Makalah Proses Industri Kimia
description
Transcript of Makalah Proses Industri Kimia
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
1/37
Disusun Oleh :
MAKALAH
PROSES INDUSTRI KIMA
KUNJUNGAN HOME INDUSTRY
CILEGON BAKERY
TEKNIK KIMIA - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Daniel Pracoyo (3335130445)
Meri Wulandari (3335130197)
Muhlisa Aprilia (3335130883)
Siti Suwansih (3335130771)
Yopi Rizki A (3335132429)
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
2/37
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang
Kunjungan Home Industry Cilegon Bakery dalam rangka tugas mata kuliah
Proses Industri Kimia dengan baik.
Dalam makalah ini banyak membahas tentang latar belakang, bahan baku,
pengolahan, pengawetan, pengemasan, pemasaran, ekonomi, limbah dan
pengolahannya, serta kendala dan solusi home industry dari Cilegon Bakery .
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah
membantu untuk membantu dan mendukung sehingga makalah ini bisa selesai
sebagaimana mestinya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu
kami mohon kritik dan saran yang membangun agar makalah ini bias menjadi lebih
baik.
Cilegon, Oktober 2014
Penyusun
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
3/37
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang..........................................................................................1
1.2Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3Tujuan Kegiatan........................................................................................2
1.4Metode Ilmiah...........................................................................................2
1.5Nama, Tempat dan Waktu Pelaksanaan....................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Roti..........................................................................................................4
2.2 Bahan Baku Pembuatan Roti...................................................................5
2.3 Bahan Tambahan Pembuatan Roti...........................................................8
2.4 Permentasi...............................................................................................11
2.5 Proses Produksi Roti...............................................................................15
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Latar Belakang Cilegon Bakery............................................................18
3.2 Bahan Baku............................................................................................19
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
4/37
3.3 Pengolahan..............................................................................................19
3.4 Pengawetan.............................................................................................26
3.5 Pengemasan............................................................................................26
3.6 Pemasaran...............................................................................................26
3.7 Ekonomi..................................................................................................27
3.8 Limbah dan Pengolahannya....................................................................28
3.9 Kendala dan Solusi dari Cilegon Bakery................................................29
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
5/37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Salah satu bentuk industri pengolahan hasil pertanian adalah roti. Roti sudah
digunakan sebagai makanan pokok untuk individu maupun kelompok masyarakat
di berbagai negara. Di kota-kota besar, roti dapat dikatakan hampir dapat
menggeser kedudukan nasi sebagai makanan pokok terutama untuk sarapan pagi.
Seiring dengan berjalannya waktu, roti tidak lagi dikaitkan dengan sarapan pagi,
tetapi sudah meluas sebagai menu makanan alternatif di segala kondisi dan
waktu. Roti tidak lagi dinikmati di pagi hari, tetapi juga di siang hari, malam
hari, atau sebagai snack di antara dua waktu makan.
Di Indonesia, di samping nasi sebagai makanan pokok, roti juga
merupakan salah satu sumber nutrisi yang penting, karena kandungan
karbohidratnya yang tidak kalah banyak dengan nasi. Hal lain yang
mempengaruhi roti ini sering dijadikan sebagai pilihan makanan masyarakat
Indonesia pada umumnya yaitu kepraktisan dalam memperolehnya, atau dengan
kata lainroti merupakan makanan instan yang siap saji.
Dengan semakin meluasnya kebutuhan masyarakat akan roti, maka tidak
heran semakin bermunculan industri-industri roti mulai dari home industri
sampai industri-industri besar. Persaingan bisnis roti yang semakin tinggi saat ini
perusahaan mulai
memikirkan suatu perbedaan dalam usahanya, dimana usaha tersebut diharapkanmenjadi pikiran untuk mengembangkan dan mempertahankan dalam dunia
bisnisnya dan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
6/37
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang melatarbelakangi berdirinya Cilegon Bakery?
1.2.2 Apa saja bahan baku pembuatan roti Cilegon Bakery?
1.2.3 Bagaimana proses pengolahan roti Cilegon Bakery?
1.2.4 Bagaimana pengawetan roti Cilegon Bakery?
1.2.5 Bagaimana pemasaran Cilegon Bakery?
1.2.6 Bagaimana Ekonomi Cilegon Bakery?
1.2.7 Apakah ada limbah yang di hasilkan dari Cilegon Bakery?
1.2.8 Apa saja kendala dan solusi dari Cilegon Bakery?
1.3
Tujuan Kegiatan
Untuk mengetahui latar belakang, bahan baku, pengolahan, pengawetan,
pengemasan, pemasaran, ekonomi, limbah dan pengolahannya, serta kendala dan
solusi home industry dari Cilegon Bakery .
1.4Metode Ilmiah
Kami melakukan kunjungan secara langsung ke pabrik roti Cilegon Bakerydengan melihat dari awal hingga akhir proses pembuatan yang dilakukan oleh
para karyawan.
1.5Nama, Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tema : Industri Pangan
Topik : Pembuatan Roti Cilegon Bakery
Tujuan : Mengetahui cara pembuatan roti
Narasumber : Bpk. Joni
Pelaksanaan : Hari, Tanggal : Selasa, 09 September 2014
Waktu : 23:30-04:00 WIB
Tempat : Cilegon Bakery
Nama Home Industry : Cilegon Bakery
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
7/37
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Roti
Roti adalah proses tepung terigu yang difermentasikan dengan ragi roti
(Saccharomyces cerevisiae), air dan atau tanpa penambahan makanan lain kedalam
adonan, kemudian ditambahkan gula, garam, susu atau susu bubuk, lemak,
pengemulsi dan bahan-bahan pelezat seperti cokelat, keju, kismis dan lain-lain.
Manfaat roti diperkaya dengan berbagai macam zat gizi, sebut saja beta
karoten, thiamin (vit B1), riboflavin (vit B2), niasin, serta sejumlah mineral berupa
zat besi, iodium, kalsium dan sebagainya. Roti juga diperkaya dengan asam amino
tertentu untuk meningkatkan mutu protein bagi tubuh. Menurut Dr. Clara, M.
