AKT POTPUT

28
AKUNTANSI PPh AKUNTANSI PPh PEMOTONGAN dan PEMUNGUTAN PEMOTONGAN dan PEMUNGUTAN PPh Pemotongan dan Pemungutan (Withholding Tax) Pajak yang dibayar seseorang atau badan, dipotong dan dipungut Pajak Penghasilan oleh pihak ketiga Merupakan pajak yang dibayar dalam tahun pajak berjalan (prepaid tax), Kewajiban Pemotong/Pemungut Memotong atau memungut pajak dari penerima penghasilan Menyetorkan pajak tersebut ke kas negara lewat bank persepsi/kantor pos. Melaporkan pemotongan/pemungutan pajaknya ke KPP dimana Wajib Pajak pihak ketiga tersebut terdaftar

Transcript of AKT POTPUT

Page 1: AKT POTPUT

AKUNTANSI PPh AKUNTANSI PPh PEMOTONGAN dan PEMUNGUTANPEMOTONGAN dan PEMUNGUTAN

PPh Pemotongan dan Pemungutan (Withholding Tax)• Pajak yang dibayar seseorang atau badan, dipotong dan

dipungut Pajak Penghasilan oleh pihak ketiga• Merupakan pajak yang dibayar dalam tahun pajak

berjalan (prepaid tax),

Kewajiban Pemotong/Pemungut• Memotong atau memungut pajak dari penerima penghasilan • Menyetorkan pajak tersebut ke kas negara lewat bank

persepsi/kantor pos.• Melaporkan pemotongan/pemungutan pajaknya ke KPP

dimana Wajib Pajak pihak ketiga tersebut terdaftar

Page 2: AKT POTPUT

Jenis PPh Pot/PutJenis PPh Pot/Put• PPh Pasal 21

PPh yang terkait dengan penghasilan dari pekerjaan, jasa, kegiatan (active income) yang dilakukan oleh orang pribadi dalam negeri baik yang bersifat sebagai karyawan tetap atau bukan karyawan tetap

• PPh Pasal 22Pemungut PPh Pasal 22 ditunjuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan atau Keputusan Direktur Jenderal pajak.

• PPh Pasal 23Pajak yang terkait dengan penghasilan dari pemanfaatan modal/ aktiva (passive income) dan pemanfaatan jasa (active income) yang diterima/diperoleh subyek pajak dalam negeri.

• PPh Pasal 26Merupakan pajak yang terkait dengan penerima pengasilan yang berasal dari subyek pajak luar negeri baik berasal dari active maupun passive income.

• PPh Pasal 4 ayat (2)Merupakan pajak yang bersifat Final (khusus) atas obyek-obyek pajak tertentu, jenis penghasilan yang dikenakan PPh ini ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

Page 3: AKT POTPUT

PENGERTIAN PENGERTIAN PEMOTONGAN & PEMUNGUTANPEMOTONGAN & PEMUNGUTAN

PEMOTONGAN :- Menunjuk pada objek yang dikenakan pemotongan- Mengurangi Kas yang diterima penerima penghasilan

PEMUNGUTAN :- Menunjuk pada potensi yang terkandung dalam transaksi tsb- Dapat menambah pembayaran bagi pihak-pihak yang bertransaksi

Page 4: AKT POTPUT

PPh PASAL 21PPh PASAL 21PPh Ps. 21 :- PPh yang dipotong atas : Active Income (pekerjaan, jasa, kegiatan) dengan nama dan dalam bentuk apapun.- Pemotong: pemberi kerja- Yang dipotong = ORANG PRIBADI

Klasifikasi PPh Ps. 21 berdasarkan status karyawan, penerapan Biaya Jabatan, PTKP dan objek pajak

1. Karyawan Tetap & Pensiunan BulananPPh Ps. 21 = Tarif Ps. 17 X (Penghasilan Bruto - Biaya Jabatan - PTKP)

2. Peg Harian Lepas/Magang/ Calon Pegawai & Distributor MLM/Dir. SellingPPh Ps. 21 = Tarif Ps. 17 X (Penghasilan Bruto – PTKP)

3. Penerima honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaan dg nama dan dalam bentuk apapun, jumlahnya tidak dihitung berdasarkan hariPPh Ps. 21 = Tarif Ps. 17 X Penghasilan Bruto

PERATURAN DIRJEN PAJAK NOMOR PER-31/PJ/2009

Page 5: AKT POTPUT

Klasifikasi PPh Ps. 21 berdasarkan status karyawan, penerapan Biaya Jabatan, PTKP dan objek pajak

4. Tenaga AhliPPh Ps. 21 = Tarif Pasal 17 X 50% X Penghasilan Bruto

6. Karyawan Asing Subjek Pajak Luar Negeri PPh Ps. 26 = 20% X Penghasilan Bruto

PPh PASAL 21PPh PASAL 21

PERATURAN DIRJEN PAJAK NOMOR PER-31/PJ/2009

Page 6: AKT POTPUT

AKUNTANSI PPh PASAL 21AKUNTANSI PPh PASAL 21

PT CALISTA melakukan pembayaran gaji pegawai tetap bulan Januari 2009 sebesar Rp 500 juta.

