Makalah Pengembangan Paragraf

25
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta berperan penting dalam dunia pendidikan. Pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan pada pemerolehan empat keterampilan berbahasa yaitu, keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut disajikan secara terpadu, namun dimungkinkan untuk memberikan penekanan pada salah satu keterampilan, misalnya keterampilan menulis. Dalam kegiatan menulis, terdapat kegiatan merangkai, menyusun, meluksikan satu lambang/tanda/tulisan berupa kumpulan huruf yang membentuk kata, kumpulan kata membentuk kelompok kata atau kalimat, kumpulan kalimat membentuk paragraf, dan kumpulan paragraf membentuk wacana/karangan yang utuh dan bermakna. Ada beberapa hal atau masalah disekitar karangan, yakni pengembangan paragraf dengan segala aspek-aspeknya. Misalnya, pengertian serta fungsi paragraf, struktur, jenis-jenis paragraf, kriteria paragraf yang baik, dan beberapa pola pengembangan paragraf. 1

description

Makalah ini membahas hasil penelitian dan analisa pengembangan paragraf pada salah satu makalah mahasiswa.

Transcript of Makalah Pengembangan Paragraf

Page 1: Makalah Pengembangan Paragraf

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara

Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta berperan

penting dalam dunia pendidikan. Pembelajaran Bahasa Indonesia

menekankan pada pemerolehan empat keterampilan berbahasa yaitu,

keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat

keterampilan tersebut disajikan secara terpadu, namun dimungkinkan untuk

memberikan penekanan pada salah satu keterampilan, misalnya keterampilan

menulis.

Dalam kegiatan menulis, terdapat kegiatan merangkai, menyusun,

meluksikan satu lambang/tanda/tulisan berupa kumpulan huruf yang

membentuk kata, kumpulan kata membentuk kelompok kata atau kalimat,

kumpulan kalimat membentuk paragraf, dan kumpulan paragraf membentuk

wacana/karangan yang utuh dan bermakna. Ada beberapa hal atau masalah

disekitar karangan, yakni pengembangan paragraf dengan segala aspek-

aspeknya. Misalnya, pengertian serta fungsi paragraf, struktur, jenis-jenis

paragraf, kriteria paragraf yang baik, dan beberapa pola pengembangan

paragraf.

Paragraf merupakan suatu karangan yang paling singkat. Dengan

adanya paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan mulai dan

berakhir. Kita akan merasa kesulitan membaca suatu tulisan atau buku jika

tidak ada suatu paragraf. Oleh sebab itu, kita perlu mempelajari paragraf baik

kegunaan, macam-macam, syarat pembentukan paragraf dan pengembangan

paragraf.

Selama menyusun paragraf masih dilakukan dengan tidak benar dan

teratur. Hal itu dikarenakan karena kurang pahamnya dalam memahami

makna paragraf itu sendiri. Dalam makalah yang singkat ini, kami akan

membahas tentang paragraf. Pembahasan akan kami mulai dari hal yang

1

Page 2: Makalah Pengembangan Paragraf

paling sederhana yaitu pengertian paragraf, kegunaan, macam-macam

hingga syarat-syarat paragraf dan pengembangan paragraf itu sendiri.

I.2 Identifikasi Masalah

Mahasiswa maupun siswa perlu perhatian khusus dalam tata cara

penulisan paragraf dalam suatu makalah. Penulisan paragraf yang baik ialah

dengan memperhatikan beberapa hal yaitu kesatuan, pengembangan,

kepaduan, kekompakan, dan pengembangan paragraf serta pemahaman

penggunaan jenis-jenis paragraf. Pengembangan paragraf dalam suatu

makalah juga didasarkan pada beberapa aspek. Aspek tersebut meliputi

kohesi, koherensi dan ide pokok utama yang mendukung dari tersusunnya

kalimat yang padu dalam setiap paragraf. Selain itu, jenis pengembangan

paragraf yang dipilih harus sesuai dengan ide pokok utama berdasarkan pada

tema makalah yang dibahas.

