MAKALAH PKN ORGANISASI INTERNASIONAL · makalah yang berjudul “Organisasi Internasional” ini....

32
MAKALAH PKN ORGANISASI INTERNASIONAL Disusun Oleh: Nama : Risa Mariana Kelas : XI PM 2 No. Absen :08593 SMK PGRI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012

Transcript of MAKALAH PKN ORGANISASI INTERNASIONAL · makalah yang berjudul “Organisasi Internasional” ini....

  • MAKALAH PKN

    ORGANISASI INTERNASIONAL

    Disusun Oleh:

    Nama : Risa Mariana

    Kelas : XI PM 2

    No. Absen :08593

    SMK PGRI SUKOHARJO

    TAHUN AJARAN 2011/2012

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Wr.Wb.

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Ya Rahman, Ya Rahhim karena atas limpahan

    rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Pkn yang diberikan oleh Ibu Krtistin

    makalah yang berjudul “Organisasi Internasional” ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada

    Baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang dengan perantaraan dan perjuangan Beliaulah, manusia kini

    berada di abad yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

    Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh

    dari kata sempurna. Namun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tugas

    yang diberikan oleh Guru mata pelajaran yang bersangkutan.

    Penulis tidak akan berhasil dalam penyusunan makalah ini tanpa bantuan dari pihak pihak

    terdekat penulis. Untuk itu, penulis inging mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada:

    1. Allah SWT, Tuhan semesta alam, penguasa langit dan bumi yang selalu memberikan nikmat

    berupa kesehatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.

    2. Ibu dan bapak penulis yang telah memelihara dan merawat penulis sejak kecil hingga

    dewasa ini dan telah memberikan dorongan materiil maupun spirituil selama penyusunan

    makalah ini.

    3. Ibu Kristin selaku pemberi tugas dan pembimbing dalam penyusunan makalah ini.

    Tak ada karya manusia yang benar – benar sempurna, demikian pula dengan makalah ini. Saran

    dan kritik yang membangun begitu saya harapkan agar tulisan selanjutnya dapat lebih baik.

    Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

  • 3

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul ……………………………………………………………………………………………………………………... 1

    Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………………………………... 2

    Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………………... 3

    Bab I : Organisasi Internasional ………………………………………………………………………………. 5

    I. Pengertian Organisasi Internasional …………………………………………………… 5

    II. Macam – macam Organisasi Internasional …………………………………………. 5

    III. Bentuk – bentuk Organisasi Internasional ………………………………………….. 6

    IV. Penggolongan Organisasi Internasional ……………………………………………… 6

    Bab II : Perserikatan Bangsa Bangsa ………………………………………………………………………… 10

    I. Tentang PBB ………………………………………………………………………………………. 10

    II. Sejarah Berdirinya ……………………………………………………………………………… 11

    III. Lambang ……………………………………………………………………………………………. 12

    IV. Anggota ……………………………………………………………………………………………… 12

    V. Tujuan ………………………………………………………………………………………………… 16

    VI. Peranan ……………………………………………………………………………………………… 16

    Bab III : ASEAN ………………………………………………………………………………………………………….. 17

    I. Tentang ASEAN ………………………………………………………………………………… 17

    II. Sejarah Berdirinya ……………………………………………………………………………… 17

    III. Lambang ……………………………………………………………………………………………. 18

    IV. Anggota ……………………………………………………………………………………………… 18

    V. Tujuan ……………………………………………………………………………………………….. 18

    VI. Peranan ……………………………………………………………………………………………… 19

    Bab III : Konferensi Asia Afrika …………………………………………………………………………………. 20

    I. Tentang KAA ………………………………………………………………………………………. 20

    II. Sejarah Berdirinya ……………………………………………………………………………… 20

    III. Lambang …………………………………………………………………………………………….. 25

    IV. Anggota ……………………………………………………………………………………………… 25

    V. Tujuan ………………………………………………………………………………………………… 27

    VI. Peranan ……………………………………………………………………………………………… 28

    Bab III : OPEC ……………………………………………………………………………………………………………. 29

  • 4

    I. Tentang OPEC …………………………………………………………………………………….. 29

    II. Sejarah Berdirinya ……………………………………………………………………………. 29

    III. Lambang ………………………………………………………………………………………….. 29

    IV. Anggota ……………………………………………………………………………………………. 29

    V. Tujuan ……………………………………………………………………………………………… 30

    VI. Peranan ……………………………………………………………………………………………. 31

    REFERENSI ……………………………………………………………………………………………………………………… 32

  • 5

    BAB I

    ORGANISASI INTERNASIONAL

    1. Pengertian

    Menurut Wikipedia, organisasi internasional adalah adalah suatu bentuk dari gabungan beberapa

    negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yang juga

    merupakan isi dari perjanjian atau charter.

    Sedangkan menurut Clive Archer (1983) organisasi internasional sebagai suatu struktur formal dan

    berkelanjutan yang dibentuk atas suatu kesepakatan antara anggota-anggota (pemerintah atau non

    pemerintah)dari dua atau lebih negara yang berdaulat dengan tujuan untuk mengejar kepentingan

    bersama para anggotanya.

    2. Macam Organisasi Internasional

    Banyak sekali macam organisasi internasional di belahan bumi ini. Macam – macam organisasi

    internasional yang ada antara lain:

    1. UN = United Nation = PBB (1945)

    2. UNICEF = United Nations International Childrens Emergency Fund (1946), namun namanya

    diganti setelah thn 1953 menjadi: United Nations Children’s Fund.

    3. UNESCO = the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (16 November

    1945)

    4. UNCHR = United Nations Commission on Human Rights (2006)

    5. UNHCR = Uited Nations High Commissioner for Refugees (14 Desember 1950)

    6. UNDPR = The United Nations Division for Palestinian Rights (2 Desember 1977)

    7. UNSCOP = The United Nations Special Committee on Palestine (May 1947, oleh 11 negara)

    8. WHO = World Health Organization (7 April 1948)

    9. IMF = International Monetary Fund (Juli 1944, 180 negara)

    10. NATO = North Atlantic Treaty Organisation (4 April 1949)

    11. NGO = Non-Governmental Organizations .Dalam bahasa Indonesia Lembaga Swadaya

    Masyarakat – LSM, yg didirikan oleh perorangan atau per-group dan tdk terikat oleh

    pemerintah.

    12. GREENPEACE (40 negara, dari Europe, State of America, Asia, Africa dan Pacific, semenjak

    1971).

  • 6

    13. AMNESTY International (1961, memiliki sekitar 2,2 juta anggota, dari 150 negara, organisasi

    yg membantu menghentikan penyelewengan/pelecehan hak azasi manusia)

    14. WWF = the World Wildlife Fund (1985, Memiliki hampir 5 juta pendukung, distribusi dari lima

    benua, memiliki perkantoran/perwakilan di 90 negara).

