Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

download Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

of 56

Transcript of Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    1/56

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    2/56

    KATA PENGANTAR 

    Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan

    rahmat-NYA jualah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

    Makalah ini dapat kami selesaikan tentu saja dengan bantuan orang-

    orang disekitar kami.

     Adapun makalah yang kami tulis bertemakan Pergantian fase

    peleburan! penguapan! dan sublimasi. "an bahan makalah ini kami

    peroleh dari berbagai buku. #ami pun mengu$apkan terima kasih yang

    sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

    proses penyusunan makalah ini! yakni

    %.&apak Apit 'aturohman! S.Pd.! M.Si selaku dosen pengampuh

    termodinamika.(.Teman-teman 'akultas #eguruan dan )lmu Pendidikan prodi

    Pendidikan 'isika.*.+rang tua kami yang senantiasa memberikan dukungan untuk

    kelan$aran penyusunan karya makalah.

    Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak. #ritik dan

    saran sangat kami harapkan! agar menjadi lebih baik kedepannya.

    )ndralaya! ,anuari (%

    Penulis

    DAFTAR ISI

    #ATA P/N0ANTA1...................................................................................i

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    3/56

    "A'TA1 )S)................................................................................................ii

    &A& ) P/N"A2343AN

      A. 4atar &elakang..................................................................................%

      &. 1umusan Masalah............................................................................%

      5. Tujuan Masalah.................................................................................(

    &A& )) P/M&A2ASAN

    1.  'AS/ "AN P/13&A2AN 'AS/ 6AT................................................*

    %.% 'AS/.......................................................................................*

    %.( #A4+1 ...................................................................................*

    %.* P/13&A2AN 'AS/...............................................................7

    2. P/10ANT)AN +1"+-P/1TAMA P/1SAMAAN 54AP/Y1+N.......8

    (.% Peleburan.............................................................................%%

    (.( Penguapan...........................................................................%7

    (.* Sublimasi..............................................................................(*

    (.7 Tetapan 3ap.........................................................................(9

    (. Pengukuran Tekanan 3ap...................................................*%

    *. P/1M3#AAN T/1M+")NAM)#A....................................................*

    7. P/1SAMAAN 54A3S)3S 54AP/Y1+N.........................................*:

    . P/N/1APAN P/1SAMAAN 54A3S)3S 54AP/Y1+N "A4AM

    ')S)#A .............................................................................................*8

    .%P+MPA #A4+1 ........................................................................*;

    .%.% M/S)N 1/'1)0/1AS) S)#43S

     A&S+1PS) ........................7(

    .%.( TA&3N0

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    4/56

    . 4AT)2AN S+A4 "AN P/M&A2ASAN..............................................7:

    :. S+A4 / #3N5) ,AWA&AN............................................79

    &A& ))) P/N3T3P

      A. #esimpulan.....................................................................................7;

      &. Saran..............................................................................................7;

    "A'TA1 P3STA#A.................................................................................

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    5/56

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pada saat pergantian fase terkenal proses yang terjadi yaitu proses

    peleburan! penguapan! dan sublimasi. Proses peleburan ! penguapan!

    dan sublimasi ini merupakan proses yang sering terjadi dalam kehidupansehari-hari. ,ika dilihat se$ara sederhana proses peleburan! penguapan !

    dan sublimasi merupakan proses yang sederhana juga. #arena proses

    pergantian fase ini sudah pernah dipelajari se?aktu duduk di bangku

    sekolah dasar dengan materi penguapan! peleburan! dan sublimasi yang

    masih sangat sederhana. "ilanjutkan pada ?aktu pembelajaran di bangku

    sekolah menengah dengan proses yang sama tentang peleburan!

    penguapan! dan sublimasi namun dengan materi yang lebih mandalam

    dan lebih rumit lagi. Namun dalam termodinamika proses peleburan !

    penguapan! dan sublimasi ini dilihat se$ara lebih mendalam. Sehingga

    proses yang lebih rumit tentang ketiga proses tersebut akan dibahas lebih

    mendalam lagi. "alam termodinamika juga mulai dikenal istilah-istilah

    baru mengenai pergantian fase. )stilah-istilah baru yang dikenal dalam

    pergantian fase tersebut seperti perubahan bentuk #ristal! yang

    temperature dan tekanannya tetap! sedangkan entropi dan @olumenya

    tetap. +leh #arena itu proses pergantian fase dalam termodinamika akan

    sangat menarik untuk dibahas.

    B. Rumusan Masalah

    %. &agaimana perubahan fase atB(. &agaimana menerapkan persamaan 5lausius 5lapeyron dalam

    kehidupan sehari-hariB

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    6/56

    . Tu!uan

    %. Mampu meneliti pengaruh kalor terhadap perubahan fase at!

    (. Mampu mendeskripsikan dan menerapkan persamaan 5lausius

    5lapeyron dalam kehidupan sehari-hari.

    BAB II

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    7/56

    PEMBAHASAN

    1. FASE" #AL$R DAN PERUBAHAN FASE %AT

    a. FASE

    Suatu at yang murni memiliki sifat yang homogen. 6at tersebut

    dapat memiliki lebih dari suatu fase! tapi setiap fase harus memiliki

    komposisi kimia?i yang sama. Air merupakan at murni. &erbagai

    kombinasi dari ketiga fase memiliki komposisi kimia?i yang sama. 3dara

    bukan merupakan at murni! karena udara $air dan uap udara memiliki

    komposisi yang berbeda.

    Suatu at memiliki * fase yang berbeda padat! $air dan gas.

    Misalkan sebuah benda padt dimasukkan ke dalam piston silinder dan

    tekanan nya dijaga pada nilai konstan. #alor ditambahkan ke dalam

    silinder! sehingga at tersebut mele?ati semua fase yang berbeda. #etika

    suatu at pada dengan temperatur yang rendah kemudian ditambahkan

    kalor sampai at tersebut mulai men$air. Penambahan kalor lebih lanjut

    akan men$airkan seluruh at padat tersebut sementara temperatur nyatetap konstan. Setelah seluruh at padat tersebut $air! temperatur dari

    $airan yang dihasilkan akan menigkat lagi sampai uap tersebut mulai

    terbentuk! keadaan ini disebut keadaan $airan jenuh.

    5airan air! $ampuran dari $airan air dan uap air! atau $ampuran es

    dan $airan air adalah aat murni karena setiap fase mempunyai komposisi

    kimia sama yaitu 2(+. Namun! $ampuran udara air dan udara gas bukan

    merupakan at murni karena komposisi fase udara $air berbeda dengan

    fase udara uap. #adang-kadang $ampuran gas seperti udara dianggap

    sebagai at murni sepanjang tidak ada perubahan fase karena udara

    mempunyai beberapa karakteristik at murni.

    2.2 #AL$R

    Suatu usaha yang melalui energinya dapat dipindahkan se$ara

    makroskopik ke atau dari suatu sistem. /nergi juga dapat dipindahkan

    se$ara mikroskopik ke atau dari suatu sistem melalui $ara-$ara interaksi

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    8/56

    antar molekul yang membentuk permukaan sistem dan lingkungannya.

    ,ika molekul dari batas sistem lebih aktif dari pada molekul dari batas

    lingkungannya! maka energi dipindahkan dari sistem ke lingkungan

    dimana molekul yang $epat memindahkan molekul yang lambat. Transfer 

    energi makroskopik ini disebut kalor.

    #alor adalah energi yang dipindahkan melintasi batas suatu sistem

    yang disebabkan oleh perbedaab temperature oleh sistem dan

    lingkungannya. Suatu sistem tidak menyimpan panas tapi menyimpan

    energi! dan kalor merupakan energi yang sedang mampir. 2al ini sering

    disebut perpindahan kalor.

    ,ika kalor dipindahkan ke suatu sistem maka nilainya positif! ika

    kalor dipindahkan dari suatu sistem maka nilainya negatif. Perpindahan

    kalor positif menambahkan energi ke suatu sistem.

    2.& PERUBAHAN FASE

    'am(ar 1. Peru(ahan )ase a*r +ar* ,-mresse+ l*/u*+ men!a+*

    saturate+ l*/u*+

    1.&.1 -mresse+ L*/u*+ 0a*ran Terk-mres*

    Misalkan anda menempatkan air pada suatu peralatan berbentuk

    piston silinder pada suhu (C5 D(;*.% #E dan tekanan % atm. #ondisi

    yang seperti ini disebut dengan istilah compressed liquid  atau subcooled 

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    9/56

    liquid   yang berarti bah?a $airan tersebut belum siap untuk menguap

    Dgambar %.%E. Apabila sistem tersebut dipanaskan! maka suhu air akan

    meningkat Dmisalkan menjadi :C5E yang diikuti dengan terjadinya

    peningkatan @olume dari sistem akibat pengembangan dari @olume air 

    tersebut.

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    10/56

    #E dan tekanan P H % atm Dgambar (.7E. Satu-satunya properti yang

    berubah adalah spe$ifi$ @olume. #ondisi ini terus berlangsung hingga

    tetes $airan terakhir berubah menjadi uap. Pada titik ini! seluruh silinder 

    telah menjadi uap yang memiliki suhu %C5 D*9*.% #E. #eadaan ini

    disebut dengan istilah saturated vapor  gambar (..

    #eadaan diantara titik Saturated 4iGuid hingga saturated @apor 

    dimana air berada didalam dua fasa se$ara bersamaan ini disebut

    dengan saturated liquid-vapor mixture.