Kusharto MS, dari Departemen Gizi Institut Pertanian Bogor, kandungan protein
yang terdapat dalam roti mencapai 9,7%, lebih tinggi dibandingkan nasi yang hanya
7,8%. Selain itu tidak seperti nasi yang hanya memiliki kadar pati 4-8%, dalam roti
terdapat 13% pati. Empat iris roti, roti tawar akan menghasilkan kalori yang setara
dengan sepiring nasi.Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan roti dapat digolongkan bahan
utama dan bahan pembantu. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan roti
adalah tepung terigu, air, ragi roti, dan garam. Bahan pembantu adalah bahan-bahan
yang menyertai bagian utama dalam pembuatan roti untuk mendapatkan aroma, rasa
dan tekstur yang diinginkan. Bahan pembantu ini terdiri dari shortening, bread
improver, susu skim, telur, gula, bahan pengisi serta flavoring. Bahan baku juga
mempunyai karakteristik fisik, kimia dan mekanik yang berbeda, demikian juga
perubahan sifatsifat tersebut akibat pengolahan mungkin berbeda. Oleh karena itu
sebelum mengetahui cara pembuatan roti, terlebih dahulu mengenal 2 jenis bahan
yang akan digunakan, fungsinya dalam pembuatan roti serta sifat-sifat yang
dibutuhkan. Hal ini perlu diketahui untuk bisa memilih bahan secara ekonomis dan
mengendalikan mutu produk sesuai dengan keinginan.
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
8/37
Jenis roti bakery diantaranya adalah roti cake, pastery, dan cokies. Untuk
memproduksi roti yang baik yaitu memilih dan menangani bahan untuk proses
produksi berupa jenis dan jumlah kebutuhan bahan baku dan jumlah bahan pembantu
untuk satu periode telah tersusun. Faktor mutu bahan baku dan bahan pembantu telah
terukur, bahan baku dan bahan pembantudipastikan tersedia untuk memenuhi
persyaratan produksi. Memilih dan menyiapkan peralatan produksi, peralatan
produksi roti telah disiapkan, persyaratan kebersihan dan status peralatan
teridentifikasi dan siap, jenis dan fungsi alat produksi telah dikuasai, komponen
peralatan yang terkait dicocokkan dan disesuaikan dengan kebutuhan proses
produksi, parameter proses yang diperlukan memenuhi persyaratan keselamatan dan
produksi, pemeriksaan per-start dilakukan sebagaimana kebutuhan tempat kerja,
peralatan pencampur, pengaduk, pembagi, pemipih, pemanggang dan alat bantu lain
dioperasikan sesuai alat.
Kualitas roti secara umum disebabkan karena variasi dalam penggunaan
bahan baku dan proses pembuatannya. Jika bahan baku yang digunakan mempunyai
kualitas yang baik dan proses pembuatannya benar maka roti yang dihasilkan akan
mempunyai kualitas yang baik pula. Jenis dan mutu produk bakeri sangat bervariasitergantung jenis bahan-bahan dan formulasi yang digunakan dalam
pembuatannya.Variasi produk roti diperlukan untuk memenuhi adanya variasi selera
dan daya beli konsumen.
Selain kedua kelompok bakery tersebut ada jenis lain yaitu cake, yang
merupakan produk hasil pemanggangan yang dikembangkan dengan pengembang
kimia. Sel-sel udara yang terbentuk dihasilkan dengan cara pengocokan (terutama
putih telur) yang menyebabkan udara terperangkap dalam adonan, serta adanya
pembentukan gas dari bahan pengembang dan terbentuk uap air pada waktu
pemanggangan.
Produk lain yang dibuat dari terigu adalah donat. Produk ini berbeda dengan
produk-produk bakery lainnya karena pada tahap akhir proses pembuatannya tidak
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
9/37
dipanggang, melainkan digoreng. Donat mengembang karena ragi roti, serta akibat
terbentuknya gas dari bahan pengembang dan uap air pada waktu penggorengan.
Berdasarkan formulasi adonan roti dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu
adonan roti manis, roti tawar dan adonan soft rolls. Adonan roti manis adalah adonan
yang dibuat dari formulasi yang banyak menggunakan gula, lemak dan telur. Adonan
roti tawar adalah adonan roti yang mengunakan sedikit atau tanpa gula, susu skim dan
lemak. Sedangkan adonan soft roll adalah adonan roti yang dibuat dari formula yang
menggunakan gula dan lemak relatif lebih banyak dari adonan roti tawar.
Kualitas roti secara umum disebabkan karena variasi dalam penggunaan
bahan baku dan proses pembuatannya. Jika bahan baku yang digunakan mempunyai
kualitas yang baik dan proses pembuatannya benar maka roti yang dihasilkan akan
mempunyai kualitas yang baik pula. Jenis dan mutu produk bakery sangat bervariasi
tergantung jenis bahan-bahan dan formulasi yang digunakan dalam pembuatannya.
Variasi produk ini diperlukan untuk memenuhi adanya variasi selera dan daya beli
konsumen. Setiap bahan juga mempunyai karakteristik fisik, kimia dan mekanik yang
berbeda, demikian juga perubahan sifat - sifat tersebut akibat pengolahan mungkin
berbeda. Oleh karena itu sebelum mengetahui cara pembuatan roti, terlebih dahulumengenal jenis bahan yang akan digunakan, fungsi dalam pembuatan roti serta sifat
- sifat yang dibutuhkan. Hal ini perlu diketahui untuk bias memilih bahan secara
ekonomis dan mengendalikan mutu produk sesuai dengan keinginan.
2.2 Bahan Baku Pembuatan Roti
1) Tepung Terigu
Tepung terigu merupakan hasil olahan dari gandum, jenis bahan baku yang
paling ideal untuk pembuatan roti, tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan
roti adalah tepung yang mempunyai kualitas baik, karena tepung terigu mampu
menyerap air dalam jumlah besar, dapat mencapai konsistensi adonan yang tepat,
memiliki elastisitas yang baik untuk menghasilkan roti dengan remah halus, tekstur
lembut, volume besar serta mengandung protein paling tinggi yaitu berkisar antara
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
10/37
8%-14%. Didalam tepung terigu terdapat senyawa yang dinamakan gluten. Hal ini
yang membedakan tepung terigu dengan tepung tepung lainnya.
Tepung terigu mengandung dua macam protein yang memegang peranan
penting dalam pembuatan roti, yaitu protein gluten berfungsi menentukan struktur
produk roti dan memberikan kekuatan pada adonan untuk menahan gas dari aktivitas
ragi, dan glutenin memberikan elastisitas dan kekuatan untuk perenggangan terhadap
gluten. Kandungan gizi tepung terigu yang baik akan mempunyai komposisi kadar air
13%, kadar protein 12-13%, kadar hidrat arang 72-73%, kadar lemak 1 ,5%, pada saat
bercampur dengan air yang berfungsi sebagai kerangka roti, membuat adonan tidak
mudah pecah pada waktu diroll dan menahan gas CO2 hasil fermentasi. Gas CO2 yang
tertahan dalam kerangka jaringan gluten dapat lolos kembali apabila kerangka gluten
yang terbentuk tidak kuat, akibatnya roti menjadi kempes kembali setelah dioven.