    15. G8 = Group of Eight, kelompok negara termaju di dunia. Sebelumnya G6 pd thn 1975,

    kemudian dimasuki oleh Kanada 1976 (Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya,

    Amerika Serikat, Kanada dan Rusia (tidak ikut dalam seluruh acara), serta Uni Eropa.

    16. EU = The European Union (27 negara anggota, 1 november 1993)

    17. DANIDA = Danish International Development Assistance (Organisasi yg memberikan bantuan

    kepada negara2 miskin, pengungsi, bencana alam)

    18. ICRC = International Committee of the Red Cross (1863) = Palang Merah, gerakan bantuan

    kemanusiaan saat bencana alam atau peperangan.

    19. OPEC = Organization of the Petroleum Exporting Countries (1960, anggota 13 negara,

    termasuk Indonesia)

    20. ASEAN = Association of Southeast Asian Nations = Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia

    Tenggara (PERBARA) ( Dibentuk 8 Agustus 1967, memiliki 10 negara anggota, Timor Leste dan

    Papua new Guinea hanya sebagai pemantau, dan masih mempertimbangkan akan menjadi

    anggota)

    3. Bentuk bentuk Organisasi Internasional

    Terdapat dua kategori utama organisasi internasional, yaitu:

    a. Organisasi antarpemerintah (Inter-Governmental Organizations / IGO)

    Anggotanya terdiri dari delegasi resmi pemerintah negara-negara. Misalnya Perserikatan

    Bangsa Bangsa (PBB), Association of South East Asia Nation (ASEAN), dan World Trade

    Organization (WTO)

    b. Organisasi nonpemerintah (Non- Governmental Organizations / NGO)

    Anggotanya terdiri dari kelompok-kelompok swasta dibidang-bidang keilmuan, kebudayaan,

    kegamaan, bantuan teknik, atau ekonomi, dan sebagainya. Misalnya Palang Merah Nasional

    (PMI), UNHCR, Greenpeace, Oxfam International.

    4. Penggolongan Organisasi Internasional

    Penggolongan organisasi internasional ada bermacam-macam, diantaranya:

  • 7

    1. Kegiatan Administrasi

    • Organisasi Internasional Antar Pemerintah (Inter-Govermental Organization)

    Anggota – anggota organisasi ini berasal dari perwakilan pemerintah negara.

    Contoh : PBB, ASEAN, SAARC, OAU, NAM, dls.

    • Organisasi Internasional Non-Pemerintah (Non-Govermental Organization)

    Organisasi yang bukan pemerintahan

    Contoh : IBF, ICC, Dewan Masjid Sedunia, Dewan Gereja Sedunia, Perhimpunan Donor

    Darah Sedunia.

    2. Ruang lingkup (wilayah)

    Organisasi Internasional Global

    Wilayah kegiatan adalah global (seluruh dunia), dan keanggotaan terbuka dalam ruang

    lingkup diberbagai penjuru dunia.

    Contoh : PBB/UNO, OKI/OIC, GNB/NAM

    Organisasi Internasional Regional

    Wilayah kegiatan adalah regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi negara-

    negara pada kawasan tertentu saja.

    Contoh : ASEAN, OAU, GCC, EC, SAARC

    3. Bidang Kegiatan (Operasional) Organisasi

    • Bidang Ekonomi

    Organisasi yang bergerak di bidang ekonomi

    Contoh : KADIN Internasional

    • Bidang Lingkungan Hidup

    Organisasi yang bergerak di bidang lingkungan hidup

    Contoh : UNEP

    • Bidang Kesehatan

    Organisasi yang bergerak di bidang kesehatan

    Contoh : WHO, IDF.

    • Bidang Pertambangan

    Organisasi yang bergerak di bidang pertambangan

    Contoh : ITO

    • Bidang Komoditi (pertanian dan industri)

    Organisasi yang bergerak di bidang komoditi

    Contoh : IWTO, ICO

    • Bidang Bea Cukai dan Perdagangan Internasional

    Organisasi yang bergerak di bidang perdagangan

    Contoh : GATT

    4. Tujuan dan Luas Bidang Kegiatan Organisasi

    • Organisasi Internasional Umum (menyangkut hal-hal umum).

  • 8

    Tujuan organisasi serta bidang kegiatannya bersifat luas dan umum, bukan hanya

    menyangkut bidang tertentu.

    Contoh : PBB/UNO, dls.

    • Organisasi Internasional Khusus (menyangkut hal-hal khusus).

    Tujuan organisasi dan kegiatannya adalah khusus pada bidang tertentu atau

    menyangkut hal khusus saja.

    Contoh : OPEC, dan termasuk organisasi-organisasi khusus dibawah naungan PBB,

    seperti : UNESCO, UNICEF, ITU, UPU, dls.

    5. Ruang Lingkup Bidang Kegiatan

    • Organisasi Internasional : Global-Umum.

    Contoh : PBB/UNO, dls.

    • Organisasi Internasional : Global-Khusus.

    Contoh : OPEC, ICAO, IMCO, ITU, UPU, UNESCO, WHO, FAO dan ICRC.

    • Organisasi Internasional : Regional-Umum.

    Contoh : ASEAN, EC, OAS, OAU, SAARC, GCC, Liga Arab, dls.

    • Organisasi Internasional : Regional-Khusus.

    Contoh : AIPO, OAPEC, PATA, dls.

    6. Menurut Taraf Kewenangan

    • Organisasi Supra-Nasional

    • Organisasi Kerja sama.

    Contohnya banyak sekali (PBB, ASEAN, OKI, OPEC, dll). Karena semua organisasi

    internasional dewasa ini adalah didasarkan pada pola kerjasama, bukan pola supra

    nasional.

    7. Bentuk dan Pola Kerjasama

    • Kerjasama Pertahanan-Keamanan (collective security), yang adalah disebut

    “institutionalized alliance”

    Contoh : NATO, dls.

    • Kerjasama Fungsional (functional cooperation)

    Contoh : PBB, ASEAN, OKI, OPEC, SAARC, OAU, GCC, dls.

    8. Fungsi Organisasi

    • Organisasi Politikal, yaitu organisasi yang dalam kegiatannya menyangkut masalah

    masalah politik dan hubungan internasional.

    Seperti halnya ASEAN yang mencanangkan konsep ZOPFAN.

    Contoh : PBB, ASEAN, NATO, ANZUS, SAARC, OAU, Liga Arab, dls.

    • Organisasi Administratif (administrative organization), yaitu organisasi yang

    sepenuhnya hanya melaksanakan kegiatan teknis secara administratif.

    Contoh : UPU, ITU, OPEC, ICAO, ICRC, dls.

  • 9

    • Organisasi Peradilan (judicial organization), yaitu organisasi yang menyangkut

    penyelesaian sengketa pada berbagai bidang atau aspek (politik, ekonomi, hukum,

    sosbud). Menurut prosedur hukum dan melalui proses peradilan (sesuai ketentuan

    internasional dan perjanjian-perjanjian internasional)

    Contoh : Mahkamah Internasional, dls.

  • 10

    BAB II

    PBB (PERSERIKATAN BANGSA BANGSA)

    1. Tentang PBB

    Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations atau

    disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di

    dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan

    internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.

    Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi

    Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama - dihadiri wakil dari 51

    negara - baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London). Dari 1919 hingga 1946,

    terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-Bangsa, yang bisa dianggap sebagai

    pendahulu PBB.

    Sejak didirikan pada tahun 1945 hingga 2011, sudah ada 193 negara yang bergabung menjadi

    anggota PBB, termasuk semua negara yang menyatakan kemerdekaannya masing-masing dan

    diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali Vatikan. Selain negara anggota, beberapa

    organisasi internasional dan organisasi antar-negara mendapat tempat sebagai pengamat

    permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus

    sebagai pengamat. Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota (non-member states) dan

    termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil permanen di PBB, sedangkan

    Palestina mempunyai kantor permanen di PBB).

    Sekretaris Jenderal PBB saat ini adalah Ban Ki-moon asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1

    Januari 2007 , menggantikan Sekretaris Jendral terdahulu, yaitu Kofi Annan dari Ghana.

    Organisasi ini memiliki enam organ utama:

    a. Majelis Umum (majelis musyawarah utama)

    b. Dewan Keamanan (untuk memutuskan resolusi tertentu untuk perdamaian dan keamanan)

    c. Dewan Ekonomi dan Sosial (untuk membantu dalam mempromosikan kerjasama ekonomi,

    sosial internasional dan pembangunan)

    d. Sekretariat (untuk menyediakan studi, informasi dan fasilitas yang diperlukan oleh PBB)

    e. Mahkamah Internasional (organ peradilan primer)

    f. Dewan Perwalian (yang saat ini tidak aktif)

  • 11

    Instansi Sistem PBB lainnya yang menonjol termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),

    Program Pangan Dunia (WFP) dan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa(UNICEF). Tokoh

    masyrakat PBB yang paling terkenal mungkin adalah Sekretaris Jenderal PBB, saat ini Ban Ki-moon

    dari Korea Selatan, yang mengambil jabatan itu pada tahun 2007, menggantikan Kofi Annan.

    Organisasi ini didanai dari sumbangan yang ditaksir dan sukarela dari negara-negara anggotanya,

    dan memiliki enam bahasa resmi: Arab, Cina, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol.

    2. Sejarah Berdirinya PBB

    Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-1945). Untuk

    mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh seluruh umat

    manusia, pada tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa yang gagal dalam

    rangka untuk memelihara perdamaian internasional dan meningkatkan kerjasama dalam

    memecahkan masalah ekonomi, sosial dan kemanusiaan internasional.

    Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan Departemen

    Luar Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai seorang yang pertama

    menciptakan istilah "United Nations" atau Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai istilah untuk

    menggambarkan negara-negara Sekutu. Istilah ini pertama kali secara resmi digunakan pada 1

    Januari 1942, ketika 26 pemerintah menandatangani Piagam Atlantik, dimana masing-masing

    negara berjanji untuk melanjutkan usaha perang.

    Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai di San

    Francisco, dihadiri oleh 50 pemerintah dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang terlibat dalam

    penyusunan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945 atas

    ratifikasi Piagam oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan-Perancis, Republik Cina, Uni Soviet,

    Inggris dan Amerika Serikat-dan mayoritas dari 46 anggota lainnya. Sidang Umum pertama, dengan

    51 wakil negara, dan Dewan Keamanan, diadakan di Westminster Central Hall di London pada

    Januari 1946.

    Kedudukan organisasi ini awalnya menggunakan bangunan milik Sperry Gyroscope Corporation

    di Lake Success, New York, mulai dari 1946 hingga 1952. Sampai gedung Markas Besar PBB di

    Manhattan telah selesai dibangun.

    Sejak pendiriannya, banyak kontroversi dan kritik tertuju pada PBB. Di Amerika Serikat, saingan

    awal PBB adalah John Birch Society, yang memulai kampanye "get US out of the UN" pada tahun

  • 12

    1959, dan menuduh bahwa tujuan PBB adalah mendirikan "One World Government" atau

    Pemerintah Seluruh Dunia.

    Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Komite Kemerdekaan Perancis terlambat diakui oleh AS

    sebagai pemerintah resmi Perancis, sehingga Perancis awalnya tidak diikutsertakan dalam

    konferensi yang membahas pembentukan PBB. Charles de Gaulle menyindir PBB dengan

    menyebutnya le machin (dalam bahasa Indonesia: "Si Itu"), dan merasa tidak yakin bahwa aliansi

    keamanan global akan membantu menjaga perdamaian dunia, dia lebih percaya pada

    perjanjian/pakta pertahanan antar negara secara langsung.

    3. Lambang PBB

    Ranting Zaitun melambangkan perdamaian

    4. Anggota

    Berikut adalah 191 negara anggota PBB dan tanggal bergabung dengan PBB:

    Afganistan (19 November 1946)

    Afrika Selatan Afrika Selatan (7

    November 1945)

    Republik Afrika Tengah (20 September

    1960)

    Albania (14 Desember 1955)

    Aljazair (8 Oktober 1962)

    Amerika Serikat (24 Oktober 1945)

    Andorra (28 Juli 1993)

    Angola (1 Desember 1976)

    Antigua dan Barbuda (11 November

    1981)

    Arab Saudi (24 Oktober 1945)

    Argentina (24 Oktober 1945)

    Armenia (2 Maret 1992)

    Australia (1 November 1945)

  • 13

    Austria (14 Desember 1955)

    Azerbaijan (2 Maret 1992)

    Bahama (18 September 1973)

    Bahrain (21 September 1971)

    Bangladesh (17 September 1974)

    Barbados (9 Desember 1966)

    Belanda (10 Desember 1945)

    Belarus (24 Oktober 1945)[1]

    Belgia (27 Desember 1945)

    Belize (25 September 1981)

    Benin (20 September 1960)

    Bhutan (21 September 1971)

    Bolivia (14 November 1945)

    Bosnia-Herzegovina (22 Mei 1992)[2]

    Botswana (17 Oktober 1966)

    Brasil (24 Oktober 1945)

    Britania Raya (24 Oktober 1945)

    Brunei (21 September 1984)

    Bulgaria (14 Desember 1955)

    Burkina Faso (20 September 1960)

    Burundi (18 September 1962)

    Republik Ceko (19 Januari 1993)

