MAKALAH PROMOSI KESEHATAN
-
Upload
panjidammen -
Category
Documents
-
view
46 -
download
15
description
Transcript of MAKALAH PROMOSI KESEHATAN
MAKALAH PROMOSI KESEHATAN
ALASAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK
Disusun Oleh:
Grita Cyntia Dewi (P27820714008)
Arif Rahmahabimantara (P27820714017)
Aravika Nur Hariyadi (P27820714018)
Fika Agustina (P27820714023)
Panji Putro Pamungkas (P27820714033)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia
Nya kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Makalah Promosi Kesehatan: Alasan
Penggunaan Metode Pembelajaran Kelompok”.
Dalam proses penyusunan makalah ini, penyusun mengalami banyak permasalahan.
Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing Promosi Kesehatan, yaitu Ibu Dra. Kiaonarni
Ongko Waluyo, Apt, M.M.Kes yang telah membimbing kami dalam proses penyusunan
makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun sistematika
penulisannya, maka dari itu penyusun berterima kasih apabila ada kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat dapat bermanfaat bagi rekan-rekan seperjuangan
khususnya Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) nantinya.
Surabaya, 10 September 2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Metode Pembelajaran Kelompok.....................................................................................
B. Macam-Macam Pembelajaran kelompok........................................................................
C. Alasan Penggunaan Metode Pembelajaran Kelompok....................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan pada masyarakat, kelompok, atau individu. Dengan
adaya pesan tersebut maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat
memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang baik. Pengetahuan tersebut
akhirnya diharapkan dapat berpengaruh pada perilaku. Dengan kata lain, adanya
pendidikan tersebut diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku
sasaran.
Pendidikan kesehatan juga merupakan suatu proses yang mempunyai masukan
(input) dan keluaran (output). Suatu proses pendidikan kesehatan yang menuju
tercapainya tujuan pendidikan. Yakni perubahan perilaku, dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor tersebut, disamping faktor masuknya sendiri juga faktor metode, faktor
materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya dan alat bantu atau
alat peraga pendidikan yang dipakai. Agar mencapai suatu hasil yang optimal, maka
faktor-faktor tersebut harus bekerja sama secara harmonis. Hal ini berarti bahwa
untuk masukkan (sasaran pendidikan) tertententu harus menggunakan cara tertentu
pula. Materi juga harus disesuaikan dengan sasaran. Demikian juga alat bantu
pendidikan. Untuk sasaran kelompok maka metodenya harus berbedan dengan sasaran
masa dan sasaran individu.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan metode pembelajaran kelompok?
2. Macam-macam metode pembelajaran kelompok?
3. Apakah alasan menggunakan metode pembelajaran kelompok dalam promosi
kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang metode pembelajaran kelompok
2. Untuk mengetahui macam-macam metode pembelajaran kelompok
3. Untuk mengetahui alasan menggunakan metode pembelajaran kelompok dalam
promosi kesehatan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Pembelajaran Kelompok
Dalam memilih metode pembelajaran kelompok, harus diingat besarnya
kelompok, sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok
yang besar, metode nya akan lain dengan kelompok kecil. Efektivitas suatu metode
akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan. Yang dimaksud kelompok
besar disini adalah apabila peserta penyulihan itu lebih dari 15 orang. Sedangkan yang
dimaksud kelompok kecil yaitu kelompok yang pembelajarannya kurang dari 15
orang.
B. Macam-Macam Metode Pembelajaran Kelompok
Macam-macam metode pembelajaran kelompok dibagi sebagai berikut:
1. Kelompok Besar
a. Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah:
1) Persiapan
Ceramah akan berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai
materi yang akan diceramahkan. Untuk itu penceramah harus
mempersiapkan diri dengan:
Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik
lagi kalau disusun dalam diagram atau skema
Mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran, misalnya makalah
singkat, slide, transparan, sound sistem, dan sebagainya
2) Pelaksanaan
Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila
peceramah tersebut dalam mengusai sasaran ceramah. Untuk itu
penceramah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap
ragu-ragu dan gelisah.
Suara hendaknya cukup keras dan jelas.
Pandangan harus tertuju pada semua peserta ceramah
4
Berdiri didepan (dipertengahan). Tidak boleh duduk
Menggunakan alat bantu lihat (AVA) semaksimal mungkin.
b. Seminar
Metode ini hanya untuk kelompok besar dengan pendidikan menengah
keatas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari satu ahli atau
beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya
dianggap hangat dimasyarakat.
2. Kelompok Kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok
kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil ini antara lain :
Diskusi kelompok
Agar semua anggota kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi
maka formasi duduk para pesrta diatur sedemikian rupa sehingga mereka
dapat berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama lain, misalnya
dalam bentuk lingkaran atau segi empat pemimpin diskusi juga duduk
diantara peserta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi.
Dengan kata lain mereka harus merasa beradadalam taraf yang sama,
sehingga tiap anggota kelompok mempunyai kebebasan / keterbukaan
untuk mengeluarkan pendapat.
Untuk memulai diskusi pemimpin diskusi harus memberikan pancingan –
pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau kasus
sehubungan dengan topik yang dibahas. Agar terjadi diskusi yang hidup
maka pemimpin kelompok harus mengarahkan dan mengatur jalannya
diskusi sehingga semua orang dapat kesempatan berbicara dan tidak
menimbulkan dominasi dari salah seorang peserta.
Contoh :
Curah pendapat (brain storming)
Metodi ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya
sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya pada permulaanya
pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian
tiappeserta memberikan jawaban-jawaban atau tanggapan (curah
pendapat). Tangapan-tangapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung
dan ditulis dalam flip chart atau papan tulis. Sebelum semua peserta
5
mencurahkan pendapatnya, tidak boleh diberi komentar siapapun. Baru
setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat
mengomentari, dan akhirnya terjadi diskusi.
Bola salju ( snow balling )
Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (satu pasang dua orang )
kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang
lima menit maka tiapdua pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap
mendiskusikan masalah tersebut, dan mencari kesimppulanya.
Kelompok-kelompok kecil (buzz grup)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (buzz grup)
yang kemudian diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak sama
dengan kelompok lain. Masing-masing kelompok mendiskusikan masalh
tersebut. Selanjutnya hasil dari setiap kelompok didiskusikan kembali dan
dicari kesimpulanya.
Memainkan peranan (roleplay)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang
peran tertentu untuk memainkan peranan.
Mereka memperagakan misalnya bagaimana interaksi / komunikasi sehari-
hari dalam melaksanakan tugas.
Permainan simulasi (simulation game)
Metode ini merupakan gabungan antara roleplay dengan diskusi
kelompok. Peasan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk
permainan seperti permainan monopoli.
C. Alasan Menggunakan Metode Pembelajaran Kelompok
Daftar Pustaka
Notoadmodjo,Soekidjo.2003.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta
Maulana,Heri D.J.2009.
6