Kualitas tepung terigu dipengaruhi oleh moisture (kadar air), ash (kadar abu),
dan beberapa parameter fisik lainnya, seperti water absorption, development time,
stability, dan lain-lain. Moisture adalah jumlah kadar air pada tepung terigu yang
mempengaruhi kualitas tepung, bila jumlah moisture melebihi standar maksimum
maka memungkinkan terjadinya penurunan daya simpan tepung terigu karena akansemakin cepat rusak, berjamur dan bau apek. Ash adalah kadar abu yang ada pada
tepung terigu yang mempengaruhi proses dan hasil akhir produk antara lain, warna
produk (warna crumb pada roti) dan tingkat kestabilan adonan, semakin tinggi kadar
Ash semakin buruk kualitas tepung dan sebaliknya semakin rendah kadar Ash
semakin baik kualitas tepung, hal ini tidak berhubungan dengan jumlah dan kualitas
protein.
2) Margarin
Margarin pada umumnya dibuat dari minyak nabati. Margarin merupakan
emulsi yang terdiri atas lemak nabati, air dan garam dengan perbandingan (80:18:2).
Margarin dapat dikonsumsi tanpa dimasak.Sifat fisik margarin pada suhu kamar
adalah berbentuk padat, berwarna kuning, dan bersifat plastis. Komposisi gizi
margarin adalah sekitar 80 %. Merupakan zat gizi penting untuk menjaga kesehatan
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
11/37
manusia. Selain itu, lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif
dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Sumbangan energi per gram lemak,
protein, dan karbohidrat masing-masing 9, 4, dan 4 kkal.
Margarin merupakan salah satu sumber energi dengan vitamin A,D, E dan K
serta memiliki jumlah kalori yang lebih sedikit dari pada mentega biasa. Margarin
memberi cita rasa gurih, mengurangi remah roti, mempermudah pemotongan, serta
dapat memperlunak kulit roti. Margarin juga berfungsi untuk memperpanjang daya
simpan, memperkeras tekstur agar tidak meleleh pada suhu kamar, dan mempertinggi
titik didih untuk memenuhi tujuan pengovenan. Ciri-ciri margarin yang menonjol
adalah bersifat plastis, padat pada suhu ruang, agak keras pada suhu rendah,
teksturnya mudah dioleskan, serta segera dapat mencair di dalam mulut.
3) Air
Air merupakan komponen penting dalam bahan baku pembuatan roti bakery,
karena air dapat mempengaruhi penampilan, tekstur, serta cita rasa makanan.
Kandungan air dalam bahan makanan roti ikut menentukan acceptability, kesegaran,
dan daya tahan bahan. Kandungan air pada produk roti di tentukan pada saat
pengolahan dimulai pengadonan, air sangat menentukan pada pengolahan makananroti, tanpa air pengolahan makanan tidak dapat berlangsung, air juga di gunakan
sebagai ingredient makanan olahan.
Air pada proses pengolahan juga dapat berfungsi sebagai penghantar panas
dan pelarut dan sebagai media reaksi antara gluten dengan karbohidrat, air yang
digunakan sebaiknya memiliki pH antara 6-9,makin tinggi pH maka roti yang
dihasilkan tidak mudah hancur karena absorbsi air meningkat dengan meningkatnya
pH, selain pH air yang digunakan harus air yang memenuhi persyaratan air minum,
diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Jumlah air yang ditambahkan pada umumnya sekitar 26-38% dari campuran
bahan yang akan digunakan, jika lebih dari 38% adonan akan menjadi sangat lengket
dan jika kurang dari 28% adonan akan menjadi rapuh sehingga sulit dicetak
(Astawan, 2006).
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
12/37
Air yang berhubungan denagan hasil-hasil industri pengolahan harus
memenuhi standar mutu yang harus diperlukan untuk air minum dengan nilai pH satu
larutan ialah angka antara 0 sampai dengan 14 yang menunjukkan keasaman (acidity)
atau pengaraman (alkality) dalam larutan. Apabila apabila nila pH 7 berarti netral,
bila di bawah 7 larutan asam (acid), semakin rendah pH larutan semakin asam,
sebaliknya semakin tinggi pH berarti larutan bersifat alkali (garam), semakin tinggi
pHsemakin tinggi pula alkali.
Industri pengolahan pangan perlu mengembangkan syarat-syarat mutu air
khusus untuk mencapai hasil pengolahan yang memuaskan, dalam banyak hal
diperlukan air minum, dimana diperlukan penanganan tambahan semua
mikroorganisme yang ada, untuk menghilangkan semua bahan-bahan di dalam air
yang mungkin dapat mempengaruhi penampakan, rasa, dan stabilitas hasil akhir,
untuk menyesuaikan pH pada tingkat yang diinginkan dan supaya mutu air sepanjang
tahun dapat konsisten.
Kadar air merupakan salah satu karakteristik yang sangat penting pada bahan
pangan, karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur,dan cita rasa pada
bahan pangan. Kadar air dalam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan dayaawet bahan pangan tersebut, kadar air yang tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri,
dan kapang untuk berkembang biak, sehingga akan terjadi perubahan pada bahan
pangan.
2.3 Bahan Tambahan Pembuatan Roti
1) Ragi
Ragi roti adalah bahan pengembang pada adonan yaitu sebagai bahan
tambahan pangan yang digunakan dalam pembuatan roti dan kue, menambah volume
pada adonan, dan pada saat adonan dipanggang dapat lebih mengembang. Jika bahan
pengembang dicampurkan kedalam adonan maka akan terbentuk gas karbon dioksida,
gas inilah yang kemudian terperangkap didalam gluten (komponen protein yang ada
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
13/37
dalam tepung terigu) sehingga adonan menjadi menggembang karena gas yang
dihasilkan semakin lama akan semakin banyak.
2) Telur
Telur adalah suatu bahan makanan sumber protein hewani yang bernilai gizi
tinggi. Untuk dunia kuliner, telur berfungsi sebagai pengembang adonan, membentuk
warna, perbaikan rasa, menambah nilai gizi, sebagai pelembut atau pengempuk,
sebagai penambah aroma dan zat gizi. Jika telur tidak digunakan dalam adonan maka
adonan harus ditambahkan cairan walaupun hasilnya kurang lunak. Roti yang lunak
dapat diperoleh dengan penggunaan kuning telur yang lebih banyak. Kuning telur
banyak mengandung lesitin (emulsifier). Bentuknya padat tetapi kadar air sekitar
50%. Sementara putih telur, kadar air 86%. Putih telur mempunyai sifat creaming
yang lebih baik dibandingkan kuning telur.
Telur adalah suatu bahan makanan sumber zat protein hewani yang bernilai
gizi tinggi. Fungsi telur dalam penyelenggaraan gizi adalah sebagai pengental,
perekat atau pengikat.
Nilai Gizi yang terkandung dari kuning telur dan putih telur berbeda. Kuning
telur memiliki kadar protein 16% dan kadar lemak 31%, sedangkan putih telurmemiliki kadar protein 13 %. Oleh karena itu bagian telur yang mempunyai nilai gizi
paling tinggi sebagai bahan makanan yaitu kuning telur. Pada bagian kuning telur
terdapat asam amino essensial yang sering disebut triptofane. Garam yang banyak
terdapat didalam kuning telur adalah garam ferum dan fosfor, akan tetapi garam
tersebut sedikit mengandung kalsium. Vitamin yang banyak terdapat dalam telur
adalah vitamin B komplek dalam jumlah cukup.
Salah satu tolak ukur dalam menentukan mutu telur adalah berdasarkan berat.
Ukuran telur ada yang besar, sedang dan kecil. Mutu telur dapat dinilai dari kondisi
dan kebersihan kulit, besar kantong udara, kekompakan putih telur, letak dan bentuk
kuning telur, telur yang baru dikeluarkan oleh induk ayam merupakan telur yang
segar, telur yang masih baru, kuning telurnya masih rapat, terletak di tengah-tengah
putih telur yang tebal. Dilihat dari segi nutrisi telur baru dan telur lama tidak ada
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
14/37
perbedaan, kecuali rasa dan penampilanya tidak menarik. Telur yang berumur lebih
dari dua minggu hanya baik untuk membuat kue.
3) Gula
Gula adalah karbohidrat murni yang tidak tersusun atas nutrient lainnya
seperti, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Karena gula itu karbohidrat yang murni
maka gula disebut sebagai kalori kosong. Gula pasir merupakan hasil dari batang tebu
yang digiling dan diperas kemudian cairannya yang manis diolah menjadi gula, gula
pasir atau sukrosa adalah disakarida yang tersusun dari satu gugus glukosa dan satu
gugus fruktosa.
Fungsi gula sebagai makanan ragi, memberi rasa, mengatur fermentasi,
memperpanjang umur roti (shelf life), menambah kandungan gizi, membuat tekstur
roti menjadi lebih empuk, memberi daya pembasahan pada roti dan memberi warna
cokelat yang menarik pada kulit karena proses maillard atau karamelisasi.
Gula ditambahkan pada jenis roti tertentu untuk melengkapi karbohidrat yang
ada untuk fermentasi dan untuk memberikan rasa yang lebih manis. Tapi gula lebih
banyak dipakai untuk pembuatan kue dan biskuit dimana selain rasa manis gula juga
mempengaruhi tekstur. Jumlah gula yang tinggi membuat remah kue lebih lunak danlebih basah, dan pada biskuit juga melunakkan.
Mutu kualitas dari sisi kebersihan produk yaitu warna kuning lebih disukai,
karena rsa lebih manis, terlihat lebih asli, tidak banyak terpapar bahan kimia, lebih
hemat. Sebagian tidak terlalu membedakan warna, yang menyukai gula berwarna
putih, alasan hanya estetika, terlihat lebih bersih, lebih pantas disajikan.
4) Susu
Tujuan pemakaian susu dalam pembuatan produk bakery yaitu untuk
memperbaiki gizi karena susu mengandung protein (kasein), gula laktosa dan
kalsium, memberikan pengaruh terhadap warna kulit (terjadi pencoklatan protein dan
gula), digunakan untuk mengoles permukaan roti, memperkuat gluten karena
kandungan kalsium, menghasilkan kulit yang enak dan crispy serta bau aromatic
smell.
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
15/37
Jenis susu yang banyak digunakan dalam proses bakery adalah susu bubuk,
full krim dan skim. Susu bubuk full krim mengandung lemak yang tinggi sehingga
memberikan kelembutan dan aroma yang menyenangkan. Susu skim banyak
mengandung protein kasein yang cenderung meningkatkan penyerapan dan daya
menahan air, sehingga mengeraskan adonan dan memperlambat proses fermentasi
adonan roti. Keuntungan susu skim adalah kandungan air dan kandungan lemaknya
rendah sehingga dapat disimpan lebih lama dan tidak cepat tengik. Kadar air susu
skim adalah 2,5% dan kandungan lemaknya 1,1%.
Susu yang digunakan untuk pembuatan roti pada umumnya dalam bentuk
bubuk (powder). Hal ini disebabkan alasan kemudahan penyimpanan dan mempunyai
umur simpan yang lebih panjang dari pada susu segar. Sebaiknya penyimpanan susu
bubuk senantiasa dijaga agar tetap kering, hal ini dilakukan karena susu bubuk
bersifat sangat rentan terhadap kerusakan dari lingkungan terutama air.
2.4 Permentasi
Permentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga
dihasilkan produk yang dikehendaki. Mikrobia yang umumnya terlibat dalamfermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang. Contoh bakteri yang digunakan dalam
fermentasi adalahAcetobacter xylinumpada pembuatan nata decoco, Acetobacter
acetipada pembuatan asam asetat. Contoh khamir dalam fermentasi
adalah Saccharomyces cerevisiae dalam pembuatan alkohol sedang contoh kapang
adalahRhizopussp pada pembuatan tempe,Monascus purpureuspada pembuatan
angkak dan sebagainya. Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni
ataupun alami serta dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran.
Fermentasi menggunakan kultur alami umumnya dilakukan pada proses
fermentasi tradisional yang memanfaatkan mikroorganisme yang ada di lingkungan.
Salah satu contoh produk pangan yang dihasilkan dengan fermentasi alami adalah
gatot dan growol yang dibuat dari singkong. Tape merupakan produk fermentasi
tradisional yang diinokulasi dengan kultur campuran dengan jumlah dan jenis yang
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
16/37
tidak diketahui sehingga hasilnya sering tidak stabil. Ragi tape yang bagus harus
dikembangkan dari kultur murni.
