Makalah Penyuluhan Sanitasi Banjar Tukad Tiis Desa Seraya Timur

download Makalah Penyuluhan Sanitasi Banjar Tukad Tiis Desa Seraya Timur

of 9

description

sanitasi

Transcript of Makalah Penyuluhan Sanitasi Banjar Tukad Tiis Desa Seraya Timur

MAKALAH PENYULUHAN SANITASI BANJAR TUKAD TIIS DESA SERAYA TIMUR1. Pengertian SanitasiSanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Sedangkan sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitikberatkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia.Upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan sampah (tempat sampah) dan pembuangan air limbah.3. Dampak dari sanitasi yang burukLingkungan yang sanitasinya buruk akan berdampak buruk pada kesehatan manusia yang hidup disekitarnya. Buruknya sanitasi lingkungan seperti penanganan sampah, air limbah, tinja , saluran pembuangan limbah, penggunaan air yang tidak memenuhi syarat untuk komsumsi dan beraktivitas meyebabkan timbulnya berbagai jenis penyakit dapat muncul karena lingkungan bersanitasi buruk. Lingkungan dengan sanitasi yang buruk menjadi sumber berbagai macam penyakit. Salah satu jenis penyakit yang sering ditimbulkan adalah diare. 3. Pentingnya Sanitasi bagi Kesehatan1. Meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan, dan produktivitas masyarakat.Menurut WHO, kondisi dan perilaku sanitasi yang baik dan perbaikan kualitas air minum dapat menurunkan kasus diare yang akan mengurangi jumlah hari tidak masuk sekolah dan tidak masuk kerja hingga 8 hari pertahun atau meningkat 17% yang tentunya berdampak pada kesempatan meningkatkan pendapatan.2. Menurunkan angka kemiskinan.Akibat buruknya sanitasi, rata-rata keluarga di Indonesia harus menanggung Rp 1,25 juta setiap tahunnya. Ini jumlah yang sangat berarti bagi keluarga miskin. Biaya-biaya tersebut mencakup biaya berobat, perawatan rumah sakit, dan hilangnya pendapatan harian (opportunity cost) akibat menderita sakit atau harus menunggu dan merawat anggota keluarga yang sakit3. Menyelamatkan masyarakat.Manfaat dari investasi sanitasi tentu saja terkait motto di bidang kesehatan yang sudah dikenal luas, yaitu mencegah selalu lebih murah dari mengobati. 4. Upaya-upaya dalam Meningkatkan Sanitasi lingkungan1. Penyediaan / Penggunaan Air BersihAir merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain.1.1 Bagaimana menilai air bersih/ tidak ?Air bersih haruslah memenuhi dua syarat yaitu kuantitas dan kualitas (Depkes RI, 2005).a. Syarat Kuantitas Syarat kuantitas adalah jumlah air yang dibutuhkan setiap hari tergantung kepada aktifitas dan tingkat kebutuhan. Makin banyak aktifitas yang dilakukan maka kebutuhan air akan semakin besar. Secara kuantitas di Indonesia diperkirakan dibutuhkan air sebanyak 138,5 liter/orang/hari dengan perincian yaitu untuk mandi, mencuci 12 liter.b. Syarat FisikSyarat kualitas meliputi parameter fisik, kimia, radioaktivitas, dan mikrobiologis yang memenuhi syarat kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air (Slamet, 2002). Parameter Fisik Air yang memenuhi persyaratan fisik adalah air yang tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak keruh atau jernih, dan dengan suhu sebaiknya di bawah Parameter MikrobiologisSumber-sumber air di alam pada umumnya mengandung bakteri. Jumlah dan jenis bakteri berbeda sesuai dengan tempat dan kondisi yang mempengaruhinya. Oleh karena itu air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari harus bebas dari bakteri pathogen. Bakteri golongan coli tidak merupakan bakteri golongan pathogen, namum bakteri ini merupakan indikator dari pencemaran air oleh bakteri pathogen. Parameter radioaktifitasDari segi parameter radioaktifitas, apapun bentuk radioaktifitas efeknya adalah sama, yakni menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian dan perubahan komposisi genetik. Kematian sel dapat diganti kembali apabila sel dapat beregenerasi dan apabila tidak seluruh sel mati. Perubahan genetis dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker dan mutasi. Parameter KimiaDari segi parameter kimia, air yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan antara lain air raksa (Hg), Alumunium (Al), Arsen (As), Barium (Ba), Besi (Fe), Flourida (F), Kalsium (Ca), derajat keasaman (pH), dan zat kimia lainnya. Air sebaiknya tidak asam dan tidak basa (netral) untuk mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan distribusi air. pH yang dianjurkan untuk air bersih adalah 6,5-9.1.2 Mengapa Air Bersih yang Harus Digunakan ?Air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan merupakan media penularan penyakit karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit perut (Slamet, 2002). Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air dapat dibagi dalam kelompok-kelompok berdasarkan cara penularannya. Mekanisme penularan penyakit sendiri terbagi menjadi empat, yaitu (Chandra, 2007) : Mekanisme WaterboneDi dalam mekanisme ini, kuman patogen dalam air yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia ditularkan kepada manusia melalui mulut atau sistem pencernaan. Contoh penyakit yang ditularkan melalui mekanisme ini antara lain kolera, tifoid, hepatitis viral, disentri basiler, dan poliomielitis. Waterwashed mechanismMekanisme penularan semacam ini berkaitan dengan kebersihan umum dan perseorangan. Pada mekanisme ini terdapat tiga cara penularan, yaitu :a. Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak.b. Infeksi melalui kulit dan mata, seperti skabies dan trachoma.c. Penularan melalui binatang pengerat seperti pada penyakit leptospirosis. Water-Based MechanismPenyakit yang ditularkan dengan mekanisme ini memiliki agent penyebab yang menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai intermediate host yang hidup di dalam air. Contohnya skistosomiasis dan penyakit akibat Dracunculus medinensis. Water related insect vector mechanismAgent penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Contoh penyakit dengan mekanisme penularan semacam ini adalah filariasis, dengue, malaria, dan yellow fever.2. Pembuangan Tinja (Kotoran Manusia dan Jamban).Tinja adalah bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia melalui anus sebagai sisa dari proses pencernaan. Bahan buangan ini memiliki karakteristik tersendiri dan dapat menjadi sumber penyebab timbulnya berbagai macam penyakit saluran pencernaan (Soeparman dan Suparmin, 2002).Ditinjau dari sudut kesehatan, kotoran manusia merupakan masalah yang sangat penting, karena jika pembuangannya tidak baik maka dapat mencemari lingkungan dan akan mendatangkan bahaya bagi kesehatan manusia. Prilaku BAS ( Buang Air Sembarangan) harus berhenti dilakukan penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja manusia antara lain: tipus, disentri, kolera, bermacam-macam cacing (cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang, cacing pita), schistosomiasis, dan sebagainya (Kusnoputranto, 2000). Penyebaran penyakit yang bersumber pada kotoran manusia (faeces) dapat melalui berbagai macam jalan atau cara. Hal ini dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Pembuangan tinja manusia haruslah menggunakan jamban. Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran manusia dalam suatu tempat tertentu, sehingga kotoran tersebut dalam suatu tempat tertentu tidak menjadi penyebab penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman (Depkes RI, 1995).Untuk mencegah kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik. Suatu jamban tersebut sehat jika memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut : (Depkes RI, 1995) Tidak mencemari sumber air minum (untuk ini dibuat lubang penampungan kotoran paling sedikit berjarak 10 meter dari sumber air). Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus. Air seni, air pembersih dan penggelontoran tidak mencemari tanah disekitarnya. Mudah dibersihkan, aman digunakan dan harus terbuat dari bahan-bahan yang kuat dan tahan lama. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna terang. Luas ruangan cukup. Ventilasi cukup baik. Tersedia air dan alat pembersih. Cukup penerangan.3. Pengolahan Sampah yang tepatPengelolaan sampah yang kurang baik akan menyediakan tempat bagi vektor-vektor penyakit yaitu serangga dan binatang pengerat untuk mencari makan dan berkembang biak dengan cepat sehingga dapat mengganggu kesehatan manusia sehingga prilaku membuang sampah sembarangan harus dihindari. Pengelolaan sampah adalah meliputi penyimpanan, pengumpulan dan pemusnahan sampah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga sampah tidak mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup (Notoatmodjo, 2003).a. Penyimpanan Sampah Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnakan) dan untuk itu perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah tertentu. Misalnya sampah organik dan anorganik dimana dalam penyimpanannya perlu dipisahkan. Maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk memudahkan pemusnahannya. Selain itu sampah organik dapat digunakan sebagai pupuk atau sampah anorganik tersebeut dapat digunakan kembali atau didaur ulang. Syarat-syarat tempat sampah antara lain : Konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah berseraknya sampah Mempunyai tutup,mudah dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan, sangat dianjurkan agar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan Ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut oleh satu orang. Tempat sampah dikosongkan setiap 1x24 jam atau 2/3 bagian telah terisi penuh. Jumlah dan volume sampah disesuaikan dengan sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan.b. Pengumpulan SampahPengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing sekolah atau institusi yang menghasilkan sampah. oleh sebab itu setiap sekolah atau institusi harus mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah, kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir (TPA). Sedangkan untuk daerah perdesaan pada umumnya sampah dapat dikelola oleh masing-masing keluarga tanpa memerlukan TPS maupun TPA. Sampahnya umumnya dibakar atau dijadikan pupuk.c. Pemusnahan SampahPemusnahan dan atau pengolahan sampah padat ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain : Ditanam (landfill), yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang di tanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan tanah Dibakar (inceneration), yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar di dalam tungku pembakaran (incinerator). Dijadikan pupuk (composting), yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk (kompos), khususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan, dan sampah lain yang dapat membusuk.5. Pengolahan Air Limbah yang BenarAir limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan. Lingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air limbah dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Air limbah dapat menjadi media tempat berkembangbiaknya mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun serangga lainnya dan juga dapat menjadi media transmisi penyakit seperti cholera, thypus dan lainnya. Air limbah harus terlebih dahulu diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk melindungi lingkungan tersebut berserta manusia yang ada disekitarnya. Adapun persyaratan sarana pembuangan air limbah : Tidak menimbulkan genangan air yang dapat dipergunakan untuk sarang nyamuk. Tidak menimbulkan bau. Tidak menimbulkan becek-becek atau pandangan yang tidak menyenangkan. Tidak dapat mengotori sumur, sungai, danau maupun sumber air lainnya. Tidak dapat menimbulkan kecelakaan, khususnya pada anak-anak. Tidak mengganggu estetika.

Beberapa cara sederhana dalam dalam mengolah limbah buangan yaitu: PengenceranCara ini dilakukan dengan mengurangi kekentalan air limbah dengan menambahkan air padalimbah tersebut. Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air seperti sungai , danau dan lain-lain. Kelemahan metode ini adalah memerlukan jumlah air yang banyak juka jumlah limbah banyak pula yang dihasilkan Beberapa kerugian dari metode ini diantaranya : bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya sehingga cara ini sudah tidak dapat digunakan lagi pada umumnya. Kolam OksidasiPada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan kedalam kolam berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman, dan didaerah yang terbuka, sehingga memungkinkan memungkinkan sirkulasi angin dengan baik. IrigasiAir limbah dialirkan ke parit-parit terbuka yang digali, dan air akan merembes masuk kedalam tanah melalui dasar dan dinding parit tersebut6. Menerapkan Prilaku Hidup Sehat dan BersihPerilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran semua anggota keluarga dan masyarakat, sehingga keluarga dan masyarakat itu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangakan oleh semua pihak secara keseluruhan.Beberapa prilaku hidup sehat dan bersih yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sanitasi yaitu: Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Pengamanan Air Minum Rumah Tangga Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga