Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

20
1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG............................................... .............................1 I.2 IDENTITAS MASALAH................................................ .......................7 I.3 RUMUSAN MASALAH................................................ .......................7 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Definisi Pupuk Organik ............................................... .........................8 II.2 Karakteristik pupuk organik................................................ ..................8 II.3 Macam-Macam Pupuk Organik................................................ ............9 BAB III PEMBAHASAN............................................. ....................................................... 11 BAB IV PENUTUP

description

by dimasp

Transcript of Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

Page 1: Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

1

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG............................................................................1

I.2 IDENTITAS MASALAH.......................................................................7

I.3 RUMUSAN MASALAH.......................................................................7

BAB II LANDASAN TEORI

II.1 Definisi Pupuk Organik ........................................................................8

II.2 Karakteristik pupuk organik..................................................................8

II.3 Macam-Macam Pupuk Organik............................................................9

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................11

BAB IV PENUTUP

IV.1 KESIMPULAN..................................................................................13

IV.2 SARAN..............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

Page 2: Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

2

BAB 1 PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.Di dunua pertanian, pupuk merupakan bagian terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.Tujuan pemupukan untuk menyediakan unsur hara yang kurang atau sebagai pengganti unsur hara yang telah habis diserap oleh akar tanaman. Dalam proses pertumbuhan serta perkembangan tanaman, dibutuhkan berbagai macam unsur hara, baik berupa hara makro maupun hara mikro. Adapun unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman adalah nitrogen (N), fosfor(P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan belerang (Be).Sedangkan unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman adalah " besi (Fe), mangan (Mn), boron (B), seng (Sn), tembaga (Cu), molybdenum (Mo), dan klor (CL).Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos.Sekarang dengan hadirnya pupuk organik cair maka akan membantu lebih cepat lagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dikarenakan zatnya yang mudah larut dan diserap oleh tumbuhan.

Dalam Permentan No.2 tahun 2006, pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangakan dar sisi wujud ada yang berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet.

Page 3: Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

3

Teknologi pupuk organik berkembang pesat dewasa ini. Perkembangan ini tak lepas dari dampak pemakaian pupuk kimia yang menimbulkan berbagai masalah, mulai dari rusaknya ekosistem, hilangnya kesuburan tanah, masalah kesehatan, sampai masalah ketergantungan petani terhadap pupuk. Oleh karena itu, pemakaian pupuk organik kembali digalakan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.

Jenis-jenis pupuk organik

Ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di lapangan. Secara umum pupuk organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Dilihat dari segi bentuk, terdapat pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya terdapat pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.

a. Pupuk hijau

Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya. Tanaman yang biasa digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis leguminosa (kacang-kacangan) dan tanaman air (azola). Jenis tanaman ini dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya nitrogen, yang tinggi serta cepat terurai dalam tanah.Pengaplikasian pupuk hijau bisa langsung dibenamkan kedalam tanah atau melalui proses pengomposan. Di lahan tegalan atau lahan kering, para petani biasa menanam leguminos, seperti ki hujan, sebagai pagar kebun. Di saat-saat tertentu tanaman pagar tersebut dipangkas untuk diambil hijauannya. Hijauan dari tanaman leguminosa bisa langsung diaplikasikan pada tanah sebagai pupuk. Sementara itu, di lahan sawah para petani biasa menggunakan azola sebagai pupuk hijau. Azola merupakan tanaman pakis air yang banyak tumbuh secara liar di sawah. Tanaman ini hidup di lahan yang banyak mengandung air. Azola bisa langsung digunakan sebagai pupuk dengan cara dibenamkan kedalam tanah pada saat pengolahan lahan.

b. Pupuk kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi, kerbau dan kambing. Secara umum pupuk kandang dibedakan berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan tidak kencing. Contoh hewan yang kencing adalah sapi, kambing dan kerbau. Hewan yang tidak kencing kebanyakan dari jenis unggas seperti ayam, itik dan bebek.