    1.&.6. Suerheate+ a-r 

    Setelah semuanya menjadi uap! penambahan panas pada sistem

    akan meningkatkan suhu dari uap air tersebut. keadaan ini disebut

    dengan superheated vapor Dgambar (.:E.

    Perbedaan antara saturated @apor dan superheated @apor adalah

    bah?a pada saturated @apor! jika kita kurangi sedikit saja panas dari

    sistem! maka ia akan mulai mengembun! sementara pada superheated

    @apor! penguranan energi panas hanya akan menurunkan suhu uap saja!

    tidak akan merubah fasanya.

    1epresentasi dari setiap kondisi yang digambarkan pada proses

    pemanasan air yang menyebabkan terjadinya perubahan fasa!

    digambarkan pada suatu grafik T-@. Pada sumbu @ertikal menunjukkan

    nilai suhu dalam derajat $el$ius dan pada sumbu horiontal menunjukkan

    nilai spesifik @olume dalam meter kubikFkilogram! sebagaimana dapat

    dilihat dalam gambar berikut

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    11/56

    'am(ar &. Hu(ungan antara suhu +engan ses*)*k 4-lume a+a

    eru(ahan )asa a*r a+a tekanan 1 atm

    Proses %-(-*-7- adalah pemanasan pada tekanan konstan

    Proses -7-*-(-% adalah pendinginan pada tekanan konstan

    Perlu diingat! bah?a grafik diatas berlaku untuk tekanan % atm saja

    DPH % atmE. &ila tekanan dinaikkan! maka grafik akan bergeser ke atas.

    2al ini terjadi karena suhu dan tekanan merupakan properti yang saling

    terikat pada proses perubahan fasa. Sebagai akibatnya! suhu didih akan

    tergantung pada tekanan pada sistem. Semakin tinggi tekanan! maka

    suhu didih akan menjadi semakin tinggi.

    &ila diberikan tekanan tertentu! maka suhu dimana suatu at murni

    mengalami perubahan fasa disebut dengan suhu saturasi atau saturation

    temperature (T sat  ).

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    12/56

    "emikian pula! bila diberikan suhu tertentu! tekanan dimana suatu

    at murni mengalami perubahan fasa disebut tekanan saturasi atau

    saturation pressure (P sat  ).

    Pada proses perubahan fasa terlihat bah?a dengan memberikan

    panas tertentu pada suhu saturasi! belum merubah fasa dari $air menjadi

    uap. 3ntuk merubahnya diperlukan sejumlah energi panas tertentu

    hingga fasa $air baru bisa berubah menjadi fasa uap. &esarnya energi

    yang diperlukan untuk merubah fasa $air menjadi fasa uap ini dikenal

    dengan sebutan dengan #alor 4aten DLatent Heat of Vaporization  dan

     jumlah nya sama dengan energi yang dilepaskan uap untuk berubah

    kembali menjadi fasa $air selama proses pengembunan. Sebagai $ontoh!

    pada tekanan % atm! kalor laten air adalah sebesar ((9.% k,Fkg

    2. Pergant*an $r+e Pertama7 Persamaan lae8r-n

    Pada pergantian fase yang terkenal Dpeleburan! penguapan! dan

    sublimasiE dan juga pada pergantian fase yang kurang terkenal

    Dperubahan bentuk #ristalE! temperatur dan tekanannnya selalu tetap!

    sedangkan entropi dan @olumnya berubah. Tinjaulah n mol bahan dalam

    fase i  dengan entropi molar s(i) dan @olum molar v (i). keduanya! s(i) dan v (i E!

    adalah fungsi dari T dan P sehingga selalu tetap selama pergantian fase

    berlangsung sampai semua bahan dalam fase f dengan entropi molar s(f)

    dan @olum molar v (f). DPerbedaan fase ditunjukan oleh tikalas supaya kita

    bias menyediakan pemakaian tikalas intuk memberi perin$ian keadaan

    yang berbeda dari fase yang sama atau at yang berbedaE. Ambil  x  sama

    dengan bagian fase mula-mula yang sudah diubah menjadi fase akhir 

    pada setiap saat. ,adi entropi dan @olum $ampuran pada setiap saat. ,adi

    entropi dan @olum $ampuran pada setiap saat! yaitu S dan

    S=n0 (1− x ) s(i )+n0 x s

    (f )

    dan   V =n0 (1− x ) s(i )

    +n0 x s(f )

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    13/56

    Terlihat S serta < merupakan fungsi linear dari I.

    ,ika pergantian fase terjadi se$ara terbalikkan! kalor Dbiasa dienal sebagai

    alo latenE yang dipindahkan per molnya ialah.

    s( f )−s (i)

    l=T  ¿

    ,adi! keberadaan kalor laten mengandung arti bah?a terdapat perubahan

    entropi. #arena

    dg=−s dT +vdP,

    s=−( ∂ g∂ P ) P ,

    dan   v=( ∂ g∂ P )T ,

    kita dapat men$irikan pergantian fase yang terkenal dengan salah satu

    pernyataan yang setara berikut ini

    1. Terdapat perubahan entropi dan @olum

    2. Turunan pertama fungsi 0ibbs berubah se$ara takmalar 

    Setiap perubahan fase yang memenuhi persyaratan tersebut dikenal

    sebagai pergantian fase orde pertama. 3ntuk perubahan fase seperti itu!

    @ariasi temperatur dari 0! S!

    kasar dalam gambar %.%.

    Pergantian fase dapat dianggap terjadi se$ara terbalikkan dalam dua

    arah. 0rafik keempat yang memperlihatkan kelakuan 5p sangatlah penting

    karena 5p dari campuran dua fase selama ter!adi per"antian fase men!adi 

    ta terhin""a#. 2al ini berlaku karena pergantian terjadi pada Tdan P yang

    tetap. &ila P tetap! dT H J atau bila T tetap! dP H . ,adi!

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    14/56

    C  p=T ( ∂ s∂ T  ) p=∞ , β= 1

    V  (∂ V 

    ∂ T  ) p=∞ ,=−1V  (

    ∂ V 

    ∂T  ) p=∞.

    Namun! perlu diperhatikan bah?a pernyataan itu hanya benar bila kedua

    fase itu ada. Seperti diperlihatkan dalam gambar %.%d! 5p  fase % tetap

    berhingga sampai temperatur pergantian ter$apai. "alam gambar tersebut

    tidak terlihat adanya antisipasi terjadinya pergantian fase dengan

    menaiknya 5p  sebelum temperature ini ter$apai. 2al seperti ini selalu

    benar untuk pergantian fase orde pertama! tetapi tidak untuk segala jenis

    pergantian lainnya.

    Persamaan T dS kedua memberikan hasil yang taktertentu bila diterapkan

    pada pergantian fase orde-pertama. 3ntuk suatu bagian ke$il berlaku!

    T dS=C  p dT −TVβdP

    dengan C  p=∞   dan dT =0 ;  dan juga  β=∞   dan dP=0 .

    Namun! persamaan T dS yang pertama bias diintegrasi melalui pergantian

    fase. &ila % mol at diubah se$ara terbalikkan! isotherm! dan isobar! dari

    fase (i) ke fase (f)! persamaan T dS nya yaitu

    T ds=c v dT +T ( ∂ P∂T  )v dv

    "apat diintegrasi dengan pengertian bah?a berbagai P dan T ketika

    terjadi pergantian fase memenuhi hubungan yang menyatakan bah?a P

    merupakan fungsi dari T saja! tak bergantung pada

    ( ∂ P∂ T  )v=dP

    dT 

    ,adi!v

    (f  )−v (i)

    T ( s( f  )−s (i ) )=T  dPdT 

     ¿ 

    1uas kiri persamaan ini adalah kalor laten per mol! sehingga

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    15/56

    dP

    dT =

      1

    v( f  )−v ( i)

      D%.%E

    Persamaan %.% dikenal sebagai persamaan $lape%ron dan berlaku untuk

    setiap perubahan fase orde-pertama atau pergantian yang berlangsung

    pada T dan P tetap.

    Sangatlah bermanfaat bagi kita untuk menurunkan persamaan 5lapeyron

    dengan $ara lain. 'ungsi 0ibbs tetap selama suatu proses terbalikkan

    berlangsung pada temperatur dan tekanan tetap. ,adi suatu perubahan

    fase pada T dan P!

    g(i )=g( f )

    "an untuk perubahan fase pada T +dT   dan  P+dP

    g(i )+dg(i )=g( f )+dg (f  )

    "engan mengurangkannya! kita dapatkan

    dg( i)=dg( f )

     Atau −s (i) dT +v (i ) dP=−s (f  ) dT +v (f  ) dP

    ,adidP

    dT =

     s( f  )−s (i )

    v ( f  )−v ( i) !

    "an akhirnya!dP

    dT =

      1

    T (v ( f )−v (i ))

    "alam membahas pergantian fase! kita perlu menunjukkan dengan

    $ara sederhana fase a?al dan akhir kalor pergantian yang bersesuaian.

    Notasi yang dipakai dalam buku ini adalah sebagai berikut. 4ambang yang

    menggambarkan setiap sifat fase padat akan bertanda aksenJ fase $air 

    akan bertanda d?i-aksen! dan fase uap triaksen. ,adi @K menyatakan

    @olum molar padatan ! @L untuk $airan! dan @LK untuk uap. #alor lebur 

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    16/56

    DlelehE per mol ialah l F  ! kalor penguapan DpendidihanE lV  ! dan kalor 

    sublimasi lS .

