Makalah Pelaporan & Akt. Keu

52
KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa memberikan limpahan Rahmat dan Taufiq-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah yang berjudul “PENGGABUNGAN USAHA, LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI, INVESTASI PERUSAHAAN ASOSIASI, SPECIAL PURPOSE ENTITIES (SPE)’ ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PELAPORAN DAN AKUNTANSI KEUANGAN pada Program Studi Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) yang dibimbing oleh Bapak Drs. Ec. H.M. Djaperi, M.Si.,Ak,CA & Ibu Chairina, SE.,M.Si.,Ak, CA. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan makalah ini yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu. Dan yang terakhir, kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua baik pembaca maupun penyusun. Tak lupa, kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini adalah salah satu yang kami harapkan. Banjarmasin, Pebruari 2014

Transcript of Makalah Pelaporan & Akt. Keu

Page 1: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa memberikan

limpahan Rahmat dan Taufiq-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan

makalah yang berjudul “PENGGABUNGAN USAHA, LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI, INVESTASI PERUSAHAAN ASOSIASI, SPECIAL PURPOSE ENTITIES

(SPE)’ ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PELAPORAN DAN AKUNTANSI

KEUANGAN pada Program Studi Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) yang dibimbing oleh

Bapak Drs. Ec. H.M. Djaperi, M.Si.,Ak,CA & Ibu Chairina, SE.,M.Si.,Ak, CA.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan dan dukungan dalam penyusunan makalah ini yang tidak bisa kami sebutkan satu-

persatu.

Dan yang terakhir, kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua baik

pembaca maupun penyusun. Tak lupa, kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini adalah

salah satu yang kami harapkan.

Banjarmasin, Pebruari 2014

Penyusun

Page 2: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1. LATAR BELAKANG ............................................................................................. 1

1.2. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................

1.3. TUJUAN PENYUSUNAN .....................................................................................

1.4. MANFAAT PENYUSUNAN .................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................. .................................

2.1. PENGGABUNGAN USAHA .......................................................................

2,2. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI ....................................................

2.3. INVESTASI PERUSAHAAN ASOSIASI .....................................................

2.4. SPECIAL PURPOSE ENTITIES (SPE) .......................................................

BAB III PEMBAHASAN ..........................................................................................

3.1. PEMECAHAN MASALAH ...........................................................................

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................

4.1. KESIMPULAN .............................................................................................

4.2. SARAN ........................................................................................................

      DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

Page 3: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

1.2. RUMUSAN MASALAH

RUNTUHNYA PERUSAHAAN ENRON

Enron adalah perusahaan di Amerika Serikat yang bergerak di bidang energy. Enron ini

memiliki cakupan bisnis di antaranya adalah listrik, gas alam, pulp , kertas, komunikasi dll.

Enron ini awalnya merupakan rintisan dari Northern Natural Gas Company yang didirikan

tahun 1931 di Omaha, Nebraska.

Runtuhnya Enron merupakan kasus kehancuran terbesar korporasi di AS. Konglomerasi

raksasa yang bergerak dalam sektor energi itu mulai masuk ‘perlindungan pailit’ AS sejak

Desember 2001. Hal ini tentu sangat mengejutkan, mengingat enron adalah perusahaan ketujuh

terbesar di Amerika, perusahaan energi perdagangan terbesar di dunia.

Lebih mengejutkan lagi, keruntuhan ini bukan disebabkan oleh ekonomi dunia yang

sedang melemah, melainkan kesalahan fatal dalam sistem akuntan mereka. Selama tujuh tahun

terakhir, Enron melebih-lebihkan laba bersih dan menutup-tutupi utang mereka. Dalam proses

pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu Enron dicurigai telah melakukan praktek window

dressing. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$ 600 juta,

dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar. Auditor independen, Andersen (yang

dahulu dikenal sebagai Arthur Andersen), dituding ikut berperan dalam "menyusun"

pembukuan kreatif Enron. Lebih buruk lagi, kantor hukum yang menjadi penasihat Enron,

Vinson & Eikins, juga dituduh ikut ambil bagian dalam korupsi skala dunia ini dengan

Page 4: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

membantu membuka partnership-partnership kontroversial yang dianggap sebagai biang keladi

dari kehancuran Enron.

Jatuhnya bisnis Enron bermula dari dibukanya partnership-partnership yang bertujuan

untuk menambah keuntungan pada Enron. Partnership-partnership yang diberi nama "special

purspose partnership" memang memiliki karateristik yang istimewa. Namun, Enron tidak

pernah mengungkapkan operasi dari partnership-partnership tersebut dalam laporan keuangan

yang ditujukan kepada pemegang saham dan Security Exchange Commission (SEC), badan

tertinggi pengawasan perusahaan publik di Amerika. Lebih jauh lagi, Enron bahkan

memindahkan utang-utang sebesar 690 juta dolar AS yang ditimbulkan induk perusahaan ke

partnership partnership tersebut. Akibatnya, laporan keuangan dari induk perusahaan terlihat

sangat atraktif, menyebabkan harga saham Enron melonjak menjadi 90 dolar AS pada bulan

Februari 2001. Perhitungan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, Enron telah

melebih-lebihkan laba mereka sebanyak 650 juta dolar AS.

Andersen merupakan auditor independen yang ditunjuk untuk memeriksa kesehatan

dari pembukuan Enron. Andersen merupakan salah satu dari lima kantor akuntan publik yang

paling berpengaruh didunia. Di Amerika selain mengaudit perusahaan-perusahaan besar

terkemuka, kantor akuntan publik yang masuk dalam lima besar ini juga memberikan

konsultasi yang bertujuan untuk memberi nilai tambah terhadap perusahaan tersebut.

Tidak jarang, kantor akuntan public yang masuk dalam lima besar ini menerima uang

lebih banyak dari jasa konsultasi daripada jasa audit, seperti kasus Enron di mana Andersen

menerima 27 juta dolar AS dari konsultasi dan 25 juta dolar AS dari audit. Akibatnya, timbul

kesangsian akan kejujuran dan kejernihan dari laporan audit mereka terhadap pumbukuan

Enron.

Page 5: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

Yang lebih mengejutkan dunia akuntan adalah peristiwa penghancuran dokumen yang

dilakukan oleh David Duncan, ketua partner dari Andersen untuk Enron. Panik karena

menerima undangan untuk diminta kesaksiannya di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika

(Congress), Duncan memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan ratusan kertas kerja

(workpapers) dan e-mail yang berhubungan dengan-Enron.

Andersen sebenarnya mengetahui bisnis buruk dari Enron, tetapi tidak mau

mengungkapkannya dalam laporan audit mereka, karena mereka takut kehilangan Enron

sebagai klien.

Dan yang menambah ruwetnya skandal ini adalah keterlibatan Gedung Putih dengan

Enron. Hubungan Presiden George W. Bush dengan Kenneth Lay, Komisaris dan Chief

Executive Officer Enron sangatlah dekat. Ken Lay adalah kontributor terbesar selama

kampanye kepresidenan dengan menyumbang sebesar 625.000 dolar AS. Dari mana Enron

mengalokasikan dana sebanyak itu untuk disumbangkan kepada calon presiden dan partainya?

Jawabannya terletak pada kompleksitas hukum perpajakan Amerika. Selama lima tahun

terakhir, walaupun memiliki laba bersih miliaran dolar, Enron tidak membayar pajak sepeser

pun. Hukum perpajakan Amerika menegaskan bahwa stock option atau opsi kepemilikan

perusahaan bisa dikategorikan sebagai "gaji/upah" pegawai. Karena Enron selama ini

memberikan bonus dan kompensasi kepada pegawainya dalam bentuk stock option, maka

walau dalam bentuk fisik hanyalah kertas, Enron mampu mengurangi nilai laba mereka dengan

nilai opsi tersebut di pasar bebas. Bila keuntungan Enron dikurangi dengan nilai opsi tersebut,

maka sebagai hasil akhir Enron tidak memiliki laba sama sekali dan perusahaan yang tidak

memiliki laba tidak membayar pajak. Lebih buruk lagi, Enron memiliki lebih dari 90

perusahaan off-shore atau perusahaan yang didirikan di negara kepulauan yang bebas pajak

atau berpajak rendah yang tujuan utamanya untuk memindahkan pendapatan dari Amerika ke

negara kepulauan tersebut.

Page 6: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

Keruntuhan Enron ini tentu merugikan banyak pihak terutama pegawainya. Setelah

mengakui bahwa laba yang diperoleh dalam tahun-tahun sebelumnya sebenarnya hampir

US$600 juta lebih rendah daripada yang mereka klaim sekaligus menyembunyikan utangnya

sebesar US$1,2 milyar, tahun 2001 yang lalu Enron masih membukukan pendapatan sebesar

US$100 juta, bulan Agustus 2000 sahamnya bernilai US$90 per lembar, namun akibat

kasusnya tersebut haraga sahamnya kini hanya bernilai US$45 sen. Kerugian Enron

diperkirakan mencapai US$50 miliar, plus kerugian investor sebesar US$32 miliar dan ribuan

pegawai Enron harus kehilangan dana pensiun mereka sekitar US$1 miliar.

Kesalahan Enron bukanlah terbatas pada penyelewengan pembukuannya. Suka atau tidak,

perusahaan sebesar Enron tidak akan jatuh apabila keadaan sekelilingnya berlaku wajar dalam

norma-norma etika dan hukum. Enron tidak akan berani mendirikan kongsi dagang-kongsi

dagang yang sangat kompleks apabila hukum sekuritas Amerika (Security Law) tidak

membiarkan pembukuan terpisah antara induk perusahaan dan kongsi dagang tersebut.

Kalaupun itu terjadi, kongsi dagang tidak akan bisa bertahan lama bila auditor luar Andersen

bekerja sesuai dengan peraturan etika yang diterapkan oleh badan tertinggi ikatan akuntan

publik (American Institute of Certified Public Accountants). Keberanian akuntan-akuntan

Andersen untuk "meridhoi" sistem pembukuan terpisah dari Enron tidak berarti banyak bila

Congress menyetujui pemisahan divisi "akunting/auditing" dan "konsultasi" yang diterapkan

oleh lima besar Kantor akuntan publik.

Page 7: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

1.3. TUJUAN PENYUSUNAN

1.4. MANFAAT PENYUSUNAN

Page 8: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGGABUNGAN USAHA

Penggabungan Usaha adalah penyatuan entitas-entitas usaha. Penggabungan entitas

usaha yang terpisah adalah suatu alternatif perluasan secara internal melalui akuisisi atau

pengembangan kekayaan perusahaan secara bertahap, dan seringkali memberikan manfaat bagi

semua entitas yang bersatu dan pemiliknya.

Dunia usaha semakin lama semakin berkembang dan persaingan dalam jenis produk,

mutu produk, maupun pemasarannya semakin ramai dan ketat sehingga seringkali timbul

persaingan yang tidak sehat dan saling mengalahkan. Untuk mengatasi adanya saling

merugikan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, perlu kiranya diadakan

suatu bentuk kerja sama yang saling menguntungkan. Salah satu bentuk kerjasama yang dapat

ditempuh adalah dengan melalui penggabungan usaha antara dua atau lebih perusahaan dengan

perusahaan yang lain baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis.

Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 22 paragraf 08 tahun

1999 :”Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu

dengan (uniting wiith) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan

operasi perusahaan lain”

Sifat Penggabungan Usaha

Horizontal integration

Page 9: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini usaha atau pasar yang sama,

misalnya perusahaan consumer product bergabung dengan perusahaan consumer product

juga.

Vertical integration

Adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda, secara

berturut-turut, tahapan produksi dan atau distribusi yang sama, misalnya Merck & Co salah

satu produsen obat terbesar, mengakuisisi Medco Containment Services, Inc, distributor

obat-obatan dokter. Penggabungan usaha secara integrasi vertikal ini diharapkan dapat

mengurangi biaya pengiriman obat-obatan ke pasar

Conglomeration

Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan atau jasa yang tidak

saling berhubungan dan bermacam-macam. Suatu perusahaan melakan diversifikasi untuk

mengurangi risiko yang ada pada lini usaha tertentu, atau untuk mengimbangi perubahan

penghasilan, seperti kegunaan akuisisi pada perusahaan manufaktur.

