yang diberikan SETS lebih besar dari kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa yang diberi pembelajaran konvensional Berdasarkan uji hipotesis pada tingkat α = 005 signifikan diperoleh bahwa Fhitunggt Ftabel atau 829gt 168 yang berarti bahwa ada interaksi antara pembelajaran SETS pendekatan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa lebih tinggi dibanding kelas control siswa kelas eksperimen Jadi pendekatan memiliki efek positif pada SETS peningkatan hasil belajar siswa Kata Kunci SETS kritis kreatif MAN 2 Model Medan peningkatan hasil belajar siswa
PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan negara yang sedang mengalami perkembangan dan
sedang melakukan pembangunan Untuk memenuhi keperluan pembangunan ini maka
dibutuhkan sumber daya modal dan sumber daya manusia yang berkualitas Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang pesat saat memasuki era globalisasi ini
dan persaingan antar - individu antar - bangsa menjadi semakin ketat
Pendidikan IPA adalah bagian dari pendidikan umumnya memiliki peran penting dalam
peningkatan mutu pendidikan khususnya untuk menghasilkan peserta didik yang
berkualitas yaitu manusia Indonesia yang mampu berpikir kritis kreatif logis dan berinisiatif
dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA
dan teknologi
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan cara berpikir kritis
dan kreatif siswa adalah melalui pendekatan Science Environment Technology and Society
(SETS) Binadja menyatakan bahwa titik pusat pembelajaran sains berwawasan SETS
adalah menghubungkan antara konsep sains yang dipelajari dan implikasinya terhadap
lingkungan teknologi dan masyarakat Keunggulan pembelajaran dengan pendekatan
SETS dibandingkan pendekatan lainnya yaitu karena pembelajaran selalu dihubungkan
dengan kejadian nyata yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari (bersifat kontekstual) dan
komprehensif (terintegrasi antara keempat komponen SETS) (Nurfitria 2006)
Diharapkan melalui pendekatan SETS ini siswa memandang sesuatu secara
terintegratif yaitu dengan memperhatikan unsur-unsur yang terdapat dalam SETS Guru
dapat menghubungkan konsep - konsep sains yang diajarkan dengan permasalahan yang
terjadi di masyarakat lingkungan sehari - hari siswa sehingga dapat membantu siswa
menerapkan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari - hari agar pembelajaran yang
dilakukan di sekolah bermanfaat bagi masyarakat dengan tetap memperhatikan dampaknya
terhadap lingkungan Dengan demikian diharapkan siswa akan mampu berpikir kritis - kreatif
dalam mencermati hubungan antara sains (Science) lingkungan (Environment) teknologi
(Technology) dan Masyarakat (Society) Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait
dengan Pendekatan SETS atau dalam istilah Indonesia disebut SaLingTeMas adalah
penelitian dari Andini menyatakan bahwa materi reproduksi manusia yang disampaikan
dengan pendekatan SETS terhadap siswa SMA Negeri 4 memiliki persentase ketuntasan
belajar sebesar 833 lebih tinggi dibandingkan siswa SMAIT Hidayatullah sebesar 80
Penelitian dari Nurfitria menyatakan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan nilai rata-rata
hasil belajar siswa yang bernuansa SETS dapat tercapai pada setiap siklus dimana pada
siklus I adalah 6542 siklus II adalah 7168 siklus III adalah 7452 Fuadurrahman yang
salah satu kesimpulannya menyatakan bahwa rata-rata kreativitas siswa dengan model
pembelajaran inkuiri pada materi pokok koloid dengan penggunaan media berbasis
komputer sebesar 8077 sedangkan rata-rata kreativitas siswa dengan pembelajaran
konvensional dengan media berbasis komputer sebesar 7923 Penelitian dari Aprilia yang
salah satu kesimpulannya menyatakan bahwa siswa yang memiliki kreativitas tinggi
memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dengan siswa yang mempunyai kreativitas
rendah pada materi pokok larutan asam basa Penelitian dari Haani memberikan kesimpulan
bahwa tinggi rendahnya nilai post-tes yang diperoleh menjadi gambaran kemampuan
penalaran dan berpikir kritis siswa dan siswa yang memilki hasil belajar tinggi di sebabkan
kemampuan penalaran dan berpikir kritisnya Berdasarkan uraian di atas penulis merasa
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ldquoPendekatan SETS Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas X MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran
2011 2012 Pada Materi Pokok Hidrokarbonrdquo
Belajar dan Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari
kegiatan manusia RH Ennis memberikan sebuah definisi ldquoberpikir kritis adalah berpikir
secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang
harus dipercayai atau dilakukanrdquo (Hassoubah 2004) Tujuan dari berpikir kritis adalah agar
dapat menjauhkan seseorang dari keputusan yang keliru dan tergesa-gesa yang
menyebabkan keputusan itu tidak dapat dipertanggungjawabkan Berpikir kreatif adalah pola
berpikir yang didasarkan pada suatu cara yang mendorong kita untuk menghasilkan produk
yang kreatif DN Perkins juga menyebutkan bahwa kreativitas itu tidak sendirian
kemampuan khusus atau talenta dan produk yang kreatif tidak bergantung kepada satu sifat
saja yaitu ide yang baru Menurut Binadja pendidikan SETS ditujukan untuk membantu
peserta didik mengetahui sains perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains
dapat mempengaruhi lingkungan teknologi dan masyarakat secara timbal balik Program ini
sekurang-kurangnya dapat membuka wawasan peserta didik hakikat pendidikan sains
lingkungan teknologi dan masyarakat (SETS) secara utuh (Nurfitria 2006) Penerapan
SETS dalam pembelajaran untuk tingkat sekolah disesuaikan dengan jenjang pendidikan
siswa Sebuah program untuk memenuhi kepentingan peserta didik harus dibuat dengan
menyesuaikan tingkat pendidikan peserta didik tersebut Topik-topik yang menyangkut isi
SETS di luar materi pengajaran dipersiapkan oleh guru sesuai dengan jenjang pendidikan
siswa Menurut Binadja dalam pendidikan SETS pendekatan yang paling sesuai adalah
pendekatan SETS itu sendiri
Di dalam pengajaran menggunakan pendekatan SETS siswa diminta menghubungkaitkan
antar unsur SETS Yang dimaksudkan adalah siswa menghubungkan antara konsep sains
yang dipelajari dengan benda-benda berkenaan dengan konsep tersebut pada unsur lain
dalam SETS sehingga memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang lebih jelas
tentang keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam SETS baik dalam bentuk
kelebihan ataupun kekurangannya Untuk bisa mengetahui hubungan antar unsur SETS
diperlukan pemikiran yang mendalam berupa identifikasi dan analisis tentang apa dan
bagaimana konsep yang sedang dipelajari Selanjutnya dipikirkan mengapa dan bagaimana
konsep tersebut bisa digunakan pada teknologi yang terkait Setelah itu diperlukan
pertimbangan atau evaluasi berdasarkan fakta-fakta yang diketahui akan dampak positif
maupun negatif yang ditimbulkan dari pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi
terhadap lingkungan dan masyarakat kemudian bagaimana siswa harus bersikap atau
bertindak bila berhadapan menemui keadaan atau masalah terkait dengan konsep yang
telah dipelajarinya tersebut Dari gambaran tersebut terlihat bahwa diperlukan pemikiran
yang kritis untuk belajar setiap elemen SETS karena dalam prosesnya diperlukan
keterampilan yang merupakan unsur dasar dalam berpikir kritis seperti keterampilan untuk
untuk mengidentifikasi menganalisis mengevaluasi mencari dan mengamati fakta-fakta
yang dijumpai siswa terkait materi konsep yang diajarkan Dengan demikian kemampuan
berpikir kritis siswa akan tergali dan terlatih
Pendekatan SETS kaitannya dengan berpikir kreatif dapat dijelaskan sebagai
berikut bahwa dalam pembelajaran dengan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak
untuk mempelajari sains saja tetapi juga diajak untuk memanfaatkan atau mempelajari
pemanfaatan konsep sains yang sedang dipelajari ke bentuk teknologi untuk kepentingan
masyarakat Pemanfaatan atau penerapan konsep sains menghasilkan suatu produk
teknologi dapat dikategorikan sebagai hasil dari proses kreatif Dalam prosesnya diperlukan
keterampilan-keterampilan yang merupakan sifat dari kemampuan berpikir kreatif yaitu
keluwesan kelancaran keaslian penguraian ataupun perumusan kembali Dalam
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak untuk
berpikir tentang pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi terkait tetapi juga berbagai
kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains yang sedang dipelajari
ke bentuk teknologi terhadap masyarakat dan lingkungannya
Salah satu karakteristik pendekatan SETS yaitu mengajak siswa berbincang
tentang SETS dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar siswa
memungkinkan siswa untuk secara kreatif mencari dan menentukan salah satu atau
beberapa unsur SETS yang diambilnya sebagai titik awal untuk membahas konsep yang
sedang dipelajari Dalam proses pencarian dan penemuan keterhubungkaitan antar unsur
SETS tersebut diperlukan kemampuan kreatif siswa untuk menentukan hubungan antar
unsur SETS dari masalah yang dipilihnya terkait konsep yang dipelajari Hal ini juga dapat
memperlihatkan keaslian atau orisinalitas dan keluwesan berpikir siswa
METODE PENELITIAN
Tahapan penelitian terdiri atas (1) Tahap persiapan penelitian yang meliputi
observasi ke sekolah penyusunan proposal penelitian penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran penyusunan instrumen penelitian dan uji test awal
instrumen penelitian (2) Tahap pelaksanaan penelitian yang meliputi penentuan
kelas eksperimen dan kelas kontrol pelaksanaan pre-tes untuk kelas eksperimen
dan kelas control (3) Pemberian perlakuan untuk kedua kelas Pada kelas
eksperimen pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran berpendekatan SETS
Sedangkan untuk kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional pemberian
tes kemampuan berpikir kritis dan angket kreativitas pemberian post-test pada
kedua kelas Post-test bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar
setelah pengajaran selesai dan tahapan yang terakhir (4) Tahap analisis data
meliputi uji analisis data dan uji hipotesis berdasarkan data yang diperoleh dan
dilakukan pengambilan kesimpulan Sebagai sampel yang telah digunakan yaitu
kelompok I merupakan kelas kontrol dan kelompok II sebagai kelompok
eksperimen Namun sebelumnya pada kedua kelas dilakukan pre-test yang
bertujuan untuk memperoleh nilai awal sebagai untuk mengetahui kemampuan
awal kedua kelas sampel Kedua kelompok melaksanakan proses belajar
mengajar dengan guru yang sama dan materi pokok yang sama pula Perbedaan
perlakuan pada sampel dilakukan pada proses pembelajaran Kedua kelompok
melewati tingkat pendidikan dengan titik awal yang sama yaitu mulai menempuh
materi pelajaran kimia kelas X semester 2 materi pokok hidrokarbon
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors Data dikatakan
berdistribusi normal jika Fhitung lt Ftabel Setelah dilakukan perhitungan maka
diperoleh data sebagai berikut