    1. Pele(uran

    Metode paling sederhana untuk mengukur kalor lebur at padat

    ialah dengan mengirimkan energi listrik dengan laju tetap dan mengukur 

    temperaturnya pada selang ?aktu yang memudahkan. "engan rajah

    temperatur terhadap ?aktu! diperoleh kur@a pemanasanJ di sini pergantian

    fase mun$ul sebagai garis lurus pada temperatur tetap yang panjangnya

    ∆ τ  ! diukur sepanjang sumbu ?aktu. 1adarnya! perlindungannya!

    penjagaannya dan seterusnya tepat sama dengan pengukuran kapasitas

    kalor. ,ika terdapat n mol at padat yang melebur dalam ?aktu ∆ τ 

    dengan pemberian energy listrik yang lajunya εI  ! maka

    l F =εI ∆ τ 

    n

    ,ika TM menyatakan titik lebur normal suatu at padat dan l FM 

    adalah kalor laten peleburan pada titik lebur normal! maka perubahan

    entropi yang berkaitan dengan perubahan pada temperatur ini ialah

    l FM 

     R T  M ! dinyatakan dalam satuan 1. Perubahan entropi ini didaftarkan

    dalam tabel %.% untuk % at padat non logam dan % logam! dan dapat

    dilihat bah?a logam menunjukkan keteraturan lebih banyak daripada

    nonlogam. Se$ara kasar!l FM 

     R T  M  adalah sekitar % untuk logam.

    &erbagai harga tekanan dan temperature terjadinya keberadaan

    bersama antara fase padat dan $air dalam kesetimbangan menentukan

    kur@a peleburan dan salah satu tugas ahli per$obaan ialah menentukan

    persamaan kur@a ini. "alam daerah temperatur rendah! temperature dan

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    17/56

    tekanan lebur seringkali diukur dengan metode apiler tersumbat seperti

    yang terlihat dalam gambar %.(.

    &ahan dalam fase gas dimampatkan sehingga bertekanan tinggi

    dan dipaksa masuk ke dalam kapiler baja yang sebagian dibenamkan

    dalam bak berisi $airan yang temperaturnya dapat diatur menurut

    keinginan kita dengan $ara memilih $airan serta tekanannya. "ua buah

    manometer! M% dipasang sebelum bak dan M( sesudahnya! terhubungkan

    dengan kapiler. Tekanan lebur yang berkaitan dengan temperatur bak

    sama dengan pemba$aan maksimum pada M(. /mpat kur@a peleburan

    dari neon! argon! krypton! dan Ienon diperlihatkan dalam gambar %.*.

    "alam tahun %;(;! '. /. Simon dan 0. 0latel mengusulkan suatu

    persamaan yang $ukup berhasil untuk menyatakan data pada kur@a

    peleburan! sebagai berikut

     P− PTP=a

    [(  T 

    T TP

     )

    c

    −1

    ]"engan TTP dan PTP menyatakan koordinat titik tripel! dan a serta $ adalahtetapan yang bergantung pada atnya. Pada temperatur tinggi PTP

    diabaikan! sehingga persamaan yang biasa dipakai berbentuk

     P

    a=(   T T TP )

    c

    −1

    2arga a dan $ untuk empat jenis gas mulia yang terkondensasi yang

    diperlihatkan dalam gambar %.* didaftarkan dalam tabel %.(! dan harga

    untuk at padat lainnya telah diberikan oleh S. /. &abb.

    Ta(el 19.2 Parameter peleburan untuk gas mulia yang terkondensasi

    'as Mul*a 8ang

    tera+atkan

    TTP" # PTP" kPa a" MPa ,

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    18/56

    Ne

     Ar 

    #r 

    =e

    (7!:

    8*!8

    %%:

    %:%

    7*!(

    :;!

    9*!*

    8%!9

    %*!:

    ((9!

    *!

    *7!

    %!:

    %!

    %!7

    %!*%

    #emiringan kur@a peleburan berharga negatif untuk at seperti es )

    yang men$iut ketika men$air. #elakuan ini juga diperlihatkan oleh &i! 0e!

    Si! dan 0a! serta harga T yang diperlukan dalam persamaan Simon

    kurang dari pada TTP. Akibat- nya harga a menjadi negatif. &erbagai harga

    a dan $ untuk keempat bentuk es diperlihatkan dalam gambar %.7.

    "alam gambar %. diperlihatkan berapa besar tekanan dan temperature

    yang diperlukan untuk menghasilkan karbon gas dan $airan dan juga

    bentuk padatan #ristal dan intan.

    Teori mengenai proses yang sebenarnya terjadi bila suatu at

    padat melebur telah menarik perhatian fisika?an selama bertahun-tahun.

    Teori yang mula-mula diusulkan oleh 4indermann menyatakan bah?a at

    padat melebur bila amplitude getaran kisi menjadi $ukup besar untuk

    mematahkan gaya tari memegang kisi ituJ dalam kalimat yang lebih

    mudah! "alam peleburan! at padat menggun$angkan dirinya sehingga

    pe$ahK. "engan pandangan ini! 4indermann menurunkan rumus

     mv

    2 /3

    2

    T  M 019.&

    "engan m dan @ merupakan berat molekul dan @olum molar!

    temperatur karakteristik "ebye! dan TM  temperature lebur. 2ubungan ini

    dipenuhi $ukup baik oleh berbagai logam dan non logam! tetapi ada

    beberapa yang menyimpang se$ara radikal dari rumus itu . 2al ini

    menunjukkan bah?a proses bukan semata-mata persoalan getaran kisi

    saja. "islokasi dan lo?ongan dalam kisi #ristal! demikian juga kuantitas

    yang meberi spesifikasi pada hukum gaya antar molekul pada padatan

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    19/56

    dan $airan! semuanya dianggap memainkan peranan. &erdasarkan

    gagasan seperti itu dapat diletakkan sedikit dasar teoritis untuk

    persamaan Simon.

    2. Penguaan

    #alor penguapan $airan dengan titik didih normal dari ( #

    sampai sekitar # pada umumnya diukur langsung dengan $alorimeter 

    seperti yang diperlihatkan dalam gambar %.:. 5ontoh $airan 4(

    dimasukkan kedalam tabung ke$il dan kedalamnya di$elupkan kumparan

    pemanas ke$il 1(. Tabung ini dilingkungi oleh bejana yang berisi

    $ampuran udara dan uap $airan 4(. "engan memilih $airan 4% yang $o$ok

    dan mempertahankannya pada temperature didihnya dengan memakai

    kumparan pemanas 1%  dalam udara dengan tekanan yang sesuai!

    temperature dalam bejana dapat dipertahankan menurut yang

    dikehendaki. Pada temperature terpilih ini! $airan 4( dalam kesetimbangan

    dengan uapnya. Tabung ke$il berisi 4( berhubungan dengan tabung lain di

    luarnya Dtidak tergambarE yang biasa dipertahankan pada temperature

    yang diinginkan oleh ga?ai pemanas atau pendingin yang dikendalikan

    se$ara terpisah

    ,ika temperature tabung luar dipertahankan pada temperature yang

    kurang dari pada 4(! maka suatu gradient tekanan timbul! dan sejumlah

    $airan 4( tersuling. "engan mempertahankan arus ke$il #  dalam kumparan

    pemanas 1(! temperature 4( dipertahankan sama dengan lingkungannya!

    dan energy yang diperlukan untuk menguapkannya tersedia. "engan

    demikian terjadi penyulingan tunak dari 4( ke dalam tabung luar! dengan

    kalor penguapan disediakan oleh kumparan pemanas 1(! dan kalor 

    pengembun diambil oleh lingkungan tabung luar itu. Tambahan lagi!

    seluruh energy yang diberikan oleh pemanas 1(  dipakai untuk

    menguapkan 4(! karena tidak ada kalor yang hilang antara tabung dalam

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    20/56

    dengan sekelilingnya. Akibatnya! jika n mol teruapkan pada ?aktu t! kalor 

    penguapan per mol ialah

    )@ HεIτ 

    n

    Ta(el 19.& Data Penguaan :

    %at T"# T;T I"

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    21/56

    %*; (

    !8:

    (!8;

    !;(

    %

    7*;

    *;

    **

    ;

    (7**(

    5+T5 H %7!(* #

    P5 H *!7;8 MPa

    9(!78%!:

    *;;%;%%%(%%(:%*

    !%

    :!8

    (!9

    :!99

    9!8(

    !8:

    *!8;

    ;!;(

    9

    :7(

    ;:7

    %(

    777;

    7%*

    %*(

    ((8

    (%;;

    7!87*!9*:!7

    *(!((;!7:(!%(%;!;8%7!%;

    *!7%%!

    *

    :!

    %%(%7%8((:(***;

    %;!79:!*(%!*7

    !:!7!(9;!%8!%;

    8!9!8:!:9

    :!7!7!:9*!9((!