Kultur murni adalah mikroorganisme yang akan digunakan dalam fermentasi
dengan sifat dan karaktersitik yang diketahui dengan pasti sehingga produk yang
dihasilkan memiliki stabilitas kualitas yang jelas. Dalam proses fermentasi kultur
murni dapat digunakan secara tunggal ataupun secara campuran. Contoh penggunaan
kultur murni tunggal pada fermentasi kecap, yang menggunakanAspergillus
oryzaepada saat fermentasi kapang dan saat fermentasi garam digunakan
bakteriPediococcus sp dan khamir Saccharomyces rouxii.
Industri fermentasi dalam pelaksanaan proses dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1. mikrobia
2. bahan dasar
3. sifat-sifat proses
4. pilot-plant
5. faktor sosial ekonomi
a. Fermentasi pada pengolahan roti
Dalam industri roti menggunakan enzim amilase dan protease untuk
mempercepat proses fermentasi, meningkatkan volume adonan, memperbaiki
kelunakan dan tekstur. Enzim bersumber dari jamur dan bakteri.
Proses fermentasi pada pengolahan roti sudah dilakukan sejak lama. Tahapan
ini dilakukan untuk menghasilkan potongan roti (loaves) dengan bagian yang porus
dan tekstur roti yang lebih lembut. Metode ini didasarkan pada terbentuknya gas
akibat proses fermentasi yang menghasilkan konsistensi adonan yang frothy (porus
seperti busa). Pembentukan gas pada proses fermentasi sangat penting karena gas
yang dihasilkan akan membentuk struktur seperti busa, sehingga aliran panas ke
dalam adonan dapat berlangsung cepat pada saat baking. Panas yang masuk ke dalam
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
17/37
adonan akan menyebabkan gas dan uap air terdesak ke luar dari adonan, sementara
terjadi proses gelatinisasi pati sehingga terbentuk struktur frothy.
Fermentasi adonan didasarkan pada aktivitas-aktivitas metabolis dari khamir
dan bakteri asam laktat. Aktivitas mikroorganisme ini pada kondisi anaerob akan
menghasilkan metabolit fungsional yang penting pada pembentukkan adonan.
Dengan mengendalikan parameter proses fermentasi dan metode preparasi adonan
dapat dimungkinkan mempengaruhi aktivitas mikroorganisme dan enzim untuk
menghasilkan adonan roti yang dikehendaki seperti volume, konsistensi, dan
pembentukkan.
b. Fermentasi Adonan
Berbagai metode fermentasi adonan berkembang untuk memperoleh hasil
sesuai dengan karakteristik berbagai jenis produk bakery. Walaupun berbagai metode
dikembangkan, namun secara umum terjadi kecenderungan untuk menyederhanakan,
memperpendek dan automatisasi proses fermentasi. Proses biologis yang kompleks
selama fermentasi perlu dikendalikan untuk menghasilkan adonan sesuai dengan yang
diinginkan. Untuk itu, pengendalian haruslah dilakukan selama periode fermentasi.Semua faktor seperti suhu, mutu dan jumlah sel, serta laju pertumbuhan harus
terkendali, sehingga terbentuk gas di dalam adonan.
Adonan yang frothy dapat dihasilkan dengan terbentuknya atau terdispersinya
gelembung-gelembung gas di dalam adonan. Gas yang dibutuhkan untuk
terbentuknya adonan dapat dihasilkan melalui proses biologis, kimia, maupun fisik.
Gas yang dihasilkan terdispersi kedalam adonan dalam bentuk gelembung untuk
menghasilkan pori yang halus seperti gabus. Gas yang terbentuk merupakan gas CO2.
Kehalusan pori yang terbentuk selama proses pengadonan tergantung
pada karakteristik tepung yang digunakan seperti viskoelastisitas dari gluten dan daya
ikat air (water-binding capacity) pentosan. Pori yang halus bisa juga terbentuk oleh
karena udara masuk kedalam adonan dan terdispersi dalam bentuk gelembung yang
halus ketika tepung dan air dicampur dan diulen. Gelembung udara yang
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
18/37
terperangkap berperan sebagai inti yang menyerap gas CO2 yang terbentuk akan
membuat adonan mengembang membentuk struktur spon. Pengembangan adonan
dapat melebihi 1:6 karena gas CO2 terbentuk selama fermentasi. Pembentukan gas
selama fermentasi diikuti oleh reaksi-reaksi fermentatif lainnya seperti terbentuknya
metabolit-metabolit intermediet yang berpengaruh pada konsistensi adonan dan
terbentuknya senyawa-senyawa volatil yang merupakan prekursor aroma.
Gas yang terdispersi dan terperangkap di dalam adonan dalam bentuk
gelembung dibutuhkan untuk pembentukan pori. Terbentuknya dinding pori yang
elastis (extensible) tergantung pada kandungan protein yang spesifik yang dapat
membentuk film yang elastis. Karakteristik semacam ini diperlihatkan oleh gluten
(gliadin dan glutenin) yang merupakan jeni sprotein yang terkandung di dalam tepung
gandum. Ketika tepung gandum dicampur dengan air, gluten akan membentuk massa
viskoelastis yang mengikat semua bahan adonan terutama pati menjadi suatu
jaringan. Lapisan film yang terbentuk bersifat impermiabel terhadap gas, sehingga
dapat memerangkap gas dan membentuk pori. Selanjutnya pada saat proses
pemanggangan (baking) terjadi gelatinisasi pati dan koagulasi gluten yang dapat
membentuk crumb dan tekstur yang lembut.
c. Peranan khamir dalam pembuatan roti
Khamir jenis Saccharomyces cereviceaemerupakan jenis khamir yang paling
umum digunakan pada pembuatan roti. Khamir ini sangat mudah ditumbuhkan,
membutuhkan nutrisi yang sederhana, laju pertumbuhan yang cepat, sangat stabil, dan
aman digunakan (food-gradeorganism). Dengan karakteristik tersebut, S.
Cereviceaelebih banyak digunakan dalam pembuatan roti dibandingkan penggunaan
jenis khamir yang lain. Dalam perdagangan khamir ini sering disebut dengan bakers
yeast atau ragi roti.