Alasan-Alasan Penggabungan Usaha

Jika perluasan adalah sasaran utama dari perusahaan, mengapa usaha diperluas melalui

penggabungan dan bukan dengan melakukan konstruksi fasilitas-fasilitas baru? Beberapa

alasan yang mungkin untuk memilih penggabungan usaha sebagai alat perluasan adalah:

Manfaat Biaya (Cost Adventage). Seringkali lebih murah bagi perusahaan untuk

memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui pengembangan. Hal ini benar, terutama

pada periode inflasi.

Page 10: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

Risiko Lebih Rendah (Lower Risk). Membeli lini produk dan pasar yang telah didirikan

biasanya lebih kecil risikonya dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan

pasarnya. Penggabungan usaha kurang berisiko terutama ketika tujuannya adalah

diversifikasi.

Penundaan Operasi Pengurangan (Fewer Operating Delays). Fasilitas-fasilitas pabrik

yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat diharapkan untuk segera beroperasi

dan memenuhi peraturan yang berhubungan dengan lingkungan dan peraturan

pemerintah yang lainnya.

Mencegah Pengambilalihan (Avoidance of Takeovers). Beberapa perusahaan

bergabung untuk mencegah pengakuisisian diantara mereka. Karena perusahaan-

perusahaan yang lebih kecil cenderung lebih mudah diserang untuk diambilalih,

beberapa di antara mereka memakai strategi pembeli yang agresif sebagai pertahanan

terbaik melawan usaha pengambilalihan oleh perusahaan lain. Perusahaan-perusahaan

dengan rasio hutang-terhadap ekuitas yang tinggi biasanya bukan merupakan calon

pengambilalih yang menarik. Dalam industri perbankan, contohnya, bank-bank yang

independent mengakuisisi bank-bank tetangganya untuk memperluas pangsa pasar

(market share) dan berkembang menjadi bank regional. Bank menggunakan

penggabungan sebagai suatu cara untuk mencegah pengambilalihan oleh bank asing.

Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible Assets). Penggabungan

usaha melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud maupun berwujud.

Bentuk Penggabungan Usaha 

Adapun bentuk-bentuk penggabungan usaha menurut Arifin S (2002 : 240-241) dapat

dibedakan ke dalam beberapa golongan, antara lain sebagai berikut :

Page 11: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

1)      Ditinjau dari bentuk penggabungannya, terdapat tiga bentuk penggabungan usaha sebagai

berikut :

Penggabungan horisontal, yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang sejenis yang

menjadi satu perusahaan yang lebih besar. Pada umumnya dasar dibentuknya

penggabungan usaha ini adalah untuk menghindari adanya persaingan diantara perusahaan

yang sejenis dan meningkatkan efisiensi diantara perusahaan-perusahaan yang

bersangkutan tersebut.

Penggabungan vertikal, yaitu penggabungan perusahaan yang sebelumnya, keduanya

mempunyai hubungan yang saling menguntungkan, misalnya suatu perusahaan lain yang

kemudian pemasok (supplier) bahan baku perusahaan lain yang kemudian bergabung agar

dapat terjaga adanya kepastian bahan baku dan kontinuitas produksi.

Penggabungan konglomerat, yaitu merupakan kombinasi dari penggabungan horisontal dan

vertikal. Penggabungan konglomerat ini merupakan gabungan dari perusahaan-perusahaan

yang memiliki usaha yang berlainan misalnya perusahaan angkutan bergabung dengan

perusahaan jasa hotel dan perusahaan makanan (catering).

2) Sedangkan dari segi hukumnya, penggabungan usaha dibagi menjadi :

Merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli perusahaan lain

yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi anak perusahaannya atau

dibubarkan. Perusahaan yang dibelinya sudah tidak mempunyai status hukum lagi dan yang

mempunyai status hukum adalah perusahaan yang membelinya.

Konsolidasi, merupakan bentuk lain dari merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara

satu perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk satu perusahaan baru

Page 12: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau

seluruh saham perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest).

Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih beroperasi

sebagaimana perusahaan lainnya.

Metode Akuntansi untuk Penggabungan Usaha

1.   Metode Penyatuan Kepemilikan (by pooling of interest method)

Suatu penggabungan usaha yang memenuhi kriteria PSAK tahun 2007 No. 22 untuk

penyatuan kepemilikan harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan metode penyatuan. Dalam

metode penyatuan kepemilikan, diasumsikan bahwa kepemilikan perusahaan-perusahaan yang

bergabung adalah satu kesatuan dan secara relatif tetap tidak berubah pada entitas akuntansi

yang baru. Karena tidak ada salah satupun dari perusahaan-perusahaan yang bergabung telah

dianggap memperoleh perusahaan-perusahaan yang bergabung lainnya, tidak ada pembelian,

tidak ada harga pembelian, sehingga karenanya tidak ada dasar pertanggungjawaban yang baru.

Pada metode penyatuan, aktiva dan kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang bergabung

dimasukkan dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya. Oleh karena itu setiap goodwill

pada buku masing-masing perusahaan yang bergabung akan dimasukkan sebagai aktiva pada

entitas yang masih beroperasi (disatukan). Laba ditahan dari perusahaan-perusahaan yang

bergabung juga dimasukkan dalam entitas yang disatukan, dan pendapatan yang bergabung

untuk seluruh tahun dengan mengabaikan tanggal penggabungan usaha dilakukan.

Perusahaan-perusahaan terpisah dalam suatu penggabungan usaha masing-masing dapat

menggunakan metode akuntansi yang berbeda untuk mencatat aktiva dan kewajiabannya.

Dalam penggabungan secara penyatuan kepemilikan, jumlah yang dicatat oleh masing-masing

perusahaan dengan menggunakan metode akuntansi yang berbeda dapat disesuaikan menjadi

Page 13: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

dasar akuntansi yang sama apabila perusahaan tersebut diperlukan oleh perusahaan lainnya.

Perubahan metode akuntansi untuk menyesuaikan masing-masing harus berlaku surut, dan

laporan-laporan keuangan yang disajikan untuk periode-periode sebelumnya harus disajikan

kembali (restated).