Karateristik kotoran hewan yang kencing waktu penguraiannya relatif lebih lama, kandungan nitrogen lebih rendah, namun kaya akan fosfor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok digunakan pada tanaman yang diambil buah atau bijinya seperti mentimun, kacang-kacangan, dan tanaman buah. Sedangkan karakteristik

Page 4: Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

4

kotoran hewan yang tidak kencing waktu penguraiannya lebih cepat, kandungan nitrogen tinggi, namun kurang kaya fospor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok diterapkan untuk tanaman sayur daun seperti selada, bayam dan kangkung.

Pupuk kandang banyak dipakai sebagai pupuk dasar tanaman karena ketersediaannya yang melimpah dan proses pembuatannya gampang. Pupuk kandang tidak memerlukan proses pembuatan yang panjang seperti kompos. Kotoran hewan cukup didiamkan sampai keadaannya kering dan matang sebelum diaplikasikan ke lahan.

c. Pupuk kompos

Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Mikroorganisme dekomposer bisa berupa bakteri, jamur atau kapang. Sedangkan makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing tanah. Dilihat dari proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk kompos yaitu proses aerob (melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak melibatkan udara).

Dewasa ini teknologi pengomposan sudah berkembang pesat. Berbagai varian dekomposer beserta metode pembuatannya banyak ditemukan. Sehingga pupuk kompos yang dihasilkan banyak ragamnya, misalnya pupuk bokashi, vermikompos, pupuk organik cair dan pupuk organik tablet. Pupuk kompos bisa dibuat dengan mudah, silahkan baca cara membuat kompos. Bahkan beberapa tipe pupuk kompos bisa dibuat sendiri dari limbah rumah tangga, seperti pupuk bokashi dan pupuk kompos takakura.

d. Pupuk hayati organik

Pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme hidup yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman. Dalam Peraturan Menteri Pertanian pupuk hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan sebagai pembenah tanah, lihat penjelasannya dalam pengertian pupuk hayati. Namun dalam penerapannya di lapangan seringkali dianggap sebagai pupuk organik.

Pupuk hayati bekerja tidak seperti pupuk organik biasa yang bisa langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menyediakan nutrisi untuk tanaman. Pupuk ini secara alami menyediakan nutrisi melalui proses gradual dengan cara memfikasi unsur N dari atmosfer, melarutkan fosfor dan mensintesis zat-zat lain yang dibutuhkan tanaman. Jadi, dengan pupuk hayati siklus penyuburan tanah akan berlangsung terus menerus dan secara berkelanjutan.

Page 5: Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

5

Pupuk hayati dibuat dengan mengisolasi bakteri-bakteri tertentu seperti Azotobacter choococum yang berfungsi mengikat unsur unusr N, Bacillus megaterium bakteri yang bisa melarutkan unsur P dan Bacillus mucilaginous yang bisa melarutkan unsur K. Mikroorganisme tersebut bisa didapatkan di tanah-tanah hutan, pegunungan atau sumber-sumber lain.

Karakteristik pupuk organik

Seperti juga humus, pupuk organik berperan untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman. Setidaknya ada empat manfaat, yakni sebagai sumber nutrisi, memperbaiki struktur fisik tanah, memperbaiki kimia tanah, meningkatkan daya simpan air dan meningkatkan aktivitas biologi tanah.

Sumber nutrisi tanaman lengkap. Pupuk organik mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman, baik yang sifatnya makro maupun mikro. Unsur makro yang dibutuhkan tanaman antara lain nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Sedangkan unsur mikro adalah besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), klor (CI), boron (B), molybdenum (Mo) dan Almunium (AI). Pupuk organik yang dibuat dengan bahan baku yang lengkap bisa mengandung semua kebutuhan unsur hara tersebut.