Penggunaan mikroorganisme dalam pengembangan adonan masih menjadi
fenomena yang asing bagi masyarakat yang tidak familiar dengan pabrik roti. Udara
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
19/37
(oksigen) yang masuk ke dalam adonan pada saat pencampuran dan pengulenan
(kneading) akan dimanfaatkan untuk tumbuh oleh khamir. Akibatnya akan terjadi
kondisi yang anaerob dan terjadi proses fermentasi. Gas CO2 yang dihasilkan selama
proses fermentasi akan terperangkap di dalam lapisan film gluten yang impermiabel.
Gas akan mendesak lapisan yang elastis dan extensible yang selanjutnya
menyebabkan pengembangan (penambahan volume) adonan.
Asidifikasi. Selama proses fermentasi selain dihasilkan gas CO2juga
dihasilkan asam-asam organik yang menyebabkan penurunan pH adonan. Karena
tingginya kapasitas penyangga (buffer capacity) protein di dalam adonan, maka
tingkat keasaman dapat ditentukan dengan menentukan total asam adonan. Proses
asidifikasi ini dapat dijadikan sebagai indikator bahwa fermentasi adonan berjalan
dengan baik. Dengan demikian pengukuran pH mutlak diperlukan dalam
pengendalian proses.
Produksi Flavor. Terbentuknya alkohol, penurunan pH, dan terbentuknya
metabolit lainnya secara langsung akan berperan sebagai prekursor flavor dan rasa
roti. Akibat proses fermentasi tersebut dapat menghasilkan roti dengan mutu
organoleptik yang tinggi
2.5 Proses Produksi Roti
1. Seleksi Bahan
Bahan baku merupakan faktor yang menentukkan dalam proses produksi atau
pembuatan bahan makanan. Jika bahan baku yang digunakan mutunya baik maka
diharapkan produk yang dihasilkan juga berkualitas. Evaluasi mutu dilakuakan untuk
menjaga agar bahan yang digunakan dapat sesuai dengan syarat mutu yang telah
ditetapkan oleh perusahaan, sehingga dihasilkan produk yang sesuai dengan standar
mutu yang ditetapkan.
2. Penimbangan
Semua bahan ditimbang sesuai dengan formula. Penimbangan bahan harus
dilakukan dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan jumlah bahan.
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
20/37
Ragi, garam, dan bahan tambahan makanan merupakan bahan yang dibutuhkan dalam
jumlah sedikit, tetapi sangat penting agar dihasilkan roti yang berkualitas baik
sehingga harus diukur dengan teliti. Dalam penimbangan, sebaiknya tidak
menggunakan sendok atau cangkir sebagai takaran.
3. Pengadukan atau pencampuran (Mixing)
Mixing berfungsi mencampur secara homogen semua bahan, mendapatkan
hidrasi yang sempurna pada karbohidrat dan protein, membentuk dan melunakkan
gluten, serta menahan gas pada gluten (gasretention). Tujuan mixing adalah untuk
membuat dan mengembangkan daya rekat. Mixing harus berlangsung hingga tercapai
perkembangan optimal dari gluten dan penyerapan airnya. Dengan demikian,
pengadukan adonan roti harus sampai kalis. Pada kondisi tersebut gluten baru
tebentuk secara maksimal. Adapun yang dimaksud kalis adalah pencapaian
pengadukan maksimum sehingga terbentuk permukaan film pada adonan. Tanda-
tanda adonan roti telah kalis adalah jika adonan tidak lagi menempel di wadah atau di
tangan atau saat adonan dilebarkan, akan terbentuk lapisan tipis yang elastis. Kunci
pokok dalam pengadukkan adalah waktu yang digunakan harus tepat karena jika
pengadukkan terlalu lama akan menghasilkan adonan yang keras dan tidak kompak,sedangkan pengadukkan yang sangat cepat mengakibatkan adonan tidak tercampur
rata dan lengket.
4. Pengukuran atau penimbangan adonan (Deviding)
Roti agar sesuai dengan besarnya cetakan atau berdasarkan bentuk yang
digunakan adonan perlu ditimbang. Sebelum ditimbang, adonan dipotong-potong
dalam beberapa bagian. Proses penimbangan harus dilakukan dengan cepat karena
proses fermentasi tetap berjalan.
5. Pembulatan adonan (Rounding)
Tujuan membuat bulatan-bulatan adonan adalah untuk mendapatkan
permukaan yang halus dan membentuk kembali struktur gluten. Setelah istirahat
singkat lagi, adonan dapat dibentuk menjadi panjang seperti yang dikehendaki. Jika
adonan terlalu ditekan maka kulit akan menjadi tidak seragam dan pecah.
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
21/37
6. Pembentukan Adonan (Moulding)
Tahap pembentukan adonan dilakukan dengan cara adonan yang telah di
istirahatkan kemudian digulung atau dibentuk sesuai dengan jenis roti yang di
inginkan.
7. Peragian (Fermentation)
Fungsi ragi (yeast) dalam pembuatan roti adalah untuk proses aerasi adonan
dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida, sehingga mematangkan dan
mengempukan gluten dalam adonan. Kondisi dari gluten ini akan memungkinkan
untuk mengembangkan gas secara merata dan menahannya, membentuk cita rasa
akibat terjadinya proses fermentasi. Suhu ruangan 350C dan kelembaban udara 75%
merupakan kondisi yang ideal dalam proses fermentasi adonan roti. Semakin panas
suhu ruangan, semakin cepat proses fermentasi dalam adonan roti. Sebaliknya,
semakin dingin suhu ruangan semakin lama proses fermentasi. Selama peragian,
adonan menjadi lebih besar dan ringan.
8. Pembakaran (baking)
Setelah dibentuk sesuai yang dikehendaki dan dikembangkan secara optimal,
adonan siap dipanggang di dalam oven. Ada dua cara memanggang roti, yaitu denganuap dan tanpa uap, tergantung jenis roti yang dibuat. Untuk beberapa jenis roti,
memanggang dengan uap itu lebih baik, atau memang perlu untuk memberikan uap di
dalam oven. Ini akan menghasilkan kelembapan yang tinggi dalam oven yang akan
menjaga kulit roti tetap basah, sehingga oven proof lebih baik dan pengembangan
volume roti dicapai. Proses pemasakan roti memerlukan suhu mulai dari suhu 26 C-
100 C. Proses fisik adalah penguapan alkohol dan air. Proses pemanggangan terjadi
di kulit, dimana berbagai jenis gula menjadi karamel dan memberi warna pada kulit.
