Makalah Proses Industri Kimia

download Makalah Proses Industri Kimia

of 37

description

makalah ini menjelaskan bagaimana proses pembuatan roti

Transcript of Makalah Proses Industri Kimia

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    1/37

    Disusun Oleh :

    MAKALAH

    PROSES INDUSTRI KIMA

    KUNJUNGAN HOME INDUSTRY

    CILEGON BAKERY

    TEKNIK KIMIA - FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

    Daniel Pracoyo (3335130445)

    Meri Wulandari (3335130197)

    Muhlisa Aprilia (3335130883)

    Siti Suwansih (3335130771)

    Yopi Rizki A (3335132429)

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    2/37

    2014

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan

    Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang

    Kunjungan Home Industry Cilegon Bakery dalam rangka tugas mata kuliah

    Proses Industri Kimia dengan baik.

    Dalam makalah ini banyak membahas tentang latar belakang, bahan baku,

    pengolahan, pengawetan, pengemasan, pemasaran, ekonomi, limbah dan

    pengolahannya, serta kendala dan solusi home industry dari Cilegon Bakery .

    Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah

    membantu untuk membantu dan mendukung sehingga makalah ini bisa selesai

    sebagaimana mestinya.

    Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu

    kami mohon kritik dan saran yang membangun agar makalah ini bias menjadi lebih

    baik.

    Cilegon, Oktober 2014

    Penyusun

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    3/37

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

    KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

    DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang..........................................................................................1

    1.2Rumusan Masalah.....................................................................................2

    1.3Tujuan Kegiatan........................................................................................2

    1.4Metode Ilmiah...........................................................................................2

    1.5Nama, Tempat dan Waktu Pelaksanaan....................................................2

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 Roti..........................................................................................................4

    2.2 Bahan Baku Pembuatan Roti...................................................................5

    2.3 Bahan Tambahan Pembuatan Roti...........................................................8

    2.4 Permentasi...............................................................................................11

    2.5 Proses Produksi Roti...............................................................................15

    BAB III PEMBAHASAN

    3.1 Latar Belakang Cilegon Bakery............................................................18

    3.2 Bahan Baku............................................................................................19

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    4/37

    3.3 Pengolahan..............................................................................................19

    3.4 Pengawetan.............................................................................................26

    3.5 Pengemasan............................................................................................26

    3.6 Pemasaran...............................................................................................26

    3.7 Ekonomi..................................................................................................27

    3.8 Limbah dan Pengolahannya....................................................................28

    3.9 Kendala dan Solusi dari Cilegon Bakery................................................29

    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan

    4.2 Saran

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    5/37

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Salah satu bentuk industri pengolahan hasil pertanian adalah roti. Roti sudah

    digunakan sebagai makanan pokok untuk individu maupun kelompok masyarakat

    di berbagai negara. Di kota-kota besar, roti dapat dikatakan hampir dapat

    menggeser kedudukan nasi sebagai makanan pokok terutama untuk sarapan pagi.

    Seiring dengan berjalannya waktu, roti tidak lagi dikaitkan dengan sarapan pagi,

    tetapi sudah meluas sebagai menu makanan alternatif di segala kondisi dan

    waktu. Roti tidak lagi dinikmati di pagi hari, tetapi juga di siang hari, malam

    hari, atau sebagai snack di antara dua waktu makan.

    Di Indonesia, di samping nasi sebagai makanan pokok, roti juga

    merupakan salah satu sumber nutrisi yang penting, karena kandungan

    karbohidratnya yang tidak kalah banyak dengan nasi. Hal lain yang

    mempengaruhi roti ini sering dijadikan sebagai pilihan makanan masyarakat

    Indonesia pada umumnya yaitu kepraktisan dalam memperolehnya, atau dengan

    kata lainroti merupakan makanan instan yang siap saji.

    Dengan semakin meluasnya kebutuhan masyarakat akan roti, maka tidak

    heran semakin bermunculan industri-industri roti mulai dari home industri

    sampai industri-industri besar. Persaingan bisnis roti yang semakin tinggi saat ini

    perusahaan mulai

    memikirkan suatu perbedaan dalam usahanya, dimana usaha tersebut diharapkanmenjadi pikiran untuk mengembangkan dan mempertahankan dalam dunia

    bisnisnya dan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    6/37

    1.2

    Rumusan Masalah

    1.2.1 Apa yang melatarbelakangi berdirinya Cilegon Bakery?

    1.2.2 Apa saja bahan baku pembuatan roti Cilegon Bakery?

    1.2.3 Bagaimana proses pengolahan roti Cilegon Bakery?

    1.2.4 Bagaimana pengawetan roti Cilegon Bakery?

    1.2.5 Bagaimana pemasaran Cilegon Bakery?

    1.2.6 Bagaimana Ekonomi Cilegon Bakery?

    1.2.7 Apakah ada limbah yang di hasilkan dari Cilegon Bakery?

    1.2.8 Apa saja kendala dan solusi dari Cilegon Bakery?

    1.3

    Tujuan Kegiatan

    Untuk mengetahui latar belakang, bahan baku, pengolahan, pengawetan,

    pengemasan, pemasaran, ekonomi, limbah dan pengolahannya, serta kendala dan

    solusi home industry dari Cilegon Bakery .

    1.4Metode Ilmiah

    Kami melakukan kunjungan secara langsung ke pabrik roti Cilegon Bakerydengan melihat dari awal hingga akhir proses pembuatan yang dilakukan oleh

    para karyawan.

    1.5Nama, Tempat dan Waktu Pelaksanaan

    Tema : Industri Pangan

    Topik : Pembuatan Roti Cilegon Bakery

    Tujuan : Mengetahui cara pembuatan roti

    Narasumber : Bpk. Joni

    Pelaksanaan : Hari, Tanggal : Selasa, 09 September 2014

    Waktu : 23:30-04:00 WIB

    Tempat : Cilegon Bakery

    Nama Home Industry : Cilegon Bakery

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    7/37

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Roti

    Roti adalah proses tepung terigu yang difermentasikan dengan ragi roti

    (Saccharomyces cerevisiae), air dan atau tanpa penambahan makanan lain kedalam

    adonan, kemudian ditambahkan gula, garam, susu atau susu bubuk, lemak,

    pengemulsi dan bahan-bahan pelezat seperti cokelat, keju, kismis dan lain-lain.

    Manfaat roti diperkaya dengan berbagai macam zat gizi, sebut saja beta

    karoten, thiamin (vit B1), riboflavin (vit B2), niasin, serta sejumlah mineral berupa

    zat besi, iodium, kalsium dan sebagainya. Roti juga diperkaya dengan asam amino

    tertentu untuk meningkatkan mutu protein bagi tubuh. Menurut Dr. Clara, M.

    Kusharto MS, dari Departemen Gizi Institut Pertanian Bogor, kandungan protein

    yang terdapat dalam roti mencapai 9,7%, lebih tinggi dibandingkan nasi yang hanya

    7,8%. Selain itu tidak seperti nasi yang hanya memiliki kadar pati 4-8%, dalam roti

    terdapat 13% pati. Empat iris roti, roti tawar akan menghasilkan kalori yang setara

    dengan sepiring nasi.Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan roti dapat digolongkan bahan

    utama dan bahan pembantu. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan roti

    adalah tepung terigu, air, ragi roti, dan garam. Bahan pembantu adalah bahan-bahan

    yang menyertai bagian utama dalam pembuatan roti untuk mendapatkan aroma, rasa

    dan tekstur yang diinginkan. Bahan pembantu ini terdiri dari shortening, bread

    improver, susu skim, telur, gula, bahan pengisi serta flavoring. Bahan baku juga

    mempunyai karakteristik fisik, kimia dan mekanik yang berbeda, demikian juga

    perubahan sifatsifat tersebut akibat pengolahan mungkin berbeda. Oleh karena itu

    sebelum mengetahui cara pembuatan roti, terlebih dahulu mengenal 2 jenis bahan

    yang akan digunakan, fungsinya dalam pembuatan roti serta sifat-sifat yang

    dibutuhkan. Hal ini perlu diketahui untuk bisa memilih bahan secara ekonomis dan

    mengendalikan mutu produk sesuai dengan keinginan.

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    8/37

    Jenis roti bakery diantaranya adalah roti cake, pastery, dan cokies. Untuk

    memproduksi roti yang baik yaitu memilih dan menangani bahan untuk proses

    produksi berupa jenis dan jumlah kebutuhan bahan baku dan jumlah bahan pembantu

    untuk satu periode telah tersusun. Faktor mutu bahan baku dan bahan pembantu telah

    terukur, bahan baku dan bahan pembantudipastikan tersedia untuk memenuhi

    persyaratan produksi. Memilih dan menyiapkan peralatan produksi, peralatan

    produksi roti telah disiapkan, persyaratan kebersihan dan status peralatan

    teridentifikasi dan siap, jenis dan fungsi alat produksi telah dikuasai, komponen

    peralatan yang terkait dicocokkan dan disesuaikan dengan kebutuhan proses

    produksi, parameter proses yang diperlukan memenuhi persyaratan keselamatan dan

    produksi, pemeriksaan per-start dilakukan sebagaimana kebutuhan tempat kerja,

    peralatan pencampur, pengaduk, pembagi, pemipih, pemanggang dan alat bantu lain

    dioperasikan sesuai alat.

    Kualitas roti secara umum disebabkan karena variasi dalam penggunaan

    bahan baku dan proses pembuatannya. Jika bahan baku yang digunakan mempunyai

    kualitas yang baik dan proses pembuatannya benar maka roti yang dihasilkan akan

    mempunyai kualitas yang baik pula. Jenis dan mutu produk bakeri sangat bervariasitergantung jenis bahan-bahan dan formulasi yang digunakan dalam

    pembuatannya.Variasi produk roti diperlukan untuk memenuhi adanya variasi selera

    dan daya beli konsumen.

    Selain kedua kelompok bakery tersebut ada jenis lain yaitu cake, yang

    merupakan produk hasil pemanggangan yang dikembangkan dengan pengembang

    kimia. Sel-sel udara yang terbentuk dihasilkan dengan cara pengocokan (terutama

    putih telur) yang menyebabkan udara terperangkap dalam adonan, serta adanya

    pembentukan gas dari bahan pengembang dan terbentuk uap air pada waktu

    pemanggangan.

    Produk lain yang dibuat dari terigu adalah donat. Produk ini berbeda dengan

    produk-produk bakery lainnya karena pada tahap akhir proses pembuatannya tidak

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    9/37

    dipanggang, melainkan digoreng. Donat mengembang karena ragi roti, serta akibat

    terbentuknya gas dari bahan pengembang dan uap air pada waktu penggorengan.

    Berdasarkan formulasi adonan roti dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu

    adonan roti manis, roti tawar dan adonan soft rolls. Adonan roti manis adalah adonan

    yang dibuat dari formulasi yang banyak menggunakan gula, lemak dan telur. Adonan

    roti tawar adalah adonan roti yang mengunakan sedikit atau tanpa gula, susu skim dan

    lemak. Sedangkan adonan soft roll adalah adonan roti yang dibuat dari formula yang

    menggunakan gula dan lemak relatif lebih banyak dari adonan roti tawar.

    Kualitas roti secara umum disebabkan karena variasi dalam penggunaan

    bahan baku dan proses pembuatannya. Jika bahan baku yang digunakan mempunyai

    kualitas yang baik dan proses pembuatannya benar maka roti yang dihasilkan akan

    mempunyai kualitas yang baik pula. Jenis dan mutu produk bakery sangat bervariasi

    tergantung jenis bahan-bahan dan formulasi yang digunakan dalam pembuatannya.

    Variasi produk ini diperlukan untuk memenuhi adanya variasi selera dan daya beli

    konsumen. Setiap bahan juga mempunyai karakteristik fisik, kimia dan mekanik yang

    berbeda, demikian juga perubahan sifat - sifat tersebut akibat pengolahan mungkin

    berbeda. Oleh karena itu sebelum mengetahui cara pembuatan roti, terlebih dahulumengenal jenis bahan yang akan digunakan, fungsi dalam pembuatan roti serta sifat

    - sifat yang dibutuhkan. Hal ini perlu diketahui untuk bias memilih bahan secara

    ekonomis dan mengendalikan mutu produk sesuai dengan keinginan.

    2.2 Bahan Baku Pembuatan Roti

    1) Tepung Terigu

    Tepung terigu merupakan hasil olahan dari gandum, jenis bahan baku yang

    paling ideal untuk pembuatan roti, tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan

    roti adalah tepung yang mempunyai kualitas baik, karena tepung terigu mampu

    menyerap air dalam jumlah besar, dapat mencapai konsistensi adonan yang tepat,

    memiliki elastisitas yang baik untuk menghasilkan roti dengan remah halus, tekstur

    lembut, volume besar serta mengandung protein paling tinggi yaitu berkisar antara

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    10/37

    8%-14%. Didalam tepung terigu terdapat senyawa yang dinamakan gluten. Hal ini

    yang membedakan tepung terigu dengan tepung tepung lainnya.