Prosedur Akuntansi Penggabungan usaha Metode Pooling Of Interest

a) Semua aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang bergabung dinilai pada nilai buku saat

diadakan penggabungan

b) Besarnya nilai investasi pada perusahaan yang bergabung sebesar jumlah modal perusahaan

yang digabung atau sebesar aktiva bersih perusahaan yang digabung

c) Bila terjadi selisih antara jumlah yang dibukukan sebagai modal saham yang diterbitkan

ditambah kompensasi pembelian lainnya dalam bentuk kas ataupun aktiva lainnya dengan

jumlah aktiva bersih yang diperoleh, maka harus diadakan penyesuaian terhadap modal

perusahaan yang akan digabung

d) Laporan keuangan gabungan adalah penjumlahan dari laporan keuangan milik perusahaan

yang bergabung.

2.   Metode Pembelian ((by purchase method))

Metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha merupakan

suatu transaksi yang salah satu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan-perusahaan

lain yang bergabung. Berdasarkan metode ini perusahaan yang memperoleh atau membeli

mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang ditanggung sebesar nilai wajarnya.

Biaya untuk memperoleh perusahaan (biaya perolehan) ditetapkan dengan cara yang

sama seperti pada transaksi lain. Biaya ini dialokasikan pada aktiva dan kewajiban yang dapat

Page 14: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

diidentifikasikan sesuai dengan nilai wajarnya pada tanggal penggabungan. Menurut PSAK

tahun 2007 No.19 setiap kelebihan biaya perolehan atas nilai wajar aktiva bersih yang

diperoleh dialokasikan ke goodwill dan diamortisasikan selama maksimum 20 tahun.

Prosedur Akuntansi Penggabungan usaha Metode Purchase

Menyesuaikan nilai aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang akan digabung

sebesar nilai wajarnya

Mencatat transaksi penggabungan sebesar nilai investasinya (biaya perolehan). Jika

pengakuisisi mengeluarkan saham, maka nilai wajar saham tersebut sebesar harga

pasar pada tanggal transaksi penggabunga. Bila harga pasar tidak dapat digunakan

sebagai indikator, maka diestimasi secara proporsional perusahaan pengakuisisi atau

yang diakuisisi (mana yang lebih dapat ditentukan).

Membuat jurnal pemilikan aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang digabung.

Apabila terjadi selisih antara nilai investasi dengan aktiva bersih yang diterima

perusahaan pengakuisisi, maka selisih tersebut dicatat ke dalam rekening goodwill

pada kelompok aktiva.

Alasan perusahaan melakukan diversifikasi produk:

Tidak hanya perusahaan yang sudah dewasa, perusahaan yang ingin mencapai tahap

dewasapun melakukan diversifikasi produk, diversifikasi produk sangat penting untuk

kelangsungan hidup perusahaan, karena diversifikasi sangat membantu,dengan tidak

bergantung kepada satu produk/barang saja, apabila salah satu produk/barang menurun dalam

pasaran/tidak laku, perusahaan tersebut akan menjual produk lainnya yang sedang in sekarangn

ini. Dan seharusnya perusahaan melakukan diversifikasi dengan berbagai macam barang dan

tidak mempunya jenis/kegunaan yang hampir sama, kareana apabila perusahaan melakukan

Page 15: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

diversifikasi dengan dua produk/barang dan mempunyai fungsi yang hampir sama ketika

perusahaan mengalami penurunan perusahaan tersebut bisa menglami kebangkrutan,

Tujuan Investasi Jangka Panjang

Suatu perusahaan melakukan investasi jangka panjang tentunya didasarkan pada tujuan

tertentu yang kemungkinan berbeda dengan perusahaan lain. Dalam uraian di depan telah

disebutkan bahwa salah satu tujuan investasi adalah untuk mencari keuntungan. Secara umum

tujuan investasi memang mencari untung, tetapi bagi perusahaan tertentu kemungkinan ada

tujuan utama yang lain selain untuk mencari untung. Dari tulisan para ahli, diperoleh informasi

bahwa pada umumnya tujuan investasi adalah sebagai berikut:

a) Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga,

royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.

b) Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi,

kepentingan sosial.

c) Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas

perusahaan tersebut.

d) Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang

dihasilkan.

e) Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.

f) Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

2.2. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi

Page 16: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

Laporan Keuangan Konsolidasi adalah laporan keuangan gabungan antara Pemilikan

perusahaan pusat atas perusahaan cabangnya, dalam satu satuan ekonomi. Laporan Keuangan

Konsolidasi menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk pusat perusahaan (entitas

pengendali) dan satu atau lebih cabang perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan – akan

entitas – entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan

atau diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap

perusahaan lain, jika tidak memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka mereka adalah

badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan

yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang

sejenisnya..

Dari difinisi umum diatas, dapat kita tarik suatu pemahaman bahwa; Laporan Keuangan

Konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol

terhadap perusahaan lain. Otherwise, laporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan. Artinya;

jika tidak memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity)

mandiri, artinya mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri

dan tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya.

Laporan keuangan konsolidasi harus disusun jika salah satu perusahaan yang bergabung

memiliki control (kendali) terhadap perusahaan lain. Dalam hal ini tentunya perusahaan

investor (acquirer). Pengendalian (control) diasumsikan diperoleh apabila salah satu

perusahaan yang bergabung memperoleh lebih dari 50% hak suara pada perusahaan lain,

kecuali apabila dapat dibuktikan sebaliknya bahwa tidak terdapat pengendalian walaupun

pemilikan lebih dari 50% (IAI 1994). Laporan tersebut tidak boleh menyesatkan pihak-pihak

yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi

Page 17: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

Tujuan laporan keuangan konsolidasi

Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar dapat

memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu

perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan

istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-

pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.

Konsolidasi diharuskan jika satu perusahaan memiliki mayoritas saham beredar dari

perusahaan lain.

Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi

o Dapat memberikan gambaran yang jelas tentang total sumber daya

perusahaan hasil gabungan di bawah kendali induk perusahaan, kepada para

pemegang saham, kreditor dan peyedia dana lainnya.

o Dapat memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan,

baik mengenai operasi gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai

perusahaan individual yang membentuk entitas konsolidasi Perlu disadari;

Disamping memberi manfaat, laporan keuangan konsolidasi juga dapat

menjadi ekses yang tidak baik, antara lain:

o Dapat menyembunyikan kinerja perusahaan individu yang tidak bagus

dengan kinerja perusahaan lain yang bagus.

o Tidak semua saldo laba ditahan konsolidasi tersedia untuk dividen induk

perusahaan, begitu pula dengan aktiva.