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
22/37
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Latar Belakang Cilegon Bakery
Adanya cilegon bakery ini bertujuan untuk berwirausaha. Karena
berwirausaha adalah suatu jalan kesuksesan di masa depan, dengan berwirausaha
berarti telah melakukan pembelaan terhadap Negara dalam hal profesi, dan
dengan berwirausaha dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru atau
mengurangi angka pengangguran.
Objek usaha yang akan di jalankan adalah usaha di bidang makanan,
dikarenakan makanan adalah hal yang paling pokok dalam kehidupan manusia,
tanpa ada makanan hidup pun tidak akan berlanjut. Makanan merupakan sumber
energy yang paling utama dari kehidupan manusia. Setiap orang sudah tentu
membutuhkan makanan apalagi jika makanan itu di sajikan dengan lebih indah,
maka konsumenpun pasti akan lebih tertarik mengkonsumsinya. Makanan
dengan tatanan yang beranekaragam, dengan kata lain sesuatu yang sudah teratur
pasti akan terlihat indah demikian dengan usaha ini di atur sedemikian indah dan
bervariasi agar masyarakat menjadi sangat tertarik.
Tujuan yang hendak dicapai, untuk menjadi sebuah usaha yang baru, disajikan
secara modern agar bisa mendapatkan konsumen sebanyak mungkin yang
mempunyai pelanggan banyak untuk bisa mendapatkan keuntungan yang lebih
banyak dan lebih besar, sehingga dapat membesarkan usaha untuk seterusnya.
Dengan variasi rasa yang di atur sedemikian rupa, masyarakat lebih sangat
tertarik untuk mengkonsumsinya, sehingga keuntungan terus bertambah.
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
23/37
3.2 Bahan Baku
Adapun bahan baku yang digunakan dalam pembuatan roti di Cilegon Bakeryini yaitu tepung terigu, telur, gula pasir, air, garam, pengembang, dan macam-
macam untuk isian roti ( susu, nanas, coklat, kismis, kelapa, selai kacang, dan
masih banyak lainnya ).
Perbandingan bahan baku yang di gunakan dalam produksi roti di Cilegon
Bakery untuk setiap 1 kg tepung terigu yaitu 0,45 kg mentega; 15 butir telur; 0,3
kg gula pasir; 0,02 kg ragi pengembang; 0,8 L susu UHT; 0,01 kg garam dan
0,45 L air.
3.3 Pengolahan
Dalam pembuatan roti di Cilegon Bakery ini ada beberapa tahapan, yaitu:
1. Pemilihan bahan
2. Penimbangan bahan
3. Pengadukan adonan
4. Permentasi awal
5.
Penimbangan adonan6. Pembulatan adonan
7. Pembentukan adonan
8. Pencetakan adonan
9. Permentasi akhir
10.Pembakaran
11.Mengeluarkan roti dari cetakan/loyang
12.Pendinginan
13.Pembungkusan
1. Pemilihan bahan
Dalam tahap ini memastikan bahan yang digunakan berkualitas baik,
memastikan bahan yang digunakan bersertifikat halal dan bahan yang
digunakan dalam kondisi simpanan yang baik.
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
24/37
Gambar 3.1 tahap pemilihan bahan
2. Penimbangan bahan
Pada tahap ini bahan yang akan digunakan benar-benar ditimbang
dengan teliti dan tepat serta menghindari tercecernya bahan.
Gambar proses 3.2 penimbangan bahan
3. Pengadukan adonan(mixing)
Pada tahap ini semua bahan kering diaduk terlebih dahulu kurang lebih selama5 menit sebelum air dan mentega dimasukkan, agar air dan mentega dapat
dimasukkan secara optimal. Kemudian melakukan pencampuran semua bahan
secara merata untuk hidrasi yang sempurna dari pati dan protein sehingga
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
25/37
membentuk gluten. Tahap mixing ini dilakukan sampai adonan menjadi kalis,
selama 12 menit (mesin otomatis).
Gambar 3.3 proses pengadukan bahan
4. Permentasi awal
Permentasi awal berlangsung selama proses mixing sampai ke
tahap pemcetakan adonan. Pada permentasi ini terjadi proses
pemecahan gula oleh ragi menjadi:
Gas CO2 sehingga adonan menjadi mengembang
Alkohol memberi aroma pada roti
Panas sehingga suhu meningkat selama permentasi.
Lama atau sebentarnya permentasi awal bergantung pada jumlah adonan dan
jumlah tenaga kerja yang mengerjakan.
Gambar 3.4 bagian dari permentasi awal
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
26/37
5. Penimbangan adonan
Pada penimbangan adonan di Cilegon Bakery ini yaitu membagi adonan
sesuai berat yang diinginkan. Dalam membagi adonannya tidak menggunakan
suatu alat hanya menggunakan keahlian dari si baker.
Gambar 3.5 proses pembagian adonan
6. Pembulatan adonan
Adonan yang telah dibagi sesuai dengan berat yang diinginkan langsung
dibentuk bulatan guna membentuk lapisan keras dipermukaan adonan, sehingga
dapat menahan gas yang dihasilkan. Selain itu juga pembulatan adonan ini
bertujuan untuk menghaluskan tekstur roti dan mempermudah pekerjaan
selanjutnya
.
Gambar 3.6 proses pembulatan adonan
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
27/37
7. Pembentukkan adonan
Dalam tahap ini adonan roti dibentuk sesuai keinginan. Untuk roti manis
dapat diisi dengan berbagai isian sesuai dengan variasi yang diinginkan.
Gambar 3.7 proses pembentukkan roti
8. Pencetakan adonan
Adonan yang telah dibentuk kemudian ditempatkan di atas loyang (untuk roti
manis) yang telah diolesi dengan minyak. Dalam hal ini jarak antar adonan harus
diperhatikan agar tidak bergabung ketika pemanasan.
Gambar 3.8 proses pencetakan adonan
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
28/37
9. Permentasi akhir
Permentasi akhir ini dilakukan untuk pengembangan adonan agar mencapai
bentuk dan kualitas yang maksimal. Tempat untuk permentasi ini harus memiliki
panas 350C-40
0C. Di Cilegon Bakery ini permentasi akhirnya ditempatkan di
lemari pengembang dalam waktu kurang lebih 1 jam 30 menit.
Gambar 3.9 pros permentasi akhir
10. Pembakaran adonan (baking)
Temperatur oven sangat menentukan kualitas akhir dari roti yang dibuat. Jadi
temperaturnya di sesuaikan dengan jenis roti yang dibakar. Untuk roti manis
dibakar di temperatur 1800C dalam waktu 5-10 menit, roti tawar di temperatur
2000C dalam waktu 25-30 menit.