    Tepung terigu mengandung dua macam protein yang memegang peranan

    penting dalam pembuatan roti, yaitu protein gluten berfungsi menentukan struktur

    produk roti dan memberikan kekuatan pada adonan untuk menahan gas dari aktivitas

    ragi, dan glutenin memberikan elastisitas dan kekuatan untuk perenggangan terhadap

    gluten. Kandungan gizi tepung terigu yang baik akan mempunyai komposisi kadar air

    13%, kadar protein 12-13%, kadar hidrat arang 72-73%, kadar lemak 1 ,5%, pada saat

    bercampur dengan air yang berfungsi sebagai kerangka roti, membuat adonan tidak

    mudah pecah pada waktu diroll dan menahan gas CO2 hasil fermentasi. Gas CO2 yang

    tertahan dalam kerangka jaringan gluten dapat lolos kembali apabila kerangka gluten

    yang terbentuk tidak kuat, akibatnya roti menjadi kempes kembali setelah dioven.

    Kualitas tepung terigu dipengaruhi oleh moisture (kadar air), ash (kadar abu),

    dan beberapa parameter fisik lainnya, seperti water absorption, development time,

    stability, dan lain-lain. Moisture adalah jumlah kadar air pada tepung terigu yang

    mempengaruhi kualitas tepung, bila jumlah moisture melebihi standar maksimum

    maka memungkinkan terjadinya penurunan daya simpan tepung terigu karena akansemakin cepat rusak, berjamur dan bau apek. Ash adalah kadar abu yang ada pada

    tepung terigu yang mempengaruhi proses dan hasil akhir produk antara lain, warna

    produk (warna crumb pada roti) dan tingkat kestabilan adonan, semakin tinggi kadar

    Ash semakin buruk kualitas tepung dan sebaliknya semakin rendah kadar Ash

    semakin baik kualitas tepung, hal ini tidak berhubungan dengan jumlah dan kualitas

    protein.

    2) Margarin

    Margarin pada umumnya dibuat dari minyak nabati. Margarin merupakan

    emulsi yang terdiri atas lemak nabati, air dan garam dengan perbandingan (80:18:2).

    Margarin dapat dikonsumsi tanpa dimasak.Sifat fisik margarin pada suhu kamar

    adalah berbentuk padat, berwarna kuning, dan bersifat plastis. Komposisi gizi

    margarin adalah sekitar 80 %. Merupakan zat gizi penting untuk menjaga kesehatan

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    11/37

    manusia. Selain itu, lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif

    dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Sumbangan energi per gram lemak,

    protein, dan karbohidrat masing-masing 9, 4, dan 4 kkal.

    Margarin merupakan salah satu sumber energi dengan vitamin A,D, E dan K

    serta memiliki jumlah kalori yang lebih sedikit dari pada mentega biasa. Margarin

    memberi cita rasa gurih, mengurangi remah roti, mempermudah pemotongan, serta

    dapat memperlunak kulit roti. Margarin juga berfungsi untuk memperpanjang daya

    simpan, memperkeras tekstur agar tidak meleleh pada suhu kamar, dan mempertinggi

    titik didih untuk memenuhi tujuan pengovenan. Ciri-ciri margarin yang menonjol

    adalah bersifat plastis, padat pada suhu ruang, agak keras pada suhu rendah,

    teksturnya mudah dioleskan, serta segera dapat mencair di dalam mulut.

    3) Air

    Air merupakan komponen penting dalam bahan baku pembuatan roti bakery,

    karena air dapat mempengaruhi penampilan, tekstur, serta cita rasa makanan.

    Kandungan air dalam bahan makanan roti ikut menentukan acceptability, kesegaran,

    dan daya tahan bahan. Kandungan air pada produk roti di tentukan pada saat

    pengolahan dimulai pengadonan, air sangat menentukan pada pengolahan makananroti, tanpa air pengolahan makanan tidak dapat berlangsung, air juga di gunakan

    sebagai ingredient makanan olahan.

    Air pada proses pengolahan juga dapat berfungsi sebagai penghantar panas

    dan pelarut dan sebagai media reaksi antara gluten dengan karbohidrat, air yang

    digunakan sebaiknya memiliki pH antara 6-9,makin tinggi pH maka roti yang

    dihasilkan tidak mudah hancur karena absorbsi air meningkat dengan meningkatnya

    pH, selain pH air yang digunakan harus air yang memenuhi persyaratan air minum,

    diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

    Jumlah air yang ditambahkan pada umumnya sekitar 26-38% dari campuran

    bahan yang akan digunakan, jika lebih dari 38% adonan akan menjadi sangat lengket

    dan jika kurang dari 28% adonan akan menjadi rapuh sehingga sulit dicetak

    (Astawan, 2006).

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    12/37

    Air yang berhubungan denagan hasil-hasil industri pengolahan harus

    memenuhi standar mutu yang harus diperlukan untuk air minum dengan nilai pH satu

    larutan ialah angka antara 0 sampai dengan 14 yang menunjukkan keasaman (acidity)

    atau pengaraman (alkality) dalam larutan. Apabila apabila nila pH 7 berarti netral,

    bila di bawah 7 larutan asam (acid), semakin rendah pH larutan semakin asam,

    sebaliknya semakin tinggi pH berarti larutan bersifat alkali (garam), semakin tinggi

    pHsemakin tinggi pula alkali.

    Industri pengolahan pangan perlu mengembangkan syarat-syarat mutu air

    khusus untuk mencapai hasil pengolahan yang memuaskan, dalam banyak hal

    diperlukan air minum, dimana diperlukan penanganan tambahan semua

    mikroorganisme yang ada, untuk menghilangkan semua bahan-bahan di dalam air

    yang mungkin dapat mempengaruhi penampakan, rasa, dan stabilitas hasil akhir,

    untuk menyesuaikan pH pada tingkat yang diinginkan dan supaya mutu air sepanjang

    tahun dapat konsisten.

    Kadar air merupakan salah satu karakteristik yang sangat penting pada bahan

    pangan, karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur,dan cita rasa pada

    bahan pangan. Kadar air dalam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan dayaawet bahan pangan tersebut, kadar air yang tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri,

    dan kapang untuk berkembang biak, sehingga akan terjadi perubahan pada bahan

    pangan.

    2.3 Bahan Tambahan Pembuatan Roti

    1) Ragi

    Ragi roti adalah bahan pengembang pada adonan yaitu sebagai bahan

    tambahan pangan yang digunakan dalam pembuatan roti dan kue, menambah volume

    pada adonan, dan pada saat adonan dipanggang dapat lebih mengembang. Jika bahan

    pengembang dicampurkan kedalam adonan maka akan terbentuk gas karbon dioksida,

    gas inilah yang kemudian terperangkap didalam gluten (komponen protein yang ada

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    13/37

    dalam tepung terigu) sehingga adonan menjadi menggembang karena gas yang

    dihasilkan semakin lama akan semakin banyak.