    Chad (20 September 1960)

    Chili (24 Oktober 1945)

    Republik Rakyat Cina (24 Oktober

    1945)

    Denmark (24 Oktober 1945)

    Djibouti (20 September 1977)

    Dominika (18 Desember 1978)

    Republik Dominika (24 Oktober 1945)

    Ekuador (21 Desember 1945)

    El Salvador (24 Oktober 1945)

    Eritrea (28 Mei 1993)

    Estonia (17 September 1991)

    Ethiopia (13 November 1945)

    Fiji (13 Oktober 1970)

    Filipina (24 Oktober 1945)

    Finlandia (14 Desember 1955)

    Gabon (20 September 1960)

    Gambia (21 September 1965)

    Georgia (31 Juli 1992)

    Ghana (8 Maret 1957)

    Grenada (17 September 1974)

    Guatemala (21 November 1945)

    Guinea (12 Desember 1958)

    Guinea-Bissau (17 September 1974)

    Guinea Khatulistiwa (12 November

    1968)

    Guyana (20 September 1966)

    Haiti (24 Oktober 1945)

    Honduras (17 Desember 1945)

    Hongaria (14 Desember 1955)

    India (30 Oktober 1945)

    Indonesia (28 September 1950)

    Irak (21 Desember 1945)

    Iran (24 Oktober 1945)

    Republik Irlandia (14 Desember 1955)

    Islandia (19 November 1946)

    Israel (11 Mei 1949)

    Italia (14 Desember 1955)

    Jamaika (18 September 1962)

    Jepang (18 Desember 1956)

  • 14

    Jerman (18 September 1973)

    Kamboja (14 Desember 1955)

    Kamerun (20 September 1960)

    Kanada (9 November 1945)

    Kazakhstan (2 Maret 1992)

    Kenya (16 Desember 1963)

    Kirgizstan (2 Maret 1992)

    Kiribati (14 September 1999)

    Kolombia (5 November 1945)

    Komoro (12 November 1975)

    Republik Kongo (20 September 1960)

    Republik Demokratik Kongo (20

    September 1960)

    Korea Selatan (17 September 1991)

    Korea Utara (17 September 1991)

    Kosta Rika (2 November 1945)

    Kroasia (22 Mei 1992)

    Kuba (24 Oktober 1945)

    Kuwait (14 Mei 1963)

    Laos (14 Desember 1955)

    Latvia (17 September 1991)

    Lebanon (24 Oktober 1945)

    Lesotho (17 Oktober 1966)

    Liberia (2 November 1945)

    Libya (Arab Jamahiriya) (14 Desember

    1955)

    Liechtenstein (18 September 1990)

    Lituania (17 September 1991)

    Luksemburg (24 Oktober 1945)

    Madagaskar (20 September 1960)

    Maladewa (21 September 1965)

    Malawi (1 Desember 1964)

    Malaysia (17 September 1957)

    Mali (28 September 1960)

    Malta (1 Desember 1964)

    Republik Makedonia (8 April 1993)

    Maroko (12 November 1956)

    Kepulauan Marshall (17 September

    1991)

    Mauritania (27 Oktober 1961)

    Mauritius (24 April 1968)

    Meksiko (7 November 1945)

    Mesir (24 Oktober 1945)[10]

    Federasi Mikronesia (17 September

    1991)

    Moldova (2 Maret 1992)

    Monako (28 Mei 1993)

    Mongolia (27 Oktober 1961)

    Montenegro (28 Juni 2006)

    Mozambik (16 September 1975)

    Myanmar (Burma) (19 April 1948)

    Namibia (23 April 1990)

    Nauru (14 September 1999)

    Nepal (14 Desember 1955)

    Niger (20 September 1960)

    Nigeria (7 Oktober 1960)

    Nikaragua (24 Oktober 1945)

    Norwegia (27 November 1945)

    Oman (7 Oktober 1971)

    Pakistan (30 September 1947)

    Palau (15 Desember 1994)

    Panama (13 November 1945)

  • 15

    Pantai Gading (20 September 1960)

    Papua Nugini (10 Oktober 1975)

    Paraguay Paraguay (24 Oktober 1945)

    Perancis (24 Oktober 1945)

    Peru (31 Oktober 1945)

    Polandia (24 Oktober 1945)

    Portugal (14 Desember 1955)

    Qatar (21 September 1971)

    Rumania (14 Desember 1955)

    Rusia (24 Oktober 1945)

    Rwanda (18 September 1962)

    Saint Kitts dan Nevis (23 September

    1983)

    Saint Lucia (18 September 1979)

    Saint Vincent dan Grenadines (16

    September 1980)

    Samoa (15 Desember 1976)

    San Marino (2 Maret 1992)

    Sao Tome dan Principe (16 September

    1975)

    Selandia Baru (24 Oktober 1945)

    Senegal (28 September 1960)

    Serbia (1 November 2000)

    Seychelles (21 September 1976)

    Sierra Leone (27 September 1961)

    Singapura (21 September 1965)

    Siprus (20 September 1960)

    Slovenia (22 Mei 1992)

    Slowakia (19 Januari 1993)

    Kepulauan Solomon (19 September

    1978)

    Somalia (20 September 1960)

    Spanyol (14 Desember 1955)

    Sri Lanka (14 Desember 1955)

    Sudan (12 November 1956)

    Sudan Selatan (14 Juli 2011)

    Suriah (24 Oktober 1945)

    Suriname (4 Desember 1975)

    Swaziland (24 September 1968)

    Swedia (19 November 1946)

    Swiss (10 September 2002)

    Tajikistan (2 Maret 1992)

    Tanjung Verde (16 September 1975)

    Tanzania (14 Desember 1961)

    Thailand (16 Desember 1946)

    Republik Rakyat Tiongkok

    Timor Leste (27 September 2002)

    Togo (20 September 1960)

    Tonga (14 September 1999)

    Trinidad dan Tobago (18 September

    1962)

    Tunisia (12 November 1956)

    Turki (24 Oktober 1945)

    Turkmenistan Turkmenistan (2 Maret

    1992)

    Tuvalu Tuvalu (5 September 2000)

    Uganda Uganda (25 Oktober 1962)

    Ukraina (24 Oktober 1945)

    Uni Emirat Arab (9 Desember 1971)

    Uruguay (18 Desember 1945)

    Uzbekistan (2 Maret 1992)

    Vanuatu (15 September 1981)

  • 16

    Venezuela (15 November 1945)

    Vietnam (20 September 1977)

    Yaman (30 September 1947)

    Yordania (14 Desember 1955)

    Yunani (25 Oktober 1945)

    Zambia (1 Desember 1964)

    Zimbabwe (25 Agustus 1980)

    5. Tujuan PBB

    Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.

    a. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.

    b. Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan

    derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara

    lain.

    c. Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi,

    sosial, budaya, dan kemanusiaan.

    d. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.

    e. Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan

    fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.

    f. Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis

    untuk mencapai tujuan PBB.