Gambar 3.10 proses pembakaran roti
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
29/37
11. Mengeluarkan roti dari cetakan/loyang
Dalam tahap ini mengeluarkan roti yang sudah matang dari loyang sesegera
mungkin. Untuk roti manis, pada saat mengeluarkan dari loyang harus dilakukan
dengan hati-hati karena roti yang baru keluar dari oven sangat lembut dan
empuk.
Gambar 3.11 proses pengeluaran roti dari loyang
12. Pendinginan (cooling)
Setelah roti dikeluarkan dari loyang, kemudian didinginkan di suhu ruangan
selama 45 menit. Di Cilegon Bakery ini proses pendinginannya dilakukan
dengan meletakkan roti tersebut diatas koran, dengan tujuan mempercepat
penyerapan panas.
Gambar proses 3.12 pendinginan roti Cilegon Bakery
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
30/37
13. Pembungkusan (packing)
Tahap akhir dari proses pembuatan roti yaitu pembungkusan. Disamping
menjadi identitas dari Cilegon Bakery sendiri, yaitu untuk menghindari
mengerasnya kulit roti akibat menguapnya kandungan air dalam roti.
Pembungkusan dilakukan setelah roti tersebut telah dingin. Bahan yang
digunakan untuk membungkus roti Cilegon Bakery ini yaitu dari bahan plastik.
3.4 Pengawetan
Pada proses pembuatan produk roti Cilegon Bakery ini tidak ditambahkan
bahan-bahan pengawet, sehingga roti hanya bisa bertahan 2 hari setelah proses
pembuatan , setelah 2 hari roti akan menjamur.
3.5 Pengemasan
Bahan yang digunakan pada pengemasan produk roti Cilegon Bakery ini
menggunakan plastik yang telah memiliki logo tersendiri atau merk dari roti
Cilegon Bakery yang dapat membedakan roti Cilegon Bakery dengan roti lain.
Gambar 3.13 hasil packing roti Ciegon Bakery
3.6 Pemasaran
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
31/37
Produk dalam usaha ini yaitu roti yang enak, nikmat, bergizi dan berprotein.
Keunggulan dari produk ini adalah bahan mudah di dapat dan tidak sulit di
temukan.
Metode pemasaran yang digunakan di Cilegon Bakery ini yaitu secara door to
door dengan menggunakan media transport berupa mobil yang dimodifikasi
sedemikian rupa dengan tampilan semenarik mungkin sehingga masyarakat yang
melihat akan sangat tertarik untuk membeli.
Gambar 3.14 media transportasi Cilegon Bakery
Rute pemasaran produk Cilegon Bakery ini yaitu keberbagai tempat yang ada
dicilegon seperti rumah sakit KS bahkan hingga ke luar kota cilegon seperti
pandeglang dan serang.
3.7 Ekonomi
Analisis keuangan :
Modal pertama beserta mesin : Rp. 150.000.000
Pendapatan kotor 1 hari : Rp. 2.500.000
Biaya operasional per hari : Rp. 1.500.000
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
32/37
Pendapatan bersih : Rp. 500.000
Gaji karyawan per bulan : Rp. 1.500.000
Daftar harga :
Harga roti tawar : Rp. 8.000/bgks
Harga roti isi : Rp. 4.500/bgks
Harga roti isi daging : Rp. 5.000/bgks
Harga roti sobek santapan coklat : Rp. 10.000/bgks
3.8 Limbah dan Pengolahannya
Pada proses home industry roti Cilegon Bakery ini tidak terdapat limbah
limbah yang berbahaya dikarekan dari komposisi pembuatan produk tidak
menggunakan bahan berbahaya. Limbah yang dihasilkan yaitu limbah dari kulit
telur serta sampah dari bahan pembuatan roti dan solusinya adalah membuang
limbah tersebut kedalam tempat sampah. Serta adanya limbah roti dari hasil
pemotongan roti tawar, dan limbah ini biasanya masih bisa dikonsumsi oleh
sebagian masyarakat.
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
33/37
Gambar 3.15 limbah dari home industry Cilegon Bakery
3.9 Kendala dan Solusi dari Cilegon Bakery
Kendala-kendala yang dialami pada home industry cilegon bakery adalah
pada peningkatkan pemasaran produk, pada saat proses pendistribusian roti
dimana terdapat wakru tertentu masyarakat kurang berminat dalam
mengkonsumsi roti (faktor musim), seperti pada musim kemarau omset
penjualan roti menjadi berkurang, pada musim buah-buahan minat masyarakat
lebih cenderung untuk membeli buah dari pada membeli roti. Untuk mengurangi
terjadinya kerugian yaitu dengan cara memperkirakan jumlah roti yang akan
dijual setiap paginya disesuaikan dengan kondisi cuaca.
Serta situasi dalam persaingan dimana telah diketahui bahwa di kota cilegon ini
sudah banyak sekali home industry yang menjual roti atau kue namun dengan
cara mempertahankan rasa serta kualitas dari roti cilegon bakrery ini maka
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
34/37
konsumen akan lebih memilih untuk mengkonsumsi roti dari produk Cilegon
Bakery.
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
35/37
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam pembuatan roti banyak tahapan-tahapan yang harus dilakukan, dan
dalam pembuatan roti tentunya harus memilih bahan yang berkualitas baik untuk
menghasilkan produk yang baik pula.
3.2 Saran
Adapun saran untuk Cilegon Bakery ini yaitu mungkin lebih di tingkatkan
lagi kawasan pemasaran produknya.
-
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
36/37
DAFTAR PUSTAKA
http://banking.blog.gunadarma.ac.id/artikel-tentang-usaha-kecil-
menengah/
( diakses pada tanggal 28 September 2014 pukul 20.10 )
http://banking.blog.gunadarma.ac.id/artikel-tentang-usaha-kecil-menengah/http://banking.blog.gunadarma.ac.id/artikel-tentang-usaha-kecil-menengah/http://banking.blog.gunadarma.ac.id/artikel-tentang-usaha-kecil-menengah/http://banking.blog.gunadarma.ac.id/artikel-tentang-usaha-kecil-menengah/http://banking.blog.gunadarma.ac.id/artikel-tentang-usaha-kecil-menengah/ -
5/19/2018 Makalah Proses Industri Kimia
37/37
LAMPIRAN
Gambar 3.16 foto kelompok beserta pemilik home industry Cilegon
Bakery (pk Joni)