    2) Telur

    Telur adalah suatu bahan makanan sumber protein hewani yang bernilai gizi

    tinggi. Untuk dunia kuliner, telur berfungsi sebagai pengembang adonan, membentuk

    warna, perbaikan rasa, menambah nilai gizi, sebagai pelembut atau pengempuk,

    sebagai penambah aroma dan zat gizi. Jika telur tidak digunakan dalam adonan maka

    adonan harus ditambahkan cairan walaupun hasilnya kurang lunak. Roti yang lunak

    dapat diperoleh dengan penggunaan kuning telur yang lebih banyak. Kuning telur

    banyak mengandung lesitin (emulsifier). Bentuknya padat tetapi kadar air sekitar

    50%. Sementara putih telur, kadar air 86%. Putih telur mempunyai sifat creaming

    yang lebih baik dibandingkan kuning telur.

    Telur adalah suatu bahan makanan sumber zat protein hewani yang bernilai

    gizi tinggi. Fungsi telur dalam penyelenggaraan gizi adalah sebagai pengental,

    perekat atau pengikat.

    Nilai Gizi yang terkandung dari kuning telur dan putih telur berbeda. Kuning

    telur memiliki kadar protein 16% dan kadar lemak 31%, sedangkan putih telurmemiliki kadar protein 13 %. Oleh karena itu bagian telur yang mempunyai nilai gizi

    paling tinggi sebagai bahan makanan yaitu kuning telur. Pada bagian kuning telur

    terdapat asam amino essensial yang sering disebut triptofane. Garam yang banyak

    terdapat didalam kuning telur adalah garam ferum dan fosfor, akan tetapi garam

    tersebut sedikit mengandung kalsium. Vitamin yang banyak terdapat dalam telur

    adalah vitamin B komplek dalam jumlah cukup.

    Salah satu tolak ukur dalam menentukan mutu telur adalah berdasarkan berat.

    Ukuran telur ada yang besar, sedang dan kecil. Mutu telur dapat dinilai dari kondisi

    dan kebersihan kulit, besar kantong udara, kekompakan putih telur, letak dan bentuk

    kuning telur, telur yang baru dikeluarkan oleh induk ayam merupakan telur yang

    segar, telur yang masih baru, kuning telurnya masih rapat, terletak di tengah-tengah

    putih telur yang tebal. Dilihat dari segi nutrisi telur baru dan telur lama tidak ada

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    14/37

    perbedaan, kecuali rasa dan penampilanya tidak menarik. Telur yang berumur lebih

    dari dua minggu hanya baik untuk membuat kue.

    3) Gula

    Gula adalah karbohidrat murni yang tidak tersusun atas nutrient lainnya

    seperti, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Karena gula itu karbohidrat yang murni

    maka gula disebut sebagai kalori kosong. Gula pasir merupakan hasil dari batang tebu

    yang digiling dan diperas kemudian cairannya yang manis diolah menjadi gula, gula

    pasir atau sukrosa adalah disakarida yang tersusun dari satu gugus glukosa dan satu

    gugus fruktosa.

    Fungsi gula sebagai makanan ragi, memberi rasa, mengatur fermentasi,

    memperpanjang umur roti (shelf life), menambah kandungan gizi, membuat tekstur

    roti menjadi lebih empuk, memberi daya pembasahan pada roti dan memberi warna

    cokelat yang menarik pada kulit karena proses maillard atau karamelisasi.

    Gula ditambahkan pada jenis roti tertentu untuk melengkapi karbohidrat yang

    ada untuk fermentasi dan untuk memberikan rasa yang lebih manis. Tapi gula lebih

    banyak dipakai untuk pembuatan kue dan biskuit dimana selain rasa manis gula juga

    mempengaruhi tekstur. Jumlah gula yang tinggi membuat remah kue lebih lunak danlebih basah, dan pada biskuit juga melunakkan.

    Mutu kualitas dari sisi kebersihan produk yaitu warna kuning lebih disukai,

    karena rsa lebih manis, terlihat lebih asli, tidak banyak terpapar bahan kimia, lebih

    hemat. Sebagian tidak terlalu membedakan warna, yang menyukai gula berwarna

    putih, alasan hanya estetika, terlihat lebih bersih, lebih pantas disajikan.

    4) Susu

    Tujuan pemakaian susu dalam pembuatan produk bakery yaitu untuk

    memperbaiki gizi karena susu mengandung protein (kasein), gula laktosa dan

    kalsium, memberikan pengaruh terhadap warna kulit (terjadi pencoklatan protein dan

    gula), digunakan untuk mengoles permukaan roti, memperkuat gluten karena

    kandungan kalsium, menghasilkan kulit yang enak dan crispy serta bau aromatic

    smell.

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    15/37

    Jenis susu yang banyak digunakan dalam proses bakery adalah susu bubuk,

    full krim dan skim. Susu bubuk full krim mengandung lemak yang tinggi sehingga

    memberikan kelembutan dan aroma yang menyenangkan. Susu skim banyak

    mengandung protein kasein yang cenderung meningkatkan penyerapan dan daya

    menahan air, sehingga mengeraskan adonan dan memperlambat proses fermentasi

    adonan roti. Keuntungan susu skim adalah kandungan air dan kandungan lemaknya

    rendah sehingga dapat disimpan lebih lama dan tidak cepat tengik. Kadar air susu

    skim adalah 2,5% dan kandungan lemaknya 1,1%.

    Susu yang digunakan untuk pembuatan roti pada umumnya dalam bentuk

    bubuk (powder). Hal ini disebabkan alasan kemudahan penyimpanan dan mempunyai

    umur simpan yang lebih panjang dari pada susu segar. Sebaiknya penyimpanan susu

    bubuk senantiasa dijaga agar tetap kering, hal ini dilakukan karena susu bubuk

    bersifat sangat rentan terhadap kerusakan dari lingkungan terutama air.

    2.4 Permentasi

    Permentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga

    dihasilkan produk yang dikehendaki. Mikrobia yang umumnya terlibat dalamfermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang. Contoh bakteri yang digunakan dalam

    fermentasi adalahAcetobacter xylinumpada pembuatan nata decoco, Acetobacter

    acetipada pembuatan asam asetat. Contoh khamir dalam fermentasi

    adalah Saccharomyces cerevisiae dalam pembuatan alkohol sedang contoh kapang

    adalahRhizopussp pada pembuatan tempe,Monascus purpureuspada pembuatan

    angkak dan sebagainya. Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni

    ataupun alami serta dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran.

    Fermentasi menggunakan kultur alami umumnya dilakukan pada proses

    fermentasi tradisional yang memanfaatkan mikroorganisme yang ada di lingkungan.