    2al yang lebih menarik adalah $airan kriogenik dengan titik didih

    normal disekitar % # atau kurang. 3ntuk $airan ini! orang harus memilih

    informasi yang terdapat dalam buku pegangan keteknikan-yaitu tekanan!

    entropi! entalpi! dan @olum! dari $airan jenuh serta uap jenuh pada

    temperature titik tripel hinggatitik kritis. &eberapa table seperti ini sekarang

    tersedia! dan kalor penguapan bisa diperoleh dengan melakukan

    pengurangan hKKK hKK. dalam table %.* disajikan data penguapan untuk

    beberapa $airan sederhana yang diperoleh dari table termodinamik yang

    disusun oleh

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    22/56

    "alam gambar %.9! kalor penguapan )@  yang dibagi oleh

    temperature kritis T5  telah dirajah terhadap kuantitas P D@KKK @KKEFT dari

    sekitar ! T5 hingga !;8 T5. #ita telah melihat bah?a titik-titik untuk lima

    ma$am gas terletak pada suatu garis yang sama sehingga kita bisa

    menganggap bah?a titik-titik serupa itu! untuk $airan sederhan lainnya!

    terletak pada garis lurus yang sama. "engan istilah sederhanaK

    dimaksudkan $airan seperti #r! =e! +(  yang molekulnya tidak memiliki

    momen d?ikutub Datau hanya ke$il sajaE dan tidak Menyangkut fase $air 

    dan fase uap. "engan menentukan kemiringan garis dalam gambar %.9!

    yaitu !7! kita bisa melukiskan

     Iv /Tc P(vᶬ−vᶯ)/T 

    =5.4   D 3ntuk ! OT 

    Tc

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    23/56

    'am(ar 19.> Hukum kea+aan 8ang (ersesua*an (erlaku untuk

    temerature tere+uks* antara 9"? h*ngga 1

    2ubungan ini dapat dipandang sebagai hukum keadaan yang bersesuai.Namun! dalam bentuk yang sekarang! rumus itu mempunyai kegunaan

    yang terbatas karena melibatkan pengetahuan tentang begitu banyak

    kuantitas. ,adi! sangat menarik bagi kita untuk memeriksa akibat dari

    kesebandingan yang aneh ini. Mula-mula kita tuliskan persamaan

    5lapeyron dalam bentuk.

     Iv /TcdP / P

    dT /T  ²=

      Iv

     P(!ᶬ−!ᶯ)/T =¿Tc   ¿

     P (vᶬ−vᶯ) /T 

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    24/56

    Perhatikan bah?a ruas kanannya sama dengan !7 T$. Persamaan yang

    dihasilkan! yaitu

    dP

     P =5,4Tc

     dT 

    T ²

    &isa diintegrasi dari T ke T$ dan dari Pke P$! asal saja TFT$ tidak kurang

    dari pada !. ,adi!

    ln Pc

     P =5,4Tc(

    1

    T −

      1

    Tc)

    atau

     P

     Pc=5,4(1−¿

    Tc

    T   )

    ln ¿D 3ntuk ! O

      T 

    Tc

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    25/56

    'am(ar 19.@ 2ukum keadaan yang bersesuaian untuk $airan sederhana.

    D/. A. 0uggenheim! Thermodynami$s! )nters$ien$e! %;:9E

    Terdapat akibat yang menarik lainnya dari hukum keadaan yangbersesuaian seperti diberikan dalam persamaan D%.E yang bisa jelas jika

    kita membatasi diri pada daerah temperatur yang ke$il yang $ukup jauh

    dari titik kritis. "engan demikian kita diiinkan untuk memandang )@

    sebagai suatu tetapan! katakanlah! sekitar titik didih normalnya. "alam

    daerah ini! jika dibandingkan dengan @KKK ! @KK dapat diabaikan! dan tekanan

    uapnya $ukup ke$il untuk dihampiri leh persamaan keadaan gas ideal!

    atau @KKK H 1TFP. "alam kondisi ini! persamaan 5lapeyron menjadi

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    26/56

    dP

     P =

      Iv

     R T 2/ P,

     atau

     Iv

     R=−d ln P

    d ( 1T  )

    =−d ln(

      P

     Pc)

    d ( 1T  )

    ,ika persamaan ini kita integrasi melalui selang temperatur ke$il sekitar T ᵦ

    ! dengan )@ memiliki harga tetap )@ ! kita dapatkanᵦ

    ln  P

     Pc="#"apan−

     Iv ᵦ

     RT  D%.:E

    "alam tabel %.7! titik didih normal dari %7 $airan sederhana

    didaftar bersama dengan titik kritisnya! serta titik didih normal

    tereduksinya T FT$! terlihat terletak antara !9 dan !:% yang masihᵦ

    termasuk dalam selang hukum keadaan yang bersesuaian. ,adi dengan

    membandingkan persamaan D%.E dan D%.:E kita dapatkan

     Iv ᵦ

     R =5,4Tc   D%.9E

    Ta(el 19.6 #al-r enguaan a+a t*t*k +*+*h n-rmal" I4 :ᵦ

    a*ran T "ᵦ

    #

    T,"

    #

    T ;T,ᵦ I4 "ᵦ

    #

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    27/56

    2&r (: *:* !:9 %9.:%8 (%%; %!*

    54₂ (*8 7%9 !9 %8.78 ((%7 ;!*

    •   "iambil dari #uman 1anje@i$! 2andbook of Thermodynami$

    Tables and 5harts! Mo0ra?-2ill! Ne? York! %;9:.

    "engan memakai data dalam tabel %.7! grafik )@ F1 terhadap T$ᵦ

    diperlihatkan dalam gambar %.;! dan lagi-lagi suatu garis lurus diperoleh

    untuk %7 $airan sederhana. #emiringan garis ini ialah !8! hampir sesuai

    dengan harga yang diharapkan Dkesesuaiannya lebih baik lagi jika hanya

    ditinjau sembilan $airan yang pertamaE.

    'am(ar 19. hukum kea+aan 8ang (ersesua*an untuk kal-r 

    enguaan ,a*ran se+erhana a+a temeratur tere+uks* sek*tar 9"

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    28/56

    #arena titik didih tereduksi dari banyak $airan berada di sekitar 

    !: ! persamaan D%.9E dapat dipandang sebagai hukum keadaan yang

    bersesuaian! dengan pernyataan

    )@ D padaᵦ  T 

    Tc Q !: E H !71T$

    "engan menga$u pada tabel %.7 ! perhatikan bah?a hasil bagi

    yang di$antumkan dalam kolom terakhir tidak tetap! tetapi naik terhadap

    T . Namun! kenaikannya $ukup ke$il sehingga hampiran kasar didapatkanᵦ

    dengan mengambil )@F1T sekitar ; suatu kaidah kerja yang dikenalᵦ

    sebagai aidah Trouton yang sangat berguna bila T$ belum diketahui.

    &. Su(l*mas*

    Su(l*mas*7 ersamaan #*r,hh-)) 

    Persamaan 5lapeyron untuk sublimasi ialah

    v$ $ $ −v¿

    ¿T ¿dP

    dT  +

    ls¿

     !

    #eterangan

    v$ $ $   H @olume molar uap

    v$    H @olume polar padatan

    Sublimasi biasanya terjadi pada tekanan renda!uapnya bisa dipandang

    sebagai gas ideal!sehingga

    v$ $ $ 

    % RT 

     P

    #arena P  ke$il!   v $ $ $   menjadi besar!benar benar jauh lebih besar

    daripada @olume molar padatan!sehingga v$   bisa diabaikan!atau

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    29/56

    $ $ $ −¿v $ % v $$ $ 

    v¿

    Persamaan 5lapeyron bisa ditulis

    ls   H 1dP/ P

    dT /T 2

    H -1

    d∈ P

    d (1

    T  )

    H - (!* 1

    d log P

    d (1

    T  )  !

    Sehingga dapat dilihat bah?a lS  sama dengan (!* 1 kali kemiringan

    kur@a yang diperoleh bila log P  dirajah terhadap %FT. Tekanan uap padatan

    biasanya diukur untuk selang temperatur yang ke$il. "alam selang ini

    grafik log P terhadap %FT praktis merupakan garis lurus!atau

    log P=−"#"apan

    T   +"#"apan.

    Menurunkan persamaan 'irchhoff   untuk kalor sublimasi suatu sistem

    kimia diberikan oleh

    d&=T ds+v dP

    Masukkan persamaan T d s kedua!kita dapatkan

    d&=c p dT +[v−T ( ∂ v∂ T ) p]dP¿c p dT +v (1− βT ) dP

    Perubahan entalpi yang berlebihan antara dua keadaan  Pi T i dan

     Pf  T f   ialah

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    30/56

    & f −& i∫i

    c p dT +∫i

    v (1− β T )dP . kita terapkan persamaan ini pada at

    padat yang keadaan a?alnya i$   pada tekanan nol dan pada temperatur

    nol mutlak!yang keadaannya akhirnya f $ 

    'am(ar 19.19 Bag*an ermukaan PT +* (aCah t*t*k tr*el

    Merupakan at padat jenuh Dat padat yang hampir bersublimasiEyang digambarkan oleh suatu titik pada kur@a padatan-jenuh diba?ah titik

    tripel. #edua keadaan ini diperlihatkan pada permukaan P

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    31/56

    #eterangan

    v $   H @olum molar at padat pada nol mutlak

    c p$ 

     H kapasitas kalor molar pada tekanan P  tetap.