Ketidaksesuaian paragraf dan kalimat akan menimbulkan kerancuan

dan kurangnya pemahaman pembaca atas apa yang hendak disampaikan

penulis dalam bentuk tulisan. Penyampaian dalam bentuk tulisan perlu

banyak memperhatikan kebakuan kata dan kepaduan paragraf agar

menciptakan tulisan yang baik dan menarik minat pembaca. Ketertarikan

pembaca untuk membaca tulisan juga menjadi patokan penting dalam hal

penulisan suatu karya tulis sebab bentuk tulisan merupakan cerminan diri dari

pribadi penulis tersebut.

I.3 Pembatasan Masalah

Masalah utama yang dibahas dari makalah ini ialah pengembangan

paragraf dan aspek keterpaduan antar paragraf pada suatu makalah.

Pengembangan jenis paragraf didasarkan pada bahasan utama yang dibahas

dari makalah tersebut. Aspek keterpaduan antar paragraf dilihat dari kohesi,

koherensi dan ide-ide pokok utama kalimat yang ada dalam makalah.

I.4 Rumusan Masalah

1. Apa saja macam-macam paragraf dan kegunaanya?

2. Bagaimanakah syarat pembentukan paragraf yang baik?

2

Page 3: Makalah Pengembangan Paragraf

3. Dimanakah letak kalimat utama dari suatu paragraf?

4. Bagaimana cara mengembangkan suatu paragraf?

I.5 Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun untuk memberi penjelasan kepada pembaca

tentang paragraf dan cara pengembangannya sehingga dapat mempermudah

dalam penulisan suatu karya ilmiah atau karangan lainnya. Sementara bagi

penulis, tujuan penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas

mata kuliah Bahasa Indonesia dan pendalaman materi tentang

pengembangan paragraf.

3

Page 4: Makalah Pengembangan Paragraf

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Paragraf

Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun secara logis-sistematis

yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung

pikiran pokok dalam keseluruhan karangan. Oshima dan Hogue (1983)

menyatakan bahwa paragraf pada dasarnya ialah bagian terkecil organisasi

karangan. Berdasarkan fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi tiga,

yaitu (1) paragraf pendahuluan, (2) paragraf penjelas, dan (3) paragraf

penyimpul. Ketiga unsur tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Paragraf Pendahuluan

Paragraf pendahuluan bertujuan untuk menarik perhatian pembaca

terhadap tulisan yang akan disajikan,memberikan harapan kepada

pembaca, dan membentuk penalaran pada diri pembaca untuk membaca

seluruh tulisan itu (Keraf, 1994). Oleh karena itu, paragraph pendahuluan

pada karya tulis ilmiah harus dapat menarik perhatian pembaca. Apabila

paragraf pendahuluan tersebut mampu menarik perhatian pembaca,

pembaca akan tertarik kepada tulisan yang dihadapinya sehingga

mempunyai keinginan menyelesaikan membacanya.

2. Paragraf Penjelas

Paragraf isi atau penjelas adalah semua paragraf yang terdapat di

antara paragraf pendahuluan dan paragraf penutup (Keraf, 1980). Oleh

Wahab dan Lestari (1999), paragraf itu disebut paragraf isi, yaitu berisi

uraian atau penjelasan isi tulisan yang dijabarkan pada batang tubuh

tulisan. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulis terdapat dalam

paragraf tersebut. Paragraf isi karya tulis ilmiah mempunyai dua macam

fungsi, yaitu (1) sebagai pembawa berbagai uraian atau penjelasan ide-ide

pokok yang disampaikan oleh penulis dan (2) mempertahankan perhatian

pembaca (Syafi'ie, 1988).

3. Paragraf Penyimpul

4

Page 5: Makalah Pengembangan Paragraf

Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk

mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain paragraf ini

mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam

paragraf-paragraf penghubung.

Apapun yang menjadi topik atau tema dari sebuah karangan

haruslah tetap diperhatikan agar paragraf penutup tidak terlalu panjang,

tetapi juga tidak berarti terlalu pendek. Hal yang paling esensial adalah

bahwa paragraf itu harus merupakan suatu kesimpulan yang bulat atau

betul-betul mengakhiri uraian itu serta dapat menimbulkan banyak kesan

kepada pembacanya.

Paragraf yang efektif harus memenuhi tiga syarat, yaitu: (1) adanya

kesatuan makna (koherensi), (2) adanya kesatuan bentuk (kohesi), dan (3)

hanya memiliki satu pikiran utama.

