Makalah Pkn Bagian Ketiga

22
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa ,karena dengan karunia nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang Perbatasan Indonesia. Makalah ini berisi informasi tentang Perbatasan Indonesia yang kami harapkan dapat memberikan informasi kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Tuhan meridhoi segala usaha kita.Amin Hormat Kami Penyusun 1

Transcript of Makalah Pkn Bagian Ketiga

Page 1: Makalah Pkn Bagian Ketiga

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa ,karena dengan

karunia nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.Tujuan penulisan makalah ini

adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang Perbatasan Indonesia.

Makalah ini berisi informasi tentang Perbatasan Indonesia yang kami harapkan

dapat memberikan informasi kepada para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Tuhan meridhoi

segala usaha kita.Amin

 

Hormat Kami

 

Penyusun

1

Page 2: Makalah Pkn Bagian Ketiga

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………….....1

Daftar Isi……………………………………………………………………………...…...2

Bab I Pendahuluan……………………………………...………………………………...3

1.1 Latar Belakang……………...………………………………………………………...3

1.2 Rumusan Masalah…………………………………….…………………………..….4

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................4

Bab II Pembahasan.....................................................................................................5

2.1 Pentingnya Menjaga Dan Membangun

Daerah Perbatasan Negara Indonesia....................................................................5

2.2 Persoalan Yang Rawan Muncul Di Perbatasan Negara Indonesia..........................6

2.3 Solusi Menangani Atau Mencegah Masalah-Masalah

Di Perbatasan Negara Indonesia...........................................................................7

2.4 Contoh Kasus......................................................................................................8

Bab III Penutup.......................................................................................................13

3.1 Kesimpulan........................................................................................................13

Daftar Pustaka...……………………………....……………………………….………..14

2

Page 3: Makalah Pkn Bagian Ketiga

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.900

kilometer, memiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan darat

(kontinen) maupun laut (maritim). Batas darat wilayah Republik Indonesia berbatasan

langsung dengan negara-negara Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan Timor

Leste. Perbatasan darat Indonesia tersebar di tiga pulau, empat Provinsi dan 15

kabupaten/kota yang masing-masing memiliki karakteristik perbatasan yang berbeda-

beda. Demikian pula negara tetangga yang berbatasannya baik bila ditinjau dari segi

kondisi sosial, ekonomi, politik maupun budayanya. Sedangkan wilayah laut

Indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand,

Vietnam, Filipina, Republik Palau, Australia, Timor Leste dan Papua Nugini (PNG).

Wilayah perbatasan laut pada umumnya berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya

92 pulau dan termasuk pulau-pulau kecil. Beberapa diantaranya masih perlu penataan

dan pengelolaan yang lebih intensif karena mempunyai kecenderungan permasalahan

dengan negara tetangga.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJM-Nasional 2004-2009) telah menetapkan arah dan

pengembangan wilayah Perbatasan Negara sebagai salah satu program prioritas

pembangunan nasional. Pembangunan wilayah perbatasan memiliki keterkaitan yang

sangat erat dengan misi pembangunan nasional, terutama untuk menjamin keutuhan

dan kedaulatan wilayah, pertahanan keamanan nasional, serta meningkatkan

kesejahteraan rakyat di wilayah perbatasan. Paradigma baru, pengembangan wilayah-

wilayah perbatasan adalah dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang

selama ini cenderung berorientasi inward looking menjadi outward looking sehingga

wilayah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan

perdagangan dengan negara tetangga. Pendekatan pembangunan wilayah Perbatasan

Negara menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dengan tidak

meninggalkan pendekatan keamanan (security approach). Sebagian besar wilayah

perbatasan di Indonesia masih merupakan daerah tertinggal dengan sarana dan

3

Page 4: Makalah Pkn Bagian Ketiga

prasarana sosial dan ekonomi yang masih sangat terbatas. Pandangan dimasa lalu

bahwa daerah perbatasan merupakan wilayah yang perlu diawasi secara ketat karena

menjadi tempat persembunyian para pemberontak telah menjadikan paradigma

pembangunan perbatasan lebih mengutamakan pada pendekatan keamanan dari pada

kesejahteraan. Sebagai wilayah perbatasan di beberapa daerah menjadi tidak tersentuh

oleh dinamika sehingga pembangunan dan masyarakatnya pada umumnya miskin dan

banyak yang berorientasi kepada negara tetangga.