Tabel 1 Uji Normalitas
No Kelas Data Lhitung Ltabel Keterangan
1 Eksperimen Gain 012 015 Normal
2 Kontrol Gain 014 015 Normal
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa data yang diperoleh dalam
penelitian berdistribusi normal Uji homogenitas data bertujuan untuk mengetahui
apakah sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen Uji
homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi α
= 005 Data dapat dikatakan homogen jika Fhitung lt Ftabel Hasil perhitungan uji
homogenitas secara singkat dapat dilihat pada berikut (data selengkapnya pada
lampiran 24)
Tabel 2 Uji homogenitas
Kelas S2 Fhitung Ftabel Keterang
an
Eksperi
men
758
6
130
179
(dengan
mengunak
an MS
Excel)
Data
Homogen Kontrol 988
0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas data pretest kedua kelas
kelompok sampel adalah homogen artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol
berasal dari populasi yang homogen
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis altenatif (Ha)
diterima atau ditolak Hipotesis penelitian diuji dengan uji t satu pihak (pihak
kanan) digunakan karena dimilikinya informasi mengenai arah kecenderungan
dari karakteristik populasi yang sedang diamati
Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 005 dengan kriteria
pengujian Ha diterima jika thitung gt ttabel Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis
diperoleh data berikut ini
Tabel 3 Uji Hipotesis
Kela
s
Data thitu
ng
ttab
el
Ketera
ngan
Ekpe
rime
n
X =
2515
82
9
16
8
Ha
diterim
a
S2 =
14619
Kont
rol
X =
1868
S2 =
11562
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar kimia
siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan SETS lebih besar daripada
penerapan pembelajaran konvensional
Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS juga
dilakukan diskusi Anggota dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6
orang dapat saling berdiskusi untuk membahas artikel yang diberikan peneliti
Pada saat diskusi siswa didalam kelompoknya melakukan diskusi Selanjutnya
setiap siswa perwakilan dari kelompok diminta untuk membacakan hasil
diskusinya dan peneliti akan menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama dengan
siswa Sehingga terjadi pertukaran ilmu antara masing-masing anggota kelompok
Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pengajaran konvensional
kurang antusias dalam pembelajaran Hal ini disebabkan oleh suasana belajar
terkesan biasa dan monoton Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4 dan
diagram 1
Tabel 4Persentase kritis siswa
No Kriteria
siswa yang menjawab
tes kemampuan berpikir
kritis
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kritis 9118 6765
2 Kurang
Kritis
882 3235
Keterangan Kritis
0002000400060008000
10000
S
isw
a
Kurang kritis
Diagram 1 Persentase siswa yang kritis
Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir
kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas
eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882
siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa
memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan
mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram
2
Tabel 5 Persentase kreativitas siswa
No Kriteria
siswa berdasarkan
lembar observasi
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kreatif 8235 3824
2 Kurang
Kreatif
1765 6176
Keterangan Kreatif
Kurang kreatif
Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif
Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235
siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai
dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak
ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang
0002000400060008000
10000
S
isw
a
kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan
perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588
siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan
angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur
dalam mengisi lembar angket kreativitas
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh
berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil
perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada
taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel
KESIMPULAN
Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang
diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and
Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi
penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan
siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias
yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235
siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis
dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan
pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok
Hidrokarbon
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui
penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT
Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang
Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes
Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332
(diakses 27 Januari 2012)
Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan
Program Pascasarjana Unimed Medan
Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran
Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262
httpscholargoogleusercontent
comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan
+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18
Januari 2012))
Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan FMIPA Unimed
Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan
Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan
hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program
Pascasarjana Unimed Medan
Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan
Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep
Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan
Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara
Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung
Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta
Jakarta
Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep
Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA
Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang
httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27
Januari 2012)
Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan
Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556
httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-
1n1NAJscholargoogle
com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s
dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)
PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan negara yang sedang mengalami perkembangan dan
sedang melakukan pembangunan Untuk memenuhi keperluan pembangunan ini maka
dibutuhkan sumber daya modal dan sumber daya manusia yang berkualitas Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang pesat saat memasuki era globalisasi ini
dan persaingan antar - individu antar - bangsa menjadi semakin ketat
Pendidikan IPA adalah bagian dari pendidikan umumnya memiliki peran penting dalam
peningkatan mutu pendidikan khususnya untuk menghasilkan peserta didik yang
berkualitas yaitu manusia Indonesia yang mampu berpikir kritis kreatif logis dan berinisiatif
dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA
dan teknologi
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan cara berpikir kritis
dan kreatif siswa adalah melalui pendekatan Science Environment Technology and Society
(SETS) Binadja menyatakan bahwa titik pusat pembelajaran sains berwawasan SETS
adalah menghubungkan antara konsep sains yang dipelajari dan implikasinya terhadap
lingkungan teknologi dan masyarakat Keunggulan pembelajaran dengan pendekatan
SETS dibandingkan pendekatan lainnya yaitu karena pembelajaran selalu dihubungkan
dengan kejadian nyata yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari (bersifat kontekstual) dan
komprehensif (terintegrasi antara keempat komponen SETS) (Nurfitria 2006)
Diharapkan melalui pendekatan SETS ini siswa memandang sesuatu secara
terintegratif yaitu dengan memperhatikan unsur-unsur yang terdapat dalam SETS Guru
dapat menghubungkan konsep - konsep sains yang diajarkan dengan permasalahan yang
terjadi di masyarakat lingkungan sehari - hari siswa sehingga dapat membantu siswa
menerapkan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari - hari agar pembelajaran yang
dilakukan di sekolah bermanfaat bagi masyarakat dengan tetap memperhatikan dampaknya
terhadap lingkungan Dengan demikian diharapkan siswa akan mampu berpikir kritis - kreatif
dalam mencermati hubungan antara sains (Science) lingkungan (Environment) teknologi
(Technology) dan Masyarakat (Society) Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait
dengan Pendekatan SETS atau dalam istilah Indonesia disebut SaLingTeMas adalah
penelitian dari Andini menyatakan bahwa materi reproduksi manusia yang disampaikan
dengan pendekatan SETS terhadap siswa SMA Negeri 4 memiliki persentase ketuntasan
belajar sebesar 833 lebih tinggi dibandingkan siswa SMAIT Hidayatullah sebesar 80
Penelitian dari Nurfitria menyatakan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan nilai rata-rata
hasil belajar siswa yang bernuansa SETS dapat tercapai pada setiap siklus dimana pada
siklus I adalah 6542 siklus II adalah 7168 siklus III adalah 7452 Fuadurrahman yang
salah satu kesimpulannya menyatakan bahwa rata-rata kreativitas siswa dengan model
pembelajaran inkuiri pada materi pokok koloid dengan penggunaan media berbasis
komputer sebesar 8077 sedangkan rata-rata kreativitas siswa dengan pembelajaran
konvensional dengan media berbasis komputer sebesar 7923 Penelitian dari Aprilia yang
salah satu kesimpulannya menyatakan bahwa siswa yang memiliki kreativitas tinggi
memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dengan siswa yang mempunyai kreativitas
rendah pada materi pokok larutan asam basa Penelitian dari Haani memberikan kesimpulan
bahwa tinggi rendahnya nilai post-tes yang diperoleh menjadi gambaran kemampuan
penalaran dan berpikir kritis siswa dan siswa yang memilki hasil belajar tinggi di sebabkan
kemampuan penalaran dan berpikir kritisnya Berdasarkan uraian di atas penulis merasa
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ldquoPendekatan SETS Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas X MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran
2011 2012 Pada Materi Pokok Hidrokarbonrdquo
Belajar dan Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari
kegiatan manusia RH Ennis memberikan sebuah definisi ldquoberpikir kritis adalah berpikir
secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang
harus dipercayai atau dilakukanrdquo (Hassoubah 2004) Tujuan dari berpikir kritis adalah agar
dapat menjauhkan seseorang dari keputusan yang keliru dan tergesa-gesa yang
menyebabkan keputusan itu tidak dapat dipertanggungjawabkan Berpikir kreatif adalah pola
berpikir yang didasarkan pada suatu cara yang mendorong kita untuk menghasilkan produk