1. Kesatuan Makna (Koherensi)

Sebuah paragraf dikatakan mengandung kesatuan makna jika

seluruh kalimat dalam paragraf itu hanya membicarakan satu ide pokok,

satu topik, atau satu masalah saja. Jika dalam sebuah paragraf terdapat

kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang dibicarakan, berarti

dalam paragraf itu terdapat lebih dari satu ide atau masalah.

2. Kesatuan Bentuk (Kohesi)

Kesatuan bentuk paragraf atau kohensi terwujud jika aliran kalimat

berjalan mulus, lancar, dan logis. Koherensi itu dapat dibentuk dengan

cara repetisi, penggunaan kata ganti, penggunaan kata sambung atau frasa

penghubung antar kalimat (Arifin dan Tasai, 2008).

3. Hanya Memiliki Satu Pikiran Utama

Paragraf yang baik harus hanya memiliki satu pikiran utama atau

gagasan pokok. Jika dalam satu paragraf terdapat dua atau lebih pikiran

utama, paragraf tersebut tidak efektif. Paragraf tersebut harus dipecah agar

tetap memiliki hanya satu pikiran utama. Satu pikiran utama itu didukung

oleh pikiran-pikran penjelas. Pikiran-pikiran penjelas ini lazim nya

terwujud dalam bentuk kalimat-kalimat penjelas yang tentu harus selalu

mengacu pada pikiran utama.

5

Page 6: Makalah Pengembangan Paragraf

II.2 Pola Pengembangan Paragraf

Pengembangan paragraf berkaitan erat dengan (a) kemampuan

merincikan secara maksimal gagasan utama paragraf ke dalam gagasan

bawahan dan (b) kemampuan mengurutkan gagasan bawahan ke dalam suatu

urutan teratur. Dalam merincikan gagasan utama dan mengurutkan gagasan

bawahan, yang perlu ditempuh ada tiga langkah. Langkah-langkah itu adalah

(1) memikirkan ide pokok yang akan ditulis, (2) memikirkan informasi yang

logis dikemukakan agar pembaca dapat memahami ide pokok penulis, dan (3)

memikirkan tentang cara menyampaikan informasi.

Ada tiga strategi dalam mengurutkan isi/informasi dalam paragraf.

Pertama, urutan alamiah, yaitu pengurutan informasi berdasarkan ruang atau

berdasarkan kronologi. Kedua, urutan logis. Ketiga, urutan psikologis, yaitu

mengurutkan gagasan/informasi dengan sangat berpihak pada psikologi

pembaca atau menyenangkan pembaca (Kuncoro, 2010). Di antara ketiga cara

di atas, paragraf dalam karangan ilmiah lebih banyak dikembangkan dengan

cara urutan logis (Suwignyo dan Santoso, 2008).

Ada beberapa pola yang dapat dipakai untuk mengembangkan

paragraf, yaitu klimaks dan anti klimas, sudut pandangan, perbandingan-

pertentangan, analogi, contoh, proses, sebab-akibat, umum-khusus,

klasifikasi, dan definisi luas (Keraf, 1980).

1) Klimaks dan Anti Klimaks

Paragraf yang menggunakan dasar klimaks, ide pokoknya dirinci

menjadi beberapa gagasan bawahan. Gagasan-gagasan bawahan itu

disusun sedemikian rupa dengan cara menempatkan gagasan yang

dianggap kurang tinggi kepentingannya pada bagian awal, gagasan

berikutnya yang lebih tinggi kepentingannya, dan diakhiri dengan gagasan

yang paling tinggi kepentingannya. Variasi dari klimaks ialah anti

klimaks, gagasan yang dianggap paling tinggi kepentingannya

ditempatkan bagian awal, diikuti gagasan lebih rendah kepentingannya,

6

Page 7: Makalah Pengembangan Paragraf

dan diakhiri dengan gagasan paling rendah kepentingannya

(Budiyono,2012).

2) Sudut Pandangan

Paragraf yang menggunakan pengembangan sudut pandangan, uraian

ide yang dikemukakan didasarkan pada penglihatan atas sesuatu barang

dari posisi tertentu. Dari posisi itu kemudian secara perlahan-lahan dan

berurutan digambarkan barang demi barang yang terdapat dalam ruangan

itu. Urutan tersebut dimulai dari yang paling dekat dengan posisinyalalu

berangsur-angsur ke belakang. Pengembangan paragraf tersebut disebut

juga urutan ruangan (Budiyono,2012).