Di lain pihak, salah satu negara tetangga yaitu Malaysia, telah membangun

pusat-pusat pertumbuhan dan koridor perbatasannya melalui berbagai kegiatan

ekonomi dan perdagangan yang telah memberikan keuntungan bagi pemerintah

maupun masyarakatnya. Demikian juga Timor Leste, tidak tertutup kemungkinan

dimasa mendatang dalam waktu yang relatif singkat, melalui pemanfaatan dukungan

internasional, akan menjadi negara yang berkembang pesat, sehingga jika tidak

diantisipasi provinsi NTT yang ada di perbatasan dengan negara tersebut akan tetap

tertinggal.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana pentingnya perbatasan negara itu?

2. Apa masalah-masalah yang rawan timbul di perbatasan negara?

3. Bagaimana solusi mengatasi atau mencegah masalah-masalah di perbatasan

negara?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Untuk mengetahui pentingnya perbatasan Negara Indonesia.

3. Untuk mengetahui masalah-masalah yang rawan timbul di perbatasan negara.

4. Untuk memberi solusi menangani atau mencegah masalah-masalah di

perbatasan negara.

4

Page 5: Makalah Pkn Bagian Ketiga

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Menjaga dan Membangun Daerah Perbatasan Negara Indonesia

Daerah perbatasan merupakan wilayah pembelahan kultural sebuah komunitas

yang dianggap berasal dari satu akar budaya yang sama namun oleh kebijakan

pemerintah dua negara bertetangga, akhirnya dibagi menjadi dua entitas yang

berbeda. Daerah perbatasan juga merupakan cerminan dari tingkat kemakmuran

antara dua negara dan tidak jarang, daerah ini menjadi ajang konflik antara penduduk

yang berbeda kewarganegaraannya karena tujuan-tujuan tertentu. Bahkan daerah

perbatasan merupakan salah satu wilayah yang potensial untuk melakukan

penyelundupan dan merugikan negara dalam jumlah besar, bahkan kerugian negara

untuk darat dan laut bila dinominalkan bisa mencapai ± 20 milyar US$ per tahun.

Sedangkan Kemiskinan merupakan masalah klasik di daerah perbatasan, yang sampai

sekarang belum tuntas ditangani. Daerah perbatasan juga sangat rawan terjadi tindak

illegal logging dimana penyebabnya adalah beberapa patok tapal batas Indonesia dan

negara tetangga, yaitu Malaysia, rusak dimakan waktu serta hilang atau terkubur oleh

alam.

Tidak dipungkiri daerah perbatasan memiliki nilai strategis dan seluruh pilar

komponen bangsa hendaknya bersatu padu dengan visi dan misi untuk membangun

daerah perbatasan dan seluruh petinggi negeri memahami dan mengerti serta tahu

akan pentingnya daerah perbatasan sebagai pondasi untuk menopang wilayah yang

bersebelahan dengan Negara tetangga. Bahkan seminar mengenai daerah perbatasan

sudah berulang kali akan tetapi belum kelihatan greget realisasinya. Sebagai contoh

daerah perbatasan Kalimantan dan Malaysia dimana masalah frontier ekonomi yang

menjadi kendala berporos pada dibutuhkannya anggaran yang besar untuk

membangun perekonomian penduduk daerah perbatasan, sementara kehidupan

penduduk negara tetangga perekonomiannya jauh lebih baik. Dari berbagai persoalan

yang muncul seperti illegal logging, human trafficking maupun penyerobotan wilayah

ini, maka melahirkan persepsi bahwa wilayah perbatasan adalah rawan dan rentan

terhadap konflik dan pelanggaran hukum tanpa memperhatikan persoalan-persoalan

lain. Sebagai akibatnya wilayah perbatasan selalu didefinisikan dan dipahami secara

5

Page 6: Makalah Pkn Bagian Ketiga

hitam putih dengan cap negatif. Hal ini merupakan satu sisi dari realita perbatasan

yang jauh lebih kompleks dan berwarna.