Dari jumlah tersebut perusahaan memotong PPh Pasal 21 sebesar Rp 30 juta & iuran pensiun Rp 10 juta serta menanggung iuran pensiun karyawan sebesar Rp 10 juta.

PT CALISTA kemudian melakukan setoran PPh Pasal 21 masa Januari 2009 pada tanggal 10 Februari 2009.

Contoh 1 - UMUM

Page 7: AKT POTPUT

Tgl Uraian Dr Cr27-Jan-

09 Beban Gaji500.000.00

0  

 Beban Iuran

Pensiun 10.000.000  

   Hutang PPh

Pasal 21   30.000.000

   Hutang Iuran

Pensiun   20.000.000

    Kas  460.000.00

0

 Jurnal pembayaran gaji & pemotongan PPh

Pasal 21 Jan 09

         

10-Feb-09

Hutang PPh Pasal 21 30.000.000  

    Kas   30.000.000

  Jurnal setoran PPh pasal 21 Masa Jan 09

Page 8: AKT POTPUT

AKUNTANSI PPh PASAL 21AKUNTANSI PPh PASAL 21

PT CALISTA melakukan pembayaran gaji pegawai tetap bulan Januari 2009 sebesar Rp 500 juta.

Dari jumlah tersebut PPh Pasal 21 sebesar Rp 30 juta ditanggung perusahaan & iuran pensiun Rp 10 juta serta menanggung iuran pensiun karyawan sebesar Rp 10 juta.

PT CALISTA kemudian melakukan setoran PPh Pasal 21 masa Januari 2009 pada tanggal 10 Februari 2009.

Contoh 2 – PPh Pasal 21 Ditanggung Pemberi Kerja

Page 9: AKT POTPUT

Tgl Uraian Dr Cr

27-Jan-09 Beban Gaji500.000.00

0  

  Beban Iuran Pensiun 10.000.000  

 Beban PPh Pasal

21 30.000.000  

   Hutang PPh Pasal

21   30.000.000

   Hutang Iuran

Pensiun   20.000.000

    Kas  490.000.00

0

Jurnal pembayaran gaji & pemotongan PPh pasal 21 Jan 09

Page 10: AKT POTPUT

AKUNTANSI PPh PASAL 21AKUNTANSI PPh PASAL 21

Archiebald, BKP, adalah WP OP yang melakukan pekerjaan bebas sebagai konsultan pajak, dan memilih menyelenggarakan pembukuan.

Pada tanggal 15 Juni 2009 menerima honor konsultasi yang diberikannya kepada PT CALISTA sebesar Rp 50 juta.

PT CALISTA memotong PPh pasal 21 sesuai ketentutan. Bagaimana jurnal yang dibuat oleh PT CALISTA dan Archiebald, BKP ?

Contoh 3 – Penerima Penghasilan Menyelenggarakan Pembukuan

Page 11: AKT POTPUT

Jurnal PT CALISTA Jurnal PT CALISTA

Tgl Uraian Dr Cr

15-Jun-09

Beban Jasa Tenaga Ahli

50.000.000  

  Hutang PPh

Pasal 21  1.250.000

    Kas  48.750.00

0

  Jurnal pembayaran honor konsultanJurnal ARCHIEBALD, BKPJurnal ARCHIEBALD, BKP

Tgl Uraian Dr Cr

15-Jun-09 Kas

48.750.000  

  UM PPh Pasal 211.250.00

0  

   Pendapatan Jasa  

50.000.000

  Jurnal penerimaan pendapatan jasa

Page 12: AKT POTPUT

AKUNTANSI PPh PASAL 21AKUNTANSI PPh PASAL 21

Pasal 14 ayat (2) dan (3) UU PPh mengatur bahwa WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam 1 (satu) tahun kurang dari

Rp 4.800.000.000,00 BOLEH menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.

Wajib Pajak tersebut wajib menyelenggarakan PENCATATAN sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur

mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan.

Dengan demikian WP tersebut tidak wajib menyelenggarakan pembukuan, sehingga tidak perlu melakukan jurnal untuk mencatat

transaksi-transaksi usahanya.