3) Perbandingan-Pertentangan

Paragraf yang menggunakan pengembangan perbandingan, gagasan

yang dikemukakan bertolak dari segi-segi tertentu yang menunjukkan

kesamaan-kesamaan dari dua hal atau lebih. Sebaliknya, apabila paragraf

mengungkapkan gagasan bertolak dari segi-segi tertentu yang

menunjukkan perbedaan-perbedaan dari dua hal atau lebih disebut

pengembangan pertentangan (Budiyono,2012).

4) Analogi

Paragraf menggunakan pengembangan analogi hampir sama dengan

paragraf menggunakan pengembangan perbandingan. Perbandingan

menunjukkan adanya kesamaan-kesamaan hal yang berlainan kelas,

sedangkan pengembangan paragraf dengan analogi biasanya digunakan

untuk membandingkan sesuatu yang kurang dikenal oleh umum dengan

sesuatu yang telah dikenal oleh umum (Budiyono,2012).

5) Contoh

Paragraf yang menggunakan pengembangan dengan contoh, ide pokok

yang diungkapkan dalam paragraf dijelaskan dengan gagasan bawahan

yang berupa contoh. Contoh itu berfungsi untuk memperjelas maksud ide

pokok yang telah diungkapkan. Contoh yang dipakai untuk memperjelas

tersebut bisa hanya satu atau lebih, disesuaikan dengan kejelasan yang

dimaksudkan (Budiyono,2012).

6) Proses

7

Page 8: Makalah Pengembangan Paragraf

Paragraf yang menggunakan pengembangan proses, gagasan yang

akan diungkapkan merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau

perbuatan-perbuatan untuk menghasilkan sesuatu. Ada tiga hal yang perlu

diperhatikan dalam pengembangan paragraf proses, yaitu (1) harus

diketahui perincian-perincian ide secara menyeluruh,(2) proses yang

dimaksudkan dibagi atas tahap-tahap kejadian, dan (3) menjelaskan tiap

tahap dalam detail yang cukup tegas sehingga pembaca dapat melihat

seluruh proses yang telah diungkapkan (Budiyono,2012).

7) Sebab-Akibat

Pengembangan yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus

yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

Penalaran ini digunakan untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat

yang ditimbulkannya atau sebaliknya. Artinya, hubungan kejadian dan

penyebabnyaharus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan

pikiran manusia (Budiyono,2012).

8) Umum-Khusus

Paragraf dapat dikembangkan dengan cara menempatkan ide pokok

pada awal paragraf, sedangkan rincian ide penjelasnya terdapat dalam

kalimat-kalimat berikutnya. Paragraf seperti itu bersifat deduktif (umum-

khusus).Sebaliknya, rincian-rincian penjelas bisa diungkapkan lebih dulu

lalu diakhiri dengan generalisasinya.Paragraf demikian bersifat induktif

(khusus-umum).Sebuah variasi dari kedua pengembangan tersebut, pada

awal paragraf terdapat ide pokok, tetapi pada akhir paragraf ide pokok

tersebut diulang lagi (Budiyono,2012).

9) Klasifikasi

Klasifikasi ialah pengelompokan hal-hal yang dianggap mempunyai

kesamaan-kesamaan tertentu. Dalam klasifikasi ada dua hal yang perlu

diperhatikan, yaitu (1) mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu

kelompok dan (2) memisahkan kesatuan-kesatuan tersebut dari kelompok

yang lain. Dengan demikian, paragraf yang dapat dikembangkan dengan

cara klasifikasi apabila gagasan-gagasan yang akan diungkapkan dalam

8

Page 9: Makalah Pengembangan Paragraf

paragraf tersebut dapat dikelompok-kelompokkan berdasarkan kesamaan

kesamaan tertentu (Budiyono,2012).

10) Definisi Luas

Paragraf menggunakan pengembangan definisi luas bila gagasan yang

akan diungkapkan merupakan suatu istilah. Agar istilah itu dapat dipahami

oleh pembaca, istilah tersebut didefinisikan. Definisi yang digunakan

biasanya merupakan definisi luas, bukan hanya definisi formal biasa,

definisi yang hanya menerangkan etimologi kata, atau definisi yang

menerangkan sinonimmya saja (Budiyono,2012)

Pengembangan paragraf yang lain berdasarkan penempatan isinya

ialah :

1. Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau

kejadian. Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh,

setting, dan konflik. Paragraf narasi tidak memiliki kalimat utama (Arifin

dan Tasai, 2008).