    Salah satu contoh produk pangan yang dihasilkan dengan fermentasi alami adalah

    gatot dan growol yang dibuat dari singkong. Tape merupakan produk fermentasi

    tradisional yang diinokulasi dengan kultur campuran dengan jumlah dan jenis yang

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    16/37

    tidak diketahui sehingga hasilnya sering tidak stabil. Ragi tape yang bagus harus

    dikembangkan dari kultur murni.

    Kultur murni adalah mikroorganisme yang akan digunakan dalam fermentasi

    dengan sifat dan karaktersitik yang diketahui dengan pasti sehingga produk yang

    dihasilkan memiliki stabilitas kualitas yang jelas. Dalam proses fermentasi kultur

    murni dapat digunakan secara tunggal ataupun secara campuran. Contoh penggunaan

    kultur murni tunggal pada fermentasi kecap, yang menggunakanAspergillus

    oryzaepada saat fermentasi kapang dan saat fermentasi garam digunakan

    bakteriPediococcus sp dan khamir Saccharomyces rouxii.

    Industri fermentasi dalam pelaksanaan proses dipengaruhi oleh beberapa faktor:

    1. mikrobia

    2. bahan dasar

    3. sifat-sifat proses

    4. pilot-plant

    5. faktor sosial ekonomi

    a. Fermentasi pada pengolahan roti

    Dalam industri roti menggunakan enzim amilase dan protease untuk

    mempercepat proses fermentasi, meningkatkan volume adonan, memperbaiki

    kelunakan dan tekstur. Enzim bersumber dari jamur dan bakteri.

    Proses fermentasi pada pengolahan roti sudah dilakukan sejak lama. Tahapan

    ini dilakukan untuk menghasilkan potongan roti (loaves) dengan bagian yang porus

    dan tekstur roti yang lebih lembut. Metode ini didasarkan pada terbentuknya gas

    akibat proses fermentasi yang menghasilkan konsistensi adonan yang frothy (porus

    seperti busa). Pembentukan gas pada proses fermentasi sangat penting karena gas

    yang dihasilkan akan membentuk struktur seperti busa, sehingga aliran panas ke

    dalam adonan dapat berlangsung cepat pada saat baking. Panas yang masuk ke dalam

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    17/37

    adonan akan menyebabkan gas dan uap air terdesak ke luar dari adonan, sementara

    terjadi proses gelatinisasi pati sehingga terbentuk struktur frothy.

    Fermentasi adonan didasarkan pada aktivitas-aktivitas metabolis dari khamir

    dan bakteri asam laktat. Aktivitas mikroorganisme ini pada kondisi anaerob akan

    menghasilkan metabolit fungsional yang penting pada pembentukkan adonan.

    Dengan mengendalikan parameter proses fermentasi dan metode preparasi adonan

    dapat dimungkinkan mempengaruhi aktivitas mikroorganisme dan enzim untuk

    menghasilkan adonan roti yang dikehendaki seperti volume, konsistensi, dan

    pembentukkan.

    b. Fermentasi Adonan

    Berbagai metode fermentasi adonan berkembang untuk memperoleh hasil

    sesuai dengan karakteristik berbagai jenis produk bakery. Walaupun berbagai metode

    dikembangkan, namun secara umum terjadi kecenderungan untuk menyederhanakan,

    memperpendek dan automatisasi proses fermentasi. Proses biologis yang kompleks

    selama fermentasi perlu dikendalikan untuk menghasilkan adonan sesuai dengan yang

    diinginkan. Untuk itu, pengendalian haruslah dilakukan selama periode fermentasi.Semua faktor seperti suhu, mutu dan jumlah sel, serta laju pertumbuhan harus

    terkendali, sehingga terbentuk gas di dalam adonan.

    Adonan yang frothy dapat dihasilkan dengan terbentuknya atau terdispersinya

    gelembung-gelembung gas di dalam adonan. Gas yang dibutuhkan untuk

    terbentuknya adonan dapat dihasilkan melalui proses biologis, kimia, maupun fisik.

    Gas yang dihasilkan terdispersi kedalam adonan dalam bentuk gelembung untuk

    menghasilkan pori yang halus seperti gabus. Gas yang terbentuk merupakan gas CO2.

    Kehalusan pori yang terbentuk selama proses pengadonan tergantung

    pada karakteristik tepung yang digunakan seperti viskoelastisitas dari gluten dan daya

    ikat air (water-binding capacity) pentosan. Pori yang halus bisa juga terbentuk oleh

    karena udara masuk kedalam adonan dan terdispersi dalam bentuk gelembung yang

    halus ketika tepung dan air dicampur dan diulen. Gelembung udara yang

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    18/37

    terperangkap berperan sebagai inti yang menyerap gas CO2 yang terbentuk akan

    membuat adonan mengembang membentuk struktur spon. Pengembangan adonan

    dapat melebihi 1:6 karena gas CO2 terbentuk selama fermentasi. Pembentukan gas

    selama fermentasi diikuti oleh reaksi-reaksi fermentatif lainnya seperti terbentuknya

    metabolit-metabolit intermediet yang berpengaruh pada konsistensi adonan dan

    terbentuknya senyawa-senyawa volatil yang merupakan prekursor aroma.

    Gas yang terdispersi dan terperangkap di dalam adonan dalam bentuk

    gelembung dibutuhkan untuk pembentukan pori. Terbentuknya dinding pori yang

    elastis (extensible) tergantung pada kandungan protein yang spesifik yang dapat

    membentuk film yang elastis. Karakteristik semacam ini diperlihatkan oleh gluten

    (gliadin dan glutenin) yang merupakan jeni sprotein yang terkandung di dalam tepung

    gandum. Ketika tepung gandum dicampur dengan air, gluten akan membentuk massa

    viskoelastis yang mengikat semua bahan adonan terutama pati menjadi suatu

    jaringan. Lapisan film yang terbentuk bersifat impermiabel terhadap gas, sehingga

    dapat memerangkap gas dan membentuk pori. Selanjutnya pada saat proses

    pemanggangan (baking) terjadi gelatinisasi pati dan koagulasi gluten yang dapat

    membentuk crumb dan tekstur yang lembut.

    c. Peranan khamir dalam pembuatan roti

    Khamir jenis Saccharomyces cereviceaemerupakan jenis khamir yang paling

    umum digunakan pada pembuatan roti. Khamir ini sangat mudah ditumbuhkan,

    membutuhkan nutrisi yang sederhana, laju pertumbuhan yang cepat, sangat stabil, dan

    aman digunakan (food-gradeorganism). Dengan karakteristik tersebut, S.

    Cereviceaelebih banyak digunakan dalam pembuatan roti dibandingkan penggunaan

    jenis khamir yang lain. Dalam perdagangan khamir ini sering disebut dengan bakers

    yeast atau ragi roti.