Page 18: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

o Rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang terbentuk

tidak mencerminkan kondisi entitas yang membentuk konsolidasi maupun

induk perusahaan

o Beberapa akun tidak dapat seluruhnya dibandingkan, misalnya akun piutang

o Banyaknya informasi tambahan yang dibutuhkan untuk memberikan

penyajian yang wajar.

Gambaran Umum Proses Konsolidasi

Sebagai informasi awal, secara umum prosedur dan proses pembuatan laporan

keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:

o Laporan keuangan terpisah (dari dua entity atau lebih) digabungkan atau

ditambahkan bersama sama, setelah beberapa penyesuaian dan eliminasi, untuk

menghasilkan laporan keuangan konsolidasi. Penyesuaian dan eliminasi tersebut

terkait dengan transaksi dan kepemilkan antar perusahaan.

o Proses pembuatan laporan keuangan konsolidasi akan menjadi masalah apabila

kepemilikan terhadap perusahaan anak kurang dari 100%.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 4

A. Ruang Lingkup Laporan Keuangan Konsolidasi

Suatu induk perusahaan yang memiliki baik langsung maupun tidak langsung melalui anak

perusahaan lebih dari 50% saham berhak suara pada perusahaan lain, harus menyajikan laporan

keuangan konsolidasi. Suatu perusahaan yang memiliki 50% atau kurang saham berhak suara

pada perusahaan lain, wajib menyusun laporan keuangan konsolidasi apabila dapat dibuktikan

bahwa pengendalian tetap ada. Laporan keuangan konsolidasi harus mengkonsolidasikan

Page 19: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

seluruh anak perusahaan baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri. Anak

perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila:

a. Pengendalian pada anak perusahaan bersifat sementara karena anak perusahaan khusus

diakuisisi dengan tujuan untuk dijual kembali atau dialihkan dalam jangka pendek.

b. Anak perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga tidak mampu

mengalihkan dananya kepada induk perusahaan.

Penyertaan induk perusahaan pada anak perusahaan yang memenuhi salah satu kriteria di

atas harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.

13 tentang Akuntansi untuk Investasi.

B. Prosedur Konsolidasi

Transaksi dan saldo resiprokal antara induk perusahaan dan anak perusahaan harus

dieliminasi. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi, yang timbul dari transaksi

antara induk perusahaan dan anak perusahaan, harus dieliminasi. Untuk tujuan konsolidasi,

tanggal pelaporan keuangan anak perusahaan pada dasarnya harus sama dengan tanggal

pelaporan keuangan perusahaan induk. Apabila tanggal pelaporan tersebut berbeda maka

laporan keuangan anak perusahaan dengan tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dapat

digunakan untuk tujuan konsolidasi sepanjang:

a. Perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.

b. Peristiwa atau transaksi material yang terjadi di antara tanggal pelaporan tersebut

diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

Apabila laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda (yang lebih dari tiga

bulan) digunakan untuk tujuan konsolidasi, maka penyesuaian yang diperlukan harus dilakukan

Page 20: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

untuk pengaruh dari setiap peristiwa atau transaksi antar perusahaan yang signifikan, yang

terjadi antara tanggal pelaporan yang berbeda tersebut.

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang

sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau sejenis. Apabila tidak mungkin

digunakan kebijakan akuntansi yang sama dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi,

maka harus diungkapkan penggunaan kebijakan akuntansi yang berbeda tersebut dan proporsi

unsur yang terkait dengan kebijakan akuntansi tersebut terhadap unsur sejenis dalam laporan

keuangan konsolidasi.

Hak minoritas (minority interest) harus disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi

antara kewajiban dan modal. Hak minoritas dalam laba disajikan tersendiri dalam laporan laba

rugi konsolidasi.

Investasi pada anak perusahaan harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi, terhitung sejak

investasi tersebut tidak memenuhi persyaratan sebagai anak perusahaan dan juga bukan

perusahaan asosiasi berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 15 tentang

Akuntansi untuk Investasi pada Perusahaan Asosiasi.

2.3. INVESTASI PERUSAHAAN ASOSIASI

Pengertian

perusahaan asosiasi sebagai suatu perusahaan yang investornya mempunyai pengaruh

yang signifikan (memiliki wewenang untuk berpartisipasi dalam keputusan yang menyangkut

kebijakan keuangan serta operasi investee, tetapi bukan merupakan pengendalian terhadap

Page 21: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

kebijakan tersebut) dan bukan merupakan anak perusahaan maupun joint venture dari

investornya.

Sedangkan anak perusahaan (subsidiary) didefinisikan sebagai perusahaan yang

dikendalikan oleh perusahaan lain (yang disebut induk perusahaan).

Jika investor memiliki, baik langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaan,

20 % atau lebih dari hak suara pada perusahaan investee, maka dipandang mempunyai

pengaruh signifikan. Sebaliknya, jika investor memiliki, baik langsung maupun tidak langsung

melalui anak perusahaan, kurang dari 20 % hak suara, maka dianggap tidak memiliki pengaruh

signifikan. Kepemilikan substansial atau mayoritas oleh investor lain tidak perlu menghalangi

investor memiliki pengaruh signifikan. Apabila investor mempunyai pengaruh yang signifikan,

maka investasi pada investee dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Sebaliknya, apabila

investor tidak mempunyai pengaruh yang signifikan, maka investasi dicatat dengan

menggunakan metode biaya.”

Jadi, jika penyertaan saham perusahaan pada perusahaan asosiasi kurang dari 20 %,

maka penyertaan saham perusahaan dibukukan dengan metode biaya

Pengaruh Signifikan

Istilah "perusahaan asosiasi" digunakan untuk menggambarkan suatu perusahaan

dimana investor mempunyai pengaruh signifikan. Jika investor memiliki, baik langsung

maupun tidak langsung melalui anak perusahaan, 20% atau lebih dari hak suara pada

perusahaan investee, maka investor dipandang mempunyai pengaruh signifikan.