2.2 Persoalan yang Rawan Muncul di Perbatasan Negara Indonesia

Pada umumnya daerah pebatasan belum mendapat perhatian secara

proporsional. Kondisi ini terbukti dari kurangnya sarana prasarana pengamanan

daerah perbatasan dan aparat keamanan di perbatasan. Hal ini telah menyebabkan

terjadinya berbagai permasalahan seperti, perubahan batas-batas wilayah,

penyelundupan barang dan jasa serta kejahatan trans nasional(transnational crimes).

Kondisi umum daerah perbatasan dilihat dari aspekpancagatra yaitu:

1. Aspek Ideologi, Kurangnya akses pemerintah baik pusat maupun daerah ke

kawasan perbatasan dapat menyebabkan masuknya pemahaman ideologi lain

seperti paham komunis dan liberal kapitalis, yang mengancam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dari rakyat Indonesia.

2. Aspek Politik, Kehidupan sosial ekonomi di daerah perbatasan umumnya

dipengaruhi oleh kegiatan di negara tetangga. Kondisi tersebut berpotensi untuk

mengundang ke-rawanan di bidang politik, karena meskipun orientasi masyarakat

masih terbatas pada bidang ekonomi dan sosial, terutama apabila kehidupan

ekonomi masyarakat daerah perbatasan mempunyaiketergantungan kepada

perekonomian negara tetangga, maka hal inipun selain dapat menimbulkan

kerawanan di bidang politik juga dapat menurunkan harkat dan martabat bangsa.

3. Aspek Ekonomi, Kesenjangan sosial ekonomi masyarakat daerah perbatasan

dengan masyarakat negara tetangga mempengaruhi watak dan pola hidup

masyarakat setempat dan berdampak negatif bagi pengamanan daerah perbatasan

dan rasa nasionalisme. Maka tidak jarang daerah perbatasan sebagai pintu masuk

atau tempat transit pelaku kejahatan dan teroris. Daerah perbatasan merupakan

daerah tertinggal disebabkan antara lain:

a. Lokasinya yang relatif terisolir (terpencil) dengan tingkat

aksesibilitas yang rendah.

b. Rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat.

c. Rendahnya tingkat kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat daerah

perbatasan (jumlah penduduk miskin dan desa tertinggal).

d. Langkanya informasi tentang pemerintah dan  masyarakat di daerah

perbatasan(blank spot).

6

Page 7: Makalah Pkn Bagian Ketiga

4. Aspek Sosial Budaya, Akibat globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang begitu pesat, teknologi informasi, dan komunikasi, dapat

mempercepat masuk dan berkembangnya budaya asing ke dalam kehidupan

masyarakat Indonesia. Masyarakat daerah perbatasan cenderung lebih cepat

terpengaruh oleh budaya asing, dikarenakan intensitas hubungan lebih besar dan

kehidupan ekonominya sangat tergantung dengan negara tetangga. dan hal

ini dapat merusak ketahanan nasional; mempercepat dekulturisasi yang

bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

5. Aspek Pertahanan dan Keamanan, Daerah perbatasan merupakan wilayah

pembinaan yang luas dengan pola penyebaran penduduk yang tidak merata,

sehingga menyebabkan rentang kendali pemerintah, pengawasan dan pembinaan

teritorial sulit dilaksanakan dengan mantap dan efisien. Seluruh bentuk kegiatan

atau aktifitas yang ada di daerah perbatasan apabila tidak dikelola dengan baik

akan mempunyai dampak terhadap kondisi pertahanan dan keamanan, di tingkat

regional maupun internasional baik secara langsung dan tidak langsung.

2.3 Solusi Menangani atau Mencegah Masalah-Masalah di Perbatasan Negara

Indonesia

Semua pihak hendaknya merasa pembangunan daerah perbatasan adalah

kewajiban yang harus direalisasikan bersama. Pihak Pemda merencanakan melalui

survei, studi kelayakan dalam merencanakan pembangunan prioritas apa yang harus

didahulukan dan hendaknya harus sinkron antara pemerintah daerah dan pemerintah

pusat termasuk pemecahan dan jalan keluarnya, karena tanpa adanya kerjasama yang

harmonis, tidak mungkin akan tercipta kesinambungan antara pemerintah pusat dan

daerah dalam penanganan masalah daerah perbatasan. TNI sendiri telah berusaha

dengan keras menjaga wilayah perbatasan khususnya sepanjang kawasan perbatasan

Kaltim dan Kalbar dengan negara Malaysia telah dibangun 41 pos serta ditempatkan

sejumlah personil TNI guna pengamanan dan memperkecil kemungkinan pelanggaran

terhadap kedaulatan perbatasan Indonesia. Walaupun dalam pelaksanaan tugasnya,

personel TNI tanpa didukung sarana dan prasarana yang memadahi semisal kendaraan

khusus untuk patroli, sedangkan tiap pos jaraknya bisa mencapai lebih dari 50 Km.