Memperbaiki struktur tanah. Pupuk organik merupakan material yang mempunyai sifat unik. Bisa menggemburkan tanah lempung yang solid, namun disisi lain juga bisa merekatkan tanah berpasir yang gembur. Karena sifatnya ini, pupuk organik bisa memperbaiki tanah pasir maupun lempung. Pupuk organik dapat merekatkan butiran-butiran halus pasir sehingga tanah menjadi lebih solid. Sehingga tanah berpasir bisa menyimpan air. Sedangkan pada tanah liat yang didominasi oleh lempung, pupuk organik bisa memberikan pori-pori, sehingga tanah tersebut menjadi gembur.

Meningkatkan kapasitas tukar kation. Dilihat dari sifat kimiawi, pupuk organik mempunyai kemampuan meningkatkan kapasitas tukar kation. Kapasitas tukar kation adalah kemampuan tanah untuk meningkatkan interaksi antar ion-ion yang ada dalam tanah. Tanah yang memiliki kapaitas kation tinggi lebih mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman dibanding tanah dengan kapasitas ion rendah. Kandungan material organik yang tinggi akan meningkatkan kapasitas tukar kation tanah.

Meningkatkan daya simpan air. Struktur kompos sangat menyerap air (higroskopis). Air yang datang disimpan dalam pori-pori dan dikeluarkan saat tanaman membutuhkannya melalui akar. Keberadaan air ini mempertahankan kelembaban tanah sehingga tanaman dapat terhindar dari kekeringan.

Meningkatkan aktivitas biologi tanah. Pupuk kompos mengandung mikroorganisme dekompomoser didalamnya. Mikroorganisme ini akan menambah mikroorganisme yang terdapat dalam tanah. Karena sifatnya yang

Page 6: Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

6

melembabkan, suhu tanah menjadi ideal bagi tumbuh dan berkembang biota tanah. Aktivitas biota tanah ini yang menghasilkan sejumlah nutrisi penting agar bisa diserap tanaman secara efektif.

Pupuk organik vs pupuk kimia sintetis

Dilihat dari kandungannya, pupuk organik memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap baik makro maupun mikro. Namun takarannya sedikit dan komposisinya tidak pasti. Setiap pupuk organik mempunyai kandungan nutrisi dengan komposisi yang berbeda-beda. Sedangkan pupuk kimia sintetis hanya memiliki beberapa kandungan nutrisi saja, namun jumlahnya banyak dan komposisinya pasti. Misalnya, urea banyak mengandung unsur nitrogen (N) dalam jumlah yang cukup tapi tidak memiliki zat nutrisi lainnya.

Penyerapan nutrisi atau zat hara pada pupuk organik lebih sulit dicerna tanaman karena masih tersimpan dalam ikatan kompleks. Namun secara jangka panjang akan meningkatkan kapasitas tukar kation tanah yang bisa memudahkan tanaman menyerap unsur-unsur tadi. Sedangkan pada pupuk kimia sintetis kandungan haranya bisa diserap langsung oleh tanaman. Kelemahannya, zat hara tersebut sangat mudah hilang dari tanah karena erosi.

Pupuk organik baik untuk digunakan dalam jangka panjang karena sifatnya menggemburkan tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menyimpan air. Sehingga kesuburan tanah tetap terjaga. Sementara itu pupuk kimia sintetis walaupun efek reaksinya cepat, secara jangka panjang akan mengeraskan tanah dan mengurangi kesuburannya.

Dari sisi lingkungan dan ekosistem, pupuk organik memicu perkembangan organisme tanah. Tanah yang kaya akan organisme sanggup memberikan nutrisi secara berkelanjutan. Karena aktivitas organisme tanah akan menguraikan sejumlah nutrisi penting bagi tanaman. Sedangkan pupuk kimia sintetis malah membunuh organisme tanah. Sehingga untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman selalu diperlukan penambahan pupuk dalam jumlah yang terus meningkat.

Dilihat dari sisi kesehatan, pupuk organik lebih menyehatkan bagi manusia karena tersusun dari bahan-bahan organik yang sama dengan tubuh manusia. Sedangkan pupuk kimia sintetis diketahui unsur-unsur bebasnya membahayakan kesehatan. Namun khusus poin yang terakhir ini masih menjadi perdebatan di kalangan para peneliti.