    Penggunaan mikroorganisme dalam pengembangan adonan masih menjadi

    fenomena yang asing bagi masyarakat yang tidak familiar dengan pabrik roti. Udara

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    19/37

    (oksigen) yang masuk ke dalam adonan pada saat pencampuran dan pengulenan

    (kneading) akan dimanfaatkan untuk tumbuh oleh khamir. Akibatnya akan terjadi

    kondisi yang anaerob dan terjadi proses fermentasi. Gas CO2 yang dihasilkan selama

    proses fermentasi akan terperangkap di dalam lapisan film gluten yang impermiabel.

    Gas akan mendesak lapisan yang elastis dan extensible yang selanjutnya

    menyebabkan pengembangan (penambahan volume) adonan.

    Asidifikasi. Selama proses fermentasi selain dihasilkan gas CO2juga

    dihasilkan asam-asam organik yang menyebabkan penurunan pH adonan. Karena

    tingginya kapasitas penyangga (buffer capacity) protein di dalam adonan, maka

    tingkat keasaman dapat ditentukan dengan menentukan total asam adonan. Proses

    asidifikasi ini dapat dijadikan sebagai indikator bahwa fermentasi adonan berjalan

    dengan baik. Dengan demikian pengukuran pH mutlak diperlukan dalam

    pengendalian proses.

    Produksi Flavor. Terbentuknya alkohol, penurunan pH, dan terbentuknya

    metabolit lainnya secara langsung akan berperan sebagai prekursor flavor dan rasa

    roti. Akibat proses fermentasi tersebut dapat menghasilkan roti dengan mutu

    organoleptik yang tinggi

    2.5 Proses Produksi Roti

    1. Seleksi Bahan

    Bahan baku merupakan faktor yang menentukkan dalam proses produksi atau

    pembuatan bahan makanan. Jika bahan baku yang digunakan mutunya baik maka

    diharapkan produk yang dihasilkan juga berkualitas. Evaluasi mutu dilakuakan untuk

    menjaga agar bahan yang digunakan dapat sesuai dengan syarat mutu yang telah

    ditetapkan oleh perusahaan, sehingga dihasilkan produk yang sesuai dengan standar

    mutu yang ditetapkan.

    2. Penimbangan

    Semua bahan ditimbang sesuai dengan formula. Penimbangan bahan harus

    dilakukan dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan jumlah bahan.

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    20/37

    Ragi, garam, dan bahan tambahan makanan merupakan bahan yang dibutuhkan dalam

    jumlah sedikit, tetapi sangat penting agar dihasilkan roti yang berkualitas baik

    sehingga harus diukur dengan teliti. Dalam penimbangan, sebaiknya tidak

    menggunakan sendok atau cangkir sebagai takaran.

    3. Pengadukan atau pencampuran (Mixing)

    Mixing berfungsi mencampur secara homogen semua bahan, mendapatkan

    hidrasi yang sempurna pada karbohidrat dan protein, membentuk dan melunakkan

    gluten, serta menahan gas pada gluten (gasretention). Tujuan mixing adalah untuk

    membuat dan mengembangkan daya rekat. Mixing harus berlangsung hingga tercapai

    perkembangan optimal dari gluten dan penyerapan airnya. Dengan demikian,

    pengadukan adonan roti harus sampai kalis. Pada kondisi tersebut gluten baru

    tebentuk secara maksimal. Adapun yang dimaksud kalis adalah pencapaian

    pengadukan maksimum sehingga terbentuk permukaan film pada adonan. Tanda-

    tanda adonan roti telah kalis adalah jika adonan tidak lagi menempel di wadah atau di

    tangan atau saat adonan dilebarkan, akan terbentuk lapisan tipis yang elastis. Kunci

    pokok dalam pengadukkan adalah waktu yang digunakan harus tepat karena jika

    pengadukkan terlalu lama akan menghasilkan adonan yang keras dan tidak kompak,sedangkan pengadukkan yang sangat cepat mengakibatkan adonan tidak tercampur

    rata dan lengket.

    4. Pengukuran atau penimbangan adonan (Deviding)

    Roti agar sesuai dengan besarnya cetakan atau berdasarkan bentuk yang

    digunakan adonan perlu ditimbang. Sebelum ditimbang, adonan dipotong-potong

    dalam beberapa bagian. Proses penimbangan harus dilakukan dengan cepat karena

    proses fermentasi tetap berjalan.

    5. Pembulatan adonan (Rounding)

    Tujuan membuat bulatan-bulatan adonan adalah untuk mendapatkan

    permukaan yang halus dan membentuk kembali struktur gluten. Setelah istirahat

    singkat lagi, adonan dapat dibentuk menjadi panjang seperti yang dikehendaki. Jika

    adonan terlalu ditekan maka kulit akan menjadi tidak seragam dan pecah.

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    21/37

    6. Pembentukan Adonan (Moulding)

    Tahap pembentukan adonan dilakukan dengan cara adonan yang telah di

    istirahatkan kemudian digulung atau dibentuk sesuai dengan jenis roti yang di

    inginkan.

    7. Peragian (Fermentation)

    Fungsi ragi (yeast) dalam pembuatan roti adalah untuk proses aerasi adonan

    dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida, sehingga mematangkan dan

    mengempukan gluten dalam adonan. Kondisi dari gluten ini akan memungkinkan

    untuk mengembangkan gas secara merata dan menahannya, membentuk cita rasa

    akibat terjadinya proses fermentasi. Suhu ruangan 350C dan kelembaban udara 75%

    merupakan kondisi yang ideal dalam proses fermentasi adonan roti. Semakin panas

    suhu ruangan, semakin cepat proses fermentasi dalam adonan roti. Sebaliknya,

    semakin dingin suhu ruangan semakin lama proses fermentasi. Selama peragian,

    adonan menjadi lebih besar dan ringan.

    8. Pembakaran (baking)

    Setelah dibentuk sesuai yang dikehendaki dan dikembangkan secara optimal,

    adonan siap dipanggang di dalam oven. Ada dua cara memanggang roti, yaitu denganuap dan tanpa uap, tergantung jenis roti yang dibuat. Untuk beberapa jenis roti,

    memanggang dengan uap itu lebih baik, atau memang perlu untuk memberikan uap di

    dalam oven. Ini akan menghasilkan kelembapan yang tinggi dalam oven yang akan

    menjaga kulit roti tetap basah, sehingga oven proof lebih baik dan pengembangan

    volume roti dicapai. Proses pemasakan roti memerlukan suhu mulai dari suhu 26 C-

    100 C. Proses fisik adalah penguapan alkohol dan air. Proses pemanggangan terjadi

    di kulit, dimana berbagai jenis gula menjadi karamel dan memberi warna pada kulit.