yang kreatif DN Perkins juga menyebutkan bahwa kreativitas itu tidak sendirian
kemampuan khusus atau talenta dan produk yang kreatif tidak bergantung kepada satu sifat
saja yaitu ide yang baru Menurut Binadja pendidikan SETS ditujukan untuk membantu
peserta didik mengetahui sains perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains
dapat mempengaruhi lingkungan teknologi dan masyarakat secara timbal balik Program ini
sekurang-kurangnya dapat membuka wawasan peserta didik hakikat pendidikan sains
lingkungan teknologi dan masyarakat (SETS) secara utuh (Nurfitria 2006) Penerapan
SETS dalam pembelajaran untuk tingkat sekolah disesuaikan dengan jenjang pendidikan
siswa Sebuah program untuk memenuhi kepentingan peserta didik harus dibuat dengan
menyesuaikan tingkat pendidikan peserta didik tersebut Topik-topik yang menyangkut isi
SETS di luar materi pengajaran dipersiapkan oleh guru sesuai dengan jenjang pendidikan
siswa Menurut Binadja dalam pendidikan SETS pendekatan yang paling sesuai adalah
pendekatan SETS itu sendiri
Di dalam pengajaran menggunakan pendekatan SETS siswa diminta menghubungkaitkan
antar unsur SETS Yang dimaksudkan adalah siswa menghubungkan antara konsep sains
yang dipelajari dengan benda-benda berkenaan dengan konsep tersebut pada unsur lain
dalam SETS sehingga memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang lebih jelas
tentang keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam SETS baik dalam bentuk
kelebihan ataupun kekurangannya Untuk bisa mengetahui hubungan antar unsur SETS
diperlukan pemikiran yang mendalam berupa identifikasi dan analisis tentang apa dan
bagaimana konsep yang sedang dipelajari Selanjutnya dipikirkan mengapa dan bagaimana
konsep tersebut bisa digunakan pada teknologi yang terkait Setelah itu diperlukan
pertimbangan atau evaluasi berdasarkan fakta-fakta yang diketahui akan dampak positif
maupun negatif yang ditimbulkan dari pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi
terhadap lingkungan dan masyarakat kemudian bagaimana siswa harus bersikap atau
bertindak bila berhadapan menemui keadaan atau masalah terkait dengan konsep yang
telah dipelajarinya tersebut Dari gambaran tersebut terlihat bahwa diperlukan pemikiran
yang kritis untuk belajar setiap elemen SETS karena dalam prosesnya diperlukan
keterampilan yang merupakan unsur dasar dalam berpikir kritis seperti keterampilan untuk
untuk mengidentifikasi menganalisis mengevaluasi mencari dan mengamati fakta-fakta
yang dijumpai siswa terkait materi konsep yang diajarkan Dengan demikian kemampuan
berpikir kritis siswa akan tergali dan terlatih
Pendekatan SETS kaitannya dengan berpikir kreatif dapat dijelaskan sebagai
berikut bahwa dalam pembelajaran dengan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak
untuk mempelajari sains saja tetapi juga diajak untuk memanfaatkan atau mempelajari
pemanfaatan konsep sains yang sedang dipelajari ke bentuk teknologi untuk kepentingan
masyarakat Pemanfaatan atau penerapan konsep sains menghasilkan suatu produk
teknologi dapat dikategorikan sebagai hasil dari proses kreatif Dalam prosesnya diperlukan
keterampilan-keterampilan yang merupakan sifat dari kemampuan berpikir kreatif yaitu
keluwesan kelancaran keaslian penguraian ataupun perumusan kembali Dalam
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak untuk
berpikir tentang pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi terkait tetapi juga berbagai
kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains yang sedang dipelajari
ke bentuk teknologi terhadap masyarakat dan lingkungannya
Salah satu karakteristik pendekatan SETS yaitu mengajak siswa berbincang
tentang SETS dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar siswa
memungkinkan siswa untuk secara kreatif mencari dan menentukan salah satu atau
beberapa unsur SETS yang diambilnya sebagai titik awal untuk membahas konsep yang
sedang dipelajari Dalam proses pencarian dan penemuan keterhubungkaitan antar unsur
SETS tersebut diperlukan kemampuan kreatif siswa untuk menentukan hubungan antar
unsur SETS dari masalah yang dipilihnya terkait konsep yang dipelajari Hal ini juga dapat
memperlihatkan keaslian atau orisinalitas dan keluwesan berpikir siswa
METODE PENELITIAN
Tahapan penelitian terdiri atas (1) Tahap persiapan penelitian yang meliputi
observasi ke sekolah penyusunan proposal penelitian penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran penyusunan instrumen penelitian dan uji test awal
instrumen penelitian (2) Tahap pelaksanaan penelitian yang meliputi penentuan
kelas eksperimen dan kelas kontrol pelaksanaan pre-tes untuk kelas eksperimen
dan kelas control (3) Pemberian perlakuan untuk kedua kelas Pada kelas
eksperimen pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran berpendekatan SETS
Sedangkan untuk kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional pemberian
tes kemampuan berpikir kritis dan angket kreativitas pemberian post-test pada
kedua kelas Post-test bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar
setelah pengajaran selesai dan tahapan yang terakhir (4) Tahap analisis data
meliputi uji analisis data dan uji hipotesis berdasarkan data yang diperoleh dan
dilakukan pengambilan kesimpulan Sebagai sampel yang telah digunakan yaitu
kelompok I merupakan kelas kontrol dan kelompok II sebagai kelompok
eksperimen Namun sebelumnya pada kedua kelas dilakukan pre-test yang
bertujuan untuk memperoleh nilai awal sebagai untuk mengetahui kemampuan
awal kedua kelas sampel Kedua kelompok melaksanakan proses belajar
mengajar dengan guru yang sama dan materi pokok yang sama pula Perbedaan
perlakuan pada sampel dilakukan pada proses pembelajaran Kedua kelompok
melewati tingkat pendidikan dengan titik awal yang sama yaitu mulai menempuh
materi pelajaran kimia kelas X semester 2 materi pokok hidrokarbon
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors Data dikatakan
berdistribusi normal jika Fhitung lt Ftabel Setelah dilakukan perhitungan maka
diperoleh data sebagai berikut
Tabel 1 Uji Normalitas
No Kelas Data Lhitung Ltabel Keterangan
1 Eksperimen Gain 012 015 Normal
2 Kontrol Gain 014 015 Normal
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa data yang diperoleh dalam
penelitian berdistribusi normal Uji homogenitas data bertujuan untuk mengetahui
apakah sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen Uji
homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi α
= 005 Data dapat dikatakan homogen jika Fhitung lt Ftabel Hasil perhitungan uji
homogenitas secara singkat dapat dilihat pada berikut (data selengkapnya pada
lampiran 24)
Tabel 2 Uji homogenitas
Kelas S2 Fhitung Ftabel Keterang
an
Eksperi
men
758
6
130
179
(dengan
mengunak
an MS
Excel)
Data
Homogen Kontrol 988
0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas data pretest kedua kelas
kelompok sampel adalah homogen artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol
berasal dari populasi yang homogen
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis altenatif (Ha)
diterima atau ditolak Hipotesis penelitian diuji dengan uji t satu pihak (pihak
kanan) digunakan karena dimilikinya informasi mengenai arah kecenderungan
dari karakteristik populasi yang sedang diamati
Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 005 dengan kriteria
pengujian Ha diterima jika thitung gt ttabel Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis
diperoleh data berikut ini
Tabel 3 Uji Hipotesis
Kela
s
Data thitu
ng
ttab
el
Ketera
ngan
Ekpe
rime
n
X =
2515
82
9
16
8
Ha
diterim
a
S2 =
14619
Kont
rol
X =
1868
S2 =
11562
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar kimia
siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan SETS lebih besar daripada
penerapan pembelajaran konvensional
Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS juga
dilakukan diskusi Anggota dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6
orang dapat saling berdiskusi untuk membahas artikel yang diberikan peneliti
Pada saat diskusi siswa didalam kelompoknya melakukan diskusi Selanjutnya
setiap siswa perwakilan dari kelompok diminta untuk membacakan hasil
diskusinya dan peneliti akan menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama dengan
siswa Sehingga terjadi pertukaran ilmu antara masing-masing anggota kelompok
Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pengajaran konvensional
kurang antusias dalam pembelajaran Hal ini disebabkan oleh suasana belajar
terkesan biasa dan monoton Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4 dan
diagram 1
Tabel 4Persentase kritis siswa
No Kriteria
siswa yang menjawab
tes kemampuan berpikir
kritis
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kritis 9118 6765
2 Kurang
Kritis
882 3235
Keterangan Kritis
0002000400060008000
10000
S
isw
a
Kurang kritis
Diagram 1 Persentase siswa yang kritis
Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir
kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas
eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882
siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa
memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan
mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram
2
Tabel 5 Persentase kreativitas siswa
No Kriteria
siswa berdasarkan
lembar observasi
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kreatif 8235 3824
2 Kurang
Kreatif
1765 6176
Keterangan Kreatif
Kurang kreatif
Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif
Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235
siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai
dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak
ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang
0002000400060008000
10000
S
isw
a
kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan
perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588
siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan
angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur
dalam mengisi lembar angket kreativitas
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh
berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil
perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada
taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel
KESIMPULAN
Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang
diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and
Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi
penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan
siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias
yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235
siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis
dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan
pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok
Hidrokarbon
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui
penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT
Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang
Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes
Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332