Page 7: Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

7

I.2 IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa yg menyebabkan pemupukan penting?2. Bagaimana cara pengolahannya?3. Apakah pengaruh dari pupuk organik terhadap semua tanaman sama?4. Apakah beda jenis limbah sampah mempengaruhi tanaman yg dipupuk?5. Apakah pupuk organik memacu pertumbuhan virus dan bakteri jahat?

I.3 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara mengolah limbah sampah menjadi pupuk organik?2. Apa manfaat dari pengolahan pupuk organik menggunakan limbah sampah3. Apakah jenis limbah sampah menjadi faktor penting dalam proses

pemupukan?

Page 8: Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

8

BAB II LANDASAN TEORI

II.1 DEFINISI PUPUK ORGANIK

Dalam Permentan No.2 tahun 2006, pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses penguraian, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Tidak lepas dari dampak pemakaian pupuk kimia yang menimbulkan berbagai masalah, mulai dari rusaknya ekosistem, hilangnya kesuburan tanah, masalah kesehatan, sampai masalah ketergantungan petani terhadap pupuk. Oleh karena itu, pemakaian pupuk organik kembali digalakan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.

II.2 KARAKTERISTIK PUPUK ORGANIK

Seperti juga humus, pupuk organik berperan untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman. Setidaknya ada empat manfaat, yakni sebagai sumber nutrisi, memperbaiki struktur fisik tanah, memperbaiki kimia tanah, meningkatkan daya simpan air dan meningkatkan aktivitas biologi tanah.

Sumber nutrisi tanaman lengkap. Pupuk organik mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman, baik yang sifatnya makro maupun mikro. Unsur makro yang dibutuhkan tanaman antara lain nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Sedangkan unsur mikro adalah besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), klor (CI), boron (B), molybdenum (Mo) dan Almunium (AI). Pupuk organik yang dibuat dengan bahan baku yang lengkap bisa mengandung semua kebutuhan unsur hara tersebut.

Memperbaiki struktur tanah. Pupuk organik merupakan material yang mempunyai sifat unik. Bisa menggemburkan tanah lempung yang solid, namun disisi lain juga bisa merekatkan tanah berpasir yang gembur. Karena sifatnya ini, pupuk organik bisa memperbaiki tanah pasir maupun lempung. Pupuk organik dapat merekatkan butiran-butiran halus pasir sehingga tanah menjadi lebih solid. Sehingga tanah berpasir bisa menyimpan air. Sedangkan pada tanah liat yang didominasi oleh lempung, pupuk organik bisa memberikan pori-pori, sehingga tanah tersebut menjadi gembur.

Page 9: Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

9

II.3 MACAM-MACAM PUPUK ORGANIK

Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangakan dari sisi wujud ada yang berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet. Ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di lapangan. Secara umum pupuk organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Dilihat dari segi bentuk, terdapat pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya terdapat pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.

Pupuk kompos

Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Mikroorganisme dekomposer bisa berupa bakteri, jamur atau kapang. Sedangkan makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing tanah. Dilihat dari proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk kompos yaitu proses aerob (melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak melibatkan udara).

Pada zaman sekarang teknologi pengomposan sudah berkembang pesat. Berbagai varian dekomposer beserta metode pembuatannya banyak ditemukan. Sehingga pupuk kompos yang dihasilkan banyak ragamnya, misalnya pupuk bokashi, vermikompos, pupuk organik cair dan pupuk organik tablet. Pupuk kompos bisa dibuat dengan mudah, Bahkan beberapa tipe pupuk kompos bisa dibuat sendiri dari limbah rumah tangga, seperti pupuk bokashi dan pupuk kompos takakura.

Pupuk kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi, kerbau dan kambing.Pupuk kandang banyak dipakai sebagai pupuk dasar tanaman karena ketersediaannya yang melimpah dan proses pembuatannya gampang. Pupuk kandang tidak memerlukan proses pembuatan yang panjang seperti kompos. Kotoran hewan cukup didiamkan sampai keadaannya kering dan matang sebelum diaplikasikan ke lahan.