    6. Peranan PBB

    Peran PBB terhadap hubungan internasional sangat banyak. Diantaranya adalah:

    1. Menyelesaikan konflik – konflik yang terjadi antar Negara anggota PBB dengan menjadi

    pihak ketiga

    2. Menindak pihak pihak yang melakukan pelanggaran internasional

  • 17

    BAB III

    ASEAN (ASSOCIATION OF SOUTH EAST ASIAN NATION)

    1. Tentang ASEAN

    Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara) atau lebih populer dengan sebutan

    Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan

    ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967

    melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini

    bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan

    kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya.

    Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan November.

    2. Sejarah Berdiri

    ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan

    Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi

    Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak

    (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).

    Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:

    Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di

    kawasan Asia Tenggara

    Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional

    Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang

    ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi

    Memelihara kerjasama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional

    yang ada

    Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan

    Asia Tenggara

    Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei

    Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu

    setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima

    anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua

    tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal

  • 18

    23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama

    dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik

    dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung

    menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998.

    3. Lambang ASEAN

    Lambang ASEAN digambarkan dengan 10 padi yang diikat.

    4. Anggota ASEAN

    Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara (kecuali Timor Leste dan Papua

    Nugini). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:

    Filipina (negara pendiri)

    Indonesia (negara pendiri)

    Malaysia (negara pendiri)

    Singapura (negara pendiri)

    Thailand (negara pendiri)

    Brunei Darussalam (7 Januari 1984)

    Vietnam (28 Juli 1995)

    Laos (23 Juli 1997)

    Myanmar (23 Juli 1997)

    Kamboja (16 Desember 1998)

    5. Tujuan ASEAN

  • 19

    Deklarasi ASEAN menyatakan bahwa maksud dan tujuan dari Asosiasi adalah:

    Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan di

    kawasan Asia Tenggara,

    Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan

    tertib hukum,

    Meningkatkan kerja sama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu

    pengetahuan dan administrasi,

    Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian,

    Meningkatkan penggunaan pertanian, industri, perdagangan, jasa dan meningkatkan taraf

    hidup,

    Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-organisasi internasional

    dan regional.

    6. Peranan ASEAN

    Peranan Indonesia terhadap ASEAN

    Peran Indonesia sangat menonjol dalam organisasi ASEAN. Berikut ini beberapa contoh

    menunjukkan peran penting yang dilakukan oleh Indonesia dalam ASEAN.

    a. Indonesia sebagai salah satu negara pelopor dan ikut menandatangani Deklarasi Bangkok

    yang menandai berdirinya ASEAN.

    b. Indonesia beberapa kali dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan KTT ASEAN.

    c. Indonesia secara aktif ikut menyempurnakan struktur organisasi ASEAN ketika KTT di Bali

    tahun 1976.

    d. Memainkan peran yang aktif dalam penyelesaian masalah di Kamboja. Indonesia

    menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting (JIM) tahun 1988. Pertemuan ini dilanjutkan

    dengan Konferensi Internasional di Paris tahun 1989 yang diketuai bersama antara Prancis

    dan Indonesia (diwakili Ali Alatas).

    e. Sekretariat tetap ASEAN ditetapkan di Jakarta, dan Letnan Jenderal Hartono Dharsono

    menjadi Sekretaris Jenderal ASEAN yang pertama.

    f. Ikut aktif membantu menyelesaikan masalah Moro di Filipina. Sampai tahun 2007, ASEAN

    telah menyelenggarakan KTT sebanyak 13 kali

  • 20

    BAB IV

    KONFERENSI ASIA AFRIKA (KAA)

    1. Tentang KAA

    Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KTT Asia-Afrika; kadang juga disebut Konferensi

    Bandung) adalah sebuah konferensi tingkat tinggi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang

    kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KTT ini diselenggarakan oleh Indonesia,

    Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh

    Menteri Luar Negeri Indonesia Roeslan Abdulgani. Pertemuan ini berlangsung antara 18 April-24

    April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama

    ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika

    Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.

    Sebanyak 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia pada saat itu

    mengirimkan wakilnya. Konferensi ini merefleksikan apa yang mereka pandang sebagai

    ketidakinginan kekuatan-kekuatan Barat untuk mengkonsultasikan dengan mereka tentang

    keputusan-keputusan yang memengaruhi Asia pada masa Perang Dingin; kekhawatiran mereka

    mengenai ketegangan antara Republik Rakyat Cina dan Amerika Serikat; keinginan mereka untuk

    membentangkan fondasi bagi hubungan yang damai antara Tiongkok dengan mereka dan pihak

    Barat; penentangan mereka terhadap kolonialisme, khususnya pengaruh Perancis di Afrika Utara

    dan kekuasaan kolonial perancis di Aljazair; dan keinginan Indonesia untuk mempromosikan hak

    mereka dalam pertentangan dengan Belanda mengenai Irian Barat.

    Sepuluh poin hasil pertemuan ini kemudian tertuang dalam apa yang disebut Dasasila

    Bandung, yang berisi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama

    dunia". Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip

    Nehru.

    Konferensi ini akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan Non-Blok pada 1961.

    2. Sejarah Berdiri

    Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Bebas, artinya bangsa Indonesia tidak

    memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Pada saat itu, dunia sedang dilanda ketegangan

    akibat perang dingin. Untuk itu, Indonesia berusaha untuk meredakan ketegangan tersebut.

  • 21

    Dalam upaya meredakan ketegangan dan untuk mewujudkan perdamaian dunia, pemerintah

    Indonesia memprakarsai dan menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. Usaha ini mendapat

    dukungan dari negara-negara di Asia dan Afrika. Bangsa-bangsa di Asia dan Afrika pada umumnya

    pernah menderita karena penindasan imperialis Barat. Persamaan nasib itu menimbulkan rasa setia

    kawan. Setelah Perang Dunia II berakhir, banyak negara di Asia dan Afrika yang berhasil mencapai

    kemerdekaan, di antaranya adalah India, Indonesia, Filipina, Pakistan, Burma (Myanmar), Sri Lanka,

    Vietnam, dan Libia. Sementara itu, masih banyak pula negara yang berada di kawasan Asia dan

    Afrika belum dapat mencapai kemerdekaan. Bangsa-bangsa di Asia dan Afrika yang telah merdeka

    tidak melupakan masa lampaunya. Mereka tetap merasa senasib dan sependeritaan. Lebih-lebih

    apabila mengingat masih banyak negara di Asia dan Afrika yang belum merdeka. Rasa setia kawan

    itu dicetuskan dalam Konferensi Asia Afrika. Sebagai cetusan rasa setia kawan dan sebagai usaha

    untuk menjaga perdamaian dunia, pelaksanaan Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting, baik

    bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika pada khususnya maupun dunia pada umumnya.