2. Paragraf deskripsi adalah salah satu jenis karangan yang melukiskan

suatu objek sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca

dapat melihat, mendengar, merasakan, mencium secara imajinatif apa

yang dilihat, didengar, dirasakan dan dicium oleh penulis tentang objek

yang dimaksud (Arifin dan Tasai, 2008).

3. Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi uraian atau penjelasan

tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan

tambahan bagi pembaca (Arifin dan Tasai, 2008).

4. Paragraf argumentasi adalah paragraf atau karangan yang membuktikan

kebenaran tentang sesuatu. Pada akhir paragraf atau karangan, perlu

disajikan kesimpulan. Kesimpulan ini yang membedakan argumentasi

dari eksposisi (Arifin dan Tasai, 2008)

5. Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan mempengaruhi

pembaca untuk berbuat sesuatu (Arifin dan Tasai, 2008).

II.3 Penulisan dalam Makalah

Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu

masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut, disertai

9

Page 10: Makalah Pengembangan Paragraf

analisis yang logis dan obyektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas

terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk

disajikan dalam forum ilmiah.

Makalah merupakan salah satu jenis karangan yang memiliki sifat-

sifat ilmiah, yaitu objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematik, dan

logis (Nurgiantoro,2001). Berdasarkan sifat-sifat di atas, baik tidaknya suatu

makalah dapat diamati dari segi signifikansi masalah yang dibahas, kejelasan

tujuan penulisan, kelogisan pembahasan, dan kejelasan peroganisasian

gagasan.

Sebagaimana karangan ilmiah pada umumnya, makalah juga terdiri

dari paragraf-paragraf. Dalam skala kecil, kelogisan pembahasan dan

kejelasan organisasi gagasan dalam makalah terlihat pada paragraf-paragraf

tersebut karena pada dasarnya paragraf adalah unit-unit gagasan yang

dikembangkan dalam karangan ilmiah, dalam hal ini adalah makalah.

Pengembangan paragraf dari masing-masing makalah tergantung

pada penulis yang menuangkan ide dan bahasan dalam makalah tersebut.

Namun, pengembangan paragraf tidak hanya berfokus dengan satu jenis

pengembangan namun dapat diuraikan berbagai jenis pengembangan di

dalamnya dengan tetap mempertahankan koherensi antar paragraf dalam

makalah.

10

Page 11: Makalah Pengembangan Paragraf

BAB III

PEMBAHASAN HASIL PENENLITIAN

Penelitian yang kami lakukan dengan menganalisis pengembangan

pargaraf pada salah satu makalah mahasiswa yang berjudul “Vaksin”. Ide

pokok/utama dari makalah “Vaksin” ini ialah semua lingkupan luas mengenai

vaksin baik dari segi sejarah, pengobatan, jenis-jenis dan perkembangan dari

teknologi vaksin itu sendiri. Hasil penelitian dari analisis makalah ini, dapat kami

simpulkan bahwa ada 6 pola pengembangan paragraf yang digunakan dalam

makalah tersebut. Jenis pengembangan paragraf yang digunakan diantaranya

adalah proses, sebab-akibat, umum-khusus, klasifikasi, contoh dan definisi luas.

Sedangkan jenis pengembangan paragraf yang digunakan dalam makalah tersebut

ialah paragraf eksposisi.

Paragraf eksposisi ialah paragraf yang menguraikan bahasan atau ide

pokok suatu masalah yang dibahas dalam bentuk uraian dan penjelasan secara

lengkap yang ditujukan kepada pembaca. Paragraf dalam makalah ini

menguraikan beberapa hal yaitu :

1.1 Tabel Hasil Analisis Tiap Pokok Utama dalam Paragraf Makalah Vaksin

No

.Isi Makalah Uraian

1. Sejarah Vaksin Bagian ini membahas bagaimana asal

mula vaksin terbentuk dan dijadikan

sebagai pengobatan dalam

pencegahan untuk beberapa penyakit

tertentu.

2. Definisi Vaksin Pengenalan dan penjelasan mengenai

vaksin.