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    22/37

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Latar Belakang Cilegon Bakery

    Adanya cilegon bakery ini bertujuan untuk berwirausaha. Karena

    berwirausaha adalah suatu jalan kesuksesan di masa depan, dengan berwirausaha

    berarti telah melakukan pembelaan terhadap Negara dalam hal profesi, dan

    dengan berwirausaha dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru atau

    mengurangi angka pengangguran.

    Objek usaha yang akan di jalankan adalah usaha di bidang makanan,

    dikarenakan makanan adalah hal yang paling pokok dalam kehidupan manusia,

    tanpa ada makanan hidup pun tidak akan berlanjut. Makanan merupakan sumber

    energy yang paling utama dari kehidupan manusia. Setiap orang sudah tentu

    membutuhkan makanan apalagi jika makanan itu di sajikan dengan lebih indah,

    maka konsumenpun pasti akan lebih tertarik mengkonsumsinya. Makanan

    dengan tatanan yang beranekaragam, dengan kata lain sesuatu yang sudah teratur

    pasti akan terlihat indah demikian dengan usaha ini di atur sedemikian indah dan

    bervariasi agar masyarakat menjadi sangat tertarik.

    Tujuan yang hendak dicapai, untuk menjadi sebuah usaha yang baru, disajikan

    secara modern agar bisa mendapatkan konsumen sebanyak mungkin yang

    mempunyai pelanggan banyak untuk bisa mendapatkan keuntungan yang lebih

    banyak dan lebih besar, sehingga dapat membesarkan usaha untuk seterusnya.

    Dengan variasi rasa yang di atur sedemikian rupa, masyarakat lebih sangat

    tertarik untuk mengkonsumsinya, sehingga keuntungan terus bertambah.

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    23/37

    3.2 Bahan Baku

    Adapun bahan baku yang digunakan dalam pembuatan roti di Cilegon Bakeryini yaitu tepung terigu, telur, gula pasir, air, garam, pengembang, dan macam-

    macam untuk isian roti ( susu, nanas, coklat, kismis, kelapa, selai kacang, dan

    masih banyak lainnya ).

    Perbandingan bahan baku yang di gunakan dalam produksi roti di Cilegon

    Bakery untuk setiap 1 kg tepung terigu yaitu 0,45 kg mentega; 15 butir telur; 0,3

    kg gula pasir; 0,02 kg ragi pengembang; 0,8 L susu UHT; 0,01 kg garam dan

    0,45 L air.

    3.3 Pengolahan

    Dalam pembuatan roti di Cilegon Bakery ini ada beberapa tahapan, yaitu:

    1. Pemilihan bahan

    2. Penimbangan bahan

    3. Pengadukan adonan

    4. Permentasi awal

    5.

    Penimbangan adonan6. Pembulatan adonan

    7. Pembentukan adonan

    8. Pencetakan adonan

    9. Permentasi akhir

    10.Pembakaran

    11.Mengeluarkan roti dari cetakan/loyang

    12.Pendinginan

    13.Pembungkusan

    1. Pemilihan bahan

    Dalam tahap ini memastikan bahan yang digunakan berkualitas baik,

    memastikan bahan yang digunakan bersertifikat halal dan bahan yang

    digunakan dalam kondisi simpanan yang baik.

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    24/37

    Gambar 3.1 tahap pemilihan bahan

    2. Penimbangan bahan

    Pada tahap ini bahan yang akan digunakan benar-benar ditimbang

    dengan teliti dan tepat serta menghindari tercecernya bahan.

    Gambar proses 3.2 penimbangan bahan

    3. Pengadukan adonan(mixing)

    Pada tahap ini semua bahan kering diaduk terlebih dahulu kurang lebih selama5 menit sebelum air dan mentega dimasukkan, agar air dan mentega dapat

    dimasukkan secara optimal. Kemudian melakukan pencampuran semua bahan

    secara merata untuk hidrasi yang sempurna dari pati dan protein sehingga

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    25/37

    membentuk gluten. Tahap mixing ini dilakukan sampai adonan menjadi kalis,

    selama 12 menit (mesin otomatis).

    Gambar 3.3 proses pengadukan bahan

    4. Permentasi awal

    Permentasi awal berlangsung selama proses mixing sampai ke

    tahap pemcetakan adonan. Pada permentasi ini terjadi proses

    pemecahan gula oleh ragi menjadi:

    Gas CO2 sehingga adonan menjadi mengembang

    Alkohol memberi aroma pada roti

    Panas sehingga suhu meningkat selama permentasi.

    Lama atau sebentarnya permentasi awal bergantung pada jumlah adonan dan

    jumlah tenaga kerja yang mengerjakan.

    Gambar 3.4 bagian dari permentasi awal

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    26/37

    5. Penimbangan adonan

    Pada penimbangan adonan di Cilegon Bakery ini yaitu membagi adonan

    sesuai berat yang diinginkan. Dalam membagi adonannya tidak menggunakan

    suatu alat hanya menggunakan keahlian dari si baker.

    Gambar 3.5 proses pembagian adonan

    6. Pembulatan adonan

    Adonan yang telah dibagi sesuai dengan berat yang diinginkan langsung

    dibentuk bulatan guna membentuk lapisan keras dipermukaan adonan, sehingga

    dapat menahan gas yang dihasilkan. Selain itu juga pembulatan adonan ini

    bertujuan untuk menghaluskan tekstur roti dan mempermudah pekerjaan

    selanjutnya

    .

    Gambar 3.6 proses pembulatan adonan

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    27/37

    7. Pembentukkan adonan

    Dalam tahap ini adonan roti dibentuk sesuai keinginan. Untuk roti manis

    dapat diisi dengan berbagai isian sesuai dengan variasi yang diinginkan.

    Gambar 3.7 proses pembentukkan roti

    8. Pencetakan adonan

    Adonan yang telah dibentuk kemudian ditempatkan di atas loyang (untuk roti

    manis) yang telah diolesi dengan minyak. Dalam hal ini jarak antar adonan harus

    diperhatikan agar tidak bergabung ketika pemanasan.

    Gambar 3.8 proses pencetakan adonan

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    28/37

    9. Permentasi akhir

    Permentasi akhir ini dilakukan untuk pengembangan adonan agar mencapai

    bentuk dan kualitas yang maksimal. Tempat untuk permentasi ini harus memiliki

    panas 350C-40

    0C. Di Cilegon Bakery ini permentasi akhirnya ditempatkan di

    lemari pengembang dalam waktu kurang lebih 1 jam 30 menit.

    Gambar 3.9 pros permentasi akhir

    10. Pembakaran adonan (baking)

    Temperatur oven sangat menentukan kualitas akhir dari roti yang dibuat. Jadi

    temperaturnya di sesuaikan dengan jenis roti yang dibakar. Untuk roti manis

    dibakar di temperatur 1800C dalam waktu 5-10 menit, roti tawar di temperatur

    2000C dalam waktu 25-30 menit.