Contoh 4 – Penerima Penghasilan Menggunakan Norma

Page 13: AKT POTPUT

PEMUNGUTAN PPh PASAL 22 PEMUNGUTAN PPh PASAL 22

Pemungut Objek

-Ditjen Anggaran-Bendaharawan Pemerintah-BUMN/BUMD

Pembelian Barang dengan Dana dari APBN/APBD

10 BUMN tertentu Pembelian Barang dengan dana dari APBN/Non APBN

-Bank Devisa- Ditjen Bea Cukai

Impor

Pertamina & Badan selain Pertamina yang bergerak dibidang BBM Jenis Premix & Gas

Penjualan hasil produksinya

Badan Usaha di bidang industri Semen, Kertas, Baja, Otomotif

Penjualan Hasil Produksi di dalam negeri

Page 14: AKT POTPUT

AKUNTANSI PPh PASAL 22AKUNTANSI PPh PASAL 22

PT. Calista (PKP) bergerak dibidang pengadaan peralatan kantor. Pada tanggal 15 Juli 2009 menyerahkan barang senilai Rp. 50 juta kepada Ditjen Pajak.

Bendaharawan Ditjen Pajak melakukan pembayaran pada tanggal 25 Juli 2009. Disamping memungut PPh pasal 22, Bendaharawan Ditjen Pajak juga wajib memungut PPN.

PT. Calista baru menerima SSP bukti setoran PPh pasal 22 dan PPN pada tanggal 8 Agustus 2009.

Contoh 1

Page 15: AKT POTPUT

Tgl Uraian Dr Cr

15-Jul-09 Piutang Dagang55.000.0

00  

   PPN Keluaran -

Pemungut  5.000.00

0

    Penjualan  50.000.0

00

  Jurnal penjualan kepada Ditjen Pajak

         

25-Jul-09 Kas  49.250.0

00  

    Piutang Dagang  49.250.0

00

 Jurnal penerimaan pembayaran dari Ditjen

Pajak

         

08-Agust-09 UM PPh pasal 22 750.000  

 PPN Keluaran -

Pemungut5.000.00

0  

    Piutang Dagang  5.750.00

0

 Jurnal penerimaan SSP PPh Pasal 22 & SSP

PPN

Page 16: AKT POTPUT

AKUNTANSI PPh PASAL 22AKUNTANSI PPh PASAL 22

PT. Calista (PKP) bergerak dibidang pengadaan peralatan kantor. Pada tanggal 15 Juli 2009 menyerahkan barang senilai Rp. 50 juta kepada BUMN tertentu

Bendaharawan BUMN Tertentu melakukan pembayaran pada tanggal 25 Juli 2009.

Bendaharawan BUMN hanya memungut PPh pasal 22, tetapi tidak berhak memungut PPN, sehingga PPN dipungut rekanan

PT. Calista baru menerima SSP bukti setoran PPh pasal 22 pada tanggal 8 Agustus 2009.

Contoh 2

Page 17: AKT POTPUT

Tgl Uraian Dr Cr

15-Jul-09 Piutang Dagang55.000.00

0  

   PPN

Keluaran   5.000.000

    Penjualan  50.000.00

0

  Jurnal penjualan kepada BUMN

         

25-Jul-09 Kas  54.250.00

0  

   Piutang

Dagang  54.250.00

0

 Jurnal penerimaan pembayaran dari

BUMN

         

08-Agust-09 UM PPh pasal 22 750.000  

   Piutang

Dagang   750.000

  Jurnal penerimaan SSP PPh pasal 22

Page 18: AKT POTPUT

PPh PASAL 23PPh PASAL 23PPh Ps. 23 :- PPh yang dipotong atas : Pasive Income = Dividen, bunga, royalti, sewa Active Income = Jasa yang diberikan oleh WP Badan Dalam

Negeri - Pemotong = pemberi penghasilan, terdiri dari : - Badan Pemerintah, WP Badan DN, Penyelenggara kegiatan, BUT dan perwakilan perusahaan luar negeri di Indonesia - WP OP yang ditunjuk sebagai pemotong PPh Ps. 23 * Akuntan, notaris, dokter, PPAT, pengacara dan konsultan yang melakukan pekerjaan bebas * WP OP yang menjalankan usaha yg menyelengga rakan pembukuan

Page 19: AKT POTPUT

TARIF PPh PASAL 23TARIF PPh PASAL 23• 15% x Penghasilan Bruto Terdiri dari deviden, bunga termasuk Premium,

diskonto dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian utang, royalty, hadiah dan penghargaan sehubungan dengan kegiatan selain yang telah dipotong PPh Pasal 21

• 2% x Jumlah BrutoSewa dan Penghasilan Lain sehubungan dengan penggunaan harta, imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan dan jasa lain sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 244/PMK.03/2008 , selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21

Page 20: AKT POTPUT

AKUNTANSI PPh PASAL 23AKUNTANSI PPh PASAL 23

PT. Calista (PKP) melakukan pembayaran sewa mobil kepada Roslina Rent Car (PKP) senilai Rp.10.000.000,- pada tgl 1 Desember 2009.