    Prakarsa untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika dikemukakan pertama kali oleh Perdana

    Menteri RI Ali Sastroamijoyo yang kemudian mendapat dukungan dari negara India, Pakistan, Sri

    Lanka, dan Burma (Myanmar) dalam Konferensi Colombo.

    Konferensi Pendahuluan Sebelum Konferensi Asia Afrika

    Sebelum Konferensi Asia Afrika dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan konferensi pendahuluan

    sebagai persiapan. Konferensi pendahuluan tersebut, antara lain sebagai berikut.

    1) Konferensi Kolombo (Konferensi Pancanegara I)

    Konferensi pendahuluan yang pertama diselenggarakan di Kolombo, ibu kota negara Sri Lanka

    pada tanggal 28 April–2 Mei 1954. Konferensi dihadiri oleh lima orang perdana menteri dari

    negara sebagai berikut.

    a. Perdana Menteri Pakistan : Muhammad Ali Jinnah

    b. Perdana Menteri Sri Lanka : Sir John Kotelawala

    c. Perdana Menteri Burma (Myanmar) : U Nu

    d. Perdana Menteri Indonesia : Ali Sastroamijoyo

    e. Perdana Menteri India : Jawaharlal Nehru

    Konferensi Kolombo membahas masalah Vietnam, sebagai persiapan untuk menghadapi

    Konferensi di Jenewa. Di samping itu Konferensi Kolombo secara aklamasi memutuskan akan

    mengadakan Konferensi Asia Afrika dan pemerintah Indonesia ditunjuk sebagai

    penyelenggaranya. Kelima negara yang wakilnya hadir dalam Konferensi Kolombo kemudian

  • 22

    dikenal dengan nama Pancanegara. Kelima negara itu disebut sebagai negara sponsor.

    Konferensi Kolombo juga terkenal dengan nama Konferensi Pancanegara I.

    2) Konferensi Bogor (Konferensi Pancanegara II)

    Konferensi pendahuluan yang kedua diselenggarakan di Bogor pada tanggal 22–29 Desember

    1954. Konferensi itu dihadiri pula oleh perdana menteri negara-negara peserta Konferensi

    Kolombo.

    Konferensi Bogor memutuskan hal-hal sebagai berikut.

    a) Konferensi Asia Afrika akan diselenggarakan di Bandung pada bulan 18-24 April 1955.

    b) Penetapan tujuan KAA dan menetapkan negara-negara yang akan diundang sebagai

    peserta Konferensi Asia Afrika.

    c) Hal-hal yang akan dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika.

    d) Pemberian dukungan terhadap tuntutan Indonesia mengenai Irian Barat.

    Konferensi Bogor juga terkenal dengan nama Konferensi Pancanegara II.

    Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

    Sesuai dengan rencana, Konferensi Asia Afrika diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18–24

    April 1955. Konferensi Asia Afrika dihadiri oleh wakil-wakil dari 29 negara yang terdiri atas negara

    pengundang dan negara yang diundang.

    Negara pengundang meliputi : Indonesia, India, Pakistan, Sri Lanka, dan Burma (Myanmar).

    Negara yang diundang 24 negara terdiri atas 6 negara Afrika dan 18 negara meliputi Asia

    (Filipina, Thailand, Kampuchea, Laos, RRC, Jepang, Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Nepal,

    Afghanistan, Iran, Irak, Saudi Arabia, Syria (Suriah), Yordania, Lebanon, Turki, Yaman), dan Afrika

    (Mesir, Sudan, Etiopia, Liberia, Libia, dan Pantai Emas/Gold Coast).

    Negara yang diundang, tetapi tidak hadir pada Konferensi Asia Afrika adalah Rhodesia/Federasi

    Afrika Tengah. Ketidakhadiran itu disebabkan Federasi Afrika Tengah masih dilanda pertikaian

    dalam negara/dikuasai oleh orang-orang Inggris. Semua persidangan Konferensi Asia Afrika

    diselenggarakan di Gedung Merdeka, Bandung.

    Latar belakang dan dasar pertimbangan diadakan KAA adalah sebagai berikut.

    a. Kenangan kejayaan masa lampau dari beberapa negara di kawasan Asia Afrika.

    b. Perasaan senasib sepenanggungan karena sama-sama merasakan masa penjajahan dan

    penindasan bangsa Barat, kecuali Thailand.

  • 23

    c. Meningkatnya kesadaran berbangsa yang dimotori oleh golongan elite nasional/terpelajar

    dan intelektual.

    d. Adanya Perang Dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur.

    e. Memiliki pokok-pokok yang kuat dalam hal bangsa, agama, dan budaya.

    f. Secara geografis letaknya berdekatan dan saling melengkapi satu sama lain.

    g. Tujuan diadakannya Konferensi Asia Afrika, antara lain:

    h. memajukan kerja sama bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam bidang sosial, ekonomi, dan

    kebudayaan;

    i. memberantas diskriminasi ras dan kolonialisme;

    j. memperbesar peranan bangsa Asia dan Afrika di dunia dan ikut serta mengusahakan

    perdamaian dunia dan kerja sama internasional.

    k. bekerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya,

    l. membicarakan masalah-masalah khusus yang menyangkut kepentingan bersama seperti

    kedaulatan negara, rasionalisme, dan kolonialisme.

    Konferensi Asia Afrika membicarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan bersama negara-

    negara di Asia dan Afrika, terutama kerja sama ekonomi dan kebudayaan, serta masalah

    kolonialisme dan perdamaian dunia.

    Kerja sama ekonomi dalam lingkungan bangsa-bangsa Asia dan Afrika dilakukan dengan saling

    memberikan bantuan teknik dan tenaga ahli. Konferensi berpendapat bahwa negara-negara di Asia

    dan Afrika perlu memperluas perdagangan dan pertukaran delegasi dagang. Dalam konferensi

    tersebut ditegaskan juga pentingnya masalah perhubungan antarnegara karena kelancaran

    perhubungan dapat memajukan ekonomi. Konferensi juga menyetujui penggunaan beberapa

    organisasi internasional yang telah ada untuk memajukan ekonomi.

