Makalah Penetasan
-
Upload
danu-wijanarko -
Category
Documents
-
view
1.003 -
download
27
description
Transcript of Makalah Penetasan
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemenuhan telur dan daging unggas dapat dipenuhi dari diperlukan
bibit unggas yang baik dan unggul. Bibit unggas yang baik dan unggul
hanya bisa diperoleh melalui teknik pembibitan yang ditangani sesuai
prosedur yang benar . Teknik pembibitan harus ditangani secara benar dan
tepat, sehingga menghasilkan ternak unggas yang memiliki kualitas dalam
menghasilkan telur konsumsi.
Kebutuhan produksi telur dan daging unggas tidak dapat terlepas
dengan proses penetasan. Saat ini, penetasan telur unggas di Pedesaan
masih banyak yang menggunakan induk untuk menetaskan telur. Hal ini
dirasa kurang efektif karena jumlah telur yang dapat ditetaskan per induk
relatif sedikit, yaitu hanya berkisar antara 5 sampai 10 telur. Sementara
kebutuhan konsumsi telur dan daging terus meningkat seiring dengan
semakin meningkatnya populasi penduduk di Indonesia, sehingga
dibutuhkan suatu teknologi untuk dapat menetaskan telur unggas sesuai
dengan permintaan.
Salah satu teknologi yang sampai saat ini mulai digunakan adalah
mesin penetasan. Penetasan telur unggas sudah mulai dilakukan diberbagai
daerah. Usaha penetasan telur unggas dengan mesin tetas di Indonesia
pada umumnya menggunakan mesin tetas dengan kapasitas 250–350
butir/unit baik dalam skala usaha kecil, menengah hingga skala besar.
Usaha peternakan unggas sebagai penghasil telur dan daging
semakin mengarah pada usaha komersial yang pengelolaannya harus
dilaksanakan secara efisien. Pengembangan usaha penetasan telur unggas
komersial seyogyanya harus dapat memenuhi permintaan dengan tidak
mengabaikan kualitasnya, sehingga tercapai kepuasan antara produsen dan
konsumen. Mesin tetas merupakan sumberdaya yang vital dalam
keberlangsungan usaha peternakan unggas secara komersial.
BAB II
ISI
A. Hari dan Tanggal Kunjungan
Kegiatan kunjungan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal pukul
11.00 WIB
B. Identitas Perusahaan
1. Nama Penetasan : Penetasan Itik Bapak Bambang
2. Nama Pemilik : Bapak Bambang
3. Lokasi : Dusun Ngablak, Desa Karangmojo
Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.
4. Jumlah tenaga kerja : Ibu Muskiah (sebagaI manager) 4 orang
pria dan 2 orang wanita
C. Kondisi umum penetasan
1. Luas Areal Penetasan Keseluruhan : 6000 m2
2. Jumlah Bangungan Penetasan : 2
3. Luas Bangungan Penetasan : 18 x 6 meter (108 m2 )
4. Ventilasi Bangunan : Atap dari asbes sedangkan
dinding dari batu bata.
D. Mesin Tetas
1. Jumlah Mesin Tetas : 150 kotak mesin tetas
2. Jenis Mesin Tetas : Tradisional ( Sederhana)
3. Bahan mesin tetas : Kayu, handboard
4. Bentuk : Balok
5. Panjang dan Lebar : 119 x 34 cm
6. Model Rak : Tunggal
7. Kapasitas : 360 butir tiap kotak
8. Jenis Pemanas : Lampu
9. Peralatan lain : Termometer dan temostatt
10. Daya listrik yang digunakan : 5 watt tiap lampu
11. Temperatur penetasan : 37 – 39
12. Kelembaban : 65 – 70 %
13. Eggtester : Tidak ada
E. Telur tetas
1. Asal Telur
2. Jenis Telur yang ditetaskan
a. Telur itik lokal berumur maksimal 4 hari jumlah 350 x 150
kotak warna kerabang hijau kebiruan
b. Telur itik peking berumur maksimal 4 hari jumlah 250 –
360 kotak warna kerabang putih.