    Sekarang!tekanan pada sebuah titik pada kur@a sublimasi untuk

    hampir semua at padat biasanya amat ke$il. Misalnya! untuk es biasa

    berkisar antara hingga sekitar : PaJ untuk kadmium dari hingga %

    Pa. ,adi! jika kita batasi pemakaian rumus ini at padat pada temperatur 

    dengan tekanan uap amat ke$il!kita dapat mengabaikan ∫0

     P

    v$ 

     dP!dan

    &$ =∫

    0

    c p$ 

    dT +&0$ 

      D%.8E

    #arena c p$ 

      suatu at padat tidak berubah banyak terhadap

    tekanan!harga c p

    $  pada tekanan atmosfer dapat dipakai dalam integral

    di atas. /ntalpi uap jenuh yang ditujukan dalam gambar %.% dapat

    dihitung berdasarkan anggapan bah?a uap jenuh pada tekanan rendah

    berkelakuan seperti gas ideal. #embali ke persamaan umum c P   H

    ( ∂ &∂T  ) p   dan mengingat bah?a entalpi gas ideal sebagai fungsi daritemperatur saja!kita dapatkan

    d&$ $ $ =c p

    $$ $ dT .

    "engan mengintegrasi dari nol mutlak hingga T !kita dapatkan

    &$ $ $ =∫

    0

    c p$ $ $ +dT +&0

    $$ $   D%.;E

    "engan &0$ $ $ 

     menyatakan entalpi molar uap jenuh pada nol mutlak.

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    32/56

    Sekarang! ditinjau sublimasi keterbalikan % mol at padat pada temperatur 

    T dan tekanan P yang bersesuaian dengan transisi dari f 

      ke f 

    $ $ $ 

    dalam gambar %.%.

    #ita dapatkan ls=&$$ $ −&$ 

    ¿∫0

    c p$$ $ 

    dT −∫0

    c p$ 

    dT +&0$ $ $ −&0

    $ .

    #arena kedua ntegral itu mendekati nol ketika T  mendekati nol!maka

    ls '& 0$ $ $ −&0

    $  ketika T   '  !

    "an &0$ $ $ 

    adalah alor sublimasi pada nol mutla  dan dineri lambang l0

    . ,adi!

    D%.%E

    Persamaan di atas dikenal sebagai persamaan #ir$hhoff.

    Persamaaan ini hanya merupakan hampiran!dan dibatasi oleh

    persyaratan bah?a tekanannya rendah dan uap jenuh berkelakuan seperti

    gas ideal.

    6. Tetaan tekanan3ua

    ,ika uap yang berada dalam kesetimbangan dengan at padat

    berkelakuan seperti gas ideal!dan jika @olume at padatnya bisa diabaikan

    dibandingkan dengan uap!persamaan 5lapeyron menjadi

    dP

     P =

      ls

     RT 2 dT .

    ls=∫0

    c p$ $ $ 

    dT −∫0

    c p$ 

    dT + l0

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    33/56

    ,ika!di samping anggapan itu!kita andaikan juga bah?a tekanan

    uapnya sangat ke$il!maka persamaan #ir$hhoff bisa dipakai jadi!

    ls=l0+∫0

    c p$ $$ 

    dT −∫0

    c p$ 

    dT .

    #apasitas kalor molar gas ideal dapat digambarkan sebagai jumlah suku

    tetap dan suku yang merupakan fungsi dasi temperatur. ,adi!

    c p$$ $ =c0

    $ $ $ +c i$ $$ 

    ,   D%.%%E

    "engan c0$ $ $ 

      sama dengan5

    2 R   untuk semua gas monoatom dan

    7

    2 R   untuk semua gas d?iatom!ke$uali hidrogen. 'aktor c i

    $$ $ 

    ditimbulkan oleh derajat kebebasan internal dari uapJ faktor itu mempunyai

    sifat mendekato nol dengan $epat ketika T  mendekati nol bila gas itu

    ekaatom. Persamaan #ir$hhoff bisa ditulis

    ls=l0+c0$ $ $ +∫

    0

    c i$ $ $ 

    dT −∫0

    c p$ 

    dT ;

    "an setelah menyulihkan ke dalam persamaan 5lapeyron!kita dapatkan

    dP

     P =

      l0

     RT 2

    dT + c 0

    $$ $ 

     RT 

    ∫0

    $ $ $ 

    c i$ $ $ 

    dT 

     RT 2

      dT −∫0

    c p$ 

    dT 

     RT 2

      dT .

    "engan mengintegrasi persamaan iniakhirnya kita dapatkan

    ¿ P=−l0 RT 

     +c0

    $ $ $ 

     R ∈T +

     1

     R∫0

    T  ∫0

    c i$ $ $ 

    dT 

    T 2

      dT − 1

     R∫0

    T  ∫0

    c p$ 

    dT 

    T 2

      dT + i ,  D%.%(E

    "engan i   menyatakan tetapan integrasi. 2ubungan ini tidak

    ketat!tetapi $ukup tepat untuk dipakai sehubungan dengan pengukuran

    tekanan uap at padat se$ara per$obaan. Pengukuran seperti itu biasanya

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    34/56

    disertai galat yang jauh lebih besar daripada yang timbul karena

    pengandaian penyederhanaan yang dimasukkan dalam penurunan ini.

    ,ika uap itu dalam keseimbangan dengan at padat ekaatom!   c0$$ $ 

    mempunyai harga5

    2 R   dan c p

    $$ $   nol. ,adi persamaan kur@a

    sublimasinya menjadi

    ¿ P=

      l0

     RT +5

    2∈T − 1

     R∫0

    T  ∫0

    c p$ 

    dT 

    T 2   dT +i

      D%.%*E

    "engan mengubahnya menjadi logaritma biasa dan menyatakan tekanan

    dalam atmosfer!kita dapatkan

    log P=  −l02,30 RT 

     +5

    2 logT −

      1

    2,30 R∫0

    T  ∫0

    c p$ 

    dT 

    T 2

      dT +  i

    2,30−log1.013.250.

    "ua suku yang terakhir dikenal sebagai tetapan teanan-uap pratis i$  .

    ,adi!

    i$ =

      i

    2,30−log1.013.250

    ¿  i

    2,30−6,0052.

     Akhirnya! dengan menyatakan tekanan dalam milimeter!kita dapatkan

    harga numerik

    (!*1 H %;!% ,Fmol deg

      4og 9: H (!88%!

    "an dengan mengambil

    )=

      1

    2,30 R∫0

    T  ∫0

    c p$ 

    dT 

    T 2   dT ,

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    35/56

    Maka persamaannya menjadi

    log P=   −l019,1T 

     +5

    2 logT −)+i $ +2,881.

    )nilah bentuk yang paling berguna bagi fisika?an atau kimia?an yang

    bekerja di laboratorium.

    Persamaan sublimasi dipakai menurut dua $ara

    %. 3ntuk mendapatkan pengukuran melalui per$obaan tetapan

    tekanan-uap i$   yang akan dibandingkan dengan perhitungan

    teori dari i$  J dan

    %E 3ntuk menghitung tekanan uap suatu at pada temperatur yang P-

    nya terlalu ke$il untuk diukur.

    "alam kedua hal itu! integral & harus di $ari berdasarkan pengukuran

    melalui per$obaan dari c p$ 

     atau harga se$ara teori c p$ 

    . Supaya hal ini

    bisa dilakukan! c p$ 

     harus dirajah terhadap T dari nol mutlak sampai

    temperatur tinggi yang diperlukan. 4uas di ba?ah kur@a pada berbagai

    harga T didapatkan dengan integrasi numerik dan dengan demikian

    @ariasi temperatur dari ∫c p$  dT    bisa diperoleh. Sekarang harga inidibagi dengan T 

    2  dan di rajah paga grafik yang lain terhadap T. 4uas

    diba?ah kur@a yang baru ini! pada berbagai harga T yang

    tersedia!menunjukkan @ariasi & terhadap temperatur.,ika terdapat pengukuran tekanan uap untuk selang temperatur yang

    lebar!harga numerik dari log P−5

    2 logT +)   bisa dirajah terhadap %FT.

    #arena

    log P−5

    2 logT +)=

     −l019,1

    1

    T  +i $ +2,881,

    Maka grafik yang dihasilkan merupakan garis lurus dengan kemiringan

    ¿−  l019,1

    ,  dan perpotongannya ¿ i$ +2,881.

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    36/56

    Ta(el 19.? Data untuk menentukan i$   ka+m*um

    T!# 4og P  5

    2log T  &   log P−

    5

    2 logT +) %FT

    *:*877

      ;7

    - 9!77

    - :!9

    - !8

    - 7!%9

    - (!8:

    - %!99

    - !;;

    :!*8

    :!7

    :!

    :!:*

    :!9

    :!8

    :!;7

    %!8(

    %!88

    %!;7

    (!8

    (!(

    (!*(

    (!7%

    - %(!

    - %%!%7

    - %!*:

    - 8!9(

    - 9!7%

    - :!*

    - !(

    !(98

    !(:*

    !(

    !(((

    !(

    !%8(

    !%:8

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    37/56

    'am(ar 19.11 'ra)*k untuk menetukan tetaan tekanan ua ka+m*um

    "ata untuk kadmium terdaftar dalam tabel %.. pengukuran

    tekanan uap dilakukan oleh /gerton dan 1aleigh! dan pengukuran  oleh

    4ange dan Simon. "ari grafik yang ditunjukkan dalam gambar %.%%! l  

    didapatkan sama dengan %%( #jFmol dan iꞌ sama dengan %..

