DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

BAB I. PENDAHULUAN 2

1.1. Latar Belakang 2

1.2. Tinjauan Teori 3

BAB II. METODOLOGI 72.1. Metode Penelitian 7

2.1.1. Waktu dan Tempat Penelitian 7

2.1.2. Alat dan Bahan 7

2.1.3. Langkah kerja 7

2.2. Hasil Praktikum 8

BAB III. KESIMPULAN & SARAN 103.1. Kesimpulan 10

3.2. Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 11

LAMPIRAN 12BAB II

METODOLOGI

2.1. Metode Penelitian

2.1.1.Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 24 November 2012 pukul 07.00 WIB. Penelitian bertempat di dapur SMAN 1 Jember.

2.1.2 Alat dan Bahan

Lilin Betadine Jeruk nipis Setrika Piring plastik Kuas Kertas2.1.3 Langkah kerja Percobaan Pertama (lilin)1. Siapkan alat dan bahan.

2. Tuliskan pesan rahasia yang ingin disampaikan di atas kertas.3. Campurkan betadine dengan air secukupnya pada piring plastik.

4. Celupkan kertas yang telah bertuiskan pesan rahasia ke dalam larutan air dan betadine. Buat kertas terendam sempurna.

5. Amati peristiwa yang terjadi.

Percobaan Kedua (Jeruk nipis)

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Campurkan perasan jeruk nipis dengan air secukupnya dalam wadah plastik.

3. Tulis pesan rahasia di atas kertas. Penulisan ini menggunakan larutan air jeruk nipis yang dituliskan dengan kuas. Setiap satu karakter, sebaiknya celupkan lagi kuas pada larutan.4. Jemur kertas bertuliskan pesan rahasia di bawah terik matahari. Hal ini supaya kering lebih cepat dan tidak merusak setrika jika kita gunakan dalam keadaan masih basah.

5. Setrika jika telah mongering.

6. Amati peristiwa yang terjadi.2.2. Hasil Praktikum

Pembuatan pesan rahasia kami lakukan pada hari Jumat, 16 November 2012. Percobaan kami lakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Dalam pembuatannya kami menggunakan dua metode. Yang pertama penulisan dengan menggunakan lilin dan yang kedua dengan menggunakan larutan jeruk nipis sebagai catnya.

Percobaan pertama dengan menggunakan lilin terbilang berhasil. Tulisan lilin yang tidak terlihat oleh indera penglihatan kita sebelumnya, setelah kita celupkan ke dalam larutan betadine menjadi terbaca. Tulisan lilin berwarna putih sedangkan kertas HVS berubah warna menjadi biru.

Percobaan kedua dengan menggunakan larutan jeruk nipis pun berhasil. Setelah dijemur dibawah terik matahari, tulisan menjadi tidak tampak. Namun setelah di setrika, tulisan terbaca dengan warna tulisan berubah menjadi kecoklatan.

Dalam kedua percobaan berbeda media tersebut, kami berasumsi bahwa pesan akan lebih terjaga kerahasiaannya dengan menggunakan media lilin sebagai alat penulisannnya. Pesan di atas kertas sukar sekali untuk terbaca bila kita tidak mencelupkannya ke dalam betadine. Berbeda dengan media larutan jeruk nipis, pesan masih terbaca secara samar-samar bila penjemuran tidak dilakukan dengan sempurna. Selain itu, pesan dengan tulisan lilin, memiliki waktu yang lama terjaga kerahasiaanya. Sedangkan pesan dengan tulisan air jeruk nipis hanya sesaat. Tulisan bisa saja berubah warna menjadi kecoklatan sebelum disetrika. Dengan kata lain kertas dibiarkan. Hal ini mengingat buku atau kertas yang terkena air hujan beberapa hari kemudian akan terlihat bekas kecoklatan. Dalam segi waktu dan biaya pun, media lilin lebih efektif dan efisien.BAB III

KESIMPULAN & SARAN

3.3. Kesimpulan

3.4. Saran

Penulisan dengan media lilin sebaiknya dilakukan dengan penekanan agar terbaca dengan baik. Apabila penulisan dilakukan dengan tidak begitu ditekan, tulisan tidak terbaca secara jelas. Dalam penulisan dengan media air jeruk nipis, setiap satu karakter sebaiknya kita mengganti tinta jeruk nipis (satu karakter satu celupan).

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Beberapa alat dan bahan yang digunakan

Campuran air dan betadine

Kertas yang sudah di tulisi dengan lilin dicelupkan ke dalam campuran air dan betadine

Hasil yang didapat setelah pencelupan

Pemerasan air jeruk nipis

Penulisan pesan rahasia

Sebelum disetrika, pesan rahasia di jemur di bawah terik matahari1