Page 10: Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

10

Pupuk hijau

Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya. Tanaman yang biasa digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis leguminosa (kacang-kacangan) dan tanaman air (azola). Jenis tanaman ini dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya nitrogen, yang tinggi serta cepat terurai dalam tanah.Pengaplikasian pupuk hijau bisa langsung dibenamkan kedalam tanah atau melalui proses pengomposan. Di lahan tegalan atau lahan kering, para petani biasa menanam leguminos, seperti ki hujan, sebagai pagar kebun. Di saat-saat tertentu tanaman pagar tersebut dipangkas untuk diambil hijauannya. Hijauan dari tanaman leguminosa bisa langsung diaplikasikan pada tanah sebagai pupuk. Sementara itu, di lahan sawah para petani biasa menggunakan azola sebagai pupuk hijau. Azola merupakan tanaman pakis air yang banyak tumbuh secara liar di sawah. Tanaman ini hidup di lahan yang banyak mengandung air. Azola bisa langsung digunakan sebagai pupuk dengan cara dibenamkan kedalam tanah pada saat pengolahan lahan

Page 11: Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

11

BAB III PEMBHASAN

Dalam pengolahan limbah sampah untuk dijadikan pupuk organik hal pertama yg diakukan adalah dengan cara memisahkan sampah limbah organik yg berupa daun, sisa makanan, maupun hewan mati dengan anorganik yg berupa plastik, kertas, kaleng, dll. Hal ini guna agar dapat memisahkan sampah limbah yg digunakan untuk pemupukan dengan sampah yg akan didaur ulang lagi. Sampah rumah tangga terutama bahan bahan organik atau yang berasal dari jenis tumbuh tumbuhan yang sudah tidak digunakan lagi apabila tidak langsung dibung maka akan banyak menyebabkan banyak sekali sumber penyakit bagi kehidupan masyarakat.Maka dari itu pengolahan sampah rumah tangga harus diprioritaskan kususnya untuk sampah organik agar dapat mempunyai nilai tambah dalam penggunaanya. Salah satu cara untuk memberikan nilai tambah dalam penggunaan sampah orgaik adalah dengan membuatnya menjadi pupuk organik cair. Pupuk organik merupakan pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses pemupukan, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pada pengolahan ini kita membuat pupuk organik cair

1. Cincang sampah hijau seperti sisa sayuran, sayuran basi, dan sebagainya

Siapkan tong plastik atau tong bekas wadah cat tembok ukuran 25 kilogram (kg), lengkap dengan tutupnya. Siapkan juga kantong plastik dan beri beberapa lubang sebesar 1 cm. Lubang ini untuk memperlancar sirkulasi air dalam tong.

2. Siapkan tetes tebu atau gula yang sudah dilarutkan untuk mengaktifkan EM4

3. Siapkan EM4 untuk mempermudah proses pelarutan. Untuk membuat EM4 sendiri dapat dilakukan dengan cara mencampur air sumber/air sumur dengan buah-buahan busuk atau tape, kemudian masukkan ke dalam botol air mineral, tambahkan 5 sendok makan gula pasir, kocok sampai hancur, buka tutupnya, biarkan selama 3 hari.

4. Siapkan air sumber/air sumur. Untuk hasil maksimal jangan gunakan air hujan atau air PAM atau air irigasi karena dapat tercemar zat-zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikrobia.

5. Campur cincangan sampah hijau, EM4, dan air gula atau tetes tebu ke dalam tong plastik. Sementara itu cincangan sampah hijau dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah dilubangi. Setelah itu, masukkan kantong plastik ini ke dalam tong plastik dan tambahkan air tanah

6. Ikat kantong plastik berisi sampah hijau itu dan tutup pula tong plastik itu dengan rapat selama tiga minggu (21 hari).