    ?. Pengukuran Tekanan Ua

    Penentuan kalor sublimasi pada nol mutlak l   dan tetapan uap i ꞌ

    memerlukan pengukuran tekanan uap at padat yang teliti. 5ara yang

    paling mudah untuk menentukan kalor penguapan suatu at $air juga

    memerlukan pengukuran tekanan uap. #ita tinjau beberapa metode yang

    biasa dipakai

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    38/56

    %. Metode statik&ila tekanan uap ada dalam selang antara %-* sampai %* mm 2g

    D%-% sampai % PaE! benjana yang berisi at padat atau at $air 

    dihubungkan dengan manometer kolom $airan! dan tekanannya

    bisa diba$a langsung. Metode statik biasanya $ukup memadai

    untuk at $air! tetapi seringkali sedikit gunanya untuk mengukur 

    tekanan uap at padat bertitik lebur tinggi.(. Metode penguapan 4angmuir 

    6at padat yang tekanan uapnya akan diukur harus ditimbang

    dengan hati-hati! juga luas permukaannya. 6at itu diletakkan dalam

    suatu ruang hampa dan temperaturnya dinaikkan sekehendak kita.

    6at akan menguap dengan laju tetap! dan uapnya disedot.

    "iandaikan laju penguapan sama dengan laju molekul menumbuk

    at padat jika terjadi kesetimbangan antara padatan dan uap. 4aju

    ini sama dengan P F   √ 2* m+T ;  sehingga laju kehilangan massa

    per satuan luas * F + ialah  M 

     (

     = P

    √  m

    2*RT 

    atau  P= M 

     (

     √2*RT 

    m"engan m menyatakan berat molekul. Metode ini sangat berguna

    bila at itu berupa ka?at yang titik leburnya tinggi.*. Metode efusi #nudsen

    Metode ini merupakan @ariasi dari metode 4angmuir! berat dan luas

    permukaan at padatnya tidak terlalu diukur. Sebagai gantinya! at

    yang sedang menguap dile?atkan melalui suatu bukaan yang

    diketahui luasnya! kemudian dikondensasikan dalam suatu

    perangkap yang dingin. Pengukuran massa uap yang

    terkondensasikan setelah sutu selang ?aktu tertentu menghasilkan

    kunatitas *.

    #ebergantungan penuh tekanan uap pada temperatur memerlukan

    suatu rumus dengan empat tetapan yang bisa diatur. Salah satu rumus

    yang diusulkan oleh Nesmeyano@

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    39/56

     P= (−)

    T  +CT +¿  logT 

    log ¿

      D%.%7E

    0ambar yang dilukiskan dalam gambar %.%( menunjukkan bah?a

    l0% 3

    5 (cv

     β )0   D%.%E

    Ta(el 19. 2asil bagi antara kapasitor kalor dengan ktermuaian dan kalor 

    sublimasi logam [ (cv / β )0  diperoleh 1. #. #irbyJ l  didapatkan oleh A. N.NesmeyanR

    'am(ar 19.12 #alor sublimasi pada nol mutlak berbanding lurus dengan

    (c

    v/ β

    )0

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    40/56

    . PERMU#AAN TERM$DINAMI#A

    #eadaan kesetimbangan sembarang at termampatkan sederhana

    dapat dinyatakan dalam permukaan segiempat! ruang tiga dimensi yang

    disebut permukaan termodinamik.

    (.% "iagram 'ase

    0ambar %%. "iagram p-T untuk at murni

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    41/56

    "isebut digram fase karena ketiga fase dipisahkan satu sama lain

    oleh tiga garis.

    %. 0aris sublimasi DsublimationE menyatakan kesetimbangan antara fase

    padat dan fase uap.

    (. 0aris penguapan D@aporationE menyatakan kesetimbangan antara

    fase $air dan uap.

    *. 0aris peleburan DmeltingE menyatakan kesetimbangan fase padat dan

    fase $air.

    "an hanya pada satu titik dimana fase padat! fase $air! dan uap

    berada dalam kesetimbangan yaitu pada titik tripel Dtriple pointE. 3jung

    garis uap adalah titik kritis! sebab tidak ada pembedaan antara fasa $air 

    dan fasa uap di atas titik kritis.

    a. "ata Titik Tripel

    Nama 6at TD#Ep

    Dmm2gEp DPaE

    2elium-7 (!%%9 *9!99 *

    2idrogen %*!;9 (!8 97

    Neon (7!: *(7 7*!(

    +ksigen 7!*: %!%7 %(

    Nitrogen :*!% ;7 %( Amoniak %;!7 7!9 :9

    "ioksid

    belerang%;9!:8 %!(: %:9!

    "ioksid

    karbon(%:! *88 %9

     Air (9*!%: 7!8 :%%

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    42/56

    >. PERSAMAAN LAUSIUS LAPER$N

    Persamaan 5lausius 5lapeyron merupakan sebuah hubungan yang

    penting mengenai hubungan tekanan! suhu! perubahan entalpi! dan

    @olume jenis yang dihubungkan dengan perubahan fase. Terdapat

    beberapa sifat termodinamik yang tidak dapat diukur se$ara langsung

    $ontohnya adalah perubahan entalpi. Menurut persamaan 5lausius!

    perubahan entalpi dapat dihitung berdasarkan pada pengukuran tekanan!

    suhu! dan @olume jenis. Persamaan 5lausius 5lapeyron se$ara mudah

    dapat diturunkan dari persamaan MaI?ell untuk dua fase dalaGm

    kesetimbangan.

    2ubungan persamaan MaI?ell

    ( ∂ p∂T  )v=( ∂ s

    ∂ v )T 

    6at murni berubah dari keadaan $airan jenuh ke keadaan uap jenuh berlangsung pada suhu konstan karena kalor yang diserap

    digunakan untuk berubah fase! tidak untuk menaikkan suhu. Tekanan dan

    suhu tidak bergantung pada @olume pada daerah jenuh! maka dapat

    dituliskan

    ( ∂ p∂T  )v=∂ p

    ∂T 

    "ari hukum pertama untuk at yang mengalami perubahan fase!

      -=∆−/ 

    ¿g−f + p (v g−v f )

      ¿&g−& f =& fg  

    #alor yang diserap per satuan massa pada tekanan konstan sama

    dengan!

      0=Tsfg

    "an

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    43/56

      s fg=& fg

    ( ∂ s∂ v )T =sg−sf vg−v f 

    =sfg

    &fg

    "ari hubungan-hubungan di atas! didapat suatu persamaan 5lausius

    5lapeyron

    v

    T (¿¿ g−v f )=  &fg

    T vfg

    dP

    dT =

     s g−sf v g−vf =

    s fg

    v fg dan

    dP

    dT  =

    &fg

    ¿

    Persamaan di atas disebut persamaan 5lausius 5lapeyron yang

    menyatakan kemiringan garis kesetimbangan dalam digram p-T. ,adi hfg

    dapat ditentukan dari kemiringan kur@a tekanan uap dan @olume jenis

    $airan jenuh dan uap jenuh pda suhu yang ditentukan. Terdapat beberapa

    perubahan fase berbeda yang dapat terjadi pada suhu dan tekanan

    konstan. ,ika dua fase ditandai dengan superskrip dan K! kita dapat

    menuliskan persamaan 5lausius 5lapeyron dalam bentuk umum

    dP

    dT =

     s$ $ −s$ 

    v$ $ −v$ 

     dandP

    dT  =

      &$ $ −& $ 

    T (v $$ −v $ )

    ,adi untuk perubahan keadaan at murni dari keadaan padatan jenuh ke

    keadaan $airan jenuh yng berlangsung pada suhu konstan! dapatdituliskan

    v

    T (¿¿ f −vs)=  & sf 

    T vsf 

    dP

    dT =

    &sf ¿

    @. Peneraan Persamaan laus*us lae8r-n +alam F*s*ka

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    44/56

    1udolf 5lausius adalah orang yang pertama yang men$etuskan

    hukum kedua termodinamika. Persamaan $lausius $lapeyron yang mun$ul

    menjelaskan hubungan antara tekanan dan suhu di dua tahapan yang

    substansi yang berada dalam keseimbangan. Persamaan ini menjelaskan

    sebagai entropy kuantitas yang lain tetap selama perubahan @olume dan

    suhu dalam siklus 5arnot sebagai a?al sebagai %8 kertas! tetapi ia

    tidak nama ini konsep penting pada ?aktu itu. Masih tanpa konsep nama

    5lausius dirumuskan! dalam sebuah ri?ayat dari %87! dengan dasar dari

    teori konsep pengukuran transformasi persamaan derajatnya ia kemudian

    disebut entropy. "alam sebuah karya yang diterbitkan dalam konsep %8:

    adalah nama yang jelas untuk pertama kalinya. "alam makalah %8:

    5lausius menyatakan Pertama dan #edua hukum termodinamika dalam

    formulir berikut

    ,. /nergi dari semesta adalah konstan.

    . /ntropy dari semesta $enderung maksimal.

    1udolf 5lausius menyatakan dalam makalah nya yang berjudul

    ber be/e"ende 'raft der 01rme pada %8 'ebruari %8 dan diterbitkan

    di +nnalen der Ph%si  yang digunakan sebagai suatu properti dari sistem!

    entropi! dimana ini dapat digunakan dalam menentukan apakah hukum

    kedua termodinamika dilanggar dalam situasi tertentu. &erikut merupakan

    pernyataan $lausius

    2 adalah tida mun"in untu membuat suatu alat %an" beroperasi 

    berdasaran suatu silus %an" efe satu-satun%a adalah perpindahan

    alor dari suatu benda %an" lebih din"in e benda %an" panas3.