3. Penanganan telur sebelum ditetaskan :
4. Peneropongan telur
5. Pembalikan telur
6. Perlakuan DOD pasca penetasan
a. Vaksinasi DOD
b. Pakan DOD
c. Vitamin DOD
7. Penanganan limbah telur :
a. Peneropongan pertama ( hari ke 7 )
1) Telur yang infertil masih bias dikonsumsi
2) Telur yang mati dibuang atau untuk pakan lele
b. Peneropongan kedua ( hari ke 14)
1) Telur yangmati dibuang atau untuk pakan lele
8. Penanganan limbah cangkang
a. Dibuang ( dikarenakan pegawai tidak memiliki waktu untuk
mengolahnya ).
F. Sanitasi dan Biosecurity
1. Pembersihan Ruangan Penetasan dan mesin Tetas
a. Waktu : 1 kali pada waktu pagi hari
b. Frekuensi : 28 hari
c. Cara : 1) Ruang disapu
2) Mesin tetas di lap dengan kain basah
3) mengganti air 15 hari sekali
2. Persiapan mesin Tetas dn Ruangan Sebelum Pemasukan Telur
a. Desinfeksi : tidak ada
b. Pengapuran : tidak ada
c. Fumigasi : tidak ada
3. Proses Penanganan Limbah
a. Penanganan limbah telur :
1) Peneropongan pertama
a) Telur fertil masih dapat dikonsumsi
b) Telur yang mati dibuang / untuk pakan lele
2) Peneropongan kedua
a) Telur yang mati dibuang / untuk pakan lele
Penetasan telur bebek yang berada di penetasan telur bapak
Bambang berasal dari telur-telur yang diproduksi oleh peternakan
bebek yang ada disekitar daerah Karanganyar yaitu Jambangan,
Kerasak, Karangpandan, Sukoharjo dan Sragen. Jenis telur yang
ditetaskan yaitu itik lokal dan itik peking. Telur itik lokal mempunyai
warna kerabang hijau kebiruan sedangkan itik peking mempunyai
warna kerabang putih.
Penetasan telur bebek lokal dan peking memiliki beberapa
keuntungan yaitu:
a. Untuk Itik Lokal
1. Harga Telur Rp 1400-1600/butir
2. Setelah menetas DOD
a) Jantan : Rp 2500 – 4500/ ekor
b) Betina : Rp 3000 – 6000/ ekor
3. Diperoleh keuntungan hampir 90 – 100 %
b. Untuk Itik Peking
1. Harga telur Rp 2500/ butir
2. Setelah menetas DOD
a) Jantan : Rp 4500
b) Betina : Rp 5000 – 6000
3. Diperoleh keuntungan 85 – 95 %
Tata cara penetasan telur itik
Tata cara penetasan telur itik membutuhkan waktu 26 sampai
30 hari. Telur-telur yang akan ditetaskan dilakukan pembersihan
terlebih dahulu dari kotoran dengan menggunakan grenjeng atau serat
fiber tanpa menggunakan air untuk menghindari terjadinya kebusukan.
Setelah telur-telur tersebut dibersihkan kemudian dimasukkan ke
dalam mesin tetas. Mesin tetas yang digunakan merupakan mesin tetas
sederhana dengan harga Rp. 350.000 tiap kotaknya.
Persiapan mesin tetas sebelum dimasukkan telur seperti
fumigasi, desinfektan, dan pengapuran tidak dilakukan oleh pekerja
melainkan hanya melakukan pengecekan suhu dan mengisi air. Telur
lalu dimasukkan ke dalam mesin tetas dengan posisi tidur ( mendatar).
Pembalikan dilakukan dari hari pertama sampai hari ke-15 dengan
proses 3 kali pembalikan. Setelah hari ke 15 sampai menetas
pembalikan dilakukan sebanyak 4 kali yaitu pembalikan pertama pukul
06.00 WIB, pembalikan kedua pukul 10.00 WIB, pembalikan ketiga
pukul 15.00 WIB , dan pembalikan ke empat pukul 19.00 WIB.
Peneropongan telur dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari
ke 7 dan ke 14. Peneropongan pertama dilakukan pada hari ke 7
apabila ditemukan telur yang infertil maka telur tersebut digunakan
untuk konsumsi serta apabila ditemukan telur yang mati telur tersebut
dikumpulkan untuk selanjutnya digunakan sebagai pakan lele milik ibu
Muskiah yang terletak dibelakang ruang penetasan. Peneropongan
kedua dilakukan pada hari ke 14 apabila ditemukan telur yang mati
telur dikumpulkan lalu digunakan juga sebagai pakan lele.