3. Proses Pembuatan Vaksin Bagian ini membahas tahapan atau

proses yang dilalui dalam pembuatan

vaksin hingga siap digunakan.

4. Jenis-Jenis Vaksin Membahas mengenai berbagai jenis

vaksin yang digunakan pada beberapa

11

Page 12: Makalah Pengembangan Paragraf

penyakit tertentu.

5. Perkembangan Pengobatan dengan

Vaksin

Membahas mengenai perkembangan

vaksin dalam dunia pengobatan,

presentase penggunaan vaksin yang

sering digunakan dan efek samping

dari penggunaan vaksin tersebut.

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penjelasan dan uraian

mengenai vaksin dibahas secara mendalam. Tiap poin paragraf mengandung

uraian-uraian tersebut sehingga membentuk isi makalah yang padu dengan

bahasan lengkap mengenai vaksin. Poin-poin tersebut menunjukkan bahwa jenis

pengembangan paragraf yang digunakan ialah paragraf eksposisi.

Pola pengembangan paragraf yang tercangkup dalam makalah ini terdiri

atas 6 pola. Pola proses merupakan bentuk pengembangan paragraf dengan

menjelaskan uraian atau langkah-langkah yang menghasilkan sesuatu. Pola ini

terdapat pada bahasan mengenai proses pembuatan vaksin yang dibuat secara

berurutan untuk mengarahkan kepada pembaca bagaimana langkah-langkah

pembuatan ini bias menghasilkan vaksin tersebut.

Pola contoh ialah pola pengembangan paragraf dengan memberikan

gambaran lain atau contoh untuk membantu pemahaman pembaca terhadap tulisan

yang dibuat penulis. Pada makalah ini, contoh yang dimuat ialah mengenai

Pola sebab-akibat merupakan bagian dari pengembangan paragraf yang

berfokus pada penjelasan mengenai penyebab bahasan tersebut dan hasil yang

didapatkannya (akibat). Pola ini digunakan pada bahasan mengenai perkembangan

pengobatan vaksin terhadap pasien. Bahasan ini meliputi kinerja vaksin saat

diberikan kepada pasien dan hasil akhir yang didapat setelah penggunaan atau

pemberian vaksin tersebut. Ini adalah poin utama untuk pengembangan kalimat-

kalimat selanjutnya.

Pengembangan paragraf dengan pola umum-khusus sebagian besar

digunakan dalam isi makalah ini. Pola ini terlihat dari penjelasan secara umum

mengenai vaksin itu sendiri kemudian terurai menjadi beberapa uraian lengkap

yang membahas hal-hal lain yang berkaitan dengan ide utama tersebut. Uraiannya

12

Page 13: Makalah Pengembangan Paragraf

meliputi dari perkenalan sejarah vaksin, proses pembuatannya, jenis-jenis vaksin

hingga perkembangannya dalam dunia pengobatan. Pola ini menitik-beratkan

pada uraian secara menyeluruh mengenai vaksin.

Pembahasan mengenai jenis-jenis vaksin yang ditujukan pada penyakit

tertentu sesuai penggunaannya merupakan bagian pola pengembangan paragraf

klasifikasi. Hal ini didasarkan pada penguraian jenis vaksin yang ada dalam

bahasan makalah ini. Klasifikasi merupakan bagian dari suatu pengelompokkan.

Definisi luas termasuk dalam pola pengembangan paragraf yang ada dalam

makalah ini. Definisi luas ialah gagasa yang diungkapkan dalam bentuk istilah

kemudian diuraikan agar pembaca dapat memahami istilah tersebut. Pola ini

dibahas dibagian awal paragraf makalah. Bahasan awal ialah pengertian umum

dari vaksin yang umumnya dikenal khalayak dan mudah terkonsepkan pada

pemikiran pembaca.

Selain itu, keterpaduan antar paragraf satu dengan yang lainnya juga

menjadi acuan utama menentukan ketepatan penulis dalam mengembangkan ide

dan gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dalam makalah ini, aspek

kohesi, koherensi dan ide utama sudah tercakup didalamnya. Aspek kohesi ialah

kesatuan makna antar kalimat dan paragraf. Kalimat-kalimat yang tergabung

dalam paragraf dari isi makalah ini telah membentuk makna yang bersesuaian

yaitu bahasan mengenai vaksin. Sedangkan koherensi yaitu keterpaduan antar

paragraf dimana tidak adanya kalimat juga sudah tersusun dengan cukup baik.