(diakses 27 Januari 2012)
Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan
Program Pascasarjana Unimed Medan
Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran
Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262
httpscholargoogleusercontent
comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan
+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18
Januari 2012))
Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan FMIPA Unimed
Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan
Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan
hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program
Pascasarjana Unimed Medan
Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan
Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep
Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan
Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara
Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung
Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta
Jakarta
Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep
Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA
Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang
httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27
Januari 2012)
Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan
Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556
httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-
1n1NAJscholargoogle
com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s
dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)
komputer sebesar 8077 sedangkan rata-rata kreativitas siswa dengan pembelajaran
konvensional dengan media berbasis komputer sebesar 7923 Penelitian dari Aprilia yang
salah satu kesimpulannya menyatakan bahwa siswa yang memiliki kreativitas tinggi
memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dengan siswa yang mempunyai kreativitas
rendah pada materi pokok larutan asam basa Penelitian dari Haani memberikan kesimpulan
bahwa tinggi rendahnya nilai post-tes yang diperoleh menjadi gambaran kemampuan
penalaran dan berpikir kritis siswa dan siswa yang memilki hasil belajar tinggi di sebabkan
kemampuan penalaran dan berpikir kritisnya Berdasarkan uraian di atas penulis merasa
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ldquoPendekatan SETS Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas X MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran
2011 2012 Pada Materi Pokok Hidrokarbonrdquo
Belajar dan Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari
kegiatan manusia RH Ennis memberikan sebuah definisi ldquoberpikir kritis adalah berpikir
secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang
harus dipercayai atau dilakukanrdquo (Hassoubah 2004) Tujuan dari berpikir kritis adalah agar
dapat menjauhkan seseorang dari keputusan yang keliru dan tergesa-gesa yang
menyebabkan keputusan itu tidak dapat dipertanggungjawabkan Berpikir kreatif adalah pola
berpikir yang didasarkan pada suatu cara yang mendorong kita untuk menghasilkan produk
yang kreatif DN Perkins juga menyebutkan bahwa kreativitas itu tidak sendirian
kemampuan khusus atau talenta dan produk yang kreatif tidak bergantung kepada satu sifat
saja yaitu ide yang baru Menurut Binadja pendidikan SETS ditujukan untuk membantu
peserta didik mengetahui sains perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains
dapat mempengaruhi lingkungan teknologi dan masyarakat secara timbal balik Program ini
sekurang-kurangnya dapat membuka wawasan peserta didik hakikat pendidikan sains
lingkungan teknologi dan masyarakat (SETS) secara utuh (Nurfitria 2006) Penerapan
SETS dalam pembelajaran untuk tingkat sekolah disesuaikan dengan jenjang pendidikan
siswa Sebuah program untuk memenuhi kepentingan peserta didik harus dibuat dengan
menyesuaikan tingkat pendidikan peserta didik tersebut Topik-topik yang menyangkut isi
SETS di luar materi pengajaran dipersiapkan oleh guru sesuai dengan jenjang pendidikan
siswa Menurut Binadja dalam pendidikan SETS pendekatan yang paling sesuai adalah
pendekatan SETS itu sendiri
Di dalam pengajaran menggunakan pendekatan SETS siswa diminta menghubungkaitkan
antar unsur SETS Yang dimaksudkan adalah siswa menghubungkan antara konsep sains
yang dipelajari dengan benda-benda berkenaan dengan konsep tersebut pada unsur lain
dalam SETS sehingga memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang lebih jelas
tentang keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam SETS baik dalam bentuk
kelebihan ataupun kekurangannya Untuk bisa mengetahui hubungan antar unsur SETS
diperlukan pemikiran yang mendalam berupa identifikasi dan analisis tentang apa dan
bagaimana konsep yang sedang dipelajari Selanjutnya dipikirkan mengapa dan bagaimana
konsep tersebut bisa digunakan pada teknologi yang terkait Setelah itu diperlukan
pertimbangan atau evaluasi berdasarkan fakta-fakta yang diketahui akan dampak positif
maupun negatif yang ditimbulkan dari pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi
terhadap lingkungan dan masyarakat kemudian bagaimana siswa harus bersikap atau
bertindak bila berhadapan menemui keadaan atau masalah terkait dengan konsep yang
telah dipelajarinya tersebut Dari gambaran tersebut terlihat bahwa diperlukan pemikiran
yang kritis untuk belajar setiap elemen SETS karena dalam prosesnya diperlukan
keterampilan yang merupakan unsur dasar dalam berpikir kritis seperti keterampilan untuk
untuk mengidentifikasi menganalisis mengevaluasi mencari dan mengamati fakta-fakta
yang dijumpai siswa terkait materi konsep yang diajarkan Dengan demikian kemampuan
berpikir kritis siswa akan tergali dan terlatih
Pendekatan SETS kaitannya dengan berpikir kreatif dapat dijelaskan sebagai
berikut bahwa dalam pembelajaran dengan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak
untuk mempelajari sains saja tetapi juga diajak untuk memanfaatkan atau mempelajari
pemanfaatan konsep sains yang sedang dipelajari ke bentuk teknologi untuk kepentingan
masyarakat Pemanfaatan atau penerapan konsep sains menghasilkan suatu produk
teknologi dapat dikategorikan sebagai hasil dari proses kreatif Dalam prosesnya diperlukan
keterampilan-keterampilan yang merupakan sifat dari kemampuan berpikir kreatif yaitu
keluwesan kelancaran keaslian penguraian ataupun perumusan kembali Dalam
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak untuk
berpikir tentang pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi terkait tetapi juga berbagai
kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains yang sedang dipelajari
ke bentuk teknologi terhadap masyarakat dan lingkungannya
Salah satu karakteristik pendekatan SETS yaitu mengajak siswa berbincang
tentang SETS dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar siswa
memungkinkan siswa untuk secara kreatif mencari dan menentukan salah satu atau
beberapa unsur SETS yang diambilnya sebagai titik awal untuk membahas konsep yang
sedang dipelajari Dalam proses pencarian dan penemuan keterhubungkaitan antar unsur
SETS tersebut diperlukan kemampuan kreatif siswa untuk menentukan hubungan antar
unsur SETS dari masalah yang dipilihnya terkait konsep yang dipelajari Hal ini juga dapat
memperlihatkan keaslian atau orisinalitas dan keluwesan berpikir siswa
METODE PENELITIAN
Tahapan penelitian terdiri atas (1) Tahap persiapan penelitian yang meliputi
observasi ke sekolah penyusunan proposal penelitian penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran penyusunan instrumen penelitian dan uji test awal
instrumen penelitian (2) Tahap pelaksanaan penelitian yang meliputi penentuan
kelas eksperimen dan kelas kontrol pelaksanaan pre-tes untuk kelas eksperimen
dan kelas control (3) Pemberian perlakuan untuk kedua kelas Pada kelas
eksperimen pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran berpendekatan SETS
Sedangkan untuk kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional pemberian
tes kemampuan berpikir kritis dan angket kreativitas pemberian post-test pada
kedua kelas Post-test bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar
setelah pengajaran selesai dan tahapan yang terakhir (4) Tahap analisis data
meliputi uji analisis data dan uji hipotesis berdasarkan data yang diperoleh dan
dilakukan pengambilan kesimpulan Sebagai sampel yang telah digunakan yaitu
kelompok I merupakan kelas kontrol dan kelompok II sebagai kelompok
eksperimen Namun sebelumnya pada kedua kelas dilakukan pre-test yang
bertujuan untuk memperoleh nilai awal sebagai untuk mengetahui kemampuan
awal kedua kelas sampel Kedua kelompok melaksanakan proses belajar
mengajar dengan guru yang sama dan materi pokok yang sama pula Perbedaan
perlakuan pada sampel dilakukan pada proses pembelajaran Kedua kelompok
melewati tingkat pendidikan dengan titik awal yang sama yaitu mulai menempuh
materi pelajaran kimia kelas X semester 2 materi pokok hidrokarbon
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors Data dikatakan
berdistribusi normal jika Fhitung lt Ftabel Setelah dilakukan perhitungan maka
diperoleh data sebagai berikut
Tabel 1 Uji Normalitas
No Kelas Data Lhitung Ltabel Keterangan
1 Eksperimen Gain 012 015 Normal
2 Kontrol Gain 014 015 Normal
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa data yang diperoleh dalam
penelitian berdistribusi normal Uji homogenitas data bertujuan untuk mengetahui
apakah sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen Uji
homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi α
= 005 Data dapat dikatakan homogen jika Fhitung lt Ftabel Hasil perhitungan uji
homogenitas secara singkat dapat dilihat pada berikut (data selengkapnya pada
lampiran 24)
Tabel 2 Uji homogenitas
Kelas S2 Fhitung Ftabel Keterang
an
Eksperi
men
758
6
130
179
(dengan
mengunak
an MS
Excel)
Data
Homogen Kontrol 988
0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas data pretest kedua kelas
kelompok sampel adalah homogen artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol
berasal dari populasi yang homogen
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis altenatif (Ha)
diterima atau ditolak Hipotesis penelitian diuji dengan uji t satu pihak (pihak
kanan) digunakan karena dimilikinya informasi mengenai arah kecenderungan
dari karakteristik populasi yang sedang diamati
Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 005 dengan kriteria
pengujian Ha diterima jika thitung gt ttabel Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis
diperoleh data berikut ini
Tabel 3 Uji Hipotesis
Kela
s
Data thitu
ng
ttab
el
Ketera
ngan
Ekpe
rime
n
X =
2515
82
9
16
8
Ha
diterim
a
S2 =
14619
Kont
rol
X =
1868
S2 =
11562
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar kimia
siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan SETS lebih besar daripada
penerapan pembelajaran konvensional
Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS juga
dilakukan diskusi Anggota dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6
orang dapat saling berdiskusi untuk membahas artikel yang diberikan peneliti
Pada saat diskusi siswa didalam kelompoknya melakukan diskusi Selanjutnya
setiap siswa perwakilan dari kelompok diminta untuk membacakan hasil
diskusinya dan peneliti akan menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama dengan
siswa Sehingga terjadi pertukaran ilmu antara masing-masing anggota kelompok
Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pengajaran konvensional
kurang antusias dalam pembelajaran Hal ini disebabkan oleh suasana belajar
terkesan biasa dan monoton Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4 dan
diagram 1
Tabel 4Persentase kritis siswa
No Kriteria
siswa yang menjawab
tes kemampuan berpikir
kritis
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kritis 9118 6765
2 Kurang
Kritis
882 3235
Keterangan Kritis
0002000400060008000
10000
S
isw
a
Kurang kritis
Diagram 1 Persentase siswa yang kritis
Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir
kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas
eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882
siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa
memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan
mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram
2
Tabel 5 Persentase kreativitas siswa
No Kriteria
siswa berdasarkan
lembar observasi
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kreatif 8235 3824
2 Kurang
Kreatif
1765 6176
Keterangan Kreatif
Kurang kreatif
Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif
Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235
siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai
dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak
ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang
0002000400060008000
10000
S
isw
a
kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan
perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588
siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan
angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur
dalam mengisi lembar angket kreativitas
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh
berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil
perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada
taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel
KESIMPULAN
Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang
diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and
Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi
penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan
siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias
yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235
siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis
dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan
pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok
Hidrokarbon
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui
penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT
Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang
Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes
Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332
(diakses 27 Januari 2012)
Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan
Program Pascasarjana Unimed Medan
Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran
Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262
httpscholargoogleusercontent
comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan
+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18
Januari 2012))
Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan FMIPA Unimed
Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan
Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan
hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program
Pascasarjana Unimed Medan
Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan
Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep
Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan
Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara
Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung
Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta
Jakarta
Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep
Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA
Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang
httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27
Januari 2012)
Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan
Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556
httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-
1n1NAJscholargoogle
com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s
dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)
diperlukan pemikiran yang mendalam berupa identifikasi dan analisis tentang apa dan
bagaimana konsep yang sedang dipelajari Selanjutnya dipikirkan mengapa dan bagaimana
konsep tersebut bisa digunakan pada teknologi yang terkait Setelah itu diperlukan
pertimbangan atau evaluasi berdasarkan fakta-fakta yang diketahui akan dampak positif
maupun negatif yang ditimbulkan dari pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi
terhadap lingkungan dan masyarakat kemudian bagaimana siswa harus bersikap atau
bertindak bila berhadapan menemui keadaan atau masalah terkait dengan konsep yang
telah dipelajarinya tersebut Dari gambaran tersebut terlihat bahwa diperlukan pemikiran
yang kritis untuk belajar setiap elemen SETS karena dalam prosesnya diperlukan
keterampilan yang merupakan unsur dasar dalam berpikir kritis seperti keterampilan untuk
untuk mengidentifikasi menganalisis mengevaluasi mencari dan mengamati fakta-fakta
yang dijumpai siswa terkait materi konsep yang diajarkan Dengan demikian kemampuan
berpikir kritis siswa akan tergali dan terlatih
Pendekatan SETS kaitannya dengan berpikir kreatif dapat dijelaskan sebagai
berikut bahwa dalam pembelajaran dengan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak
untuk mempelajari sains saja tetapi juga diajak untuk memanfaatkan atau mempelajari
pemanfaatan konsep sains yang sedang dipelajari ke bentuk teknologi untuk kepentingan
masyarakat Pemanfaatan atau penerapan konsep sains menghasilkan suatu produk
teknologi dapat dikategorikan sebagai hasil dari proses kreatif Dalam prosesnya diperlukan
keterampilan-keterampilan yang merupakan sifat dari kemampuan berpikir kreatif yaitu
keluwesan kelancaran keaslian penguraian ataupun perumusan kembali Dalam
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak untuk
berpikir tentang pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi terkait tetapi juga berbagai
kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains yang sedang dipelajari
ke bentuk teknologi terhadap masyarakat dan lingkungannya
Salah satu karakteristik pendekatan SETS yaitu mengajak siswa berbincang
tentang SETS dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar siswa
memungkinkan siswa untuk secara kreatif mencari dan menentukan salah satu atau
beberapa unsur SETS yang diambilnya sebagai titik awal untuk membahas konsep yang
sedang dipelajari Dalam proses pencarian dan penemuan keterhubungkaitan antar unsur
SETS tersebut diperlukan kemampuan kreatif siswa untuk menentukan hubungan antar
unsur SETS dari masalah yang dipilihnya terkait konsep yang dipelajari Hal ini juga dapat
memperlihatkan keaslian atau orisinalitas dan keluwesan berpikir siswa
METODE PENELITIAN
Tahapan penelitian terdiri atas (1) Tahap persiapan penelitian yang meliputi
observasi ke sekolah penyusunan proposal penelitian penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran penyusunan instrumen penelitian dan uji test awal
instrumen penelitian (2) Tahap pelaksanaan penelitian yang meliputi penentuan
kelas eksperimen dan kelas kontrol pelaksanaan pre-tes untuk kelas eksperimen
dan kelas control (3) Pemberian perlakuan untuk kedua kelas Pada kelas
eksperimen pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran berpendekatan SETS
Sedangkan untuk kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional pemberian
tes kemampuan berpikir kritis dan angket kreativitas pemberian post-test pada
kedua kelas Post-test bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar
setelah pengajaran selesai dan tahapan yang terakhir (4) Tahap analisis data
meliputi uji analisis data dan uji hipotesis berdasarkan data yang diperoleh dan
dilakukan pengambilan kesimpulan Sebagai sampel yang telah digunakan yaitu
kelompok I merupakan kelas kontrol dan kelompok II sebagai kelompok
eksperimen Namun sebelumnya pada kedua kelas dilakukan pre-test yang
bertujuan untuk memperoleh nilai awal sebagai untuk mengetahui kemampuan
awal kedua kelas sampel Kedua kelompok melaksanakan proses belajar
mengajar dengan guru yang sama dan materi pokok yang sama pula Perbedaan
perlakuan pada sampel dilakukan pada proses pembelajaran Kedua kelompok
melewati tingkat pendidikan dengan titik awal yang sama yaitu mulai menempuh
materi pelajaran kimia kelas X semester 2 materi pokok hidrokarbon
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors Data dikatakan
berdistribusi normal jika Fhitung lt Ftabel Setelah dilakukan perhitungan maka
diperoleh data sebagai berikut
Tabel 1 Uji Normalitas
No Kelas Data Lhitung Ltabel Keterangan
1 Eksperimen Gain 012 015 Normal
2 Kontrol Gain 014 015 Normal
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa data yang diperoleh dalam
penelitian berdistribusi normal Uji homogenitas data bertujuan untuk mengetahui
apakah sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen Uji
homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi α
= 005 Data dapat dikatakan homogen jika Fhitung lt Ftabel Hasil perhitungan uji
homogenitas secara singkat dapat dilihat pada berikut (data selengkapnya pada
lampiran 24)
Tabel 2 Uji homogenitas
Kelas S2 Fhitung Ftabel Keterang
an
Eksperi
men
758
6
130
179
(dengan
mengunak
an MS
Excel)
Data
Homogen Kontrol 988
0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas data pretest kedua kelas
kelompok sampel adalah homogen artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol
berasal dari populasi yang homogen
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis altenatif (Ha)
diterima atau ditolak Hipotesis penelitian diuji dengan uji t satu pihak (pihak
kanan) digunakan karena dimilikinya informasi mengenai arah kecenderungan
dari karakteristik populasi yang sedang diamati
Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 005 dengan kriteria
pengujian Ha diterima jika thitung gt ttabel Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis
diperoleh data berikut ini
Tabel 3 Uji Hipotesis
Kela
s
Data thitu
ng
ttab
el
Ketera
ngan
Ekpe
rime
n
X =
2515
82
9
16
8
Ha
diterim
a
S2 =
14619
Kont
rol
X =
1868
S2 =
11562
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar kimia
siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan SETS lebih besar daripada
penerapan pembelajaran konvensional
Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS juga
dilakukan diskusi Anggota dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6