    Gambar 3.10 proses pembakaran roti

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    29/37

    11. Mengeluarkan roti dari cetakan/loyang

    Dalam tahap ini mengeluarkan roti yang sudah matang dari loyang sesegera

    mungkin. Untuk roti manis, pada saat mengeluarkan dari loyang harus dilakukan

    dengan hati-hati karena roti yang baru keluar dari oven sangat lembut dan

    empuk.

    Gambar 3.11 proses pengeluaran roti dari loyang

    12. Pendinginan (cooling)

    Setelah roti dikeluarkan dari loyang, kemudian didinginkan di suhu ruangan

    selama 45 menit. Di Cilegon Bakery ini proses pendinginannya dilakukan

    dengan meletakkan roti tersebut diatas koran, dengan tujuan mempercepat

    penyerapan panas.

    Gambar proses 3.12 pendinginan roti Cilegon Bakery

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    30/37

    13. Pembungkusan (packing)

    Tahap akhir dari proses pembuatan roti yaitu pembungkusan. Disamping

    menjadi identitas dari Cilegon Bakery sendiri, yaitu untuk menghindari

    mengerasnya kulit roti akibat menguapnya kandungan air dalam roti.

    Pembungkusan dilakukan setelah roti tersebut telah dingin. Bahan yang

    digunakan untuk membungkus roti Cilegon Bakery ini yaitu dari bahan plastik.

    3.4 Pengawetan

    Pada proses pembuatan produk roti Cilegon Bakery ini tidak ditambahkan

    bahan-bahan pengawet, sehingga roti hanya bisa bertahan 2 hari setelah proses

    pembuatan , setelah 2 hari roti akan menjamur.

    3.5 Pengemasan

    Bahan yang digunakan pada pengemasan produk roti Cilegon Bakery ini

    menggunakan plastik yang telah memiliki logo tersendiri atau merk dari roti

    Cilegon Bakery yang dapat membedakan roti Cilegon Bakery dengan roti lain.

    Gambar 3.13 hasil packing roti Ciegon Bakery

    3.6 Pemasaran

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    31/37

    Produk dalam usaha ini yaitu roti yang enak, nikmat, bergizi dan berprotein.

    Keunggulan dari produk ini adalah bahan mudah di dapat dan tidak sulit di

    temukan.

    Metode pemasaran yang digunakan di Cilegon Bakery ini yaitu secara door to

    door dengan menggunakan media transport berupa mobil yang dimodifikasi

    sedemikian rupa dengan tampilan semenarik mungkin sehingga masyarakat yang

    melihat akan sangat tertarik untuk membeli.

    Gambar 3.14 media transportasi Cilegon Bakery

    Rute pemasaran produk Cilegon Bakery ini yaitu keberbagai tempat yang ada

    dicilegon seperti rumah sakit KS bahkan hingga ke luar kota cilegon seperti

    pandeglang dan serang.

    3.7 Ekonomi

    Analisis keuangan :

    Modal pertama beserta mesin : Rp. 150.000.000

    Pendapatan kotor 1 hari : Rp. 2.500.000

    Biaya operasional per hari : Rp. 1.500.000

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    32/37

    Pendapatan bersih : Rp. 500.000

    Gaji karyawan per bulan : Rp. 1.500.000

    Daftar harga :

    Harga roti tawar : Rp. 8.000/bgks

    Harga roti isi : Rp. 4.500/bgks

    Harga roti isi daging : Rp. 5.000/bgks

    Harga roti sobek santapan coklat : Rp. 10.000/bgks

    3.8 Limbah dan Pengolahannya

    Pada proses home industry roti Cilegon Bakery ini tidak terdapat limbah

    limbah yang berbahaya dikarekan dari komposisi pembuatan produk tidak

    menggunakan bahan berbahaya. Limbah yang dihasilkan yaitu limbah dari kulit

    telur serta sampah dari bahan pembuatan roti dan solusinya adalah membuang

    limbah tersebut kedalam tempat sampah. Serta adanya limbah roti dari hasil

    pemotongan roti tawar, dan limbah ini biasanya masih bisa dikonsumsi oleh

    sebagian masyarakat.

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    33/37

    Gambar 3.15 limbah dari home industry Cilegon Bakery

    3.9 Kendala dan Solusi dari Cilegon Bakery

    Kendala-kendala yang dialami pada home industry cilegon bakery adalah

    pada peningkatkan pemasaran produk, pada saat proses pendistribusian roti

    dimana terdapat wakru tertentu masyarakat kurang berminat dalam

    mengkonsumsi roti (faktor musim), seperti pada musim kemarau omset

    penjualan roti menjadi berkurang, pada musim buah-buahan minat masyarakat

    lebih cenderung untuk membeli buah dari pada membeli roti. Untuk mengurangi

    terjadinya kerugian yaitu dengan cara memperkirakan jumlah roti yang akan

    dijual setiap paginya disesuaikan dengan kondisi cuaca.

    Serta situasi dalam persaingan dimana telah diketahui bahwa di kota cilegon ini

    sudah banyak sekali home industry yang menjual roti atau kue namun dengan

    cara mempertahankan rasa serta kualitas dari roti cilegon bakrery ini maka

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    34/37

    konsumen akan lebih memilih untuk mengkonsumsi roti dari produk Cilegon

    Bakery.

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    35/37

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Dalam pembuatan roti banyak tahapan-tahapan yang harus dilakukan, dan

    dalam pembuatan roti tentunya harus memilih bahan yang berkualitas baik untuk

    menghasilkan produk yang baik pula.

    3.2 Saran

    Adapun saran untuk Cilegon Bakery ini yaitu mungkin lebih di tingkatkan

    lagi kawasan pemasaran produknya.

  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    36/37

    DAFTAR PUSTAKA

    http://banking.blog.gunadarma.ac.id/artikel-tentang-usaha-kecil-

    menengah/

    ( diakses pada tanggal 28 September 2014 pukul 20.10 )

    http://banking.blog.gunadarma.ac.id/artikel-tentang-usaha-kecil-menengah/http://banking.blog.gunadarma.ac.id/artikel-tentang-usaha-kecil-menengah/http://banking.blog.gunadarma.ac.id/artikel-tentang-usaha-kecil-menengah/http://banking.blog.gunadarma.ac.id/artikel-tentang-usaha-kecil-menengah/http://banking.blog.gunadarma.ac.id/artikel-tentang-usaha-kecil-menengah/
  • 5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia

    37/37

    LAMPIRAN

    Gambar 3.16 foto kelompok beserta pemilik home industry Cilegon

    Bakery (pk Joni)