Sebaliknya, jika investor memiliki, baik langsung maupun tidak langsung melalui anak

perusahaan, kurang dari 20% hak suara, dianggap investor tidak memiliki pengaruh

signifikan. Kepemilikan substansial atau mayoritas oleh investor lain tidak perlu

Page 22: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

menghalangi investor memiliki pengaruh signifikan. Apabila investor mempunyai

pengaruh yang signifikan maka investasi pada investee dicatat dengan menggunakan metode

ekuitas. Sebaliknya apabila investor tidak mempunyai pengaruh yang signifikan maka

investasi dicatat dengan menggunakan metode biaya

Metode Akuntansi

         Metode Ekuitas

Menurut metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan

nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian investor atas laba

atau rugi investee setelah tanggal perolehan. Distribusi laba (kecuali dividen saham)

yang diterima dari investee mengurangi nilai tercatat (carrying amount) investasi.

Penyesuaian terhadap nilai tercatat tersebut juga diperlukan untuk mengubah hak kepemilikan

proporsional investor pada investee yang timbul dari perubahan dalam ekuitas investee yang

belum diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi. Perubahan semacam itu meliputi

perubahan yang timbul sebagai akibat dari revaluasi aktiva tetap, perbedaan dalam penjabaran

valuta asing, dan dari penyesuaian selisih yang timbul dari penggabungan usaha.

         Metode Biaya

Menurut metode biaya, investor mencatat investasinya pada perusahaan investee

sebesar biaya perolehan. Investor menyakui penghasilan hanya sebatas distribusi

laba (kecuali dividen saham) yang diterima yang berasal dari laba bersih yang

diakumulasikan oleh investee setelah tanggal perolehan. Penerimaan dividen yang

melebihi laba tersebut dipandang sebagai pemulihan investasi dan dicatat sebagai

pengurangan terhadap biaya investasi sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.

13 tentang Akuntansi untuk Investasi.

Page 23: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

Pilihan Metode Akuntansi dalam Laporan Keuangan Konsolidasi

Pengakuan penghasilan berdasarkan dividen yang diterima tidak dapat digunakan

sebagai ukuran yang memadai untuk merefleksikan penghasilan yang diperoleh

investor dari investasi dalam suatu perusahaan asosiasi karena distribusi yang diterima

tersebut hampir tidak ada hubungannya dengan kinerja perusahaan asosiasi. Mengingat

pengaruhnya yang signifikan terhadap perusahaan asosiasi, investor memiliki tolok ukur atas

kinerja perusahaan asosiasi, yaitu imbalan investasi (return on investment). Investor

melaksanakan tanggungjawab ini dengan memperluas lingkup laporan keuangan konsolidasi

sehingga mencakup bagiannya atas hasil usaha perusahaan asosiasi dan dengan demikian

menyediakan analisis terhadap penghasilan serta investasi sehingga rasio yang lebih

relevan dapat dihitung. Dengan demikian, penerapan metode ekuitas memungkinkan

pelaporan aktiva bersih dan penghasilan bersih oleh investor dengan lebih

informatif.

Investasi di perusahaan asosiasi dipertanggungjawabkan dengan menggunakan

metode biaya jika perusahaan asosiasi beroperasi dengan pembatasan yang ketat dalam

jangka panjang sehingga secara signifikan mempengaruhi kemampuannya untuk mengalihkan

dana kepada investor. Investasi di perusahaan asosiasi juga dipertanggung jawabkan

dengan menggunakan metode biaya jika investasi diperoleh dan dimiliki secara khusus dengan

tujuan untuk dijual dalam jangka pendek. Investor menghentikan penggunaan metode ekuitas

sejak tanggal dimana:

a. investor tidak lagi memiliki pengaruh signifikan dala perusahaan asosiasi tetapi

menahan, seluruh atau sebagian, investasinya; atau

Page 24: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

b. penggunaan metode ekuitas tidak lagi sesuai karena beberapa alasan

Penerapan Metode Ekuitas

Terdapat beberapa prosedur dalam penerapan metode ekuitas yang tidak berbeda dengan

prosedur konsolidasi sebagaimana dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan No. 4 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi. Selanjutnya, konsep yang

mendasari prosedur konsolidasi yang digunakan dalam perolehan anak perusahaan digunakan

dalam perolehan investasi dalam perusahaan asosiasi.

Investasi dalam perusahaan asosiasi dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas sejak

tanggal pada saat investasi tersebut memenuhi definisi perusahaan asosiasi. Selisih

(baik positif maupun negatif) antara biaya perolehan (acquisition cost) dengan bagian investor

atas nilai wajar aktiva neto yang dapat diidentifikasi (net identificable asset) pada

tanggal akuisisi harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan No. 22 tentang Akuntansi Penggabungan Usaha.Penyesuaian yang diperlukan

terhadap bagian investor atas laba rugi setelah akuisisi harus dilakukan untuk hal-hal berikut:

a. Penyusutan aktiva tetap berdasarkan nilai wajarnya.

b. Amortisasi atas selisih antara biaya perolehan dan bagian investor atas nilai wajar aktiva

neto yang dapat diidentifikasi (investor's share of the fair value of net identifiable assets) .

Laporan keuangan perusahaan asosiasl yang paling akhir digunakan oleh investor dalam

penerapan metode ekuitas; laporan tersebut biasanya disajikan pada tanggal yang

sama dengan laporan keuangan investor. Jika tanggal pelaporan tersebut berbeda,

perusahaan asosiasi sering menyajikan, untuk digunakan oleh investor, laporan pada tanggal

yang sama dengan laporan keuangan investor. Jika penyamaan tanggal tidak mungkin

dilakukan, dapat digunakan laporan keuangan yang disusun pada tanggal pelaporan

Page 25: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

yang berbeda, akan tetapi prinsip konsistensi mempersyaratkan bahwa jangka waktu

penggunaan tanggal tersebut konsisten dari periode ke periode.

Jika digunakan laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda,

penyesuaian dilakukan terhadap dampak dari setiap transaksi atau peristiwa signifikan yang

terjadi antara investor dan perusahaan asosiasi antara tanggal laporan keuangan perusahaan

asosiasi dan tanggal laporan keuangan investor.