Fokus lain yang didapatkan dari analisis makalah ini ialah masih terdapat

beberapa kalimat tidak baku yang ditulis oleh penulis dan ada bagian kata yang

tidak tersusun dengan baik. Salah satu contohnya pada kalimat :

“Produksi vaksin antivirus saat ini merupakan sebuah proses rumit bahkan

setelah tugas yang berat untuk membuat vaksin potensial di laboratorium.

Perubahan dari produksi vaksin potensial dengan jumlah kecil menjadi produksi

bergalon-galon vaksin yang aman dalam sebuah situasi produksi sangat

dramatis………………”

Kalimat dari salah satu paragraf makalah ini menggunakan kata-kata yang cukup

sulit untuk dimengerti pembaca. Kesalahan dari penulisan ini dapat disebabkan

dari tidak adanya pemeriksaan ulang terhadap kata tersebut.

13

Page 14: Makalah Pengembangan Paragraf

Makalah dibuat berdasarkan bahasan yang telah ditentukan ide

pokok/utamanya. Ide tersebut dapat menjadi acuan untuk pengembangan paragraf

selanjutnya agar isi dari bahasan tidak mengalami penyimpangan. Ketiga aspek

paragraf harus dijadikan pegangan agar ketepatan dalam penulisan tercapai.

14

Page 15: Makalah Pengembangan Paragraf

BAB IV

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini ialah :

1. Paragraf merupakan kalimat-kalimat yang tersusun secara sistematis

dengan ide pokok yang terkandung didalamnya sesuai bahasan yang

dipilih.

2. Makalah yang diteliti menggunakan 6 pola pengembangan paragraf

yaitu contoh, proses, sebab-akibat, umum-khusus, klasifikasi, dan

definisi luas. Sedangkan pengembangan paragraf berdasarkan

penempatan isinya ialah paragraf jenis eksposisi.

3. Hasil penelitian dari analisa keefektifan isi paragraf yang ada dalam

makalah tersebut ialah 3 aspek (kohesi, koherensi dan ide utama)

sudah tercakup dalam tiap paragraf. Namun ada beberapa kesalahan

dari segi padanan kata dan kalimat yang dibuat menimbulkan

kesulitan pada pemahaman pembaca.

IV.2 Saran

Saran yang dapat kami sampaikan ialah diharapkan kepada mahasiswa

untuk dapat memperhatikan dan memahami lebih mendalam aspek

pengembangan paragraf dalam suatu penulisan makalah yang baik dan

benar yaitu ketepaduan kata dan paragraf serta kejelasan ide pokok dari

bahasan yang dituliskan. Diharapkan pula makalah ini dapat membantu

pembaca sebagai penambah wawasan untuk penulisan pengembangan

paragraf.

15

Page 16: Makalah Pengembangan Paragraf

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal dan S.A. Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Akademi Pressindo, Jakarta.

Budiyono, H. 2012. Pengembangan Paragraf Dan Kualitasnya Pada Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Jambi. Tekno-Pedagogi, Vol.2 (2) : 51-64.

Keraf, G. 1980. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Nusa Indah, Ende-Flores.

Keraf, G. 1994. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Nusa Indah, Ende-Flores.

Kuncoro, M. 2010. Mahir Menulis: Kiat Jitu Menulis Artikel Kolom dan Resensi Buku.Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lidwina, S. 2013. Penulisan Paragraf dalam Karya Ilmiah Mahasiswa. Jurnal STIE Semarang, Vol. 5 (1) : 38-47

Nurgiantoro, B. 2001.Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, Edisi ke-3. BPFE, Jakarta.

Oshima,A. dan A. Hogue.1983. Writing Academic English. Addison-Wesly Publishing Company, California.

Suwignyo, H. dan A.Santoso. 2008. Bahasa Indonesia Keilmuan Berbasis Area Isi dan Ilmu.UMM Press, Malang.

Wahab, A. & Lestari, L. A. 1999. Menulis Karya Ilmiah. Airlangga University Press, Surabaya.

16

Page 17: Makalah Pengembangan Paragraf

LAMPIRAN-LAMPIRAN

17