Page 12: Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

12

7. Setelah tiga minggu, sampah dalam tong itu tidak berbau dan kelihatan menyusut. Angkat sampah itu hingga air tiris. Sampah dari dalam plastik menjadi pupuk padat, sedangkan air dalam tong menjadi pupuk cair.

Teknik ini adalah teknik yang paling efektif dan efisien dalam pengolahan sampah limbah untuk dijadikan pupuk organik, dengan demikian penduduk secara umum dapat melakukan teknik tersebut agar dapat mengolah sampah yg merugikan menjadi pupuk olahan sendiri yg bermanfaat bagi tumbuhan.

Selain itu manfaat lain dari pengolahan limbah sampah ini sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi. Selain itu, peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan.Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus.Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara tanaman

Pembuatan Pestisida Sederhana

Pemanfaatan rempah- rempah juga dapat digunakan untuk membuat pestisida sederhana, Bahan-bahan yang digunakan adalah pupuk organik yang telah dibuat sebelumnya ditambah dengan empon-empon (jahe, kunyit, brotowali, kencur, dsb.), serta kantong beras. Caranya, empon-empon dimasukkan ke dalam kantong beras, diikat, kemudian dimasukkan ke dalam pupuk organik cair yang sudah jadi, tunggu selama 15 hari.

Pemanfaatan sampah limbah dengan teknik ini hanya pada area perumahan penduduk sehingga bahan-bahan yg digunakan juga bervariasi, dengan begitu banyak faktor yg dapat mempengaruhi kandungan kadar nutrisi pada pupuk organik yang dihasilkan.Walaupun demikiian pengolahan ini adalah untuk pengurangan limbah sampah yg ada di sekitar perumahan dan juga perkotaan jikan memang digunakan dengan komposisi tertentu, pupuk organik yg dapat dibuat adalah pupuk kompos organik cair maupun padat, jika ingin membuat pupuk kandang dan hijau perlu pengolahan lebih lanjut dan membutuhkan limbah sampah yg lebih spesifik misalkan sisa daun dan tumbuhan layu untuk pupuk hijau, hewan yg telah membusuk dan berbagai kotoran hewan untuk pupuk kandang, hal ini jelas akan dapat didapatkan tetapi perlu pengolahan yang lebih lanjut dengan penggunaan teknik yg berbeda pula. Sehingga jenis sampah limbah

Page 13: Makalah Penanggulangan Limbah Sampah Untuk Pengolahan Pupuk Organik

13

yg digunakan sangat berpengaruh sekali dengan pupuk organik yg dibuat untuk tanaman itu sendiri.

BAB IV PENUTUP

IV.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa pengolahan limbah sampah menjadi pupuk organik akan menjadi sangat bermanfaat bagi pupuk tumbuhan yg menjadi pupuk sampingan bagi tumbuhan karena bahannya yg mudah didapatkan dan juga ekonomis bagi yg ingin merawat tumbuhannya, pengolahan lebih lanjut akan memberi manfaat bagi kelangsungan hidup lingkungan sekitar dan minimnya degrasi tanah semakin bertambah.

IV.2 SARAN

Dengan adanya makalah ini saya harapkan bahwa semakin banyaknya penduduk yg dapat mengolah lingkungan sekitarnya untuk membuat pupuk organik sederhana baik berupa cair maupun padat karena akan sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup lingkungan dan juga tumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Kloepper, J.W. 1993. Plant growth-promoting rhizobacteria as biological control agents. p. 255-274. In F.Blaine Metting, Jr. (Ed.). Soil Microbiology Ecology, Applications in Agricultural and Environmental Management.New York: Marcel Dekker, Inc.

Parnata, Ayub.S. (2004). Pupuk Organik Cair. Jakarta:PT Agromedia Pustaka. Hal 15-18.

Risnandar, Cecep.(2014).Jenis-Jenis Pupuk Organik. [Online]. Tersedia:http://alamtani.com/pupuk-organik.html. [14 Desember 2015]

Sutanto, Rachman. (2002). Pertanian organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Jakarta:Kanisius. ISBN 979-21-0187-X,9789792101874