Laporan keuangan investor lazimnya disusun dengan menggunakan kebijakan

akuntansi untuk transaksi dan peristiwa yang sama dalam keadaan yang serupa. Apabila

perusahaan asosiasi menggunakan kebijakan akuntansi yang lain daripada yang

digunakan investor untuk transaksi dan peristiwa yang sama, maka penyesuaian tertentu

dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan asosiasi apabila laporan tersebut digunakan

oleh investor dalam penerapan metode ekuitas. Jika penyesuaian semacam itu tidak dapat

dilakukan, fakta adanya perbedaan tersebut harus diungkapkan.

Jika perusahaan asosiasi memiliki saham preferen kumulatif yang dimiliki oleh pihak luar,

investor menghitung bagiannya atas laba atau rugi setelah penyesuaian untuk dividen saham

prioritas dengan mengabaikan apakah dividen tersebut telah atau belum dideklarasikan.Jika,

berdasarkan metode ekuitas, bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau

melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi dilaporkan nihil. Kerugian

selanjutnya diakru oleh investor apabila telah timbul kewajiban atau investor

melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya. Jika perusahaan

asosiasi selanjutnya laba, investor akan mengakui penghasilan apabila setelah bagiannya atas

laba menyamai bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui. Jika terjadi penurunan

permanen atas nilai investasi dalam perusahaan asosiasi, nilai tercatat dikurangkan untuk

mengakui pentrunan tersebut. Karena investasi pada perusahaan asosiasi secara individual

Page 26: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

penting bagi investor, maka nilai tercatat ditentukan untuk setiap perusahaan asosiasi

secara individual.

2.4. SPECIAL PUPURPOSE ENTITY (SPE)

Special Purpose Entity (SPE) adalah suatu entitas yang dibentuk oleh perusahaan

sponsor/perusahaan induk untuk suatu tujuan tertentu (khusus, sempit, dan temporary),

misalnya untuk membagi atau menghilangkan resiko finansial. SPV ini merupakan salah satu

bentuk off-balance-sheet-financing. Pada dasarnya, off-balance-sheet entity ini diciptakan oleh

suatu pihak (transferor atau sponsor) yang mentransfer asset ke pihak lain (SPV) untuk

melaksanakan aktivitas bisnis maupun transaksi bisnis tertentu.

Tujuan SPE :

2. Mendanai aset tertentu atau layanan tertentu dan tetap membuat hutang perusahaan induk

(sponsor) off-balance-sheet

3. Mengubah aset finansial tertentu, seperti hutang dagang, pinjaman, atau hipotek ke dalam

bentuk liquid

4. Mengurangi besarnya pajak

Karakteristik SPE :

1. Memiliki modal yang terbatas

2. Biasanya tidak memiliki manajemen yang independen

3. Fungsi administratifnya sering dijalankan oleh suatu trustee yang menerima dan

mendistribusikan kas sesuai dengan persyaratan kontrak, sekaligus bertindak sebagai

perantara SPV dengan pihak yang membentuk SPV.

Page 27: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

4. Jika SPV memegang aset, maka salah satu pihak akan memberikan jasa tertentu sesuai

perjanjian.

Page 28: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. PEMECAHAN MASALAH

Sebagaimana diketahui, kasus Enron muncul menyebabkan indeks

pasar modal Amerika jatuh sampai 25%. Untungnya pemerintah federal

bertindak cepat sebelum sistem ekonomi kapitalis yang ditopang oleh

sistem “utang” melalui “pasar modal” itu hancur. Pemerintah berupaya

mengangkat kembali kepercayaan pasar terhadap sistem itu dan waktu itu

Presiden George W Bush bersengaja datang ke lantai Bursa Efek New

York (New York Stock Exchange) membuka pasar trading waktu itu dan

menunjukkan komitmen pemerintah federal untuk memperbaiki martabat

pasar modal terutama menghindari praktik praktik kecurangan yang

semakin banyak terjadi waktu itu.

Pada saat yang bersamaan Kongres Amerika juga bertindak

cepat. Senator Sarbanes dan Oxley berinisiatif untuk menyusun Undang

Undang tentang Pertanggungjawaban Perusahaan Public dan akhirnya

dengan cepat draft itu disetujui kongres dan langsung diundangkan

Presiden Bush pada akhir tahun 2001 dan menjadi efektif berlaku saat itu.

Sarbanes Oxley Act ini sangat mempengaruhi professi akuntan dan pasar

modal sehingga saat ini menjadi isu yang menjadi perhatian dalam setiap

kegiatan akuntansi karena mempengaruhi professi, auditor, manajemen

dan kelembagaan.

Page 29: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

Sebagaimana diketahui Sarbanes Oxley Act ini mewajibkan

semua pihak untuk menjaga dan melindungi perusahaan dari praktik

kecurangan sehingga manajemen, akuntan diminta untuk membuat surat

pernyataan dan menjamin agar pelaksanaan internal control yang dapat

menghindari kecurangan itu diterapkan. Memang selama ini bukan berarti

konsep dan sistem control itu tidak ada. Namun karena berbagai factor

psikologis dan dorongan motivasi ekonomis maka hal itu sering diabaikan

demi untuk memenuhi dan memuaskan kepentingan pribadi pihak yang

ikut bermain di pasar modal. Tanggungjawab manajemen ditingkatkan,

sistem pengawasan dan fungsi komite audit diperberat dan professi

akuntan independent di tata kembali, dan pemantau independent

perusahaan publikpun Public Company Accounting Oversight Board

(PCAOB) di bentuk.

Tentang akuntan misalnya dibatasi jasa yang boleh diberikan

kantor akuntan, lama memberikan jasa dibatasi sehingga harus dilakukan

rotasi dalam jangka waktu 5 tahun, kualitas pengungkapan di perketat dan

hukuman yang melanggarnya juga diperberat. Ketentuan ini tentu berlaku

bagi semua perusahaan yang terdaftar di pasar bursa Amerika dan juga

bagi perusahaan yang lain yang beroperasi di luar negeri atau perusahaan

lain dari luar Amerika yang mendaftarkan sahamnya untuk

diperdagangkan di Amerika. Ketentuan ini sedikit banyaknya

mempengaruhi professi akuntan di Tanah Air.