Jadi “seelit” apapun pasukan TNI yang ditugaskan dengan beban tugas yang sangat

berat dimana harus melalui hutan belantara, maka akan terasa sulit dan diluar

7

Page 8: Makalah Pkn Bagian Ketiga

kemampuan untuk menghadapi gangguan keamanan yang muncul pada wilayah

perbatasan.

Alternatif penanganan bagi pemerintah adalah penambahan pos perbatasan

serta penambahan personel TNI yang dilengkapi dengan sarana pendukungnya dan

tidak kalah penting tentunya pemberian stimulus dalam bentuk konkret untuk

merangsang semangat para prajurit yang bertugas di daerah perbatasan. Perlunya

direalisasikan pembangunan sabuk pengaman. Sebab sabuk pengaman dipandang

penting dalam menetralisir segala kejahatan. Manfaat lain sabuk pengaman itu sendiri

adalah dapat diwujudkan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan perekonomian

masyarakat, sehingga seluruhnya bermuara kepada peningkatan pertahanan kita.

Terlebih bila sentra-sentra ekonomi melalui kegiatan pemda diteruskan dengan

bimbingan kepada masyarakat sebagai petani plasma, sehingga melalui pembangunan

sabuk pengaman serta pembangunan sentra-sentra ekonomi masyarakat sekitar

perbatasan maka pertahanan secara otomatis akan meningkat dan terwujud kokohnya

pertahanan nasional di daerah perbatasan.

Bilamana negara belum mampu membangun sabuk pengaman, maka dapat

ditemukan alternatif lain seperti melibatkan pengusaha pribumi dengan kompensasi

dari negara dengan pembebasan lahan kanan kiri sabuk pengaman serta pelebaran

tertentu yang kemudian dapat diambil hasil hutannya dan dikompensasikan dalam

bentuk jalan, yang selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai perkebunan sekaligus

diarahkan kepada masyarakat setempat dalam hal pengelolaannya melalui pembinaan

yang intensif sebagai petani-petani plasma.

2.4 Contoh Kasus

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan batas-batas wilayah  daratan

dan lautan yang telah diakui dunia Internasional. Negara Indonesia memiliki

perbatasan dengan negara-negara tetangga baik perbatasan di darat maupun di laut.

Indonesi berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Papua New Gini, Timor Letse dan

Australia. Negara yang berbatasan di daratan adalah Indonesia dengan Papua New

Gini di Provinsi Papua dan Malaysia di Serawak dan Sabah di Provinsi Kalimantan

Barat dan Kalimantan Timur. Daerah perbatasan ini dijaga oleh TNI Angkatan Darat

dan Angkatan Laut dibantu oleh masyarakat yang berada di daerah perbatasan,

terutama mereka yang berada pada perbatasan di darat seperti Pulau Kalimantan dan

Papua. Hal ini membuat TNI harus berupaya meningkatkan ketahanan dan pertahanan

8

Page 9: Makalah Pkn Bagian Ketiga

di wilayah perbatasan untuk mewujudkan keamanan bagi Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI).

Batas wilayah laut dan daratan tersebut nampak jelas pada peta/atlas yang

menggambarkan zona perbatasan yang harus dipatuhi. Namun demikian dalam

dekade terakhir Negara Indonesia yang aman dan makmur terkoyah dengan ulah dari

negara-negara tetangga seperti Malaysia yang hingga kini terus memberikan

intervensi terhadap kedaulatan negara Republik Indonesia, baik di wilayah lautan

maupun wilayah daratan.