    Konferensi Asia Afrika menyokong sepenuhnya prinsip dasar hak asasi manusia yang

    tercantum dalam Piagam PBB. Oleh karena itu, sangat disesalkan masih adanya rasialisme dan

    diskriminasi warna kulit di beberapa negara. Konferensi mendukung usaha untuk melenyapkan

    rasialisme dan diskriminasi warna kulit di mana pun di dunia ini. Konferensi juga menyatakan

    bahwa kolonialisme dalam segala bentuk harus diakhiri dan setiap perjuangan kemerdekaan harus

    dibantu sampai berhasil. Demi perdamaian dunia, konferensi mendukung adanya perlucutan

    senjata. Juga diserukan agar percobaan senjata nuklir dihentikan dan masalah perdamaian juga

    merupakan masalah yang sangat penting dalam pergaulan internasional. Oleh karena itu, semua

    bangsa di dunia hendaknya menjalankan toleransi dan hidup berdampingan secara damai. Demi

  • 24

    perdamaian pula, konferensi menganjurkan agar negara yang memenuhi syarat segera dapat

    diterima menjadi anggota PBB.

    Konferensi setelah membicarakan beberapa masalah yang menyangkut kepentingan negara-

    negara Asia Afrika khususnya dan negara-negara di dunia pada umumnya, segera mengambil

    beberapa keputusan penting, antara lain:

    a. memajukan kerja sama bangsa-bangsa Asia Afrika di bidang sosial, ekonomi, dan

    kebudayaan;

    b. menuntut kemerdekaan bagi Aljazair, Tunisia, dan Maroko;

    c. mendukung tuntutan Indonesia atas Irian Barat dan tuntutan Yaman atas Aden;

    d. menentang diskriminasi ras dan kolonialisme dalam segala bentuk;

    e. aktif mengusahakan perdamaian dunia.

    Selain menetapkan keputusan tersebut, konferensi juga mengajak setiap bangsa di dunia untuk

    menjalankan beberapa prinsip bersama, seperti:

    a. menghormati hak-hak dasar manusia, tujuan, serta asas yang termuat dalam Piagam PBB;

    b. menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa;

    c. mengakui persamaan ras dan persamaan semua bangsa, baik bangsa besar maupun bangsa

    kecil;

    d. tidak melakukan intervensi atau ikut campur tangan dalam persoalan dalam negeri negara

    lain;

    e. menghormati hak-hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri, baik secara sendirian

    maupun secara kolektif sesuai dengan Piagam PBB;

    f. a)tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi

    kepentingan khusus salah satu negara besar; b)tidak melakukan tekanan terhadap negara

    lain;

    g. tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap

    integritas teritorial atas kemerdekaan politik suatu negara;

    h. menyelesaikan segala perselisihan internasional secara damai sesuai dengan Piagam PBB;

    i. memajukan kepentingan bersama dan kerja sama internasional;

    j. menghormati hukum dan kewajiban internasional lainnya.

  • 25

    3. Lambang

    Lambing KTT Asia Afrika tahun 2005

    4. Anggota

    Catatan terakhir waktu KTT Asia Afrika 2005 di Bandung diikuti oleh 89 kepala

    negara/pemerintahan dan utusan khusus dari Asia dan Afrika, 10 perwakilan organisasi

    regional/sub-regional, 20 negara lain dan 11 organisasi internasional, 1.978 delegasi dan 1.426

    perwakilan media domestik dan asing.

    Para peserta di antaranya adalah Perdana Menteri Jepang, Junichiro Koizumi, Presiden Tiongkok,

    Hu Jintao, Sekjen PBB, Kofi Annan, Presiden Pakistan, Pervez Musharraf, Presiden Afganistan,

    Hamid Karzai, Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah

    dan Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki.

    Sedangkan peserta KTT Asia Afrika sendiri adalah sebagai berikut:

    Asia dan Pasifik

    Afganistan

    Arab Saudi

    Azerbaijan

    Bahrain

    Bangladesh

    Bhutan

    Brunei Darussalam

    China

    Filipina

    Fiji

    India

    Iran

    Irak

    Jepang

    Kamboja

    Kazakstan

    Korea Utara

    Korea Selatan

  • 26

    Kuwait

    Kirgizia

    Laos

    Lebanon

    Malaysia

    Maladewa

    Kepulauan Marshall

    Mikronesia

    Mongolia

    Myanmar

    Nauru

    Nepal

    Oman

    Pakistan

    Palestina

    Papua Nugini

    Qatar

    Samoa

    Singapura

    Kepulauan Solomon

    Sri Lanka

    Suriah

    Tajikistan

    Thailand

    Timor Leste

    Republik Rakyat Cina

    Tonga

    Turki

    Turkmenistan

    Tuvalu

    Uni Emirat Arab

    Uzbekistan

    Vanuatu

    Vietnam

    Yaman

    Yordania

    Afrika

    Republik Afrika Tengah

    Aljazair

    Angola

    Benin

    Botswana

    Burkina Faso

    Burundi

    Chad

    Djibouti

    Eritrea

    Ethiopia

    Gabon

    Gambia

    Ghana

    Guinea

    Guinea Bissau

    Guinea Ekuatorial

    Kamerun

    Kenya

    Komoro

    Republik Demokratik Kongo

    Kongo

    Lesotho

    Liberia

  • 27

    Libya

    Madagaskar

    Malawi

    Mali

    Maroko

    Mauritania

    Mauritius

    Mesir

    Mozambik

    Namibia

    Niger

    Nigeria

    Pantai Gading

    Rwanda

    Sao Tome dan Principe

    Senegal

    Seychelles

    Sierra Leone

    Somalia

    Sudan

    Swaziland

    Tanjung Verde

    Tanzania

    Tunisia

    Uganda

    Zambia

    Zimbabwe

    5. Tujuan

    Konferensi Bogor menghasilkan 4 (empat) tujuan pokok Konferensi Asia Afrika, yaitu

    1. Untuk memajukan goodwill (kehendak yang luhur) dan kerja sama antara bangsa-bangsa Asia

    dan Afrika, untuk menjelajah serta memaj ukan kepentingan-kepentingan mereka, baik yang

    silih ganti maupun yang bersama, serta untuk menciptakan dan memajukan persahabatan

    serta perhubungan sebagai tetangga baik;

    2. Untuk mempertimbangkan soal-soal serta hubungan-hubungan di lapangan sosial, ekonomi,

    dan kebudayaan negara yang diwakili;

    3. Untuk mempertimbangkan soal-soal yang berupa kepentingan khusus bangsa-bangsa Asia dan

    Afrika, misalnya soal-soal yang mengenai kedaulatan nasional dan tentang masalah-masalah

    rasialisme dan kolonialisme;

    4. Untuk meninjau kedudukan Asia dan Afrika, serta rakyat¬rakyatnya di dalam dunia dewasa ini

    serta sumbangan yang dapat mereka berikan guna memajukan perdamaian serta kerja sama di

    dunia.

  • 28

    6. Peranan

    Konferensi Asia Afrika membawa pengaruh yang besar bagi solidaritas dan perjuangan

    kemerdekaan bangsa di Asia dan Afrika. Pengaruh Konferensi Asia Afrika adalah sebagai berikut.