orang dapat saling berdiskusi untuk membahas artikel yang diberikan peneliti
Pada saat diskusi siswa didalam kelompoknya melakukan diskusi Selanjutnya
setiap siswa perwakilan dari kelompok diminta untuk membacakan hasil
diskusinya dan peneliti akan menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama dengan
siswa Sehingga terjadi pertukaran ilmu antara masing-masing anggota kelompok
Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pengajaran konvensional
kurang antusias dalam pembelajaran Hal ini disebabkan oleh suasana belajar
terkesan biasa dan monoton Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4 dan
diagram 1
Tabel 4Persentase kritis siswa
No Kriteria
siswa yang menjawab
tes kemampuan berpikir
kritis
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kritis 9118 6765
2 Kurang
Kritis
882 3235
Keterangan Kritis
0002000400060008000
10000
S
isw
a
Kurang kritis
Diagram 1 Persentase siswa yang kritis
Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir
kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas
eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882
siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa
memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan
mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram
2
Tabel 5 Persentase kreativitas siswa
No Kriteria
siswa berdasarkan
lembar observasi
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kreatif 8235 3824
2 Kurang
Kreatif
1765 6176
Keterangan Kreatif
Kurang kreatif
Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif
Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235
siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai
dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak
ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang
0002000400060008000
10000
S
isw
a
kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan
perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588
siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan
angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur
dalam mengisi lembar angket kreativitas
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh
berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil
perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada
taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel
KESIMPULAN
Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang
diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and
Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi
penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan
siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias
yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235
siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis
dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan
pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok
Hidrokarbon
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui
penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT
Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang
Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes
Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332
(diakses 27 Januari 2012)
Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan
Program Pascasarjana Unimed Medan
Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran
Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262
httpscholargoogleusercontent
comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan
+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18
Januari 2012))
Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan FMIPA Unimed
Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan
Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan
hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program
Pascasarjana Unimed Medan
Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan
Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep
Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan
Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara
Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung
Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta
Jakarta
Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep
Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA
Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang
httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27
Januari 2012)
Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan
Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556
httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-
1n1NAJscholargoogle
com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s
dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)
METODE PENELITIAN
Tahapan penelitian terdiri atas (1) Tahap persiapan penelitian yang meliputi
observasi ke sekolah penyusunan proposal penelitian penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran penyusunan instrumen penelitian dan uji test awal
instrumen penelitian (2) Tahap pelaksanaan penelitian yang meliputi penentuan
kelas eksperimen dan kelas kontrol pelaksanaan pre-tes untuk kelas eksperimen
dan kelas control (3) Pemberian perlakuan untuk kedua kelas Pada kelas
eksperimen pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran berpendekatan SETS
Sedangkan untuk kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional pemberian
tes kemampuan berpikir kritis dan angket kreativitas pemberian post-test pada
kedua kelas Post-test bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar
setelah pengajaran selesai dan tahapan yang terakhir (4) Tahap analisis data
meliputi uji analisis data dan uji hipotesis berdasarkan data yang diperoleh dan
dilakukan pengambilan kesimpulan Sebagai sampel yang telah digunakan yaitu
kelompok I merupakan kelas kontrol dan kelompok II sebagai kelompok
eksperimen Namun sebelumnya pada kedua kelas dilakukan pre-test yang
bertujuan untuk memperoleh nilai awal sebagai untuk mengetahui kemampuan
awal kedua kelas sampel Kedua kelompok melaksanakan proses belajar
mengajar dengan guru yang sama dan materi pokok yang sama pula Perbedaan
perlakuan pada sampel dilakukan pada proses pembelajaran Kedua kelompok
melewati tingkat pendidikan dengan titik awal yang sama yaitu mulai menempuh
materi pelajaran kimia kelas X semester 2 materi pokok hidrokarbon
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors Data dikatakan
berdistribusi normal jika Fhitung lt Ftabel Setelah dilakukan perhitungan maka
diperoleh data sebagai berikut
Tabel 1 Uji Normalitas
No Kelas Data Lhitung Ltabel Keterangan
1 Eksperimen Gain 012 015 Normal
2 Kontrol Gain 014 015 Normal
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa data yang diperoleh dalam
penelitian berdistribusi normal Uji homogenitas data bertujuan untuk mengetahui
apakah sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen Uji
homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi α
= 005 Data dapat dikatakan homogen jika Fhitung lt Ftabel Hasil perhitungan uji
homogenitas secara singkat dapat dilihat pada berikut (data selengkapnya pada
lampiran 24)
Tabel 2 Uji homogenitas
Kelas S2 Fhitung Ftabel Keterang
an
Eksperi
men
758
6
130
179
(dengan
mengunak
an MS
Excel)
Data
Homogen Kontrol 988
0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas data pretest kedua kelas
kelompok sampel adalah homogen artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol
berasal dari populasi yang homogen
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis altenatif (Ha)
diterima atau ditolak Hipotesis penelitian diuji dengan uji t satu pihak (pihak
kanan) digunakan karena dimilikinya informasi mengenai arah kecenderungan
dari karakteristik populasi yang sedang diamati
Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 005 dengan kriteria
pengujian Ha diterima jika thitung gt ttabel Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis
diperoleh data berikut ini
Tabel 3 Uji Hipotesis
Kela
s
Data thitu
ng
ttab
el
Ketera
ngan
Ekpe
rime
n
X =
2515
82
9
16
8
Ha
diterim
a
S2 =
14619
Kont
rol
X =
1868
S2 =
11562
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar kimia
siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan SETS lebih besar daripada
penerapan pembelajaran konvensional
Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS juga
dilakukan diskusi Anggota dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6
orang dapat saling berdiskusi untuk membahas artikel yang diberikan peneliti
Pada saat diskusi siswa didalam kelompoknya melakukan diskusi Selanjutnya
setiap siswa perwakilan dari kelompok diminta untuk membacakan hasil
diskusinya dan peneliti akan menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama dengan
siswa Sehingga terjadi pertukaran ilmu antara masing-masing anggota kelompok
Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pengajaran konvensional
kurang antusias dalam pembelajaran Hal ini disebabkan oleh suasana belajar
terkesan biasa dan monoton Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4 dan
diagram 1
Tabel 4Persentase kritis siswa
No Kriteria
siswa yang menjawab
tes kemampuan berpikir
kritis
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kritis 9118 6765
2 Kurang
Kritis
882 3235
Keterangan Kritis
0002000400060008000
10000
S
isw
a
Kurang kritis
Diagram 1 Persentase siswa yang kritis
Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir
kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas
eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882
siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa
memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan
mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram
2
Tabel 5 Persentase kreativitas siswa
No Kriteria
siswa berdasarkan
lembar observasi
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kreatif 8235 3824
2 Kurang
Kreatif
1765 6176
Keterangan Kreatif
Kurang kreatif
Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif
Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235
siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai
dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak
ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang
0002000400060008000
10000
S
isw
a
kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan
perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588
siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan
angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur
dalam mengisi lembar angket kreativitas
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh
berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil
perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada
taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel
KESIMPULAN
Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang
diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and
Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi
penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan
siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias
yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235
siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis
dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan
pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok
Hidrokarbon
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui
penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT
Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang
Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes
Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332
(diakses 27 Januari 2012)
Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan
Program Pascasarjana Unimed Medan
Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran
Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262
httpscholargoogleusercontent
comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan
+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18
Januari 2012))
Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan FMIPA Unimed
Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan
Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan
hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program
Pascasarjana Unimed Medan
Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan
Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep
Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan
Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara
Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung
Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta
Jakarta
Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep
Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA
Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang
httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27
Januari 2012)
Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan
Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556
httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-
1n1NAJscholargoogle
com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s
dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa data yang diperoleh dalam
penelitian berdistribusi normal Uji homogenitas data bertujuan untuk mengetahui
apakah sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen Uji
homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi α
= 005 Data dapat dikatakan homogen jika Fhitung lt Ftabel Hasil perhitungan uji
homogenitas secara singkat dapat dilihat pada berikut (data selengkapnya pada
lampiran 24)
Tabel 2 Uji homogenitas
Kelas S2 Fhitung Ftabel Keterang
an
Eksperi
men
758
6
130
179
(dengan
mengunak
an MS
Excel)
Data
Homogen Kontrol 988
0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas data pretest kedua kelas
kelompok sampel adalah homogen artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol
berasal dari populasi yang homogen
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis altenatif (Ha)
diterima atau ditolak Hipotesis penelitian diuji dengan uji t satu pihak (pihak
kanan) digunakan karena dimilikinya informasi mengenai arah kecenderungan
dari karakteristik populasi yang sedang diamati
Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 005 dengan kriteria
pengujian Ha diterima jika thitung gt ttabel Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis
diperoleh data berikut ini
Tabel 3 Uji Hipotesis
Kela
s
Data thitu
ng
ttab
el
Ketera
ngan
Ekpe
rime
n
X =
2515
82
9
16
8
Ha
diterim
a
S2 =
14619
Kont
rol
X =
1868
S2 =
11562
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar kimia
siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan SETS lebih besar daripada
penerapan pembelajaran konvensional
Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS juga
dilakukan diskusi Anggota dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6
orang dapat saling berdiskusi untuk membahas artikel yang diberikan peneliti
Pada saat diskusi siswa didalam kelompoknya melakukan diskusi Selanjutnya
setiap siswa perwakilan dari kelompok diminta untuk membacakan hasil
diskusinya dan peneliti akan menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama dengan
siswa Sehingga terjadi pertukaran ilmu antara masing-masing anggota kelompok
Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pengajaran konvensional
kurang antusias dalam pembelajaran Hal ini disebabkan oleh suasana belajar
terkesan biasa dan monoton Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4 dan
diagram 1
Tabel 4Persentase kritis siswa
No Kriteria
siswa yang menjawab
tes kemampuan berpikir
kritis
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kritis 9118 6765
2 Kurang
Kritis
882 3235
Keterangan Kritis
0002000400060008000
10000
S
isw
a
Kurang kritis
Diagram 1 Persentase siswa yang kritis
Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir
kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas
eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882
siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa
memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan
mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram
2
Tabel 5 Persentase kreativitas siswa
No Kriteria
siswa berdasarkan
lembar observasi
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kreatif 8235 3824
2 Kurang
Kreatif
1765 6176
Keterangan Kreatif
Kurang kreatif
Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif
Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235
siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai
dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak
ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang
0002000400060008000
10000
S
isw
a
kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan
perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588
siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan
angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur
dalam mengisi lembar angket kreativitas
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh
berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil
perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada
taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel
KESIMPULAN
Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang
diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and
Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi
penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan
siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias
yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235
siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis
dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan
pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok
Hidrokarbon
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui
penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT
Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang
Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes
Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332
(diakses 27 Januari 2012)
Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan
Program Pascasarjana Unimed Medan
Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran
Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262
httpscholargoogleusercontent
comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan
+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18
Januari 2012))
Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan FMIPA Unimed
Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan
Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan
hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program
Pascasarjana Unimed Medan
Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan
Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep
Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan
Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara
Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung
Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta
Jakarta
Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep
Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA
Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang
httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27
Januari 2012)
Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan
Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556
httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-
1n1NAJscholargoogle
com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s
dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)
S2 =
11562
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar kimia
siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan SETS lebih besar daripada
penerapan pembelajaran konvensional
Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS juga
dilakukan diskusi Anggota dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6
orang dapat saling berdiskusi untuk membahas artikel yang diberikan peneliti
Pada saat diskusi siswa didalam kelompoknya melakukan diskusi Selanjutnya
setiap siswa perwakilan dari kelompok diminta untuk membacakan hasil
diskusinya dan peneliti akan menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama dengan
siswa Sehingga terjadi pertukaran ilmu antara masing-masing anggota kelompok
Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pengajaran konvensional
kurang antusias dalam pembelajaran Hal ini disebabkan oleh suasana belajar
terkesan biasa dan monoton Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4 dan
diagram 1
Tabel 4Persentase kritis siswa
No Kriteria
siswa yang menjawab
tes kemampuan berpikir
kritis
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kritis 9118 6765
2 Kurang
Kritis
882 3235
Keterangan Kritis
0002000400060008000
10000
S
isw
a
Kurang kritis
Diagram 1 Persentase siswa yang kritis
Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir
kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas
eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882
siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa
memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan
mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram
2
Tabel 5 Persentase kreativitas siswa
No Kriteria
siswa berdasarkan
lembar observasi
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kreatif 8235 3824
2 Kurang
Kreatif
1765 6176
Keterangan Kreatif
Kurang kreatif
Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif
Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235
siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai
dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak
ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang
0002000400060008000
10000
S
isw
a
kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan
perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588
siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan
angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur
dalam mengisi lembar angket kreativitas
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh
berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil
perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada
taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel
KESIMPULAN
Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang
diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and
Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi
penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan
siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias
yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235
siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis
dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan
pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok
Hidrokarbon
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui
penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT
Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang
Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes
Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332
(diakses 27 Januari 2012)
Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan
Program Pascasarjana Unimed Medan
Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran
Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262
httpscholargoogleusercontent
comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan
+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18
Januari 2012))
Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan FMIPA Unimed
Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan
Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan
hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program
Pascasarjana Unimed Medan
Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan
Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep
Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan
Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara
Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung
Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta
Jakarta
Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep
Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA
Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang
httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27
Januari 2012)
Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan
Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556
httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-
1n1NAJscholargoogle
com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s
dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)
Kurang kritis
Diagram 1 Persentase siswa yang kritis
Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir
kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas
eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882
siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa
memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan
mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram
2
Tabel 5 Persentase kreativitas siswa
No Kriteria
siswa berdasarkan
lembar observasi
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Kreatif 8235 3824
2 Kurang
Kreatif
1765 6176
Keterangan Kreatif
Kurang kreatif
Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif
Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235
siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai
dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak
ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang
0002000400060008000
10000
S
isw
a
kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan
perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588
siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan
angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur
dalam mengisi lembar angket kreativitas
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh
berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil
perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada
taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel
KESIMPULAN
Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang
diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and
Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi
penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan
siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias
yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235
siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis
dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan
pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok
Hidrokarbon
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui
penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT
Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang
Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes
Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332
(diakses 27 Januari 2012)
Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan
Program Pascasarjana Unimed Medan
Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran
Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262
httpscholargoogleusercontent
comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan
+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18
Januari 2012))
Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan FMIPA Unimed
Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan
Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan
hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program
Pascasarjana Unimed Medan
Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan
Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep
Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan
Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara
Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung
Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta
Jakarta
Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep
Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA
Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang
httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27
Januari 2012)
Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan
Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556
httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-
1n1NAJscholargoogle
com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s
dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)
kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan
perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588
siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan
angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur
dalam mengisi lembar angket kreativitas
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh
berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil
perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada
taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel
KESIMPULAN
Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang
diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and
Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi
penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan
siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias
yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235
siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis
dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan
pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok
Hidrokarbon
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui
penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT
Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang
Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes
Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332
(diakses 27 Januari 2012)
Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan
Program Pascasarjana Unimed Medan
Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran
Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262
httpscholargoogleusercontent
comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan
+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18
Januari 2012))
Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan FMIPA Unimed
Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan
Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan
hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program
Pascasarjana Unimed Medan
Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan
Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep
Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan
Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara
Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung
Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta
Jakarta
Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep
Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA
Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang
httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27
Januari 2012)
Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan
Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556
httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-
1n1NAJscholargoogle
com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s
dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)
Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes
Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332
(diakses 27 Januari 2012)
Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan
Program Pascasarjana Unimed Medan
Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran
Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262
httpscholargoogleusercontent
comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan
+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18
Januari 2012))
Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan FMIPA Unimed
Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan
Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan
hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program
Pascasarjana Unimed Medan
Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan
Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep
Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan
Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara
Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung
Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta
Jakarta
Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep
Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA
Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang
httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27
Januari 2012)
Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan
Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556
httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-
1n1NAJscholargoogle
com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s
dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556
httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-
1n1NAJscholargoogle
com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s
dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)