Sewa mobil tersebut untuk masa 3 bulan (Des 2009 s.d. Feb 2010).

Bagaimana jurnalnya di kedua belah pihak ?

Contoh 1

Page 21: AKT POTPUT

Jurnal PT CALISTA Jurnal PT CALISTA

Tgl Uraian Dr Cr

01-Des-09

Sewa Dibayar Dimuka

10.000.000  

  PPN Masukan1.000.00

0  

   Hutang PPh

Pasal 23   200.000

    Kas  10.800.0

00

 Jurnal pembayaran uang muka sewa

mobil Des 09-Feb 10

Page 22: AKT POTPUT

Jurnal Jurnal Roslina Rent Car Roslina Rent Car

Tgl Uraian Dr Cr

01-Des-09 Kas

10.800.000  

  UM PPh Pasal 23 200.000  

    PPN Keluaran  1.000.0

00

   Pendapatan Sewa Diterima Dimuka  

10.000.000

 Jurnal penerimaan uang muka sewa mobil Des

09-Feb 10

Page 23: AKT POTPUT

AKUNTANSI PPh PASAL 23AKUNTANSI PPh PASAL 23

PT. Calista (PKP) melakukan pembayaran sewa mobil kepada Roslina Rent Car (PKP) senilai Rp.10.000.000,- pada tgl 1 Desember 2009.

Sewa mobil tersebut untuk masa 3 bulan (Des 2009 s.d. Feb 2010).

Bagaimana halnya jika Roslina Rent Car tidak bersedia dipotong PPh pasal 23 ?

Contoh 2 – PPh Pasal 23 Ditanggung Pemberi Penghasilan

Page 24: AKT POTPUT

Jurnal PT CALISTA Jurnal PT CALISTA

Tgl Uraian Dr Cr

1-Des-09

Sewa Dibayar Dimuka

10.000.000  

  PPN Masukan 1.000.000  

 Beban PPh Pasal 23 200.000  

   Hutang PPh Pasal 23   200.000

    Kas  11.000.00

0

 Jurnal pembayaran uang muka sewa mobil. PPh ditanggung

Page 25: AKT POTPUT

AKUNTANSI PPh PASAL 23AKUNTANSI PPh PASAL 23

PT. Calista (PKP) melakukan pembayaran sewa mobil kepada Roslina Rent Car (PKP) senilai Rp.10.000.000,- pada tgl 1 Desember 2009.

Sewa mobil tersebut untuk masa 3 bulan (Des 2009 s.d. Feb 2010).

Bagaimana halnya jika Roslina Rent Car tidak bersedia dipotong PPh pasal 23 dan PT. Calista meng-gross up nilai sewanya ?

Contoh 3 – PPh Pasal 23 di – Gross Up

Page 26: AKT POTPUT

Jurnal PT CALISTA Jurnal PT CALISTA

Tgl Uraian Dr Cr

1-Des-09

Sewa Dibayar Dimuka

10.204.081  

  PPN Masukan 1.020.408  

   Hutang PPh Pasal 23   204.082

    Kas  11.020.40

7

 Jurnal pembayaran uang muka sewa

mobil-Gross UpDengan meng-gross up nilai sewa, maka nilai sewa menjadi:

Sewa / (1-tarif) = 10 juta / (1-2%) = Rp 10.204.081

Page 27: AKT POTPUT

AKUNTANSI PPh FINALAKUNTANSI PPh FINAL

PT. Calista (PKP) membayar sewa gedung kantor kepada PT. Azzam (PKP) Rp 50 juta pada tgl.1 Februari 2009 untuk periode Feb 09 s.d. Jan 10.

Bagaimana jurnal di kedua belah pihak ?

Contoh 1 – Penghasilan Sewa Gedung

Page 28: AKT POTPUT

Jurnal PT AZZAM Jurnal PT AZZAM

Tgl Uraian Dr Cr

01-Feb-09 Kas

50.000.000  

  Beban PPh Final Pasal 4 (2)5.000.00

0  

    PPN Keluaran  5.000.00

0

   Pendptan Sewa Diterima Dimuka  

50.000.000

  Jurnal penerimaan uang muka sewa gedung