    1. Perintis dalam membina solidaritas bangsa-bangsa dan merupakan titik tolak untuk mengakui

    kenyataan bahwa semua bangsa di dunia harus dapat hidup berdampingan secara damai.

    2. Cetusan rasa setia kawan dan kebangsaan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk menggalang

    persatuan.

    3. Penjelmaan kebangkitan kembali bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

    4. Pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa di dunia pada umumnya serta di Asia dan

    Afrika khususnya.

    5. Memberikan pengaruh yang besar terhadap perjuangan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika

    dalam mencapai kemerdekaannya.

    6. Banyak negara-negara Asia-Afrika yang merdeka kemudian masuk menjadi anggota PBB.

    Selain membawa pengaruh bagi solidaritas dan perjuangan kemerdekaan bangsa di Asia dan Afrika,

    Konferensi Asia Afrika juga menimbulkan dampak yang penting dalam perkembangan dunia pada

    umumnya. Pengaruh atau dampak itu, antara lain sebagai berikut.

    1. Konferensi Asia Afrika mampu menjadi penengah dua blok yang saling berseteru sehingga

    dapat mengurangi ketegangan/détente akibat Perang Dingin dan mencegah terjadinya perang

    terbuka.

    2. Gagasan Konferensi Asia Afrika berkembang lebih luas lagi dan diwujudkan dalam Gerakan

    Non Blok.

    3. Politik bebas aktif yang dijalankan Indonesia, India, Burma (Myanmar), dan Sri Lanka tampak

    mulai diikuti oleh negara-negara yang tidak bersedia masuk Blok Timur ataupun Blok Barat.

    4. Belanda cemas dalam menghadapi kelompok Asia Afrika di PBB sebab dalam Sidang Umum

    PBB, kelompok tersebut mendukung tuntutan Indonesia atas kembalinya Irian Barat ke

    pangkuan RI.

    5. Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan diskriminasi ras di negaranya.

    Konferensi Asia Afrika dan pengaruhnya terhadap solidaritas antarbangsa tidak hanya berdampak

    pada negara-negara di Asia dan Afrika, tetapi juga bergema ke seluruh dunia.

  • 29

    BAB V

    OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries)

    1. Tentang OPEC

    Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) atau dalam bahasa Indonesianya

    adalah Organisasi Negara Negara Pengekspor Minyak Bumi merupakan organisasi yang bertujuan

    menegosiasikan masalah-masalah mengenai produksi, harga dan hak konsesi minyak bumi dengan

    perusahaan-perusahaan minyak.

    OPEC didirikan pada 14 September 1960 di Bagdad, Irak. Saat itu anggotanya hanya lima negara.

    Sejak tahun 1965 markasnya bertempat di Wina, Austria.

    2. Sejarah berdirinya

    Berdirinya OPEC dipicu oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak multinasional (The

    Seven Sisters) tahun 1959/1960 yang menguasai industri minyak dan menetapkan harga di pasar

    internasional. “The Tripoli-Teheran Agreement” antara OPEC dan perusahaan swasta tersebut pada

    tahun 1970 menempatkan OPEC secara penuh dalam menetapkan pasar minyak internasional.

    3. Lambang

    4. Anggota

    Anggota organisasi OPEC adalah Negara – Negara pengekspor minyak bumi. Indonesia dulu

    merupakan anggota OPEC juga, tapi keluar dari keanggotaan OPEC tahun 2008 karena sekarang

    Indonesia mengimport minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

  • 30

    Saat ini, anggota OPEC terdiri dari 12 negara, yaitu:

    Afrika

    Aljazair (1969)

    Angola (1 Januari 2007)

    Libya (Desember 1962)

    Nigeria (Juli 1971)

    Asia

    Arab Saudi (negara pendiri, September 1960)

    Iran (negara pendiri, September 1960)

    Irak (negara pendiri, September 1960)

    Kuwait (negara pendiri, September 1960)

    Qatar (Desember 1961)

    Uni Emirat Arab (November 1967)

    Amerika Selatan

    Ekuador (1973–1993, kembali menjadi anggota sejak tahun 2007)

    Venezuela (negara pendiri, September 1960)

    Anggota yang keluar

    Gabon (keanggotaan penuh dari 1975–1995)

    Indonesia (anggota dari Desember 1962–Mei 2008)

    Pada Mei 2008, Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan surat untuk keluar

    dari OPEC pada akhir 2008 mengingat Indonesia kini telah menjadi importir minyak (sejak

    2003) atau net importer dan tidak mampu memenuhi kuota produksi yang telah ditetapkan.

    Kemungkinan jadi anggota

    Suriah, Sudan, dan Bolivia (ketiga negara ini sudah diundang oleh OPEC untuk bergabung)

    Brasil (ingin bergabung setelah ditemukan cadangan minyak yang besar di Atlantik)

    5. Tujuan

    Tujuan dari organisasi OPEC adalah:

    Koordinasi dan unifikasi kebijakan perminyakan antar negara anggota;

    a. Menetapkan strategi yang tepat untuk melindungi kepentingan negara anggota;

    b. Menerapkan cara-cara untuk menstabilkan harga minyak di pasar internasional sehingga

    tidak terjadi fluktuasi harga;

  • 31

    c. Menjamin income yang tetap bagi negara-negara produsen minyak;

    d. Menjamin suplai minyak bagi konsumen;

    e. Menjamin kembalinya modal investor di bidang minyak secara adil.

    6. Peranan

    Peranan Indonesia terhadap OPEC

    Indonesia sampai saat ini masih tercatat sebagai salah satu anggota OPEC. Indonesia sangat

    berkepentingan dengan organisasi ini sebab minyak dan gas merupakan sumber devisa terpenting

    untuk membiayai kelangsungan hidup negara.Dalam organisasi negara-negara pengekspor minyak

    ini, Indonesia pernah menempatkan dua tokoh yang berhasil menjadi Presiden OPEC, yaitu Prof. Dr.

    Soebroto (1985-1987) dan Ida Bagus Sudjana pada tahun 1997.Negara-negara anggota OPEC terdiri

    atas Venezuela, Kuwait, Saudi Arabia, Iran, Irak, Indonesia, Libya, Uni Emirat Arab, Nigeria, Qatar,

    dan Aljazair

  • 32

    REFERENSI

    http://marinnrin.wordpress.com/2010/10/05/macam-macam-organisasi/

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsa

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perhimpunan_Bangsa-bangsa_Asia_Tenggara

    http://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Tingkat_Tinggi_Asia-Afrika

    http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Negara-Negara_Pengekspor_Minyak_Bumi

    Listyarti, Retno. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Esis

    http://marinnrin.wordpress.com/2010/10/05/macam-macam-organisasi/http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perhimpunan_Bangsa-bangsa_Asia_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Tingkat_Tinggi_Asia-Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Negara-Negara_Pengekspor_Minyak_Bumi