    Pernyataan tersebut berlaku untuk sebuah refrigator Datau sebuah pompa

    kalorE. "inyatakan bah?a adalah tidak mungkin untuk membuat sebuah

    refrigator yang memindahkan energi dari benda yang lebih dingin ke

    benda yang lebih panas tanpa adanya masukan usaha.

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    45/56

    ?.1 P-ma #al-r 0Heat Pum

    Heat pump  atau pompa kalor adalah suatu sistem yang dapat

    menyerap kalor dari suatu tempat kemudian membuangnya di tempat lain.

    Pompa kalor dapat digunakan sebagai pendingin jika memanfaatkan sisi

    penyerapan kalor ! inilah yang disebut dengan sistem refrigerasi.

    Sebaliknya pompa kalor juga dapat digunakan sebagai pemanas jika

    memanfaatkan sisi pembuangan kalornya. 5ontoh sederhana pompa

    kalor adalah air conditioner .  +ir conditioner   menyerap kalor yang ada

    diruangan kemudian membuangnya ke luar ruangan.

    3ntuk memahami prinsip pompa kalor maka analogi pompa air 

    dapat digunakan karena se$ara prinsip keduanya tidak berbeda. Air 

    se$ara alami akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang

    rendah. 3ntuk mengalirkan air dari tempat yang rendah ke tempat yang

    tinggi dibutuhkan suatu alat DpompaE dan usahaFkerjaFenergi dari luar 

    DmekanikE. "engan menggunakan pompa maka air yang ada di tempat

    yang lebih dapat dihisap dan dikeluarkan di tempat yang lebih tinggi.

    Pada kalor pun terjadi hal yang sama. #alor se$ara alami

    mengalirFberpindah dari temperatur yang tinggi ke temperatur yang

    rendah. Tinggi atau rendahnya temperatur merupakan salah satu indikasi

    besarnya energi kalor yang dimiliki suatu at. Semakin tinggi temperatur 

    maka semakin tinggi energi kalornya. 3ntuk memindahkan kalor dari

    tempat yang temperaturnya lebih rendah maka dibutuhkan sistem pompa

    kalor. Seperti halnya pompa air! untuk menyerap kalor dan membuangkalor dibutuhkan kerjaFusahaFenergi dari luar. &iasanya proses pompa

    kalor digambarkan seperti diba?ah ini.

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    46/56

    'am(ar 12. Pr-ses P-ma #al-r 

    "imana Ts adalah suhu lingkungan! T$ adalah temperatur pada sisi

    penyerapan kalor! Th adalah temperatur pada sisi pembuangan kalor! W

    adalah kerja dari luar! $ adalah kalor yang terserap dan h adalah kalor 

    yang dibuang.

    Pada saat tidak ada W yang bekerja maka temperatur Ts! T$! danTh adalah sama DTsHThHT$E dan tidak ada proses perpindahan kalor 

    diantaranya. &egitu ada kerja W dijalankan maka T$ menjadi lebih rendah

    dibandingkan dengan Ts. +leh karena itu energi kalor yang berada di

    sekitarnya terserap oleh sistem ini. #alor yang terserap ini dibuang ke sisi

    h sehingga temperatur Th menjadi lebih besar dari Ts. Pada keadaan ini

    maka T$ O Ts O Th. 2ubungan antara kalor yang diserap dan dibuang

    mengikuti persamaanh H $  W

    3ntuk menunjukkan sebarapa baik performa dari suatu pompa

    kalor! maka dikenal dengan istilah 5+P D5oeffi$ient of Performan$eE atau

    dalam bahasa )ndonesia disebut dengan koefisien kinerja. 5+P ini

    merupakan perbandingan antara output yang digunakan dengan input

    yang diberikan. Pada pompa kalor! input adalah kerja dan output dapat

    merupakan penyerapan kalor atau pembuangan kalor. ,ika pompa kalor 

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    47/56

    digunakan sebagai pendingin D1efrigerasiE maka output adalah

    penyerapan kalor. Sebaliknya! jika pompa kalor digunakan sebagai

    pemanas DheaterE maka outputnya adalah pembuangan kalor. +leh

    karena itu 5+P diekspresikan dengan

    3  Untuk en+*ng*n

    5+P H $ F W

     oleh karena W H h  $

    maka

    5+P H - c- & 1 - c

    3 Untuk Pemanas

    5+P H h F W

     Atau 5+P H- &

    - & 1 - c

    "ua jenis sistem pompa kalor yang sudah di komersilkan se$ara

    luas adalah sistem refrigerasi kompresi uap DS1#3E dan thermoele$tri$.

    S1#3 merupakan sistem yang paling banyak ditemui di dalam kehidupan

    sehari-hari! sepeti Air $onditioner DA5E dan lemari es. #eunggulan dari

    S1#3 adalah 5+Pnya yang sangat tinggi. 2al inilah yang menyebabkan

    teknologi ini belum bisa digantikan oleh teknolgi lain. Walaupun demikian!

    S1#3 membutuhkan banyak komponen dan kurang bisa diterapkan di

    tempat yang ke$il.

    ,enis pompa kalor thermoele$tri$ sering dijumpai sebagai pendingin

    elektronik seperti prosesor. #eunggulan teknologi ini adalah ukurannya

    yang ke$il ! sangat mudah diterapkan dan $ukup di$atu dengan listrik

    searah D"5E. Namun 5+Pnya masih sangat ke$il dibandingkan dengan

    S1#3.

    Sebenarnya ada beberapa jenis lain yang dapat digunakan sebagai

    sistem pompa kalor namun sulit untuk dijumpai dalam kehidupan sehari-

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    48/56

    hari! yaitu sistem refrigerasi absorpsi! thermoa$ousti$! thermomagneti$!

    dan tabung @orteI.

    ?.1.1 Mes*n Re)r*geras* S*klus A(s-rs*

    Mesin refrigrasi siklus absorpsi sedikit berbeda dengan mesin

    refrigerasi siklus kompresi uap. #omponen sistem seperti kondensor! alat

    ekspansi dan e@aporator juga digunakan pada mesin refrigerasi absorpsi.

    Sedangkan kompresor pada sistem refrigerasi siklus kompresi uap diganti

    fungsinya oleh generator! absorber! dan pompa.

    'am(ar 1&. S*klus Mes*n Re)r*geras* S*klus A(s-rs*

     Ada beberapa jenis dari sistem refrigerasi siklus absorpsi

    diantaranya

    U5ontinuous absorption system

    -5ontinuous absorption system ?ith pump

    -5ontinuous absorption system ?ith out pump

    U)ntermitten absorption system

    Sebagai sumber energi penggerak sistem adalah energi panas

    DkalorE sehingga sering disebut heat-operated $y$le. Sebagai sumber 

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    49/56

    energi panas didapatkan dari gas alam! kerosin! elemen pemanas listrik!

    uap panas! gas panas buang dan sumber-sumber panas yang lainnya.

     Aplikasi dari sistem ini dapat diterapkan pada refrigerasi domestik maupun

    pada sistem refrigerasi komersial dan juga pada pengkondisian udara.

    Se$ara umum fluida kerja yang digunakan pada sistem refrigerasi siklus

    absorpsi adalah refrigeran dua substansi berupa $ampuran tak bereaksi

    sepertiJ

    - amonia-air DN2* 2(+E

    - air-lithium bromide D2(+ 4i&rE! dan lain sebagainya

    Pada sistem Air-Amonia! air berfungsi sebagai absorbent dan

    amonia berfungsi sebagai refrigeran. Sedangkan pada sistem 4itium

    bromida-air! litium bromida berfungsi sebagai absorben dan air sebagai

    refrigerannya. 5ontinuous Absorption System ?ith Pump.

    Mesin refrigerasi siklus absorpsi dengan pompa sering disebut dengan

    siklus refrigerasi absorpsi dua tekanan. Pada siklus ini ada sisi tekanan

    tinggi dan tekanan rendah yang dibatasi oleh katup ekspansi dan katup

    throtle yang terdapat antara absorber dan generator.

    #omponen utama dari siklus refrigerasi absorpsi dua tekanan

    adalahJ generator! absorber! pompa! kondensor! e@aporator! alat ekspansi!

    dan katup throtle. Adapun $ara kerjanya adalah sebagai berikut

    5ampuran kuat refrigeran-absorben Dstrong solutionE dipanaskan di dalamgenerator sehingga refrigeran menguap dan terpisah dari absorbennya.

    3ap refrigeran selanjutnya dimurnikan dalam re$tifier dengan

    mendinginkannya sehingga absorben yang ikut menguap akan

    mengembun dan mengalir kembali ke generator.3ap refrigeran murni

    kemudian mengalir melalui kondensor. "i kondensor refrigeran

    didinginkan sehingga refrigeran mengalami proses pengembunan.

    #ondensatnya yang sudah berupa ?ujud $air yang keluar dari kondensor!