Perbatasan Indonesia dan Malaysia di Provinsi Kalimatan Barat dan

Kalimantan Timur merupakan zona konflik perbatasan yang terus menjadi

permasalahan negara yang tidak ada habisnya. Zone perbatasan tersebut tidak mudah

diawasi maupun dikendalikan oleh karena cakupan yang luas. Sejalan dengan

perbatasan negara, Tenara Nasional Indonesia mendapat bagian tugas penting untuk

mempertahankan wilayah Negara Republik Indonesia. Tugas kemanunggalan ABRI

dengan rakyat adalah tugas utama yang dicanangkan untuk mempertahankan wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kedaulatan negara bukan berada pada TNI semata tetapi seluruh rakyat

Indonesia dan kemanunggalan ABRI dan rakyat adalah simbol kesatuan untuk tujuan

yang sama dalam meningkatkan Ketahanan Nasional (Tannas). Namun kondisi sosial

ekonomi dan budaya masyarakat di wilayah perbatasan membutuhkan adanya

pembangunan yang merata. Pemerataan pembangunan di wilayah perbatasan bukan

pekerjaan yang mudah tetapi membutuhkan strategi dan rencana yang terstruktur.

Disisi lain masyarakat membutuhkan adanya akses pembangunan yang terus

berlangsung, salah satunya akses jalan untuk memudahkan transportasi masyarakat

menuju pusat pemerintahan. Hal ini masih belum nampak, sedangkan yang nampak

menonjol adalah pusat-pusat komando yang secara psikologis hanya memberikan

jamanan keamanan tetapi jaminan sosial dan ekonomi masih tidak terpenuhi.

Wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia di Provinsi Kalimantan Barat

berada pada Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sanggau,

Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Kecamatan Entikong Kabupaten

Sanggau, Kecamatan Jagaibabang Kabupaten Bangkayang dan Kecamatan

Nangabadau Kabupaten Kapuas Huku adalah wilayah Kecamatan yang memiliki

desa-desa yang berada pada garis perbatasan langsung dengan negara Malaysia.

Keberadaan wilayah ini masih sangat terisolasi (tidak ada akses jalan yang baik pada

9

Page 10: Makalah Pkn Bagian Ketiga

sejumlah desa yang berbaasang langsung dengan negara Malaysia) sehingga potensi

aksesibilitas masyarakat lebih mengarah ke negara Malaysia untuk dapat memenuhi

kebutuhan hidup.

Kegiatan masyarakat di wilayah perbatasan juga membuka ruang gerak

kepada negara Malaysia untuk melakukan ekspansi perluasan wilayah dan mencaplok

wilayah NKRI yang mengakibatkan Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

(ATHG) terhadap Ketahanan Nasional. Di sisi lain pembangunan yang

diselenggarakan di wilayah perbatasan masih sangat jarang, rencana pembangunan

jangka menengah maupun jangka panjang, masih sebatas wacana dan tidak

terimplementasikan di wilayah perbatasan. Bahkan pelaksanaan pembangunan di

wilayah perbatasan diserahkan kepada TNI dalam program kemanunggalan ABRI dan

Rakyat, namun hal ini tidak dapat memberikan perubahan nyata terhadap kondisi

historis wilayah perbatasan, oleh karena itu perlu adanya perencanaan pembangunan

yang lebih terkonsentrasi kepada wilayah perbatasan dengan melakukan pemekaran

atau perluasan wilayah pemukiman dan pemerintahan dengan melakukan

pembangunan infrastruktur.

Kebutuhan terhadap pendidikan, kesehatan, sarana dan paranana, agama,

sosial budaya dan ekonomi, hukum dan informatika terindetivikasi sangat menunjang

aksesibilitas masyarakat. Hal ini hanya dapat terwujud melakui strategi pembangunan

yang terarah pada sasaran yang akan dicapai. Strategi pembangunan nasional dalam

kerangka kerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) dan Rencana

Pembangan Jangka Panjangan (RPJP) adalah kebijakan pembangunan berjangka yang

direncanakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur di kota dan daerah

termasuk di wilayah perbatasan.

Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2004-2009 (RPJMN) telah ditetapkan

bahwa salah satu prioritas dalam mewujudkan Indonesia yang aman dan damai adalah

melalui pengembangan kebudayaan yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur dengan

kebijakan yang diarahkan untuk (a) Mendorong terciptanya wadah yang terbuka dan

demokrasi bagi dialog kebudayaan agar benturan-benturan yang terjadi tidak melebar

menjadi konflik sosial.(b) Mendorong tuntaskan proses modernisasi yang dicirikan

dengan terwujudnya negara kebangsaan Indonesia Modern yang berkekanjutan dan

menguatnya masyarakat sipil. (c) Revitalisasi nilai-nilai kearifat lokasl sebagai salah

satu dasar pengembangan etika pergaulan sosial untuk memperkuat identitas nasional

(d) Meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan produk-produk dalam

10

Page 11: Makalah Pkn Bagian Ketiga

negeri. Dalam kaitannya dengan pertahanan wilayah di Indonesia, pemerintah

melakukan strategi pertahanan yang dapat mempertahankan keutuhan negara kesatuan

Republik Indonesia. Perbatasan-perbatasan negara Republik Indonesia yang

dilengkapi dengan batasan zone eksklusif atau batas teritorial yang terdiri  batas

wilayah darat dan batas wilayah laut dapat mempengaruhi perencanaan pembangunan

nasional.

Pembangunan di segala bidang, perwujudan pembangunan nasional tersebut

melalui pemerataan kegiatan pembnagunan yang mencakup hayat hidup orang

banyak. Terkait dengan Ketahanan Nasional (Tannas), pembangunan nasional

diharapkan dapat menjadi pilar dan motivator untuk meningkatkan ketahanan nasional

tersebut. Bukan diartikan secara terpisah dalam dua makna yang berbeda yang

akhirnya menimbulkan dua persepsi yang berbeda dan tidak bersatu. Tannas dalam

program kerjanya adalah mewujudkan ketahanan nasional, sementara pembangunan

nasional adalah pembangunan seluruh aspek kehidupan yang berkaitan dengan sosial,

politik, ekonomi dan hankam.

Ketahanan nasional di wilayah perbatasan membutuhkan dukungan

perencanaan pembangunan yang global. Pembangunan infrastruktur, pembangunan

ekonomi, sosial, budaya dan hankam, pembangunan Iptek, pembangunan sumber

daya aparatur dan pembangunan sumber aparatur TNI yang siap dan patuh

menjalankan tugas dan perintah di daerah perbatasan dengan penuh tanggung jawab.

Perencanaan pembangunan disesuaikan juga dengan kondisi masyarakat, aksesibilitas

dan transportasi serta peningkatan kesejahteraan rakyat dan upaya untuk pemekaran

wilayah.

Paradigma peningkatan ketahanan nasional merujuk pada tindakan-tindakan

pencegahan dan kewaspadaan nasional dengan mengimplementasikan progran

pembangunan di segala di bidang di wilayah perbatasan. Hal ini berkaitan dengan

peran TNI dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk : (a) mengatasi

benturan-benturan yang terjadi agar tidak menjadi konflik sosial.(b) mewujudkan

negara kebangsaan Indonesia modern untuk memperkuat masyarakat sipil. (c)

memperkuat identitas nasional dan (d) membentuk kepercayaan masyarakat terhadap

budaya dan produk dalam negeri yang dengan demikian polaritas pembangunan

kawasan perbatasan dapat mengarah pada titik yang jelas dan tegas.

Berbicara tentang lingkup kerja, Tentara Nasional Indonesia memiliki tugas

dan tanggung jawab mempertahankan Negara Kesatuan Indonesia beserta isinya,

11

Page 12: Makalah Pkn Bagian Ketiga

namun demikan dalam pelaksanaan pembangunan TNI diharapkan dapat berperan

untuk menunjang pelaksanaan pembangunan tersebut sehingga dapat mewujudkan

pembangunan nasional yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahtetraan

masyarakat terutama mereka yang berada di wilayah-wilayah perbatasan seperti

perbatasan Negara Indonesia dengan Negara Malaysia.

Perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kalimantan ditandai tanah batas yang

memiliki panjang 2,019.5 km dan membentang dari Tanjung Datu di sudut barat laut

Kalimantan, melalui dataran tinggi pedalaman Kalimantan, ke Teluk Sebatik dan Laut

Sulawesi di sebelah timur pulau. Batas  memisahkan Indonesia pada provinsi

kalimantan timur dan kalimantan barat dari Malaysia pada negara sabah dan sarawak.