Salah satu hal yang ditekankan pasca Skandal Enron atau pasca

Sarbanes Oxley Act ini adalah perlunya Etika Professi. Selama ini bukan

berarti etika professi tidak penting bahkan sejak awal professi akuntan

Page 30: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

sudah memiliki dan terus menerus memperbaiki Kode Etik Professinya

baik di USA maupun di Indonesia. Etika adalah aturan tentang baik dan

buruk. Kode etik mengatur anggotanya dan menjelaskan hal apa yang baik

dan tidak baik dan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai

anggota professi baik dalam berhubungan dengan kolega, langganan,

masyarakat dan pegawai. Kenyataannya konsep etika yang selama ini

dijadikan penopang untuk menegakkan praktik yang sehat yang bebas dari

kecurangan tampaknya tidak cukup kuat menghadapi sifat sifat “selfish

dan egois”, kerakusan ekonomi yang dimiliki setiap pelaku pasar modal,

dan manajemen yang bermoral rendah yang hanya ingin mementingkan

keuntungan ekonomis pribadinya.

Walaupun semakin banyak aturan yang dikeluarkan oleh

Standard Setting Body seperti FASB (Financial Accounting Standard

Board) atau Regulator pemerintah seperti SEC (Security Exhange

Commission) namun kecurangan selalu dapat ditutupi dan dicari celah

sehingga sampai pada puncaknya dimana kecurangan itu terungkap dan

menyebabkan kerugian semua pihak terutama investor dan berakibat pada

hilangnya kepercayaan masyarakat kepada professi akuntan dan sistem

pasar modal.

Untuk itulah maka profesi Akuntansi harus berupaya menguak

semua kemungkinan kecurangan yang ditimbulkan oleh informasi

akuntansi melalui laporan keuangan. Akuntansi/Auditing harus bisa

menyusun sistem sehingga bisa menghindari, mendeteksi, menemukan,

menetapkan pelakunya, menyiapkan investigasi dan bahkan membantu

membawanya ke pengadilan. Penyusunan sistem merupakan bidang

Page 31: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

sistem pengawasan atau Internal Management Control System yang

meliputi misalnya internal audit system, internal audit charter, audit

committee, independent audit dan sebagainya. Sedangkan

akuntansi/auditing harus bisa menditeksi, menemukan segala bentuk

kecurangan, jenis dan tata cara yang dilakukan melalui laporan keuangan,

serta bisa membawanya ke pengadilan.

Dari kisah ini dapat kita tarik pelajaran bahwa memang dalam

system sekuler dimana moral dinomor duakan maka akan besar peluang

munculnya godaan yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Di

Amerika dengan keluarnya UU Sarbanes Oxley (SOA) itu ternyata dapat

mengerem semakin terpuruknya kepercayaan publik terhadap profesi

akuntan. Nah di Indonesia kita tidak memiliki UU seperti SOA ini dan

sebenarnya kita memiliki banyak UU yang sejalan dengan upaya

pemberantasan kecurangan, korupsi ini. Bahkan kita banyak sekali

memiliki aparat pengawas, auditor dan pemeriksa seperiti BPK, BPKP,

Inspektorat, KPK Bawasda dan sebagainya namun kenyataannya praktik

korupsi semakin marak dengan gaya yang berbeda. Akuntan selaku bagian

dari upaya dalam menegakkan Good governance di Indonesia perlu

menyusun strategi bagaimana peran yang akan dilakukannya untuk

mencegah praktik korupsi dan pemborosan yang terjadi di negara ini.

Kasus Enron Corporation terjadi akibat keegoisan satu pihak

terhadap pihak lain, dalam hal ini pihak-pihak yang selama ini

diuntungkan atas penipuan laporan keuangan terhadap pihak yang telah

tertipu. Untuk itulah kode etik profesi harus dibuat untuk menopang

praktik yang sehat bebas dari kecurangan. Kode etik mengatur

Page 32: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

anggotanya dan menjelaskan hal apa yang baik dan tidak baik dan mana

yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai anggota professi baik dalam

berhubungan dengan kolega, langganan, masyarakat dan pegawai.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN

1. Penggabungan usaha merupakan usaha pengembangan atau perluasan perusahaan

dengan cara menyatukan perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain menjadi

satu kesatuan ekonomi.

Page 33: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

2. Laporan Keuangan Konsolidasi disusun agar dapat memberikan gambaran yang

obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan

(economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa.

3. Karena investasi pada perusahaan asosiasi secara individual penting bagi investor,

maka nilai tercatat ditentukan untuk setiap perusahaan asosiasi secara individual.

4. Special Purpose Entities (SPE) dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat apabila

digunakan sesuai standar yang ada & menjadi penghancur bagi perusahaan bila

disalahgunakan.

5. Etika adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau

masyarakat. Berdasarkan kasus Enron terdapat beberapa penyimpangan etika profesi

akuntansi yaitu memanipulasi pembukuan perusahaan dan kebohongan public.

4.2.SARAN

1. Untuk mengatasi adanya saling merugikan antara perusahaan yang satu dengan

perusahaan yang lain, perlu kiranya diadakan suatu bentuk kerja sama yang saling

menguntungkan. Salah satu bentuk kerjasama yang dapat ditempuh adalah dengan

melalui penggabungan usaha antara dua atau lebih perusahaan dengan perusahaan yang

lain baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis.

2. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang

sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau sejenis. Apabila tidak

mungkin digunakan kebijakan akuntansi yang sama dalam menyusun laporan keuangan

konsolidasi, maka harus diungkapkan penggunaan kebijakan akuntansi yang berbeda

tersebut dan proporsi unsur yang terkait dengan kebijakan akuntansi tersebut terhadap

unsur sejenis dalam laporan keuangan konsolidasi.

Page 34: Makalah Pelaporan & Akt. Keu

3.

4.

5. Profesi Akuntansi harus berupaya menguak semua kemungkinan kecurangan yang

ditimbulkan oleh informasi akuntansi melalui laporan keuangan.

6. Semua KAP harus independent sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Accounting Research Bulletin (ARB) 51, Consolidated Financial Statement

SFAS 125 Accounting for Transfer and Servicing of Financial Assets and

Extinguishment of Liabilities

FASB Interpretation 46 (R)

SIC-12

PSAK No 4 Tahun 2002

Page 35: Makalah Pelaporan & Akt. Keu