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    50/56

    kemudian dialirkan menuju alat ekspansi. Pada alat espansi refrigeran

    diekspansikan sehingga tekanannya menjadi rendah Dtekanan e@aporatorE

    dan disertai dengan turunnya temperatur refrigeran. "i dalam e@aporator 

    refrigeran mengalami proses penguapan dengan menyerap panas yang

    ada disekeliling e@aporator. Proses absorpsi uap refrigeran oleh

    absorbennya berlangsung di dalam absorber dengan $ara melepas kalor!

    dimana absorben yang datang dari generator sudah berupa larutan lemah

    D?eak solutionE sehingga bisa menyerap uap refrigeran yang datang dari

    e@aporator. "engan terjadinya penyerapan uap refrigeran oleh absorben!

    maka di absorber terbentuklah larutan kuat Dstrong solutionE yang

    selanjutnya akan dialirkan lagi menuju generator dengan menggunakan

    pompa. "emikian proses ini berlagsung se$ara terus menerus.

    ?.1.2 Ta(ung -rte5

    Tabung @orteI ditemukan oleh 0.,. 1angGue pada tahun %;*% yang

    kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Prof. 2ils$h. Tabung @orteI

    adalah salah satu alat yang dapat dipakai untuk pendingin. Sekaligus

    pemanas. Sumber energinya adalah udara yang terkompresiFbertekanan.

    Tabung @orteI merubah udara bertekanan menjadi ( aliran udara yaitu

    aliran udara panas dan aliran udara dingin. Aliran udara panas dan dingin

    yang dikeluarjkan tabung @orteI dapat ber@ariasi. Sebagai $ontoh udara

    masukkan pada % psi dan (9 V5 dapat diatur untuk mendinginkan

    sebagian udara menjadi -*7 V5 dan memanaskan sisanya hingga menjadi

    ** V5. % atm H %7!9 psi H %%!*( kPa % bar H % kPa.

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    51/56

    'am(ar 16. Ta(ung -rte5

    Nole dapat berjenis kon@ergen! di@ergen atau kon@ergen-

    di@ergen! tergantung dari kebutuhan. Suatu nole yang efisien adalah

    yang mempunyai ke$epatan yang tinggi dan seke$il mungkin rugi-rugi

    masukan. 5hamber adalah bagian dari nole dan memberi masukkan

    udara se$ara tangensial terhadap sisi udara panas. "iafragma adalah

    potongan silinder tipis dan mempunyai lubang dengan diameter yang

    spesifik ditengahnya. #atup menjaga laju aliran udara pada sisi panas dan juga mengontrol jumlahh udara panas yang keluar dari tabung @orteI

    3dara terkompresi dile?atkan melalui nole sehingga udara berekspansi

    pada ke$epatan tinggi aliran udara pusar kemudian dihasilkan di $hamber 

    dan udara bergerak se$ara spiral sepanjang sisi tabung aliran tersebut

    terhambat oleh katup. #etik tekanan udara didekat katup dibuat lebih

    tinggi daripada tekanan udara luar dengan menutup katup sebagian! maka

    suatu laju aliran udara balik akan mengalir pada bagian sumbu tabung

    mulai dari sisi tekanan tinggi ke sisi tekanan rendah. Selama proses ini!

    perpindahan energi berlangsung antara udara balik dan udara maju!

    sehingga aliran udara balik yang terdapat di sumbu tabung mempunyai

    temperature jauh lebih rendah dari temperature inlet! sedangkan aliran

    udara maju akan memanas dan bertemperatur jauh lebih tinggi dari

    temperature inlet. Aliran udara inlet akan keluar melalui lubang diafragma

    ke sisi udara dingin! sedangkan aliran udara panas akan keluar melalui

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    52/56

    bukaan katup. "engan mengatur bukaan katup! kuantitas dan temperature

    udara dingin dapat di @ariasi.

    . Lat*han s-al +an Pem(ahasan.

    Prediksikan nilai entalpi penguapan untuk air pada (5 dengan

    mengasumsikan uap sebagai gas ideal. 2itunglah persentase tingkat

    kesalahannya.

    Penyelesaian

    Pada (5 dan %!7 kPa! @olume spesifik dari uap jenuh adalah dalam

    aproksimasi gas ideal! @g H 1TFP H D!7:(ED79*EF% H !%7: m*Fkg. 3ntuk

    air $air densitasnya sekitar % kgFm* sehingga @f H !% m*Fkg Datau kita

    dapat menggunakan @f  dari tabel-tabel uapE. ,adi kita memperoleh

    & fg=T v fg( ∂ P∂T  )v  ¿ (473) (0,1406−0,001 )

    (1906−1254

    210−190 )  ¿2153 +2 /+g  

    ,ika dibandingkan dengan hfg  H %;7% k,Fkg dari tabel-tabel uap!

    persentase error adalah

    #3343=2153−1941

    1941  100=10,9

    #esalahan ini disebabkan karena ketidak-akuratan dari nilai @g

    19.S-al E4aluas* +an #un,*

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    53/56

    ,a?aban :!8 #.

    (. Air yang membeku pada titik bekunya DTi ! Pi E mengisi penuh suatu

    bajana baja. Temperaturnya diturunkan menjadi Tf   pada @olume

    tetap dengan tekanan Pf . 2itung y untuk i H C5!%%I % PaJ f H -

    C5! !;8 I %9 PaJ KK H - :9 I %-: #-% J kKK H %(!( I %-%% PaJ @KKf   @Kf 

    H -%!( I %-7 m*Fkg.

    ,a?aban :!9 X.

    *. #ristal iodium memiliki berat atom %(9 kgFkmol dan kalor jenis

    !%;9 k,Fkg.#. 3ap iodium dapat dianggap sebagai gas d?iatom

    ideal dengan 5'  tetap. Pada *% #!tekanan uapnya %! NFm(  J

    pada (;; # 7*! NFm(. 2itunglah kalor laten sublimasi

    aE Pada * #

    bE Pada temperatur nol mutlak

    $E Pada ( #

    ,a?aban aE :*!: k,FmolJ bE :;! k,FmolJ $E :!7 k,Fmol.

    7. #alor sublimasi seng pada :# diketahui sama dengan %*

    k,Fmol. #apasitas kalor seng padat besarnya sedemikian sehingga

    ∫0

    600

    c p$ 

    dT =13.800  J/mol, dan : # besarnya %!;:.

    Tekanan uap seng : # besarnya 7!:9 I %-* mm 2g. Andaikan

    uap seng dapat dianggap gas ideal!hitunglah

    aE #alor sublimasi pada temperatur nol mutlak

    bE Tetapan tekanan uap

    ,a?aban aE :*!: k,FmolJ bE %!(%.

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    54/56

    . Tekanan uap amoniak padat dalam Pa memenuhi )n P H (9!;(

    *97FT! dan tekanan uap amoniak $air memenuhi )n P H (7!*8

    *:*FT.

    aE berapakah temperatur titik tripelnysB

    bE berapakah harga ketiga kalor-laten pada titik tripelB

    ,a?aban aE :*!: k,FmolJ bE lS3 H *%!( k,Fmol J l'3 H !8 k,Fmol J l

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    55/56

    BAB III

    PENUTUP

    A. #ESIMPULAN

    "alam proses pergantian fase terjadi tiga peristi?a yang terkenal

    yaitu peleburan! penguapan! dan sublimasi. Adapun proses yang kurang

    terkenal pun terjadi dalam proses pergantian fase misalnya perubahan

    bentuk #ristal! dengan temperature dan tekanannya selalu tetap!

    sedangkan entropi dan @olume nya berubah. Adapun dalamtermodinamika proses peleburan! penguapan! dan sublimasi telah

    membahas lebih lanjut mengenai at yang lebih kompleks dari proses

    pergantian fase yang sebelumnya sudah dikenal. Misalnya proses

    peleburan yang membahas mengenai kalor lebur at padat yang

    merupakan bahasan yang lebih kompleks dari proses pergantian fase

    yang sudah jadi pengetahuan sebelumnya. "alam pergantian fase orde

    pertama terdapat salah satu pernyataan yang setara yaitu terdapat

    perubahan entropi dan @olum! dan turunan pertama fungsi gibbs beubah

    se$ara taklamar. Apabila terdapat perubahan fase yang memenuhi

    persyaratan dari pernyataan tersebut maka hal tersebut merupakan

    pergantian fase orde pertama. Pergantian fase mengenai peleburan kalor!

    penguapan dan sublimasi kalor pada suatu at merupakan bentuk

    kompleks dari pergantian fase.

    B. Saran

    Penulis dapat menambahkan lagi materi Dmenambahkan rumusan

    masalahE agar pengetahuan pemba$a menjadi lebih luas. Penulis juga

    dapat memperbanyak lagi sumber F referensi! agar makalah yang akan

    dibuat lebih lengkap lagi.

  • 8/9/2019 Makalah Perubahan Fase Zat dan Persamaan Clausius Clapeyron

    56/56

    DAFTAR PUSTA#A

    Mark W. 6emansky!Ph.". > 1i$hard 2. "ittman! Ph.". %;8:. 'alor dan

    Termodinamia. &andung )T&!(99-*8

    4e?is! 0ilbert Ne?ton dan Merle 1andall. %;:%. Thermodinamics.

    &arkeley M$gra?-2ill &ook 5ompany! %%-%:

    1osenberg! #lot. %;%:. $hemical Thermod%namics. Menlo Park The

    &enjaminF 5ummings Publishing 5ompany )n$! %;:-%;9.

    S$haum. (8. Termodinamika Teknik. ,akarta /rlangga