Kalimantan Barat memiliki sejumlah wilayah di bagian utara yang berbatasan

langsung dengan negara Malaysia seperti Balaikarangan, Seluas dan Patoh yang

mencakup daerah tanjung yang berada di sudut barat laut. Ketiga lokasi ini sangat

berdekatan dengan garis perbatasan antara negara Indonesia dan Malaysia. Kondisi

wilayah perbatasan sampai saat ini digunakan oleh sebagian warga untuk

menyebarang ke negara tetangga untuk berdagang atau memenuhi kebutuhan hidup

mereka. Hal ini disebabkan oleh faktor transportasi dan aksesibilitas pembangunan

yang belum terimplementasikan, selain itu rendahnya tingkat kesejahteraan dan tidak

adanya pemekaran wilayah menjadikan kondisi wilayah perbatasan menjadi terpuruk.

Informasi dari masyarakat Balaikarangan diperoleh bahwa sebagian wilayah

perbatasan Indonesia Malaysia di Balaikarangan Kalimantan Barat telah dimasukki

oleh warga asing untuk pengambilan kayu dan pengolahan tambang, sebaliknya

sebagian warga yang berada di Balaikarangan dan Seluas telah melakukan

perdagangan di Negara Serawak untuk memperoleh sumber pendapatan sebaliknya

warga asing telah melakukan pengolahan tambang dan hasil hutan di Negara

Indonesia yang ada di Kalimantantan Barat dan Kalimantan Timur dengan

memanfaatkan wilayah-wilayah yang tidak terjaga oleh pos pemantau perbatasan

(Pos-PAMTAS). Fenomena ini menunjukkan bahwa interaksi masyarakat di wilayah

batas kedua negara sering melakukan pelanggaran  yang mengganggu ketahanan

nasional NKRI.

Sehubungan dengan ketahanan nasional, pemerintah berupaya untuk

merencanakan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan

pemekaran wilayah perbatasan di wilayah Balaikarangan dan Selua di Kalimantan

Barat yang disertai dengan peningkatan kinerha SDM Aparatur Pemerintah dan

12

Page 13: Makalah Pkn Bagian Ketiga

Aparatur TNI. Perencanaan pembangunan tersebut lebih difokuskan pada faktor-

faktor yang berada dalam skala prioritas dan berkaitan langsung dengan peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Strategi untuk mewujudkan Indonesia aman dan damai tidak dipisahkan

dengan tingkat kualitas sumber daya manusia terutama dihadapkan pada kemajuan

IPTEK yang relatif berubah dengan cepat yang menyebabkan pengaruh arus

globalisasi yang tidak dapat dihindari dan harus dihadapi dengan airf dan bijaksana.

Namun demikian kondisi yang terjadi pada perbatasan Indonesia dengan Negara

Malaysia tidak pernah selesai akibat kurangnya perhatian dan kepastian kedua negara

terhadap batas wilayah masing-masing.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perbatasan Indonesia

menjadi penting dijaga dan dibangun karena terdapat banyak potensi-potensi

keuntungan dan kerugian. Perbatasan Indonesia yang luas bisa menjadi potensi

masuknya narkoba,illegal logging,human trafickking, dan sebagainya. Selain itu tentu

kita malu jika perbatasan negara kita masih kalah dalam hal pembangunan dari negara

tetangga seperti Malaysia. Untuk itu pemerintah perlu memprioritaskan juga

pembangunan wilayah perbatasan serta meningkatkan keamanan di perbatasan negara

dengan menambah personel TNI dan bekerja sama dengan Pemda dan pengusaha

setempat.           

13

Page 14: Makalah Pkn Bagian Ketiga

DAFTAR PUSTAKA

http://kawasan.bappenas.go.id/index.php?catid=36:sub-direktorat-kawasan-

khusus-perbatasan&id=98:perbatasan&option=com_content&view=article

http://cruzadercruzer.blogspot.com/2010/04/permasalahan-perbatasan-negara .

http://sites.google.com/site/manajemendaerah/ketahanan-nasional

Adirini, Pujayanti, Perbatasan Wilayah Indonesia dalam Perspektif (Editor :

Poltak Partogi Nainggolan) Tiga Putra Utama.

14